Tag: Honesti Basyir

  • Telkom Mau Gelar RUPSLB Lagi, Ada Apa?

    Telkom Mau Gelar RUPSLB Lagi, Ada Apa?

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berencana menggelar kembali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Diketahui, Telkom belum lama ini juga menggelar RUPSLB dengan mata acara perubahan susunan perseroan pada 26 September lalu.

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPSLB Telkom selanjutnya akan dilakukan pada 12 Desember 2025. Namun, tidak terdapat keterangan mata acara dalam agenda tersebut.

    “Usulan harus diajukan secara tertulis kepada Direksi Perseroan selaku penyelenggara RUPSLB selambat-lambatnya tanggal 13 November 2025,” tulis Manajemen Telkom, Rabu (22/10/2025).

    Kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (6) Anggaran Dasar Perseroan jo. Pasal 16 ayat (1) dan (2) POJK 15/2020, terdapat ketentuan pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara RUPSLB, yakni pemegang saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham yang mewakili 1/20 atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah.

    Sebagai informasi, hasil RUPSLB Telkom pada 26 September lalu adalah mencopot posisi Wakil Direktur Utama (Wadirut) yang sebelumnya diisi oleh Muhammad Awaluddin. Selain itu, terdapat perubahan Komisaris Telkom yang semula dijabat Ismail.

    Susunan Komisaris dan Direksi Telkom

    Dewan Komisaris

    – Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo
    – Komisaris: Rionald Silaban
    – Komisaris Independen: Rizal Mallarangeng
    – Komisaris: Ossy Dermawan
    – Komisaris: Silmy Karim
    – Komisaris Independen: Deswandhy Agusman
    – Komisaris Independen: Ira Noviarti
    – Komisaris Independen: Yohanes Surya

    Dewan Direksi

    – Direktur Utama: Dian Siswarini
    – Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra
    – Direktur Human Capital Management: Willy Saelan
    – Direktur Wholesale & International Service: Honesti Basyir
    – Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine
    – Direktur Strategic Business Development & Portfolio: Seno Soemadji
    – Direktur Network: Nanang Hendarno
    – Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi
    – Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana

    Lihat juga Video: Telkom Siapkan Rp 3 T untuk Buyback Saham

    (ara/ara)

  • Dirut Telkom Dian Siswarini Jadi Ketum ATSI 2025-2029

    Dirut Telkom Dian Siswarini Jadi Ketum ATSI 2025-2029

    Jakarta

    Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) resmi mengumumkan pengurus baru dalam Rapat Umum Anggota 2025 (RUA ATSI 2025). Bersamaan dengan itu, mereka turut mengungkapkan komitmennya untuk mendorong transformasi digital di Indonesia.

    “Sebagai ketua umum ATSI yang baru, saya ingin tetap membawa aksi ini menjadi penggerak utama ekosistem digital Indonesia,” kata Ketua Umum ATSI yang baru, Dian Siswarini, dalam acara Konferensi Pers RUA ATSI 2025, di The Westin, Jakarta, Senin (29/9/2025).

    Dian yang adalah Direktur Utama Telkom mengatakan akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan industri untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Ia menekankan, ingin memastikan seluruh masyarakat di Tanah Air bisa merasakan kemajuan teknologi digital.

    “Saya yakin, melalui kemitraan yang kuat dengan regulator dan semua pemangku kepentingan lainnya, ATSI akan mempromosikan tercipta iklim usaha yang adil dan penerapan teknologi terkini, misalnya 5G, Articifial Intelligence, dan juga IOT,” ujar Dian.

    Direktur Eksekutif ATSI, Marwan O. Baasir, menambahkan, bahwa telekomunikasi bukan hanya tentang konektivitas, tapi juga pilar ketahanan nasional. Menurutnya, selama pandemi Covid-19, sektor telekomunikasi menjadi tulang punggung aktivitas masyarakat, sebab memastikan keberlangsungan hidup jutaan orang.

    “Ke depan, konvergensi, baik jaringan seluler, fiber, maupun satelit, akan tetap menjadi fokus strategi kami, untuk memperkuat infrastruktur digital yang memberi manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah menuju bangsa yang berdaulat dan sejahtera secara digital,” ujar Marwan.

