Tag: Ibrahim Assuaibi

  • Rupiah Ditutup Perkasa dari Dolar AS Jelang Natal, Apa Sentimennya? – Page 3

    Rupiah Ditutup Perkasa dari Dolar AS Jelang Natal, Apa Sentimennya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menjelang perayaan Natal, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan signifikan terhadap dolar AS. Pada perdagangan hari ini, rupiah ditutup menguat sebesar 6 poin ke level 16.190 dari penutupan sebelumnya di 16.196, meskipun sempat mencatat penguatan hingga 20 poin di awal sesi perdagangan.

    Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, pergerakan rupiah pada perdagangan Kamis diprediksi akan fluktuatif, dengan rentang di kisaran 16.150 – 16.200.

    Faktor Penguatan Rupiah

    Investor saat ini cenderung berhati-hati terhadap penguatan dolar AS yang dipicu oleh kecenderungan hawkish Federal Reserve (The Fed). Prospek suku bunga tinggi di AS membuat pasar global menahan diri menjelang minggu perdagangan pendek akibat libur Natal.

    Dalam pernyataan terbarunya, The Fed mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk periode yang lebih lama, meskipun ada pemangkasan pekan lalu.

    “Pedagang saat ini hanya mengantisipasi dua penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada 2025, dibandingkan ekspektasi sebelumnya yang mencapai empat kali pemangkasan. Hal ini didukung oleh ekonomi AS yang tetap tangguh dan inflasi yang masih tinggi,” ujar Ibrahim.

    Optimisme Terhadap Stimulus Ekonomi China

    Pasar juga menanti langkah stimulus tambahan dari China, yang direncanakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di 2025.

    Laporan terbaru menunjukkan bahwa China akan meningkatkan pengeluaran fiskal, sebuah langkah yang membantu mengimbangi penurunan di pasar Asia lainnya.

    “Stimulus yang lebih besar dari China diharapkan dapat mendongkrak kinerja pasar. Rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) China dalam beberapa hari ke depan juga akan memberikan gambaran lebih jelas tentang arah ekonomi terbesar di Asia ini,” tambah Ibrahim.

     

  • Jelang Libur Natal, Rupiah Dapat Berkah Berlimpah

    Jelang Libur Natal, Rupiah Dapat Berkah Berlimpah

    Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini mengalami penguat, menjelang libur Hari Raya Natal.
     
    Mengutip data Bloomberg, Senin, 23 Desember 2024, rupiah hingga pukul 09.25 WIB berada di level Rp16.131 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebanyak 90 poin atau setara 0,55 persen dari Rp16.221 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.119 per USD, menguat sebanyak 70 poin atau setara 0,43 persen dari Rp15.189 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
    Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali melemah.
     
    “Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.210 per USD hingga Rp16.270 per USD,” ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
     

    Pertumbuhan ekonomi RI tetap terjaga

    Adapun, Bank Indonesia (BI) menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga karena didukung oleh permintaan domestik serta investasi tumbuh positif pada triwulan IV-2024, yang ditopang penyelesaian berbagai proyek strategis nasional (PSN) dan investasi swasta, yang didukung insentif dari pemerintah.
     
    Konsumsi pemerintah lebih tinggi seiring dengan kenaikan aktivitas belanja pemerintah pada akhir tahun. Sementara konsumsi rumah tangga diprakirakan tetap tumbuh didorong oleh keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak positif pelaksanaan pilkada di berbagai daerah.
     
    Secara sektoral, pertumbuhan juga ditopang terutama oleh sektor industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran. Adapun secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen dan meningkat menjadi 4,8 persen sampai 5,6 persen pada 2025.
     
    Ke depan, berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran. Oleh karena itu, Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.
     
    Upaya tersebut didukung dengan optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia. Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural pemerintah perlu terus diperkuat untuk mendorong sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Airlangga soal Rupiah Diramal Jeblok ke Rp16.500: Lihat 31 Desember

    Airlangga soal Rupiah Diramal Jeblok ke Rp16.500: Lihat 31 Desember

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons prediksi pengamat soal rupiah yang diprediksi jeblok ke Rp16.500 per dolar AS di akhir 2024.

    “Wah! Kata (ekonom/pengamat)? Tanya sama yang (bikin pernyataan),” jawab Airlangga di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).

    Airlangga enggan memberikan prediksinya. Ia menegaskan masih akan melihat pergerakan rupiah hingga akhir tahun nanti.

