Tag: Hindia

  • BMKG Prediksi Hujan Lebat Mengguyur Indonesia pada 25 Februari-3 Maret 2025

    BMKG Prediksi Hujan Lebat Mengguyur Indonesia pada 25 Februari-3 Maret 2025

    loading…

    BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hujan lebat yang berpotensi mengguyur wilayah Indonesia sepekan ke depan pada periode 25 Februari hingga 3 Maret 2025. Foto/Ilustrasi/SindoNews

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hujan lebat yang berpotensi mengguyur wilayah Indonesia sepekan ke depan pada periode 25 Februari hingga 3 Maret 2025. BMKG saat ini memantau adanya gangguan-gangguan atmosfer yang memberikan pengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia hingga sepekan ke depan.

    Beberapa di antaranya yakni siklon tropis, gelombang atmosfer, dan sirkulasi siklonik. “Terpantaunya Siklon Tropis Bianca di Samudra Hindia Selatan Jawa, memberikan dampak tidak langsung terhadap potensi pertumbuhan awan hujan khususnya di wilayah Selatan Indonesia,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Selasa (25/2/2025).

    “Kondisi tersebut dapat menyebabkan signifikansi cuaca dengan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Lampung, Banten, dan pesisir Selatan Jawa Barat,” sambungnya.

    Selain itu, BMKG juga mendeteksi kombinasi gelombang atmosfer, yakni Low Frequency, Kelvin, dan Rossby Ekuatorial pada pekan ini masih berpotensi meningkatkan pembentukan pola sirkulasi siklonik dan aktivitas konvektif pada sebagian besar wilayah Sumatera, Kalimantan bagian barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

    “Hal tersebut tentu saja dapat menyebabkan potensi hujan dengan intensitas signifikan di beberapa wilayah di Indonesia menjadi lebih persisten,” ujarnya.

    Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
    BMKG memprakirakan kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan masih dipengaruhi sejumlah fenomena atmosfer. Satu di antaranya adalah Siklon Tropis Bianca yang terletak di Samudra Hindia selatan Jawa.

    Siklon tropis ini bergerak ke arah barat-barat daya dengan kecepatan angin maksimum mencapai 55 knot, sehingga masih memberikan dampak tidak langsung terhadap peningkatan curah hujan di Sumatra bagian selatan dan sebagian Jawa.

    “Selain siklon tropis, sirkulasi siklonik juga terpantau di perairan barat Bengkulu dan Laut Arafura selatan Papua Selatan. Sirkulasi-sirkulasi ini memicu pembentukan daerah perlambatan angin (konvergensi) memanjang di Samudra Hindia barat Lampung, dan dari Laut Arafura hingga Papua Selatan bagian selatan,” tulis BMKG.

    Tidak hanya itu, BMKG juga mendeteksi bahwa gelombang ekuator, Monsun Asia, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) juga ikut andil dalam peningkatan potensi cuaca signifikan di sebagian wilayah.

    Meskipun saat ini berada di fase 8 (Belahan Bumi bagian Barat dan Afrika), secara spasial MJO masih aktif di sebagian wilayah Maluku Utara, Maluku, serta sebagian besar Papua, yang berpotensi mempengaruhi dinamika atmosfer di daerah tersebut.

  • Pilu Warga Korut Bertahun-tahun Kerja Paksa di Kapal China

    Pilu Warga Korut Bertahun-tahun Kerja Paksa di Kapal China

    Pyongyang

    Laporan terbaru menyebut sejumlah warga Korea Utara (Korut) bertahun-tahun menjalani kerja paksa di kapal-kapal penangkap ikan berbendera China, tanpa menyentuh daratan selama satu dekade. Warga Korut juga disebut menghadapi penganiayaan verbal dan fisik serta mengalami kondisi yang keras.

    Environmental Justice Foundation (EJF) yang berbasis di London, Inggris, seperti dilansir AFP, Senin (24/2/2024), menuduh adanya pelanggaran luas terhadap para pekerja Korut di laut, yang juga merupakan pelanggaran terhadap sanksi-sanksi yang dijeratkan terhadap Pyongyang.

