Tag: Hindia

  • Waspada Hujan Ekstrem hingga 20 Februari 2025, Cek Wilayahnya

    Waspada Hujan Ekstrem hingga 20 Februari 2025, Cek Wilayahnya

    loading…

    BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga ekstrem periode 17 hingga 20 Februari 2025. FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga ekstrem periode 17 hingga 20 Februari 2025. Di mana saja wilayahnya?

    Sebelumnya, BMKG memantau perkembangan sistem atmosfer yang berpotensi mempengaruhi cuaca di Indonesia. Monsun Asia yang diprediksi masih aktif serta potensi Cold Surge yang membawa massa udara basah dan dingin ke wilayah Indonesia perlu diwaspadai.

    “Selain itu, berbagai fenomena atmosfer lainnya juga terpantau aktif dan berpotensi meningkatkan curah hujan di Indonesia,” tulis BMKG dalam keterangannya, dikutip Senin (17/2/2025).

    BMKG mengungkapkan, Gelombang Kelvin diperkirakan aktif di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Papua bagian Selatan, sementara Gelombang Equatorial Rossby diprediksi aktif di Kalimantan bagian Tengah hingga Utara, Sulawesi bagian Tengah hingga Utara, Maluku, dan Maluku Utara.

    “Selain itu, analisis OLR (Outgoing Longwave Radiation) menunjukkan nilai negatif pada periode 18-20 Februari 2025, yang mengindikasikan peningkatan signifikan dalam potensi hujan di berbagai wilayah Indonesia,” kata BMKG.

    Selain faktor skala besar, kondisi atmosfer lokal juga menunjukkan peningkatan aktivitas konvektif akibat tingginya labilitas atmosfer di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Sulawesi bagian Selatan, Maluku Utara, dan Papua.

    “Kombinasi antara faktor regional dan lokal ini semakin mendukung pertumbuhan awan hujan yang berpotensi memicu hujan lebat, petir, angin kencang, serta meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di wilayah terdampak,” katanya.

    Dengan kondisi cuaca yang dinamis ini, masyarakat, khususnya di wilayah terdampak, diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sektor transportasi laut dan perikanan juga perlu memperhatikan potensi gelombang tinggi, terutama di perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Utara Papua.

  • 16 Februari 1894: Lahirnya Pahlawan Nasional MH Thamrin

    16 Februari 1894: Lahirnya Pahlawan Nasional MH Thamrin

    Liputan6.com, Yogyakarta – Mohammad Husni Thamrin (MH Thamrin) adalah sosok pahlawan nasional Indonesia. Ia merupakan salah satu tokoh pergerakan nasional Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

    Mengutip dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia, MH Thamrin lahir di Sawah Besar, pada 16 Februari 1894. Lahir sebagai kalangan anak wedana (pejabat pembantu bupati di pemerintahan kolonial Hindia Belanda), Thamrin bersekolah di sebuah sekolah di Mangga Besar bersama orang-orang Cina.

    Dua tahun kemudian, ia dipindahkan ke Bijbelschool (Sekolah Injil) di Pintu Besi. Setelah tamat sekolah, ia melanjutkan pendidikan ke Koning Willem III (setingkat HBS). Namun pada tingkat ini, Thamrin tak menyelesaikan pendidikannya.

    Ayahnya berusaha memasukkan Thamrin untuk magang (calon pegawai) di kantor Kepatihan yang kemudian pindah ke kantor Karesidenan. Namun. Thamrin tidak betah berada di dua tempat tersebut.

    Thamrin kemudian pindah ke perusahaan perkapalan milik Belanda, Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) pada 1914-1924. Ia menduduki jabatan di kesektariatan.

    Selanjutnya, MH Thanrin berpindah haluan menjadi aktivis sosial-politik. Semua itu bermula dari perkenalannya dengan seorang bangsa Belanda, Van der Zee. Ia adalah tokoh politik yang menganut paham sosialis sekaligus anggota Gemeenteraad Kota Batavia yang didirikan pada 1905.

    Sejak bertemu dengan Van der Zee, Thamrin semakin tertarik pada masalah kemasyarakatan. Thamrin pun berjuang untuk memperbaiki nasib penduduk dan perbaikan kotanya saat berada di Dewan Kota.

    Pada 29 Oktober 1919, MH Thamrin secara resmi diangkat sebagai anggota Gemeenteraad untuk pertama kalinya. Saat itu, usianya masih 25 tahun dan sedang bekerja di PKM.

