Tag: HOS Cokroaminoto

  • Car Free Day Ponorogo Pindah! Ini Alasannya dan Berikut Tanggapan Warga

    Car Free Day Ponorogo Pindah! Ini Alasannya dan Berikut Tanggapan Warga

    Ponorogo  (beritajatim.com) – Ribuan orang mendatangi lokasi car free day (CFD) yang baru di Kabupaten Ponorogo, yakni di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman. Warga menanggapi positif perpindahan lokasi CFD yang diujicobakan hari Minggu (9/2) pagi ini. Kebanyakan mereka merasa nyaman berolahraga di dua jalan tersebut.

    “Untuk lari ataupun jalan kaki, menurut saya lebih nyaman di lokasi baru ini,” ungkap salah satu warga Kelurahan Tonatan, Sujarno, Minggu (09/02/2025).

    Hal senada juga diungkapkan oleh warga Ponorogo lainnya, Putri Amelia. Ia menyebut bahwa lokasi CFD di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman lebih lebar dan rapi. Menurutnya, pedagang sudah benar di tempatkan di jalan-jalan sirip yang menghubungkan 2 jalan yang menjadi lokasi CFD yang baru itu. Ia ingin pihak berwenang, mengawasi betul-betul kebijakan tersebut ketika di lapangan.

    “Awal yang bagus untuk perpindahan lokasi CFD ini. Tetap mengakomodir pedagang di jalan-jalan sirip. Ya ke depan nanti jangan semrawut seperti lokasi sebelumnya,” katanya.

    Ujicoba CFD di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman ini, turut dimonitor langsung oleh Bupati Sugiri Sancoko, Ketua DPRD Ponorogo, Kapolres dan Dandim 0802 Ponorogo. Mereka menyusuri lokasi CFD mulai selatan Alun-alun Ponorogo hingga Perempatan Pasar Lagi.

    “Ujicoba CFD di lokasi baru ini, saya pandang berhasil. Untuk dibenahi sedikit demi sedikit supaya lebih baik,” kata Bupati Sugiri Sancoko.

    Orang nomor satu di Ponorogo itu, juga mengingatkan kepada masyarakat untuk bisa menjaga kebersihan, sampah harus dibuang di tempatnya. Pergantian lokasi CFD ke Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman, merupakan untuk menjawab keinginan masyarakat. Yakni membutuhkan ruang publik untuk olahraga pagi yang nyaman dan lebih representatif.

    “Ini upaya kami untuk menjawab keinginan masyarakat, yang ingin ruang publik untuk olahraga pagi, healing nyaman bersama keluarga,” katanya.

    Sementara untuk lokasi CFD sebelumnya di Jalan Suromenggolo, kata Sugiri pedagang kali lima (PKL) masih diperbolehkan jualan di sana. Namun, Kang Giri menggarisbawahi para PKL ini harus lebih rapi. Menurutnya Ia tetap mengakomodasi PKL, sebab mereka salah satu penumbuh ekonomi di Ponorogo.

    “Saya mencintai PKL, silahkan jualan, tetapi harus dirapikan,” pungkasnya. [end/aje]

  • CFD Resmi Pindah, Dishub Ponorogo Siapkan Kantong Parkir untuk Kelancaran

    CFD Resmi Pindah, Dishub Ponorogo Siapkan Kantong Parkir untuk Kelancaran

     

    Ponorogo (Beritajatim.com) – Pergantian lokasi Car Free Day (CFD) di Kabupaten Ponorogo, akan dimulai pada hari Minggu (9/2) nanti. Sebelumnya, CFD di Bumi Reog di Jalan kembar Suromenggolo, nanti akan berpindah ke Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman. Salah satu aspek krusial dalam pelaksanaan CFD ialah kantong-kantong parkir. Hal itu penting supaya CFD bisa berjalan lancar, nyaman dan ramah untuk semua pengguna jalan.

    Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo pun telah menyiapkan beberapa tempat kantong parkir. Tentu, hal tersebut untuk mengakomodasi kendaraan pengunjung. Dengan begitu, diharapakan lalu lintas tetap tertib, dan mencegah kepadatan di area CFD.

    Untuk menghindari penumpukan kendaraan di titik utama CFD, kantong parkir disebar di beberapa ruas jalan sirip kiri dan kanan Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Sudirman. Jalan-jalan sirip dipilih, agar kendaraan bisa diparkir tanpa mengganggu arus lalu lintas utama.

    “Kami sudah melakukam pemetaan agar parkir lebih tertata, dan tidak menggangu aktivitas warga,” kata Kepala Dishub Ponorogo, Wahyudi, Jumat (07/02/2025).

    Untuk memastikan kelancaran, Dishub Ponorogo menugaskan juru parkir (jukir) mulai pukul 05.00 WIB hingga 09.00 WIB. Mereka diberi tanggung jawab mengarahkan kendaraan ke lokasi parkir yang telah ditentukan serta memastikan parkir rapi. Selain itu, Dishub Ponorogo juga akan mengawasi tarif parkir agar tidak ada pungutan liar yang merugikan masyarakat. Jika ditemukan pelanggaran, tindakan tegas akan diambil.

    “Kami pastikan tarif parkir sesuai aturan,” katanya.

    Mengingat CFD berlangsung di kawasan pusat kota, Dishub Ponorogo juga memprioritaskan untuk akses kendaraan darurat, seperti ambulans yang menuju rumah sakit di sekitar Jalan dr. Soetomo. Jika diperlukan, petugas akan membuka akses sementara dan memberikan pengawalan. (End

  • CFD Resmi Pindah, Dishub Ponorogo Siapkan Kantong Parkir untuk Kelancaran

    Uji Coba 9 Februari, CFD Ponorogo Pindah ke Jalan HOS Cokroaminoto dan Jenderal Sudirman

    Ponorogo (beritajatim.com) – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko resmi menyetujui pemindahan lokasi car free day (CFD) ke Jalan HOS Cokroaminoto dan Jenderal Sudirman. Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan Satlantas Polres Ponorogo di Ruang Batarangin, pada Senin (3/2) pagi. Adapun masa ujicoba dilakukan pada 9 Februari besok.

    Menurut Sugiri, pemindahan ini bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat yang ingin berolahraga di ruang terbuka. Hal tersebut merupakan gagasan dari Kapolres Ponorogo.

    “Kami ingin menciptakan ruang olahraga yang lebih ramah dan nyaman. Setelah berdiskusi dengan Kapolres, akhirnya disepakati CFD akan dilaksanakan di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jenderal Sudirman,” ungkap Bupati Sugiri Sancoko, usai rakor di Ruang Bantarangin.

    Meskipun lokasi CFD berpindah, Jalan Suromenggolo yang selama ini dibuat untuk CFD, tetap bisa digunakan untuk aktivitas berjualan. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan menata ulang pedagang kaki lima (PKL) agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Salah satunya tidak boleh berjualan di badan jalan.

    “Pedagang tidak boleh berjualan di badan jalan. Mereka harus berada di pinggir agar kendaraan tetap bisa melintas. Silakan tetap berjualan di Jalan Suromenggolo, tapi harus rapi dan tidak memakan jalan,” tegasnya.

    Uji coba CFD di lokasi baru ini, akan dimulai pada 9 Februari 2025. Selama CFD berlangsung, pedagang tidak diperbolehkan membuka lapak di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Sudirman.

    “Kami akan mulai uji coba pada 9 Februari. Dengan begitu, Jalan Suromenggolo tidak lagi menjadi lokasi CFD karena sudah ada tempat baru,” jelas Sugiri.

    Untuk mendukung kelancaran acara, Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo juga telah menyiapkan sejumlah kantong parkir. Dengan adanya pemindahan ini, diharapkan masyarakat tetap dapat menikmati CFD dengan lebih nyaman, tanpa mengganggu aktivitas lainnya di pusat kota.