    Berikut pengurus baru ATSI periode 2025-2029:

    Pengurus ATSIKetua Umum: Dian Siswarini, Direktur Utama, PT Telkom IndonesiaWakil Ketua Umum: Reski Damayanti, Chief Legal & Regulatory Officer, Indosat Ooredoo HutchisonBendahara: Daru Mulyawan, Direktur, TelkomselSekretaris Jenderal: Merza Fachys, Direktur, XLSMARTDirektur Eksekutif: Marwan O. BaasirDewan Pengawas ATSIKetua: Muhammad Buldansyah, Direktur, Indosat Ooredoo HutchisonAnggota: Jeremiah Ratadhi, Direktur, XLSMARTAnggota: Nugroho, Direktur Utama, TelkomselAnggota: Honesti Basyir, Direktur, PT Telkom Indonesia

    (hps/fay)

  • Telkomsat dan Len Industri Perkuat Kolaborasi Pertahanan Berbasis Satelit

    Telkomsat dan Len Industri Perkuat Kolaborasi Pertahanan Berbasis Satelit

    Jakarta

    PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Len Industri (Persero). Hal ini dilakukan dalam upaya memperkuat sistem pertahanan nasional melalui pengembangan infrastruktur komunikasi dan digital berbasis satelit.

    Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sekaligus sebagai Komisaris Utama PT Len Industri (Persero) Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, S.E., Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng, dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir.

    Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir menegaskan pentingnya konektivitas dalam mendukung ketahanan nasional. Menurutnya, perkembangan digital, termasuk artificial intelligence, sebesar apapun tetap membutuhkan konektivitas.

    “Indonesia dengan hampir 17.000 pulau menjadikan kebutuhan konektivitas bukan sekadar kepentingan bisnis semata, melainkan bagian dari ketahanan nasional. Momentum penandatanganan MoU ini bukan hanya seremonial, melainkan langkah konkret kolaborasi untuk membangun ekosistem pertahanan berbasis satelit yang mandiri. Kami percaya, kerja sama antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) akan menjadi landasan penting untuk mewujudkan kedaulatan digital sekaligus memperkuat sistem pertahanan negara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).

    Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng menambahkan kolaborasi ini merupakan awal dari langkah strategis yang lebih besar. Dia mengatakan komunikasi adalah elemen penting dalam pertahanan.

    “Kehadiran MoU antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) adalah sebuah awal, bukan akhir. Ini merupakan fondasi untuk mempererat hubungan, tidak hanya dengan Kementerian Pertahanan, tetapi juga dalam mendukung perkembangan PT Len Industri (Persero) sebagai BUMN strategis di sektor pertahanan. Komunikasi adalah elemen paling penting dalam pertahanan. Oleh karena itu, kerja sama ini sangat strategis untuk memperkuat kedaulatan bangsa dan memicu lahirnya inovasi pertahanan berbasis teknologi satelit,” ungkapnya.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo turut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, pertahanan kini tak hanya di darat, laut, udara, tapi juga di angkasa.

    “Kami sangat mengapresiasi adanya sinergi antara Telkomsat dengan PT Len Industri (Persero) untuk menghadirkan inovasi teknologi berbasis satelit yang dapat mendukung misi negara dalam memperkuat sistem pertahanan nasional, bukan hanya di darat, laut, dan udara, namun juga di angkasa,” ujarnya.

    Sebagai informasi, lingkup kerja sama yang diatur dalam MoU ini meliputi komitmen dalam penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2 untuk mendukung dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Selain itu, kedua pihak bersepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan, pembangunan, pengorbitan, hingga pengoperasian satelit nasional yang mandiri dengan memanfaatkan konstelasi satelit geostationer (GSO) maupun non-geostationer (NGSO).

    Tidak hanya itu, kerja sama ini juga diarahkan pada pembangunan teknologi dan fasilitas strategis seperti, command center, wahana peluncuran satelit nasional, pusat riset dan pengembangan, fasilitas produksi satelit nasional, serta pengembangan bisnis satelit di skala regional dan global. Hal ini diharapkan mampu memperkuat daya saing Indonesia dalam ekosistem teknologi satelit internasional.

