Tag: Hermanto

  • Diam di Rumah, Meledak di Sekolah: Jejak Sunyi Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 November 2025

    Diam di Rumah, Meledak di Sekolah: Jejak Sunyi Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Megapolitan 22 November 2025

    Diam di Rumah, Meledak di Sekolah: Jejak Sunyi Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta, dikenal sebagai sosok pendiam di rumahnya. 
    Karakternya yang pendiam itu membuat keluarganya tak menyangka pelaku nekat melakukan aksinya.
    “Memang karakternya saja pendiam. Ya keluarga kaget, enggak menyangka bisa sampai gitu (membuat ledakan),” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Jumat (21/11/2025).
    Bhudi mengungkapkan bahan peledak yang digunakan dalam ledakan di
    SMAN 72 Jakarta
    dibeli pelaku secara daring.
    Hal tersebut didapati pihak kepolisian setelah memeriksa keluarga pelaku.
    “Bahwa ini memang di-
    order
    menggunakan online. Nah pada saat barang tersebut sampai di rumah, disimpan oleh keluarga,” kata Bhudi.
    Kepada sang ayah, pelaku mengaku bahan peledak itu akan digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, sehingga tidak ada kecurigaan dari keluarga.
    “Ke keluarga dia bilang itu untuk ekstrakurikuler. Makanya disimpankan sama pihak keluarga. Jadi tidak ada kecurigaan lah dari keluarga juga,” ucap Budi.
    Penyidik saat ini masih menunggu kondisi ABH pulih sepenuhnya sebelum meminta keterangan lebih lanjut mengenai pembelian bahan-bahan tersebut, termasuk nama toko, metode pembelian, dan waktu pemesanan
    “Terhadap di mana ABH membeli bahan-bahan tersebut ini masih dalam proses penyelidikan pihak penyidik, karena perlu kita ketahui bahwa kondisi ABH masih belum bisa kami wawancarai untuk diminta keterangan secara mendalam,” ujar Bhudi.
    Gerak-gerik anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang menjadi pelaku dalam peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta, terekam kamera CCTV yang terpasang di sejumlah titik sekolah
    Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu menjelaskan, pada rekaman CCTV terlihat ABH tersebut masih mengenakan seragam sekolah lengkap saat tiba di sekolah pada hari kejadian sekitar pukul 06.28 WIB.
    Pelaku datang ke sekolah dengan seragam batik dan celana putih sambil membawa dua tas, yakni ransel merah dan tas jinjing biru.
    Ia terlihat masih sempat bertegur sapa dengan seorang wanita yang diduga guru di depan ruang kepala sekolah.
    Pergerakan mencurigakan mulai terlihat menjelang waktu shalat Jumat.
    Dalam rekaman CCTV, ABH terlihat berjalan di lorong menuju masjid sekolah tanpa mengenakan sepatu. Dari ujung celana putihnya terlihat kain celana hitam di bagian dalam.
    “Selanjutnya adalah ketika melintasi lorong lantai 1 Timur 2 yang terekam dengan channel 30, anak tersebut melintas mengenakan tas punggung warna merah tanpa alas kaki,” ujar Roberto dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).
    Tak lama kemudian, ABH masuk ke masjid dengan membawa tas ransel merah yang dikenakannya sejak pagi. Sebelum masuk, ia tampak menoleh ke kiri dan kanan di dekat tiang masjid, seolah memastikan tidak ada yang melihat aksinya.
    “Itu anak memasuki masjid menggunakan seragam sekolah dengan membawa tas merah. Kemudian masih terlihat juga yang bersangkutan memantau situasi di dalam dan di luar,” kata Roberto.
    Dalam rekaman berikutnya, ABH tampak telah berganti pakaian. Ia mengenakan kaus putih bertuliskan “Natural Selection”, celana hitam, dan membawa senjata api mainan.
    Ia kemudian berjalan menuju masjid sambil mengarahkan tangannya ke arah bangunan tersebut. Gestur itu, kata Roberto, diduga merupakan saat ABH menekan tombol remot untuk meledakkan bom.
    “Terlihat menuju ke arah lorong arah ke arah masjid dengan memakai celana hitam, kaos putih, dan menggendong senjata mainan atau dummy. Jadi terlihat di CCTV. Kemudian tangannya mengarahkan ke arah masjid,” ucap dia.
    Masih dari rekaman CCTV, tampak cahaya merah muncul dari arah masjid, disusul kepulan asap putih. ABH kemudian berlari menjauhi masjid menuju area Taman Baca dan Bank Sampah yang menjadi lokasi ledakan kedua.
    Di sana, ia mencoba meledakkan dua bom lainnya, tetapi keduanya tak meledak sempurna.
    Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin mengatakan, salah satu bom diledakkan pelaku di kepalanya dengan maksud membunuh dirinya sendiri.
    Ledakan terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB, bertepatan dengan pelaksanaan salat Jumat yang diikuti siswa dan guru.
    Lokasi masjid berada di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading.
    Menurut saksi, suara ledakan pertama terdengar saat khotbah berlangsung, disusul ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda.
    Insiden ini menyebabkan 96 orang mengalami luka-luka. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pelaku merupakan salah satu siswa SMAN 72 Jakarta.
    Ia sebelumnya dilaporkan mengalami perundungan, yang diduga menjadi salah satu faktor pemicu aksinya.
    Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan benda menyerupai airsoft gun dan revolver. Setelah diperiksa, keduanya dipastikan merupakan senjata mainan.
    Hingga kini, motif dan penyebab pasti ledakan masih diselidiki kepolisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Isu Politik-Hukum: Penetapan Besaran UMP 2026 Tunggu Rapat Tripartit

