Tag: Hindia

  • Ahli Ungkap Jakarta Terancam Gempa Megathrust Meski Jauh dari Samudra

    Ahli Ungkap Jakarta Terancam Gempa Megathrust Meski Jauh dari Samudra

    Jakarta, CNN Indonesia

    Zona Megathrust Selat Sunda menjadi salah satu ancaman bagi Jakarta. Pasalnya zona ini sewaktu-waktu bisa pecah dan menghasilkan gempa dahsyat dengan kekuatan yang diperkirakan hingga magnitudo 9,1.

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi bencana gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu tsunami, bahkan hingga skala besar seperti yang terjadi di Aceh pada 20 tahun silam.

    “Potensi megathrust ini dapat memicu guncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” ujar Rahma usai menghadiri acara peringatan 20 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis (26/12), dikutip dari laman resmi BRIN.

    Hasil simulasi yang dilakukan BRIN dan tim peneliti dari berbagai institusi menunjukkan tinggi gelombang tsunami imbas gempa megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

    Penelitian ini menunjukkan fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, yakni tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu marine landslide di dekat Nusa Kambangan.

    “Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” tutur Rahma.

    Menurut Rahma daerah perkotaan seperti Jakarta memiliki kepadatan penduduk tinggi dan sedimen tanah yang rentan mengamplifikasi goncangan. Dengan demikian, upaya mitigasi juga harus mencakup retrofitting atau penguatan struktur bangunan.

    “Retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk, karena goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa,” jelasnya.

    Ancam pesisir

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mengatakan bencana tsunami di Jakarta sebagai imbas gempa dahsyat megathrust tak terelakkan.

    “Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan,” ujar Yohan beberapa waktu lalu.

    Meski demikian ia menyebut dampak tsunami imbas gempa megathrust bakal lebih terasa di daerah-daerah sekitar Jakarta, terutama di wilayah Banten yang jaraknya cukup dekat dengan segmen Selat Sunda.

    “Kota-kota pesisir di sekitar Jakarta, seperti Banten dan Anyer, lebih berisiko terkena dampak langsung dari tsunami,” terang Yohan.

    Bagaimana dengan Jakarta?

    Merujuk data BMKG yang dibagikan BPBD DKI Jakarta, tingkat bahaya tsunami di Jakarta terbilang cukup rendah.

    “Berdasarkan sumber Peta Resiko Tsunami Indonesia, Jakarta memiliki tingkat kemungkinan bahaya tsunami rendah, ketinggian tsunami di pantai Jakarta kurang dari 1 meter,” kata BMKG dalam keterangannya.

    Bahaya gempa

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa disebut bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menjelaskan soal ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” tutur Subardjo saat itu.

    Subardjo menyebut kekhawatiran para ilmuwan pada zona Megathrust Selat Sunda dikarenakan saat ini merupakan zona seismic gap.

    Menurutnya, jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa seperti Aceh pada 2004 silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” imbuhnya.

    (lom/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cuaca Panas Landa Kabupaten Bandung, BMKG Sebut Ini Faktonya

    Cuaca Panas Landa Kabupaten Bandung, BMKG Sebut Ini Faktonya

    JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisa, untuk wilayah Provinsi Jawa Barat kini perlu mewaspadai fenomena La Nina.

    Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, dalam beberapa waktu sekira tiga hari ke belakang, di Kabupaten Bandung cuaca didominasi cerah berawan hingga berawan.

    “Cuaca pun didominasi oleh potensi hujan ringan di sore dan malam hari, dengan suhu minimum 21 sampai 22 selsius dan suhu maksimum 31,0 hingga 32,8 selsius,” katanya kepada Jabar Ekspres, Minggu (5/1/2025).

    Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, dominasi cuaca yang terjadi di Kabupaten Bandung dan daerah sekitarnya, disebabkan oleh Angin Monsun Asia yang disertai fenomena La Nina lemah.

