Tag: Hindia

  • Serangan Udara Amerika Hantam Penampungan, 68 Orang asal Afrika yang Sedang Ditampung Tewas Dibom – Halaman all

    Serangan Udara Amerika Hantam Penampungan, 68 Orang asal Afrika yang Sedang Ditampung Tewas Dibom – Halaman all

    Serangan Udara Amerika Hantam Penampungan, 68 Orang asal Afrika yang Sedang DItahan Tewas di Penjara

    TRIBUNNEWS.COM-  Houthi Yaman mengatakan 68 orang migran asal Afrika tewas dalam serangan udara AS di sebuah penampungan.

    Dugaan serangan terhadap fasilitas yang menahan tahanan Afrika memunculkan pertanyaan baru mengenai operasi militer AS di kawasan tersebut.

    Houthi Yaman mengatakan 68 orang tewas dan 47 terluka dalam serangan AS terhadap pusat penahanan yang menahan migran Afrika di kota Saada.

    Kelompok pemberontak, yang memerintah Yaman barat laut, mengatakan tempat penampungan itu berada di bawah pengawasan Organisasi Internasional untuk Migrasi dan Palang Merah.

    Menyerang tempat penampungan itu “merupakan kejahatan perang yang sesungguhnya”. 

    Militer AS belum memberikan komentar langsung.

    AS telah melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut sejak 15 Maret dalam operasi yang dijuluki “Rough Rider”, yang bertujuan untuk mengakhiri ancaman yang ditimbulkannya terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.

    Kelompok Houthi mulai menargetkan kapal-kapal Israel dan Barat di Laut Merah pada Oktober 2023, dalam apa yang mereka gambarkan sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza. 

    Serangan terbaru Houthi, pada hari Sabtu, menargetkan pangkalan udara Nevatim milik Israel dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2. Rudal tersebut ditembak jatuh oleh pertahanan Israel.

    Rekaman grafis yang ditayangkan oleh saluran berita satelit Houthi, al-Masirah, setelah serangan pada Minggu malam menunjukkan apa yang tampak seperti mayat dan lainnya terluka di pusat penahanan.

    Yaman telah lama menjadi negara transit utama bagi orang-orang dari Afrika – terutama dari Ethiopia dan Somalia – yang mencoba mencapai Arab Saudi dan Oman. 

    Salah satu perkiraan menyatakan ada lebih dari 300.000 migran di seluruh Yaman, negara yang dilanda perang saudara selama 10 tahun. 

    Kelompok Houthi diduga menghasilkan puluhan ribu dolar seminggu dengan menyelundupkan orang melintasi perbatasan.

    Serangan yang diduga terjadi pada hari Senin itu mengingatkan kita pada serangan serupa yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi pada tahun 2022 di kompleks yang sama, yang menyebabkan keruntuhan, menewaskan 66 tahanan dan melukai 113 lainnya, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian. 

    Houthi menembak mati 16 tahanan yang melarikan diri setelah serangan itu dan melukai 50 lainnya, kata PBB. 
    Koalisi pimpinan Saudi berusaha membenarkan serangan itu dengan mengatakan bahwa Houthi membangun dan meluncurkan pesawat nirawak di sana, tetapi PBB mengatakan bahwa tempat itu diketahui sebagai fasilitas penahanan.

    Militer AS telah mengubah taktik sejak kedatangan pemerintahan Trump, yang menyatakan Houthi sebagai organisasi teroris asing pada bulan Januari. 

    Sejak pertengahan Maret, AS telah melancarkan pemboman yang jauh lebih berkelanjutan yang ditujukan tidak hanya untuk menghancurkan benteng rudal Houthi tetapi juga kepemimpinan politiknya, termasuk Abdelmalek al-Houthi, pemimpin Houthi sejak 2004.

    Dalam sebuah pernyataan pada Senin pagi sebelum berita tentang serangan terbaru itu tersiar, Komando Pusat AS mengatakan: 

    “Untuk menjaga keamanan operasional, kami sengaja membatasi pengungkapan rincian operasi kami yang sedang berlangsung atau yang akan datang. Kami sangat berhati-hati dalam pendekatan operasional kami, tetapi tidak akan mengungkapkan secara spesifik tentang apa yang telah kami lakukan atau apa yang akan kami lakukan.”

    Pada bulan Maret, Donald Trump mengklaim bahwa Houthi – kelompok militan terakhir dalam “Poros Perlawanan” Iran yang mampu menyerang Israel secara berkala – telah “dihancurkan” oleh serangan AS. 

    Namun, ia juga memperingatkan: “Berhentilah menembaki kapal-kapal AS, dan kami akan berhenti menembaki kalian. Jika tidak, kita baru saja memulai, dan penderitaan yang sesungguhnya belum datang, baik bagi Houthi maupun sponsor mereka di Iran.”

    Efektivitas serangan AS masih diperdebatkan dan Houthi di masa lalu telah menunjukkan kemampuan untuk menahan pemboman oleh jet Arab Saudi yang dilengkapi dengan arahan Inggris.

    Inggris juga lebih terlibat dalam operasi militer AS terkini dibandingkan negara Eropa lainnya. 

    Sebagian besar serangan AS dilancarkan dari USS Harry S Truman di Laut Merah, tetapi serangan tambahan dilakukan oleh pesawat pengebom B-2 USAF yang beroperasi dari Diego Garcia, pangkalan Inggris di Samudra Hindia yang disewakan kepada AS.

