Tag: Hindia

  • Hujan Sangat Lebat dan Petir Bayangi Jawa-Bali Jelang Malam Tahun Baru

    Hujan Sangat Lebat dan Petir Bayangi Jawa-Bali Jelang Malam Tahun Baru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menjelang malam Tahun Baru 2025, wilayah Jawa dan Bali diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sangat lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang.

    Cuaca ekstrem ini merupakan dampak dari berbagai fenomena atmosfer. Mulai dari menguatnya angin Monsun Asia, aktifnya gelombang atmosfer, dan La Niña lemah yang turut meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

    Dalam beberapa hari terakhir, curah hujan tinggi telah memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah, termasuk banjir di Kulon Progo (Yogyakarta), Serang (Banten), dan Banyumas (Jawa Tengah), serta tanah longsor di Sukabumi (Jawa Barat), Sragen, dan Wonogiri (Jawa Tengah).

    Badan Meteorologi dan Geofisika mencatat curah hujan tertinggi dalam seminggu terakhir mencapai lebih dari 100 mm per hari, seperti di Manokwari (143 mm/hari) dan Padang (120 mm/hari).

    Oleh karena itu, hujan lebat hingga sangat lebat diprediksi akan terjadi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Potensi angin kencang juga menghantui wilayah Banten, Jakarta, hingga Sulawesi Selatan.

    BMKG menjelaskan kondisi ini diperparah oleh bibit siklon tropis dan sirkulasi siklonik di Samudra Hindia selatan Indonesia. Kombinasi faktor tersebut menciptakan dinamika atmosfer yang mendukung hujan lebat dalam periode 27 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

    Fenomena yang Memengaruhi Cuaca Saat Ini

    1. La Niña Lemah: Meningkatkan peluang hujan lebat.

    2. Angin Monsun Asia: Membawa massa udara lembap dari wilayah benua.

    3. Gelombang Atmosfer Aktif: Menambah intensitas pembentukan awan hujan.

    4. Bibit Siklon Tropis: Meningkatkan potensi hujan ekstrem di sekitar area tekanan rendah.

    Peringatan dan Imbauan BMKG

    Untuk mencegah dampak yang lebih luas, BMKG mengimbau masyarakat agar:

    – Mengantisipasi risiko banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.

    – Membersihkan saluran air untuk mengurangi risiko tersumbatnya aliran.

    – Menghindari kegiatan di daerah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.

    – Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

    Masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak panik dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem ini. Pemerintah daerah juga diminta untuk bersiaga menghadapi kemungkinan evakuasi di daerah yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi.

    (tst/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pesona Keindahan Alam Pacitan di Mentari Ocean View dengan Berlatar Samudera Hindia

    Pesona Keindahan Alam Pacitan di Mentari Ocean View dengan Berlatar Samudera Hindia

    Pacitan, Beritasatu.com – Destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Pacitan, Jawa Timur adalah Mentari Ocean View. Lokasi ini dapat dijangkau hanya dalam waktu 10 menit perjalanan dari pusat Kota Pacitan. Dari sini, Anda bisa menikmati keindahan alam laut Samudera Hindia.

    Dibuka pada 2021, Mentari Ocean View menawarkan pemandangan spektakuler, pengunjung bisa menikmati luasnya Samudra Hindia dari atas jembatan kaca yang menjorok ke arah Teluk Pacitan. Keindahan alam yang memukau dan udara yang segar membuat tempat ini menjadi pilihan ideal untuk bersantai, apalagi di libur Nataru.

    Tempat ini sangat ramah keluarga, dengan adanya taman-taman yang cocok untuk anak-anak. Dahulu, kawasan ini merupakan hutan belantara, tetapi kini telah disulap menjadi tempat wisata dengan pepohonan tinggi yang menciptakan suasana sejuk. Angin sepoi-sepoi yang berhembus dari Samudera Hindia semakin membuat destinasi wisata tersebut terasa nyaman oleh wisatawan.

    Jembatan kaca yang menjorok ke lautan dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan laut menjadi daya tarik utama Mentari Ocean View. Selain memberikan pemandangan yang luar biasa, jembatan kaca ini juga menawarkan pengalaman seru sekaligus menguji adrenalin, menjadikannya spot foto yang sangat menarik.