    BACA JUGA:La Nina Diprediksi Tiba di Indonesia Agustus 2024, ini Dampaknya Kata BMKG

    “Fenomena La Nina lemah masih menjadi faktor dalam potensi hujan di wilayah Jawa Barat termasuk Kabupaten Bandung dan sekitarnya,” terangnya.

    Diketahui, La Nina merupakan fenomena anomali iklim global, yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini merupakan kebalikan dari El Nino.

    Fenomena La Nina terjadi karena angin pasat di Pasifik menguat, mendorong air hangat menjauh dari pesisir Amerika Selatan. Air dingin dari dasar laut naik ke permukaan di sepanjang pantai Amerika Selatan.

    Ayu menjelaskan, selain itu adanya sirkulasi siklonik di utara Kalimantan dan Samudera Hindia selatan Jawa, yang mempengaruhi kecepatan angin di wilayah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung menjadi lebih kencang, yakni di angka 5 sampai 22 kilometer per jam.

    BACA JUGA:Melemahnya Dominasi Angin Monsun Australia jadi Penanda Musim Hujan, BMKG Peringati Ancaman Badai Hidrometeorologi

    Ayu memaparkan, kelembapan udara di lapisan bawah hingga atas cenderung basah dan labilitas lokal yang kuat, mrndukung pertumbuhan awan-awan konvektif secara lokal, sehingga menciptakan variabilitas cuaca.

    “Jadi untuk siang hari panas karena ada proses konveksi dan karena angin yang bertiup cukup kencang, menjadikan cuaca cerah berawan dan cukup panas,” paparnya.

    Sementara itu, Ayu mengungkapkan, pada Dasarian III Desember 2024, BMKG menganalisa bahwa seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat masih memasuki musim hujan.

  • Starship Bakal Angkut 60 Starlink V3, Kapasitas Unduh 10x Lebih Besar dari V2

    Starship Bakal Angkut 60 Starlink V3, Kapasitas Unduh 10x Lebih Besar dari V2

    Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk tengah menyiapkan pesawat luar angkasa Starship untuk mengangkut satelit dengan bobot serupa Starlink model baru V3. Starlink model teranyar itu memiliki kapasitas 10x lipat lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya V2.

    SpaceX akan menggelar uji terbang Starship dengan muatan 10 “simulator” Starlink, yang akan memiliki ukuran dan berat serupa dengan satelit generasi berikutnya. Pesawat ruang angkasa model ini akan menempuh lintasan yang sama dengan tahap atas dan mendarat di Samudra Hindia. 

    Starlink V3 akan menjadi muatan pertama yang diterbangkan Starship. Sejak awal, Elon Musk memang menyiapkan Starship untuk menyebarkan konstelasi satelit Starlink dengan lebih cepat dan mengurangi biaya per satelit yang diluncurkan. 

    Kehadiran Starlink V3 akan membuat kapasitas Starlink meningkat pesat yang berdampak peningkatan kecepatan unduh dan unggah layanan mereka di bumi. 

    “Segera, Starship akan meluncurkan satelit Starlink V3 kami, yang akan menambah kapasitas jaringan sebesar 60 Tbps per peluncuran – lebih dari 20x per peluncuran Falcon 9 hari ini,” dikutip dari situs X Starlink, Minggu (5/1/2025).

    Sementara itu, Techcrunch melaporkan SpaceX saat ini meluncurkan Starlink menggunakan roket Falcon 9. Roket tersebut kemungkinan tidak kuat untuk mengangkut satelit V3 generasi berikutnya yang jauh lebih berat daripada V2 Mini saat ini. 

    And with a glimpse of the future, views from Starship entering Earth’s atmosphere were made possible by Starlink.

    Soon, Starship will launch our V3 Starlink satellites, which will add 60 Tbps of capacity to the network per launch – more than 20x per Falcon 9 launch today pic.twitter.com/wgxU1Bpe1h

    — Starlink (@Starlink) December 31, 2024

    Dengan kapasitas muatan Starship yang besar, SpaceX mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menyebarkan 60 satelit V3 per peluncuran Starship, yang akan menambah kapasitas jaringan Starlink sebesar 60 terabit per detik. 