    “Warga Korea Utara yang berada di kapal tersebut dipaksa bekerja selama 10 tahun di laut — dalam beberapa kasus tanpa pernah menginjakkan kaki di daratan,” sebut laporan EJF tersebut.

    “Hal ini merupakan kerja paksa dalam skala yang jauh melebihi apa yang terjadi dalam industri perikanan global yang sudah penuh dengan penganiayaan,” imbuh laporan tersebut.

    Laporan EJF ini didasarkan pada wawancara dengan lebih dari selusin awak kapal asal Indonesia dan Filipina yang pernah bekerja di kapal-kapal pencari tuna berbendera China di Samudra Hindia antara tahun 2019 hingga tahun 2024.

    “Mereka tidak berkomunikasi dengan istri mereka atau orang lain saat berada di laut karena mereka tidak diperbolehkan membawa telepon seluler,” tutur salah satu awak kapal yang dikutip EJF dalam laporannya.

    Beberapa awak kapal lainnya mengatakan bahwa sejumlah warga Korut telah bekerja di kapal tersebut selama “tujuh tahun, atau delapan tahun”, dan warga-warga Korut itu “tidak diberi izin untuk pulang oleh pemerintah mereka”.

    Laporan EJF itu juga menyebut bahwa kapal-kapal yang membawa warga Korut terlibat dalam penangkapan perburuan sirip hiu dan penangkapan hewan laut besar, seperti lumba-lumba, dan berpotensi memasok pasar-pasar di Uni Eropa, Inggris, Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan Taiwan.

    “Dampak dari situasi ini terasa di seluruh dunia: ikan yang ditangkap oleh tenaga kerja ilegal ini mencapai pasar makanan laut di seluruh dunia,” sebut CEO dan pendiri EJF, Steve Trent, dalam pernyataannya.

    “China menanggung beban terberat, namun ketika produk-produk yang tercemar oleh perbudakan modern berakhir di piring kita, jelas bahwa negara-negara pemegang bendera asal kapal itu dan regulatornya harus mengambil tanggung jawab penuh,” tegasnya.

    Saat dimintai tanggapan, otoritas China mengatakan pihaknya “tidak mengetahui” mengenai kasus spesifik tersebut.

    “China selalu mengharuskan aktivitas penangkapan ikan di lepas pantainya untuk mematuhi undang-undang dan peraturan setempat, serta ketentuan hukum internasional yang relevan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian.

    “Kerja sama antara China dan Korea Utara dilakukan sesuai dengan kerangka hukum internasional,” sebut Lin.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ada Bibit Siklon Tropis 99S Dekat NTT, Ini Dampaknya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Februari 2025

    Ada Bibit Siklon Tropis 99S Dekat NTT, Ini Dampaknya Regional 22 Februari 2025

    Ada Bibit Siklon Tropis 99S Dekat NTT, Ini Dampaknya
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya
    bibit Siklon Tropis
    99 S di sekitar Samudra Hindia, persisnya sebelah selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam beberapa hari ke depan.
    Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Natalia Ernesta Bajo mengatakan, saat ini wilayah NTT berada pada periode puncak musim hujan.
    “Jadi, masih terpantau adanya bibit Siklon Tropis 99 S di sekitar Samudra Hindia selatan NTT,” kata Natalia, kepada Kompas.com, Sabtu (22/2/2025).
    Natalia menjelaskan, kecepatan angin maksimum 25 knot atau 46 kilometer per jam dan tekanan minimum 1006 hPa dengan pergerakan ke arah barat daya.
    Selain itu kata Natalia, terpantau aktifnya Monsun Asia, Fenomena La Nina lemah dan adanya peningkatan suhu muka laut yang lebih hangat.
    Kondisi itu mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT sehingga dapat menyebabkan hujan sedang hingga lebat yang dapat di sertai petir dan angin kencang di wilayah NTT.
    Dia pun meminta masyarakat waspadai dampak hujan sedang hingga Lebat serta angin kencang di wilayah NTT, dari hari ini hingga tanggal 24 Februari 2025 mendatang.
    Hujan itu, tentunya dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum.(K57-12).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gratis! Ini Rekomendasi Acara Akhir Pekan di Jakarta, Salah Satunya Dimeriahkan Bondan Prakoso