    “Kami siapkan 10 titik kantong parkir. Saat ini masih dalam tahap finalisasi lokasi yang paling strategis,” tambah Kepala Dishub Ponorogo, Wahyudi.  [end/aje]

  • DKI kemarin, kebakaran Glodok hingga stok pangan jelang Ramadhan

    DKI kemarin, kebakaran Glodok hingga stok pangan jelang Ramadhan

    Glasswool’ itu adalah peredam, busa di dalam peredam itu. Ketika kena panas itu gampang sekali menyalanya

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa di DKI Jakarta yang terjadi pada Kamis (16/1) masih layak untuk disimak kembali Jumat antara lain Glasswool” di ruang karaoke sebabkan api di Glodok Plaza cepat besar hingga stok pangan Jakarta selama Ramadhan dan lebaran aman.

    Berikut rangkumannya:

    1. “Glasswool” di ruang karaoke sebabkan api di Glodok Plaza cepat besar

    Jakarta (ANTARA) – Petugas pemadam kebakaran mengungkapkan bahwa “glasswool”, yakni material peredam suara ruangan karaoke di dalam diskotek di lantai 7 Glodok Plaza menjadi penyebab api cepat merambat ke lantai lain.

    “‘Glasswool’ itu adalah peredam, busa di dalam peredam itu. Ketika kena panas itu gampang sekali menyalanya. Perambatan (api) cepat sekali,” ungkap Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin kepada wartawan di lokasi kebakaran Glodok Plaza pada Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    2. 5 orang dilaporkan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak lima orang yang terdiri atas empat wanita berinisial AA, Z, SA dan A serta pria berinisial M dilaporkan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyebutkan bahwa orang hilang pertama berinisial AA bekerja sebagai kasir diskotik.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Stok pangan Jakarta selama Ramadhan dan Lebaran aman

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa stok pangan untuk kebutuhan Ramadhan hingga Lebaran 1446 Hijriah aman dengan harga tetap terkendali meskipun terdapat beberapa pangan yang mengalami kenaikan harga.

    “Selalu kami pastikan dan sampaikan kepada masyarakat bahwa stok ketersediaan kita aman, sehingga harga pun akan terkendali,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Jakpus tertibkan kabel udara jaringan utilitas di tiga ruas jalan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Pusat menertibkan kabel udara jaringan utilitas di tiga ruas jalan pada awal Januari ini agar tidak semrawut.

    “Awal tahun ini ada tiga lokasi yaitu di Jalan Hos Cokroaminoto, Teluk Betung, dan Senen Raya,” kata Kepala Sudin Bina Marga Jakpus, Muhammad Soleh di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada penertiban kali ini petugas memotong kabel udara jaringan utilitas yang berada di Jalan Teluk Betung, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Empat mayat ditemukan dalam kebakaran Glodok Plaza

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menemukan empat mayat dalam kebakaran di gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, dan telah dievakuasi, pada Kamis.

    “Jadi total yang telah kita evakuasi itu ada empat jenazah, empat korban. Tadi satu sudah kita turunkan. Nah, tadi juga sama-sama kita saksikan ada dua kantong jenazah (diturunkan),” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mayat Bayi Ditemukan di Depan Area Makam Kamasan Kota Mataram, Kondisi Kepala Digigit Hewan – Halaman all

    Mayat Bayi Ditemukan di Depan Area Makam Kamasan Kota Mataram, Kondisi Kepala Digigit Hewan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Penemuan mayat bayi di depan Pemakaman Umum Kamasan, Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Mataram menghebohkan warga lingkungan setempat, Senin  (9/12/2024) pagi.

    Suasana desa yang awalnya tenang mendadak berubah jadi mencekam.

    Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga sekitar pukul 05.00 WITA.

    Temuan tersebut langsung memicu keramaian di sekitar lokasi, dengan warga berdatangan untuk menyaksikan peristiwa yang memilukan ini.