    Starlink V3 memiliki kapasitas unduh 10x lebih besar dari Starlink V2. Tidak hanya itu, kapasitas unggahnya 24x lebih besar dibanding V2. 

    Dalam sebuah posting blog menjelang uji peluncuran ketujuh, yang diharapkan berlangsung akhir bulan ini, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka juga akan memperkenalkan serangkaian peningkatan pada roket tersebut. 

    Pesawat Tanpa Awak

    Sebelumnya,  SpaceX juga  berencana untuk meluncurkan Starships tanpa awak ke Mars dalam 2 tahun untuk menguji keandalan pendaratan. 

    Jika berhasil, maka misi kapal luar angkasa berawak bisa dilakukan dalam 4 tahun.

    Dilansir dari Live Mint, Minggu (8/9/2024), rencana peluncuran Starships ini bertujuan untuk membangun kota mandiri dalam waktu 20 tahun. 

    Hal itu disampaikan Elon Musk dalam akun media sosial X, @elonmusk, pada Minggu (8/9/2024) waktu setempat.

    Musk menjelaskan bahwa misi ini akan digunakan untuk menilai keandalan pendaratan yang aman di Mars. Jika berhasil, maka penerbangan berawak pertama dapat berlangsung dalam 4 tahun.

    “Kapal luar angkasa pertama ke Mars akan diluncurkan dalam 2 tahun ketika jendela transfer Bumi-Mars berikutnya dibuka. Ini akan tanpa awak untuk menguji keandalan pendaratan utuh di Mars,” tulis Musk.

  • Lantik Pengurus PPMKI, Bamsoet Dorong Pelestarian Kendaraan Kuno di RI

    Lantik Pengurus PPMKI, Bamsoet Dorong Pelestarian Kendaraan Kuno di RI

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo melantik Pengurus Pusat Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PP-PPMKI) periode 2024-2027. Dalam Musyawarah Nasional PPMKI yang diadakan di Bali awal Desember 2024, terpilih secara aklamasi Jos Dharmawan sebagai Ketua Umum PPMKI.

    Bamsoet berharap pelantikan Pengurus Pusat PPMKI dapat menjadi momentum untuk memperkuat eksistensi dan kontribusi PPMKI dalam pelestarian mobil kuno di Indonesia, yang juga mencerminkan perjalanan peradaban bangsa Indonesia sejak Hindia Belanda hingga kependudukan Jepang.

    “Dengan terpilihnya Jos Dharmawan sebagai Ketua Umum PPMKI yang baru, diharapkan PPMKI dapat menjadi penggerak utama pelestarian kendaraan kuno di Indonesia. Melalui komitmen dan kerja keras pengurus yang baru, mobil kuno dapat terus hidup dan menjadi bagian integral dari budaya serta sejarah otomotif bangsa. Sekaligus memberikan kontribusi yang signifikan bagi industri pariwisata dan ekonomi negara,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2024).

    Hal ini disampaikannya saat melantik Pengurus Pusat PPMKI periode 2024-2027 di Blackstone Villa Bali, Jumat (3/1/25) malam.

    Bamsoet yang juga Anggota DPR RI ini menjelaskan berdasarkan catatan sejarah, jumlah mobil kuno di Indonesia tidak banyak. Sejak tahun 1895-1930, ada sekitar 500 mobil yang masuk ke Indonesia.

    Adapun kebanyakan mobil-mobil tersebut bawaan Pemerintah Kolonial Belanda melalui saudagar perkebunan, perdagangan, atau orang-orang Belanda yang bermukim Medan, Solo, dan Bandung.

    Menurut catatan sejarah, pada 1939 setelah orang Indonesia boleh memiliki mobil oleh Belanda pada 1920, jumlah mobil di Hindia Belanda berkembang pesat hingga mencapai 51.615 unit. Jumlah ini tersebar di Pulau Jawa 37.500 unit, di Batavia (Jakarta) 7.557 unit, di Bandung 4.945 unit, dan di Jepara 675 unit. Jumlah ini juga sudah termasuk truk yang jumlahnya 12.860 unit.