    Gratis! Ini Rekomendasi Acara Akhir Pekan di Jakarta, Salah Satunya Dimeriahkan Bondan Prakoso

    PIKIRAN RAKYAT – Libur akhir pekan menjadi salah satu momen yang cukup banyak dinanti-nanti oleh masyarakat, karena dianggap menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang tercinta, baik itu rekan ataupun keluarga.

    Di Jakarta saat ini diketahui tengah menghadirkan beberapa kegiatan yang tidak boleh untuk dilewatkan, selama akhir pekan kali ini.

    Bahkan untuk mengunjungi tempat-tempat ini, para pengunjung tidak perlu mengeluarkan dana karena diadakan secara gratis untuk seluruh masyarakat umum.

    Sehingga bagi masyarakat yang tengah berada di sekitaran Kota Jakarta, bisa langsung menuju beberapa lokasi seperti yang dikutip dari laman Antara berikut ini:

    1. Mencari Sita di Hindia Belanda

    Jika suka menonton pertunjukan teater, tampaknya Mencari Sita di Hindia Belanda ini wajib dikunjungi karena membahas terkait sejarah kolonial.

    Mengambil alur cerita dari karya Angelina Enny, teater ini akan dilaksanakan pada hari ini, Sabtu, 22 Februari 2025 mulai dari pukul 15.00 WIB hingga 19.00 WIB.

    Jika berminat untuk berkunjung, lokasinya berada di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

    2. Konser Musik Indie Rock: LOUPE

    Berlokasi di Pusat Kebudayaan belanda Erasmus Huis, Jakarta Selatan, konser ini akan sangat cocok bagi Sobat PR yang suka dengan musik indie dengan aliran rock.

    Mengundang band asal Belanda yang bernama Loupe, konser ini bakal dilaksanakan pada Sabtu, 22 Februari 2025 pada pukul 19.30 WIB.

    Sehingga ini tentunya menjadi salah satu momen yang sayang untuk dilewatkan, apalagi diadakan secara gratis.

    3. International Education Fair 2025

    Selanjutnya adalah kegiatan bincang santai yang diselenggarakan oleh EL Square, yang merupakan sebuah perusahaan konsultan pendidikan luar negeri.

    Nantinya, perbincangan ini akan mengarah ke pendidikan di luar negeri dan tentunya akan sangat cocok jika ingin melanjutkan pendidikan baik di Singapura, Malaysia, Australia, Swiss, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, hingga Jerman.

    Bincang santai ini bakal diselenggarakan selama dua hari mulai dari Sabtu, 22 Februari hingga Minggu, 23 Februari 2025.

    Sedangkan untuk pelaksanaannya juga akan dibagi menjadi dua tempat, yakni Hotel Mulia Jakarta pada hari Sabtu dan Pullman Hotel Central Park pada hari Minggu.

    4. Trash Fest 2025

    21 Februari merupakan peringatan Hari Sampah Nasional, dan Trash Fest 2025 ini adalah salah satu rangkaian acara yang dilakukan untuk memeriahkannya.

    Dilaksanakan di Lapangan Benteng Jakarta Pusat, acara ini akan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan yang tidak kalah seru dan menarik untuk dikunjungi.

    Selain sebagai salah satu momen untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan, nantinya acara ini akan diisi dengan hiburan tarian khas Betawi, Lenong Edukasi tentang persampahan, screening film Heal the World Ep. 3, serta kehadiran dari band DLH hingga Bondan Prakoso.

