Tag: Ifan Seventeen

  • BI Kalsel gelar opening ceremony `Pamor Borneo 2025` 

    BI Kalsel gelar opening ceremony `Pamor Borneo 2025` 

    Sumber foto: Syahri Ruslan/elshinta.com.

    BI Kalsel gelar opening ceremony `Pamor Borneo 2025` 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 21 Agustus 2025 – 16:07 WIB

    Elshinta.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan bersiap menggelar Opening Ceremony Pamor Borneo 2025 pada Kamis, (21/8), di Atrium Duta Mall Banjarmasin.

    Acara ini menjadi bentuk komitmen BI dalam memperkuat sekaligus mendorong investasi, ekonomi kreatif, dan pariwisata di Kalimantan, khususnya Kalsel.

    Agenda pembukaan akan dihadiri tokoh-tokoh penting, di antaranya Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Kepala Perwakilan BI Kalsel, serta sejumlah pejabat dan stakeholder terkait.

    Sebagai rangkaian kegiatan, turut digelar panel discussion bertajuk “Beyond Black Earth: Transforming Kalimantan’s Richness Through Advanced Sustainable Investment” yang menghadirkan para ahli untuk membahas arah investasi berkelanjutan di Kalimantan.

    Pamor Borneo 2025 juga turut diramaikan para artis nasional diantaranya Ade Rai, Ifan Seventeen, Ruri Revublik.

    “Pamor Borneo menjadi momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Bukan hanya memperkenalkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata, tapi juga membuka peluang investasi berkelanjutan yang memberi dampak langsung bagi masyarakat,” ujar Kepala Perwakilan BI Kalsel Fadjar Majardi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Syahri Ruslan, Kamis (21/8). 

    Acara ini terbuka untuk masyarakat umum, khususnya pelaku usaha, komunitas kreatif, dan investor yang ingin mengetahui lebih jauh potensi ekonomi Kalimantan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • LHKPN Raline Shah Tunggu Surat Kuasa, Ifan Seventeen Masih di Draft

    LHKPN Raline Shah Tunggu Surat Kuasa, Ifan Seventeen Masih di Draft

    Jakarta

    KPK menjelaskan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Raline Shah saat ini masih berproses. LHKPN dari Staf Khusus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ini masih menunggu kelengkapan berkas administrasi.

    “Untuk saudari Raline Shah yang menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Komdigi, KPK masih menunggu kelengkapan surat kuasa sebagai salah satu syarat kelengkapan verifikasi administrative,” kata Jubir KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (27/6/2025).

    Selain Raline, KPK juga menyebut pelaporan LHKPN Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen masih belum selesai. Ifan diketahui wajib melaporkan LHKPN setelah menjabat sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).

    “Sedangkan saudara Riefian Fajarsyah, yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), pelaporannya masih draft. KPK mengimbau agar pelaporan LHKPN dapat segera dilengkapi dan diselesaikan prosesnya.

    KPK juga menyampaikan pelaporan LHKPN milik Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto. LHKPN milik Yovie saat ini telah terverifikasi dan terpublikasi di situs KPK.

    “Saudara Yovie Widianto selaku Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif juga telah melaporkan LHKPN-nya dan sudah dipublikasikan,” kata Budi.

    Yovie juga melaporkan kepemilikan lima mobil. Nilai aset itu mencapai Rp 2.070.000.000 atau Rp 2,07 miliar. Dia juga melaporkan aset berupa harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas yang masing-masing nilainya Rp 1.730.500.000 dan Rp 12.629.134.810.

    KPK mengimbau para pejabat untuk bisa segera melakukan pelaporan LHKPN. Hal itu sebagai wujud komitmen untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Deddy Corbuzier Laporkan Harta Kekayaan, Ifan Seventeen Belum

    Deddy Corbuzier Laporkan Harta Kekayaan, Ifan Seventeen Belum

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik Deddy Corbuzier telah menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). 

    Sementara Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) Riefan Fajarsyah atau Ifan Seventeen masih proses pelaporan LHKPN. 

    “Untuk saudara Deddy Cahyadi (Deddy Corbuzier) sudah lapor LHKPN, dan terverifikasi lengkap,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (3/6/2025). 

    Budi mengaku, LHKPN Deddy Corbuzier masih diproses untuk diunggah dalam laman elhkpn.kpk.go.id. 

    “Saat ini masih proses upload di website,” jelasnya. 