     Kapolsek Selaparang, Iptu Muhammad Baejuli mengatakan, pihaknya menerima laporan dari Kepala Lingkungan Kamasan yang segera disampaikan kepada Bhabinkamtibmas setempat.

    “Setelah menerima laporan, piket fungsi Polsek Selaparang langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan awal,” ujarnya.

    Pihak Polsek Selaparang kemudian berkoordinasi dengan unit identifikasi Polresta Mataram guna mengumpulkan keterangan dari para saksi.

    “Kami juga sedang mengidentifikasi terduga pelaku yang diduga membuang bayi tersebut,” tambahnya.

    Hasil pemeriksaan dari tim medis Rumah Sakit Bhayangkara mengungkapkan bahwa bayi malang tersebut diperkirakan baru berumur 24 jam dan ditemukan bekas gigitan hewan di bagien kepala.

     “Indikasi awal menunjukkan bayi ini sengaja dibuang oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Kami akan menelusuri lebih lanjut untuk mengungkap pelakunya,” tegas Kapolsek.

    Polsek Selaparang, Kota Mataram saat melakukan olah TKP penemuan mayat bayi, Senin (9/12/2024). (Dok. Istimewa)

    Kasus Serupa

    Sebelumnya kasus penemuan mayat bayi yang mulai membusuk hebohkan warga Dusun Merendeng, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Kamis (1/8/2024).

    Mayat bayi tersebut ditemukan setelah petani atas nama Juna alias Amaq Jana membongkar sebuah batu.

     Amaq Jana curiga karena banyaknya lalat hijau dan bau busuk yang berterbangan disekitar batu tersebut.

    Saat membongkar batu tersebut, alangkah terkejutnya Amaq Jana melihat adanya bayi laki-laki yang menyembul kaki dan pahanya dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

    Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Brata Kusnadi mengatakan, hasil autopsi menyatakan mayat bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki.

    Pihaknya memperkirakan bayi tersebut sudah meninggal dunia sejak dua hari yang lalu.

     “Dua hari diperkirakan meninggal dunia sesuai dengan informasi dari bu Kapolsek Mandalika (Akp Rahel Elsi Mbuik),” jelas Iptu Brata.

    ptu Brata menyebutkan, pihaknya berharap supaya terduga pelaku untuk menyerahkan diri kepada Polsek Kawasan Mandalika sehingga persoalan ini bisa cepat selesai.

    “Dan kita berharap juga mungkin bantuan masyarakat yang mendengar, mengetahui, melihat untuk mempermudah mengungkap permasalahan ini,” pungkasnya.

    Brata menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan saksi dan yang lain sebagainya.

    Oleh karena itu, pihaknya saat ini belum bisa menyimpulkan dugaan sementara bayi tersebut berasal darimana.

    Kepala Dusun Merendeng Supriadi mengatakan, pihaknya menduga mayat bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap.

    Menurut Supriadi, jika bayi tersebut bukan hubungan gelap maka bayi tersebut sudah pasti mendapatkan perlakuan yang layak dan akan dilakukan berbagai upacara adat.

    “Pada usia tujuh bulan kandungan saja kita melakukan roah (syukuran) dan lain sebagainya. Apalagi ini sudah lahir lebih banyak lagi tradisi adatnya,” jelas Supriadi.  (Tribun Lombok/Idham Khalid)

     

     

  • Mengenal Selebritas Indonesia yang Terlahir dari Keturunan Pahlawan

    Mengenal Selebritas Indonesia yang Terlahir dari Keturunan Pahlawan

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan, ini menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Indonesia. Sejumlah selebritas wanita Indonesia ternyata memiliki garis keturunan dari pahlawan-pahlawan nasional Tanah Air. 

    Nama-nama dan karya-karya mereka pun sudah dikenal oleh masyarakat, sehingga karier para selebritas ini semakin bersinar.

    Meskipun para pahlawan telah tiada dan hanya nama-nama mereka yang dikenang, tetapi jasa mereka tetap hidup dalam ingatan. Perjuangan mereka kini dilanjutkan oleh generasi penerus, termasuk oleh para artis wanita Indonesia. 

