Tag: Hindia

  • Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung, Terusir dari Istana

    Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung, Terusir dari Istana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib seseorang tidak ada yang tahu. Siapa sangka, Pangeran Thailand yang dulu kaya raya dan tersohor, kemudian harus terbuang dari negaranya.

    Sosoknya tak lain adalah Pangeran Paribatra Sukhumbandhu, salah satu tokoh penting dalam sejarah monarki Thailand. Ia sempat menghabiskan masa pengasingannya di Kota Kembang Bandung dan bekerja sebagai tukang kebun.

    Awalnya, sebagai anak Raja Chulalongkron atau Rama V, Paribatra hidup bergelimang harta di istana. Saat sudah dewasa dia diberi posisi khusus di pemerintahan. Dalam Thailand: A Short History (2004) diketahui, dia sempat menjadi Panglima Angkatan Laut, Menteri Dalam Negeri, dan penasehat raja. Akan tetapi, semua posisi dan keistimewaan itu berakhir pada 24 Juni 1932.

    Kudeta di kerajaan sukses menggulingkan kekuasaan Rama V. Paribatra yang jadi bagian kerajaan, baik secara politik atau biologis, praktis terdampak kudeta. Dia harus angkat kaki dari istana. Alias terusir dari rumah yang 50 tahun ditempati.

    Ketika tragedi terjadi, dia bingung hendak tinggal di mana. Awalnya memilih pergi ke Eropa, tapi sejarah kemudian mencatatnya berbeda. Anak ke-33 Raja Rama V itu kemudian memutuskan tinggal di Hindia Belanda pada Agustus 1932. Surat kabar de Indische Courant (6 Agustus 1932) melaporkan, dia tiba di Batavia sebelum akhirnya memilih menetap di kawasan Cipaganti, Bandung. Dia datang bersama istri, 5 anak, dan beberapa orang lain.

    Keputusan tinggal di Paris van Java dipilih karena suasana kota itu sesuai dengan dirinya sebagai pensiunan. Dingin, sepi, dan banyak pemandangan alam indah.

    Meski dianggap pesakitan di Thailand, Paribatra begitu dihormati di Hindia Belanda. Para pejabat tinggi masih menganggapnya sebagai sosok hebat dan berjasa. Tak heran, dia diberi kebebasan di Bandung.

    Harian de Indische Courant (22 Agustus 1933) menuliskan, pejabat Hindia Belanda memberikan tiga rumah besar di Bandung sebagai hunian Paribatra. Kelak, hunian tersebut dimanfaatkan sang pangeran untuk menyalurkan kegiatan terpendamnya: jadi tukang kebun.

    Peneliti sejarah Bandung Haryoto Kunto dalam Semerbak Bunga di Bandung Raya (1986) menceritakan, di rumah barunya Paribatra menjadi ahli tanaman anggrek.

    Sehari-hari dia menjadi tukang kebun hingga sukses membangun taman indah berbunga di depan rumah. Dari kebun itu pula, Paribatra memperkenalkan bibit anggrek yang kelak disebarluaskan di kawasan Bandung. Mengutip majalah Mooi Indie (1937), dia rela menjadi tukang kebun karena merasa Bandung masih miskin bunga-bunga.

    Selain berkebun, Paribatra juga hobi berwisata ke Jawa, Sumatera dan Bali. Setiap kali berlibur, jejak langkah Paribatra selalu jadi sorotan banyak media.

    Sepanjang 1933-1938, tercatat dia mengunjungi Malang, Surabaya, Jogja, Bali, Kediri Bogor, Medan, dan sebagainya. Biasanya, Paribatra datang bersama rombongan dan menginap di hotel selama berhari-hari.

    Saat mengunjungi Malang, misalnya, koran Soerabaijasch handelsblad (15 Juni 1937) melaporkan, dia dan 12 orang lain diberi fasilitas hotel oleh pejabat lokal. Kemudian, mereka diajak jalan-jalan ke tempat wisata. Bahkan terkadang juga dia melakukan napak tilas ke beberapa wilayah yang pernah dikunjungi Rama V di Hindia Belanda.

    Hidup Paribatra Sukhumbandhu berakhir pada 18 Januari 1944. Dia wafat di usia 62 tahun dan dimakamkan di Bandung. Namun, pada 1948, jenazah Paribatra dipulangkan ke tanah kelahiran untuk dikremasi di Istana Raja, Bangkok.