    Sebelumnya, lanjut Bamsoet, mobil hanya menjadi milik orang Belanda. Untuk itu, ia berharap komunitas penggemar mobil kuno dapat ikut melestarikan mobil-mobil kuno yang masih ada dan memperkuat ikatan antar anggota.

    Bamsoet juga berharap pertemuan dan berbagi pengalaman dalam merestorasi mobil kuno dapat menjadi sarana untuk menjalin persahabatan, menciptakan jaringan, serta saling mendukung satu sama lain.

    Melalui acara pameran mobil kuno dan touring bersama, lanjut Bamsoet, para penggemar mobil kuno dapat berdiskusi tentang teknik restorasi, berbagi tips perawatan, dan melakukan kolaborasi dalam proyek mobil kuno. Menurutnya, hal ini tidak hanya mempererat solidaritas di dalam komunitas, tetapi juga menarik perhatian masyarakat luas akan pentingnya melestarikan kendaraan kuno.

    “Kendaraan kuno merupakan warisan otomotif yang perlu dilestarikan. Banyak mobil kuno memiliki desain dan teknologi yang mencerminkan peradaban manusia khususnya pada perkembangan industri otomotif di era tertentu. Misalnya, mobil-mobil dari era 1960-an hingga 1980-an, seperti Volkswagen Kombi dan Ford Mustang, tidak hanya dikenang sebagai kendaraan, tetapi juga sebagai simbol kebebasan dan gaya hidup pada masanya,” jelas Bamsoet.

    Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini pun menambahkan, dari segi ekonomi industri, mobil kuno dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Pasalnya, restorasi dan perawatan mobil kuno membutuhkan keahlian khusus yang melibatkan bengkel-bengkel dan sumber daya manusia terampil.

    Bamsoet mengatakan hal tersebut juga akan membuka peluang kerja bagi mekanik dan ahli restorasi, sekaligus mendukung industri aftermarket seperti penyedia suku cadang dan aksesoris mobil. Penyelenggaraan acara otomotif yang melibatkan mobil kuno juga dinilai dapat menjadi magnet bagi wisatawan, sehingga meningkatkan pendapatan daerah.

    “Komunitas penggemar mobil kuno di Indonesia menggambarkan sebuah fenomena yang tidak hanya terbatas pada hobi, tetapi mencakup unsur budaya, sosial, dan ekonomi yang saling terkait. Karenanya, PPMKI dan anggotanya harus mampu berperan aktif dalam melestarikan sejarah otomotif, memperkuat relasi sosial antar anggota, serta memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan,” pungkas Bamsoet.

    Sebagai informasi, turut hadir pada kesempatan tersebut pengurus IMI Pusat, antara lain Dewan Pembina Komjen Pol (purn) Nanan Soekarna, Direktur Organisasi dan Kelembagaan Nasrul Fuad, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP serta Komunikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho.

    Hadir pula Ketua IMI Provinsi Bali Ajik Krisna, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Pembina PPMKI Bambang RE dan Muhammad Effendi, Penasehat PPMKI Lilik Mardianto, Ketum PPMKI Jos Dharmawan dan para pengurus pusat PPMKI dan PPMKI Bali.

    (akn/ega)

  • Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 4-6 Januari 2025, Berikut Daftar Wilayah yang Berpotensi

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 4-6 Januari 2025, Berikut Daftar Wilayah yang Berpotensi

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut daftar daerah di Jateng yang diprediksi berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

    Warga pun diimbau untuk waspada.

    Cuaca ekstrem tersebut diprediksi akan terjadi pada 4-6 Januari 2025. 

    Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Yoga Sambodo, mengungkapkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh adanya bibit siklon tropis 94S yang terletak di sekitar Samudera Hindia Barat Daya Banten.

