Tag: Hindia

  • Jam Gadang, Megahnya Monumen Ikonis Kota Bukittinggi

    Jam Gadang, Megahnya Monumen Ikonis Kota Bukittinggi

    Liputan6.com, Bukittinggi – Jam Gadang merupakan monumen sekaligus ikon populer Kota Bukittinggi. Bukan sekadar sebagai ikon pariwisata, monumen ini juga merupakan salah satu bangunan peninggalan era Hindia-Belanda di Sumatra Barat.

    Mengutip dari indonesiakaya.com, Jam Gadang didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda atas perintah Ratu Wilhelmina dari Belanda. Pembangunan dilakukan sebagai bentuk hadiah bagi sekretaris (controleur) Kota Bukittinggi (Fort de Kock) yang menjabat saat itu, yakni HR Rookmaaker.

    Pembangunan konstruksi menara jam ini dibangun oleh arsitek asli Minangkabau, Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. Menariknya, konstruksi bangunan ini tidak menggunakan rangka logam dan semen, melainkan campuran batu kapur, putih telur, dan pasir.

    Dengan dana mencapai 3.000 Gulden, pembangunan monumen Jam Gadang secara resmi selesai pada 1926. Monumen Jam Gadang berdiri kokoh setinggi 26 meter di tengah Taman Sabai Nan Aluih. Monumen ini dianggap sebagai patokan titik sentral (titik nol) Kota Bukittinggi.

    Terdapat empat tingkat pada Jam Gadang. Tingkat pertama merupakan ruangan petugas, sedangkan tingkat kedua adalah tempat bandul pemberat jam. Adapun tingkat ketiga merupakan tempat mesin jam, sementara puncak menara tempat lonceng jam berada di tingkat keempat.

    Pada lonceng di puncak menara tertera nama dari produsen mesin jam ini. Monumen Jam Gadang juga memiliki atap berbentuk gonjong di puncak menara. Namun, atap yang saat ini bukanlah bentuk asli dari bangunan tersebut pada masa awal pendiriannya.

    Desain awal puncak Jam Gadang berbentuk bulat dengan gaya khas Eropa. Terdapat patung ayam jantan di bagian atasnya.

    Setelah memasuki era pendudukan Jepang, atap Jam Gadang diubah dengan mengikuti gaya arsitektur khas Jepang. Perombakan kembali dilakukan saat memasuki era kemerdekaan.

    Saat itu, atap dirombak menjadi bentuk atap bagonjong yang merupakan ciri khas arsitektur bangunan asli Minangkabau. Hingga kini, desain atap Jam Gadang tersebutlah yang masih terlihat.

    Sementara itu, mesin jam yang digunakan di dalam monumen ini merupakan barang langka yang hanya diproduksi dua unit oleh pabrik Vortmann Recklinghausen, Jerman. Selain digunakan pada Jam Gadang, unit kedua yang setipe dengannya hingga kini masih digunakan dalam menara jam legendaris Big Ben di London, Inggris.

    Sistem mesin tersebut bekerja dengan cara menggerakkan jam secara mekanik melalui dua bandul besar yang saling menyeimbangkan satu sama lain. Tanpa sumber energi apapun, sistem tersebut membuat jam ini terus berfungsi selama bertahun-tahun.

    Mesin tersebut menggerakkan jarum jam yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Masing-masing diameter area perputaran jarum jam adalah 80 centimeter.

    Terkait angka pada jam, keseluruhannya dibuat dengan menggunakan sistem penomoran Romawi. Namun, angka empat ditulis dengan cara unik, yakni IIII, bukan IV.

    Dengan segala keunikan yang dimilikinya, monumen Jam Gadang masih menjadi salah satu ikon populer Kota Bukittinggi. Tak heran, akan terasa tidak sah jika bertandang ke Bukittinggi tanpa menengok dan mengabadikan momen di bangunan ini.