    Dian Sastrowardoyo

    Aktris terkenal Dian Sastrowardoyo ternyata memiliki darah pahlawan Indonesia. Wanita yang juga berprofesi sebagai dosen ini merupakan cucu dari Prof Mr Sunario Sastrowardoyo. 

    Kakek Dian Sastro adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terlibat dalam Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II, dua peristiwa yang sangat berpengaruh dalam perjuangan kemerdekaan.

    Ashanty

    Ashanty, istri dari Anang Hermansyah, juga berasal dari keturunan pahlawan. Kakeknya, Prof Dr KH Abdullah Siddik SH, adalah seorang pahlawan nasional yang dihormati di Bengkulu Utara. 

    Diketahui, ia pernah menjadi rekan sejawat Agus Salim dalam organisasi Jong Islamieten Bond, yang berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

    Dewi Yull

    Artis senior Dewi Yull merupakan cicit dari RM Tirto Adhi Soerjo, seorang tokoh penting dalam kebangkitan nasional. RM Tirto Adhi Soerjo adalah pendiri surat kabar pertama di Indonesia, Media Prijaji, dan pada 1973 dinobatkan sebagai Bapak Pers Nasional. Ia juga diberi gelar Pahlawan Nasional pada 3 November 2006.

    Karina Salim

    Karina Salim adalah cicit dari H Agus Salim, salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang juga anggota Panitia Sembilan. 

    H Agus Salim diangkat sebagai pahlawan nasional pada 27 Desember 1961 karena kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    Nia Dinata

    Nia Dinata dikenal sebagai sutradara terkenal Indonesia, merupakan cucu dari Otto Iskandardinata, yang terkenal sebagai Si Jalak Harupat. 

    Kakek Nia Dinata ini sangat aktif dalam organisasi pergerakan, termasuk Budi Utomo, Dewan Rakyat (Volksraad), dan Paguyuban Pasundan. Otto Iskandardinata juga pernah memimpin surat kabar Tjahaja dan pada 6 November 1973 diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

    Asri Welas

    Asri Welas yang dikenal sebagai artis multitalenta, ternyata merupakan keturunan ketujuh dari Pangeran Diponegoro. Keturunan Pangeran Diponegoro ini terungkap melalui pohon jalar yang ada di rumah nenek Asri, dikenal sebagai simbol dari keturunan pahlawan asal Yogyakarta tersebut.

    Celine Evangelista

    Celine Evangelista adalah cicit dari Haji Fadeli Luran, seorang tokoh penting yang berperan dalam menyatukan umat Islam di Sulawesi Selatan. 

    Meskipun kini Celine memiliki keyakinan yang berbeda dengan kakek buyutnya, darah perjuangan tetap mengalir dalam dirinya sebagai keturunan seorang pahlawan.

    Maia Estianty

    Maia Estianty, musisi dan penyanyi terkenal adalah cicit dari Raden Hadjie Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Cokroaminoto), salah satu tokoh besar dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. 

    HOS Cokroaminoto dikenal sebagai salah satu pemimpin yang berpengaruh pada masa penjajahan dan memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia. Namanya pun diabadikan sebagai nama jalan di berbagai daerah di Indonesia.

  • Janda di Bangkalan Diciduk Polisi, Simpan Sabu Siap Edar

    Janda di Bangkalan Diciduk Polisi, Simpan Sabu Siap Edar

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang janda inisial K (57), warga Kelurahan Demangan, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, ditangkap polisi lantaran menyimpan sabu di rumahnya.

    Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, petugas menemukan 4 klip sabu dari dalam rumah kosnya di Jalan HOS Cokroaminoto, Bangkalan. “Sabu yang kami amankan saat pengeledahan seberat 1,92 gram yang sudah dikemas dalam klip kecil,” terangnya, Rabu (31/7/2024).

