Tag: Ibrahim Assuaibi

  • Harga Emas Hari ini 17 Desember 2025 Tembus Level Segini

    Harga Emas Hari ini 17 Desember 2025 Tembus Level Segini

    Sebelumnya diwartakan, pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi, optimistis harga emas dunia berpeluang mencetak rekor tertinggi baru pada Desember. Ia memperkirakan emas dunia bisa mencapai USD 4.440 per troy ons, melampaui level tertinggi sebelumnya. Ketidakpastian global masih tinggi, emas dinilai akan menjadi buruan investor.

    Jika proyeksi tersebut terealisasi, harga logam mulia domestik berpotensi menembus Rp 2.700.000 per gram. Level ini dinilai sebagai target realistis hingga akhir tahun, seiring meningkatnya permintaan terhadap emas sebagai aset aman.

    “Saya masih optimis bahwa USD 4.440 itu akan tercapai, untuk mendekati USD 4.500 kemungkinan sangat sulit dan logam mulia ya kemungkinan di Rp 2.700.000 per gram,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).

    Ibrahim menegaskan, selama ketidakpastian global masih tinggi dan sentimen pasar tetap defensif, emas akan terus menjadi instrumen favorit investor. Oleh karena itu, peluang harga emas bertahan di tren positif hingga tutup tahun masih terbuka lebar.

    Lebih lanjut, kata Ibrahim, meski pergerakan harga sempat berfluktuasi tajam, arah jangka menengah hingga akhir tahun masih cenderung menguat. Menurutnya, emas dunia saat ini bergerak di area USD 4.300 per troy ons, sementara harga logam mulia di dalam negeri berada di kisaran Rp 2.462.000 per gram.

    “Walaupun kemarin sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, tetapi turunnya pun juga di pasar Amerika cukup signifikan juga. Akhirnya ditutup di USD 4.300. Kemudian logam mulianya ditutup di hari Sabtu di Rp 2.462.000,” ujarnya. 

  • Kurs Dolar AS Hari Ini, Rupiah Loyo Selasa 16 Desember 2025

    Kurs Dolar AS Hari Ini, Rupiah Loyo Selasa 16 Desember 2025

    Sebelumnya, Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan mata uang rupiah berada direntang Rp 16.660 hingga Rp 16.690, melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa 16 Desember 2025.

    “Untuk perdagangan (hari ini), mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.660 – Rp16.690,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025). Adapun pada Senin (15/12/2025) mata uang rupiah mengalami pelemahan di level Rp 16.667.

    Ibrahim memaparkan faktor pendorong pelemahan rupiah dari dalam negeri, yakni di tahun 2026 berpotensi menjadi salah satu tahun paling tidak terduga dalam beberapa dekade terakhir.

    Kompetisi antara negara besar berpotensi semakin tajam, aliansi global berpotensi bergeser, dan konflik yang sebelumnya bersifat regional berpotensi meluas.

    “Bahkan, berbagai lembaga dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Bank Sentral Eropa (ECB), dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprakirakan pertumbuhan ekonomi global bakal melambat, terfragmentasi, dan sedang mengalami transformasi besar,” ujarnya.

    Perlambatan ini disebabkan oleh perdagangan dunia yang melemah, rantai pasok yang direstrukturisasi demi keamanan bukan sekadar efisiensi, utang publik di banyak negara yang berada pada titik tertinggi, dan perkembangan teknologi yang lebih pesat ketimbang penerbitan regulasi baru.

    Selain itu, Valuasi aset di sejumlah negara berada di posisi rentan setelah naik terlalu cepat dalam beberapa tahun terakhir. Sistem perbankan juga belum benar-benar pulih akibat tekanan kredit bermasalah dan kerugian portofolio di tengah suku bunga tinggi.

     

  • Rupiah Hari Ini 16 Desember Melemah Tertekan Sinyal The Fed

    Rupiah Hari Ini 16 Desember Melemah Tertekan Sinyal The Fed

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa (16/12/2025), seiring respons pasar terhadap sinyal kebijakan moneter The Fed.