    Penulis: Resla

  • Angin Cukup Kencang di Bandung Malam Ini, BMKG Jelaskan Penyebabnya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 Februari 2025

    Angin Cukup Kencang di Bandung Malam Ini, BMKG Jelaskan Penyebabnya Bandung 5 Februari 2025

    Angin Cukup Kencang di Bandung Malam Ini, BMKG Jelaskan Penyebabnya
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (
    BMKG
    ) menjelaskan mengapa beberapa hari ini angin terasa cukup kencang dibandingkan biasanya di wilayah Jawa Barat, khususnya di
    Kota Bandung
    .
    Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa saat ini terdapat
    siklon tropis Taliah
    yang terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 65 knots atau 120 km/jam.
    Kecepatan angin maksimum
    Siklon Tropis Taliah
    diprakirakan menurun dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.
    “Kondisi tersebut memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat, berupa peningkatan kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang di Perairan Selatan Jawa Barat,” ucap Teguh dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD DKI: Hujan di malam hari dampak angin dingin dari daratan Siberia

    BPBD DKI: Hujan di malam hari dampak angin dingin dari daratan Siberia

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengemukakan hujan yang terjadi pada malam hari di Jakarta, khususnya di atas pukul 21.00 WIB merupakan dampak angin dingin yang datang dari daratan Siberia.

    Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan fenomena yang disebut seruak dingin (cold surge) terjadi di Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya.

    “Makanya, beberapa hari terakhir, ada hujan di atas jam 21.00 WIB. Itu salah satu dampak dari cold surge atau seruak dingin,” kata dia dalam kegiatan bertema “Operasi Modifikasi Cuaca” di Jakarta, Rabu.

    Di sisi lain, lanjut dia, saat ini juga terjadi siklon tropis di selatan Pulau Jawa di Samudera Hindia yang memengaruhi kondisi cuaca di Jakarta.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dampak terburuk seruak dingin ini yakni peningkatan curah hujan dengan intensitas ekstrem. Banjir pada tahun 2020 merupakan dampak fenomena ini.

    Guna mengantisipasi banjir akibat fenomena tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama lembaga terkait, terus berupaya bisa memprediksi cuaca dengan akurat dan menentukan strategi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC).

    Operasi ini diharapkan dapat mereduksi potensi pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan lebat dan banjir.

    Selain masalah hujan, kata Michael, dalam konteks lingkungan OMC juga bisa mencegah erosi tanah yang disebabkan hujan deras.

    “Karena masih ada beberapa daerah di Jakarta yang rawan terhadap tanah longsor, khususnya wilayah yang dekat dengan aliran sungai atau kali,” kata dia.

    Namun, pelaksanaan modifikasi cuaca juga tak dipungkiri bisa berdampak negatif. Michael mengatakan operasi ini bisa memicu pembentukan pita hujan yang terjadi lebih cepat atau bahkan bisa memicu garis badai yang jauh dari lokasi OMC.

    “Jadi, memang akan ada dampak tapi efek samping yang kami harapkan tidak terlalu serius. Semangat kami adalah bagaimana meminimalisir risiko bencana terjadi di masyarakat,” harapnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kereta api Batavia yang layani Gambir- Solo siap beroperasi 6 Februari

    Kereta api Batavia yang layani Gambir- Solo siap beroperasi 6 Februari

    Hadirnya KA ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan perjalanan antara Solo dan Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta menyatakan siap mengoperasikan kereta api (KA) baru, KA Batavia yang melayani rute Gambir – Solo Balapan pulang-pergi (PP) mulai 6 Februari 2025.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu mengatakan, peluncuran KA Batavia ini merupakan bagian dari pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025.

    Nama “Batavia” diambil dari nama lama Jakarta pada masa Hindia Belanda. Sementara itu, KA Batavia merupakan penamaan ulang dari layanan kereta api Manahan Tambahan yang telah beroperasi sejak 7 Februari 2024.

    “Hadirnya KA ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan perjalanan antara Solo dan Jakarta,” kata Ixfan.

    KA Batavia berangkat dari Stasiun Gambir pukul 09.35 WIB dan tiba di Stasiun Solo Balapan pukul 18.00 WIB. Kereta nantinya berhenti di 11 stasiun yaitu, Stasiun Bekasi, Karawang, Cirebon, Purwokerto, Kroya, Kebumen, kutoarjo, Yogyakarta, Klaten, dan Stasiun akhir Solo Balapan.

    KA Batavia terbagi menjadi dua kelas yaitu ekonomi dan eksekutif. Masing-masing kelas terdiri dari empat kereta. Adapun total kapasitas tempat duduk pada KA Batavia yaitu 488 tempat duduk dengan rincian 200 tempat duduk pada kelas eksekutif dan 288 tempat duduk kelas ekonomi.

