Tag: Honesti Basyir

  • MDMedia Luncurkan Layanan Programmatic Advertising Berbasis Data Telco

    MDMedia Luncurkan Layanan Programmatic Advertising Berbasis Data Telco

    Jakarta

    TelkomGroup melalui anak usahanya PT Metra Digial Media (MDMedia) meluncurkan AdXelerate, layanan programmatic advertising berbasis data telco pertama di Indonesia. Hadirnya layanan ini dinilai menjadi solusi dalam melakukan promosi iklan digital yang lebih efisien dan tepat sasaran.

    President Director of MDMedia Arif Prabowo mengatakan di era yang serba digital, dunia pemasaran dan periklanan mengalami perkembangan pesat. Konsumen pun menjadi lebih cerdas. Hal inilah yang mendasari pihaknya untuk menciptakan Demand Side Platform (DSP) sebagai platform digital programmatic advertising yang dapat memberikan solusi periklanan agar lebih relevan dan terukur.

    “Karena (melihat) hal tersebut, akhirnya kita memiliki suatu inovasi. Kita membuat suatu layanan berupa programmatic ads,” katanya saat membuka Programmatic Ads Based on Telco Data The Launch Event, di Glass House The Ritz Carlton Pacific Placa, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

    Dia mengungkapkan layanan AdXelerate dapat membantu para pengiklan menghadapi tantangan modern dalam pemasaran digital, dengan menganalisa insight dari data telco yang beragam.

    “Kami berkolaborasi dengan Telkomsel, menggunakan data Telkomsel. Kita tahu Telkomsel market share-nya paling besar di Indonesia. Kemudian kita juga melihat data yang ada di situ cukup detail dan barangkali lebih precise dibandingkan data yang ada saat ini,” jelasnya.

    Sementara itu, Managing Director MDMedia Fuad Sahid Lalean menambahkan dalam mekanismenya, MDMedia bersama TelkomGroup berperan sebagai enabler untuk membantu brand, agency, hingga publisher untuk dapat menyasar target konsumen yang tepat. Sehingga iklan digital dapat memberikan hasil yang tidak hanya optimal, tapi juga efektif dan efisien.

    Dia pun merinci fitur unggulan layanan Programmatic Advertising dari MDMedia. Salah satunya dapat menampilkan profil audiens yang komprehensif, dengan memanfaatkan berbagai kategori minat dan atribusi demografis seperti umur, jenis kelamin, agama, dan lainnya yang diolah melalui big data analytic.

    “Misalnya bisa nggak iklan mobil listrik menyasar orang-orang yang sudah punya kendaraan lebih dari 2? Jawabannya bisa,” terangnya.

    Keuntungan lain dari layanan AdXelerate ini adalah kemampuan melakukan optimalisasi iklan secara langsung (real-time) dalam hitungan milidetik dan berdasarkan performa, sehingga memberikan fleksibilitas dan efisiensi bagi para pengiklan.

    Di samping itu juga, platform DSP ini memberikan keuntungan dari proses re-targeting dengan mempertajam segmentasi target audiens yang dituju melalui proses learning big data analytic yang mampu meningkatkan konversi sesuai tujuan yang diharapkan oleh pengiklan.

    “Bisa juga re-targeting. Jadi sudah ditarget, tapi dia sudah mau masukin keranjang, tapi belum checkout. Kita retarget lagi, mudah-mudahan bisa checkout sehingga produk kita kebeli,” paparnya.

    Soal keamanan, kata Fuad, tidak perlu khawatir. Sebab platform ini dirancang dengan prioritas utama kepatuhan pada regulasi privasi yang mengacu kepada Undang Undang Perlindungan Data Pribadi.

    Lebih lanjut dia memaparkan hasil case study yang dilakukan MDMedia terkait penerapan campaign programming ads pada suatu aplikasi. Studi tersebut menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan monitor ratio click to app hingga lebih dari 3 kali. Selain itu juga berhasil menekan cost per installation.

    “Dari bench mark yang di awal 0,11%, kita bisa mencapai 0,39%. Artinya begitu user melihat iklan, mereka mengklik itu 3,5x lebih besar. Karena cocok dan sesuai dengan targetnya. Bayangkan kalau saya tidak berminat dengan aplikasi tersebut, lihat iklannya, kan saya nggak ngeklik,” terangnya.

    Di sisi lain, Director of Group Business Development Telkom Indonesia, Honesti Basyir menekankan potensi digital advertising sangat besar. Namun selama ini yang banyak menikmati hanya pihak-pihak tertentu saja, seperti Google Ads, Meta, TikTok. Menurutnya pihak yang disebut ‘walled garden’ itu memiliki keuntungan, tapi di sisi lain ekosistemnya terbilang sangat tertutup.

    Karena itu pihaknya berharap kehadiran AdXelerate dapat mendorong RI agar menjadi bagian dari pemain yang menciptakan market di dunia digital advertising yang tengah berkembang saat ini.

    “Ini adalah solusi dari perusahaan Indonesia untuk Indonesia. Kita membuat visi pemerintah untuk menjadikan digital economy sebagai the future of Indonesia yang bisa kita nikmati dan wujudkan bersama,” tukasnya.

    (ncm/ega)

  • Menyala! Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke ASEAN

    Menyala! Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke ASEAN

    Badung

    Tidak hanya untuk pasar Indonesia, Telkom akan semakin melebarkan sayap bisnis data center di kawasan Asia Tenggara. Pasar negara mana yang akan dibidik Telkom?

    Telkom sudah memantapkan akan membangun total kapasitas data center sampai 500 megawatt (MW) sampai 2030. Keberadaan data center itu untuk memenuhi permintaan pasar seiring dengan kebutuhan data yang kian meningkat.

    Sebagai informasi, saat ini Telkom sudah memiliki data center di Singapura. Namun ke depannya, seiring dengan potensi dan permintaan data center semakin besar, Telkom akan semakin agresif.

    “Memang ada rencana ekspansi data center Telkom ini tidak hanya akan di dalam negeri, tapi juga kita juga melihat di region,” ujar Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir di acara Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2024, Nusa Dua, Bali.

    Honesti mengungkapkan sebelum masuk ke pasar data center di negara tetangga, Telkom akan melihat potensi bisnis data center di negara tersebut.

    “Kalau dari beberapa pertumbuhan data center yang kita lihat secara kapasitas, di samping Indonesia, ada beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Filipina juga menunjukkan growth’s capacity yang cukup besar,” tuturnya.

    “Nah, kita melihat bahwa kita mungkin akan melakukan beberapa partnership dengan beberapa pemain juga investor untuk bisa menangkap peluang tersebut,” sambungnya.

    Sebagai informasi, Telkom melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) yang bergerak di bidang pengelolaan pusat data, tengah membangun data center yang beberapa lokasi di Tanah Air.

    Sedangkan yang ada di Cikarang, Jawa Barat dan Batam, Kepulauan Riau, data center Telkom itu tipenya hyperscale yang memiliki kemampuan untuk menampung beban komputasi yang luas. Adapun, kapasitas data center Cikarang itu total 21 MW, sedangkan di Batam mencapai 50 MW.

    Kalau untuk Indonesia sekarang itu, kita lagi proses untuk melengkapi yang kampus satu hyperscale di Cikarang. Itu kita harapan di tahun ini akan ada tambahan sekitar 18 MW untuk kapasitasnya,” kata Honesti.

    “Dan juga di Batam, paralel kita lagi membangun lagi hyperscale data center juga yang diharapkan dapat beroperasi di sekitar semester satu di tahun 2025,” pungkasnya.

    (agt/fay)