    Melalui MoU ini, Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) menegaskan komitmen untuk membangun kerja sama berkelanjutan dalam rangka mendukung sistem pertahanan nasional yang unggul, modern, dan mandiri.

    (akd/ega)

  • Telkom Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Posisi Wadirut Dihapus

    Telkom Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Posisi Wadirut Dihapus

    JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Salah satu agenda rapat yakni perubahan susunan komisaris dan direksi.

    Sekadar informasi, RUPSLB Telkom seharusnya dijadwalkan pada 3 September 2025. Namun, ditunda tanpa alasan yang jelas.

    Hasil RUPSLB ini, pemegang saham meniadakan posisi Wakil Direktur Utama (Wadirut) dan mencopot Muhammad Awaluddin dari posisi tersebut. Adapun Awaluddin baru menjabat selama kurang lebih tiga bulan terhitung sejak 27 Mei 2025.

    Selain itu, pemegang saham menambah nomenklatur direksi baru yakni Direktur Legal & Compliance yang dijabat oleh Andy Kelana.

    Manajemen juga mengangkat dua orang dari Unilever Indonesia, yaitu Willy Salean menjadi Direktur Capital menggantikan Henry Christiadi dan Ira Noviarti di kursi Komisaris menggantikan Ismail.

    Sekadar informasi, Ira merupakan mantan Presiden Direktur Unilever Indonesia, sementara Willy Salean sebelumnya menjabat sebagai Direktur HR Unilever Indonesia.

    “Pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan yang diharapkan memperkuat arah strategis Telkom Group dalam mengakselerasi transformasi digital,” ujar SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Indonesia Ahmad Reza, dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 16 September.

    Reza bilang perubahan pengurus ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat fondasi kepemimpinan Telkom dalam menghadapi dinamika industri digital.

    “Dengan struktur pengurus yang semakin solid, kami optimistis dapat mempercepat langkah transformasi, menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, serta memperkuat kontribusi Telkom bagi bangsa dan negara,” ucapnya.

    Berikut susunan Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi:

    Dewan Komisaris

    – Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo

    – Komisaris: Rionald Silaban

    – Komisaris Independen: Rizal Mallarangeng

    – Komisaris: Ossy Dermawan

    – Komisaris: Silmy Karim

    – Komisaris Independen: Deswandhy Agusman

    – Komisaris Independen: Ira Noviarti

    – Komisaris Independen: Yohanes Surya

    Jajaran Direksi

    – Direktur Utama: Dian Siswarini

    – Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra

    – Direktur Human Capital Management: Willy Saelan

    – Direktur Wholesale & International Service: Honesti Basyir

    – Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine

    – Direktur Strategic Business Development & Portfolio: Seno Soemadji

    – Direktur Network: Nanang Hendarno

    – Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi

    – Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana

  • Perkuat Pertahanan Nasional Berbasis Satelit, Telkom Andalkan Merah Putih 2

    Perkuat Pertahanan Nasional Berbasis Satelit, Telkom Andalkan Merah Putih 2

    Jakarta

    Indonesia bersiap menambah kekuatan di langit lewat satelit Merah Putih 2. Telkom melalui anak usahanya, Telkomsat, menggandeng PT Len Industri, untuk mengembangkan teknologi satelit yang tak hanya mendukung konektivitas, tapi juga memperkuat sistem pertahanan negara.

    Lewat nota kesepahaman (MoU) yang diteken, kedua perusahaan BUMN ini akan berkolaborasi mulai dari penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2, pembangunan command center, hingga rencana pengorbitan satelit baru. Kerja sama ini juga mencakup riset, produksi satelit nasional, sampai rencana pembangunan wahana peluncuran di dalam negeri.

    Dalam MoU ini juga mencakup rencana riset, pembangunan fasilitas produksi, serta pengoperasian konstelasi satelit geostationer (GSO) maupun non-geostationer (NGSO).

    Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, menegaskan bahwa konektivitas digital tidak bisa dilepaskan dari pertahanan. “Perkembangan digital, termasuk artificial intelligence, sebesar apapun tetap membutuhkan konektivitas. Indonesia dengan hampir 17.000 pulau menjadikan kebutuhan konektivitas bukan sekadar kepentingan bisnis semata, melainkan bagian dari ketahanan nasional,” ujarnya dikutip Sabtu (13/9).

    Kolaborasi ini juga mendapat sorotan dari Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng, yang menyebut komunikasi sebagai elemen paling penting dalam pertahanan modern.

    “Komunikasi adalah elemen paling penting dalam pertahanan. Oleh karena itu, kerja sama ini sangat strategis untuk memperkuat kedaulatan bangsa dan memicu lahirnya inovasi pertahanan berbasis teknologi satelit,” ungkapnya.

    Sinergi Telkomsat-Len Industri dianggap selaras dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam hal memantapkan sistem pertahanan negara sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui penguasaan teknologi mutakhir.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI sekaligus Komisaris Utama PT Len Industri, Letjen TNI Tri Budi Utomo, menambahkan bahwa pertahanan kini tak hanya di darat, laut, dan udara, melainkan juga di angkasa.

    “Kami sangat mengapresiasi adanya sinergi antara Telkomsat dengan PT Len Industri (Persero) untuk menghadirkan inovasi teknologi berbasis satelit yang dapat mendukung misi negara dalam memperkuat sistem pertahanan nasional, bukan hanya di darat, laut, dan udara, namun juga di angkasa,” tuturnya.

    Dengan kehadiran satelit Merah Putih 2 dan ekosistem yang menyertainya, diharapkan Indonesia bisa memperkuat daya saing di industri satelit global.

    Adapun, dari sisi pembangunan infrastruktur strategis ini bukan hanya untuk kebutuhan militer dan pertahanan, tetapi juga membuka peluang bagi riset, industri manufaktur satelit, hingga bisnis komersial di level regional maupun internasional.

    (agt/agt)

  • Public Expose Live 2025: Telkom Tunjukkan Kinerja Solid dan Optimistis Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan – Page 3

    Public Expose Live 2025: Telkom Tunjukkan Kinerja Solid dan Optimistis Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan – Page 3

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir memaparkan kinerja perseroan. Hingga semester I 2025, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp73,0 triliun, menurun 3,0% dibandingkan tahun lalu. Penurunan tersebut disebabkan karena pelemahan makroekonomi serta pergeseran strategis dari volume ke kualitas.

    Meskipun demikian, kemampuan Telkom untuk menjaga profitabilitas tetap terlihat, hal tersebut tercermin dari EBITDA yang mencapai Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,5%. Laba bersih tercatat Rp11,0 triliun, dengan margin laba bersih sebesar 15,0% mencerminkan kombinasi efisiensi operasional dan penguatan disiplin modal.

    Sepanjang paruh pertama 2025, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai 13% dari total pendapatan, menurun dibandingkan periode tahun lalu sebesar 15,5%. Penurunan ini tidak mencerminkan pengurangan investasi, melainkan merupakan hasil dari implementasi efisiensi serta penerapan spesifikasi yang lebih tepat guna, tanpa mengurangi kualitas layanan.

    Di tengah pertumbuhan perbaikan ekonomi, Telkom menargetkan pertumbuhan perusahaan yang mencerminkan keseimbangan dengan efisiensi. Dari sisi pendapatan, Telkom menargetkan pertumbuhan yang relatif stabil, sejalan dengan kondisi industri yang masih berada pada posisi menantang meskipun terdapat potensi pemulihan. Dengan posisi margin EBITDA saat ini, mencerminkan komitmen perseroan untuk menjaga profitabilitas yang tetap kuat.

    “Dengan kinerja yang senantiasa terjaga ini, kami percaya transformasi yang telah dijalankan selama ini telah berada pada jalur yang tepat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang dan memberikan hasil yang optimal bagi para pemangku kepentingan. Tentunya dengan tetap memberikan layanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat,” tutur Honesti.