    Lebih dari 750 serangan telah diizinkan sejak keputusan pada pertengahan Maret untuk meningkatkan tingkat pemboman.

    Sementara itu, pihak Houthi mengklaim telah menjatuhkan tujuh pesawat tak berawak Reaper AS dalam waktu kurang dari enam minggu dengan kerugian lebih dari $200 juta bagi Pentagon.

    Nilai serangan AS terhadap kepemimpinan Houthi masih diperdebatkan, dengan beberapa pihak mengklaim gerakan tersebut tidak akan terganggu jika pemimpinnya dibunuh. 

    68 Orang Migran asal Afrika Tewas dalam Serangan Udara AS di Yaman, 47 Lainnya Terluka, Kata Houthi

    Setidaknya 68 migran Afrika tewas dalam serangan udara AS di sebuah pusat penahanan di Yaman barat laut yang dikuasai Houthi, kata saluran TV kelompok bersenjata itu.

    Al Masirah melaporkan bahwa 47 migran lainnya terluka, sebagian besar dalam kondisi kritis, ketika pusat di provinsi Saada dibom. 

    Al Masirah mengunggah rekaman mengerikan yang memperlihatkan banyak mayat tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur.

    Belum ada komentar langsung dari militer AS.

    Namun, serangan itu terjadi beberapa jam setelah Komando Pusat AS mengumumkan bahwa pasukannya telah menyerang lebih dari 800 target sejak Presiden Donald Trump memerintahkan intensifikasi kampanye udara terhadap Houthi pada tanggal 15 Maret.

    Dikatakan bahwa serangan itu telah “membunuh ratusan pejuang Houthi dan sejumlah pemimpin Houthi”, termasuk pejabat senior yang mengawasi program rudal dan pesawat tak berawak.

    Pihak berwenang yang dipimpin Houthi mengatakan serangan itu telah menewaskan puluhan warga sipil, tetapi mereka melaporkan sedikit korban di antara anggota kelompok itu.

    Pusat penahanan migran di Saada dilaporkan menahan 115 warga Afrika ketika diserang pada Minggu malam.

    Meskipun krisis kemanusiaan di Yaman disebabkan oleh konflik selama 11 tahun, para migran terus berdatangan ke negara itu dengan perahu dari Tanduk Afrika, sebagian besar dari mereka bermaksud menyeberang ke negara tetangga Arab Saudi untuk mencari pekerjaan.

    Sebaliknya, mereka menghadapi eksploitasi, penahanan, kekerasan, dan perjalanan berbahaya melalui zona konflik aktif, menurut Organisasi Migrasi Internasional (IOM).

    Pada tahun 2024 saja, katanya, hampir 60.900 migran tiba di negara tersebut, sering kali tanpa sarana untuk bertahan hidup.

    Awal bulan ini, pemerintah yang dipimpin Houthi mengatakan serangkaian serangan udara AS di terminal minyak Ras Isa di pantai Laut Merah menewaskan sedikitnya 74 orang dan melukai 171 lainnya . Dikatakan bahwa terminal tersebut merupakan fasilitas sipil dan bahwa serangan tersebut merupakan “kejahatan perang”.

    Centcom mengatakan serangan itu menghancurkan kemampuan Ras Isa untuk menerima bahan bakar dan bahwa hal itu akan “mulai memengaruhi kemampuan Houthi untuk tidak hanya melakukan operasi, tetapi juga menghasilkan pendapatan jutaan dolar untuk kegiatan teror mereka”.

    Bulan lalu, Trump memerintahkan serangan besar-besaran terhadap wilayah yang dikuasai Houthi dan mengancam bahwa mereka akan “dimusnahkan sepenuhnya”. 

    Ia juga memperingatkan Iran agar tidak mempersenjatai kelompok itu – sesuatu yang berulang kali dibantah Iran.

    Pada hari Minggu, Centcom mengatakan akan “terus meningkatkan tekanan hingga tujuannya tercapai, yakni pemulihan kebebasan navigasi dan pencegahan Amerika di kawasan tersebut”.

    Sejak November 2023, Houthi telah menargetkan puluhan kapal dagang dengan rudal, pesawat nirawak, dan serangan perahu kecil di Laut Merah dan Teluk Aden. 

    Mereka telah menenggelamkan dua kapal, menyita kapal ketiga, dan menewaskan empat awak kapal.

    Kelompok Houthi mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza, dan telah mengklaim – yang seringkali salah – bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang hanya terkait dengan Israel, AS, atau Inggris.

    Kelompok Houthi tidak gentar menghadapi pengerahan kapal perang Barat di Laut Merah dan Teluk Aden untuk melindungi kapal dagang tahun lalu, atau serangkaian serangan AS terhadap target militer yang diperintahkan oleh mantan Presiden Joe Biden.

    Setelah menjabat pada bulan Januari, Trump menetapkan kembali Houthi sebagai “Organisasi Teroris Asing” – status yang telah dicabut oleh pemerintahan Biden karena apa yang dikatakannya sebagai kebutuhan untuk meringankan krisis kemanusiaan di negara tersebut.

    Selama dekade terakhir, Yaman telah dihancurkan oleh perang saudara, yang meningkat ketika Houthi merebut kendali wilayah barat laut negara itu dari pemerintah yang diakui internasional, dan koalisi yang dipimpin Saudi yang didukung oleh AS campur tangan dalam upaya memulihkan kekuasaannya.

