Tag: Hery Gunardi

  • Sederet PR Dirut Baru BSI

    Sederet PR Dirut Baru BSI

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi menunjuk Anggoro Eko Cahyo sebagai Direktur Utama (Dirut) melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual pada Jumat (16/5/2025). Anggoro resmi terpilih menggantikan Hery Gunawan yang saat ini ditetapkan sebagai Dirut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

    Diketahui, Anggoro merupakan mantan Dirut BPJS Ketenagakerjaan yang juga memiliki rekam jejak seorang bankir di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sejak tahun 1994 hingga 2020. Kemudian ditarik sebagai Dirut BPJS Ketenagakerjaan untuk periode 2021-2026.

    Sementara untuk BSI sendiri, tercatat memiliki kinerja keuangan yang positif sepeninggalan kepemimpinan Hery Gunardi sejak 2021-2025. Teranyar, BSI membukukan laba bersih Rp 7,01 triliun atau tumbuh 22,83% dengan total aset Rp 409 triliun sepanjang 2024.

    Namun begitu, BSI tak terlepas dari rekam jejak kelabu, yang signifikan mengganggu kinerja perseroan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kepemimpinan Anggoro. Lantas, kasus apa saja yang pernah menimpa BSI?

    Fraud BSI yang Melibatkan Karyawan (2023-2025)

    Berdasarkan catatan detikcom, BSI sempat terseret perkara penggelapan dana nasabah di Aceh Timur, Aceh, yang terjadi pada 20 Desember 2024. Pria berinisial AD (30), pelaku yang merupakan oknum karyawan BSI di Aceh, diduga menggelapkan dana deposito nasabah senilai Rp 700 juta.

    Dalam aksinya, AD terbukti membuat fraud dengan bukti menyalahgunakan dana nasabah dan melakukan pencatatan palsu pada sistem perbankan. Akibat aksinya, kerugian BSI ditaksir sebesar Rp 668,5 juta. AD pun dikenakan Pasal 63 dan 66 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.

    Kasus serupa kemudian terjadi juga untuk BSI di cabang Bengkulu yang ditaksir menelan kerugian sebesar Rp 8 miliar. Terdakwa berinisial TKD merupakan karyawan BSI cabang Bengkulu, melakukan aksinya dengan membuat tabungan ganda yang ia lakukan sejak 2019 hingga 2024.

    TKD divonis sembilan tahun penjara dengan hukuman denda sebesar Rp 10 miliar akibat melanggar Pasal 63 ayat (1) huruf c UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

    Pengalihan Dana Muhammadiyah (Mei-Juni 2024)

    Kendati tidak masuk dalam perkara pidana, polemik pengalihan dana secara besar-besaran yang dilakukan Muhammadiyah turut berdampak pada himpunan dana pihak ketiga (DPK) BSI. Pasalnya, total pengalihan dana yang dilakukan Muhammadiyah ditaksir mencapai Rp 13 triliun pada per Juni 2024 silam.

    Pengalihan dana ini berlangsung secara bertahap menyusul terbitnya Memo Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana, yang dikeluarkan pada 30 Mei 2024. Adapun pengalihan tersebut dilakukan untuk dana unit bisnis dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

    Dalam memo tersebut, Muhammadiyah dikabarkan mengalihkan dana tersebut ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan sejumlah bank syariah daerah lainnya yang juga memiliki kerja sama dengan Muhammadiyah.

    Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Anwar Abbas kala itu mengatakan, pengalihan dana ini dilakukan agar meminimalkan persaingan antara bank-bank syariah lainnya. Sebab, selama ini pusat penyimpanan dana ormas tersebut terlalu terpusat di BSI, sedangkan di bank lain masih terbilang sedikit. Hal inilah yang dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk) dan bisnis.

    “Bila hal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kami inginkan,” kata Anwar, Jumat (7/6/2024).

    Serangan Ransomware LockBit 3.0 (Mei 2023)

    Nasabah BSI juga sempat diramaikan dengan isu peretasan data pada tanggal 8 Mei 2023. Kala itu, layanan perbankan digital BSI ambruk, bahkan transaksi di ATM tidak dapat dilakukan para nasabah dalam kurun waktu beberapa hari.