     

    (*)

  • Telkomsat dan PT Len Industri Tandatangani MoU untuk Perkuat Sistem Pertahanan Berbasis Satelit – Page 3

    Telkomsat dan PT Len Industri Tandatangani MoU untuk Perkuat Sistem Pertahanan Berbasis Satelit – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama PT Len Industri (Persero). Kerja sama ini bertujuan memperkuat sistem pertahanan nasional melalui pengembangan infrastruktur komunikasi dan digital berbasis satelit.

    Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D. Turuk menyaksikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sekaligus sebagai Komisaris Utama PT Len Industri (Persero) Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, S.E., Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng, dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir.

    Sinergi strategis antar BUMN tersebut mencerminkan dukungan pengembangan teknologi satelit dan sistem pertahanan nasional, yang selaras dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui penguasaan teknologi mutakhir.

    Dalam sambutannya, Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir, menekankan pentingnya konektivitas dalam mendukung ketahanan nasional. Menurutnya, perkembangan digital, termasuk artificial intelligence, sebesar apapun tetap membutuhkan konektivitas.

    Indonesia dengan hampir 17.000 pulau menjadikan kebutuhan konektivitas bukan sekadar kepentingan bisnis semata, melainkan bagian dari ketahanan nasional. Momentum penandatanganan MoU ini bukan hanya seremonial, melainkan langkah konkret kolaborasi untuk membangun ekosistem pertahanan berbasis satelit yang mandiri. Kami percaya, kerja sama antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) akan menjadi landasan penting untuk mewujudkan kedaulatan digital sekaligus memperkuat sistem pertahanan negara,” ujarnya.

    Perbesar

    Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng saat memberikan sambutan pada acara acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dan PT Len Industri (Persero) di Jakarta, pada Selasa (9/9/2025)…. Selengkapnya

    Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng menambahkan bahwa kolaborasi Telkomsat dan PT Len Industri merupakan awal dari langkah strategis yang lebih besar.

    “Kehadiran MoU antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) adalah sebuah awal, bukan akhir. Ini merupakan fondasi untuk mempererat hubungan, tidak hanya dengan Kementerian Pertahanan, tetapi juga dalam mendukung perkembangan PT Len Industri (Persero) sebagai BUMN strategis di sektor pertahanan. Komunikasi adalah elemen paling penting dalam pertahanan. Oleh karena itu, kerja sama ini sangat strategis untuk memperkuat kedaulatan bangsa dan memicu lahirnya inovasi pertahanan berbasis teknologi satelit,” ungkapnya.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo memberikan apresiasi adanya sinergi antara Telkomsat dengan PT Len Industri (Persero).

    “Kami sangat mengapresiasi adanya sinergi antara Telkomsat dengan PT Len Industri (Persero) untuk menghadirkan inovasi teknologi berbasis satelit yang dapat mendukung misi negara dalam memperkuat sistem pertahanan nasional, bukan hanya di darat, laut, dan udara, namun juga di angkasa,” ujarnya.

    Perbesar

    kiri ke kanan) Direktur Keuangan & Manajemen Resiko Telkomsat Reizal Ahmad Fauzi, Direktur Pengembangan Telkomsat Anggoro Kurnianto Widiawan, Direktur Bisnis dan Kerjasama Len Irwan Ibrahim, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sekaligus sebagai Komisaris Utama PT Len Industri (Persero) Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, S.E., Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D., Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf, Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng, Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir, dan Direktur Komersial Telkomsat Andri Yunianto saat acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dan PT Len Industri (Persero) di Jakarta, pada Selasa (9/9/2025)…. Selengkapnya

    Lingkup kerja sama yang diatur dalam MoU ini meliputi komitmen dalam penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2 untuk mendukung dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Selain itu, kedua pihak bersepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan, pembangunan, pengorbitan, hingga pengoperasian satelit nasional yang mandiri dengan memanfaatkan konstelasi satelit geostationer (GSO) maupun non-geostationer (NGSO).

    Kerja sama kedua pihak juga diarahkan pada pembangunan teknologi dan fasilitas strategis seperti, command center, wahana peluncuran satelit nasional, pusat riset dan pengembangan, fasilitas produksi satelit nasional, serta pengembangan bisnis satelit di skala regional dan global. Hal ini diharapkan mampu memperkuat daya saing Indonesia dalam ekosistem teknologi satelit internasional.