    (lih/fab)

  • Pengamat Transportasi: Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Harus Ditata Ulang, Termasuk Area Penyangga – Halaman all

    Pengamat Transportasi: Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Harus Ditata Ulang, Termasuk Area Penyangga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kemacetan panjang di sekitar Kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara bukan hal baru.

    Namun kemacetan kemarin boleh jadi yang terparah sepanjang sejarah.

    Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menuturkan, kemacetan di kawasan pelabuhan bagian hidup sopir truk.

    Menurutnya, hal itu karena akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok hanya mengandalkan jalan raya. 

    Sementara akses jalan rel sudah tidak begitu diminati, selain mahal juga tidak praktis. 

    Menggunakan jalan rel, lebih mahal ketimbang jalan raya disebabkan menggunakan BBM non subsidi yang dikenakan PPN 11 persen dan dikenakan track access charge (TAC). 

    “Pembangunan di Pelabuhan Tanjung Priok memperbesar terus kapasitas sisi laut, namun kapasitas sisi darat tidak dikembangkan,” ucap Djoko dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).

    Dalam perhitungan kapasitas harus dimasukkan ketersediaan tempat parkir truk, toilet dan lain-lain. 

    Kapasitas yang paling kecil atau minimal itulah yang harus dipakai sebagai patokan. 

    Jika hal yang sangat mendasar itu tidak menjadi perhatian, maka kemacetan lalu lintas ini akan terus terjadi. 

    “Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok harus ditata ulang termasuk area penyangga (buffer zone) antara pelabuhan dengan lingkungan pertokoan dan pemukiman harus ada jarak minimal 1 km daerah buffer zone harus bebas dari bangunan,” ujarnya.

    Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu meminta pihak terkait agar mengikuti layout asli kawasan pelabuhan zaman Hindia Belanda dengan batas pelabuhan itu Cempaka Mas dan sampai ke timur.

    Disamping itu, kejadian itu merupakan dampak dari kesalahan kebijakan yang diterapkan pemerintah. 

    Pada angkutan Lebaran, pemerintah terlalu lama membatasi (aktivitas) operasional logistik, bahkan sampai 16 hari. 

    Pembatasan operasional angkutan logistik semestinya tidak boleh lebih dari lima hari.

    “Kondisi itu menyebabkan bongkar muat di pelabuhan menumpuk bahkan tersendat,” pungkasnya.

    Langkah Evaluasi

    Polda Metro Jaya mengambil langkah cepat untuk mengatasi kemacetan parah di Jalan Yos Sudarso dan sejumlah jalur lainnya menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Kekinian sejumlah jalan itu sudah mulai terurai.

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin mengatakan pihaknya melakukan evaluasi bersama stakeholder terkait agar peristiwa itu tak terulang kembali.

    Menurutnya evaluasi bersama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Eksekutif NPCT1, dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

    “Kemacetan parah karena over kapasitas, NPCT1 (New Priok Container Terminal One) harus memastikan agar rilis sesuai kemampuan pelabuhan dan system gate berfungsi maksimal,” ujar saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).

    Kombes Komarudin mengungkapkan saat ini situasi arus lalu lintas sudah cukup terkendali.

    Sejumlah kendaraan yang melintas sudah kembali bergerak tidak seperti sebelumnya.

  • Geger di Tahun 1930-an, Isu Teror ‘King Kong’ Berawal dari Film

    Geger di Tahun 1930-an, Isu Teror ‘King Kong’ Berawal dari Film

    Jakarta

    Hoax yang meresahkan masyarakat ternyata sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Dulu, masyarakat pernah dibuat geger dengan isu teror hantu ‘King Kong’. Bagaimana kisahnya?

    Cerita soal teror hantu King Kong ini bermula pada tahun 1934. Saat itu, masyarakat pribumi di Hindia Belanda masih memiliki kehidupan yang sederhana, bahkan kekurangan. Oleh karena itu, mereka tak memiliki banyak pilihan hiburan.

    Oleh karena itu, masyarakat pribumi gembira ketika banyak film barat masuk ke Indonesia.

    Namun, seperti dicatat M Abduh Aziz dalam bukunya, ‘Di Balik Layar Perak: Film di Hindia Belanda 1926-1942’, film ini juga membawa pengaruh buruk kepada masyarakat. Pasalnya, masyarakat pribumi saat itu masih banyak yang buta huruf.