    Harga tiket KA Batavia, yakni Rp350 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp530 Ribu untuk kelas eksekutif.

    “Dengan adanya KA Batavia ini, beragam pilihan sarana pada Kereta Api, KAI memastikan pengalaman perjalanan yang lebih variatif, nyaman, dan sesuai kebutuhan penumpang,” ujar Ixfan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Siklon Tropis di Selatan Jawa Aktif, BMKG Imbau Waspada Bencana Hidrometeorologi

    Siklon Tropis di Selatan Jawa Aktif, BMKG Imbau Waspada Bencana Hidrometeorologi

     

    PIKIRAN RAKYAT – Siklon Tropis Vince dan Taliah adalah sistem tekanan rendah yang terbentuk di Samudra Hindia, selatan Indonesia. Siklon Tropis Vince terpantau di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum mencapai 75 knot (139 km/jam) dan tekanan udara minimum 970 hPa. 

    Sementara itu, Siklon Tropis Taliah berada di Samudra Hindia selatan Jawa Timur dengan kecepatan angin maksimum 70 knot (130 km/jam) dan tekanan udara minimum 983 hPa.

    Siklon tropis bekerja dengan memanfaatkan energi dari perairan hangat di lautan tropis. Udara hangat dan lembap naik, menciptakan area bertekanan rendah di permukaan laut. 

    Proses ini menghasilkan angin kencang dan pembentukan awan tebal yang berputar di sekitar pusat siklon.

    Dampak dari kedua siklon ini signifikan terhadap cuaca di Indonesia. BMKG melaporkan bahwa keberadaan Siklon Tropis Vince dan Taliah menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan Lampung, dengan angin bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan berkisar antara 2 hingga 30 knot. 

    Wilayah Jawa Terdampak

    Selain itu, kedua siklon ini juga mempengaruhi intensitas hujan dan angin kencang di wilayah Jawa, Bali, pesisir selatan Jawa Tengah hingga selatan Nusa Tenggara Barat.

    Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang ditimbulkan oleh siklon tropis ini, termasuk hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, serta potensi gelombang tinggi di perairan terdampak. Informasi lebih lanjut dan terkini dapat diakses melalui kanal resmi BMKG.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlaku dari 4 hingga 6 Februari 2025. BMKG mengamati adanya sirkulasi siklonik di dekat Teluk Carpentaria, Australia, yang menyebabkan pusat tekanan rendah. Kondisi ini memicu terbentuknya daerah konvergensi dan belokan angin di wilayah NTT, sehingga meningkatkan pembentukan awan hujan. Akibatnya, beberapa area di NTT berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

    Selain itu, BMKG juga memantau aktifnya Monsun Asia, fenomena La Nina lemah, dan Madden Julian Oscillation (MJO), yang turut berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah tersebut. Sementara itu, Siklon Tropis Taliah terdeteksi di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Timur dengan kecepatan angin maksimum 60 knot (110 km/jam) dan tekanan udara minimum 976 hPa, bergerak menjauhi Indonesia. 

    BMKG Imbau Waspada

    Demikian pula, Siklon Tropis Vince terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan-barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 50 knot (95 km/jam) dan tekanan udara minimum 989 hPa, juga bergerak menjauh.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi dampak dari kondisi cuaca ini, seperti banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum. Masyarakat diharapkan selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG atau menghubungi layanan informasi cuaca setempat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Status Siaga Bahaya Siklon 90S &99S, BMKG : Cuaca Ekstrem di Wilayah Purworejo, Jateng hingga DIY

    Status Siaga Bahaya Siklon 90S &99S, BMKG : Cuaca Ekstrem di Wilayah Purworejo, Jateng hingga DIY

    Status Siaga Bahaya Siklon 90S & 99S, BMKG : Cuaca Ekstrim di Wilayah Purworejo, Jateng hingga DIY

    TRIBUNJATENG.COM- Waspada dampak Siklon 90S dan Siklon 99S, Tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Gunungkidul memberi peringatan kepada para nelayan.

    Dikutip dari Kompas.com melalui Marjono selaku Koordinator satlinmas Rescue Wilayah Operasi II Pantai Baron mengatakan jika aktifitas para nelayan masih berjalan seperti biasa namun tetap disampaikan peringatan terkait dampak siklon yang harus tetap diwaspadai.