    Melalui MoU ini, Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) menegaskan komitmen untuk membangun kerja sama berkelanjutan dalam rangka mendukung sistem pertahanan nasional yang unggul, modern, dan mandiri.

     

    (*)

  • Telkom Kembangkan Sistem Pertahanan Berbasis Satelit

    Telkom Kembangkan Sistem Pertahanan Berbasis Satelit

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), tengah mengembangkan sistem pertahanan berbasis satelit.

    Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) sebagai upaya memperkuat sistem pertahanan nasional melalui pengembangan infrastruktur komunikasi dan digital berbasis satelit.

    Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir menegaskan penandatanganan MoU tersebut bukan sekadar seremonial, melainkan langkah konkret kolaborasi untuk membangun ekosistem pertahanan berbasis satelit yang mandiri.

    “Kami percaya, kerja sama antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) akan menjadi landasan penting untuk mewujudkan kedaulatan digital sekaligus memperkuat sistem pertahanan negara,” kata Honesti dalam keterangan resmi pada Jumat (12/9/2025).

    Dia menambahkan, konektivitas memegang peran penting dalam mendukung ketahanan nasional. Menurutnya, sebesar apa pun perkembangan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), tetap membutuhkan konektivitas. 

    Terlebih, dengan hampir 17.000 pulau, kebutuhan konektivitas di Indonesia bukan hanya urusan bisnis, melainkan juga bagian dari ketahanan nasional. Adapun, lingkup kerja sama dalam MoU ini mencakup penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2 untuk mendukung dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Selain itu, kedua pihak sepakat berkolaborasi dalam pengembangan, pembangunan, pengorbitan hingga pengoperasian satelit nasional yang mandiri dengan memanfaatkan konstelasi satelit geostationer (GSO) maupun non-geostationer (NGSO).

    Kerja sama ini juga diarahkan pada pembangunan teknologi dan fasilitas strategis, antara lain command center, wahana peluncuran satelit nasional, pusat riset dan pengembangan, fasilitas produksi satelit nasional, serta pengembangan bisnis satelit di tingkat regional dan global. 

    “Upaya tersebut diharapkan mampu memperkuat daya saing Indonesia dalam ekosistem teknologi satelit internasional,” kata Honesti. 

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, mengapresiasi sinergi antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero).

    “Terutama dalam menghadirkan inovasi teknologi berbasis satelit yang dapat mendukung misi negara dalam memperkuat sistem pertahanan nasional bukan hanya di darat, laut, dan udara, namun juga di angkasa,” katanya.

  • Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke Johor, Rerata Utilisasi 76%

    Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke Johor, Rerata Utilisasi 76%

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berencana terus memperluas layanan komputasi dan bisnis data center dengan menyasar berbagai wilayah perbatasan termasuk Johor Bahru, Malaysia.

    Telkom berkomitmen memperkuat posisi sebagai pemain utama di bisnis infrastruktur digital nasional dan global dengan pengelolaan 35 data center yang terdiri dari 30 domestik dan 5 internasional. 

    Hingga September 2025, total kapasitas data center Telkom telah mencapai 48 megawatt (MW) dengan tingkat utilisasi rata-rata 76%.

    Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin mengatakan capaian ini merupakan pencapaian strategis karena menunjukkan fundamental bisnis digital Telkom yang terus tumbuh. 

    “Data center ini menjadi fondasi dalam mendorong ekosistem cloud, keamanan data, dan transformasi digital di berbagai sektor industri,” ujar Awaluddin, Jumat (12/9/2025).

    Sementara itu, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, mengatakan kebutuhan data center akan makin tinggi sejalan digitalisasi, cloud, keamanan data, serta tuntutan regulasi lokal yang mendorong lokalisasi data di Indonesia. 

    “Ke depannya sesuai dengan rencana kami bahwa memang data center ini konsep bisnisnya memang konsepnya adalah borderless.,” ungkap Honesti. 