    Salah satu film yang cukup menarik minat masyarakat yakni film asal Amerika Serikat yang berjudul King Kong (1933). Seperti dilaporkan koran De locomotief edisi 27 Maret 1934, film ini tayang perdana di Indonesia pada 28 Maret 1934. Film ini ditayangkan di beberapa daerah, seperti Bandung hingga Semarang. Masyarakat berbondong-bondong menonton film ini di bioskop.

    Diisukan bahwa King Kong ini mengganggu para wanita pribumi. Dalam isu beredar itu, King Kong ini menculik wanita yang sedang duduk di balai-balai saat malam hari. Suasana kampung-kampung di Medan menjadi semakin mencekam.

    Saat teror sudah merebak, muncul seorang wanita yang sengaja menjual jimat untuk menangkal hantu King Kong ini. Satu buah jimat dihargai empat puluh sen per buah. Jimat ini diklaim bisa melindungi warga dari serangan King Kong.

    Belakangan diketahui, seperti ditulis koran-koran Melayu, bahwa King Kong tersebut adalah pria yang menyamar dengan kain. Warga benar-benar merasa diteror hantu King Kong karena mereka terbayang-bayang sosok King Kong yang ada dalam film.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cuaca Hari Ini Jumat 18 April 2025: Hujan Guyur Jakarta Sore Nanti – Page 3

    Cuaca Hari Ini Jumat 18 April 2025: Hujan Guyur Jakarta Sore Nanti – Page 3

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di berbagai wilayah perairan Indonesia pada periode 16-19 April 2025. Bibit siklon tropis 96S di Laut Timor dan 97S di Laut Arafuru menjadi penyebab utama peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.

    BMKG menyebut, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut–timur laut dengan kecepatan 4–20 knot, sementara di wilayah selatan bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 4–25 knot.

    Kecepatan angin tertinggi tercatat di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Laut Arafuru. Demikian dilansir dari Antara.

    Wilayah yang berpotensi terdampak gelombang sedang (1,25-2,5 meter) meliputi Samudra Hindia di barat Aceh, Mentawai, Nias, Bengkulu, Laut Arafuru bagian barat dan timur, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Papua, dan Maluku, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Sumbawa, Laut Bali, Laut Flores, dan Selat Malaka bagian utara.

    Sementara itu, gelombang tinggi (2,5-4,0 meter) berpotensi terjadi di Samudra Hindia di selatan Lampung, NTB, NTT, Bali, DI Yogyakarta, Banten, serta wilayah selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    BMKG memberikan imbauan keselamatan pelayaran, khususnya bagi perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal ferry.

    BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan operator pelayaran, untuk waspada dan memperhatikan informasi cuaca maritim terkini demi keselamatan di laut. Selalu pantau informasi dari BMKG untuk langkah antisipasi.

  • USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson, AS Gunakan Dua Kapal Induk untuk Serang Yaman – Halaman all

    USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson, AS Gunakan Dua Kapal Induk untuk Serang Yaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat melancarkan gelombang serangan udara baru pada Rabu (16/4/2025), dengan menargetkan sejumlah lokasi di ibu kota Yaman, Sana’a, serta daerah-daerah sekitarnya.

    Dilansir Al Mayadeen, serangan tersebut merupakan bagian dari kampanye militer AS yang terus meningkat sejak pertengahan Maret lalu.

    Menurut koresponden Al Mayadeen, jet tempur AS melancarkan 14 serangan udara di daerah al-Hafa, distrik al-Sabeen, Sana’a.

    Pesawat-pesawat tempur tersebut dilaporkan terus terbang di atas kota sepanjang hari.

    Sementara itu, akun X resmi Komando Pusat AS (CENTCOM) membagikan foto dan video yang memperlihatkan jet-jet tempur lepas landas dari dua kapal induk yang beroperasi di kawasan Timur Tengah, yaitu USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson.

    Dalam unggahan tertanggal 15 dan 16 April, CENTCOM menuliskan “24/7” dan “24…7…”, yang mengindikasikan bahwa serangan udara dilakukan 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

    KAPAL INDUK AS – USS Carl Vinson saat berlayar bersama kapal Angkatan Laut Kerajaan Australia HMAS Warramunga selama operasi bilateral di Samudra Hindia, Desember 2021. (Akun X resmi kapal induk Angkatan Laut AS USS Carl Vinson (CVN 70)/@CVN70)

    Pangkalan Militer al-Hafa Kembali Jadi Sasaran

    Pangkalan militer al-Hafa bukan pertama kali menjadi target serangan Amerika Serikat, yang mendukung Israel dalam konflik di Gaza.