    Kemudian, persoalan layanan ini terungkap akibat serangan ransomware oleh kelompok peretas internasional bernama LockBit 3.0. Isu ini memicu kekhawatiran nasabah lantaran LockBit 3.0 mengklaim telah mengantongi data nasabah BSI hingga 1,5 terabyte.

    Tak hanya itu, kelompok peretas ini mengklaim berhasil mendapatkan informasi pribadi 15 juta nasabah dan 24.437 karyawan serta dokumen-dokumen internal perbankan tersebut. LockBit 3.0 sendiri dikabarkan meminta tebusan hingga US$ 8 juta.

    Namun kala itu, BSI memastikan data dan dana nasabah tetap aman dan berkomitmen untuk memperkuat sistem keamanan digital. Keamanan data dan dana nasabah juga diperkuat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    (rrd/rrd)

  • Fokus pada Fundamental Kinerja, Ini Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan

    Fokus pada Fundamental Kinerja, Ini Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat fondasi bisnisnya di tengah dinamika ekonomi global. Di bawah kepemimpinan Direktur Utama BRI Hery Gunardi, perseroan menetapkan strategi pertumbuhan jangka panjang yang berfokus pada penguatan fundamental baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai hingga pengembangan sumber daya manusia. Strategi ini dijalankan sebagai bagian dari komitmen BRI untuk tumbuh secara sehat, berkelanjutan, dan inklusif, sekaligus menjawab tantangan dan peluang di seluruh segmen pasar.

    Dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 yang digelar di Jakarta (30/04), Hery Gunardi menekankan salah satu strategi perseroan yakni penguatan struktur pendanaan utamanya melalui pertumbuhan dana murah atau CASA. “BRI harus memiliki kekuatan dari sisi pendanaan, khususnya CASA, baik saat ini maupun ke depan. Untuk itu, BRI mengakselerasi pertumbuhan CASA, mulai dari segmen konsumer, UMKM, hingga penguatan perolehan liabilities di segmen wholesale banking. BRI memiliki engine transaksi ritel yang sangat kuat melalui superapps BRImo, yang saat ini telah digunakan oleh lebih dari 40 juta nasabah,” ujarnya.

    Hery juga menyampaikan bahwa penguatan struktur pendanaan tidak bisa dilepaskan dari integrasi digital, produktivitas jaringan, dan sinergi bisnis di dalam ekosistem BRI.
    “BRI akan melakukan fine tuning terhadap UI dan UX super apps BRImo. Penguatan produktivitas juga dilakukan melalui pemanfaatan QRIS dan AgenBRILink yang berperan sebagai infrastruktur penting dalam mendukung peningkatan CASA BRI. Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan seperti Pegadaian, PNM, dan lainnya akan terus diperkuat untuk membentuk sinergi yang saling mendukung dan mampu meningkatkan perolehan liabilities, khususnya tabungan dan giro,” jelasnya.

  • Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 Triliun

    Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 Triliun

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah dinamika ekonomi global akibat tensi geopolitik dan perang tarif, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tetap mampu menunjukkan pertumbuhan positif di seluruh segmen bisnis, khususnya dengan tetap menempatkan segmen UMKM sebagai fokus utama. Pertumbuhan positif di seluruh segmen bisnis tersebut diikuti dengan capaian laba bersih konsolidasian BRI pada Triwulan I 2025 yang mencapai sebesar Rp13,80 triliun.

    Hal tersebut disampaikan pada Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 oleh Direktur Utama BRI Hery Gunardi, dan dihadiri oleh Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, dan Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto.

    Membuka paparannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa sepanjang Triwulan I tahun 2025 perekonomian global masih diwarnai oleh ketidakpastian, terutama akibat tensi geopolitik dan dampak lanjutan dari perang tarif yang turut menekan aktivitas perdagangan internasional dan rantai pasok.