    Terkait Riefan Fajarsyah atau Ifan “Seventeen” yang saat ini menjabat Dirut PT Produksi Film Negara (PFN), kata Budi, masih proses pelaporan LHKPN. 

    “Untuk saudara Riefian Fajarsyah masih draf,” katanya. 

    Diketahui, Deddy Corbuzier dilantik sebagai Stafsus Menhan pada 11 Februari 2025. Sementara Ifan Seventeen ditunjuk menjadi Dirut PT PFN pada 10 Maret 2025. 

    Deddy Corbuzier dan Ifan Seventeen wajib melaporkan LHKPN sebab telah menjadi penyelenggara negara sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

  • KPK Terima dan Verifikasi LHKPN Stafsus Menhan Deddy Corbuzier

    KPK Terima dan Verifikasi LHKPN Stafsus Menhan Deddy Corbuzier

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan), Deddy Corbuzier telah selesai menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

    Sebagaimana diketahui, Deddy diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN setelah beberapa waktu lalu diangkat menjadi Staf Khusus (Stafsus) untuk Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyebut LHKPN Deddy saat ini sudah diterima dan sudah diverifikasi.

    “Untuk Saudara Deddy Cahyadi sudah lapor LHKPN, dan terverifikasi lengkap. Saat ini masih proses upload di website,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

    Sementara itu, artis lain yang belum lama ini juga diangkat menjadi penyelenggara negara, yakni Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen masih dalam proses penyampaian LHKPN. 

    Ifan Seventeen diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu yang lalu untuk memimpin PT Produksi Film Negara (PFN) sebagai Direktur Utama. 

    “Sedangkan untuk Sdr. Riefian Fajarsyah masih draft,” terang Budi.

    Sebagaimana diketahui, penyelenggara negara wajib menyampaikan LHKPN ke KPK setiap tahunnya secara periodik. Penyelenggara Negara (PN) baru otomatis menjadi Wajib Lapor (WL) LHKPN dan memiliki waktu tiga bulan setelah pengangkatan untuk menyampaikan kewajiban tersebut ke KPK. 

    Untuk Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, terdapat 124 penyelenggara negara yang merupakan WL LHKPN. Sebanyak 123 orang dilantik sejak 21 Oktober 2024, dan satu orang baru dilantik pada 6 Desember 2024 yakni Staf Khusus Wakil Presiden, Tina Talisa. 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 65 dari 123 orang menteri/wakil menteri/kepala atau wakil kepala lembaga setingkat/serta penasihat, utusan dan staf khusus merupakan wajib lapor lama. Artinya, mereka sudah menyerahkan LHKPN pada periode sebelumnya. 

    Sementara itu, terdapat 58 orang anggota kabinet Prabowo yang merupakan wajib lapor baru. Mereka belum pernah menyampaikan laporan harta kekayaan mereka sama sekali ke KPK.

    Menteri Kabinet Merah Putih yang melaporkan nilai harta terbesar pada LHKPN-nya yakni Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, sebesar Rp5,4 triliun. 

  • KPK: Deddy Corbuzier sudah lapor LHKPN, Ifan Seventeen masih proses

    KPK: Deddy Corbuzier sudah lapor LHKPN, Ifan Seventeen masih proses

    “Untuk saudara Deddy Cahyadi (Deddy Corbuzier) sudah lapor LHKPN, dan terverifikasi lengkap,”

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik Deddy Corbuzier sudah melaporkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

    “Untuk saudara Deddy Cahyadi (Deddy Corbuzier) sudah lapor LHKPN, dan terverifikasi lengkap,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Selasa.

    Walaupun demikian, Budi mengatakan bahwa LHKPN Deddy Corbuzier masih diproses untuk diunggah dalam laman elhkpn.kpk.go.id.

    Sementara itu, Budi menyebut bahwa Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) Riefan Fajarsyah atau Ifan Seventeen masih proses pelaporan LHKPN.

    “Untuk saudara Riefian Fajarsyah masih draf,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Deddy Corbuzier dilantik sebagai Stafsus Menhan pada 11 Februari 2025.

    Sementara Ifan Seventeen ditunjuk menjadi Dirut PT PFN pada 10 Maret 2025.