    Koalisi AS-Inggris sebelumnya juga mengebom kamp militer tersebut, yang terletak di pinggiran tenggara ibu kota, pada Januari dan November 2024.

    Selain al-Hafa, pasukan AS juga melancarkan tiga serangan ke distrik Bani Hushaysh dan mengebom distrik Manakhah di wilayah Sana’a.

    Seorang warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan yang mengenai kawasan permukiman al-Nahda, distrik al-Thawrah, di ibu kota.

    Serangan Udara Menyebar ke Yaman Utara dan Barat

    Lebih jauh ke utara, serangan udara AS juga menghantam al-Hazm, pusat administratif provinsi al-Jawf di timur laut Yaman.

    Pada Selasa (15/4/2025), operasi militer meluas hingga ke Laut Merah, di mana pesawat tempur AS meluncurkan 15 serangan ke Pulau Kamaran.

    Serangan juga dilaporkan terjadi di distrik al-Salim dan Kitaf di provinsi Saada, wilayah utara Yaman, dengan tambahan 13 serangan, serta di distrik al-Zahir di bagian timur dan distrik Sufyan di Amran, yang terletak di utara Sana’a.

    Dalam beberapa pekan terakhir, AS telah melakukan puluhan serangan udara di Yaman yang dilaporkan telah menyebabkan sekitar 340 korban sipil dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.

    Serangan Mulai Meningkat Sejak Maret 2025

    Mengutip PressTV, Amerika Serikat mulai mengintensifkan serangannya terhadap Yaman sejak bulan lalu atas perintah langsung Presiden Donald Trump.

    AS mengklaim bahwa serangan ini ditujukan untuk melindungi jalur pelayaran di sekitar Yaman, dengan alasan bahwa keamanan maritim di wilayah tersebut terancam oleh pihak Sana’a atau Houthi.

    Namun, pejabat Yaman menolak klaim tersebut dan menegaskan bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal milik Israel atau kapal-kapal yang membawa pasokan untuk Israel.

    Operasi militer oleh Angkatan Bersenjata Yaman dimulai sejak Oktober 2023, saat Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.

    Hingga kini, sekitar 51.000 warga Palestina — sebagian besar perempuan dan anak-anak — dilaporkan tewas dalam konflik tersebut.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir

    Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir

    logo BMKG

    Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 16 April 2025 – 10:55 WIB

    Elshinta.com – Hujan ringan hingga hujan disertai petir diprakirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini, Rabu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi yang menyertainya. Prakirawan BMKG Raeni Cindi dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Rabu, menjabarkan potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Banda Aceh, Padang, Pekanbaru dan Tanjung Pinang.

    Lalu, di Bandar Lampung, Bengkulu, Bandung, Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Palu, Kendari, Makasar, Ambon, Ternate, Manokwari, Jayapura, Hujan berintensitas sedang di Kota Palembang, Serang, Nabire, Jayawijaya, Merauke. Untuk Kota Medan diperkirakan diguyur hujan deras lebih dari 5,0 mm per jam.

    Sementara Kota Tanjung Pinang, Jambi, Semarang, Kupang, Banjarmasin, Tanjung Selor, Manado, dan Sorong diperkirakan diguyur hujan yang disertai dengan petir. Kemudian untuk Kota Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Mataram, Denpasar, diprakirakan berawan danatau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 25-30 derajat Celcius.

    Prakirawati BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer. BMKG mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 96S di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur dan Bibit Siklon Tropis 97S di Laut Arafuru selatan Maluku Selatan.

    Selanjutnya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Aceh-Sumatera Selatan, perlambatan kecepatan angin dari Aceh – Laut Sulawesi dan daerah pertemuan angin di laut Andaman, Perairan Barat Sumatera, laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Perairan utara Papua – Halmahera Selatan.

    Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi 2,5 meter atau lebih di sepanjang wilayah itu.*

    Sumber : Antara

  • BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi 16-19 April

    BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi 16-19 April

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi terjadi di berbagai wilayah perairan Indonesia. Peringatan ini berlaku mulai 16 sampai 19 April 2025 pukul 07.00 WIB.