    Mengacu pada data Bloomberg, hingga pukul 09.45 WIB di pasar spot, rupiah tercatat turun 15 poin atau 0,09% ke posisi Rp 16.682 per dolar AS.

    Pada perdagangan sebelumnya, Senin (16/12/2025), rupiah juga ditutup di zona merah dengan pelemahan 21 poin ke level Rp 16.667 per dolar AS.

    Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa tekanan terhadap rupiah dipicu oleh sikap dovish The Fed, yang tidak hanya memangkas suku bunga tetapi juga memberikan sinyal akan memulai pembelian obligasi pemerintah jangka pendek mulai Desember 2025.

    Menurut Ibrahim, rencana pembelian aset tersebut memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, terutama karena tambahan likuiditas dari bank sentral AS berpotensi memperlebar tekanan terhadap mata uang negara berkembang.

    “Untuk perdagangan Selasa, pergerakan rupiah cenderung fluktuatif tetapi ditutup melemah di kisaran Rp 16.660 hingga Rp 16.690 per dolar AS,” ujarnya.

    Selain itu, Ibrahim menyampaikan bahwa perhatian pasar pada pekan ini tertuju pada rilis data ketenagakerjaan sektor non-pertanian Amerika Serikat serta data inflasi konsumen (CPI) untuk periode November 2025. Kedua indikator tersebut dijadwalkan diumumkan masing-masing pada hari ini dan Kamis (18/12/2025).

    Ia menambahkan, pelaku pasar akan mencermati setiap sinyal lanjutan yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan pasar tenaga kerja serta meredanya tekanan inflasi, mengingat kedua faktor tersebut menjadi pertimbangan utama The Federal Reserve dalam menentukan arah penurunan suku bunga.

    Di luar faktor moneter dan kondisi ekonomi AS, pergerakan rupiah juga masih dibayangi sentimen geopolitik global. Ketegangan di kawasan Eropa Timur dinilai berpotensi menekan nilai tukar, meski Rusia dan Ukraina saat ini masih berada dalam tahap perundingan menuju kesepakatan damai.

    Dalam perkembangan terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy disebut menawarkan opsi untuk menangguhkan ambisi negaranya bergabung dengan aliansi militer NATO, saat melakukan pertemuan dengan utusan Amerika Serikat di Berlin.

  • Siap-siap Rupiah Loyo Lagi Hari Ini, Bisa Sentuh Level Ini

    Siap-siap Rupiah Loyo Lagi Hari Ini, Bisa Sentuh Level Ini

    Liputan6.com, Jakarta – Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan mata uang rupiah berada direntang Rp 16.660 hingga Rp 16.690, melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa 16 Desember 2025.

    “Untuk perdagangan (hari ini), mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.660 – Rp16.690,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025). Adapun pada Senin (15/12/2025) mata uang rupiah mengalami pelemahan di level Rp 16.667.

    Ibrahim memaparkan faktor pendorong pelemahan rupiah dari dalam negeri, yakni di tahun 2026 berpotensi menjadi salah satu tahun paling tidak terduga dalam beberapa dekade terakhir.

    Kompetisi antara negara besar berpotensi semakin tajam, aliansi global berpotensi bergeser, dan konflik yang sebelumnya bersifat regional berpotensi meluas.

    “Bahkan, berbagai lembaga dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Bank Sentral Eropa (ECB), dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprakirakan pertumbuhan ekonomi global bakal melambat, terfragmentasi, dan sedang mengalami transformasi besar,” ujarnya.

    Perlambatan ini disebabkan oleh perdagangan dunia yang melemah, rantai pasok yang direstrukturisasi demi keamanan bukan sekadar efisiensi, utang publik di banyak negara yang berada pada titik tertinggi, dan perkembangan teknologi yang lebih pesat ketimbang penerbitan regulasi baru.