    Keduanya wajib melaporkan LHKPN sebab telah menjadi penyelenggara negara sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ifan Seventeen Bantah Menjilat Prabowo demi Posisi Dirut PFN

    Ifan Seventeen Bantah Menjilat Prabowo demi Posisi Dirut PFN

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Riefian Fajarsyah atau akrab disapa Ifan Seventeen, membantah tudingan dirinya ‘menjilat’ Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir demi mendapatkan posisi direktur utama (dirut) Perusahaan Film Negara (PFN).

    Menurut Ifan, jabatan baru yang diterimanya tersebut merupakan bentuk pengabdian. Ia merasa sudah cukup lama menikmati kehidupan yang baik di negara ini, sehingga kini saatnya untuk memberikan timbal balik dengan cara mengabdi.

    “Buat saya, jabatan baru ini adalah bentuk pengabdian. Saya merasa sudah terlalu lama hidup enak di negara yang kita cintai ini. Saatnya untuk melakukan timbal balik dengan cara mengabdi,” ujar Ifan dalam unggahan di Instagram pribadinya, dikutip Senin (24/3/2025).

    Ifan mengungkapkan, sebelum dirinya ditawari menjadi dirut PFN, pemerintah telah menawarkan posisi tersebut kepada beberapa orang lain. Namun, tawaran itu ditolak lantaran mereka mengetahui kondisi PFN yang tengah menghadapi banyak masalah, termasuk utang yang menumpuk.

    “Lalu kenapa saya mau? Saya rasa ini kesempatan untuk pengabdian yang saya yakini. Saya mohon doanya agar PFN ke depan lebih baik, lebih sejahtera, dan tidak lagi harus berpikir untuk memenuhi perut setiap bulan sehingga bisa menghasilkan karya luar biasa dan mengembalikan marwah PFN di industri film nasional,” tambah Ifan.

    Ifan menjelaskan, ia merasa cukup memiliki bekal untuk memimpin PFN. Dirinya sudah berpengalaman menjadi direktur di dua perusahaan bidang kreatif dan rumah produksi. Ditambah lagi, pendidikan yang ia dapatkan di bangku kuliah serta pengalamannya sebagai sutradara untuk tiga klip musik Seventeen dan peran dalam beberapa film, dirasanya sudah cukup untuk memimpin PFN.

    “Sejatinya, seorang direktur utama bukan hanya jabatan untuk orang yang ahli di bidang tersebut. Seorang direktur harus memiliki keahlian manajerial dan strategis, mampu membangun tim yang hebat, menentukan road map untuk mencapai kpi, berkomunikasi dengan pihak eksternal, dan menentukan arah perusahaan ke depan. Dan saya rasa saya mampu melakukan itu,” tegas Ifan.

    Dalam kesempatan terakhir, Ifan Seventeen berharap agar dirinya diberi kesempatan untuk memimpin PFN dan membawanya menuju kemajuan. Ia juga menegaskan, tidak pernah ‘menjilat’ Presiden Prabowo dan Erick Thohir untuk menempati posisi menjadi dirut PFN.

  • Ifan Seventeen Siap Mundur Jadi Dirut PFN Seusai Tuai Kritikan, Syarat: Lebih Kompeten

    Ifan Seventeen Siap Mundur Jadi Dirut PFN Seusai Tuai Kritikan, Syarat: Lebih Kompeten

    Ifan Seventeen Siap Mundur Jadi Dirut PFN Seusai Tuai Kritikan, Syarat: Lebih Kompeten

    TRIBUNJATENG.COM – Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN pada 10 Maret 2025 tidak berjalan mulus, lantaran ia menerima banyak kritikan dari berbagai pihak. 

    Banyak yang menilai bahwa Ifan, yang dikenal sebagai vokalis band Seventeen, tidak memiliki pengalaman yang cukup di industri perfilman untuk memimpin perusahaan negara tersebut.

    Menanggapi kritik yang diterima, Ifan Seventeen mengungkapkan siap mundur dari jabatannya sebagai Dirut PFN. 

    Dalam sebuah unggahan yang dibuat pada Sabtu (22/3/2025), Ifan menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diterimanya, sekaligus meminta maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu dengan penunjukan dirinya. 

    Ia menegaskan bahwa jabatan ini merupakan bentuk pengabdian dirinya untuk negara.

    “Pertama-tama saya ingin mengucap syukur kepada Allah SWT, yang masih memberikan saya berkah berupa tanggung jawab sebagai seorang manusia, lewat pengabdian untuk memimpin perusahaan negara yang bernama PT. Produksi Film Negara (Persero) (PFN),” tulis Ifan mengutip TribunJatim.