    Dilansir Antara, BMKG menyebutkan bahwa bibit siklon 96S di Laut Timor dan 97S di Laut Arafuru menyebabkan peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan 4-20 knot, sementara di wilayah selatan bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 4-25 knot.

    Kecepatan angin tertinggi tercatat di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Laut Arafuru.

    Adapun wilayah terdampak gelombang sedang (1,25-2,5 meter) berpotensi melanda Samudra Hindia di barat Aceh, Mentawai, Nias, Bengkulu, Laut Arafuru bagian barat dan timur, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Papua, dan Maluku, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Sumbawa, Laut Bali, Laut Flores, Selat Malaka bagian utara.

    Wilayah berpotensi terdampak gelombang tinggi (2,5-4,0 meter) di antaranya Samudra Hindia di selatan Lampung, NTB, NTT, Bali, DI Yogyakarta, Banten, serta wilayah selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    BMKG memberikan imbauan keselamatan pelayaran, di antaranya perahu nelayan berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter. Kategori kapal tongkang berisiko pada kecepatan angin 16 knot dan gelombang 1,5 meter, kapal ferry berisiko jika angin mencapai 21 knot dan gelombang setinggi 2,5 meter.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Profil Azealia Banks, Sosok yang Sebut Indonesia ‘Tempat Sampah’

    Profil Azealia Banks, Sosok yang Sebut Indonesia ‘Tempat Sampah’

    Jakarta, Beritasatu.com – Nama Azealia Banks, seorang rapper asal Amerika Serikat, tengah menjadi sorotan publik Indonesia seusai melontarkan pernyataan kontroversial di media sosial.

    Dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), ia menyebut Indonesia sebagai “tempat sampah dunia”. Bukan hanya itu, ia juga menyamakan Indonesia seperti India.

    “Indonesia adalah tempat sampah dunia. Saya tak suka mengatakannya, tapi Indonesia adalah tanah terlantar yang tercemar, seperti halnya India,” tulis Azealia Banks, dikutip Beritasatu.com, Selasa (15/4/2025).

    Komentar ini memicu berbagai tanggapan dari warganet Tanah Air. Sebagian netizen justru menyoroti tingginya kesadaran lingkungan Azealia dibandingkan masyarakat Indonesia sendiri.

    Namun, tak sedikit pula yang menganggap pernyataannya bernada ofensif dan merendahkan, sehingga memunculkan persepsi negatif terhadap dirinya.

    Melihat respons yang beragam ini, Azealia kemudian memberikan klarifikasi terkait maksud dari ucapannya. Lalu, siapa sebenarnya sosok Azealia Banks? Berikut profil lengkapnya.

    Profil Azealia Banks

    Azealia Amanda Banks lahir pada 31 Mei 1991 di Harlem, New York City. Ia tumbuh dalam kondisi keluarga yang sulit, ayahnya meninggal saat ia baru berusia dua tahun, sementara sang ibu dikenal kerap melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap Azealia serta kedua saudarinya.

    Pada usia 14 tahun, Azealia memutuskan untuk tinggal bersama kakaknya demi mencari lingkungan yang lebih aman. Meski menghadapi masa kecil yang penuh tantangan, bakat Azealia di bidang musik sudah terlihat sejak dini.

    Ia mulai menandatangani kontrak dengan label XL Recordings ketika masih berusia 12 tahun, menjadikannya salah satu artis muda yang berhasil menembus industri musik lebih awal dari kebanyakan musisi lain.

    Kariernya meroket pada tahun 2011 lewat single 212, yang menempati posisi ke-12 di tangga lagu Inggris. Keberhasilan ini dilanjutkan dengan perilisan mixtape Fantasea (2012) dan album debut Broke with Expensive Taste (2014), yang berhasil masuk dalam tangga lagu Billboard 200 di Amerika Serikat.

    Setelah mengalami beberapa konflik dengan label besar, Azealia mendirikan label independennya sendiri bernama Chaos & Glory Recordings. Selain di dunia musik, ia juga menjajal dunia akting lewat film Love Beats Rhymes (2017), dan mengembangkan bisnis produk perawatan kulit melalui platform CheapyXO.

    Sejumlah Kontroversi Azealia Banks

    Pernyataan Azealia Banks tentang Indonesia bukanlah satu-satunya kontroversi yang pernah ia buat. Dalam cuitan yang memicu polemik tersebut, ia juga menyatakan keengganannya untuk mengonsumsi hasil laut dari wilayah Samudra Hindia karena kekhawatiran terhadap tingkat polusinya.