    Ia mengatakan, sabu tersebut diperoleh pelaku dari salah satu buronan berinisial A. Pelaku mengenal A saat berada di dalam rutan. “Jadi pelaku ini juga residivis kasus serupa, saat di dalam Rutan berkenalan dengan inisial A,” tambahnya.

    Perkenalan pelaku dengan A berlanjut setelah bebas dari Rutan. Mereka kerap bertemu hingga akhirnya K kembali menjual sabu yang ia peroleh dari A. “Barang itu diambil dari A dan diedarkan oleh pelaku. Setiap klip dijual Rp100 ribu. Sekali ambil 5 klip, nanti saat nyetor diberi upah Rp100 ribu,” imbuhnya.

    Pelaku mengaku nekat menjual sabu untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya. Sebab, ia berstatus janda karena suaminya meninggal. “Jadi emak-emak ini menjadi tulang pungung keluarga,” tandasnya. [sar/suf]

  • Lahannya Dibangun Panggung Ekraf, PKL Stadion Ponorogo Mulai Boyongan

    Lahannya Dibangun Panggung Ekraf, PKL Stadion Ponorogo Mulai Boyongan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pembangunan panggung ekonomi kreatif (ekraf) rencananya menempati lahan yang dipakai pedagang kaki lima (PKL) di barat Stadion Batoro Katong Ponorogo. Para pedagang pun, sesuai kesepakatan akan mulai awal bulan ini melakukan boyongan ke tempat relokasi di Taman Klonosewandono.

    Pantauan wartawan beritajatim.com, sebagian pemilik dagangan sudah mulai membongkar lapak mereka. Ada yang membongkar kanopi, ada pula yang mengangkut berbagai perabotan seperti kursi dan meja menggunakan mobil pikap. Namun, dari 30 lapak yang ada di barat Stadion Batoro Katong, ada sejumlah PKL yang bertahan tetap berdagang di tempat tersebut.

    “Hari ini yang membongkar memang tidak semua, ini saya sempatkan untuk jualan dulu,” kata Nita Rahayu (40), salah satu PKL di barat Stadion Batoro Katong, Rabu (01/05/2024).

    Nita mengungkapkan bahwa batas akhirnya hari ini, yang penting hari ini dibongkar. Sehingga, setelah jualan nanti, lapak miliknya akan dibongkar. Ia ingin memanfaatkan waktu yang tinggal sehari ini, untuk berjualan.

    “Katanya tidak apa-apa. Yang penting nanti setelah jualan mulai dibongkar,” katanya.

    Sejujurnya, kata Nita dirinya berat untuk meninggalkan lapak PKL yang ada di barat Stadion Batoro Katong. Ia merasa 5 tahun belakangan ini, sudah nyaman. Apalagi, pelanggan yang ke warungnya sudah banyak. Terlebih, di tempat yang barunya nanti harus mulai dari nol lagi. Sehingga, diharapkan setelah pembangunan panggung ekraf nanti, para PKL ini dikembalikan ke sekitaran panggung.

    “Ya mau gimana lagi, ini juga lahan milik pemerintah, nurut saja pindah. Tetapi nanti setelah selesai dibangun, ya teman-teman PKL dikembalikan lagi di sekitar lokasi panggung,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, awal bulan Mei 2024, pedagang kaki lima (PKL) di kawasan barat stadion Batoro Katong Ponorogo akan dipindah. Pemindahan itu, imbas dari rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan membangun panggung ekonomi kreatif (ekraf) di lokasi yang saat ini digunakan oleh 30 PKL itu berjualan. Kepastian mendapatkan tempat yang lebih baik pun menjadi keinginan PKL sebelum mereka keluar dari kawasan barat stadion kebanggan kota reog tersebut.

    “Saat bulan puasa lalu, kita sudah diajak rapat. Ada pemberitahuan bahwa akan dipindah, sebab lokasi saat ini yang digunakan berjualan itu, akan dibangun panggung ekraf,” kata Agus Purwanto, Ketua Paguyuban Pramujaya (Pedagang Kaki Lima Jalan Pramuka Jaya).