    Dalam kesempatan yang sama, Ifan juga meminta maaf jika penunjukannya menimbulkan ketidaknyamanan. 

    Ia menjelaskan bahwa dirinya baru saja memasuki hari ke-9 di PFN dan berkomitmen untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab. 

    Meski begitu, Ifan membuka diri jika ada orang lain yang dirasa lebih mampu untuk menggantikan posisinya sebagai Dirut PFN.

    “Apabila ada siapapun teman-teman yang dirasa mampu, mau dan bisa menggantikan saya, silahkan datang ke kantor PFN kapanpun,” tambahnya.

    Ifan juga menyatakan bahwa dirinya tidak akan mundur kecuali ada seseorang yang lebih kompeten untuk menggantikannya. 

    Namun, ia meminta agar diberi kesempatan untuk menjalankan tugasnya apabila pengganti yang lebih sesuai belum ditemukan.

    Sindiran Fedi Nuril

    Sementara itu, kritikan terhadap penunjukan Ifan Seventeen dilakukan oleh Fedi Nuril yang menyuarakan ketidaksetujuannya dengan latar belakang Ifan yang dinilai kurang relevan dengan dunia perfilman. 

    Fedi mengungkapkan kekecewaannya melalui akun @realfedinuril, di media sosial X (dulu Twitter) pada Rabu (12/3/2025).

    Ia menilai fan Seventeen belum menunjukkan kemampuan dan prestasinya dalam film Indonesia.

    “Kata @prabowo “kita harus menuju ke arah merit (kemampuan) system. Prestasi!” Tapi, yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen yang kemampuan, pengalaman dan prestasinya dalam film Indonesia gak jelas,” tulisnya.

    Tak hanya itu, dalam cuitannya, pemeran utama dalam film Ayat-ayat Cinta itu menyematkan cuplikan video di mana Prabowo pernah menegaskan pentingnya merit system dan mengkritik praktik koncoisme.

    “Kita harus menuju ke arah merit system, semua adalah merit, prestasi, prestasi, pengabdian, pengorbanan. Ini tradisi yang harus kita langgengkan,” kata Prabowo dalam video, saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (Menhan) di sidang senat terbuka wisuda sarjana, magister, dan doktor Universitas Pertahanan RI, di Aula Merah Putih Unhan, Sentul, Bogor, Senin (12/2/2024).

    “Kebiasaan kita adalah koneksi, ya kan, koncoisme kamu anaknya siapa, kamu ponakannya siapa, dan sebagainya,” tambahnya.

     

     

  • Ifan Seventeen Buka-bukaan Alasan Terima Tawaran Jadi Dirut PFN

    Ifan Seventeen Buka-bukaan Alasan Terima Tawaran Jadi Dirut PFN

    Jakarta

    Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen buka-bukaan alasan menerima tawaran sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (Persero) atau (PFN). Dia mengatakan sebelum dirinya ditunjuk sebagai Dirut PFN, ada sejumlah kandidat yang menolak tawaran jabatan tersebut.

    Ifan menyebut, alasan dirinya menerima tawaran itu sebagai bentuk pengabdian dirinya kepada bangsa dan negara.

    “Saya merasa sudah terlalu lama hidup enak di negara yang kita cintai ini, saatnya untuk melakukan timbal balik dengan cara mengabdi. Jadi begitu saya ditawarkan, saya rasa ini kesempatan untuk pengabdian yang saya yakini,” kata dia dalam keterangannya di Instagram @ifanseventeen, dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Meski dikenal sebagai seorang penyanyi, Ifan mengakui memiliki pengalaman di bidang kreatif dan rumah produksi. Dia mengatakan sempat menyutradarai tiga video klip Seventeen dan menjadi eksekutif produser dua film.

    “Berbekal pengalaman menjadi direktur utama di 2 perusahaan dibidang kreatif dan rumah produksi, gelar sarjana manajemen, pernah menyutradarai 3 klip Seventeen, salah satu executive producer di film “Kemarin” 2020 & “Kau dan Dia” 2022 & ikut main di beberapa film, bismillah saya memantaskan diri untuk pengabdian ini,” lanjutnya.

    Ifan Sebut Jadi Dirut Tak Harus Ahli

    Menurutnya, menjadi direktur utama bukan untuk seseorang yang ahli dalam bidang tersebut. Dia mencontohkan direktur utama PFN sebelumnya juga bukan dari industri perfilman.