    Selain itu, Valuasi aset di sejumlah negara berada di posisi rentan setelah naik terlalu cepat dalam beberapa tahun terakhir. Sistem perbankan juga belum benar-benar pulih akibat tekanan kredit bermasalah dan kerugian portofolio di tengah suku bunga tinggi.

    Era suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama juga berpotensi menjadi tekanan nyata bagi dunia usaha menjelang 2026. Ketidakpastian sosial dan politik juga meningkat.

     

  • Harga Perak Antam Hari Ini 15 Desember 2025 Naik Rp 50

    Harga Perak Antam Hari Ini 15 Desember 2025 Naik Rp 50

    Sebelumnya pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai, data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Oktober lalu menjadi salah satu pemicu utama fluktuasi tajam harga emas dunia.

    Menurutnya, kenaikan tingkat pengangguran yang cukup signifikan menunjukkan melemahnya kondisi pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam.

    “Apa yang menyebabkan harga emas dunia maupun loga mulia terus mengalami fluktuatif yang kemungkinan besar akan menguat? Salah satunya adalah rilis data pengangguran di Amerika yang kemarin pengangguran cukup luar biasa di bulan Oktober,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).

    Ibrahim, mengatakan pelemahan sektor tenaga kerja ini menjadi sinyal bahwa ekonomi AS mulai kehilangan momentum pemulihan. Investor pun merespons kondisi tersebut dengan meningkatkan kepemilikan aset lindung nilai, salah satunya emas, guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.

    Situasi ini membuat harga emas dunia sempat bergerak naik signifikan, meski diiringi koreksi tajam di pasar Amerika. Pada penutupan terakhir, emas dunia berada di kisaran USD 4.300 per troy ons, sementara harga logam mulia di dalam negeri ditutup di level Rp 2.462.000 per gram.

    “Walaupun kemarin sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, tetapi turunnya pun juga di pasar Amerika cukup signifikan juga. Akhirnya ditutup di USD 4.300. Kemudian logam mulianya ditutup di hari Sabtu di Rp 2.462.000,” jelasnya.

  • Berapa Harga Emas Senin 15 Desember 2025 Besok, Intip Prediksinya

    Berapa Harga Emas Senin 15 Desember 2025 Besok, Intip Prediksinya

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas diproyeksikan bergerak fluktuatif pada awal pekan, Senin (15/12/2025), dengan peluang koreksi jangka pendek namun tetap menyimpan potensi penguatan lanjutan.

    Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai pergerakan emas global masih berada dalam fase konsolidasi setelah volatilitas tinggi di pasar Amerika Serikat.

    Ibrahim menjelaskan, meski pada perdagangan sebelumnya emas sempat mencatat kenaikan signifikan, tekanan jual di pasar Amerika membuat harga kembali terkoreksi.

    Alhasil, harga emas dunia ditutup di level USD 4.300 per troy ons, sementara harga logam mulia di dalam negeri tercatat sebesar Rp 2.462.000 per gram pada penutupan akhir pekan.

    “Walaupun kemarin sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, tetapi turunnya pun juga di pasar Amerika cukup signifikan juga. Akhirnya ditutup di USD 4.300. Kemudian logam mulianya ditutup di hari Sabtu di Rp 2.462.000,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).

    Menurut Ibrahim, apabila pada perdagangan Senin harga emas dunia kembali mengalami pelemahan, maka level support pertama berada di kisaran USD 4.224 per troy ons. Sejalan dengan itu, harga logam mulia di dalam negeri berpotensi turun ke area Rp 2.452.000 per gram.

    “Kalau seandainya harga emas dunia turun, kemungkinan besar support pertama adalah di USD 4.224 troy ons. Untuk logam mulianya Rp 2.452.000,” ujarnya.

    Kemudian kata Ibrahim, jika harga emas dunia turun, maka di support kedua dilevel USD 4.219 troy ons. Untuk logam mulianya kemungkinan di Rp 2.390.000.