    Hery mengungkapkan bahwa BRI memperkirakan akan ada dampak jangka pendek akibat kebijakan tarif baru. Namun, saat ini sedang berlangsung negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat yang diharapkan menghasilkan kesepakatan yang lebih baik. “Perlu dicatat bahwa ekonomi Indonesia, termasuk bisnis BRI, lebih banyak bergantung pada konsumsi domestik. Sehingga selain dari depresiasi mata uang yang sudah terjadi, perang tarif diproyeksikan tidak berdampak signifikan”, ujarnya.

    Di samping itu, konsumsi domestik masih menjadi kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat masih tumbuh positif. Namun demikian, konsumsi domestik masih belum pulih sepenuhnya seperti kondisi sebelum pandemi Covid.

    “Hal ini menjadi tantangan bagi sektor UMKM yang sangat bergantung pada daya beli masyarakat. Dalam kondisi tersebut, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” jelas Hery.

    Di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh dengan tantangan, BRI Group mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan asset mencapai sebesar Rp2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49% secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, dimana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM.

    Dari sisi penyaluran Kredit, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan bahwa BRI telah mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97% yoy. Penyaluran kredit BRI tersebut masih didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% dari total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.

    “Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif tersebut juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Salah satunya melalui AgenBRILink yang jumlahnya telah mencapai 1,2 juta agen, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan sebesar 49,48% yoy.

    “Agen-agen tersebut tersebar di lebih dari 67 ribu desa atau menjangkau lebih dari 88% dari total desa di Indonesia, serta mencatat volume transaksi sebesar Rp423 triliun di sepanjang Triwulan I 2025”, ungkap Akhmad.

    Seperti diketahui, AgenBRILink merupakan perluasan layanan BRI, dimana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah sebagai agen/mitra yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real-time online dengan konsep sharing fee.

    “Berbagai inisiatif BRI tersebut mempertegas komitmen BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan berperan strategis dalam membuka lapangan kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia”, jelas Akhmad.

    Terkait dengan kualitas kredit, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom memaparkan bahwa pertumbuhan kredit BRI juga diikuti dengan perbaikan kualitas yang diperoleh dari penerapan manajemen risiko yang efektif dan prudent dalam penyaluran kredit. Hal tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI yang membaik dari 3,11% di akhir Triwulan I 2024 menjadi 2,97% di akhir Triwulan I 2025. Rasio Loan at Risk (LAR) juga terus membaik, dari semula 12,68% di akhir Triwulan I 2024 menjadi 11,12% di akhir Triwulan I 2025.

    Di sisi lain, BRI juga tetap menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tercermin dari Rasio NPL Coverage BRI yang mencapai 200,60%.

    “Dengan coverage ratio yang sangat memadai ini, BRI tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan, namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi, terutama di tengah kondisi tekanan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif”, jelas Mucharom.

    Selanjutnya adalah Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto yang menjelaskan kinerja Dana Pihak Ketiga BRI. “Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421,60 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan proporsi mencapai 65,77% atau setara dengan Rp934,95 triliun”, ungkap Aquarius.

    Pencapaian CASA BRI tersebut tercatat meningkat dibandingkan dengan porsi CASA pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 61,66%. Pencapaian CASA BRI tersebut salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital Super App BRImo yang semakin memperkuat posisi BRI dalam layanan digital banking di Indonesia.

    “Hingga akhir Maret 2025, tercatat pengguna super app BRImo telah mencapai 40,28 juta user, atau meningkat 20,26% yoy. Sementara dari sisi jumlah dan nilai transaksi, pada Triwulan I 2025 BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial, naik 25,5% YoY dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79% YoY”, ungkap Aquarius.

    Aquarius menambahkan bahwa dalam menghadapi era digitalisasi, BRI juga aktif membangun infrastruktur pembayaran yang modern dengan memperluas jangkauan layanan transaksi non-tunai di seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari keberhasilan BRI membangun ekosistem pembayaran digital dengan dukungan lebih dari 4,3 juta merchant QRIS dan 344 ribu merchant EDC yang tersebar dari pusat kota hingga pelosok desa.

    Dari sisi likuiditas dan permodalan BRI juga berada dikondisi yang kuat, sehingga BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik pada periode yang akan datang. Hal tersebut disampaikan Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu.

    “Kinerja positif BRI hingga akhir Maret 2025 juga didukung dengan kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank berada di level 86,03% dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,03%. Posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan”, ungkap Viviana.