    Menko Airlangga menyebut dolar AS menguat dalam dua bulan terakhir. Namun, ia mengklaim depresiasi rupiah masih lebih baik dibandingkan mata uang negara lain.

    “Saya lihat 31 (Desember 2024),” tegasnya soal proyeksi nilai tukar rupiah.

    “Depresiasi Indonesia itu masih lebih tinggi (baik) dari Korea, Jepang, Turki, dan beberapa negara lain. Kita bicara year to date (ytd). Jadi, tentu ini fenomena global. Kalau fenomena global kan tentu kita harus jaga fundamental ekonomi. Fundamental ekonomi kita relatif kuat dibandingkan negara-negara lain,” beber Airlangga.

    Mata uang Garuda memang babak belur mendekati level Rp16.500 per dolar AS. Walau, pada penutupan sore ini rupiah sedikit bangkit ke level Rp16.221, menguat 91 poin atau plus 0,56 persen.

    Akan tetapi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat rupiah masih akan melemah hingga akhir 2024.

    “Rupiah pagi ini semakin terdepresiasi begitu tajam. Arahnya menuju Rp16.500 di akhir tahun kemungkinan terjadi,” bebernya dalam keterangan resmi, Kamis (19/12).

    (skt/agt)

  • Kurs Rupiah ke Dolar Hari Ini, Menguat Tipis 0,03%

    Kurs Rupiah ke Dolar Hari Ini, Menguat Tipis 0,03%

    Jakarta, FORTUNE – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat tipis pada perdagangan pagi ini, Jumat (20/12). Rupiah menguat 5 poin ke level Rp16.307 atau sebesar 0,03 persen jika dibandingkan kemarin yang berada di level Rp16.312 per dolar AS.

    Pada perdagangan kemarin, Kamis (10/12)  mata uang rupiah ditutup melemah 215 poin di level Rp.16.312 dari penutupan sebelumnya di level Rp.16.097 per dolar AS.

    Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan laju rupiah pada perdagangan kemarin dipengaruhi sejumlah sentimen. 

    Dari eksternal, pernyataan The Fed yang  menyebut pemangkasan Suku Bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen yang telah lama ditunggu-tunggu sekaligus mengindikasikan akan memperlambat laju siklus pelonggaran kebijakan moneternya. Para pejabat mengisyaratkan bahwa mereka kemungkinan akan menghentikan pemangkasan suku bunga di masa mendatang mengingat pasar tenaga kerja dan inflasi yang stabil.

    Suku bunga diperkirakan akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama setelah pemangkasan pada Rabu lalu. Pasar telah mengesampingkan kemungkinan pemangkasan pada Januari dan sekarang memperkirakan hanya dua pemangkasan lagi pada tahun 2025, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yaitu empat kali.

    Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pemangkasan lebih lanjut bergantung pada kemajuan dalam mengekang inflasi yang terus-menerus, yang mencerminkan penyesuaian pembuat kebijakan terhadap potensi pergeseran ekonomi di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

    Sementara dari dalam negeri, upaya pemerintah memberikan berbagai insentif inilai tidak cukup untuk mengurangi dampak kenaikan PPN menjadi 12 persen. Permasalahan yang muncul di industri sekarang adalah menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah yang merupakan pendorong konsumsi dalam negeri.

    Selain itu, periode pemberian insentif relatif pendek, misalnya hanya dua bulan untuk diskon tarif listrik sebesar 50 persen. Insentif yang diberikan untuk industri padat karya juga diperkirakan belum cukup untuk meredam dampak kenaikan PPN tersebut. Pasalnya, sudah terlalu banyak sektor industri yang terpuruk, seperti industri tekstil dan industri alas kaki.

    Dengan berbagai dinamika eksternal dan dalam negeri, dia memperkirakan rupiah hari ini berpeluang melemah. “Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp16.300 – Rp16.370,” katanya dalam keterangan dikutip, Jumat (20/12).