    Pada 1 Januari 1923, organisasi Kaum Betawi didirikan dengan tujuan untuk memajukan perdagangan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Setelah memasuki organisasi tersebut, MH Thamrin pun diangkat menjadi ketua. Kaum Betawi di bawah pimpinan MH Thamrin mengalami perkembangan signifikan.

    Kemudian pada 1927, dibuka lowongan untuk posisi Volksraad. Pemerintah sempat menawarkan posisi tersebut kepada H.O.S Cokroaminoto dan dr Sutomo, tetapi ditolak.

    Setelah mendapat penawaran, Thamrin pun bersedia menduduki kursi keanggotaan Volksraad. Pada 27 Januari 1930, dalam Volksraad yang diketuai oleh MH Thamrin, dibentuk Fraksi Nasional. Fraksi Nasional terkenal dengan kecaman-kecaman pedasnya terhadap tindakan Pemerintah Kolonial yang menangkap para pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI).

    Pikiran dan tindakan politis MH Thamrin pun mendorong Kaum Betawi untuk masuk dalam Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) yang dibentuk pada 1927 di Bandung. Dalam PPPKI, MH Thamrin terpilih menjadi bendahara.

    Selanjutnya pada 1932, Thamrin terpilih sebagai ketua PPPKI dalam kongres di Surabaya. Sementara posisi wakil ketua ditempati Otto Iskandardinata, rekannya dalam Volksraad.

    Pada 1935, terbentuk Partai Indonesia Raya (Parindra) yang merupakan fusi Budi Utomo (BU) dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Thamrin pun bergabung dengan partai yang diketuai dr. Sutomo itu.

     

  • Dokter Jerman Mendadak Terkenal Usai Bongkar Praktik Dukun RI

    Dokter Jerman Mendadak Terkenal Usai Bongkar Praktik Dukun RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di masa lalu, sebelum ilmu kedokteran berkembang, masyarakat sering mengandalkan dukun untuk mengatasi masalah kesehatan. Berbeda dengan sekarang, praktik dukun saat ini lebih sering dianggap sebagai kepercayaan tradisional yang tidak memiliki dasar ilmiah, terutama di kota-kota besar.

    Dalam pengobatannya, dukun biasanya mengucapkan mantra dan memberikan ramuan herbal kepada pasien. Metode ini menarik perhatian seorang dokter asal Jerman, Friedrich August Carl, yang pada tahun 1823 ditugaskan oleh Departemen Kesehatan Hindia Belanda untuk bekerja di Semarang.

    Saat pertama kali bertugas, Carl terkejut karena masyarakat, termasuk warga Eropa, lebih memilih dukun dibandingkan dokter untuk berobat. Lebih mengejutkan lagi, banyak dari mereka yang kembali sehat setelah menjalani pengobatan tradisional tersebut.

    Hal ini membuat Carl bertanya-tanya bagaimana metode yang tidak sesuai dengan ilmu kedokteran tetap bisa berhasil, apalagi di Hindia Belanda yang saat itu masih minim obat-obatan modern seperti di Eropa.

    Keraguan semacam ini juga dirasakan oleh banyak dokter Eropa lainnya. Menurut Hans Pols dalam Merawat Bangsa (2018), dokter Eropa bahkan merasa tersaingi oleh dukun. Persaingan ini muncul karena akses terhadap layanan kesehatan masih terbatas.

    Dokter umumnya hanya tersedia di kota-kota besar, sementara sebagian besar masyarakat tinggal di pedesaan. Selain itu, biaya berobat ke dokter lebih mahal, dan banyak orang masih takut dengan metode pengobatan modern yang asing bagi mereka. Karena alasan ini, mayoritas masyarakat lebih memilih berobat ke dukun.

    Namun, Carl yang didasari oleh rasa penasaran teramat besar, berhasil mengamati praktik dukun secara seksama.

    Sebagaimana dipaparkan Hans Pols dalam European Physicians and Botanists, Indigenous Herbal Medicine in the Dutch East Indies, and Colonial Networks of Mediation (2008), Carl melihat dukun dalam praktiknya berupaya menebak penyakit berdasarkan gejala, lalu akan memberikan mantra dan obat herbal.

    Bagi Carl, rangkaian pengobatan tersebut bertumpu pada obat herbal. Jadi, mantra-mantra hanya penyerta dan yang menjadi kunci adalah penggunaan obat herbal yang diperoleh dari tanaman lokal.