    Acaranya akan digelar pada Minggu, 23 Februari 2025 mendatang dari pukul 12.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    5. Pasar Seni Pulang Kampung

    Jika senang dengan budaya Betawi, tampaknya kegiatan ini juga tidak bisa dilewatkan begitu saja karena selain gratis ada berbagai ilmu dan keseruan yang bakal didapatkan.

    Dilaksanakan di Hotel Ashley Tanah Abang Jakarta Pusat, kegiatan ini akan dilakukan dengan kehadiran 30 UMKM lokal yang barangnya bisa dibeli secara langsung.

    Uniknya, acara ini akan hadir dengan sentuhan budaya Betawi yang membuat kegiatan semakin terasa menarik dan khas.

    Jika Berminat, Sobat PR dapat berkunjung pada Minggu, 23 Februari 2025 mendatang pada pukul 10.00 WIB.

    Itulah beberapa lokasi yang bisa dikunjungi pada liburan akhir pekan kali ini, yang tentunya gratis dan sayang untuk dilewatkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mengisi libur akhir pekan? Ini rekomendasi acara menarik di Jakarta

    Mengisi libur akhir pekan? Ini rekomendasi acara menarik di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Anda bingung mengisi libur akhir pekan dengan kegiatan apa? Ingin pergi ke luar kota tetapi durasi libur yang sebentar malah hanya buat badan lelah karena perjalanan yang jauh.

    Mungkin mengisi kegiatan di Jakarta jadi alternatif terbaik, mulai jarak yang tidak jauh, bujet yang minim dan aktivitas yang beragam bisa jadi pilihan terbaik.

    Berikut beberapa rekomendasi kegiatan pilihan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta

    1.International Education Fair 2025

    Bagi kamu yang berencana untuk melanjutkan kuliah di Singapura, Malaysia, Australia, Swiss, Inggris, Amerika Serikat, Kanada dan Jerman mungkin pameran ini tidak boleh dilewatkan begitu saja.

    Acara International Education Fair 2025 yang diselenggarakan oleh EL Square sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan pendidikan luar negeri sejak 2009 ini akan diadakan sejumlah mini Bincang Santai dari Life Talk Asia & perwakilan universitas dari berbagai negara, sehingga bisa menjadi gambaran bagi kalian yang ingin kuliah di negara-negara tersebut.

    Hari : Sabtu dan Minggu, 22 – 23 Februari 2025

    Pukul : 13.00 – 17.00 WIB

    Tempat : Hotel Mulia Jakarta (Sabtu) dan Pullman Hotel Central Park (Minggu)

    Biaya : Gratis

    2. Mencari Sita di Hindia Belanda

    Anda gemar menyaksikan pertunjukan teater? Mungkin pertunjukan dari Teater Kedai ini bisa menjadi alternatif pilihan. Teater berlatar sejarah kolonial yang berasal dari alih wahana novela karya Angelina Enny ini bercerita tentang Ernest Agerbeek, seorang Indo yang mencari keberadaan ibu kandungnya di Hindia Belanda.

    Penonton akan diajak untuk memahami kondisi Indonesia, utamanya pada 1920-an, saat maraknya peredaran opium, diskriminasi ras, pergerakan Kebangkitan Bangsa, dan terjadinya Sumpah Pemuda sebagai cikal bakal kemerdekaan Indonesia.

    Hari : Sabtu 22 Februari 2025

    Pukul : 15.00 WIB dan 19.00 WIB

    Tempat : Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat

    Biaya : Gratis

    3. Konser Musik Indie Rock: LOUPE

    Bagi anda penggemar musik indie terutama aliran rock, acara ini jangan sampai terlewatkan, Konser Musik Indie Rock dari band asal Belanda yaitu LOUPE. Band ini memadukan musik yang penuh impuls dan menghipnotis, dengan nuansa synth-pop dan folk alternatif.

    Band yang beranggotakan Nina Ouattara sebagai vokalis, Abel sebagai gitaris, Lana pada basis dan Annemarie sebagai drummer akan menghibur anda untuk mengisi libur akhir pekan ini.

