Tag: Hindia

  • ​Waspada Bibit Siklon Tropis Memicu Hujan Lebat Hingga Angin Kencang

    ​Waspada Bibit Siklon Tropis Memicu Hujan Lebat Hingga Angin Kencang

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan pada bibit siklon tropis yang berada di wilayah Indonesia. BMKG memperkirakan pada periode 19-25 Desember 2025 beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami hujan lebat hingga sangat lebat, disertai angin kencang. 

    Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi ini. Hal ini terjadi akibat munculnya dua bibit siklon tropis di wilayah perairan selatan Indonesia.

    Sesuai hasil pemantauan, pemicu utama cuaca ekstrem ini adalah Bibit Siklon Tropis 93S dan 95S. Bibit 93S terpantau di Samudra Hindia, selatan Jawa Timur, dengan tekanan pusat 1005 hPa. 

    Bibit siklon ini memiliki peluang sedang hingga tinggi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. 

    Dampaknya, kecepatan angin di perairan selatan Jawa Timur hingga NTT diperkirakan melonjak di atas 25 knot.

    Sementara itu, Bibit 95S berada di Laut Arafuru, selatan Kepulauan Aru dengan tekanan di pusat 1006 hPa, dan kecepatan maksimum di dekat pusat sebesar 20 knot. Pada bagian ini potensinya rendah untuk menjadi siklon.

    Meskipun begitu, bibit Siklon ini memicu konvergensi atau perlambatan angin yang memanjang dari Papua Tengah hingga Papua Selatan, dan Laut Arafuru.
     

    Selain dua bibit siklon tersebut, adanya sirkulasi siklonik di barat Aceh dan utara Papua turut memicu pertumbuhan awan hujan di sepanjang Semenanjung Malaysia hingga Papua Barat.

    Pada beberapa waktu ada perhatian khusus untuk berjaga-jaga dengan potensi ini, diantaranya:

    Periode 19-21 Desember 2025:

    Siaga Hujan Sangat Lebat: Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

    Waspada Angin Kencang: Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.

    Periode 22-25 Desember 2025 (Menjelang Natal):

    Hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sumatera hingga Papua berpotensi mengalami hujan sedang.

    Siaga Utama: Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan tetap berada dalam status siaga hujan lebat.

    Angin Kencang: Kep. Riau, Sumatera Barat, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Bali, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini guna meminimalisir risiko bencana hidrometeorologi.

    (Syarifah Komalasari)

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan pada bibit siklon tropis yang berada di wilayah Indonesia. BMKG memperkirakan pada periode 19-25 Desember 2025 beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami hujan lebat hingga sangat lebat, disertai angin kencang. 
     
    Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi ini. Hal ini terjadi akibat munculnya dua bibit siklon tropis di wilayah perairan selatan Indonesia.
     
    Sesuai hasil pemantauan, pemicu utama cuaca ekstrem ini adalah Bibit Siklon Tropis 93S dan 95S. Bibit 93S terpantau di Samudra Hindia, selatan Jawa Timur, dengan tekanan pusat 1005 hPa. 

    Bibit siklon ini memiliki peluang sedang hingga tinggi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. 
     
    Dampaknya, kecepatan angin di perairan selatan Jawa Timur hingga NTT diperkirakan melonjak di atas 25 knot.
     
    Sementara itu, Bibit 95S berada di Laut Arafuru, selatan Kepulauan Aru dengan tekanan di pusat 1006 hPa, dan kecepatan maksimum di dekat pusat sebesar 20 knot. Pada bagian ini potensinya rendah untuk menjadi siklon.
     
    Meskipun begitu, bibit Siklon ini memicu konvergensi atau perlambatan angin yang memanjang dari Papua Tengah hingga Papua Selatan, dan Laut Arafuru.
     

     
    Selain dua bibit siklon tersebut, adanya sirkulasi siklonik di barat Aceh dan utara Papua turut memicu pertumbuhan awan hujan di sepanjang Semenanjung Malaysia hingga Papua Barat.
     
    Pada beberapa waktu ada perhatian khusus untuk berjaga-jaga dengan potensi ini, diantaranya:
     
    Periode 19-21 Desember 2025:
     
    Siaga Hujan Sangat Lebat: Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
     
    Waspada Angin Kencang: Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
     
    Periode 22-25 Desember 2025 (Menjelang Natal):
     
    Hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sumatera hingga Papua berpotensi mengalami hujan sedang.
     
    Siaga Utama: Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan tetap berada dalam status siaga hujan lebat.
     
    Angin Kencang: Kep. Riau, Sumatera Barat, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Bali, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
     
    BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini guna meminimalisir risiko bencana hidrometeorologi.
     
    (Syarifah Komalasari)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Langit Surabaya Diselimuti Kabut Siang Bolong, BMKG Sebut Imbas Bibit Siklon 93S

    Langit Surabaya Diselimuti Kabut Siang Bolong, BMKG Sebut Imbas Bibit Siklon 93S

    Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena kabut putih tipis menyelimuti langit Kota Surabaya sepanjang hari, Jumat (19/12/2025). Pemandangan gedung-gedung bertingkat di pusat kota tampak samar tertutup kabut transparan di bawah naungan awan mendung, meski waktu menunjukkan siang hari.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengonfirmasi bahwa kondisi atmosfer tersebut dipicu oleh keberadaan Bibit Siklon 93S. Fenomena alam ini terpantau berada di Samudra Hindia, tepatnya di wilayah sebelah selatan Jawa Barat.

    Prakirawan BMKG Juanda, Restina Wardhani, menjelaskan bahwa fenomena di Surabaya merupakan efek samping dari aktivitas bibit siklon tersebut.

    “Sesuai dengan info dari Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta, terdapat dampak tidak langsung dari bibit Siklon 93S,” kata Restina, Jumat (19/12/2025).

    Menurut Restina, keberadaan bibit siklon menyebabkan pasokan uap air di udara meningkat secara signifikan. Kondisi inilah yang memicu terbentuknya partikel kabut di wilayah Surabaya dan sekitarnya, meskipun matahari seharusnya bersinar terik.

    “Pasokan uap air di udara meningkat meskipun siang hari sehingga terbentuk kabut tipis di Surabaya dan sekitarnya,” terangnya.

    Dampak Bibit Siklon 93S tidak hanya terbatas pada munculnya kabut. BMKG memperingatkan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Timur.

    Terkait durasi fenomena ini, BMKG belum dapat memberikan estimasi waktu pasti kapan kondisi cuaca akan kembali normal. Perubahan cuaca saat ini dinilai sangat fluktuatif mengikuti pergerakan angin.

    “Untuk prediksi sampai kapan (dampak dari bibit siklon 93S) tergantung pada sistem atmosfer dan angin di sekitarnya,” ucap Restina. [rma/beq]

  • Banten Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 25 Desember 2025, Siklon Tropis Terpantau di Samudera Hindia

    Banten Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 25 Desember 2025, Siklon Tropis Terpantau di Samudera Hindia

    Liputan6.com, Jakarta – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Provinsi Banten pada periode 18–25 Desember 2025. Penyebabnya, bibit siklon tropis 93S yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Jawa Timur.

    Kepala BBMKG Wilayah II, Hartanto menyatakan, kecepatan angin maksimum 35 knot atau sekitar 65 km/jam dengan tekanan minimum 1.000 hPa.

    “Bibit siklon tropis ini berpotensi dalam 24 jam ke depan menjadi siklon tropis dengan kategori sedang hingga tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan curah hujan dan angin kencang di wilayah Provinsi Banten,” ujarnya di Kota Serang, Jumat (19/12/2025). Dilansir Antara.

    BMKG mencatat pembentukan daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di sekitar wilayah Banten, yang mendukung pertumbuhan awan hujan.

    Selain itu, gelombang dengan frekuensi rendah (low frequency) di Pulau Jawa, kelembapan udara tinggi, dan atmosfer yang relatif labil berpotensi memperkuat hujan konvektif di skala lokal.

    Berdasarkan analisis BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Tangerang bagian tengah dan selatan, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak bagian timur dan selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

    Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprediksi terjadi di Kabupaten Pandeglang serta Kabupaten Serang bagian barat dan selatan.

    Selain hujan, BMKG memperingatkan potensi angin kencang hingga 45 km/jam di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang bagian barat dan selatan, Kabupaten Lebak bagian utara dan selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

  • Siklon 93S Menguat, Waka Komisi V DPR Imbau Warga Waspada

    Siklon 93S Menguat, Waka Komisi V DPR Imbau Warga Waspada

    Jakarta

    BMKG mengumumkan siklon tropis 93S kini menguat dan beberapa daerah berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat. Waka Komisi V DPR Ridwan Bae mengimbau warga untuk waspada.

    “Memang BMKG sekaligus peringatan itu, kita harus waspadai kita antisipasi dengan pikiran yang cerdas. Walau kita sadar bahwa setiap akhir tahun adalah tempat (momen) berkumpul keluarga, tapi kalau tidak penting-penting amat (bisa) melalui videocall untuk mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru,” ujar Ridwan Bae kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).

    Menurutnya, peringatan dari BMKG harus diwaspadai. Namun, jika masyarakat tetap ingin berangkat liburan atau mudik, ia mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan berdoa kepada Tuhan.

    “Tapi kalau tidak terlalu penting sebaiknya berdiam diri di rumah saja, atau lebih banyak tinggal di rumah saja dulu, jangan meninggalkan tempat,” sambungnya.

    Sebelumnya, BMKG menjelaskan bibit siklon 93S tropis mulai terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. Saat ini, posisi siklon tersebut berada di sekitar Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur.

    Adapun dampak pada siklon tropis 93S sebagai berikut:

    Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di:
    -Jawa Tengah
    -DI Yogyakarta
    -Jawa Timur
    -Bali
    -Nusa Tenggara Barat
    -Nusa Tenggara Timur bagian barat

    Angin Kencang:
    -Pesisir selatan Jawa Barat hingga Bali

    Gelombang Laut Tinggi (1.25-2.5 m / Moderate Seas):
    -Samudra Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba

    Halaman 2 dari 2

    (isa/idn)

  • Wilayah yang Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 16 Desember 2025

    Wilayah yang Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 16 Desember 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada Selasa (16/12/2025), mulai pukul 07.00 WIB.

    BMKG menyebutkan, gelombang laut diperkirakan dapat mencapai 4 meter. Kondisi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah utara yang bertiup dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 8-30 knot. 

    Sementara itu, di wilayah selatan, angin bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 6-30 knot.

    Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah dan Laut Arafuru.

    BMKG mencatat terdapat dua wilayah perairan dengan potensi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter, yaitu Samudra Hindia selatan Jawa Tengah dan Samudra Pasifik utara Maluku.

    BMKG mengimbau masyarakat pesisir, nelayan, serta operator transportasi laut agar tetap waspada. Gelombang tinggi berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut.

  • Wilayah yang Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 16 Desember 2025

    Wilayah yang Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 15 Desember 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada Senin (15/12/2025), mulai pukul 07.00 WIB.

    BMKG menyebutkan, gelombang laut diperkirakan dapat mencapai 4 meter. Kondisi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah utara yang bertiup dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 4-20 knot. Sementara itu, di wilayah selatan, angin bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 6-25 knot.

    Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung.

    BMKG mencatat terdapat 25 wilayah perairan dengan potensi gelombang 1,25–2,5 meter, yaitu:

    Samudra Hindia barat BengkuluSamudra Hindia barat Kepulauan MentawaiSelat Malaka bagian utaraSamudra Hindia barat AcehSamudra Hindia barat Kepulauan NiasSamudra Hindia barat LampungSamudra Hindia selatan BantenSamudra Hindia selatan Jawa BaratSamudra Hindia selatan Jawa TengahSamudra Hindia selatan DI YogyakartaSamudra Hindia selatan Jawa TimurSamudra Hindia selatan BaliSamudra Hindia selatan NTBSamudra Hindia selatan NTTSelat Karimata bagian utaraLaut Jawa bagian baratLaut Jawa bagian tengahLaut Jawa bagian timurSelat Makassar bagian selatanLaut Sulawesi bagian timurSamudra Pasifik utara MalukuSamudra Pasifik utara Papua Barat DayaSamudra Pasifik utara Papua BaratSamudra Pasifik utara PapuaLaut Arafuru bagian tengah

    Sementara itu, satu wilayah perairan akan dihantam gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter, yaitu Laut Natuna utara.

    BMKG mengimbau masyarakat pesisir, nelayan, serta operator transportasi laut agar tetap waspada. Gelombang tinggi berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut.

  • Wilayah yang Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 14 Desember 2025

    Wilayah yang Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 14 Desember 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada Minggu (14/12/2025), mulai pukul 07.00 WIB.

    BMKG menyebutkan, gelombang laut diperkirakan dapat mencapai 4 meter. Kondisi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah utara yang bertiup dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 4-20 knot.

    Sementara itu, di wilayah selatan, angin bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 6-25 knot.

    Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung.

    BMKG mencatat terdapat tiga wilayah perairan dengan potensi gelombang 2,5–4 meter, di antaranya Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu, serta Laut Natuna Utara.

    BMKG mengimbau masyarakat pesisir, nelayan, serta operator transportasi laut agar tetap waspada. Gelombang tinggi berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut.

  • Populasi Orangutan di Tapsel hingga Ancaman Siklon Tropis Bakung

    Populasi Orangutan di Tapsel hingga Ancaman Siklon Tropis Bakung

    Berikut rangkuman terheboh pekan ini yang dirangkum tim 20Detik.

    Mulai dari imbauan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf untuk donatur bencana Sumatera sampai eksistensi orangutan di hutan Tapanuli Selatan yang tak lagi terlihat pascabencana.

    Berita dari luar negeri, ada Australia yang dalam regulasinya melarang anak di bawah usia 16 tahun bermain medsos menuai pro kontra. Selain itu, ada Melani Mecimapro yang mengklaim kalau refund tiket konser Day6 sudah mencapai 80% tetapi klaim itu bertolak belakang dengan data yang dihimpun oleh fans Day6 atau perwakilan konsumen.

    Di akhir rangkuman berita terheboh pekan ini, ada prediksi BMKG soal ancaman bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia, barat daya Lampung yang diprediksi meningkat jadi siklon tropis Bakung.

  • BMKG Juanda Peringatkan Ancaman Cuaca Ekstrem, Mojokerto Raya Masuk Zona Waspada

    BMKG Juanda Peringatkan Ancaman Cuaca Ekstrem, Mojokerto Raya Masuk Zona Waspada

    Mojokerto (beritajatim.com) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menetapkan Kabupaten dan Kota Mojokerto sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Potensi cuaca ekstrem tersebut dikeluarkan selama periode 11–20 Desember 2025.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, mengatakan bahwa dalam 10 hari ke depan diprakirakan terjadi peningkatan intensitas hujan di sejumlah daerah, termasuk Mojokerto Raya, yakni Kabupaten dan Kota Mojokerto. Hal ini seiring aktifnya dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Mojokerto. Dampaknya bisa berupa banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Beritajatim.com, Sabtu (13/12/2025).

    Ia menjelaskan, hampir seluruh wilayah Jawa Timur saat ini telah memasuki musim hujan. Kondisi tersebut diperkuat oleh kemunculan Bibit Siklon Tropis 935 di Samudra Hindia selatan NTB yang memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan suplai uap air ke wilayah Jawa Timur.

    Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer Low, Kelvin, dan Rossby, serta suhu muka laut Selat Madura yang masih hangat, turut mendukung pertumbuhan awan-awan hujan yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. BMKG Juanda mengimbau masyarakat Mojokerto, khususnya yang berada di wilayah rawan banjir dan perbukitan.

    “Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi. Pengguna jalan juga diminta berhati-hati karena hujan lebat berpotensi menyebabkan jalan licin dan jarak pandang terbatas. Masyarakat juga diharapkan rutin memantau informasi cuaca terkini dan peringatan dini dari BMKG,” katanya.

    Tujuannya agar dapat melakukan langkah antisipasi lebih awal. Taufiq menambahkan, informasi cuaca dan peringatan dini dapat diakses melalui laman resmi BMKG Juanda maupun kanal media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan informasi cuaca 24 jam. [tin/kun]

  • Siklon Tropis Bakung Jauhi Wilayah Indonesia, BMKG: Tetap Waspadai Cuaca Ekstrem

    Siklon Tropis Bakung Jauhi Wilayah Indonesia, BMKG: Tetap Waspadai Cuaca Ekstrem

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem seiring dengan peningkatan status Bibit Siklon 91S di Samudra Hindia barat daya Lampung menjadi Siklon Tropis Bakung sejak Jumat (12/12/2025) pukul 19.00 WIB.

    Meski Siklon Tropis Bakung bergerak menjauhi wilayah Indonesia, fenomena iklim ini diperkirakan tetap memberikan dampak langsung terhadap cuaca di sejumlah wilayah Indonesia.

    Hasil analisis BMKG per Sabtu (13/12/2025) pukul 13.00 WIB menunjukkan bahwa Siklon Tropis Bakung memiliki kecepatan angin maksimum 45 knot (83 km/jam) dengan tekanan di sekitar sistem minimum 996 hPa.

    “Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Bakung diprediksi meningkat intensitasnya dalam 24 jam ke depan menjadi kategori 2 dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia,” tulis BMKG dalam akun Instagram @infobmkg.

    Dalam pernyataan resmi pada Jumat (12/12/2025) malam, BMKG menjelaskan dampak tidak langsung Siklon Tropis Bakung terhadap wilayah Indonesia mencakup adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian Bengkulu, Lampung, dan Banten. Sementara itu, angin kencang berpotensi terjadi di Bengkulu dan gelombang tinggi (1,25–2.5 meter) berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Selat Sunda bagian selatan.

    BMKG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S yang saat ini masih terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan Bali-Nusa Tenggara, tepatnya berada di sekitar 12.0°LS 115.8°BT. Bibit siklon ini terbentuk sejak Kamis (11/12/2025) pukul 07.00 WIB.

    Hasil analisis terbaru BMKG menunjukkan bahwa 93S diprediksi bergerak perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dan dalam periode 24 hingga 72 jam ke depan masih berpeluang rendah untuk berubah menjadi siklon tropis.

    Meski demikian, 93S secara tidak langsung berpotensi memicu potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Yaitu, hujan dengan intensitas sedang-lebat di sebagian wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta angin kencang dan gelombang tinggi di pesisir selatan Jawa Timur, Bali hingga Nusa Tenggara.