    Akan tetapi, obat-obatan herbal tersebut hanya didasarkan pada kebiasaan dan pengalaman, bukan berdasarkan wawasan dan pengetahuan, sehingga perlu divalidasi oleh riset ilmiah.

    Atas dasar inilah, Carl juga meneliti obat herbal yang dipakai oleh dukun atau masyarakat umum dengan output riset ilmiah.

    Dokter Jerman tersebut lantas mencari informasi soal obat herbal. Dia banyak bertanya ke masyarakat biasa, pedagang, pasien-pasien, dan istrinya sendiri. Tak cuma itu, dia juga menjadikan diri sendiri dan pasien sebagai objek eksperimen hingga terbukti berhasil.

    Singkat cerita, perjalanan panjang membongkar praktik dukun dan penggunaan obat herbal tersebut membuahkan hasil positif. Dia membukukan semuanya ke dalam karya berjudul Pratische Waarnemingen Over Eenige Javaansche Geneesmiddelen (Pengamatan Praktis Beberapa Obat Jawa).

    Masih mengutip Hans Pols, karya tersebut mencatat seluruh obat-obatan herbal yang ada dan disandingkan dengan obat-obatan modern. Selain itu, dia juga mengkategorisasikan obat-obatan berdasarkan penyakit sesuai ilmu medis modern.

    Keberhasilan Carl lantas membuat banyak dokter di Hindia Belanda menjadikan obat herbal sebagai salah satu pengobatan. Mereka jadi lebih mudah mencarikan solusi pengobatan penyakit modern dengan memakai obat herbal.

    Beranjak dari sini, nama Friedrich August Carl naik daun di akhir abad ke-19. Dia pun tercatat sebagai dokter pertama yang membuat dan mempraktikkan pedoman pengobatan herbal ala Indonesia.

    (luc/luc)

  • IIMS 2025 Hadirkan Hiburan Musik dari Musisi Top Tanah Air Selama 11 Hari

    IIMS 2025 Hadirkan Hiburan Musik dari Musisi Top Tanah Air Selama 11 Hari

    Jakarta, Beritasatu.com – Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 menyajikan penampilan musisi ternama Indonesia selama 11 hari penyelenggaraan, pada 13 hingga 23 Februari 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

    Rangkaian penampilan musisi lintas generasi ini disajikan melalui IIMS Infinite Live, yang diharapkan dapat menarik minat pengunjung untuk menikmati baik musik maupun kendaraan otomotif terbaru.

    Bertajuk “11 Days of Exclusive Music Concert IIMS 2025” diawali dengan penampilan sukses dari penyanyi Raisa pada Kamis (13/2/2025) di panggung IIMS Infinite Live. 

    Berdasarkan informasi dari akun media sosial resmi IIMS, pada Sabtu (14/2/2025) akan tampil Erwin Gutawa Orchestra yang berkolaborasi dengan Ariel dan Danilla, pertunjukan dimulai pada pukul 20.45 WIB.

    Selain itu, beberapa musisi tanah air lainnya yang dipastikan tampil selama IIMS 2025 antara lain Dewa19 featuring Marcello Tahitoe, Kahitna, Iwan Fals & Band, Coldiac, Juicy Luicy, Dere, Maliq & D’Essentials, .Feast, Hindia, dan masih banyak lagi.

    Untuk menikmati hiburan dari IIMS Infinite Show dan IIMS Infinite Live, pengunjung dapat membeli tiket tambahan dengan melakukan top up tiket IIMS di ticket box yang berada di area open space JIExpo Kemayoran. Pengunjung hanya perlu membayar selisih harga tiket IIMS sesuai kategori hari tiket IIMS Infinite Live 2025.

    Sebagai informasi, tiket IIMS 2025 terbagi dalam beberapa kategori, yaitu reguler ticket yang dapat dibeli mulai harga Rp 50.000 untuk hari biasa (weekdays) dan Rp 90.000 untuk akhir pekan (weekend). Sedangkan top up, harga tiket tambahan adalah sebagai berikut; Rp 50.000 untuk special love song on valentine day (14 Februari), senilai Rp 160.000, dan Rp 100.000 untuk periode pada 15 hingga 23 Februari 2025.

  • Indonesia Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem Maret 2025, Masyarakat Harus Waspada

    Indonesia Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem Maret 2025, Masyarakat Harus Waspada

    PIKIRAN RAKYAT – Cuaca ekstrem di Indonesia diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025, dengan potensi angin kencang pada April saat memasuki musim pancaroba.