    Pertempuran tersebut dilaporkan telah menewaskan lebih dari 150.000 orang dan memicu bencana kemanusiaan, dengan 4,8 juta orang mengungsi dan 19,5 juta – setengah dari populasi – membutuhkan beberapa bentuk bantuan.

    SUMBER: THE GUARDIAN, BBC

  • Trump: Kapal-Kapal AS Harus Gratis Lewati Terusan Panama dan Terusan Suez – Halaman all

    Trump: Kapal-Kapal AS Harus Gratis Lewati Terusan Panama dan Terusan Suez – Halaman all

    Trump: Kapal-Kapal AS Harus Gratis Lewati Terusan Panama dan Terusan Suez

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Sabtu (26/4/2025) KALAU kapal-kapal militer dan komersial AS harus diizinkan untuk melakukan perjalanan melalui Terusan Panama dan Terusan Suez tanpa dipungut biaya.

    Pernyataan Trump ini dinilai sebagai peningkatan dorongan sang presiden untuk mengamankan kontrol Amerika yang lebih besar atas rute-rute pelayaran global utama.

    Dalam sebuah unggahan di platform media, Truth Social, Trump mengatakan kalau ia telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk “segera menangani, dan mengenang, situasi ini.”

    “Kapal-kapal Amerika, baik Militer maupun Komersial, harus diizinkan untuk melakukan perjalanan, tanpa biaya, melalui Terusan Panama dan Suez!” tulis Trump.

    “Mereka tidak akan ada tanpa Amerika Serikat!”

    Terusan Panama, yang dirampungkan oleh AS pada awal abad ke-20, membelah tanah genting sempit yang menghubungkan Amerika Utara dan Selatan, sehingga memungkinkan pergerakan yang lebih cepat antara Samudra Atlantik dan Pasifik.

    Saat ini, terusan ini menangani sekitar 40 persen lalu lintas peti kemas AS setiap tahunnya.

    Meskipun Washington mengelola terusan tersebut selama beberapa dekade, kendalinya dialihkan ke Panama pada tahun 1999.

    Trump telah berulang kali menyuarakan penyesalannya atas penyerahan itu, dengan mengatakan kalau ia ingin “mengambil alih kembali” terusan itu.

    Peta Terusan Panama (Britannica)

    Sebelum kembali menjabat pada bulan Januari, ia bahkan menyatakan bahwa ia tidak akan mengesampingkan kemungkinan menggunakan tekanan ekonomi atau militer untuk mendapatkan kembali kendali.

    Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz mendukung seruan Trump, dengan mengatakan bahwa AS “tidak perlu membayar untuk menggunakan terusan” yang dibangunnya.

    Terusan Suez, penghubung penting antara Laut Tengah dan Laut Merah, menawarkan rute laut tercepat antara Eropa dan Samudra Hindia serta Samudra Pasifik Barat.

    Seperti Terusan Panama, biaya transitnya sangat mahal, terkadang mencapai ratusan ribu dolar, tergantung pada ukuran kapal dan muatannya.

    Pemerintahan Trump juga berupaya membatasi pengaruh China di Panama. Pada bulan Februari, Panama mengumumkan penarikan diri dari Prakarsa Sabuk dan Jalan Beijing menyusul tekanan dari Washington dan kunjungan Rubio.

    Walaupun komentar Trump sebelumnya sebagian besar ditujukan pada Terusan Panama, postingan terbarunya memperluas fokus hingga mencakup Terusan Suez di Mesir — jalur penting bagi perdagangan global.

    Masih belum jelas bagaimana Trump bermaksud untuk mencapai jalur bebas bagi kapal-kapal AS melalui dua kanal yang dioperasikan oleh pemerintah asing, tetapi komentarnya menggarisbawahi upaya yang lebih luas dari pemerintahannya untuk menegaskan kembali dominasi AS atas infrastruktur strategis.

  • 27 April 1950: Belanda tolak lepaskan Papua

    27 April 1950: Belanda tolak lepaskan Papua

    Peta Papua. foto/IStockphoto

    27 April 1950: Belanda tolak lepaskan Papua
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 27 April 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Pada 27 April 1950, Belanda menyatakan bahwa wilayah Papua Barat tetap berada di bawah kekuasaannya dan tidak diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). Keputusan ini memicu ketegangan diplomatik antara Indonesia dan Belanda, yang berujung pada konflik berkepanjangan mengenai status Papua.

    Sebelumnya, dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) pada akhir 1949, Belanda telah mengakui kedaulatan Indonesia melalui pembentukan RIS. Namun, untuk Papua, keputusan disepakati akan ditunda dan dibicarakan lebih lanjut dalam waktu satu tahun. Alih-alih menyerahkan wilayah tersebut, Belanda justru mengukuhkan kekuasaannya di Papua pada 27 April 1950.

    Bagi Indonesia, Papua adalah bagian tak terpisahkan dari bekas Hindia Belanda yang harus masuk ke dalam wilayah nasional. Sebaliknya, Belanda berdalih bahwa penduduk Papua berbeda secara ras dan budaya, sehingga berhak menentukan nasib sendiri.