    Ia mengeklaim bahwa permasalahan limbah di Indonesia tak hanya mencemari lingkungan, tapi juga berpotensi menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang bagi masyarakat.

    Dalam kesempatan yang sama, ia turut melontarkan kritik terhadap proyek luar angkasa yang dijalankan oleh Elon Musk dan Jeff Bezos, yang ia nilai sebagai fantasi kekanak-kanakan dan mengabaikan isu-isu lingkungan yang sedang dihadapi bumi.

    Sebelumnya, Azealia juga telah beberapa kali menjadi pusat kontroversi. Pada 2015, ia sempat dituding melakukan body shaming terhadap pesepak bola Zlatan Ibrahimovic dan menggunakan ujaran bernada homofobik.

    Ia juga kerap terlibat perseteruan dengan sejumlah selebritas, seperti Lana Del Rey, Cardi B, hingga Presiden AS Donald Trump beberapa waktu silam. Tak hanya itu, pada tahun 2020, ia sempat menuduh industri musik mengeksploitasi artis kulit hitam, meskipun belakangan ia sendiri dituduh memperlakukan musisi independen secara tidak adil.

    Azealia Banks memang dikenal sebagai sosok yang penuh talenta, namun reputasinya kerap dibayangi oleh kontroversi. Meski pernyataannya tentang Indonesia menimbulkan banyak pro dan kontra, hal ini sekali lagi mempertegas bahwa ia adalah figur publik yang tak segan menyuarakan pendapat.

  • Prediksi BMKG soal Waktu dan Sifat Musim Kemarau 2025 di Indonesia

    Prediksi BMKG soal Waktu dan Sifat Musim Kemarau 2025 di Indonesia

    Jakarta

    Musim kemarau mulai menunjukkan tanda-tanda kehadirannya di sejumlah wilayah Indonesia sejak April 2025. Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, musim kemarau kali ini diperkirakan berlangsung lebih singkat.

    Sehubungan dengan itu, BMKG menyampaikan bahwa kondisi iklim global yang relatif stabil membuat musim kemarau tahun ini tidak akan terlalu ekstrem, meskipun tetap membutuhkan langkah antisipatif lintas sektor.

    Awal Musim Kemarau Bertahap Mulai April

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan awal musim kemarau di Indonesia berlangsung secara bertahap mulai April 2025, yakni sebanyak 115 Zona Musim (ZOM). Jumlah ini diperkirakan terus bertambah pada Mei dan Juni, meliputi sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, hingga Papua.

    “Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” kata Dwikorita.

    Fenomena global seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole saat ini berada dalam kondisi netral, yang artinya tidak ada gangguan iklim besar dari Samudra Pasifik maupun Hindia hingga pertengahan tahun. Meski demikian, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di sekitar wilayah Indonesia berpotensi memengaruhi pola cuaca lokal hingga September.

    Prediksi Puncak Musim Kemarau: Juni-Agustus

    Sementara puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan terjadi pada Juni hingga Agustus. Beberapa wilayah yang diprediksi mengalami kekeringan paling intens antara lain Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku. Agustus disebut sebagai bulan dengan potensi kekeringan paling tinggi di banyak wilayah tersebut.

    Sifat Musim Kemarau: Normal-Lebih Singkat

    Menariknya, Dwikorita menyebut musim kemarau tahun ini cenderung lebih singkat di sebagian besar wilayah, meski ada sekitar seperempat wilayah, terutama di Sumatera dan Kalimantan, yang justru mengalami durasi kemarau lebih panjang dari rata-rata.

    “Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” ujar Dwikorita.

    Imbauan dan Rekomendasi Langkah Antisipatif

    Untuk wilayah yang akan mengalami kemarau lebih basah, ini justru menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam, meskipun tetap perlu diwaspadai potensi serangan hama. Sementara itu, sektor kebencanaan diminta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di daerah-daerah rawan.

    Pihak pengelola sumber daya air dan energi, seperti PLTA dan jaringan irigasi, juga diminta melakukan pengelolaan air secara bijak demi menjamin kebutuhan masyarakat selama musim kemarau. BMKG juga mengingatkan masyarakat akan potensi penurunan kualitas udara dan risiko gangguan kesehatan akibat cuaca panas dan kelembapan tinggi, khususnya di wilayah perkotaan dan rawan karhutla.