    Hari : Sabtu 22 Februari 2025

    Pukul : 19.30 WIB

    Tempat : Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jakarta Selatan

    Biaya : Gratis

    4. Trash Fest 2025

    Acara yang merupakan kolaborasi dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Jakarta Experience Board (JxB) dan Indonesia Indah Foundation (IIF) ini merupakan acara puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Pada 2025 tingkat provinsi.

    Selain sebagai acara puncak, Trash Fest juga merupakan ruang edukasi masyarakat terkait pengetahuan dalam pemanfaatan sampah, dan sebagai sarana menumbuhkan rasa cinta lingkungan.

    Acara ini juga akan diisi dengan hiburan tarian khas Betawi, Lenong Edukasi tentang persampahan, screening film Heal the World Ep.3, penampilan musik oleh band DLH hingga menghadirkan bintang tamu Bondan Prakoso.

    Hari : Minggu 23 Februari 2025

    Pukul : 12.00 – 21.00 WIB

    Tempat : Lapangan Banteng, Jakarta Pusat

    Biaya : Gratis

    5. Pasar Seni ‘Pulang Kampung”

    Bagi anda yang ingin mengenal lebih dekat dengan budaya Betawi, acara Pasar Seni ‘Pulang Kampung’ bisa menjadi salah satu alternatif acara yang tidak boleh dilewatkan.

    Dalam acara ini, anda dapat melihat dan membeli produk 30 UMKM lokal dengan berbagai produk khas buatan tangan para artisan. Acara ini merupakan sebuah perayaan yang mengangkat semangat UMKM lokal, keberlanjutan (sustainability) dan kesadaran lingkungan (Go Green), dengan sentuhan budaya Betawi.

    Hari : Minggu, 23 Februari 2025

    Pukul : 10.00 – selesai

    Tempat : Hotel Ashley Tanah Abang, Jakarta Pusat

    Biaya : Gratis

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Daya Tarik Pantai Pencaron, Surga Tersembunyi Para Pencinta Alam di Kebumen

    Daya Tarik Pantai Pencaron, Surga Tersembunyi Para Pencinta Alam di Kebumen

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai panjang dan pemandangan laut yang memukau. Kemudian salah satu daerah yang menyimpan banyak pantai cantik adalah Kebumen.

    Kebumen dikenal sebagai sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Meski belum sepopuler Bali atau Lombok Kebumen menyimpan deretan pantai eksotis.

    Setiap pantai di Kebumen memiliki daya tariknya sendiri untuk dikunjungi para pecinta alam. Misalnya, Pantai Menganti yang terkenal dengan pasir putih dan tebing-tebing hijau yang menjulang indah.

    Selain Menganti, ada juga Pantai Karang Bolong yang ikonik dengan batu karang besar berlubang yang menjadi simbolnya. Pantai ini cocok untuk bersantai atau berfoto dengan latar tebing karang yang megah.

    Pantai-pantai di Kebumen juga cocok untuk aktivitas alam seperti berkemah, memancing, atau sekadar piknik bersama keluarga. Selain itu, mengunjungi pantai untuk sebagian orang bisa menjadi sebuah destinasi untuk menenangkan diri.

    Suara ombak yang biasa terdengar di pantai memiliki efek menenangkan pada otak dan iramanya bisa membantu mengurangi aktivitas pikiran sehingga memicu rasa bahagia hingga santai.

    Pemandangan laut yang luas juga membantu seseorang untuk melepaskan beban pikiran karena keindahannya. Paparan sinar matahari hangat di jam-jam tertentu juga dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi pikiran.

    Adapun di Kebumen terdapat salah satu pantai yang tidak kalah populer di antara pencinta alam yaitu Pantai Pecaron. Pantai ini sering dijuluki sebagai “surga tersembunyi” karena keindahannya dan lokasinya yang agak terpencil.