    Pakar Biometeorologi IPB University, Dr. Rini Hidayati, menjelaskan bahwa kondisi ini meningkatkan risiko bencana. Jika daerah tangkapan air di hulu sungai rusak dan sistem drainase buruk, hujan lebat bisa menyebabkan longsor dan banjir.

    Ilustrasi hujan.

    Selain itu, hujan deras sering disertai angin puting beliung. Rini juga mengingatkan bahwa musim hujan meningkatkan perkembangbiakan nyamuk Aedes, penyebab demam berdarah.

    Cuaca pun menjadi tidak menentu, dengan hujan hampir setiap hari tetapi udara tetap terasa gerah. Rini mengungkapkan bahwa hujan pada periode ini bisa berlangsung sepanjang hari, dari siang hingga malam atau pagi hari.

    “Di awal musim hujan, hujan lebat sering diawali atau disertai angin kencang. Biasanya, hujan deras terjadi pada sore hari karena sumber uap air berasal dari wilayah sekitar, dan hujan turun setelah udara agak dingin,” kata Rini, Kamis (13/2/2025).

    Sebagai peneliti di Pusat Pengelolaan Peluang dan Risiko Iklim Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik IPB University, Rini menjelaskan bahwa saat puncak musim hujan, angin membawa uap air dari Samudra Hindia hampir sepanjang hari. Suhu yang lebih dingin pada malam hari meningkatkan kemungkinan hujan lebat.

    Hujan tapi panas

    Meski sering hujan, suhu udara tetap terasa panas. Menurut Rini, saat ini matahari berada di atas 10 derajat lintang selatan, dekat dengan wilayah Indonesia bagian selatan, sehingga energinya tinggi.

    “Jika siang hari awan sedang sedikit, energi matahari hari-hari ini akan tinggi. Kelembapan udara yang tinggi mengakibatkan udara akan terasa panas. Adanya pemanasan global makin menambah tingginya suhu dan tingkat ketidaknyamanan,” jelas Rini, yang juga dosen di Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University.

    Rini menyarankan masyarakat tetap waspada dan mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak cuaca ekstrem dan risiko kesehatan seperti influenza.

    “Jaga lingkungan agar sampah tidak menghambat aliran air. Lindungi daerah tangkapan air dengan tidak menggunduli hutan serta tetap menanam pohon. Selain itu, pastikan saluran air tidak tersumbat dan tidak tertutup beton atau semen,” pesannya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menurut Studi, Ini Bencana Terjadi Jika Matahari Terbit dari Barat

    Menurut Studi, Ini Bencana Terjadi Jika Matahari Terbit dari Barat

    Jakarta

    Selama ribuan tahun, Matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di barat. Namun, apa yang akan terjadi jika matahari muncul dari arah sebaliknya?

    Dalam ilmu sains fenomena ini bisa menyebabkan perubahan besar pada berbagai aspek, mulai dari pola angin hingga kehidupan di darat dan di lautan. Berikut penjelasannya.

    Apa yang Terjadi Jika Matahari Terbit dari Barat?

    Menurut sebuah studi yang pernah digelar oleh Max Planck Institute of Meteorology di Hamburg, Jerman, iklim bumi akan jauh berbeda jika planet berotasi ke arah berlawanan dari biasanya. Mengutip laman Weather, dalam simulasi komputer yang dilakukan, penulis utama bernama Flora Ziemen dan timnya membalikkan beberapa proses fisik yang dihasilkan rotasi bumi yang sebenarnya.

    Mereka menghentikan semua pergerakan air dan udara dan membalikan arah gaya Coriolis. Pembalikkan itu tersebut menyebabkan sistem bertekanan rendah di bagian bumi utara berputar searah jarum jam.

    Jalur harian matahari juga terbalik dalam model komputer yang digunakan. Hal tersebut menyebabkan matahari terbit dari arah barat dan terbenam di timur.

    Model itu mengungkap, Bumi yang berputar mundur mempunyai fitur yang sangat berbeda. Studi ini kemudian dipresentasikan di General Assembly of the European Geosciences Union (EGU) di Wina pada tahun 2018. Berikut kemungkinan bencana yang terjadi jika matahari terbit dari barat:

    1. Cuaca Berubah Total

    Berdasarkan simulasi yang dilakukan, aliran udara akan mengalir dari timur ke barat. Kondisi tersebut membuat iklim di Pantai Timur Amerika Serikat dan Pantai Barat sama dengan Pantai Barat saat ini. Kondisinya lebih beriklim berkat aliran udara yang terus menerus ke Laut Atlantik.