     “Menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara, perlambatan angin, dan belokan angin di Jawa Tengah,” kata Yoga kepada awak media pada Sabtu (4/1/2025).

    Lebih lanjut, Yoga menjelaskan bahwa kelembapan udara yang cenderung basah di berbagai ketinggian juga berkontribusi terhadap cuaca ekstrem ini.

    Hal tersebut berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas atmosfer.

    “Kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah juga berpengaruh,” ucapnya.

    Daftar daerah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem

    Yoga mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga.

    Ia mengingatkan agar masyarakat terutama berhati-hati saat terjadi hujan lebat, guna mengantisipasi dampak yang mungkin timbul, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang.

    Sabtu, 4 Januari 2025

    Cilacap
    Banyumas
    Purbalingga
    Banjarnegara
    Wonosobo
    Kebumen
    Purworejo
    Boyolali
    Jepara
    Grobogan
    Kabupaten Tegal
    Pemalang, dan sekitarnya.

    Minggu, 5 Januari 2025  

    Cilacap
    Banyumas
    Purbalingga
    Banjarnegara
    Wonosobo
    Kabupaten Tegal
    Pemalang
    Batang
    Kabupaten Pekalongan
    Kabupaten Semarang
    Salatiga
    Grobogan
    Rembang
    Kebumen
    Purworejo
    Wonogiri
    Karanganyar
    Jepara
    Demak
    Kudus
    Pati, dan sekitarnya.

    Senin, 6 Januari 2025

    Cilacap
    Kebumen
    Purworejo
    Wonosobo
    Brebes
    Kabupaten Tegal
    Pemalang
    Kabupaten/Kota Pekalongan
    Batang
    Kendal
    Kabupaten/Kota Semarang
    Salatiga
    Boyolali
    Sragen
    Wonogiri
    Karanganyar
    Jepara
    Demak
    Pati
    Kudus
    Rembang
    Blora
    Grobogan, dan sekitarnya.

    Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang terkait perkembangan cuaca dan potensi bencana.

    (Kompas.com)

  • Apa Jadinya Jika Gempa Dahsyat Megathrust Guncang Jakarta?

    Apa Jadinya Jika Gempa Dahsyat Megathrust Guncang Jakarta?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Zona Megathrust Selat Sunda jadi ancaman nyata bagi wilayah Jakarta, karena sewaktu-waktu dapat melepas energi besarnya dan menghasilkan gempa dahsyat hingga magnitudo 9,1. Apa jadinya jika Jakarta diguncang gempa megathrust?

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi bencana gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu tsunami dengana skala besar seperti yang terjadi di Aceh 20 tahun silam.

    “Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” kata Rahma usai menghadiri acara peringatan 20 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis (26/12), mengutip laman resmi BRIN.

    Hasil simulasi yang dilakukan BRIN dan tim peneliti berbagai institusi, tinggi gelombang tsunami imbas gempa megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

    Penelitian ini juga menunjukkan fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, seperti tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan.

    “Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” jelas Rahma.

    Rahma mengatakan daerah perkotaan seperti Jakarta, yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan sedimen tanah yang rentan mengamplifikasi goncangan, upaya mitigasi juga harus mencakup retrofitting atau penguatan struktur bangunan.

    “Retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk, karena goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa,” tuturnya.

    Ancam pesisir Jakarta

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mengatakan tsunami imbas gempa dahsyat megathrust di Jakarta tak bisa terelakan.

    “Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan,” kata Yohan beberapa waktu lalu.

    Kendati begitu, menurut Yohan dampak tsunami imbas gempa megathrust bakal lebih terasa di daerah-daerah sekitar Jakarta, khususnya di wilayah Banten yang jaraknya cukup dekat dengan segmen Selat Sunda.

    “Kota-kota pesisir di sekitar Jakarta, seperti Banten dan Anyer, lebih berisiko terkena dampak langsung dari tsunami,” jelas Yohan.

    Lalu, separah apa tsunami yang bakal ‘menyapu’ Jakarta?