    Pada penutup press conference, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa saat ini perseroan dihadapkan pada tantangan global yang tidak mudah. Namun, di balik tantangan tersebut, BRI melihat peluang besar untuk terus bertumbuh, berinovasi, dan memperkuat posisi BRI di industri keuangan nasional dan regional.

    “Saat ini BRI memiliki fondasi yang sangat kuat untuk mengoptimalkan peluang tersebut. “BRI memiliki lebih dari 36.600 tenaga pemasar yang terdiri dari tenaga pemasar mikro (Mantri), RM Lending, dan RM Funding & Transaction dan BRI juga didukung oleh lebih dari 6 ribu unit kerja, mulai dari Kantor Cabang hingga BRI Unit yang tersebar hingga ke pelosok negeri. Menjadikan BRI sebagai bank dengan jaringan dan jangkauan terluas di Indonesia,” ujar Hery.

    Selain itu, Hery menambahkan BRI juga memiliki customer base yang besar dimana hingga akhir Maret 2025 terdapat lebih dari 221 juta rekening simpanan serta 211 ribu user QLola di segmen korporasi. Ini bukan hanya angka, ini adalah ekosistem besar yang menjadi kekuatan strategis BRI ke depan.

    Hery menjelaskan transformasi BRI menuju universal banking adalah jawaban atas tantangan saat ini. BRI tidak hanya akan menjadi bank terbaik di segmen UMKM, tetapi juga harus mampu melayani seluruh spektrum kebutuhan nasabah dari individu hingga korporasi besar, di seluruh lapisan masyarakat.

    “Dengan pijakan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2025 ini, kedepan BRI optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking dan risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian global,” pungkas Hery.

    Sebagai informasi, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, dan Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 24 Maret 2025 dan dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya setelah mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan OJK.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dirut BRI Pastikan Layanan Bisnis Perbankan Tetap Normal Usai Gabung Danantara  – Halaman all

    Dirut BRI Pastikan Layanan Bisnis Perbankan Tetap Normal Usai Gabung Danantara  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama BRI Hery Gunardi memastikan, layanan operasional maupun bisnis perbankan akan tetap berjalan normal meski BRI telah resmi bergabung dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    “Nasabah tetap dapat menikmati layanan terbaik dari BRI. Jadi sebenarnya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan,” kata Hery dalam Konferensi Pers capaian kinerja Triwulan I 2025 secara virtual, Rabu (30/4/2025).

    “Dengan berada di bawah danantara, tentu memungkinkan BRI menjadi lebih adaptif, agile, dan memiliki fleksibilitas pengelolaan bisnis,” imbuhnya menegaskan.

    Hery menyebut, pembentukan Danantara dengan struktur organisasi yang berlapis meliputi Dewan Pengawas dan Penasehat, Oversight Committee, Komite Audit, Komite Investasi, Komite Etik, dan lainnya menandakan profesionalisme dari Danantara.

    Dia berharap, dengan bergabungnya BRI diharapkan dapat meningkatkan daya saing global dan lebih kompetitif dalam menghadapi berbagai tantangan pasar. 

    “Kami percaya Danantara akan dikelola dengan profesional dan akan membawa manfaat yang lebih baik untuk BRI, untuk BUMN, untuk negara, dan juga untuk masyarakat,” ungkap dia. 

    Sebelumnya, pada gelaran Townhall Meeting BPI Danantara pada Senin (28/4) kemarin, CEO Danantara Rosan Roeslani menyatakan, sebanyak 844 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah resmi bergabung dan menjadi bagian dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    “Alhamdulillah, sejak 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini, laporan Bapak Presiden sudah resmi menjadi bagian, menjadi milik dari Danantara Indonesia,” kata Rosan.

    Rosan menyatakan, Danantara hadir di waktu yang tepat. Terlebih lagi, kondisi geopolitik dan geoekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. 

    Hal itu membuat seluruh bangsa di dunia harus bersandar pada kekuatan ekonomi sendiri. Tidak lagi bersandar pada kekuatan eksternal maupun bangsa lain.

    “Kehadiran Danantara benar-benar hadir pada waktu yang sangat tepat. Oleh sebab itu, sejak diluncurkan langsung oleh Bapak Presiden pada 24 Februari 2025 ini, kami langsung bergerak cepat,” ungkap dia.

    Terakhir, Rosan menegaskan bahwa Danantara ini merupakan penjabaran dari Pasal 33 ayat (1) dalam UUD 1945 yang menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

    “Perekonomian itu jadi susun, bukan tersusun. Tersusun kita menyerahkan kepada mekanisme pasar. Kita menghormati mekanisme pasar, tetapi kita berhak mengintervensi apabila mekanisme pasar sudah jauh melencengvdalam kepentingan nasional dan juga pembangunan nasional di depan,” jelas Rosan.

    “Oleh sebab itu, kehadiran Danantara kembali lagiadalah satu bentuk, konkret dan kehadiran pemerintah dalam menjaga pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan,” sambungnya. 

  • Video: Hery Gunardi Jadi Ketum Perbanas, Gantikan Kartika Wirjoatmodjo

    Video: Hery Gunardi Jadi Ketum Perbanas, Gantikan Kartika Wirjoatmodjo

    Jakarta, CNBC Indonesia- Rapat Anggota Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) memutuskan Hery Gunardi sebagai Ketua Umum menggantikan Kartika Wirjoatmodjo pada Senin, 14 April 2025. Mengutip situs Perbanas, Hery terpilih sebagai Ketua Umum Perbanas dengan masa jabatan hingga 2028.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Selasa, 15/04/2025) berikut ini.

  • Dirut BRI Hery Gunardi Terpilih Jadi Ketua Umum PERBANAS Periode 2024–2028

    Dirut BRI Hery Gunardi Terpilih Jadi Ketua Umum PERBANAS Periode 2024–2028

    Jakarta: Direktur Utama BRI Hery Gunardi resmi terpilih sebagai Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) periode 2024-2028.
     
    Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Anggota PERBANAS yang diselenggarakan pada Senin, 14 April 2025 di Jakarta. Hadir pada acara ini Dewan Kehormatan PERBANAS Agus D.W. Martowardojo dan Gunarni Soeworo, Badan Pengawas PERBANAS Chatib Basri, Edwin Gerungan dan Nelson Tampubolon, serta Ketua Umum PERBANAS periode 2020-2024 Kartika Wirjoatmodjo.
     
    Hery Gunardi sebelumnya memiliki rekam jejak cemerlang di industri perbankan nasional dan telah dikenal aktif di berbagai organisasi industri perbankan. Hery telah bergabung dengan PERBANAS sejak 2012 dan menjadi Ketua Bidang Organisasi PERBANAS sejak 2020. Selain itu, Hery juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) periode 2021–2024.

    Dalam sambutannya sebagai Ketua Umum PERBANAS, Hery menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran PERBANAS sebagai wadah strategis bagi industri perbankan nasional. Ia menyampaikan bahwa PERBANAS bukan hanya organisasi profesi, tetapi juga berperan sebagai jembatan yang efektif dalam menyuarakan aspirasi industri kepada pemerintah dan regulator.
     

    “Dengan amanah ini, saya berkomitmen untuk memastikan agar PERBANAS terus berperan aktif dalam membangun industri perbankan yang profesional, memberikan nilai tambah pada pembangunan ekonomi nasional, serta memberikan kontribusi bagi para stakeholder baik anggota, pemerintah, maupun masyarakat dan lingkungan,” ujar Hery.
     
    Ia juga menambahkan bahwa pondasi kuat yang telah dibangun oleh kepengurusan sebelumnya akan menjadi landasan kokoh bagi PERBANAS dalam menjalankan peran strategisnya sebagai katalis pertumbuhan ekonomi nasional.
     
    Hery Gunardi merupakan bankir multidimensi yang telah memiliki rekam jejak yang panjang di industri perbankan nasional dan telah membentang selama 34 tahun. Karir Hery dimulai di Bank Bapindo (1991), berlanjut sebagai anggota tim merger pendirian Bank Mandiri (1998-1999), hingga menjadi pengambil keputusan penting di bank plat merah tersebut. Ia turut membidangi kelahiran PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS), perusahaan asuransi joint venture antara Bank Mandiri dan AXA Group Perancis.
     

     
    Pria kelahiran Bengkulu ini memiliki pengalaman di berbagai posisi strategis. Ia menjabat sebagai Department Head Bank Assurance sekaligus Direktur PMO Pendirian AMFS (2002- 2003), Direktur AMFS (2003- 2006), dan kemudian kembali ke Bank Mandiri menangani Wealth Management sebagai SVP (2006-2008) sambil tetap menjadi Komisaris Utama AMFS.
     
    Saat di Bank Mandiri, karier Hery terus menanjak. Ia menjabat berbagai posisi direktur, termasuk Direktur Micro & Retail Banking (2013), Direktur Micro & Business Banking, Consumer Banking, Distributions, hingga Consumer & Retail Transaction. Puncaknya, Ia menjadi Wakil Direktur Utama dan akhirnya Plt. Direktur Utama Bank Mandiri (2020).
     
    Maret 2020 menjadi momentum penting saat Hery mendapat tugas mengawal merger tiga bank syariah milik Himbara (BRISyariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah) menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Wacana merger tersebut sebenarnya telah digagas sejak Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (2015) dan pada 1 Februari 2021, BSI resmi lahir.
     
    Selama menjadi Direktur Utama BSI, Hery mampu membawa bank syariah terbesar di Indonesia tersebut bertransformasi dengan catatan kinerja yang cemerlang. Bahkan, saat ini BSI telah menjadi bank syariah ke-9 terbesar dunia dari sisi kapitalisasi pasar. Puncaknya, pada 24 Maret 2025 yang lalu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI resmi mengangkat Hery Gunardi sebagai Direktur Utama BRI.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Menjadi Ketua Umum PERBANAS Periode 2024–2028

    Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Menjadi Ketua Umum PERBANAS Periode 2024–2028

    Ia juga menambahkan bahwa pondasi kuat yang telah dibangun oleh kepengurusan sebelumnya akan menjadi landasan kokoh bagi PERBANAS dalam menjalankan peran strategisnya sebagai katalis pertumbuhan ekonomi nasional.

    Hery Gunardi merupakan bankir multidimensi yang telah memiliki rekam jejak yang panjang di industri perbankan nasional dan telah membentang selama 34 tahun. Karir Hery dimulai di Bank Bapindo (1991), berlanjut sebagai anggota tim merger pendirian Bank Mandiri (1998-1999), hingga menjadi pengambil keputusan penting di bank plat merah tersebut. Ia turut membidangi kelahiran PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS), perusahaan asuransi joint venture antara Bank Mandiri dan AXA Group Perancis.

    Pria kelahiran Bengkulu ini memiliki pengalaman di berbagai posisi strategis. Ia menjabat sebagai Department Head Bank Assurance sekaligus Direktur PMO Pendirian AMFS (2002- 2003), Direktur AMFS (2003- 2006), dan kemudian kembali ke Bank Mandiri menangani Wealth Management sebagai SVP (2006-2008) sambil tetap menjadi Komisaris Utama AMFS.

    Di Bank Mandiri, karir Hery terus menanjak. Ia menjabat berbagai posisi direktur, termasuk Direktur Micro & Retail Banking (2013), Direktur Micro & Business Banking, Consumer Banking, Distributions, hingga Consumer & Retail Transaction. Puncaknya, Ia menjadi Wakil Direktur Utama dan akhirnya Plt. Direktur Utama Bank Mandiri (2020).

    Maret 2020 menjadi momentum penting saat Hery mendapat tugas mengawal merger tiga bank syariah milik Himbara (BRISyariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah) menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Wacana merger tersebut sebenarnya telah digagas sejak Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (2015) dan pada 1 Februari 2021, BSI resmi lahir.

  • Sri Mulyani, Airlangga dkk Rapat Bersama Prabowo, Ini yang Dibahas

    Sri Mulyani, Airlangga dkk Rapat Bersama Prabowo, Ini yang Dibahas

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta sejumlah menteri bidang ekonomi lain melakukan rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Senin (7/4/2025). Hal tersebut dibagikan Sri Mulyani pada unggahannya di akun Instagram pribadinya @smindrawati.