    Berdasarkan data yang dihimpun dari beberapa bank besar di Indonesia, kurs dolar (USD) ke rupiah (IDR) hari ini, 20 Desember 2025  tercatat sebagai berikut: 
    Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank Mandiri
    Kurs dolar ke rupiah e-rate pada pukul 09:15 WIB 
    Kurs jual: Rp16.325  per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.295 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 09:49 WIB 
    Kurs jual: Rp16.400 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.050 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah bank notes pada pukul 09:42 WIB 
    Kurs jual: Rp16.400 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.050 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank BCA
    Kurs dolar ke rupiah e-rate pada pukul 10:48 WIB 
    Kurs jual: Rp16.300 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.275 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 08:04 WIB 
    Kurs jual: Rp16.462  per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.162 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah bank notes pada pukul 08:09 WIB 
    Kurs jual: Rp16.462 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.162 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank BNI
    Kurs dollar ke rupiah e-rate pada pukul 11:05 WIB 
    Kurs jual: Rp16296 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.276 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 11:05 WIB 
    Kurs jual: Rp16.415 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.145 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah bank notes pada pukul 11:05 WIB 
    Kurs jual: Rp16.415 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.145  per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank BRI
    Kurs dolar ke rupiah e-rate pada pukul 10:23 WIB 
    Kurs jual: Rp16.305 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.280 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 10:23 WIB 
    Kurs jual: Rp16.288 per dolar AS
    Kurs beli: Rp16.263 per dolar AS

  • Misbakhun DPR Sebut Pelemahan Rupiah Bukan Karena Penggeledahan BI Oleh KPK – Page 3

    Misbakhun DPR Sebut Pelemahan Rupiah Bukan Karena Penggeledahan BI Oleh KPK – Page 3

    Kurs Rupiah terus mengalami penurunan nilai tukar, dan semakin mendekati level 16.500 per USD. Pada Kamis sore (19/12), Rupiah ditutup melemah 215 point terhadap Dolar AS (USD) setelah sebelumnya sempat melemah 220 point dilevel Rp.16.312 dari penutupan sebelumnya di level Rp.16.097.

    “Sedangkan untuk perdagangan besok mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 16.300 – Rp.16.370,” kata Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Kamis (19/12/2024).

    Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen.

    Seperti diketahui, pemangkasan ini yang lama ditunggu-tunggu sekaligus mengindikasikan akan memperlambat laju siklus pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.

    Para pejabat The Fed juga mengisyaratkan bahwa mereka kemungkinan akan menghentikan pemangkasan suku bunga di masa mendatang mengingat pasar tenaga kerja dan inflasi yang stabil. “Suku bunga diperkirakan akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama setelah pemangkasan pada hari Rabu,” ungkap Ibrahim.

    Namun, pasar mengesampingkan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada Januari 2025.

    Pasar kini memperkirakan hanya dua pemangkasan lagi pada tahun 2025, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yaitu empat kali. Ketua Fed Jerome Powell dalam pernyataannya mengatakan pemangkasan lebih lanjut bergantung pada kemajuan dalam mengekang inflasi yang terus-menerus, yang mencerminkan penyesuaian pembuat kebijakan terhadap potensi pergeseran ekonomi di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

  • Rupiah Merosot 1,34% ke Level Rp16.312/USD

    Rupiah Merosot 1,34% ke Level Rp16.312/USD

    Jakarta: Rupiah ditutup melemah sangat dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan hari ini.
     
    Mengacu data Bloomberg, Kamis, 19 Desember 2024 rupiah melemah hingga 215 poin atau setara dengan 1,34 persen jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp16.312 per USD.
     
    Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 201 poin atau 1,25 persen menjadi Rp16.285 per USD.
     

    Dolar AS dapat amunisi untuk menguat
    Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS menguat pada perdagangan hari ini seusai Federal Reserve menyampaikan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen.
     
    Sementara dari dalam negeri, pemberian berbagai insentif tidak cukup untuk mengurangi dampak kenaikan PPN menjadi 12 persen.
     
    “Permasalahan yang muncul di industri sekarang adalah menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah yang merupakan pendorong konsumsi dalam negeri,” kata Ibrahim.
     
    Selain itu, periode pemberian insentif yang terlalu pendek, misalnya hanya dua bulan untuk diskon tarif listrik sebesar 50 persen.
     
    Insentif yang diberikan untuk industri padat karya juga diperkirakan belum cukup untuk meredam dampak kenaikan PPN tersebut. Pasalnya, sudah terlalu banyak sektor industri yang terpuruk, seperti industri tekstil dan industri alas kaki.
     
    “Meskipun pemerintah memberikan insentif khusus untuk industri padat karya, daya beli masyarakat yang masih lemah membuat pemberian insentif tersebut menjadi tidak banyak berdampak. Jika kondisi tersebut tidak ditangani secara hati-hati, maka kenaikan PPN tersebut bisa saja meningkatkan potensi pegawai terkena PHK,” tutur dia.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Rupiah Anjlok Rp16.313! Akhir Tahun Bisa Makin Parah

    Rupiah Anjlok Rp16.313! Akhir Tahun Bisa Makin Parah

    Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren pelemahan. Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (19/12) nilai tukar rupiah melemah 215 poin yang sebelumnya sempat melemah 220 poin ke level Rp16.312,5. Per 15.40 WIB, bahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp16.340.

    Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen eksternal datang dari Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 4,25–4,5 persen. The Fed mengisyaratkan kemungkinan akan menghentikan pemangkasan suku bunga di masa mendatang mengingat pasar tenaga kerja dan inflasi yang stabil.

    Diketahui, dini hari tadi, Gubernur The Fed Jerome Powell mengumumkan keputusan untuk memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 4,25–4,5 persen.

    Powell mengatakan pemangkasan lebih lanjut bergantung pada kemajuan dalam mengekang inflasi yang terus-menerus. Hal itu mencerminkan penyesuaian pembuat kebijakan terhadap potensi pergeseran ekonomi di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

    Selain itu, Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, mencerminkan sikap hati-hati terhadap prospek ekonomi Jepang dan arah inflasi. Bank sentral tersebut mengungkapkan bahwa mereka memperkirakan inflasi akan naik pada 2025 dan tetap mendekati target tahunan sebesar 2 persen.

    Keputusan BOJ ini mengecewakan sejumlah investor yang mengharapkan kenaikan suku bunga pada Desember, meskipun stabilitas suku bunga dalam waktu dekat memberikan sinyal positif bagi pasar saham Jepang.

    Sentimen domestik

    Permintaan menurun

    Pemberian berbagai insentif tidak cukup untuk mengurangi dampak kenaikan PPN menjadi 12 persen. Permasalahan yang muncul di industri saat ini adalah menurunnya permintaan lantaran menipisnya jumlah kelas menengah yang menjadi pendorong konsumsi dalam negeri.

    Periode pemberian insentif terlalu pendek

    Selain itu, periode pemberian insentif yang terlalu pendek, misalnya hanya dua bulan untuk diskon tarif listrik sebesar 50 persen. Insentif yang diberikan untuk industri padat karya juga diperkirakan belum cukup untuk meredam dampak kenaikan PPN tersebut. Pasalnya, sudah terlalu banyak sektor industri yang terpuruk seperti industri tekstil dan industri alas kaki.

    Meski pemerintah memberikan insentif khusus untuk industri padat karya, daya beli masyarakat yang masih lemah membuat pemberian insentif tersebut menjadi tidak banyak berdampak. Jika kondisi tersebut tidak ditangani secara hati-hati, maka kenaikan PPN tersebut bisa saja meningkatkan potensi pegawai terkena PHK.

    Rupiah bisa makin melemah di akhir tahun

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG Desember 2024 mengungkapkan bahwa hingga 17 Desember, nilai tukar rupiah melemah 1,37 persen (point-to-point/PtP) dibandingkan bulan sebelumnya.

    Pelemahan ini dipengaruhi oleh ketidakpastian global, khususnya kebijakan AS dan potensi penurunan Fed Fund Rate (FFR) yang lebih rendah, serta penguatan dolar AS dan risiko geopolitik yang mendorong alokasi portofolio kembali ke AS.

    Namun, Perry menyampaikan bahwa depresiasi rupiah tetap terkendali, dengan pelemahan 4,16 persen dibandingkan Desember 2023, lebih kecil dari depresiasi mata uang Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea yang masing-masing terdepresiasi lebih dari 5 persen.

    Di sisi lain, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pelemahan rupiah akan semakin terpuruk menuju arah Rp16.500 pada akhir 2024. 

    “Rupiah pagi ini makin terdepresiasi begitu tajam, arah menuju Rp16.500 di akhir tahun kemungkinan terjadi,” ujar dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (19/12).

  • Rupiah Ditutup Menguat 3 Poin terhadap Dolar AS

    Rupiah Ditutup Menguat 3 Poin terhadap Dolar AS

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terpantau menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini.
     
    Mengacu data Bloomberg, Rabu, 18 Desember 2024, rupiah menguat tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.097,5 per USD.
     
    Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.085 per USD.
     

    Prediksi The Fed
    Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi menyatakan, indeks dolar AS masih terpantau menguat pada hari ini. Hal itu didorong oleh prediksi The Fed yang secara luas diharapkan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi fokusnya akan tertuju pada proyeksi ekonomi masa depan The Fed dan komentar Ketua Jerome Powell.
     
    “Sinyal tentang prospek suku bunga jangka panjang The Fed tetap menjadi fokus karena inflasi tetap membandel dan diperkirakan akan terus meningkat di bawah Presiden Donald Trump yang akan datang,” jelas Ibrahim.
    Selain The Fed, Bank of Japan dan Bank of England juga dijadwalkan untuk membuat keputusan suku bunga minggu ini.
     