    Merujuk data BMKG yang dibagikan BPBD DKI Jakarta, tingkat bahaya tsunami di Jakarta cukup rendah.

    “Berdasarkan sumber Peta Resiko Tsunami Indonesia, Jakarta memiliki tingkat kemungkinan bahaya tsunami rendah, ketinggian tsunami di pantai Jakarta kurang dari 1 meter,” demikian bunyi keterangan BMKG.

    Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RI (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

    Berlanjut ke halaman berikutnya…

    BMKG mencatat Jakarta sempat mengalami tsunami tiga kali sepanjang sejarah.

    Pertama, pada 24 Agustus 1757 ketika Jakarta masih bernama Batavia, gempa kuat bergelombang yang berlangsung 5 menit mengguncang Jakarta. Pada pukul 02.05, saat guncangan terkuat, angin bertiup dari timur laut.

    Air laut di Sungai Ciliwung, yang mengalir ke laut di Jakarta pun naik dengan ketinggian 0,5 meter di atas ketinggian biasanya dan turun dengan jumlah yang sama.

    Kedua, tsunami juga pernah terjadi pada 16 Maret 1863. Saat itu, gempa terjadi di Pulau Jawa yang terasa agak kuat di daerah Lebak, dan dirasakan sedang di Jakarta dan Pulau Kapal di Teluk Jakarta, serta dirasakan lemah di Serang dan Caringin.

    Tepat sebelum gempa, di Caringin teramati gelombang pasang bergulung di pantai dengan suara keras.

    Ketiga, tsunami yang terjadi pada 20 Mei 1883. Kapal “Semarang” memasuki gelombang besar di Pulau Horn antara pukul 10.00 dan 12.00.

    Gelombang itu menyebar dari utara timur laut ke barat laut. Saat itu, laut benar-benar tenang sebelum dan sesudah.

    Sang kapten menduga bahwa fenomena tersebut berhubungan dengan erupsi krakatau, namun hal tersebut tidak benar. Catatan pengukur pasang surut di Tanjung Priok tidak menunjukkan osilasi yang tidak biasa.

    Bisa seperti Aceh

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menyampaikan ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” kata Subardjo saat itu.

    Subardjo mengatakan yang jadi kekhawatiran para ilmuwan adalah zona Megathrust Selat Sunda, karena saat ini merupakan zona seismic gap.

    [Gambas:Photo CNN]

    Menurut dia jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa di Aceh seperti 20 tahun silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” lanjut dia.

  • Abdul Mu’iz, Perintis Pertama Gelar Pahlawan Nasional Indonesia

    Abdul Mu’iz, Perintis Pertama Gelar Pahlawan Nasional Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Dalam deretan panjang 191 pahlawan nasional Indonesia, nama Abdul Mu’iz menempati posisi istimewa sebagai penerima pertama gelar tertinggi negara tersebut. Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Abdul Mu’iz pada 30 Agustus 1959 menjadi tonggak sejarah yang menandai dimulainya tradisi penghormatan terhadap tokoh-tokoh perjuangan bangsa.

    Mengutip dari berbagai sumber, latar belakang Abdul Mu’iz sebagai putra Sultan Minangkabau membuka kesempatan pendidikan yang tidak lazim bagi pribumi pada masa itu. Kesempatannya bersekolah di Sekolah Kedokteran Tribumi Hindia Belanda merupakan privilese yang hanya dinikmati segelintir pribumi.

    Akan tetapi, takdir membawanya ke jalur berbeda ketika sensitivitasnya terhadap darah memaksa ia menghentikan studi kedokterannya. Perjalanan hidup Abdul Mu’iz mengambil arah yang menentukan ketika dia bergabung dengan Syarikat Islam, organisasi politik pertama di Indonesia.

    Keputusan ini menjadi titik balik yang mengubah arah perjuangannya dari dunia medis ke ranah pergerakan nasional. Melalui organisasi ini, ia mulai meletakkan fondasi bagi gerakan kemerdekaan Indonesia.