    Wisatawan tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena tiket masuk hanya Rp 10.000, dengan fasilitas yang memungkinkan pengunjung untuk berfoto dan bersantai sepuasnya.

    Salah satu pengunjung, Hensa Putri Aprillia, mengungkapkan, Mentari Ocean View menjadi alternatif liburan yang menyenangkan saat berkunjung ke Pacitan.

    Dengan harga tiket yang terjangkau dan lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota, tempat ini mudah dijangkau oleh wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.

    “Pacitan memang terkenal dengan pantai dan seribu goanya, tetapi Mentari Ocean View ini bisa menjadi alternatif wisata lain. Dengan adanya jembatan kaca, wisatawan bisa menikmati pengalaman baru. Paling favorit di sini adalah naik ke jembatan kaca,” ujar Putri.

    Sementara itu, Parmin Sastro Wijono, pengelola Mentari Ocean View, menjelaskan, sebelumnya tempat ini dikenal dengan nama Mentari Hill. Untuk menarik lebih banyak pengunjung, pihak pengelola membangun jembatan kaca sebagai ikon baru.

    “Dengan adanya jembatan kaca ini, kami berharap bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pacitan. Selama ini, banyak pengunjung yang datang ke pantai-pantai di Pacitan Barat. Dengan adanya ikon baru ini, kami berharap bisa menarik lebih banyak wisatawan lagi,” jelas Parmin.

  • Waspada Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

    Waspada Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem masih mengintai sejumlah wilayah Indonesia jelang pergantian tahun. Simak prediksi lengkapnya.

    BMKG, dalam ‘Prospek Cuaca Mingguan Periode 27 Desember 2024 – 2 Januari 2025’, mengungkap jelang pergantian tahun potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi masih mengancam sejumlah wilayah Tanah Air.

    Lembaga meteorologi ini mengungkap dalam sepekan terakhir, curah hujan tertinggi mencapai lebih dari 100 mm/hari, dengan catatan 120 mm/hari di Padang pada 23 Desember, 143 mm/hari di Manokwari pada 25 Desember, dan 112 mm/hari di Toli-Toli pada hari yang sama.

    “Fenomena La Nina lemah menjadi salah satu faktor yang turut meningkatkan potensi hujan di sebagian wilayah Indonesia,” ungkap BMKG dalam laporan tersebut, dikutip Jumat (27/12).

    Dinamika atmosfer

    Menurut BMKG kondisi ini semakin diperkuat oleh sejumlah faktor lainnya, seperti menguatnya angin Monsun Asia, aktifnya gelombang atmosfer, dan keberadaan sirkulasi siklonik.

    “Kombinasi dari fenomena-fenomena ini diperkirakan masih berlangsung hingga pergantian Tahun Baru 2025. BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi,” ujar lembaga.

    BMKG menjelaskan menguatnya angin Monsun Asia yang disertai fenomena La Nina lemah masih menjadi penyebab meningkatnya curah hujan di Indonesia hingga sepekan ke depan.

    Selain itu, gelombang atmosfer diprediksi aktif di sebagian wilayah Indonesia serta potensi bibit siklon tropis dan sirkulasi siklonikdi Samudra Hindia sebelah selatan Kepulauan Maritim Indonesia, dapat memengaruhi dinamika atmosfer wilayah Indonesia.

    Fenomena-fenomena tersebut menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat dan angin kencang yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Indonesia.

    Prospek cuaca sepekan ke depan

    BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi selama periode 27 Desember 2024 – 2 Januari 2025. Berikut daftarnya:

    Hujan sedang – lebat

    Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung

    Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat

    Kalimantan: Sebagian besar wilayah Kalimantan

    Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan

    Maluku dan Papua: Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua

    Hujan lebat- sangat lebat

    Sumatera: Riau

    Jawa dan Bali: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali

    Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat

    Sulawesi: Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan

    Potensi angin kencang di wilayah Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • 10 Hari Awal 2025, Indonesia Dilanda Hujan Berintensitas Tinggi

    10 Hari Awal 2025, Indonesia Dilanda Hujan Berintensitas Tinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan Indonesia saat ini berada dalam periode musim hujan dengan intensitas tinggi.