    BOE diharapkan mempertahankan suku bunga tetap stabil, sementara pasar terbagi atas apakah BOJ akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Rupiah Diprediksi Lesu Dibayangi Pemangkasan Suku Bunga AS

    Rupiah Diprediksi Lesu Dibayangi Pemangkasan Suku Bunga AS

    JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024 diperkirakan akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu, 18 Desember 2024, Kurs rupiah spot di tutup menguat tipis 0,02 persen ke level Rp16.097 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,31 persen ke level harga Rp16.100 per dolar AS.

    Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan The Fed secara luas diharapkan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi fokusnya akan tertuju pada proyeksi ekonomi masa depan The Fed dan komentar Ketua Jerome Powell.

    “Sinyal tentang prospek suku bunga jangka panjang The Fed tetap menjadi fokus karena inflasi tetap membandel dan diperkirakan akan terus meningkat di bawah Presiden Donald Trump yang akan datang,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kams, 19 Desember.

    Selain itu, Ibrahim menyampaikan Bank of Japan dan Bank of England juga dijadwalkan untuk membuat keputusan suku bunga minggu ini. BOE diharapkan mempertahankan suku bunga tetap stabil, sementara pasar terbagi atas apakah BOJ akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.

    Sementara dari dalam negeri, Pasar merespon negatif terhadap kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini dinilai tidak membawa perubahan signifikan. Kenaikan tarif PPN akan berdampak besar pada ekonomi Masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.

    Meskipun pemerintah menyatakan keberpihakan pada masyarakat bawah, kenyataannya PPN tetap naik untuk sebagian besar kebutuhan mereka. Tidak hanya itu, saya juga mengkritik perbandingan yang dibuat pemerintah mengenai tarif PPN Indonesia dengan negara-negara seperti Kanada, China, dan Brazil. Perbandingan tersebut tidak relevan karena negara-negara tersebut memiliki pendapatan per kapita tinggi dan ekonomi yang stabil.

    Selain itu, Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6 persen di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

    Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan Amerika Serikat dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.

    Ke depan, BI akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi, serta dinamika kondisi yang berkembang, dalam mencermati ruang penurunan suku bunga moneter lebih lanjut.

    Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024 dalam rentang harga Rp16.080 – Rp16.140 per dolar AS.

  • Rupiah Kembali Melemah Pagi Ini

    Rupiah Kembali Melemah Pagi Ini

    Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan, meski pada sore kemarin mata uang Garuda tersebut sempat digdaya dan menguat.
     
    Mengutip data Bloomberg, Selasa, 17 Desember 2024, rupiah hingga pukul 10.18 WIB berada di level Rp16.035 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 34 poin atau setara 0,21 persen dari Rp16.001 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.034 per USD, juga melemah sebanyak 40 poin atau setara 0,25 persen dari Rp15.994 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
    Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.
     
    “Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.050 per USD hingga Rp16.090 per USD,” ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
     

     

    Rupiah ditolong surplus neraca perdagangan

    Menurut Ibrahim, rupiah pada perdagangan kemarin tertolong data neraca perdagangan yang kembali mencatatkan surplus. Padahal sebelumnya, mata uang Garuda tersebut ambruk dan terjerembab cukup dalam.
     
    Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, surplus neraca perdagangan mencapai USD4,42 miliar pada November lalu. Ini adalah surplus ke-55 bulan beruntun. Surplus pada November ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya USD2,48 miliar.
     
    Surplus ini dipicu oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor. Ekspor RI mencapai USD24,01 miliar pada November 2024, sementara impor tercatat USD19,59 miliar. Adapun, impor RI mengalami penurunan hingga 10,71 persen (mtm) pada November 2024. 
     
    Selain itu, pemerintah resmi memberlakukan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Namun, sejumlah barang dan jasa tetap dibebaskan dari PPN, sementara beberapa barang lain mendapatkan fasilitas diskon tarif.
     
    Konsumsi rumah tangga tetap menjadi penopang utama ekonomi Indonesia, dengan kontribusi mencapai 50 persen. Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memberikan stimulus, termasuk pembebasan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor.
     
    Kemudian, pemerintah akan tetap memberikan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras per bulan kepada masyarakat kurang mampu di desil I dan II. Rumah tangga dengan daya listrik di bawah 2.200 VA juga akan menerima diskon tagihan listrik sebesar 50 persen selama dua bulan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)