     

     

  • Ramalan Terbaru Harga Emas Antam Akhir 2025

    Ramalan Terbaru Harga Emas Antam Akhir 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas Antam diproyeksikan akan terus menguat hingga akhir 2025 mengikuti pergerakan harga emas dunia. 

    Pada pekan lalu periode  8-13 Desember 2025, harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp 53.000 per gram dari posisi Rp 2,409 juta per gram pada awal pekan menjadi Rp 2,462 juta per gram pada akhir pekan. 

    Pengamat pasar emas, Ibrahim Assuaibi menyampaikan, kemungkinan besar harga emas dunia akan mencetak rekor tertinggi pada perdagangan akhir tahun, begitu juga dengan harga logam mulia atau emas Antam.

    “Kemungkinan besar sampai akhir tahun ini (harga logam mulia) akan menuju level Rp 2,700 juta per gram, dan untuk emas dunia US$ 4.440 per troi ons,” kata Ibrahim dalam analisisnya, Minggu (14/12/2025). 

    Pada pekan depan atau Senin (15/12/2025), apabila harga emas dunia mengalami penurunan, kemungkinan level support pertamanya berada di US$ 4.255 per troi ons. Sedangkan logam mulia atau emas Antam akan bergerak ke kisaran Rp 2,452 juta per gram.

    “Untuk support kedua, kalau seandainya turun, harga emas dunia berada pada level US$ 4.219 per troi ons, sementara logam mulia kemungkinan Rp 2,390 juta per gram,” kata Ibrahim.

    Sebaliknya, apabila harga emas dunia mengalami kenaikan, level resistance pertama kemungkinan US$ 4.329 per troi ons pada Senin, sementara emas Antam akan bergerak ke level Rp 2,477 juta per gram. 

    “Dalam satu minggu, kemungkinan besar harga emas dunia (ditutup) US$ 4.380 per tro ons. Sedangkan untuk logam mulianya Rp 2,590 juta per gram,” kata Ibrahim. 

  • Prediksi Harga Emas Antam Senin 15 Desember 2025, Makin Tinggi?

    Prediksi Harga Emas Antam Senin 15 Desember 2025, Makin Tinggi?

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas batangan Antam menguat selama perdagangan sepekan periode 8-13 Desember 2025. Pada pekan ini, harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp 53.000 per gram dari posisi Rp 2,409 juta per gram pada awal pekan menjadi Rp 2,462 juta per gram pada akhir pekan. Bagaimana dengan prediksi awal pekan depan?

    Pergerakan harga logam mulia atau Emas Antam sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga emas dunia. Pengamat pasar emas, Ibrahim Assuaibi menyampaikan, apabila harga emas dunia mengalami penurunan pada Senin (15/12/2025), kemungkinan level support pertamanya berada di US$ 4.255 per troi ons. Sedangkan logam mulia atau emas Antam akan bergerak ke kisaran Rp 2,452 juta per gram.

    “Untuk support kedua, kalau seandainya turun, harga emas dunia berada pada level US$ 4.219 per troi ons, sementara logam mulia kemungkinan Rp 2,390 juta per gram,” kata Ibrahim dalam analisisnya, Minggu (14/12/2025).

    Sebaliknya, apabila harga emas dunia mengalami kenaikan, level resistance pertama kemungkinan US$ 4.329 per troi ons pada Senin, sementara emas Antam akan bergerak ke level Rp 2,477 juta per gram. 

    “Dalam satu minggu, kemungkinan besar harga emas dunia (ditutup) US$ 4.380 per tro ons. Sedangkan untuk logam mulianya Rp 2,590 juta per gram,” kata Ibrahim. 

  • Berapa Harga Emas Senin 15 Desember 2025 Besok, Intip Prediksinya

    Plus Minus Penerapan Tarif Bea Keluar Emas hingga 15%

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah menetapkan bea keluar baru untuk komoditas ekspor emas dengan tarif antara 7,5% hingga 15%. Kebijakan ini dinilai cukup agresif dan menjadi sinyal bahwa pemerintah ingin menahan laju ekspor bahan baku emas.