    Kondisi ini juga menyebabkan musim dingin yang parah di Eropa Barat. Sebab, angin membawa udara yang sangat dingin dari Rusia ke negara tersebut.

    2. Iklim yang Kacau

    Bumi yang berputar mundur juga akan menyebabkan kekacauan iklim. Kondisi ini mungkin yang menjadi alasan mengapa fenomena itu disebut salah satu tanda kiamat.

    “Jika Anda berada di Eropa barat misalnya, kehidupan terasa jauh lebih baik di Bumi dengan pola rotasi saat ini. Karena dengan arah rotasi berlawanan, wilayah ini akan terasa sangat dingin,” kata Ziemen.

    3. Gurun Sahara Menghilang

    Simulasi dalam penelitian juga menunjukan hilangnya Gurun Sahara. Sebab, wilayah Timur Tengah menerima banyak curah hujan.

    Sebaliknya, AS bagian tenggara, sebagian besar Brasil dan Argentina menjadi gurun.
    Dalam kondisi normal, wilayah tersebut biasanya menerima curah hujan tinggi. Berdasarkan simulasi, luas gurun menyusut hingga 4,2 juta mil persegi lebih kecil dibandingkan luas gurun saat ini.

    4. Munculnya Cyanobacteria

    Saat bumi berotasi ke arah sebaliknya, muncul gelombang cyanobacteria di bagian utara Samudra Hindia. Kombinasi dan sirkulasi yang berlawanan serta peningkatan produksi biologis di wilayah itu menyebabkan kadar oksigen yang rendah di lapisan yang lebih dalam. Sehingga, mikroorganisme perlu menggunakan nitrat sebagai gantinya.

    Cyanobacteria tidak memerlukan nitrat dan air yang dihasilkan mengandung kadar nitrat yang rendah. Sehingga, ada kemungkinan bahwa cyanobacteria menjadi produsen biologis dominan di lautan yang luas, di mana wilayah dengan air miskin nutrisi yang mencapai permukaan.

    “Meskipun mekarnya cyanobacteria sering terjadi di Bumi, perkembangan mereka tetap dalam skala yang relatif kecil,” Ziemen mencatat.

    (elk/row)

  • Mengenal Siklon Tropis Zelia, Taliah, dan 93W yang Mengancam Wilayah Indonesia

    Mengenal Siklon Tropis Zelia, Taliah, dan 93W yang Mengancam Wilayah Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Siklon tropis Zelia, Taliah, dan 93W terdeteksi dekat perairan Indonesia. Badai dengan kekuatan besar ini berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia.

    Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan siklon tropis Zelia, Taliah, dan 93W bisa meningkatkan potensi curah hujan hingga gelombang laut setidaknya dalam 24 jam ke depan di Indonesia.

    Berikut Penjelasan Mengenai Siklon Tropis Zelia, Taliah, dan 93W

    Siklon Tropis Zelia
    Bibit siklon tropis 96S yang berkembang menjadi siklon tropis Zelia terdeteksi di Samudera Hindia barat Australia atau sekitar 880 kilometer sebelah barat daya Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani memprediksi siklon tropis Zelia memiliki kecepatan 85 kilometer per jam. Siklon ini berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Siklon tropis Zelia juga berpotensi memicu angin kencang di wilayah Jawa Timur, Bali, NTB hingga NTT. Kemudian berpotensi menimbulkan gelombang laut setinggi 1,25 meter sampai 2,5 meter di perairan selatan Jawa Tengah, Selat Lombok bagian utara, Selat Sape, Selat Sumba, Laut Sawu bagian utara, perairan Kupang-Pulau Rote hingga Samudera Hindia selatan Jawa Tengah.

    “Gelombang laut tinggi 2,5 meter sampai 4 meter atau rough sea di perairan selatan Jawa Timur hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Badung- Lombok-Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur,” kata Andri dikutip dari Antara, Rabu, (12/2/2025).

    Siklon Tropis Taliah
    Selain badai Zelia, BMKG juga mendeteksi siklon tropis Taliah di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu. 

    Taliah istilah baru yang diberikan oleh Badan Meteorologi Australia untuk siklon tropis yang terdeteksi di wilayah perairannya pada awal Februari 2025. Istilah Taliah diambil dari musim di Australia.