    “Saat ini, selama 10 hari terakhir 2024 hingga 10 hari awal 2025 masih aktif La Nina lemah, terutama yang berada di wilayah Jawa bagian utara, ini sebagai penandan memasuki puncak musim hujan di Januari,” katanya di Jakarta, Sabtu (28/12/2024) dilansir Antara.

    Ia mengungkapkan, bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian selatan turut memengaruhi pola angin yang memicu pembentukan awan hujan dengan dengan intensitas tinggi,  khususnya di Sumatera bagian selatan, Jawa, hingga Nusa Tenggara.

    “Selain itu, aktifnya gelombang Rossby dan Kelvin yang diperkirakan berlangsung hingga akhir 2024 juga menjadi faktor meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia,” kata Dwikorita.

    Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada musim hujan dengan intensitas tinggi akibat gabungan fenomena cuaca ini.

  • Hidden Gem Jakarta yang Bisa Dikunjungi, Cocok untuk Melepas Penat di Tahun Baru

    Hidden Gem Jakarta yang Bisa Dikunjungi, Cocok untuk Melepas Penat di Tahun Baru

    YOGYAKARTA – Bagi Anda yang sedang berwisata di ibu kota, ada beberapa tempat hidden gem Jakarta yang dapat dikunjungi. Beberapa tujuan-tujuan hidden gem ini adalah destinasi wisata dan juga kafe yang direkomendasikan.

    Pengertian hidden gem sendiri, seperti yang dikutip dari slowtravelblog.com, mempunyai makna sebagai sesuatu yang tidak terkenal atau populer, tetapi memiliki sesuatu yang istimewa atau unik yang menginspirasi dan melahirkan perasaan positif.

    Hidden Gem Jakarta yang Cocok untuk Dikunjungi

    Hidden gem di Jakarta yang cocok untuk dikunjungi di antaranya ada beberapa tempat wisata, misalnya museum dan cagar budaya. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi kafe nyaman dengan suasana tenang yang berdampingan dengan alam.

    Di bawah ini adalah hidden gem yang dapat Anda kunjungi untuk berwisata di Kota Metropolitan ini.

    Gedung Candra Naya

    Tempat selanjutnya adalah rumah peninggalan Mayor Tionghoa pada zaman Hindia Belanda yang terakhir, yaitu Gedung Candra Naya. Bangunan ini menjadi hidden gem, sebab berada di komplek hunian superblok PT. Modernland Realty Tbk. Bangunannya dikelilingi gedung tinggi.

    Namun, bangunan ini merupakan cagar alam milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Di tempat ini, Anda dapat menemukan arsitektur rumah bergaya Tiongkok asli, lengkap dengan taman air kecilnya.

    Alamat: Green Central City, Jl. Gajah Mada, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat

    Jam Buka: 08.00-18.00

    Museum Taman Prasasti

    Dilansir dari website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Taman Prasasti merupakan pemakaman khusus orang asing di Batavia. Taman ini berlokasi di Tanah Abang I, Jakarta Pusat. Banyak yang belum tahu terkait keberadaan museum ini.

    Di tempat ini, banyak dimakamkan orang-orang Belanda yang populer. Mulai dari pejabat pemerintahan, pelaku sejarah, sampai selebritis pada masanya.

    Alamat: Jl. Tanah Abang I No.1, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat

    Jam Buka: Selasa-Minggu 09.00-15.00, Senin Tutup

    Red Soldadu Riverside

    Jika Anda ingin melepas penat atau pun bersantai di Kota Jakarta, kafe Red Soldadu Riverside bisa juga menjadi tempat yang dikunjungi. Anda bisa menyesap kopi sambil menikmati suasana kafe pinggir sungai Ciliwung.

    Tempat ini memang tidak berlokasi di tengah Kota Jakarta, tetapi di wilayah Cijantung, Jakarta Timur. Cocok Anda datangi saat pagi atau sore hari.

    Alamat: Jl. Sederhana I No.4A, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur

    Jam Buka: 09.00-22.00

    Museum di Tengah Kebun

    Tempat berikutnya ada Museum di Tengah Kebun, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Sesuai namanya, tempat ini memang museum yang berada di tengah kebun. Museum ini menyimpan koleksi barang antik milik pribadi.