    Konflik ini berkembang menjadi isu internasional yang berlangsung hingga lebih dari satu dekade. Puncaknya, Papua Barat akhirnya bergabung dengan Indonesia melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada tahun 1969, setelah berbagai upaya diplomasi dan tekanan dunia internasional.

    Peristiwa 27 April 1950 menandai awal dari perjuangan panjang Indonesia untuk mempertahankan keutuhan wilayahnya di tengah upaya kolonialisme baru.

    Sumber : Sumber Lain

  • Peringatan BMKG: RI Resmi Musim Kemarau, Siaga Cuaca Ekstrem Tiba-Tiba

    Peringatan BMKG: RI Resmi Musim Kemarau, Siaga Cuaca Ekstrem Tiba-Tiba

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, selama periode April hingga Juni mendatang, sejumlah wilayah Indonesia secara bertahap diprediksi mulai memasuki musim kemarau. Hal ini sebagaimana dilansir dari keterangan tertulis BMKG, dikutip Sabtu (26/4/2025).

    Dalam sepekan ke depan, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia masih dipengaruhi oleh pola peralihan musim. Kondisi ini ditandai dengan suhu terik pada pagi hingga siang hari yang diikuti oleh potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari. Hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dan durasi singkat, yang berpotensi disertai kilat dan angin kencang.

    Ketidakstabilan atmosfer selama periode ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya awan konvektif, khususnya di wilayah barat dan selatan Indonesia seperti Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem bisa muncul tiba-tiba dan berdampak besar terhadap aktivitas harian.

    Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

    Dalam sepekan ke depan, cuaca Indonesia dipengaruhi sejumlah faktor, yakni gelombang MJO, Kelvin, Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency. Aktivitas ini berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan, terutama di Kalimantan bagian timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

    Selain itu, Bibit Siklon Tropis 97S terpantau di Laut Arafuru, tenggara Kepulauan Tanimbar, Maluku. Bibit siklon ini bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 20 knot dan tekanan minimum 1010 mb, dan berpotensi berkembang menjadi siklon dalam 24 jam ke depan, meski masih dikategorikan berisiko rendah.

    Dampak yang mungkin terjadi dalam 24 jam ke depan akibat bibit siklon ini meliputi:

    Hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Aru, Kei, Tanimbar, dan Babar
    Angin kencang di wilayah Kepulauan Tanimbar, Kei, dan Aru
    Gelombang laut tinggi 1,25 – 2,5 meter di Laut Arafuru, Perairan Semata-Tanimbar, dan Perairan Kepulauan Kai-Aru.

    Selain itu, sirkulasi siklonik lain juga diprediksi muncul di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan di Samudra Pasifik utara Sorong, yang membentuk sejumlah daerah konvergensi, atau area pertemuan angin yang meningkatkan potensi hujan dan gelombang tinggi, di berbagai wilayah, seperti perairan Sumatra Barat hingga Lampung, Laut Sulu, dan Laut Maluku.

    Kondisi ini diperparah oleh labilitas atmosfer lokal yang kuat, mendukung pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah seperti Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jakarta, sebagian besar Kalimantan, NTB, berbagai daerah di Sulawesi, Maluku, hingga seluruh wilayah Papua.

    Melihat perkembangan ini, BMKG kembali menegaskan agar masyarakat tetap siaga terhadap potensi cuaca ekstrem.

    Prospek Cuaca 

    Selama tiga hari ini, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia akan berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Selatan

    Sementara angin kencang diperkirakan melanda wilayah Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.

    Periode 28 April – 1 Mei 2025

    Memasuki akhir April hingga awal Mei, pola cuaca cenderung sama, dominan berawan hingga hujan ringan. Peningkatan hujan intensitas sedang hingga lebat diprediksi di Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Pegunungan, Papua Selatan

    Sedangkan untuk angin kencang berpeluang terjadi di Banten, Jawa Barat, NTB, dan NTT.

    BMKG mengingatkan, prospek cuaca ini adalah gambaran umum. Untuk update harian, masyarakat disarankan mengakses info resmi melalui website BMKG, aplikasi InfoBMKG, atau media sosial resmi BMKG.

    “Menghadapi potensi cuaca ekstrem, tetap waspada terhadap hujan lebat yang bisa disertai kilat dan angin kencang. Hindari beraktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, dan jauhi pohon, tiang listrik, atau bangunan tua yang rawan roboh. Waspadai jalan licin yang bisa membahayakan pengguna jalan. Siap siaga terhadap potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” tulis BMKG.

    “Selalu pantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG. Agar masyarakat tetap tenang dan siaga. Pahami langkah evakuasi jika situasi darurat terjadi. Informasi akan terus diperbarui sesuai dinamika atmosfer terbaru,” pungkas BMKG mengingatkan.

    (dce)

  • BMKG Ungkap Beda Gempa Myanmar Vs Megathrust Ancam RI, Ingatkan Ini

    BMKG Ungkap Beda Gempa Myanmar Vs Megathrust Ancam RI, Ingatkan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi gempa megathrust di Indonesia masih cukup besar, di mana hanya tinggal menunggu waktu gempa yang cukup dahsyat tersebut akan terjadi. Meski begitu, belum ada yang bisa memastikan kapan gempa megathrust melanda Indonesia.

    Kabar dari potensi gempa megathrust kembali mencuat di masyarakat Indonesia setelah terjadinya gempa yang cukup dahsyat berkekuatan M 7,7 melanda Myanmar, Thailand, hinga beberapa wilayah di China pada 28 Maret lalu. Namun, ada perbedaan karakteristik antara gempa Myanmar dengan potensi gempa megathrust di Indonesia.

    Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan karateristik gempa yang melanda Myanmar dan Thailand cenderung berbeda dengan gempa megathrust yang berpotensi mengancam Indonesia terutama pesisir pantai selatan Jawa dan pantai barat Sumatra.

    Menurutnya, sifat gempa Myanmar merupakan gempa dangkal, sehingga meski kategorinya tidak terlalu besar, tetapi sangat dirasakan oleh masyarakat Myanmar hingga juga merusak bangunan. Sedangkan potensi gempa megathrust di Indonesia diprediksi terjadi di dasar laut dan jaraknya cukup jauh dari daratan.

    “Apa bedanya gempa Myanmar dengan Indonesia yang megathrust? Bedanya Myanmar itu akibat patahan aktif, jadi pergeseran tanah yang terjadi di darat secara aktif, dan langsung di bawah ini, dan gempanya dangkal. Sedangkan Indonesia yang megathrust itu akibat pergeseran lempeng dan bakal terjadi di laut dengan radius 250 km dari tepi pantai selatan Jawa dan pantai barat Sumatra, gempanya berada di bawah laut,” kata Dwikorita, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram resmi BMKG, Sabtu (26/4/2025).

    Dwikorita menambahkan gempa akibat pergeseran patahan tidak ada hubungannya dengan megathrust, karena megathrust terjadi akibat dari tumbukan lempeng dasar Samudera Hindia. Dia menjelaskan, gempa akibat pergerakan patahan biasanya berada di daratan, sedangkan episentrum megathrust berada di dasar laut dan cukup jauh dari daratan.

    “Perbedaan lainnya, kalau di Myanmar terasa karena episentrumnya langsung di bawah permukaan. Tetapi kalau megathrust, episentrumnya berada di laut dan radiusnya bisa ratusan kilometer,” ungkap Dwikorita.

    “Walaupun gempa Myanmar skalanya M 7,7, kenapa bisa terasa sekali? Ya karena pusatnya berada di daratan, ditambah karakteristiknya yang dangkal. Sedangkan megathrust itu pusatnya jauh sekali dari daratan, berada di laut,” tambahnya.

    Namun, gempa megathrust bisa lebih berbahaya karena dapat membawa tsunami jika skala gempanya cukup besar.

    “Yang mengkhawatirkan jika terjadi gempa megathrust adalah tsunaminya, karena tinggi gelombangnya bisa mencapai sekitar 20 meter,” ujar Dwikorita.

    Sebagai informasi, gempa dahsyat dengan parameter update M7,7 menghantam Myanmar pada hari Jumat (29/3/2025) pukul 13:20:56 WIB lalu. Menurut analisis BMKG, gempa itu dipicu aktivitas Sesar Besar Sagaing.

    Megathrust Tunggu Waktu Hantam RI

    BMKG sebelumnya mengaku mewaspadai 2 segmen megathrust yang ada di Indonesia. Sebagai catatan, disebutkan ada 13 segmen megathrust di Indonesia.

    Dari 13 segmen itu, ada 2 segmen yang telah ratusan tahun belum mengeluarkan energi. Sehingga, masuk dalam fokus perhatian BMKG, yakni segmen Selat Sunda dengan potensi gempa mencapai M 8,7 dan segmen Mentawai-Siberut dengan potensi mencapai M 8,9.

    Menurutnya, seismic gap megathrust Selat Sunda sudah mencapai 267 tahun. Sedangkan seismic gap di Mentawai-Siberut sudah 227 tahun. Kemudian, megathrust Aceh-Andaman yang juga sudah rilis energi, dengan seismic gap 97 tahun.

    “Nah yang belum terjadi yang sedang ditunggu itu adalah di Selat Sunda dan di Mentawai-Siberut, sudah lebih dari 227 tahun. Sehingga, sudah seharusnya kami untuk bersiap untuk itu,” ujarnya.

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4
    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7
    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7
    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7
    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5
    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2
    8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7
    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8
    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9
    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2
    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (dce)

  • Ternyata Kapal Perang Putin Tersebar di Asia, Sempat Wara-wiri di RI

    Ternyata Kapal Perang Putin Tersebar di Asia, Sempat Wara-wiri di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Angkatan Laut Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin telah memamerkan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik dalam beberapa bulan terakhir. Secara bersamaan, pasukan Moskow tetap melancarkan perang terhadap Ukraina.

    Menurut penyebaran kapal yang dirilis Newsweek pada Selasa (22/4/2025), pada awal Februari, angkatan laut Rusia mengirim dua korvet, Rezky dan Pahlawan Federasi Rusia Aldar Tsydenzhapov, serta kapal tanker minyak armada Pechenga, dari pangkalan angkatan laut Timur Jauh mereka di kota Vladivostok untuk ditempatkan di kawasan Asia-Pasifik.

    Kelompok tugas angkatan laut Rusia ini kemudian melintasi perairan dekat Jepang saat menuju ke selatan dari Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur di Korea Selatan, ke Laut Cina Selatan, tempat kapal-kapal tersebut melakukan latihan pertahanan udara.

    Pada pertengahan Februari, kapal-kapal Rusia mencapai pulau Bali di Indonesia untuk latihan angkatan laut multilateral dengan nama sandi Komodo-2025. Kapal-kapal dari Armada Pasifik Rusia sebelumnya telah mengambil bagian dalam latihan maritim bilateral dengan Indonesia di negara kepulauan tersebut pada November tahun lalu.

    Setelah berakhirnya Komodo-2025, yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 22 Februari, kapal-kapal Rusia melanjutkan penempatan mereka di Samudra Hindia, di mana mereka bergabung dengan latihan Maritime Security Belt-2025 di pelabuhan Chabahar, Iran dari tanggal 10 hingga 11 Maret, bersama dengan kapal-kapal dari angkatan laut China dan Iran.

    Pada tanggal 15 Maret, armada Rusia mencapai Pakistan, sekutu utama AS non-NATO, menjadi kapal angkatan laut Rusia pertama yang mengunjungi pelabuhan Karachi di Pakistan dalam empat tahun. Kemudian, armada tersebut mengambil bagian dalam latihan bilateral Arabian Monsoon-VI di Laut Arab Utara bersama angkatan laut Pakistan.

    Perhentian berikutnya bagi kelompok tugas Rusia adalah Chennai di India, di mana mereka singgah dari tanggal 26 Maret hingga 10 April. Selama kunjungan tersebut, kapal-kapal Rusia mengambil bagian dalam latihan gabungan Indra Navy-2025 dengan rekan-rekan mereka dari India di perairan terdekat.

    “Karena fokus India terutama pada bagian timur [Samudra Hindia], kapal-kapal Rusia di bagian barat dapat membantu mengisi kekosongan keamanan di sana. Ini akan mengurangi kebutuhan negara-negara Afrika Timur untuk mencari bantuan dari China dan AS untuk memerangi bajak laut, penyelundup, dan pengedar narkoba,” kata Alexey Kupriyanov, kepala Pusat Kawasan Indo-Pasifik di Institut Riset Nasional Primakov tentang Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

    Setelah mengakhiri kunjungan ke India, Rezky, Pahlawan Federasi Rusia Aldar Tsydenzhapov, dan Pechenga mengunjungi Chittagong di Bangladesh dari tanggal 12 hingga 14 April. Tidak jelas apakah mereka akan melakukan kunjungan pelabuhan atau latihan lebih lanjut selama penempatan.

    Masih harus dilihat apakah gugus tugas angkatan laut Rusia akan melaksanakan operasi gabungan dengan angkatan laut China selama pelayaran kembali. Kedua angkatan laut melakukan serangkaian manuver militer bilateral di Samudra Pasifik tahun lalu, termasuk latihan dan patroli.

    (tfa)

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah dilanda hujan ringan-sedang Selasa

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah dilanda hujan ringan-sedang Selasa

    Ilustrasi – Kendaraan menerobos hujan lebat di ruas jalan protokol di Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat. ANTARA/Teuku Dedi Iskandar

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah dilanda hujan ringan-sedang Selasa
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 22 April 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Selasa.

    Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Satriana Roguna menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di sekitar Laut Arafuru, Samudra Hindia barat daya Jawa Barat, Riau hingga Kepulauan Riau, pesisir utara Aceh hingga Selat Malaka bagian utara, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Palembang, Bengkulu, Jambi, Pangkal Pinang, Lampung, Bandung, Tanjung Selor, Kendari, Mamuju, Palu, Manado, Jayapura, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke.

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Ambon, Ternate, Sorong, dan Manokwari.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Serang, Denpasar, Mataram, dan Banjarmasin.

    Untuk tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi hingga 4 m berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia barat Sumatera dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

    Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Dabo Singkep, Jawa Barat, Jawa Tengah, perairan Kotabaru, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

    Sumber : Antara

  • Kata Pakar: Benahi Tata Kelola Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok – Page 3

    Kata Pakar: Benahi Tata Kelola Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok – Page 3

    Antrean kendaraan mengular 8 kilometer dari Sungai Bambu hingga gerbang Pelabuhan Tanjung Priok.

    Liputan6.com, Jakarta – Kemacetan panjang yang terjadi di sekitar Kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (17/4/2025), sangat mengkhawatirkan. Namun, kemacetan bukan hal baru bagi kawasan pelabuhan ini. Bagi sopir truk macet sudah jadi bagian dari hidup. Sejak Kamis malam hingga Jumat pagi, antrean kendaraan mengular 8 kilometer dari Sungai Bambu hingga gerbang Pelabuhan Tanjung Priok.

    Akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok hanya mengandalkan jalan raya. Sementara akses jalan rel sudah tidak begitu diminati, selain mahal juga tidak praktis. Menggunakan jalan rel, lebih mahal ketimbang jalan raya. Menggunakan jalan rel, mahal, disebabkan menggunakan BBM non subsidi, masih dikenakan PPN 11 persen dan dikenakan track access charge (TAC).

    Moda transportasi jalan umumnya lebih murah jika digunakan untuk angkutan yang jaraknya relatif pendek, yakni kurang dari 500 km, untuk kereta api lebih kompetitif pada jarak menengah antara 500 – 1.500 km dan untuk jarak lebih dari 1.500 km moda transportasi laut akan lebih murah (Rodrigue and Comtois, 2006).

    Di laut tidak ada pedoman (guidelines) untuk menghitung kapasitas pelabuhan (port capacity) seperti bandara (airport). Pembangunan di Pelabuhan Tanjung Priok memperbesar terus kapasitas sisi laut, namun kapasitas sisi darat tidak dikembangkan. Dalam perhitungan kapasitas harus dimasukkan ketersediaan tempat parkir truk, toilet dan lain-lain. Kapasitas yang paling kecil atau minimal itulah yang harus dipakai sebagai patokan.

    Jika hal yang sangat mendasar itu tidak menjadi perhatian, maka kemacetan lalu lintas ini akan terus terjadi. Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok harus ditata ulang termasuk area penyangga (buffer zone) antara pelabuhan dengan lingkungan pertokoan dan pemukiman harus ada jarak minimal 1 km daerah buffer zone harus bebas dari bangunan. Kita harus ikuti layout asli kawasan pelabuhan zaman Hindia Belanda dengan batas pelabuhan itu Cempaka Mas dan sampai ke timur.

    Uang taping untuk parkir sebesar Rp 17.500 sekali masuk Pelabuhan Tanjung Priok sangat memberatkan pengemudi truk. Hal ini dibayar dengan uang jalan para pengemudi truk.

    Perparkiran adalah konsesi dari pemerintah. Biaya biaya semacam ini selain menyebabkan ekonomi biaya tinggi (high cost), hal ini juga tidak jelas maksud dan manfaatnya. Penarikan biaya pada ranah publik harus jelas peruntukan dan manfaatnya. Ruang publik bukan untuk sebagai ladang penghasil uang, tapi sudah ada aturannya.

    Jika setiap usaha di ruang publik terutama yang sifatnya untuk pelayanan umum seperti pelabuhan, jalan tol, dan lain-lain, kebijakanya mestinya tidak boleh untuk mencari keuntungan perusahaan, akan tetapi sifatnya hanya cost recovery saja.

    Maka dari itu tidak heran biaya logistik (cost logistic) di Indonesia sangat mahal, dikarenakan pemerintah salah menerapkan konsep kebijakan. Jika dibandingkan dengan negeri tetangga, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, maka biaya produksi (production cost) barang di Indonesia jauh lebih tinggi. Selain cost logistic , juga biaya perijinan yang ruwet dan mahal. Hal ini juga masih harus menanggung biaya oknum Aparat Penegak Hukum (APH) dan preman yang tambah hari tambah marak.

    Semua biaya biaya tambahan seperti ini sangat menjadi beban sehingga Indonesia kehilangan daya saing dan kebijakan pemerintah yang sering tidak berpihak untuk lokal.

     

  • Catatan MTI Soal Kemacetan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok

    Catatan MTI Soal Kemacetan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok

    Bisnis.com, JAKARTA — Kemacetan parah sepanjang delapan kilometer yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (17/4/2025) menjadi sorotan serius kalangan pengamat transportasi.

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menilai pemerintah harus segera membenahi tata kelola kawasan pelabuhan secara menyeluruh, termasuk infrastruktur darat dan kebijakan tarif parkir yang dinilai memberatkan pengemudi truk.

    Dia menyebut antrean kendaraan dari kawasan Sungai Bambu hingga gerbang Pelabuhan Tanjung Priok tersebut sebagai salah satu kemacetan terparah yang pernah terjadi di kawasan pelabuhan terbesar di Indonesia itu.

    “Akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok hanya mengandalkan jalan raya. Sementara akses jalan rel sudah tidak begitu diminati, selain mahal juga tidak praktis,” ujarnya lewat rilisnya, Sabtu (19/4/2025).

    Menurut Djoko, penyebab kemacetan bukan semata volume kendaraan, tetapi juga karena ketidakseimbangan pembangunan sisi laut dan sisi darat pelabuhan. Kapasitas sisi laut diperbesar, sementara sisi darat tidak mengalami pengembangan berarti, termasuk ketersediaan parkir truk, toilet, dan fasilitas dasar lainnya.

    Akademisi dari Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu juga menyoroti pilihan moda transportasi yang selama ini lebih mengandalkan jalan raya. Akses rel, yang di masa Hindia Belanda pernah menghubungkan langsung pelabuhan dengan kawasan industri, kini nyaris tak difungsikan. Padahal, secara ekonomi, angkutan berbasis rel lebih efisien untuk jarak menengah 500–1.500 kilometer.

    “Menggunakan jalan rel, lebih mahal ketimbang jalan raya. Menggunakan jalan rel, mahal, disebabkan menggunakan BBM nonsubsidi, masih dikenakan PPN 11 persen dan dikenakan track access charge (TAC),” jelas Djoko.

    Dia juga menyoroti hilangnya buffer zone—area penyangga antara pelabuhan dengan pemukiman—yang dahulu diatur dengan jarak minimal satu kilometer. Kini, kawasan itu dipenuhi bangunan komersial dan hunian, mempersempit ruang gerak truk dan logistik.

    Tak hanya itu, Djoko menilai pungutan Rp17.500 untuk parkir satu kali masuk pelabuhan sangat memberatkan pengemudi. Biaya ini, kata dia, dibebankan dari uang jalan yang diberikan ke sopir, padahal tidak jelas peruntukannya.

    “Perparkiran adalah konsesi dari pemerintah. Biaya-biaya semacam ini selain menyebabkan ekonomi biaya tinggi (high cost), juga tidak jelas manfaatnya. Penarikan biaya pada ranah publik harus jelas peruntukan dan manfaatnya,” tegasnya.