    Pengamat Ekonomi, Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, tarif tersebut sengaja dibuat tinggi agar pelaku usaha mempertimbangkan ulang rencana ekspor mereka.

    “Kenapa pemerintah menerapkan bea ekspor yang begitu besar, tujuannya agar pengusaha-pengusaha tambang logam mulia mereka itu sedikit menghentikan untuk ekspornya. Karena dengan pajak antara 7,5% sampai 15% itu cukup tinggi,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Jumat (12/12/2025).

    Menurutnya, tarif yang besar membuat eksportir emas menghadapi biaya tambahan yang signifikan, terutama ketika harga emas dunia masih berada pada kisaran tinggi.

    Pemerintah juga menetapkan dasar perhitungan pada level USD 2.800–3.200 per troy ons, sehingga saat harga emas global berada di atas USD 4.200 bahkan sempat mencapai USD 4.381, tarif tertinggi 15% hampir pasti diterapkan. Kondisi ini memberi tekanan kuat bagi pelaku tambang untuk mengalihkan prioritas ke pasar domestik.

    “Ini artinya bahwa angka yang disebutkan oleh pemerintah itu sudah keluar. Karena harga emas dunia pun juga sekarang sudah USD 4.200, bahkan sempat mencapai level di USD 4.381. Artinya bahwa walaupun harganya naik begitu tinggi, kemungkinan besar bea ekspor untuk ekspor logam mulia ini akan dikenakan tarif 15%,” jelasnya.

    Ibrahim menilai kebijakan ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk memastikan kebutuhan logam mulia di dalam negeri terpenuhi. Selama ini, Indonesia yang merupakan produsen emas terbesar keempat dunia justru mengalami kelangkaan pasokan di pasar ritel. Lewat tarif ekspor yang tinggi, pemerintah ingin menghentikan arus keluar emas dan memperkuat struktur hilirisasi.

  • Harga Emas Dunia Diramal Tembus USD 4.400, Simak Pendorongnya

    Harga Emas Dunia Diramal Tembus USD 4.400, Simak Pendorongnya

    Liputan6.com, Jakarta – Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan harga emas dunia kembali menguat hingga menyentuh level USD 4.400 pada akhir tahun, di tengah meningkatnya ketidakpastian politik Amerika Serikat dan spekulasi pergantian Ketua Federal Reserve (The Fed).

    Ibrahim menilai kondisi tersebut mendorong investor global kembali memburu emas sebagai aset lindung nilai.

    “Kalau saya lihat per hari ini ada kemungkinan besar bahwa harga emas dunia di akhir tahun ya di bulan Desember ini kemungkinan besar adalah di USD 4.400,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).

    Dalam perdagangan akhir pekan lalu, harga emas dunia ditutup di level USD 4.196, meski sebelumnya sempat melonjak hingga USD 4.372 sebelum terkoreksi. Pergerakan tajam ini menunjukkan pasar masih sangat rentan terhadap sentimen global, khususnya yang berasal dari Amerika Serikat.

    Ibrahim mengatakan volatilitas tersebut bukan semata dipicu oleh faktor teknikal, melainkan oleh ketidakpastian arah kebijakan moneter AS ke depan.

    Salah satu sentimen terkuat yang memengaruhi pergerakan emas adalah spekulasi pergantian pimpinan The Fed setelah Jerome Powell. Ketidakjelasan mengenai siapa yang akan menggantikan Powell dinilai menambah kecemasan di pasar keuangan.

    Nama Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih dan pendukung kuat Presiden Donald Trump, disebut sebagai kandidat kuat. Jika terealisasi, penunjukan tersebut dinilai berpotensi mengubah arah kebijakan moneter AS secara signifikan.

    “Salah satu penyebabnya adalah tentang spekulasi tentang pergantian kepemimpinan The Fed. Ya ini yang larinya itu adalah perpolitikan di Amerika yang terus memanas. Di mana Trump kemungkinan besar akan menunjuk Kevin Hassett,” ujarnya.