    Kontribusi Abdul Mu’iz dalam pergerakan kemerdekaan semakin menonjol melalui karya-karya jurnalistiknya. Kepiawaiannya dalam berbahasa menjadi senjata dalam membangkitkan kesadaran nasional.

    Tulisan-tulisannya di berbagai media massa kolonial menjadi corong perjuangan yang menyuarakan aspirasi kemerdekaan dengan cara yang lebih halus namun mengena. Keahlian linguistiknya tidak hanya terbatas pada penulisan artikel-artikel politik.

    Abdul Mu’iz juga berkontribusi dalam pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Upayanya dalam memperkenalkan dan mengembangkan bahasa Indonesia melalui tulisan-tulisannya menjadi salah satu legacy dalam sejarah perkembangan bahasa nasional.

    Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Abdul Mu’iz tidak terlepas dari kompleksitas perjuangannya. Sebagai tokoh pergerakan nasional, dia memilih jalur intelektual dan kultural dalam melawan kolonialisme.

    Strategi ini terbukti efektif dalam membangun kesadaran nasional tanpa menimbulkan konfrontasi fisik yang merugikan. Status Abdul Mu’iz sebagai pahlawan nasional pertama menjadi cerminan penghargaan negara terhadap perjuangan melalui jalur diplomasi dan intelektual.

    Penganugerahan ini juga menandai pengakuan terhadap pentingnya perjuangan non-fisik dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Kontribusinya dalam Syarikat Islam, jurnalisme, dan pengembangan bahasa Indonesia meletakkan dasar bagi perkembangan nasionalisme Indonesia.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • BMKG Minta Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi di Selatan Jateng Selama 3 Hari ke Depan

    BMKG Minta Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi di Selatan Jateng Selama 3 Hari ke Depan

    JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah (Jateng) pada 1-4 Januari 2025.

    “Potensi terjadinya gelombang tinggi ini dipicu peningkatan kecepatan angin akibat adanya bibit siklon 94S di Samudra Hindia selatan Jawa. Dalam hal ini, pola gerak angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dilansir ANTARA, Rabu, 1 Januari.

    Dia menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.

    Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, dan Samudra Pasifik utara Papua.

    “Hari ini 1 Januari kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo yang berlaku hingga Sabtu 4 Januari pukul 07.00 WIB, karena tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jateng berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori tinggi,” katanya.

    Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

    Selanjutnya, apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter dapat berisiko terhadap tongkang, serta kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.

    “Bagi masyarakat yang memanfaatkan liburan tahun baru dengan berwisata di pantai selatan Jateng, diimbau untuk tidak bermain air atau berenang di pantai terutama wilayah pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Teguh.

  • Sejumlah Daerah Potensi Hujan Lebat

    Sejumlah Daerah Potensi Hujan Lebat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah Indonesia pada pekan pertama 2025 masih berpotensi diguyur hujan lebat. Simak prediksinya.

    BMKG, dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025, mengungkap bahwa memasuki pergantian tahun 2024/2025, beberapa wilayah di Indonesia masih menghadapi potensi curah hujan yang signifikan.

    “Meskipun demikian, berdasarkan analisis data dan prediksi model terkini, potensi cuaca ekstrem cenderung menurun dibandingkan minggu ketiga Desember 2024,” kata BMKG dalam siaran resminya, Selasa (31/12).

    Lembaga menjabarkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi cuaca ini. Misalnya, gangguan cuaca berupa sirkulasi siklonik di Laut China Selatan bagian tengah, yang mampu melemahkan pengaruh Monsun Asia berupa aliran massa udara ke wilayah barat Indonesia.

    Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang aktif, yakni fenomena La Niña lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga awal tahun 2025.

    Kemudian fenomena atmosfer di sebagian wilayah Indonesia juga disertai angin monsun Asia yang aktif bersama seruakan dingin yang memperkuat peluang terjadinya hujan sedang hingga lebat.

    Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin dan Gelombang Low meningkatkan potensi awan konvektif yang bersifat lokal yang signifikan.