    Siklon tropis Taliah berpotensi menimbulkan kecepatan angin 110 kilometer per jam atau 60 knot. Gelombang laut setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di wilayah Samudera Hindia sebelah barat Pulau Sumatera akibat siklon tropis Taliah dalam 24 jam ke depan atau setidaknya sampai dengan Kamis (13/2/2025) pukul 07.00 WIB. 

    Siklon Tropis 93W
    BMKG mendeteksi bibit siklon tropis 93W di Laut China Selatan atau tepatnya bagian utara Pulau Kalimantan. Siklon ini bisa memicu kecepatan angin maksimum 28 kilometer per jam.

    BMKG dalam enam jam terakhir juga mendapati adanya aktivitas konvenktif di sekitar sistem bibit siklon tropis 93W yang menunjukkan peningkatan kecepatan angin hingga 46 kilometer per jam dan sejumlah pola sirkulasi siklonik lainnya.

    Bibit siklon tropis 93W berpotensi mempengaruhi peningkatan gelombang laut setinggi 1,25 meter sampai 2,5 meter di perairan Kepulauan Anambas, Perairan Kepulauan Natuna, Perairan Kepulauan Subi, dan Laut Natuna utara setidaknya sampai Kamis (13/2/2025) pukul 07.00 WIB.

    BMKG menilai potensi hujan dan gelombang laut tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan masyarakat dan aktivitas pelayaran. 

    BMKG meminta masyarakat agar selalu waspada dengan mengikuti perkembangan fenomena cuaca dari BMKG terutama bagi nelayan dan pelaku transportasi laut seperti kapal tongkang dan kapal feri, menyusul adanya siklon tropis Zelia, Taliah, dan 93W.

  • Makassar Dikepung Banjir Hebat, 3.095 Warga Mengungsi

    Makassar Dikepung Banjir Hebat, 3.095 Warga Mengungsi

    Liputan6.com, Makassar – Hujan lebat yang mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah titik. Sedikitnya ada empat kecamatan yang dikepung banjir setinggi lutut hingga dada orang dewasa.

    Cuaca ekstrem ini terjadi sejak Jumat (7/2/2025) hingga Rabu (12/2/2025) pagi. Akibat banjir itu, arus lalu lintas di Kota Makassar pun sempat lumpuh. 

    Berdasarkan data Dinas Sosial Kota Makassar, hingga saat ini, sedikitnya 3.095 warga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pengungsi itu tersebar di Kecamatan Manggala, Panakkukang, Bhiringkanaya dan Tamalate. 

    “Data tadi pagi 1.711 dan data yang masuk siang ini sudah 3.095 jiwa yang sudah mengungsi di empat kecamatan,” kata Kadis Sosial Kota Makassar, Ita Isdiana Anwar kepada Liputan6.com, Rabu (12/2/2025). 

    Ita menjelaskan bahwa pengungsi terbanyak berada di Kecamatan Manggala. Dinas Sosial pun telah membuat dapur umum di Kecamatan Manggala untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi. 

    “Untuk sementara baru satu titik dapur umum. Tapi ada titik-titik dapur yang dibuat oleh pengungsi juga dan kita suplai bahan bakunya,” jelasnya lebih jauh. 

    Terpisah, Wali Kota Makassar, Moh Ramhdan Pomanto mengaku prihatin dengan bencana banjir yang terjadi di Kota Makassar. Ia pun telah meminta perangkat OPD terkait untuk bergerak cepat membantu warga. 

    “Bantu maksimal!. Kita cukup prihatin melihatnya, banyak warga yang mengungsi karena banjir,” ujar Danny, Selasa (11/2/2025).

    Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem. Pasalnya 

    “Kemarin kami sudah mengimbau warga untuk siaga terhadap dampak cuaca ekstrem. Ini juga dipengaruhi oleh siklon di Samudra Hindia. Saat ini pintu air sudah dibuka, dan kita harus tetap waspada,” tutupnya.

     

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (23/12) dengan topik-topik pilihan sebagai berikut, Jembatan Rusak Diterjang Luapan Air, Makassar Dikepung Banjir, Kericuhan di Pelabuhan Penumpang, Penyelamatan Korban Kebakaran, Kapal Pinisi dan Bus Wisata Ter…

  • Istana Bantah BMKG Kena Efisiensi Anggaran hingga 50%

    Istana Bantah BMKG Kena Efisiensi Anggaran hingga 50%

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan membantah kabar yang menyebutkan bahwa anggaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkena pemangkasan atau efisiensi hingga 50%.

    Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, menegaskan bahwa efisiensi yang dilakukan pemerintah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk menghilangkan pemborosan dalam belanja APBN, tanpa mengurangi efektivitas kerja pemerintah. 

    “Efisiensi yang sesuai arahan Presiden Prabowo adalah menghilangkan lemak-lemak dalam belanja APBN kita, tapi tidak mengurangi otot. Tenaga pemerintah dan kemampuan pemerintah tidak akan berkurang karena pengurangan lemak ini,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Selasa (11/2/2025).

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ada empat kriteria yang tidak akan terkena efisiensi, yaitu gaji pegawai, layanan dasar prioritas pegawai, layanan publik, dan bantuan sosial. 

    Dengan demikian, Hasan memastikan bahwa layanan mitigasi bencana yang menjadi tugas BMKG tetap optimal. 

    Sekadar informasi, Pemerintah saat ini memang sedang melakukan evaluasi terhadap berbagai pos anggaran untuk memastikan alokasi dana yang lebih efisien dan efektif.

    Namun, Hasan menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak akan mengurangi layanan publik yang vital bagi masyarakat, termasuk layanan yang disediakan BMKG.

    “Tidak benar anggaran BMKG terkena efisiensi sebesar 50%. Silakan cek lagi ke BMKG untuk data terbaru,” tegas Hasan.

    Sekadar informasi, BMKG tak luput dari implementasi efisiensi anggaran yang diserukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam Rapat Kerja (Raker) secara daring yang digelar pada Kamis (6/2/2025), Komisi V DPR resmi menyetujui pagu indikatif anggaran 2025 hasil efisiensi untuk lembaga tersebut.

    Ketua Komisi V DPR Lasarus mengumumkan bahwa anggaran BMKG untuk 2025 adalah sebesar Rp1,40 triliun. Nilai itu turun 50,35% dibandingkan dengan pagu indikatif yang sebelumnya dipatok sebesar Rp2,82 triliun. 

    Layanan Kedaruratan Bencana 

    Menyusul keputusan tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memastikan bahwa layanan informasi cuaca, iklim, dan deteksi gempa bumi hingga potensi tsunami tetap menjadi prioritas dan berlangsung maksimal selama 24 jam menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia.

    “Meskipun dilakukan efisiensi anggaran, BMKG menjamin terlaksananya operasional layanan informasi 24 jam dan secara terus menerus,” kata Dwikoritas Jumat (7/2/2025).

    Efisiensi sendiri merupakan tindak lanjut atas Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.2025 dan sudah ditetapkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

    Dwikorita mengatakan terdapat beberapa bidang yang siap diefisiensikan BMKG, mulai dari belanja modal seperti pembelian peralatan baru untuk operasional monitoring dan deteksi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami. 

    Efisiensi juga menyasar anggaran operasional seperti penggunaan listrik di kantor, jaringan komunikasi serta suku cadang peralatan dan mesin.

    BMKG juga akan melakukan pengetatan perjalanan dinas, memaksimalkan pertemuan luring menjadi secara daring, dan menyeimbangkan ritme kerja pegawai dengan menerapkan work from office (WFO) dan work from anywhere (WFA).

    Kepastian yang disampaikan Dwikorita seolah menggugurkan kekhawatiran yang sempat disampaikan oleh Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG Muslihhuddin sehari sebelumnya.

    Meskipun BMKG secara prinsip mendukung keputusan tersebut, dia tidak memungkiri bahwa efisiensi dapat berdampak signifikan terhadap belanja modal dan belanja barang, termasuk terhadap pemeliharaan yang tidak dapat dilaksanakan pada 2025.

    Muslihhuddin menjelaskan bahwa terdapat batas minimum anggaran yang perlu dipenuhi untuk memastikan layanan di bidang meteorologi, klimatologi, geofisika, serta modifikasi cuaca yang andal bagi masyarakat serta mendukung kebijakan nasional di sektor kebencanaan dan ketahanan iklim.

    Efisiensi anggaran diperkirakan berdampak pada banyak Alat Operasional Utama (Aloptama) yang terancam mati karena kemampuan untuk pemeliharaan berkurang hingga sebesar 71%, sehingga observasi dan kemampuan mendeteksi dinamika cuaca, iklim, kualitas udara, gempabumi, dan tsunami juga terganggu.