  • Inilah Jalur dan Terowongan Kereta Api Tertua di Pulau Jawa

    Inilah Jalur dan Terowongan Kereta Api Tertua di Pulau Jawa

    Liputan6.com, Yogyakarta – Terowongan Lampegan yang terletak di jalur kereta api Sukabumi-Cianjur masih berdiri hingga kini. Hal ini merupakan bukti kejayaan rekayasa sipil era kolonial Belanda kala itu.

    Mengutip dari berbagai sumber, terowongan ini dibangun pada akhir abad ke-19. Terowongan ini menyandang status sebagai terowongan kereta api tertua di Pulau Jawa dan menjadi bagian dari ekspansi jaringan kereta api di wilayah Priangan.

    Pembangunan jalur kereta api di kawasan Priangan bermula dari rute Bogor-Sukabumi yang diinisiasi oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api swasta Belanda. Akan tetapi, kondisi topografi Priangan yang berbukit-bukit dengan lembah curam menyebabkan NIS mengalami kesulitan dalam melanjutkan proyeknya.

    Melihat pentingnya jalur transportasi ini untuk mengangkut hasil perkebunan dari dataran tinggi Priangan, Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda, mengambil alih proyek tersebut pada tahun 1879. SS memulai pembangunan perpanjangan jalur dari Sukabumi menuju Cianjur, dengan terowongan Lampegan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kondisi geografis tersebut.

    Saaat itu, para insinyur Belanda harus memecahkan masalah bagaimana menembus bukit-bukit terjal tanpa mengubah gradien rel yang dipersyaratkan untuk pengoperasian kereta uap. Terowongan Lampegan dibangun dengan teknik penggalian manual yang membutuhkan ribuan pekerja pribumi di bawah supervisi insinyur Eropa.

    Konstruksi terowongan sepanjang 149 meter ini diselesaikan setelah tiga tahun pembangunan. Struktur terowongan dirancang dengan dinding batu yang diperkuat untuk menahan beban bukit di atasnya.

    Sementara itu, sistem drainase didesain untuk mencegah genangan air yang bisa merusak struktur rel dan terowongan. Pada tanggal 10 Mei 1883, jalur Sukabumi-Cianjur beserta Stasiun Cianjur dan Terowongan Lampegan diresmikan penggunaannya.

    Peristiwa ini membuka akses yang lebih cepat antara dataran tinggi Priangan dengan Batavia (Jakarta). Jalur kereta api ini digunakan untuk mengangkut hasil perkebunan teh, kopi, dan kina dari dataran tinggi Priangan menuju pelabuhan di Batavia untuk diekspor ke Eropa. Pembukaan jalur ini mempercepat proses pengiriman komoditas dan mengurangi kerusakan pada produk perkebunan.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Masakan Jawa Terkenal Manis, Ini Alasannya

    Masakan Jawa Terkenal Manis, Ini Alasannya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kehadiran rasa manis yang dominan dalam masakan Jawa memiliki akar sejarah yang terkait dengan kebijakan kolonial Belanda pada abad ke-19. Kebijakan tanam paksa yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch pada tahun 1831 tidak hanya mengubah lanskap pertanian Jawa, tetapi juga membentuk karakteristik kuliner yang bertahan hingga saat ini.

    Mengutip dari berbagai sumber, krisis keuangan yang melanda pemerintah Hindia Belanda pasca perang Diponegoro menjadi titik balik dalam sejarah kuliner Jawa. Van Den Bosch, yang saat itu menghadapi permasalahan keuangan, mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan petani di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta menanam tebu secara masif untuk kepentingan ekspor.

    Selama sembilan tahun masa tanam paksa, lahan pertanian di Jawa didominasi oleh tanaman tebu. Kondisi ini secara tidak langsung memaksa masyarakat lokal untuk beradaptasi dengan ketersediaan bahan baku yang ada.