    “Untuk aktivitas nelayan masih biasa, peringatan terkait dampak siklon juga sudah disampaikan,” kata Marjono.

    Marjono juga tampak mengungkap potensi terjadinya kenaikan gelombang diketahui terjadi pada Rabu (5/2/2025).

    Meskipun begitu, ia mengatakan berdasarkan pengamatan melalui aplikasi cuaca, siklon tersebut berada di tengah lautan.

    “Mudah-mudahan sesuai dengan prediksi berada di tengah laut. Meski ada kenaikan mudah-mudahan tidak ada dampak yang signifikan,” kata Marjono.

    Sementara itu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY mengumumkan adanya perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi diperpanjang hingga 3 Maret 2025.

    Keputusan perpanjangan status siaga tersebut berdasarkan pertimbangan kondisi cuaca yang berpotensi ekstrim.

    Melalui Noviar Rahmad selaku Kepala Pelaksana BPBD DIY menjelaskan status siaga darurat tersebut diperpanjang dari 2  Februari hingga 3 Maret 2025 mendatang dan surat keputusan Gubernur DIY telah diterbitkan.

    “Sudah, surat gubernur sudah keluar,” ungkapnya pada Selasa (4/2/2025).

    Diungkap oleh Noviar jika sebelumnya siklon 90S dan 99S sebelumnya mendekati Samudera Hindia namun telah meluruh.

    Meskipun begitu, dampak dari kedua siklon tersebut masih berpotensi menyebabkan adanya cuaca ekstrem di wilayah DIY.

    “Memang untuk badai siklonnya akan meluruh. Tapi kan terkait dengan cuaca ekstremnya masih ada akibat dari pengaruh dari siklon yang menjauh itu,” jelasnya.

    Sementara itu dampak dari adanya siklon tersebut diantaranya adalah meningkatkan curah hujan di atas rata-rata dari sedang hingga lebat yang bisa mengakibatkan bencana alam seperti banjir hingga tanah longsor serta tumbangnya pepohonan.

    Tak hanya itu, dampak dari siklon ini juga meningkatkan tingginya gelombang di sepanjang pantai hingga 3 sampai 5 meter.

    Untuk itu, perlu diwaspadai sejumlah wilayah yang telah dipetakan berpotensi terdampak adanya siklon tersebut seperti di wilayah Purworejo, Jogja hingga di sejumlah titik di Jawa Tengah.

    (*)

  • 5 Februari 1933: Mengenang Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi

    5 Februari 1933: Mengenang Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Ini merupakan peristiwa pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi (Zeven Provinciën) yakni pemberontakan anti kolonial pertama yang dilakukan oleh prajurit laut Indonesia.

    Mengutip dari berbagai sumber, pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi terjadi di atas kapal angkatan laut HNLMS (Her Netherlands Majesty’s Ship) yang merupakan Angkatan Laut Kerajaan Belanda. Pemberontakan terjadi di kapal Zeven Provinciën, salah satu kapal terbesar milik pemerintah Hindia Belanda.

    Kapal tersebut berfungsi sebagai tempat karantina sejumlah marinir, baik dari bangsa Eropa, Belanda, dan Indonesia. Kapal ini juga digunakan sebagai tempat pelatihan para marinir pribumi yang telah menyelesaikan studinya di Pendidikan Dasar Pelaut Bumiputera (Kweekschool voor Inlandse Schepelingen), Makassar.

    Pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi dipicu oleh kasus pemotongan gaji secara tak adil oleh Hindia Belanda terhadap para pekerja pribumi hingga 17 persen. Pemotongan gaji tersebut sudah dilakukan beberapa kali yang dilatarbelakangi oleh kehidupan ekonomi dunia yang mulai menyusut pada 1930-an.

    Setelah mengalami defisit, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda atas usulan Gubernur Jenderal de Jonge pun mengeluarkan informasi pengurangan gaji marinir. Memasuki 1932, upah awal kapal diturunkan sebesar 10 persen.

    Masih di tahun yang sama, pemotongan gaji kembali dilakukan sebesar tujuh persen. Jumlah pemangkasan gaji menjadi 17 persen dengan pengurangan sebelumnya.