    Semula, pembangunan panggung ekraf yang semula direncanakan di eks pasar lanang, kini diganti ke tempat yang baru. Tempat baru yang dimaksudkan yakni di kawasan Stadion Batoro Katong. Tepatnya di lokasi pedagang kaki lima (PKL) berjualan atau barat Stadion Batoro Katong. Kemacetan yang nantinya ditimbulkan di sekitar pasar lanang, menjadi alasan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo mengganti lokasi pendirian panggung ekraf yang merupakan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

    “Lokasi pembangunan panggung ekraf bantuan dari Kemenparekraf, kita pindah ke kawasan Stadion Batoro Katong. Sehingga tidak jadi menggunakan lahan eks pasar lanang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi.

    Perubahan lokasi pembangunan panggung ekraf itu, sudah dipertimbangkan betul oleh Disbudparpora Ponorogo. Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto nantinya akan menjadi kendala tersendiri, jika panggung itu tetap dibangun di lokasi eks pasar lanang. Sebab, lokasinya berada di pojokan jalan HOS Cokroaminoto.

    “Dikhawatirkan jika ada cara pertunjukan kesenian maupun budaya yang digelar di panggung ekraf, kemacetan akan tercipta di ruas-ruas jalanan itu,” katanya. (end/ian)

  • Bupati Sugiri Sancoko Kembalikan 3 Jalan di Ponorogo Jadi 2 Arah

    Bupati Sugiri Sancoko Kembalikan 3 Jalan di Ponorogo Jadi 2 Arah

    Ponorogo (beritajatim.com) – Menanggapi banyaknya aspirasi dari masyarakat, membuat Bupati Sugiri Sancoko mengembalikan 3 ruas jalan di Ponorogo menjadi jalur 2 arah. Sebelumnya, 3 jalan itu pada pertengahan bulan Februari lalu dibuat menjadi 1 arah atau one way. Jalan-jalan yang dikembalikan menjadi jalur 2 arah itu, yakni ruas Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Sultan Agung dan Jalan Gajahmada.

    “Penerapannya ya segara, saat ini masih proses untuk menyiapkan sarana dan prasarananya. Ya seperti water barrier ataupun marka jalan untuk jalur 2 arah,” ungkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Rabu (24/04/2024).

    Bupati Sugiri mengestimasikan penerapan jalur 2 arah untuk 3 jalan itu, tidak sampai seminggu. Ia menyebut bahwa petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo akan mengebut pekerjaan terkait perlengkapan sarana dan prasarana untuk menunjang jalur 2 arah tersebut. “Hari senin depan ini sudah bisa diterapkan jalur 2 arah untuk 3 jalan itu,” katanya.

    Keputusannya untuk kembali memberlakukan jalur 2 arah ini, kata Kang Giri pihaknya tidak ingin dianggap egois oleh masyarakat. Demi aspirasi masyarakat, Sugiri mengeklaim mengenyampingkan kajian-kajian penerapan one way atau 1 arah di beberapa ruas jalan di Ponorogo. Dengan keputusan itu, juga tidak serta merta menjadikan kajian penerapan one way itu jelek atau salah. Sebab, sudah ada contoh yang berhasil dari penerapan one way sebelumnya. Ia mencontohkan penerapan one way di Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Jenderal Besar Sudirman dan Jalan Urip Sumoharjo. Dengan penerapan one way di ruas-ruas jalan itu, Bupati mengeklaim bahwa ada pertumbuhan ekonomi di jalan tersebut. Selain itu, ruas jalan lainnya, kini juga ramai dilewati oleh kendaraan.