    BMKG menjelaskan kehadiran bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia selatan Jawa yang bergerak menjauh ke arah barat-barat daya, juga menyebabkan pola konvergensi di wilayah pesisir Selatan Jawa Bagian Tengah hingga NTB.

    Hal ini turut meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif yang menghasilkan hujan lebat, angin kencang, dan petir. Berikut beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat di pekan pertama 2025.

    Potensi hujan lebat

    BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang akan terjadi selama periode 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025 di wilayah berikut:

    Hujan lebat – sangat lebat

    – Jawa dan Bali: Jawa Tengah, Jawa Timur
    – Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat
    – Sulawesi: Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat

    Hujan sedang – lebat

    – Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung
    – Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
    – Kalimantan: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara
    – Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan
    – Maluku dan Papua: Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua.

    Dengan potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.

    Kemudian BMKG juga mengimbau untuk membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir, serta menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.

    (can/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ratu Kencono Wulan, Saat Permaisuri Keraton Menggetarkan Kekuasaan Kolonial

    Ratu Kencono Wulan, Saat Permaisuri Keraton Menggetarkan Kekuasaan Kolonial

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pertarungan kekuasaan di tanah Jawa pada awal abad ke-19 menyaksikan kemunculan sosok perempuan yang membuat penguasa kolonial gelisah. Ratu Kencono Wulan, permaisuri ketiga Sultan Hamengkubuwono II, menjadi tokoh yang disegani sekaligus ditakuti karena pengaruhnya yang melampaui tembok keraton hingga ke lingkaran kekuasaan kolonial.

    Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang terkenal keras, menemukan tandingannya dalam sosok permaisuri yang menguasai jaringan politik dan ekonomi Yogyakarta. Mengutip dari berbagai sumber, melalui sistem patronase yang dibangunnya, Kencono Wulan mampu mengontrol arus kekayaan dan kekuasaan di wilayah kesultanan.

    Kekuatan Kencono Wulan tidak terletak pada pasukan bersenjata, melainkan pada jaringan ekonomi politik yang dibangunnya. Dengan latar belakang keluarga pedagang dan keturunan kiai terkemuka Mataram abad ke-16, ia memahami betul cara memainkan pengaruh melalui transaksi ekonomi dan politik.

    Sistem kekuasaan yang dibangunnya mencakup praktik jual-beli jabatan dan distribusi tanah lungguh yang strategis. Para bangsawan yang menginginkan posisi di keraton harus berhadapan dengan pengaruh Kencono Wulan.

    Kekayaannya pun semakin bertambah melalui perdagangan candu, perhiasan, dan batu mulia. Pengaruh Kencono Wulan semakin mengkhawatirkan pihak kolonial ketika dana yang dipinjamkannya kepada para bangsawan mulai digunakan untuk membiayai perlawanan.

    Raden Ronggo Prawirodirjo III, salah satu peminjam dana terbesar, menggunakan kekayaan ini untuk mendanai pemberontakan melawan Belanda. Dukungan Sultan Hamengkubuwono II terhadap Kencono Wulan semakin memperkuat posisinya.

    Meski berstatus permaisuri ketiga, perannya sebagai istri favorit memungkinkannya membangun kekuasaan yang bahkan membuat pejabat kolonial waspada. Kekhawatiran pihak kolonial terhadap pengaruh Kencono Wulan terbukti beralasan.

    Jaringan ekonomi yang dibangunnya tidak hanya memperkaya diri sendiri, tetapi juga memperkuat basis perlawanan terhadap kekuasaan kolonial melalui pendanaan yang ia salurkan. Akhir kekuasaan Kencono Wulan datang secara dramatis pada 20 Juni 1812, ketika tentara Inggris-Sepoy menyerbu Keraton Yogyakarta. Penyerbuan ini tidak hanya mengincar pusaka keraton, tetapi juga secara khusus membidik kekayaan pribadi sang ratu, termasuk sabuk berkantung berisi permata yang selalu dikenakannya.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun