Tag: Hilman Latief

  • Visa Furoda Tak Kunjung Terbit, Calon Jemaah Haji Gagal ke Tanah Suci?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Mei 2025

    Visa Furoda Tak Kunjung Terbit, Calon Jemaah Haji Gagal ke Tanah Suci? Nasional 31 Mei 2025

    Visa Furoda Tak Kunjung Terbit, Calon Jemaah Haji Gagal ke Tanah Suci?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Harapan calon jemaah haji untuk dapat menjalankan ibadah haji lewat jalur furoda atau non-kuota terancam pupus.
    Pasalnya, Kerajaan Arab Saudi tidak mengeluarkan visa untuk haji furoda pada tahun ini dan proses pemvisaan jemaah haji pun sudah ditutup.
    “Saya sudah mendapat konfirmasi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bahwa proses pemvisaan sudah tutup per 26 Mei 2025, pukul 13.50 waktu Arab Saudi (WAS),” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).
    Seperti diketahui, haji lewat jalur furoda memang bersifat non-kuota sehingga tidak ada jumlah pasti yang diberikan setiap tahunnya.
    Selain itu, keberangkatan jemaah baru bisa dipastikan setelah visa dan tiket pesawat diterbitkan.
    Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan,  wewenang mengeluarkan
    visa haji furoda
    sepenuhnya ada pada Pemerintah Arab Saudi, bukan dari pemerintah Indonesia.
    Kemenag
    masih terus membangun komunikasi dengan otoritas Arab Saudi agar visa haji furoda seluruhnya bisa terbit.
    “Iya, kami lagi menunggu (keputusan) Saudi. Itu kan di luar kewenangan kami,” kata Nasaruddin di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).
    Senada, Ketua Komisi Nasional Haji Mustolih Siradj juga menekankan bahwa visa haji furoda  berada di luar tanggung jawab pemerintah dan murni menjadi urusan bisnis antara jemaah haji dan penyelenggara travel.
    Oleh sebab itu, ia meminta publik, khususnya jemaah, tidak menyalahkan pemerintah.

    Visa haji furoda
    belum juga diterbitkan oleh otoritas Arab Saudi sampai batas akhir pelayanan. Ini bukan tanggung jawab pemerintah karena berada di luar kuota resmi,” kata Mustolih dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (30/5/2025), dikutip dari
    Antaranews.
    Ia menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), pemerintah hanya bertanggung jawab terhadap kuota resmi yang terdiri atas 98 persen haji reguler dan delapan persen
    haji khusus
    .
    Sementara itu, visa haji furoda yang dikenal sebagai visa mujamalah merupakan jalur undangan yang diurus langsung oleh travel dan tidak masuk dalam kuota nasional.
    Dia menilai minimnya transparansi informasi terkait risiko dalam haji furoda dan kebijakan otoritas Arab Saudi yang bisa berubah sewaktu-waktu juga patut menjadi perhatian bersama sebagai faktor penyebab kegagalan.
    “Jadi pengaturan lebih lanjut tentang mekanisme, syarat, dan standar pelayanan haji furoda perlu segera dirumuskan agar ada kepastian hukum, dan perlindungan bagi jemaah dari potensi kerugian materiil maupun sosial,” ujar Mustolih.
    Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (
    AMPHURI
    ) menyarankan agar jemaah yang gagal berangkat haji lewat jalur furoda untuk mendaftar haji khusus.
    “PIHK (Penyelenggara Ibadah
    Haji Khusus
    ) sebaiknya menyarankan kepada jemaah untuk beralih mendaftar haji khusus,” dikutip dari surat edaran resmi AMPHURI, Kamis (29/5/2025).
     
    Sementara, anggota Komisi VIII DPR yang juga Panitia Pengawas (Panwas) Haji, Abdul Fikri Faqih, juga mendorong Kemenag dan pihak keimigrasian untuk melakukan diplomasi dengan Kerajaan Arab Saudi. 
    Di samping itu, ia mendorong adanya revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk mengatur ihwal haji mandiri karena haji furoda untuk saat ini belum memiliki landasan hukum yang kuat di Indonesia.
    “Seiring dengan itu, Panitia Kerja revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Komisi VIII DPR RI sedang membahas untuk membuka opsi haji dan umrah mandiri agar dilindungi oleh UU,” ujar Fikri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menag Nasaruddin Minta Jemaah Fokus Persiapan Wukuf di Arafah

    Menag Nasaruddin Minta Jemaah Fokus Persiapan Wukuf di Arafah

    Bisnis.com, JEDDAH — Setibanya di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (29/5/2025) Amirulhajj, Menteri Agama Nasaruddin Umar langsung mengingatkan jemaah haji Indonesia agar fokus mempersiapkan diri menyambut puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah.

    Dia menegaskan bahwa keberhasilan ibadah haji sangat ditentukan oleh kesiapan jemaah, baik dari sisi pengetahuan maupun kondisi fisik. 

    “Kita selalu wanti-wanti, seluruh jemaah haji kali ini fokusnya kepada pelaksanaan haji. Jangan sampai kita mengejar sunah tapi gagal mendapatkan yang wajib,” kata Nasaruddin. 

    Menag pun menekankan pentingnya pemahaman yang benar terkait syarat dan rukun haji. Menurutnya, pelayanan jemaah tidak hanya menyangkut logistik seperti konsumsi, transportasi, dan akomodasi, tetapi juga mencakup pembinaan ibadah yang mendalam.

    “Boleh jadi makanan, hotel, dan kendaraan kita siapkan dengan baik. Tapi kalau rukunnya tidak dikerjakan atau syarat hajinya tidak terpenuhi, maka ibadahnya bisa tidak sah. Ini yang harus kita jaga,” katanya. 

    Untuk itu, Kementerian Agama memperkuat layanan pembinaan ibadah melalui musytasyar dinni (konsultan ibadah), petugas kloter, serta para pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). 

    Nasaruddin menyampaikan bahwa kehadiran Amirulhaj membawa misi penting untuk memastikan seluruh layanan jemaah haji Indonesia berjalan optimal, termasuk aspek pelayanan dan pembinaan ibadah.

    Untuk memastikan seluruh jemaah mendapatkan pelayanan ibadah yang optimal, Kemenag melibatkan sekitar 20 ulama dan pakar keagamaan yang tergabung dalam mustasyar diny. 

    “Mustasyar diny ini sudah datang sebelum Amirulhaj tiba, dan kehadiran mereka sangat efektif dalam membimbing ibadah jemaah,” ujar Nasaruddin.

    Menag juga kembali menyoroti pentingnya menjaga kesehatan menjelang wukuf di Arafah. Ia mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri mengejar ibadah sunah, seperti arbain di Madinah, jika kondisi fisik tidak memungkinkan.

    “Jangan sampai karena mengejar sunah, jemaah justru kelelahan dan tidak sanggup menjalani wukuf di Arafah. Kita harus utamakan yang wajib,” ujarnya.

    Dia juga meminta para petugas agar membantu jemaah membuat prioritas ibadah dengan bijak, serta memastikan mereka mendapatkan informasi dan arahan yang tepat.

    Koordinasi antar petugas dan pimpinan kloter terus diperkuat. Laporan perkembangan lapangan juga rutin disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut Menag, Presiden menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak dalam penyelenggaraan haji tahun ini.

    Kedatangan Menag disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdulaziz, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief, Konjen RI Jeddah Yusron B. Ambary, serta jajaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. 

    Turut mendampingi Menag, Wakil Menteri Agama sekaligus Naib Amirul Haj Romo Muhammad Syafi’i. Turut menyertai pula beberapa anggota Amirulhaj seperti Muhadjir Effendy, Amirsyah Sanusi Tambunan, Dudung Abdurachman, serta Arifatul Choiri Fauzi.

  • Cuaca Panas Ekstrem Saat Puncak Haji, Menag Ingatkan Jemaah Perbanyak Minum dan Jaga Energi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    Cuaca Panas Ekstrem Saat Puncak Haji, Menag Ingatkan Jemaah Perbanyak Minum dan Jaga Energi Nasional 29 Mei 2025

    Cuaca Panas Ekstrem Saat Puncak Haji, Menag Ingatkan Jemaah Perbanyak Minum dan Jaga Energi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    meminta
    jemaah haji
    untuk memperbanyak minum dan menghemat energi karena
    cuaca ekstrem
    yang mencapai 50 derajat Celsius di
    Mekkah
    , Arab Saudi.
    Nasaruddin mengatakan, persoalan cuaca ekstrem ini merupakan salah satu tantangan serius dalam pelaksanaan haji tahun ini.
    “Cuaca sangat ekstrem. Suhu di Saudi Arabia dan di Mekkah sekarang ini sekitar 50 derajat Celsius. Ini satu persoalan tersendiri bagi orang Indonesia,” tutur Nasaruddin saat konferensi pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).
    Karena itu, Nasaruddin mengimbau jemaah haji Indonesia agar melakukan penyesuaian dengan suhu ekstrem tersebut.
    Menag sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal ini meminta jemaah haji menjaga cairan tubuh dan energi selama melakukan ibadah.
    “Diimbau terus-menerus agar selalu memelihara cairan tubuh. Minum lebih banyak dan memelihara,
    saving energy
    ,” tuturnya.
    Jemaah disarankan tidak terlalu memaksakan diri menjalankan ibadah sunah karena berisiko jatuh sakit saat puncak haji.
    “Jangan sampai nanti mengejar sunah, mau arba’in di Madinah, mau memperbanyak umrah di Mekkah, tetapi nanti pada hari-H haji itu kolaps.
    Saving energy
    untuk hari-H haji itu,” ucap Nasaruddin.
    Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief juga telah memperingatkan jemaah haji untuk tidak keluar tenda saat wukuf di Arafah karena cuaca panas mencapai 50 derajat Celsius.
    Selama wukuf di Arafah, jemaah juga telah mendapatkan fasilitas seperti kasur, bantal, selimut, dan AC atau pendingin ruangan.
    “Cuaca saat wukuf di Arafah diperkirakan sangat panas, mencapai kisaran 50 derajat Celsius. Karena itu, jemaah haji diimbau tidak keluar dari tenda saat wukuf di Arafah,” kata Hilman dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).
    Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arab juga telah berpesan bahwa cuaca panas akan melanda pada saat puncak haji.
    Untuk itu, jemaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus demi terhindar dari
    heatstroke
    dan serangan panas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengintip Tenda Mina Bernuansa Ala Indonesia! Begini Isi Dalamnya

    Mengintip Tenda Mina Bernuansa Ala Indonesia! Begini Isi Dalamnya

    Jakarta: Mina bukan lagi sekadar tempat transit jemaah saat melaksanakan rangkaian ibadah haji.Tahun ini, sejumlah tenda jemaah haji Indonesia di Mina tampil beda dan lebih nyaman.
     
    Sentuhan ala Indonesia seperti bunga segar, rumput sintetis, hingga perabotan yang diimpor langsung dari Tanah Air memberi nuansa baru yang menyegarkan.
     
    Langkah ini merupakan upaya dari berbagai syarikah (perusahaan penyedia layanan haji) yang berlomba meningkatkan fasilitas bagi jemaah, agar tetap nyaman meski cuaca panas menyengat di Arab Saudi.
    Ada bunga, rumput sintetis, dan meubel Indonesia!
    Salah satu tenda yang dikunjungi adalah milik syarikah Al Bait Guests. Di maktab ini, teras tenda tampak unik. Dipenuhi bunga segar, beralaskan rumput sintetis, dan dilengkapi atap dari ranting bambu dan pohon-pohon rindang, tenda ini seakan membawa nuansa tropis Indonesia ke padang pasir Mina.

    Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

    Happy

    Inspire

    Confuse

    Sad

    Tak hanya itu, ada juga tenda dengan atap gypsum yang membuat bangunan terasa lebih kokoh dan tahan panas.

    Tambahan fasilitas untuk kenyamanan jemaah
    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, langsung meninjau kondisi tenda-tenda tersebut.
     
    Ia menyambut baik berbagai inovasi dari syarikah yang menghadirkan suasana lebih nyaman untuk jemaah.
     
    “Kami memang meminta kepada syarikah untuk membuat fasilitas tambahan, agar jemaah merasa nyaman di tengah cuaca yang sangat panas. Semua syarikah tampak berupaya memberikan kenyamanan dengan konsep yang berbeda-beda,” ujar Hilman saat kunjungan ke Arafah dan Mina, dikutip dari laman Kemenag, Rabu, 28 Mei 2025.
    Warna hijau jadi konsep Sejuk
    Konsep warna hijau yang menyejukkan dipilih untuk menambah kenyamanan visual jemaah. Hal ini sejalan dengan semangat syarikah yang ingin menghadirkan kesan sejuk, tenang, dan ramah.
     
    “Kita tadi juga sudah melihat, desain tenda dan teras dengan konsep yang sejuk, warna hijau, yang bisa memberikan kenyamanan kepada jemaah,” kata Hilman.
     
    Tak hanya soal tampilan, aspek kebersihan juga diperhatikan. Menurut Hilman, telah ada penambahan sanitasi dan toilet bertingkat yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi, meski belum merata ke semua maktab.
     
    “Kemarin kita sudah melihat ada tambahan sanitasi toilet bertingkat dari pemerintah Arab Saudi. Walaupun itu belum merata di semua maktab,” imbuh Hilman.
     
    Meski apresiasi diberikan untuk berbagai fasilitas baru, Hilman juga memberi masukan. Salah satunya soal penataan kasur yang terlalu rapat.
     
    “Kita melihat ada barang-barang baru yang disediakan oleh syarikah. Pada tanggal 1 Zulhijjah, semuanya akan dipasang untuk menyambut jemaah,” ucap Hilman.
     
    Hilman berharap persaingan antarsyarikah tetap sehat, karena tujuannya adalah meningkatkan kenyamanan jemaah haji Indonesia.
    Jika terus ditingkatkan, bukan tidak mungkin tenda-tenda di Mina akan makin menyerupai penginapan nyaman ala hotel.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Proses Visa Haji 2025 Ditutup, Dirjen PHU: 41 Tak Terbit

    Proses Visa Haji 2025 Ditutup, Dirjen PHU: 41 Tak Terbit

    Bisnis.com, JEDDAH — Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief memastikan Pemerintah Arab Saudi sudah menutup proses pemvisaan jemaah haji. Kebijakan ini berlaku bagi seluruh jenis visa haji, baik reguler, haji khusus, mujamalah, dan lainnya.

    Hilman menerangkan dari total kuota reguler sebesar 203.320 jemaah, ada 203.279 visa haji yang sudah terbit ketika proses itu ditutup, menyisakan 41 lainnya yang tidak bisa dilanjutkan prosesnya.

    “Saat pemvisaan ditutup, ada 203.279 visa jemaah yang sudah terbit dan siap berangkat, termasuk di dalamnya batal ganti. Saat ditutup, masih ada 41 visa yang masih dalam proses pemvisaan. Ini artinya sudah tidak memungkinkan dilanjutkan prosesnya,” kata Hilman di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025).

    Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, lanjutnya, menutup proses pemvisaan haji per 26 Mei 2025 pukul 13:50 Waktu Arab Saudi. Penutupan ini berlaku bagi seluruh jenis visa haji, termasuk haji reguler dan haji khusus.

    Diketahui, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Menurut Hilman, untuk haji reguler, Kementerian Agama telah memproses visa bagi 204.770 jemaah.

    “Jadi meski kuota haji reguler hanya 203.320, visa yang diproses mencapai 204.770. Ini karena ada jemaah yang sudah terbit visanya tapi batal berangkat karena berbagai alasan,” paparnya.

    Jumlah yang batal berangkat ini mencapai 1.450 jemaah reguler. Dia menuturkan, sampai dengan penutupan, pihaknya dalam penyiapan visa berkejar-kejaran dengan proses batal ganti. Setiap ada jemaah yang sudah terbit visanya namun membatalkan keberangkatan, segera diproses penggantinya.

    Hal ini terus dilakukan sampai pada titik di mana tidak dimungkinkan lagi dilakukan proses penggantian. Karena saat ini sudah ditutup, berarti peluang pengurusan visa bagi pengganti jemaah yang batal berangkat juga sudah tidak memungkinkan.

    Hilman berharap, jemaah yang sudah tervisa bisa berangkat ke Tanah Suci. Artinya, tidak ada lagi yang membatalkan keberangkatan sampai akhir masa pemberangkatan jemaah haji reguler pada 31 Mei 2025.

    “Sehingga kuota haji tahun ini terserap maksimal, per hari ini tersisa 41 visa,” katanya.

    Sementara itu untuk haji khusus, Hilman menjelaskan dari 17.680 kuota yang tersedia, telah terbit 17.532 visa. Proses pengajuan visa haji khusus dilakukan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) pemegang user id e-hajj. Ada enam pemegang user id, diantaranya PT Makassar Toraja Internasional, PT Patuna Mekar Jaya, PT Penata Rihlah, PT Aruna, PT Kafilah Maghfirah Wisata, dan PT Mega Citra Intinamandiri.

  • Dirjen Haji Kembali Cek Tenda Wukuf di Arafah, Beri Catatan Posisi Kasur

    Dirjen Haji Kembali Cek Tenda Wukuf di Arafah, Beri Catatan Posisi Kasur

    Makkah

    Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief kembali mengecek kondisi tenda untuk wukuf di Arafah. Kali ini, Hilman mengecek tenda yang disiapkan tiga syarikah, yakni Al-Bait Guest, Al-Rifadhah, dan Rehlat & Manafea.

    “Kita hari kedua evaluasi kunjungan memastikan kesiapan layanan yang diberikan oleh syarikah kita melihat situasi di Arafah seperti kemarin dan di Mina,” ujar Hilman di Arafah, Selasa (27/5/2025) siang.

    Hilman memberikan beberapa catatan kepada syarikah. Salah satunya adalah penataan kasur agar kelapa jemaah tidak kena kaki jemaah lain. Dia berharal hal itu bisa diperbaiki agar lebih memudahkan jemaah bergerak.

    “Dan juga akan mengisi kasur-kasur yang berada di tempat pojok-pojok tenda sehingga lebih nyamanlah pergerakan jemaah,” ucap Hilman.

    Hilman juga meminta syarikah menjamin kebersihan tenda-tenda yang akan ditempati jemaah Indonesia. Hilman mengatakan beberapa syarikah memberikan toilet tambahan untuk kenyamanan jemaah.

    “Memang perlu kami sampaikan terkait sanitasi ini pemerintah kerajaan juga menambah sanitasi yang berlantai 2 tetapi belum di semua maktab,” kata Hilman.

    “Hampir semua syarikah sudah siap, barang-barangnya juga baru dan sebagian besar masih dibungkus,” katanya.

    Menurut Hilman, barang-barang dari Syarikah baru dipasang pada 1 Zulhijah. Dia berharap persaingan delapan syarikah ini dapat memberikan pelayanan terbaik buat jemaah Indonesia.

    Sebelumnya, Hilman telah mengecek tenda wukuf di Arafah yang disiapkan syarikah Rakeen Mashariq dan MCDC pada Senin (26/5). Hilman meminta seluruh syarikah memastikan AC di setiap tenda menyala dengan baik.

    (haf/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dekorasi Bambu Hiasi Maktab Jemaah Haji Indonesia di Mina

    Dekorasi Bambu Hiasi Maktab Jemaah Haji Indonesia di Mina

    Bisnis.com, MAKKAH — Sebanyak 8 syarikah yang melayani jemaah calon haji Indonesia tahun ini berlomba-lomba menghadirkan inovasi layanan. Syarikah Albait Guest misalnya, menyediakan gazebo dengan dekorasi bambu di salah satu maktab jemaah Indonesia di Mina. 

    Seperti diketahui, tahun ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menjalin kerja sama dengan 8 syarikah, di antaranya Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah atau Sana Mashariq, Rifad, Mashariq Mutamayyizah atau Rakeen Mashariq, Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.

    Jaelani asal Cianjur, Jawa Barat, merupakan satu dari tiga pengrajin yang bertugas mengerjakan dekorasi tersebut bersama satu orang lainnya dari Indonesia, dan satu pengrajin dari Yaman.   

    “Bambunya dikirim dari Indonesia, waktu pengerjaan kira-kira satu minggu,” kata Jaelani, ditemui di maktab syarikah Albait Guest di Mina, Selasa (27/5/2025). 

    Dekorasi bambu, lanjut Jaelani, dirancang untuk menghadirkan suasana Nusantara bagi jemaah haji. Selain diharapkan menambah kenyamanan, juga dimaksudkan agar para jemaah merasakan nuansa yang familiar bagi mereka. 

    “Buat jemaah haji di sini, biar lebih nyaman.Di sana alamnya begitu [bernuansa bambu], datang ke sini, [agar jemaah merasa] kok ada semacam ini di Makkah,” ujarnya. 

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief dalam peninjauan langsung ke Mina mengatakan pihaknya memang meminta para syarikah untuk memberikan layanan tambahan bagi jemaah. Selain menyediakan gazebo bernuansa bambu, syarikah lain ada pula yang memberikan fasilitas sanitasi tambahan. 

    “Kita tahu Arafah dan Mina itu panas sekali. Kami juga ingin suasananya, lingkungannya, warna2-warna hijau, itu sudah membantu memberikan kenyamanan. Syarikah yang lain juga [menyediakan fasilitas tambahan] tetapi dengan konsep berbeda,” jelas Hilman. 

    Jemaah calon haji Indonesia akan mulai diberangkatkan dari Makkah ke Arafah pada 4 Juni 2025 yang bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1446 Hijriah, untuk kemudian melaksanakan wukuf di Arafah pada 5 Juni 2025. 

    Hingga Selasa (27/5/2025) pukul 15:00 Waktu Arab Saudi, sudah sebanyak 179.951 jemaah calon haji Indonesia tiba di Tanah Suci, atau 88,51% dari total rencana kedatangan sebesar 203.320. 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 166.986 jemaah di antaranya telah berada di Makkah, dan 3.720 lainnya sedang dalam perjalanan. 

  • Dirjen PHU Pastikan Jemaaah Haji Indonesia Dapat Fasilitas Sanitasi Tambahan di Arafah dan Mina

    Dirjen PHU Pastikan Jemaaah Haji Indonesia Dapat Fasilitas Sanitasi Tambahan di Arafah dan Mina

    Bisnis.com, MAKKAH — Jemaah calon haji akan mendapatkan fasilitas sanitasi tambahan di Arafah dan Mina saat puncak ibadah nanti. Direktur Jenderal Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU), Kementerian Agama Hilman Latief, untuk kedua kalinya meninjau kesiapan fasilitas tenda dan maktab yang akan ditempati jemaah calon haji Indonesia. 

    Hilman mengatakan pihak syarikah dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menambah fasilitas sanitasi untuk jemaah Indonesia pada penyelenggaraan haji tahun ini. 

    “Beberapa syarikah juga memberikan sanitasi tambahan untuk kenyamanan jemaah,” katanya usai peninjauan, Selasa (27/5/2025). 

    Sementara itu, Kerajaan Arab Saudi juga menambah fasilitas sanitasi dengan dua lantai, meskipun belum di semua maktab. 

    “Ada maktab yang memang tahun ini sudah dibangun dua lantai untuk sanitasinya, tetapi ada juga yang masih seperti tahun kemarin. Mungkin nanti bertahab,” lanjutnya. 

    Lebih lanjut pada hari kedua ini, dia masih mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh pihak syarikah. Antara lain penataan kasur agar lebih memudahkan jemaah untuk bergerak. 

    Dia juga mengatakan dari 8 syarikah penyedia layanan haji bagi jemaah Indonesia, seluruhnya telah siap. Di antara sejumlah syarikah tersebut, Hilman mengakui adanya persaingan untuk menghadirkan layanan kepada jemaah. 

    “Kami harapkan persaingan ini bisa menjadi lebih sehat, persaingan dalam arti memberikan layanan terbaik untuk jemaah haji Indonesia,” katanya. 

    Hingga Selasa (27/5/2025) pukul 15:00 Waktu Arab Saudi, sudah sebanyak 179.951 jemaah calon haji Indonesia tiba di Tanah Suci, atau 88,51% dari total rencana kedatangan sebesar 203.320. 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 166.986 jemaah di antaranya telah berada di Makkah, dan 3.720 lainny sedang dalam perjalanan. 

    Jemaah calon haji Indonesia akan mulai diberangkatkan dari Makkah ke Arafah pada 4 Juni 2025 yang bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1446 Hijriah, untuk kemudian melaksanakan wukuf di Arafah pada 5 Juni 2025. 

  • Dirjen Haji Pastikan Kesiapan Tenda untuk Wukuf di Arafah dan Mabit di Mina

    Dirjen Haji Pastikan Kesiapan Tenda untuk Wukuf di Arafah dan Mabit di Mina

    Bisnis.com, MAKKAH — Kesiapan fasilitas tenda untuk wukuf di Arafah dan bermalam atau mabit di Mina semakin dimatangkan jelang puncak ibadah Haji. 

    Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, saat mengecek kesiapan wukuf di Arafah, meminta pihak syarikah penyedia layanan untuk memperbaiki sejumlah fasilitas yang akan digunakan jemaah calon haji Indonesia. Salah satu yan ditinjau adalah lokasi wukuf yang disiapkan oleh syarikah Rakeen Mashariq. 

    Tenda tersebut terpantau sudah dilengkapi AC, karpet, kasur hingga bantal. Ada pula pemanas air hingga lemari es di setiap bagian depan tenda hingga area duduk-duduk di luar tenda.

    Hilman kemudian beralih ke tenda yang disiapkan syarikah MCDC. Sebagaimana titik tinjauan sebelumnya, kasur, toilet, hingga dapur, juga tak luput dari peninjauan. Hilman lalu meminta pihak syarikah menempelkan nomor di setiap bagian depan tenda yang akan mempermudah jemaah dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk mengidentifikasi tenda.

    “Ini nanti dikasih nomor tenda biar mudah,” ujar Hilman.

    Usai mengecek tenda di Arafah, Hilman dan rombongan mengecek persiapan di Mina, mulai dari menjajal kasur hingga mengecek toilet. Air di toilet terpantau sudah mengalir dan AC di tenda juga sudah menyala.

    “Alhamdulillah kami juga sudah berdiskusi dengan para CEO yang menjadi mitra kami. Mereka juga bisa memahami konteks jemaah kita yang mana sebagian besar masih harus bergabung dengan grupnya, dengan keluarga  ada orang tua dengan pendampingnya. Kami komunikasikan,” ucap Hilman.

    Dia menjamin layanan terbaik untuk para jemaah dan berharap puncak ibadah haji nanti dalam dijalani dengan khidmat dan nyaman.

    “Kami sudah lihat banyak perbaikan, block-nya, listrik sudah tidak banyak lagi kabel keluar, AC juga sudah lebih baik dan kami juga meminta kepada pimpinan syarikah pastikan itu dari sekian ribu tenda dipastikan itu tidak ada bermasalah pendinginnya dan sanitasi,” tuturnya.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 8 Mei 2025: Langit Cerah Berawan Diprakirakan Dari Pagi hingga Malam – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 8 Mei 2025: Langit Cerah Berawan Diprakirakan Dari Pagi hingga Malam – Page 3

    Salah satu yang harus diwaspadai jamaah calon haji Indonesia selama berada di Tanah Suci yakni potensi cuaca panas ekstrem. Kementerian Agama mengimbau agar para jamaah mengantisipasi kondisi tersebut khususnya pada puncak ibadah wukuf di Arafah yang diperkirakan akan berlangsung pada 5 Juni 2025.

    Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi melalui petugas dan tenaga medis.

    “Bulan Juni di Tanah Suci dipastikan masuk musim panas. Kami sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi melalui petugas, termasuk tim medis, agar jamaah tetap dalam kondisi fit saat puncak ibadah,” kata Hilman di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (1/5), dilansir ANTARA.

    Dia menekankan pentingnya menjaga stamina dengan mengatur ritme ibadah, khususnya ibadah sunnah sebelum puncak haji. Jamaah juga disarankan rutin mengonsumsi air dalam jumlah kecil tapi sering agar terhindar dari dehidrasi.

    “Minum cukup air secara berkala, tidak sekaligus dalam jumlah besar. Ini penting untuk menjaga daya tahan tubuh,” ujarnya.

    Jamaah calon haji juga diminta agar bijak memilih waktu beraktivitas di luar ruangan guna menghindari paparan langsung sinar amatahari. Kemenag telah menyiapakn pendampingan khusus di setiap kloter untuk memandu sekaligs memantau kondisi jamaah secara berkala.

    Guna mendukung kelancaran dan keamanan ibadah haji, Hilman memastikan akan ada sistem informasi “Kabar Haji Indonesia” untuk menyampaikan secara rutin ragam aktivitas calon jamaah haji atau bila ada peristiwa penting kepada masyarakat di Indonesia.

    Informasi ini akan mencakup perkembangan operasional, cuaca, situasi kesehatan, hingga dinamika di Arab Saudi selama musim haji berlangsung.

    “Insya Allah, setiap hari informasi tentang haji akan terus diperbarui dan disampaikan kepada masyarakat di Tanah Air,” katanya.