    “Dirut PFN sebelum saya berasal dari dunia Telekomunikasi, lalu Dirut sebelumnya lagi berasal dari dunia oil and gas bahkan tidak ada kaitannya sama sekali dengan industri kreatif. Tapi sebaliknya, pak Dwi (mantan Dirut persis sebelum saya) dapat memimpin dan menjalankan PFN dengan sangat luar biasa,” terangnya.

    Untuk itu, menurutnya menjadi seorang direktur utama tak harus yang ahli dari bidang tersebut. Namun, harus memiliki keahlian di bidang manajemen, strategis serta mampu membangun tim dan membentuk arah perusahaan.

    “Sebagai contoh, dirut rumah sakit tidaklah harus seorang dokter, tapi wajib dikelilingi para dokter yang ahli untuk bidang jasa yang memang jadi ranahnya,” tuturnya.

    Ifan mengatakan, menjadi Dirut PFN bukanlah jabatan yang mudah dikerjakan. Apalagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dipenuhi sejumlah masalah keuangan hingga operasional.

    PFN Punya Utang Puluhan Miliar

    Saat ini kondisi PFN memiliki utang puluhan miliar, penggajian telat, serta Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai belum dibayarkan. Di sisi lain, PFN bukan perusahaan yang mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Jadi ketika bisnis tidak mencapai target perusahaan, konsekuensinya gaji direksi hingga pegawai jadi korbannya. Belum lagi peralatan produk film yang banyak tidak layak pakai hingga kerusakan pada bangunan kantor.

    Dengan segudang pekerjaan rumah (PR) itu, Ifan menawarkan bagi siapapun dapat menggantikan dirinya memimpin PFN. Jika ada seseorang yang lebih mampu mengerjakan berbagai PR PFN, Ifan pun siap untuk mundur.

    “Dan apabila saya rasa ada orang yang lebih mampu menggantikan saya, saya akan mundur. Namun jika belum ada, tolong biarkan saya bekerja. Karena saya tidak akan mundur dari sebuah penugasan seberat apapun situasinya sampai titik ujung perjuangan,” pungkasnya.

    (ada/ara)

  • Ifan Seventeen Bantah Menjilat Prabowo demi Posisi Dirut PFN

    Ifan Seventeen Ungkap Banyak Kandidat Dirut PFN Pilih Mundur, Ada Apa?

    Jakarta, Beritasatu.com – Kandidat Dirut PFN ternyata bukan hanya Ifan Seventeen. Dalam pernyataan terbarunya yang diunggah melalui media sosial, Sabttu (22/3/2025), Ifan mengungkapkan bahwa sebelum dirinya, banyak kandidat yang lebih dahulu ditawarkan posisi Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (Persero) atau PFN, namun mereka memilih mundur karena menilai tantangan di PFN terlalu berat.

    “Ada beberapa kandidat yang ditawarkan dan menolak karena mengetahui keadaan PFN yang sangat berat dengan kondisi yang hampir mustahil,” jelas Ifan. 

    Ifan menambahkan bahwa kondisi PFN yang penuh tantangan menjadi salah satu alasan banyak kandidat Dirut PFN memilih untuk tidak melanjutkan proses seleksi.  Ia mengatakan kondisi PFN saat ini dengan istilah bleeding atau berdarah-darah. 

    Namun hal itu justru membuat Ifan tertantang karena keinginannya untuk membangun dan memajukan kembali PFN sebagai perusahaan yang membanggakan negara. 

    “Saya merasa sudah terlalu lama hidup nyaman di negara ini. Saatnya saya memberikan timbal balik dengan cara mengabdi,” ujar Ifan, menegaskan bahwa keputusannya menerima jabatan ini bukan demi kepentingan pribadi, melainkan sebagai bentuk pengabdian.

    Menanggapi kritik yang mempertanyakan latar belakangnya sebagai musisi, Ifan menegaskan bahwa posisi Direktur Utama lebih menitikberatkan pada kemampuan kepemimpinan dan manajerial dibanding sekadar keahlian teknis di industri film.

    “Seorang direktur utama tidak harus selalu berasal dari latar belakang teknis di bidangnya, tapi harus memiliki kemampuan manajerial, memahami strategi bisnis, dan mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih baik,” jelasnya.