    Meski mendapat banyak penolakan, Pemerintah Hindia Belanda tetap mengeluarkan pernyataan dalam keputusan Koninlijk Besluit No.51 yang isinya adalah pemangkasan gaji yang resmi akan dilakukan pada 1 Februari 1933. Pada 26 Januari 1933, para marinir baru mengetahui kabar pemotongan dengan rincian sebesar 17 persen bagi awak kapal dari kalangan bumiputera dan 14 persen bagi orang Belanda.

    Berawal pada 27 Januari 1933, para pelaut Indonesia melakukan aksi mogok kerja. Hal ini dilakukan sebagai upaya penolakan penurunan gaji yang diputuskan oleh Gubernur Hindia Belanda, Bonifacius Cornelis De Jonge.

    Kabar ini pun tersebar melalui pemberitaan di radio hingga terdengar oleh Kapal Tujuh yang sedang berlabuh di Sabang, Aceh. Kemudian pada 30 Januari 1933, pemogokan kerja kembali terjadi di Surabaya.

    Para pemimpin pelaut Kapal Tujuh Provinsi (TP) di Aceh pun melakukan rapat. Mereka mengancam para ABK untuk tidak meniru kejadian tersebut.

    Kejadian Kapal TP pun tersiar luas. Para pers asing ramai-ramai mengabarkan kejadian ini hingga ke Belanda. Perhimpunan Indonesia di Belanda kemudian mengeluarkan manifesto yang mendukung pemberontakan tersebut.

    Pada 4 Februari 1933, puncak Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi terjadi. Pada 5 Februari 1933, pimpinan pemberontakan mengeluarkan siaran pers dalam tiga bahasa, yaitu Belanda, Inggris, dan Indonesia (Melayu).

    Isinya berupa pemberitahuan bahwa Kapal TP sudah diambil-alih dan sedang bergerak ke Surabaya. Tak hanya aksi mogok kerja, pemberontakan yang terjadi di lepas pantai Sumatra ini juga melibatkan bom-bom dari udara yang menggunakan pesawat milik Belanda.

    Kebijakan penurunan gaji hingga 17 persen ini juga ditentang oleh para pegawai Eopa. Akibatnya, De Jonge mendapat serangan dari berbagai pihak.

    Adapun peristiwa pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi ini tercatat sebagai pemberontakan anti-kolonial pertama di kalangan para pelaut Indonesia. Hingga setiap 5 Februari diperingati sebagai momen untuk mengenang peristiwa tersebut.

    Penulis: Resla

  • Bibit Siklon Samudra Hindia, Biang Kerok Angin Kencang yang Melanda Lampung

    Bibit Siklon Samudra Hindia, Biang Kerok Angin Kencang yang Melanda Lampung

    Selain berpengaruh pada perairan, angin kencang juga dapat menghambat pembentukan awan hujan. Dalam kondisi normal, uap air yang naik ke atmosfer akan mengalami kondensasi dan membentuk awan hujan. Namun, dengan kecepatan angin yang tinggi, proses ini menjadi kurang optimal, sehingga curah hujan berkurang.

    Lebih lanjut, Rudi mengingatkan bahwa angin kencang ini dapat berdampak pada sektor pertanian, terutama tanaman yang rentan seperti padi dan hortikultura. Aktivitas penerbangan juga berisiko terganggu akibat turbulensi dan crosswind yang kuat, yang dapat mempengaruhi proses lepas landas serta pendaratan pesawat.

    BMKG menegaskan bahwa fenomena angin kencang yang terjadi di Lampung saat ini berbeda dengan puting beliung.

    “Angin kencang kali ini bukan berasal dari awan cumulonimbus seperti puting beliung, melainkan dipicu oleh perbedaan tekanan udara yang besar antara belahan bumi utara dan selatan,” jelas Rudi.

    BMKG memprediksi kondisi angin kencang ini akan berlangsung hingga awal Februari, seiring dengan pelemahan bibit siklon di Samudra Hindia. Melemahnya bibit siklon nantinya juga dapat memengaruhi pola angin dan pertumbuhan awan hujan di Lampung.