    Dikutip dari Instagram resmi museumditengahkebun, almarhum Sjahrial Djalil sudah mengumpulkan banyak barang antik sejak beliau masih aktif bekerja. Hal ini dilakukannya atas dasar hobinya. Beberapa koleksinya, di antaranya fosil kerang purba dan lebah purba.

    Alamat: Jl. Kemang Timur No.66 7, Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan

    Jam Buka: Sabtu dan Minggu 09.30-11.30 dan 12.30-14.30.

    Arborea Cafe

    Tempat terakhir, ada kafe hidden gem di tengah Kota Jakarta. Arborea Cafe menggunakan konsep outdoor cafe. Anda dapat menikmati sensasi menyantap makanan atau ngopi di tengah hutan kota.

    Dikutip dari laman Instagram arboreacafe, lokasi Arborea Cafe berada di Manggala Wanabakti Complex, Jakarta Pusat.

    Alamat: Manggala Wanabakti complex, Jl. Gatot Subroto No.1, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat

    Jam Buka: 08.00-20.00

    Demikianlah ulasan tentang hidden gem Jakarta yang bisa Anda kunjungi. Semoga informasi ini bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Jejak Kolonial di Balik Pelat Nomor Kendaraan Kalimantan Selatan

    Jejak Kolonial di Balik Pelat Nomor Kendaraan Kalimantan Selatan

    Liputan6.com, Banjarmasin – Kode plat nomor DA yang melekat pada kendaraan bermotor di Kalimantan Selatan menyimpan kisah sejarah dari masa kolonial Belanda. Sistem penomoran kendaraan yang masih digunakan hingga saat ini merupakan warisan administratif dari Distrik Amandit yang berlokasi di wilayah Kandangan.

    Mengutip dari berbagai sumber, penerapan sistem pelat nomor kendaraan di Hindia Belanda dimulai pada periode akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Pada masa itu, wilayah yang kini dikenal sebagai Kalimantan Selatan berada di bawah administrasi Distrik Amandit yang berpusat di Kandangan.

    Distrik Amandit menjadi pionir di Pulau Kalimantan dalam penerapan sistem penomoran kendaraan bermotor. Pemerintah kolonial Belanda memilih kode DA sebagai singkatan dari nama wilayah administratif tersebut, sesuai dengan sistem penamaan yang berlaku pada masa itu.

    Meski wilayah administratif Kalimantan Selatan saat ini jauh lebih luas dibandingkan area Distrik Amandit tempo dulu, kode DA tetap dipertahankan dalam sistem penomoran kendaraan. Penetapan ini sejalan dengan kebijakan nasional yang memberlakukan standardisasi kode wilayah untuk identifikasi kendaraan bermotor di seluruh Indonesia.

    Seiring perkembangan zaman, jumlah kendaraan bermotor di Kalimantan Selatan terus bertambah. Akan tetapi, kode DA tetap menjadi penanda resmi bagi setiap kendaraan yang terdaftar di provinsi ini. Sistem ini memudahkan identifikasi asal kendaraan dalam administrasi transportasi darat.

    Dalam perkembangannya, kode wilayah DA telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari identitas Kalimantan Selatan. Penggunaan kode ini berkesinambungan dengan sistem administrasi dari masa kolonial hingga era modern, sekaligus menandai evolusi transportasi darat di wilayah tersebut.

    Penerapan sistem pelat nomor di Kalimantan Selatan merupakan bagian dari sejarah panjang modernisasi transportasi di Indonesia. Dimulai dari era kolonial ketika kendaraan bermotor mulai masuk ke Hindia Belanda, sistem ini terus bertahan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman hingga saat ini.

    Keberadaan kode DA tidak hanya berfungsi sebagai identifikasi administratif, tetapi juga menjadi penanda sejarah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Sistem ini menunjukkan bahwa beberapa warisan administratif kolonial masih relevan dan bermanfaat dalam tata kelola transportasi modern.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Peringatan Serentak 20 Tahun Tsunami 2004 di Berbagai Negara Asia

    Peringatan Serentak 20 Tahun Tsunami 2004 di Berbagai Negara Asia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga Asia secara serentak mengenang 220.000 orang yang meninggal dunia 20 tahun lalu ketika tsunami menghancurkan wilayah pesisir di sekitar Samudera Hindia. Salah satu bencana alam paling dahsyat dalam sejarah manusia itu juga termasuk mengguncang wilayah Indonesia.

    Gempa bumi berkekuatan 9,1 di ujung barat Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004 menimbulkan serangkaian gelombang setinggi 30 meter (98 kaki) yang menghantam garis pantai 14 negara dari Indonesia hingga, India, Thailand, dan Somalia.

    Di Provinsi Aceh, Indonesia, di mana lebih dari 100.000 orang tewas, warga mengenang sirene yang berbunyi di Masjid Agung Baiturrahman untuk memulai serangkaian peringatan tsunami.

    “Saya pikir itu adalah hari kiamat,” kenang Hasnawati, seorang guru berusia 54 tahun saat diwawancara AFP di sebuah masjid di Indonesia yang rusak akibat tsunami, Kamis (26/12).

    “Pada suatu Minggu pagi saat kami sekeluarga sedang tertawa bersama, tiba-tiba terjadi bencana dan semuanya musnah. Saya tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata,” tambahnya.

    Di kuburan massal Siron di Aceh, tempat sekitar 46.000 orang dimakamkan, para kerabat tampak membacakan doa. Salah satunya, Khyanisa, seorang ibu rumah tangga Indonesia berusia 59 tahun yang kehilangan ibu dan putrinya.

    “Saya terus menyebut nama Tuhan. Ada saat di mana saya menyadari mereka telah pergi. Saya merasakan dada saya sakit, saya menjerit,” ungkap Khyanisa.

    Sementara di Thailand, di mana setengah dari 5.000 orang yang tewas adalah wisatawan asing, peringatan dua dekade tsunami dimulai sejak dini di Ban Nam Khem. Desa yang paling parah terkena dampaknya.

    Kerabat yang menangis meletakkan bunga dan karangan bunga di dinding melengkung berbentuk gelombang tsunami dengan plakat bertuliskan nama korban. Napaporn Pakawan (55), kehilangan kakak perempuan dan keponakannya dalam tragedi tersebut.

    “Saya merasa cemas. Saya datang ke sini setiap tahun,” katanya kepada AFP.

    “Waktu berlalu tetapi waktu berjalan lambat dalam pikiran kita.”

    Setelah upacara antaragama, Francesca Ermini, 55, seorang penyintas asal Italia, berterima kasih kepada para sukarelawan karena telah menyelamatkan nyawanya.

    “Saya pikir kita semua (yang selamat), ketika memikirkan Anda, membuat kami merasa sangat penuh harapan,” katanya.

    Sementara di Sri Lanka, di mana lebih dari 35.000 orang tewas, para penyintas dan kerabat berkumpul untuk mengenang sekitar 1.000 korban yang meninggal ketika gelombang menggelincirkan kereta api.

    Para pelayat menaiki Ocean Queen Express yang telah dipugar dan menuju ke Peraliya — tempat persisnya kereta tersebut ‘dicabut’ dari relnya, sekitar 90 kilometer (56 mil) selatan Kolombo.

    Sebuah upacara keagamaan singkat diadakan dengan keluarga korban meninggal di sana. Sementara upacara agama Budha, Hindu, Kristen dan Muslim juga diselenggarakan untuk memperingati para korban di seluruh negara kepulauan Asia Selatan.

    Hampir 300 orang tewas hingga Somalia, serta lebih dari 100 orang di Maladewa dan puluhan orang di Malaysia dan Myanmar.

    Dorothy Wilkinson, seorang wanita Inggris berusia 56 tahun yang kehilangan pasangannya dan orang tuanya akibat tsunami di Thailand, mengatakan peringatan tersebut adalah saat untuk mengenang mereka yang meninggal.

    “Saya senang bisa datang… sedikit sedih. Ini merayakan hidup mereka,” pungkas Wilkinson.

    (tim/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh: Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?

    Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh: Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?

    Banda Aceh

    20 tahun lalu, tepatnya pada 26 Desember 2004, salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat menggelegar di lepas pantai barat Sumatera.

    Dengan kekuatan 9,1 skala Richter, gempa tersebut menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh di Indonesia dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia.

    Tsunami tersebut, yang di Indonesia disebut sebagai Tsunami Aceh, menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Di antara mereka terdapat 9.000 wisatawan asing dari berbagai negara.

    Namun, data Tsunami Evaluation Coalition menunjukkan bahwa sedikitnya 275.000 orang tewas. Jumlah itu belum termasuk korban yang tercatat hilang.

    Gelombang mematikan

    BBC

    Sejumlah penyintas bahkan menyaksikan pantai mengering sejauh ratusan meter sehingga mereka bisa melihat dasar laut.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Kurang dari 30 menit setelah gempa bumi, gelombang tsunami mulai menghantam pantai Sumatera bagian utara dan Kepulauan Nicobar di India.

    Dalam waktu dua jam, gelombang tersebut mencapai India Selatan, Sri Lanka, dan Thailand.

    Kemudian dalam waktu tujuh jam, gelombang tsunami menghantam Tanduk Afrika.

    Dampak ekonomi dari bencana tersebut diperkirakan hampir mencapai US$10 miliar (sekitar Rp16,1 triliun).

    Tsunami menghancurkan Desa Kuede Teunom di Provinsi Aceh pada 2004 lalu (PA Media)

    Dampak tsunami dan perubahannya 20 tahun kemudian

    Di bawah ini adalah sejumlah foto yang menggambarkan kerusakan akibat gempa dan tsunami pada 2004 dan perubahan lanskap yang terjadi pada 2024 di beberapa negara terdampak, termasuk Indonesia, Thailand, Sri Lanka dan India.

    BBC

    BBC

    BBC

    BBC

    Apa itu tsunami?

    Tsunami adalah kata dalam bahasa Jepang yang berasal dari kata tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang.

    Tsunami terbentuk ketika energi gempa bumi secara vertikal menggeser dasar laut sejauh beberapa meter sehingga memindahkan ratusan kilometer kubik air.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan tsunami sebagai “gelombang yang sering kali tampak seperti dinding air dan dapat menyerang garis pantai serta berbahaya selama berjam-jam.”

    BBC

    Gelombang pertama mungkin tidak selalu menjadi yang terbesar.

    Pada tsunami Samudra Hindia tahun 2004, gelombang terbesar adalah gelombang kedua.

    Sedangkan pada tsunami Alaska tahun 1964, gelombang terbesar adalah gelombang keempat.

    Tsunami dapat dihasilkan oleh gempa bumi, tanah longsor, atau letusan gunung berapi.

    Peringatan tsunami

    Rakyat Jepang adalah yang pertama menghubungkan tsunami dengan aktivitas gempa sejak 1896.

    Hal itu terjadi setelah tsunami Sanriku, yang menewaskan lebih dari 22.000 orang.

    Pada 1923, sebelum negara mana pun memiliki kemampuan untuk mengeluarkan peringatan tsunami, Thomas Jaggar, seorang seismolog dan pendiri Hawaiian Volcano Observatory, adalah ilmuwan pertama yang menyebutkan kemungkinan tsunami setelah gempa bumi Kamchatka di Rusia timur.

    Pada 1941, organisasi peringatan dini tsunami pertama di dunia didirikan di Sendai, Jepang.

    Chennai, yang terletak 200km dari pusat gempa, juga terdampak gelombang tsunami pada 2004 lalu (Getty)

    Pusat Peringatan Tsunami pertama milik pemerintah AS didirikan pada 1949 di Observatorium Geomagnetik Honolulu. Pusat tersebut kemudian menjadi bagian penting dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

    Namun, pada 2004 lalu, negara-negara di kawasan Samudra Hindia tidak memiliki sistem peringatan maupun mekanisme untuk memperingatkan dan mengevakuasi penduduk pesisir yang rentan.

    Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami Samudra Hindia baru dibentuk pada 2005 dengan partisipasi 28 negara. Sistem itu kemudian beroperasi pada 2011.

    Banyak negara di kawasan ini juga menerapkan sistem peringatan tsunami masing-masing.