    Di akhir keterangannya, Dwikorita berharap informasi ini dapat digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan sebagai panduan dalam menyusun langkah adaptif menghadapi musim kemarau. Pembaruan informasi cuaca dan iklim tersedia secara real-time melalui situs resmi BMKG, akun media sosial @infoBMKG, dan aplikasi InfoBMKG.

    (wia/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Langit Mendadak Gelap Warga Heboh Nyi Roro Kidul Bangkit, Ternyata..

    Langit Mendadak Gelap Warga Heboh Nyi Roro Kidul Bangkit, Ternyata..

    “Duaarrrr,” begitu kira-kira bunyinya seolah menggetarkan langit tak lama suara muncul.

    Penguasa Hindia Belanda, Thomas Stamford Raffles, bahkan sampai menerjunkan tentara ke berbagai daerah. Kapal-kapal perang disiagakan dalam kondisi siap tempur. Raffles mengira ada invasi negara asing ke tanah Jawa. Sebagai pemimpin militer, dia menyikapi suara tersebut dengan sangat serius.

    Saat berganti bulan, waktu membuktikan tak ada tanda-tanda kehadiran militer asing. Perkiraan pendiri Singapura itu salah. Namun, suara dentuman tak hilang. Malah makin kencang dan frekuensinya lebih sering. Puncaknya terjadi pada 10 April 1815. 

    Raffles dalam History of Java (1816) menceritakan di hari itu, “suaranya seperti ledakan bom di dekat telinga.” Padahal, dia berada di Buitenzorg (Kini Bogor). Lebih seram lagi, muncul juga hujan abu yang menutupi sinar matahari ke bumi. Langit mendadak gelap gulita. Dia kemudian menugaskan bawahannya mencari tahu penyebab fenomena ini.

    Berbeda dengan Raffles, warga Jawa mengaitkan dentuman dan hujan abu secara supranatural, yakni kebangkitan Nyi Roro Kidul. 

    Warga Jawa sangat percaya dentuman keras bak meriam adalah wujud nyata eksistensi Nyi Roro Kidul. Apalagi sampai matahari mendadak tak terlihat akibat langit berubah jadi hitam. 

    Pada 12 April 1815, tepat hari ini 210 tahun lalu, langit Jawa seluruhnya memang tertutup abu hitam. Sinar matahari sama sekali tak bisa masuk. Kota-kota di Jawa gelap di siang hari. 

    “Di Solo, jarak pandang hanya 300 meter. Di Gresik, siang seperti malam hari karena diselimuti atmosfer hitam. Di Banyuwangi, tanah tertutup abu hingga 20 Cm. Matahari sama sekali tak terlihat di Jawa,” tulis anak buah Raffles, dikutip dari Memoir of the Life and Public Services of Thomas Stamford Raffles. 

    Warga Jawa mengungkap penguasa pantai selatan itu sedang menikahkan anaknya. Makanya, setiap hari terdengar suara dentuman keras dari meriam. Dari meriam tersebut, sisa-sisa mesiu bertebaran di udara, sehingga menjadikan langit Jawa gelap gulita tertutup abu hitam. 

    Selama berminggu-minggu hujan abu terjadi, warga Jawa selalu mempercayai hal tersebut. Padahal, faktanya sama sekali bukan perkara supranatural. Enam minggu kemudian, mereka baru mengetahui bahwa dentuman dan hujan abu disebabkan oleh letusan Gunung Tambora di Sumbawa. 

    Akibat ketiadaan informasi, letusan Gunung Tambora 1815 tak diketahui orang. Mereka yang di luar zona bencana hanya menyaksikan sinar matahari hilang dan mendengar suara bak tembakan meriam, seperti yang warga Jawa alami. 

    Padahal, di zona bencana, letusan Gunung Tambora membuat belasan hingga puluhan ribu penduduk tewas. Anak buah Raffles, Owen Philips, yang datang ke lokasi bencana menyebut mayat-mayat bergelimpangan di jalanan. Mulai dari manusia, kuda hingga sapi. 

    Sejarah mencatat, letusan Gunung Tambora jadi salah satu bencana terdahsyat di muka bumi. Para ahli belakangan mengungkap hujan abu Tambora tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Mengakibatkan petaka cuaca hebat di dunia yang kemudian dikenal sebagai The Year Without Summer atau Hari-hari Tanpa Musim Panas.