    Ia bahkan sedikit kredensial di mana ia masih cukup layak mendapatkan posisi nomor satu di PFN. Ia mengaku pernah menjadi direktur utama di dua  perusahaan di bidang kreatif dan rumah produksi. Ia juga merupakan pemegang  gelar sarjana manajemen. 

    Begitu juga dengan aktivitas di belakang layar yang cukup baik seperti  pernah menyutradari tiga klip Seventyeen, salah satu eksekutif produser di film Kemarin (2020) , Kau dan Dia (2022), dan ikut main di beberapa film. 

    “Saya memantaskan diri untuk pengabdian ini,” jelasnya.  

    Meski mendapat banyak sorotan, Ifan berharap publik bisa memberinya kesempatan untuk bekerja dan membuktikan kemampuannya dalam membawa PFN menuju perubahan yang lebih baik. Kandidat Dirut PFN sebelumnya boleh saja mundur, tapi Ifan memilih untuk maju dan mengambil tantangan ini.

  • Utang Puluhan Miilar-THR Pegawai Belum Dibayar

    Utang Puluhan Miilar-THR Pegawai Belum Dibayar

    Jakarta

    Direktur Utama PT Produksi Film Negara (Persero) atau PFN, Riefian Fajarsyah buka-bukaan kondisi perusahaan yang tidak baik-baik saja. Hal ini diungkapkan saat menjawab hujatan saat ditunjuk sebagai pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

    Pria yang dikenal sebagai Ifan Seventeen itu mengatakan jabatan yang diberikan kepadanya ini merupakan pengabdian, mengingat kondisi PFN yang kini jauh dari kata baik. Ia menyebut saat ini kondisi PFN memiliki utang puluhan miliar, penggajian telat, serta Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai belum dibayarkan.

    “PFN adalah perusahaan yang masing bleeding. Utang yang masih menumpuk puluhan miliar, beberapa kewajiban pembayaran gaji ke belakang, utang vendor, BPJS, hingga THR yang sampai saat ini belom tersampaikan untuk seluruh pegawai, ini persoalan yang secara otomatis berpindah ke pundak saya setelah pelantikan,” tulisnya di Instagram @ifanseventeen, dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Gaji Direksi-Pegawai Dipotong

    Untuk menyelesaikan persoalan keuangan perusahaan, Ifan menegaskan, PFN bukan perusahaan yang mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jadi, ketika bisnis tidak mencapai target pendapatan perusahaan, maka konsekuensinya gaji direksi hingga pegawai jadi korbannya.

    Ifan mengatakan pembayaran gaji para karyawan maupun direksi dibayarkan tidak secara penuh, bahkan nilai gaji yang diterima pegawai hanya 30-40%. “Dan ini sudah berlangsung berbulan-bulan ke belakang,” tambahnya.

    Selain kondisi keuangan dan bisnis yang memprihatinkan, alat operasional sebagai perusahaan perfilman juga banyak yang tidak layak pakai. Kondisi kantor PFN juga mengalami kerusakan.

    “PFN punya satu studio besar yang alhamdulillah masih bisa dipakai untuk syuting, namanya “Black Box”, tapi sifatnya lebih disewakan, dan alhamdulillah PFN juga mempunyai peralatan diantaranya satu buah kamera merek Sony A 6700 untuk kami berproduksi sehari-hari,” ungkapnya.

    Demi tetap hidup, PFN selama ini bukan memproduksi film, tetapi mencari pendapatan dari menyewakan ruangan-ruangan gedung kantor untuk berbagai kegiatan.

    “Ada yang disewakan dari coffee shop, LBH (Lembaga Bantuan Hukum), travel umroh, billiard sampai ke tempat lomba kicau burung,” tuturnya.

    Untuk itu, ia menegaskan, dengan pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan itu, maka jabatan dirinya sebagai dirut bukan tugas yang mudah.

    “Ke depannya harus ada komitmen dan kerja keras yang harus saya lakukan sebagai pemimpin baru di perusahaan ini untuk menyelesaikan persoalan di atas,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Vokalis band Seventeen, itu telah resmi diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) PFN. Ifan sudah berkantor di BUMN pembuat film ‘Si Unyil’ tersebut sejak Senin (10/3) kemarin.

    “Pak Ifan sudah mulai berkantor di PFN sejak hari Senin (10/3) kemarin,” jawab singkat Corporate Secretary PFN Ihsan Chairdiansyah kepada detikcom, Rabu (12/3/2025).

    (ada/ara)