    Gula, sebagai hasil olahan tebu, menjadi bahan yang mudah didapat dan akhirnya terintegrasi ke dalam pola masak masyarakat Jawa. Berbagai hidangan tradisional Jawa mulai mengadopsi penggunaan gula sebagai bahan utama.

    Nasi gandul, yang merupakan makanan khas Pati, menggunakan kuah manis sebagai ciri khasnya. Selat solo, hidangan warisan kolonial, juga mengedepankan perpaduan rasa manis dalam bumbu-bumbunya.

    Bahkan soto, yang dikenal sebagai sup tradisional, di wilayah Jawa sering ditambahkan kecap manis untuk memperkaya rasanya. Transformasi kuliner ini tidak terbatas pada makanan utama saja.

    Minuman tradisional Jawa seperti wedang ronde, wedang uwuh, dan berbagai jenis jamu juga menggunakan gula sebagai komponen penting. Penggunaan gula dalam minuman tradisional ini bahkan banyak yang meyakini memiliki fungsi medis dalam pengobatan tradisional Jawa.

    Pola konsumsi yang terbentuk selama era tanam paksa ini kemudian mengakar kuat dalam budaya Jawa. Generasi ke generasi mewarisi preferensi rasa manis ini melalui resep-resep yang diturunkan dalam keluarga.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Menpar Soroti Perayaan Imlek di Kota Tua Jakarta sebagai Komitmen Revitalisasi Destinasi Pariwisata Jakarta

    Menpar Soroti Perayaan Imlek di Kota Tua Jakarta sebagai Komitmen Revitalisasi Destinasi Pariwisata Jakarta

    JAKARTA – Dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2025 yang diperingati pada 29 Januari 2025 digelar acara bertajuk “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration” di House of Tugu, Kota Tua, Jakarta.

    Kehadiran pagelaran ini sebagai wujud apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia yang terjalin harmonis dan mempromosikan kawasan Kota Tua, Jakarta, sebagai salah satu destinasi unggulan yang kaya akan warisan budaya berkelas dunia.

    Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, saat menghadiri kegiatan tersebut, baru-baru ini mengatakan pagelaran bertajuk “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration” menegaskan komitmen Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merevitalisasi Kota Tua sebagai lokasi bersejarah serta pusat seni dan budaya yang dinamis.

    Salah satu bangunan bersejarah di Kota Tua yang masih terjaga hingga kini adalah House of Tugu yang menjadi lokasi pagelaran “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration”.

    Bangunan ini dulunya merupakan milik saudagar Tioghoa, Oei Tiong Ham, yang di dalamnya terdapat benda-benda peninggalan sejarah yang memperlihatkan keberagaman budaya Jakarta yang saat itu bernama Batavia.

    Bangunan ini juga pernah menjadi gudang gula dan kantor organisasi Tionghoa. Kini House of Tugu telah menjadi daya tarik wisatawan tersendiri dan berkontribusi mendorong minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah Kota Tua, Jakarta.

    Sejarah ini merupakan bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, termasuk pengaruh budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian integral dari sejarah dan masyarakat sejak masa Hindia Belanda.

    “Melestarikan warisan budaya Tionghoa bukan hanya soal menjaga nilai sejarahnya, tetapi juga mengakui peran pentingnya dalam membentuk identitas budaya Indonesia dan sektor pariwisata kita,” kata Menpar Widiyanti.

    Berkat kolaborasi Kemenpar bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perhelatan yang memadukan tradisi Tahun Baru Imlek dengan elemen modern dari dunia fesyen berlatarkan Kota Tua menampilkan peragaan busana koleksi desainer Adrian Gan, Sebastian Gunawan, dan pameran perhiasan dan aksesori karya Rinaldy Yunardi, yang terinspirasi oleh budaya Tionghoa dan keindahan warisan Nusantara.

    “Dengan menjadikan acara ini sebagai platform kolaborasi, kami percaya bahwa kemitraan strategis akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi industri pariwisata, seni, dan budaya Indonesia,” kata Menpar Widiyanti.