    “Kendaraan juga ramai, jika biasanya tidak dilewati, jadi dilewati, itu bisa berpotensi ada perputaran ekonomi dan terpoteret di BPS di mana perekonomian naik dan menjadi episentrum,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat pengguna jalan untuk selalu berhati-hati. Kesadaran berlalu lintas merupakan tanggungjawab bersama. Selain itu, kebijakan pengembalian jalur 2 arah untuk beberapa jalan ini, kata Bupati Sugiri juga jangan dipolitisasi. Ini Ia lakukan semata-mata untuk menyerap aspirasi masyarakat. “Ini jangan dipolitisasi dan kebijakan ini juga bukan tekanan politisi,” pungkasnya. (end/kun)

  • Pindah Imbas Pembangunan Panggung Ekraf, Ini Keinginan PKL Stadion Batoro Katong Ponorogo

    Pindah Imbas Pembangunan Panggung Ekraf, Ini Keinginan PKL Stadion Batoro Katong Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Tanggal 1 Mei 2024 nanti, Lokasi PKL di barat stadion yang digadang-gadang akan menjadi lokasi pembangunan panggung ekraf.  Adapun di lokasi yang saat ini digunakan oleh 30 PKL itu berjualan.

    Kepastian mendapatkan tempat yang lebih baik pun menjadi keinginan PKL sebelum mereka keluar dari kawasan barat stadion kebanggan kota reog tersebut.

    “Saat bulan puasa lalu, kita sudah diajak rapat. Ada pemberitahuan bahwa akan dipindah, sebab lokasi saat ini yang digunakan berjualan itu, akan dibangun panggung ekraf,” kata Agus Purwanto, Ketua Paguyuban Pramujaya (Pedagang Kaki Lima Jalan Pramuka Jaya), Selasa (23/04/2024).

    Rencana relokasi jualan itu, sebenarnya membaut para pedagang bimbang, antara setuju dan tidak setuju. Namun, Agus menyadari bahwa tanah tempat dirinya dan teman-temannya berjualan itu memang aset Pemkab Ponorogo. Ia sekali lagi berharap, pemindahan ke tempat yang baru itu lebih baik. Dia juga ingin, pemindahan lokasi jualan itu juga bersifat sementara. Nanti, kalau pembangunan panggung ekraf sudah jadi, 30 PKL ini bisa kembali jualan di sekitar panggung.

    “Diharapkan ya pemindahannya ini sementara, nanti dikembalikan lagi di sekitar panggung ekraf kalau sudah jadi,” katanya.

    Lokasi pemindahan jualan 30 PKL ini, rencananya di taman kota atau Taman Klonosewandono. Sebenarnya, pedagang mempunyai opsi pindah di bagian utara atau belakang lokasi jualan saat ini. Namun, opsi itu belum bisa dipenuhi. Sebab, dimungkinkan lokasi itu nantinya menjadi tempat untuk material pembangunan.

    “Tanggal 1 Mei nanti diminta mulai pindah. Rencananya ya dipindah ke taman kota yang berada di timur GOR Singodimedjo itu,” pungkasnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, pembangunan panggung ekraf yang semula direncanakan di eks pasar lanang, kini diganti ke tempat yang baru. Tempat baru yang dimaksudkan yakni di kawasan Stadion Batoro Katong. Tepatnya di lokasi pedagang kaki lima (PKL) berjualan atau barat Stadion Batoro Katong. Kemacetan yang nantinya ditimbulkan di sekitar pasar lanang, menjadi alasan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo mengganti lokasi pendirian panggung ekraf yang merupakan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

    “Lokasi pembangunan panggung ekraf bantuan dari Kemenparekraf, kita pindah ke kawasan Stadion Batoro Katong. Sehingga tidak jadi menggunakan lahan eks pasar lanang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi.

    Perubahan lokasi pembangunan panggung ekraf itu, sudah dipertimbangkan betul oleh Disbudparpora Ponorogo. Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto nantinya akan menjadi kendala tersendiri, jika panggung itu tetap dibangun di lokasi eks pasar lanang. Sebab, lokasinya berada di pojokan jalan HOS Cokroaminoto.

    “Dikhawatirkan jika ada cara pertunjukan kesenian maupun budaya yang digelar di panggung ekraf, kemacetan akan tercipta di ruas-ruas jalanan itu,” katanya.[end/aje]