    “Senin siang-sore ini rapat di lstana Merdeka bersama Presiden @prabowo membahas perkembangan terkini dan strategi perkuatan ekonomi Indonesia sebagai usaha bersama menjaga masyarakat dan memperkuat resiliensi Indonesia dari gejolak dan persaingan global,” kata Sri Mulyani pada caption unggahan tersebut.

    Dia menuturkan, dalam rapat tersebut turut hadir beberapa menteri lain seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Ketua Danantara Rosan Roeslani, serta Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dony Oskaria.

    Selanjutnya, ada juga nama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Wijaya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Anggota DEN Chatib Basri.

    Adapun, dalam unggahan tersebut sejumlah direktur Utama Bank pelat merah atau Himbara juga hadir, yakni Dirut Bank BRI Hery Gunardi, Dirut Bank BNI Putrama Wahju Setyawan, Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi, serta Dirut Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu.

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto akan bertemu dengan sejumlah perwakilan investor, ekonom hingga pelaku usaha setiap sektor besok, Selasa (8/4/2025). 

    Pertemuan itu akan membahas soal situasi perekonomian terkini, termasuk sikap pemerintah Indonesia terhadap tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.  Pertemuan itu akan digelar di Menara Bank Mandiri, Jakarta. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Presiden Prabowo akan menyampaikan langsung soal respons pemerintah terhadap situasi perekonomian terkini, termasuk terhadap tarif impor yang diberlakukan Presiden Trump salah satunya ke Indonesia sebesar 32%. 

    “Yang akan menyampaikan bapak Presiden langsung. Bicara mengenai respons terhadap perekonomian termasuk tarif,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/4/2025). 

    Airlangga menyebut pertemun itu akan dihadiri oleh perwakilan investor, ekonom, media serta pelaku usaha dari berbagai sektor. Dia membenarkan bahwa pertemuan esok hari telah diagendakan sebelumnya, di mana Prabowo sempat berencana untuk bertemu dengan sejumlah investor. 

  • BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik, Gratis

    BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik, Gratis

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersama dengan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam BRI Group memberangkatkan ribuan pemudik dalam program Mudik Bersama BUMN 2025 bertema “Mudik Aman Sampai Tujuan.”
     
    Pelaksanaan seremoni flag off keberangkatan para pemudik dilakukan secara serentak pada Kamis, 27 Maret 2025. Turut hadir Menteri BUMN RI Erick Thohir, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, serta Direktur Utama BRI Hery Gunardi.
     
    Pelepasan pemudik dilakukan dari 5 titik keberangkatan, yakni Gelora Bung Karno (GBK), RO Jakarta 1, RO Jakarta 2, dan RO Jakarta 3, serta RO Palembang.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan hal ini merupakan wujud komitmen BRI sebagai BUMN dalam mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. “Inisiatif ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk menghadirkan kebijakan pro rakyat, memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman,” ujar Hendy.
     
    Sebagai bagian dari agenda tahunan menyambut Hari Raya Idul Fitri, tahun ini BRI Group memberangkatkan 8.482 pemudik dengan 170 bus ke berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatera. Rinciannya, BRI mengakomodasi 5.000 pemudik dengan 100 bus, sementara itu anak perusahaannya, PNM akan melayani 282 pemudik dengan 6 bus, dan Pegadaian menyiapkan 64 bus untuk 3.200 pemudik.
     

    Dalam program ini, BRI sendiri telah menyiapkan sejumlah rute utama yang akan mengantarkan para pemudik ke berbagai rute utama, yang meliputi Jakarta – Yogyakarta (via Jalur Selatan), Jakarta – Wonogiri (via Tol Transjawa), Jakarta – Surabaya/Madura (via Tol Transjawa), dan Palembang – Bandar Lampung.
     

    Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, serta Direktur Utama BRI Hery Gunardi melepas keberangkatan pemudik (Foto:Dok.BRI)
     
    Secara umum, berdasarkan laporan Kementerian BUMN, 88 perusahaan BUMN sendiri akan memberangkatkan 94.753 pemudik yang terbagi ke dalam tiga moda transportasi yaitu 1.536 Armada Bus (kapasitas 70.179 pemudik), 60 Armada Kereta Api (kapasitas 19.122 pemudik), 30 Armada Kapal Laut (kapasitas 5.452 pemudik) dengan tujuan lebih dari 200 Kota/Kabupaten yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
     
    Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN RI Erick Thohir turut menjelaskan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, BUMN dan korporasi harus terus meningkatkan kinerja sekaligus berkomitmen dalam memberikan layanan publik yang optimal kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan program mudik gratis merupakan wujud nyata dari komitmen BUMN dalam melayani masyarakat.
     
    “Ini kabar baik. Selama lima tahun terakhir terjadi pergeseran dalam moda transportasi mudik, dari kendaraan bermotor secara bertahap beralih ke bus dan terakhir kereta api dan peningkatannya mencapai 53%, ini apple to apple sangat baik, dan jumlah ini meningkat 106 ribu, didukung oleh 80 lebih BUMN. Saya ucapkan terima kasih,” ujar Erick Thohir.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Mudik Bersama BUMN 2025, BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik Secara Gratis

    Mudik Bersama BUMN 2025, BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik Secara Gratis


    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersama dengan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam BRI Group memberangkatkan ribuan pemudik dalam program Mudik Bersama BUMN 2025 bertema “Mudik Aman Sampai Tujuan”. Adapun, pelaksanaan seremoni flag off keberangkatan para pemudik dilakukan secara serentak pada Kamis (27/03) dengan dihadiri oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, serta Direktur Utama BRI Hery Gunardi.

    Pelepasan pemudik dilakukan dari 5 titik keberangkatan, yakni Gelora Bung Karno (GBK), RO Jakarta 1, RO Jakarta 2, dan RO Jakarta 3, serta RO Palembang.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan hal ini merupakan wujud komitmen BRI sebagai BUMN dalam mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

    “Inisiatif ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk menghadirkan kebijakan pro rakyat, memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman,” ujar Hendy.

    Sebagai bagian dari agenda tahunan menyambut Hari Raya Idul Fitri, tahun ini BRI Group memberangkatkan 8.482 pemudik dengan 170 bus ke berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatera. Rinciannya, BRI mengakomodasi 5.000 pemudik dengan 100 bus, sementara itu anak perusahaannya, PNM akan melayani 282 pemudik dengan 6 bus, dan Pegadaian menyiapkan 64 bus untuk 3.200 pemudik.

    Dalam program ini, BRI sendiri telah menyiapkan sejumlah rute utama yang akan mengantarkan para pemudik ke berbagai rute utama, yang meliputi Jakarta – Yogyakarta (via Jalur Selatan), Jakarta – Wonogiri (via Tol Transjawa), Jakarta – Surabaya/Madura (via Tol Transjawa), dan Palembang – Bandar Lampung.

    Secara umum, berdasarkan laporan Kementerian BUMN, 88 perusahaan BUMN sendiri akan memberangkatkan 94.753 pemudik yang terbagi ke dalam tiga moda transportasi yaitu 1.536 Armada Bus (kapasitas 70.179 pemudik), 60 Armada Kereta Api (kapasitas 19.122 pemudik), 30 Armada Kapal Laut (kapasitas 5.452 pemudik) dengan tujuan lebih dari 200 Kota/Kabupaten yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

    Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN RI Erick Thohir turut menjelaskan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, BUMN dan korporasi harus terus meningkatkan kinerja sekaligus berkomitmen dalam memberikan layanan publik yang optimal kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan program mudik gratis merupakan wujud nyata dari komitmen BUMN dalam melayani masyarakat.

    “Ini kabar baik. Selama lima tahun terakhir terjadi pergeseran dalam moda transportasi mudik, dari kendaraan bermotor secara bertahap beralih ke bus dan terakhir kereta api dan peningkatannya mencapai 53%, ini apple to apple sangat baik, dan jumlah ini meningkat 106 ribu, didukung oleh 80 lebih BUMN. Saya ucapkan terima kasih,” ujar Erick Thohir.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News