     

    Setidaknya terdapat 600 alat sensor untuk pemantauan gempa bumi dan juga tsunami yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan bagian dari Aloptama BMKG. Mayoritas alat ini memiliki usia yang melampaui kelayakan.

    “Ketepatan akurasi informasi cuaca, iklim, gempabumi dan tsunami menurun dari 90% menjadi 60% dan kecepatan informasi peringatan dini tsunami dari 3 menit turun menjadi 5 menit atau lebih dan jangkauan penyebarluasan informasi gempabumi dan tsunami menurun 70%,” paparnya, Kamis (6/2/2025).

    Sebagai catatan, BMKG merupakan salah satu penyedia peringatan dini tsunami di Samudera Hindia dan kawasan Asean.

  • Muncul 2 Bibit Siklon Tropis di Wilayah RI, BMKG Minta Warga Siaga

    Muncul 2 Bibit Siklon Tropis di Wilayah RI, BMKG Minta Warga Siaga

    Daftar Isi

    Prakiraan Cuaca Sepekan, Jawa Barat Hati-Hati

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan dampak munculnya dua bibit siklon tropis terhadap pola cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan, 11-17 Februari 2025.

    Dalam keterangan di situs resmi, BMKG mengungkapkan kemunculan bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Yaitu Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat Australia dan Bibit Siklon Tropis 93W di Laut China Selatan sebelah utara Kalimantan.

    “Dampak dari Bibit Siklon Tropis 96S berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta angin kencang di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara, Bibit Siklon Tropis 93W diperkirakan dapat memicu hujan sedang hingga lebat di Kalimantan Utara,” tulis BMKG, Selasa (11/2/2025).

    “Selain kedua bibit siklon tersebut, wilayah Indonesia juga masih terkena dampak dari Siklon Tropis Taliah yang menyebabkan gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Samudra Hindia bagian barat. Namun saat ini Siklon Tropis Taliah semakin menjauh dari wilayah Indonesia,” tambah BMKG.

    BMKG memperkirakan, dalam sepekan ke depan, kedua bibit siklon tropis itu akan memengaruhi dinamika atmosfer.

    Selain efek Bibit Siklon Tropis 96S dan Bibit Siklon Tropis 93W, juga ada pengaruh akibat fenomena La Nina lemah, Monsun Asia, gelombang atmosfer yang berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

    Juga ada fenomena Gelombang Kelvin diprediksi aktif di sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan Papua. Serta Gelombang Equatorial Rossby diprediksi aktif di Kalimantan, Sulawesi bagian tengah hingga utara, dan Maluku Utara. Analisis OLR juga menunjukkan nilai negatif pada periode 15-17 Februari 2025, yang mengindikasikan peningkatan signifikansi potensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia.

    Tidak hanya itu, analisis kondisi lokal/mikro juga menunjukkan kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif akibat kondisi labilitas yang kuat di Sumatra Utara, Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Papua.

    “Kondisi ini menjadi beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia,” tulis BMKG.

    Karena itu, BMKG meminta warga waspada dan siap siaga. Serta, selalu informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

    “Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir. Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan,” demikian peringatan BMKG.

    “Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja. Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru,” tambah BMKG.

    Prakiraan Cuaca Sepekan, Jawa Barat Hati-Hati

    BMKG pun mengeluarkan prospek cuaca di Indonesia, berlaku mulai hari ini, Selasa (11/2/2025) hingga Senin (17/2/2025).

    Periode Tanggal 11-13 Februari 2025

    Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan.

    Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

    Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua barat daya, Papua Barat, papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

    Hujan Lebat – Sangat Lebat

    Aceh, Kepulauan Bangka belitung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, NTB, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.

    Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara.

    Periode Tanggal 14-17 Februari 2025

    BMKG memprediksi pada umumnya cuaca wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan.

    Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

    Aceh, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Kepulauan  Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, DI Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi selatan, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

    Hujan Lebat – Sangat Lebat

    Sumatra Selatan, Lampung, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.

    Hujan Sangat Lebat – Ekstrem: Jawa Barat.

    “Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG https://www.bmkg.go.id/, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial @/infoBMKG,” tulis BMKG.

    Foto: Kondisi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada hari Senin (10/2). Foto: BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
    Kondisi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada hari Senin (10/2). Foto: BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat.

    (dce/dce)