    Menurutnya, layanan publik seperti pelabuhan semestinya tidak berorientasi profit, tetapi hanya sekadar cost recovery. Jika tidak, maka biaya logistik di Indonesia akan terus mahal, dan daya saing nasional kian melemah dibanding negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    “Biaya produksi barang di Indonesia jauh lebih tinggi. Selain cost logistic, juga karena perizinan yang ruwet dan mahal. Ditambah lagi beban dari oknum aparat dan preman yang marak,” ujar Djoko.

    Kemacetan di Tanjung Priok, lanjut Djoko, juga dipicu kebijakan pemerintah yang terlalu lama membatasi operasional logistik selama musim mudik Lebaran, hingga 16 hari. Akibatnya, terjadi penumpukan kontainer dan hambatan distribusi barang.

    “Pembatasan operasional angkutan logistik semestinya tidak boleh lebih dari lima hari. Ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi,” katanya.

    Untuk jangka panjang, Djoko mengusulkan agar pemerintah menghidupkan kembali jalur rel yang dahulu menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar, seperti Belawan, Teluk Bayur, Panjang, Tanjung Emas, Juwana, hingga Tanjung Perak. Ia juga mendesak agar area penyangga dikembalikan fungsinya sebagai zona bebas bangunan.

    “Oleh karena itu, pemerintah harus mengevaluasi kebijakan itu agar tidak terulang. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan lagi akibat kesalahan kebijakan dan pada akhirnya juga negara merugi, karena pertumbuhan ekonominya tidak tercapai,” pungkas Djoko.

  • Kemacetan Parah di Tanjung Priok, Potret Buruknya Tata Kelola Pelabuhan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 April 2025

    Kemacetan Parah di Tanjung Priok, Potret Buruknya Tata Kelola Pelabuhan Megapolitan 19 April 2025

    Kemacetan Parah di Tanjung Priok, Potret Buruknya Tata Kelola Pelabuhan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai, kemacetan parah yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, merupakan imbas buruknya tata kelola kawasan pelabuhan.
    Menurut dia, ada ketimpangan tata kelola di wilayah tersebut antara pengembangan sisi laut dan sisi darat.
    “Pembangunan di
    Pelabuhan Tanjung Priok
    memperbesar terus kapasitas sisi laut, namun kapasitas sisi darat tidak dikembangkan,” ujar Djoko dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).
    Ia menilai, perhitungan kapasitas pelabuhan seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi laut, tetapi juga mempertimbangkan fasilitas di darat.
    Kapasitas terkecil dari seluruh komponen pelabuhan seharusnya menjadi acuan utama dalam perencanaan.
    Selain itu, hilangnya area penyangga atau
    buffer zone
    antara pelabuhan dengan lingkungan permukiman membuat kemacetan makin parah.
    Menurut Djoko, idealnya, area
    buffer zone
    minimal memiliki jarak satu kilometer dan bebas dari bangunan.
    “Kita harus ikuti
    layout
    asli kawasan pelabuhan zaman Hindia Belanda dengan batas pelabuhan itu Cempaka Mas dan sampai ke timur,” kata dia.
    Kemacetan juga diperparah dengan minimnya penggunaan moda angkutan berbasis rel. Padahal, angkutan rel dinilai lebih efisien untuk distribusi logistik jarak menengah.
    Namun, kini penggunaan jalur kereta sudah sedikit peminatnya karena biaya yang lebih mahal dibanding jalur darat.
    “Menggunakan jalan rel, mahal, disebabkan menggunakan BBM no subsidi, masih dikenakan PPN 11 persen dan dikenakan
    track access charge
    (TAC),” jelas dia.
    Di sisi lain, ia menilai tarif parkir truk sebesar Rp 17.500 sekali masuk pelabuhan sebagai beban tambahan bagi para sopir truk.
    Biaya ini dinilai tidak transparan penggunaannya dan justru menambah beban logistik secara keseluruhan.
    “Penarikan biaya pada ranah publik harus jelas peruntukan dan manfaatnya. Ruang publik bukan untuk sebagai ladang penghasil uang, tapi sudah ada aturannya,” kata dia.
    Djoko mengatakan, jika kondisi ini tidak segera dibenahi, maka kemacetan di kawasan pelabuhan akan terus berulang dan berdampak pada kelancaran distribusi barang secara nasional.
    ‘Pemerintah harus mengevaluasi kebijakan itu agar tidak terulang,” ucap dia.
    Kemacetan panjang terjadi di sejumlah ruas jalan Jakarta Utara sejak Rabu (16/4/2025) malam hingga Jumat (18/4/2025) pagi.
    Kepadatan lalu lintas hingga lumpuh total ini terpusat di wilayah Tanjung Priok akibat aktivitas bongkar muat di sejumlah terminal pelabuhan.
    Meningkatnya aktivitas bongkar muat di NPCT One disebabkan oleh keterlambatan tiga kapal asal luar negeri yang bersandar.
    Pelindo tidak memprediksi bahwa keterlambatan tiga kapal ini juga berimbas pada peningkatan volume bongkar muatan.
    Belum lagi bertepatan dengan konsumen yang mengejar waktu sebelum libur panjang yang jatuh pada Jumat hingga Minggu (20/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.