    Honesti menjelaskan dengan konsep borderless dalam bisnis data center artinya Telkom akan menjalin kemitraan dengan pemain global yang punya teknologi serta permintaan internasional. 

    Dengan kolaborasi, Telkom menargetkan standar layanan yang setara operator kelas dunia dan memperluas cakupan hingga Asia Tenggara. 

    Telkom saat ini sudah mengelola data center 17MW di Singapura dan tengah mematangkan rencana ekspansi data center di Batam, Johor, hingga kawasan strategis perbatasan lain.

    “Kami lagi berekspansi untuk bisa melihat peluang pembangunan data center yang ada di sekitar boundary Asia Tenggara terutama yang di Indonesia, Batam, dan Singapura, dan Johor,” kata Honesti. 

    Merujuk pada laporan info memo, pendapatan Telkom dari bisnis komputasi awan dan data center pada semester I/2025 hanya Rp921 miliar. Secara total, pendapatan Telkom Group yang sebesar Rp71 triliun. 

  • Telkom Himpun Ratusan Perusahaan Telko di Bali, AI Jadi Perhatian

    Telkom Himpun Ratusan Perusahaan Telko di Bali, AI Jadi Perhatian

    Nusa Dua

    Telkom melalui anak perusahaannya, Telin, menggelar Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025. Ratusan perusahaan dunia hadir, kecerdasan buatan menjadi perhatian.

    Ini adalah satu dekade BATIC digelar. Edisi ke-10 kali ini berlangsung pada 26-29 Agustus 2025 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali dengan tema ‘Igniting Tomorrow’s Digital Evolution’. Menurut CEO Telin, Budi Satria Dharma Putra, BATIC 2025 menjadi event telekomunikasi yang semakin diakui dunia.

    “Kalau tahun lalu BATIC itu dihadiri sekitar 1.300 orang, tahun ini sampai siang tadi ada sekitar 1.780 orang yang teregistrasi hadir. Hampir 600 perusahaan secara global hadir. 126 dari Indonesia, sisanya dari global,” kata Budi dalam press conference BATIC 2025, Selasa (26/8/2025).

    Perusahaan yang hadir dari 40 negara mencakup telco provider, infrastruktur, hyperscale sampai solution provider. Budi mengatakan yang menjadi pembeda dengan edisi sebelumnya, kali ini artificial intelligence (AI) menjadi perhatian.

    “Bagaimana kita mengantisipasi perkembangan riset teknologi seperti AI. Bagaimana kita mengadopsi AI dan trennya seperti apa,” kata Budi.

    Konferensi BATIC 2025 akan membicarakan apa infrastruktur yang harus disiapkan untuk mengadopsi teknologi AI untuk nantinya bisa memberikan layanan telekomunikasi lebih baik lagi kepada konsumen.

    BATIC 2025 akan mempertemukan para pemimpin industri, penentu kebijakan, penyedia layanan cloud, startup, dan investor untuk menyediakan kesempatan menyelami diskusi mendalam mengenai infrastruktur digital, kemitraan lintas negara, pertumbuhan bisnis, serta teknologi baru yang membentuk masa depan.

    Masih terkait dengan BATIC 2025, ada ITW Global Leaders Forum (GLF) mewadahi diskusi pemimpin senior dari operator internasional terbesar di dunia mengenai interoperabilitas, kemitraan global, dan tren teknologi masa depan.

    “Bagaimana kita membangun leader untuk industri telekomunikasi di masa depan. Tidak hanya untuk Indonesia tapi juga dunia. Diikuti 30 orang dan perusahaan global juga mengirimkan wakilnya,” jelas Budi.

    Dalam kesempatan ini hadir juga Presdir Telkom Group, Dian Siswarini dan Direktur Wholesale & International Service Honesti Basyir. Dian mengatakan BATIC sudah menjadi agenda industri telko global, itu sebabnya harus mengangkat isu yang relevan dan menjawab kebutuhan pasar.

    “Saat ini industri telko dan digital sedang transformasi besar-besaran dan dikatalis oleh perkembangan AI. Teknologi AI dan Cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital,” ujarnya.

    (fay/rns)