    Menpar Widiyanti menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini dapat menjadi pendorong pengembangan Kota Tua sebagai salah satu destinasi wisata Kota Jakarta, sehingga akan memberikan dampak positif pada sektor pariwisata dan perekonomian secara keseluruhan.

    “Sebagai salah satu gerbang utama bagi wisatawan mancanegara, Jakarta memiliki peran penting dalam memberikan kesan pertama tentang Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan Kota Tua akan memberikan manfaat besar bagi sektor pariwisata, sekaligus bagi wisatawan yang ingin mengenal ibu kota Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke daerah lain di Indonesia,” kata Menpar.

    Saat ini tengah berjalan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Stasiun Kota. Hal ini menjadikan prospek pengembangan kawasan Kota Tua kian meningkat. Proyek ini pun terbagi menjadi dua segmen yaitu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027 dan Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.

    Tahun 2027 sekaligus menjadi momen perayaan 500 tahun usia Kota Jakarta. Memasuki abad ke-5 usia kota ini, Jakarta memperlihatkan perkembangan yang begitu pesat, dan masih menjadi pusat perekonomian sekaligus daya tarik pariwisata Indonesia, utamanya bagi masyarakat urban.

    Kawasan Kota Tua sendiri memiliki deretan bangunan warisan arsitektur kolonial Eropa yang megah, berpadu dengan budaya lokal, menjadikan Kota Tua sebagai salah satu kawasan paling bersejarah dan prestisius di Jakarta. Di antaranya adalah Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Jembatan Kota Intan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, dan sebagainya.

    Tentunya destinasi dengan keberagaman tradisi, budaya, serta sejarah seperti Kota Tua dapat memperkaya pengalaman wisatawan ketika berwisata di Jakarta, Indonesia.

  • Waspada Hujan Ekstrem hingga 20 Februari 2025, Cek Wilayahnya

    Waspada Hujan Ekstrem hingga 20 Februari 2025, Cek Wilayahnya

    loading…

    BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga ekstrem periode 17 hingga 20 Februari 2025. FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga ekstrem periode 17 hingga 20 Februari 2025. Di mana saja wilayahnya?

    Sebelumnya, BMKG memantau perkembangan sistem atmosfer yang berpotensi mempengaruhi cuaca di Indonesia. Monsun Asia yang diprediksi masih aktif serta potensi Cold Surge yang membawa massa udara basah dan dingin ke wilayah Indonesia perlu diwaspadai.

    “Selain itu, berbagai fenomena atmosfer lainnya juga terpantau aktif dan berpotensi meningkatkan curah hujan di Indonesia,” tulis BMKG dalam keterangannya, dikutip Senin (17/2/2025).

    BMKG mengungkapkan, Gelombang Kelvin diperkirakan aktif di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Papua bagian Selatan, sementara Gelombang Equatorial Rossby diprediksi aktif di Kalimantan bagian Tengah hingga Utara, Sulawesi bagian Tengah hingga Utara, Maluku, dan Maluku Utara.

    “Selain itu, analisis OLR (Outgoing Longwave Radiation) menunjukkan nilai negatif pada periode 18-20 Februari 2025, yang mengindikasikan peningkatan signifikan dalam potensi hujan di berbagai wilayah Indonesia,” kata BMKG.

    Selain faktor skala besar, kondisi atmosfer lokal juga menunjukkan peningkatan aktivitas konvektif akibat tingginya labilitas atmosfer di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Sulawesi bagian Selatan, Maluku Utara, dan Papua.

    “Kombinasi antara faktor regional dan lokal ini semakin mendukung pertumbuhan awan hujan yang berpotensi memicu hujan lebat, petir, angin kencang, serta meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di wilayah terdampak,” katanya.

    Dengan kondisi cuaca yang dinamis ini, masyarakat, khususnya di wilayah terdampak, diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sektor transportasi laut dan perikanan juga perlu memperhatikan potensi gelombang tinggi, terutama di perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Utara Papua.