    Lihat juga Video ‘Kisah Pilu Korban Tsunami Aceh Berharap Anaknya Kembali’:

    (nvc/nvc)

  • Peringatan Serentak 20 Tahun Tsunami 2004 di Berbagai Negara Asia

    Mengenang Tragedi 20 Tahun Tsunami Aceh di Berbagai Negara

    Jakarta, CNN Indonesia
    Gempa di Aceh 2024 memicu tsunami di sejumlah negara di kawasan pesisir Samudra Hindia, dari mulai Thailand, India hingga Sri Lanka.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh Ditandai Raungan Sirene

    Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh Ditandai Raungan Sirene

    Jakarta

    Upacara dimulai di seluruh Asia pada Kamis pagi (26/12) untuk memperingati 220.000 orang yang meninggal dua puluh tahun lalu, ketika gelombang tsunami yang dipicu gempa dahsyat berkekuatan 9,1 Skala Richter di Aceh menghancurkan wilayah pesisir di sekitar Samudera Hindia yang menjadikannya salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah umat manusia.

    Di Provinsi Aceh, Indonesia, di mana lebih dari 100.000 orang tewas, sirene berbunyi selama tiga menit di Masjid Agung Baiturrahman tepat jam 8 pagi waktu setempat, diikuti dengan salat berjamaah untuk memulai serangkaian peringatan yang dijadwalkan di wilayah itu.

    Suara sirine serentak terdengar di seluruh kota. Ketika sirene berbunyi, kendaraan yang melintas di semua persimpangan berhenti. Polisi berjaga-jaga hingga suara sirene berakhir. Di beberapa lokasi, suara sirene berasal dari mobil polisi lalu lintas.

    “Saya pikir itu hari kiamat,” kata Hasnawati, seorang guru berusia 54 tahun mengenang bencana dahsyat 20 tahun silam itu.

    “Pada hari Minggu pagi saat kami sekeluarga sedang tertawa bersama, tiba-tiba terjadi bencana dan semuanya musnah. Saya tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata.”

    Totalnya sebanyak 226.408 orang tewas akibat tsunami tersebut, menurut EM-DAT, pusat data bencana global yang diakui. Hari itu tidak ada peringatan akan datangnya tsunami, sehingga hanya ada sedikit waktu untuk evakuasi, meskipun ada jeda waktu berjam-jam antara gelombang yang menghantam benua yang berbeda.

    Saat bencana itu itu melanda, belum ada jaringan stasiun peringatan dini tsunami di banyak tempat. Setelah tsunami Aceh, sejumlah negara termasuk Indonesia membangun jejaring peringatan dini.

    Banyak jenazah masih belum dikenali di Thailand

    Tsunami merenggut nyawa lebih dari 8.000 orang di Thailand, termasuk banyak orang yang masih hilang, meninggalkan bekas luka yang mendalam dalam sejarah negara tersebut. Hampir 400 jenazah masih belum diklaim oleh keluarganya.

    Para pelayat menitikkan air mata dan saling menghibur saat mereka meletakkan bunga di peringatan tsunami Phang Nga. Sekitar 300 orang mengikuti upacara sederhana bersama dengan umat Islam, Kristen, dan Buddha.

    Urai Sirisuk mengatakan, dia menghindari taman peringatan di tepi pantai sepanjang tahun ini, karena kehilangan putrinya yang berusia 4 tahun masih sangat terasa setiap kali dia teringat akan hal itu.

    “Saya merasa laut telah mengambil anak saya. Saya sangat marah. Saya bahkan tidak bisa menginjakkan kaki saya di air,” katanya.

    “Saya masih mendengar suaranya di telinga saya, bahwa dia memanggil saya. Saya tidak bisa meninggalkannya. Jadi saya harus berada di sini, demi anak saya.”

    Sekitar 35 ribu orang tewas di Sri Lanka

    Di Sri Lanka, di mana lebih dari 35.000 orang tewas, para penyintas dan kerabatnya berkumpul untuk mengenang sekitar 1.000 korban yang meninggal ketika gelombang tsunami dahsyat menghantam kereta api penumpang hingga keluar dari relnya.

    Para pelayat menaiki Ocean Queen Express yang telah dipugar dan menuju ke Peraliya — lokasi persisnya kereta tersebut keluar dari relnya dan terguling, sekitar 90 kilometer selatan Kolombo.

    Upacara keagamaan singkat diadakan bersama dengan keluarga korban. Upacara Budha, Hindu, Kristen, dan Islam juga diselenggarakan untuk memperingati para korban di seluruh negara kepulauan Asia Selatan.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    hp/as (afp, ap, Reuters)

    Lihat Video ‘Kisah Pilu Korban Tsunami Aceh Berharap Anaknya Kembali’:

    (nvc/nvc)