  • Jalur Sarangan Lumpuh Sementara, BPBD Evakuasi Pohon Tumbang dalam 1,5 Jam

    Jalur Sarangan Lumpuh Sementara, BPBD Evakuasi Pohon Tumbang dalam 1,5 Jam

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang menghalangi akses Jalan Raya Sarangan jalur lama, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Selasa (04/02) pagi. Kejadian ini dilaporkan oleh Polsek Plaosan melalui call center BPBD Kabupaten Magetan pada pukul 07.30 WIB.

    Merespons laporan tersebut, tim TRC-PB yang sedang piket di posko segera bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan. BPBD Kabupaten Magetan, bekerja sama dengan TNI/Polri, Perhutani, dan masyarakat setempat, menggunakan chainsaw serta alat manual untuk mengevakuasi pohon tumbang tersebut.

    “Proses pembersihan pohon tumbang berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar 1,5 jam. Pada pukul 09.00 WIB, akses jalan yang sempat tertutup telah kembali normal dan dapat dilalui oleh pengguna jalan tanpa hambatan,” terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.

    BPBD Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana serupa. “Agar lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah jika terjadi hujan disertai angin dan petir, hindari berteduh di bawah pohon, pelankan kecepatan berkendara saat cuaca buruk berlangsung, dan pastikan peralatan elektronik aman dari risiko sambaran petir,” kata pihak BPBD dalam keterangannya.

    Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terhadap peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur pada 3-6 Februari 2025. Berdasarkan analisis pola angin gradien 3.000 kaki, BMKG mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia sebelah Australia, yang berpotensi menyebabkan peningkatan kecepatan angin secara signifikan di wilayah Jawa Timur.

    Saat ini, angin di Jawa Timur bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 30 knot (54 km/jam). BMKG juga mengingatkan bahwa peningkatan kecepatan angin ini dapat berdampak pada tinggi gelombang di perairan Jawa Timur.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. “Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” ujar BMKG.

    Masyarakat dapat terus memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di situs stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta memperoleh informasi peringatan dini melalui stamet-juanda.bmkg.go.id atau media sosial @infobmkgjuanda. Layanan informasi BMKG Juanda juga dapat diakses melalui telepon 24 jam di (031) 8668989 atau WhatsApp 0895800300011. [aje]

  • Korban Banjir Bandang Wera Bima Ditemukan Tewas Usai Terseret Arus 3 Kilometer

    Korban Banjir Bandang Wera Bima Ditemukan Tewas Usai Terseret Arus 3 Kilometer

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memasuki musim penghujan, sehingga warga diharapkan tetap waspada peningkatan curah hujan dan angin kencang di awal Februari 2025.

    “Waspadai peningkatan curah hujan dan angin kencang di wilayah NTB,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Satria Topan dalam keterangan tertulis di Mataram, Sabtu.  

    Selama beberapa hari sebelumnya, hujan mengguyur hampir merata di wilayah NTB dengan intensitas sedang – lebat, menyebabkan adanya luapan dan banjir di beberapa tempat. BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga 06 Februari 2025 mendatang. 

    “Perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan dinamika atmosfer yang signifikan terhadap potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk NTB,” katanya.

    Lebih lanjut, aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuator di beberapa wilayah Indonesia, termasuk wilayah NTB, adanya Potensi TC Genesis di Selatan Nusa Tenggara Barat yang membentuk daerah belokan, pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB.  

    Kondisi inilah yang menyebabkan adanya potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

    “Cuaca ekstrem diprakirakan terjadi pada pagi hingga malam hari,” katanya.

    Ia menyatakan pengenalan produk terbaru dari BMKG yaitu produk prakiraan cuaca daerah rawan banjir dan longsor , dengan tujuan memberikan informasi terkini untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Barat.

    “Sepekan ke depan guna mendukung upaya mitigasi dan penanggulangan bencana,” katanya.

    Tidak hanya cuaca buruk, terdapat potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB hingga 06 Februari 2025 dengan kategori tinggi gelombang 1.25 – 2.5 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.

    “Terdapat peningkatan potensi tinggi gelombang 2.5 – 4.0 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB,” katanya.

    Masyarakat dihimbau untuk memastikan saluran air lancar untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan agar tidak terjadi luapan atau banjir, turut serta dalam melakukan penataan lingkungan salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

    “Warga diharapkan melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh di sekitar rumah agar tidak roboh tertiup angin kencang,” katanya.