    Isu Politik-Hukum: Penetapan Besaran UMP 2026 Tunggu Rapat Tripartit

    Jakarta, Beritasatu.com – Rapat tripartit lintas kementerian dan lembaga terkait disebut akan menjadi dasar penetapan besaran upah minimum provinsi (UMP) 2026. Tema tersebut menjadi salah satu isu politik-hukum terkini Beritasatu.com, Jumat (21/11/2025).

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengonfirmasi kepastian tersebut. Ia juga menyatakan, saat ini pembahasan masih berlangsung dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

    Isu lainnya, seputar penyelidikan kasus penyelundupan pakaian bekas impor (balpres) yang masuk ke Indonesia melalui sejumlah jalur tikus. Penyelidikan itu diungkap Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Selain itu, soal munculnya modus baru kelompok teror dalam merekrut anggota, yang kini menyasar anak-anak melalui platform gim daring. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta orang tua, keluarga hingga masyarakat terlibat dalam upaya pencegahan salah satunya dengan pengawasan terhadap aktivitas digital anak. 

    Isu Poltik-Hukum

    1. Penetapan Besaran UMP 2026 Masih Menunggu Hasil Rapat Tripartit
    Pemerintah belum mengumumkan angka resmi upah minimum provinsi (UMP) 2026 karena masih menunggu hasil rapat tripartit lintas kementerian dan lembaga terkait. Pembahasannya masih berlangsung dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan penetapan UMP tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa karena menyangkut banyak pihak, termasuk pengusaha, pekerja, dan pemerintah daerah.

    “Rapatnya itu melibatkan dari Kementerian Ketenagakerjaan, kemudian nanti ada menko PMK, kemudian juga nanti ada dari Kementerian Perdagangan, kemudian Kementerian Perekonomian,” kata Tito kepada Beritasatu.com seusai menghadiri acara Beritasatu Malam Apresiasi di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

    2. Polda Metro Ungkap Modus Jalur Tikus Penyelundupan Balpres Rp 4,2 M
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengungkap perkembangan penyelidikan kasus penyelundupan pakaian bekas impor (balpres) yang masuk ke Indonesia melalui sejumlah jalur tikus. Ia menyebut jalur ilegal tersebut masih menjadi modus utama jaringan pelaku untuk memasukkan barang ke dalam negeri.

    “Banyak barang-barang seperti ini yang masuk melalui jalur tikus, dan itu memang menjadi salah satu modus operandi. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk Bea Cukai dan kepolisian daerah yang wilayahnya diduga menjadi jalur masuk,” ujarnya di depan lobby gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (21/11/2025).

    Budi menjelaskan, penyidik masih melakukan pendalaman untuk menelusuri jalur masuk pakaian bekas tersebut. Salah satu terduga pelaku mengarahkan ke seseorang berinisial A di Surabaya, tetapi polisi masih mengembangkan temuan tersebut.

    3. Menag Janji Tertib Tangani Kasus Perundungan di Madrasah
    Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan komitmen pemerintah, dalam memperbaiki penanganan kasus perundungan alias bullying di lingkungan madrasah. Ia mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) terus membenahi mekanisme respons dan pencegahan, agar insiden serupa dapat ditangani secara lebih cepat dan terpadu.

    “Insyaallah kami akan semakin rapi dalam penanganan. Kami akan terus berupaya menuntaskan setiap persoalan yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang tua maupun masyarakat,” kata Nasaruddin di Sumedang, Jumat (21/11/2025).

    Ia menambahkan, Kemenag ingin menjadi lembaga yang semakin dipercaya oleh masyarakat, khususnya dalam membangun suasana pendidikan yang aman serta menumbuhkan budaya saling menghormati. Maka dari itu, madrasah harus menjadi ruang yang mencerminkan nilai-nilai kesantunan sosial dan lingkungan belajar yang sehat.

    “Kami ingin menjadi teladan dalam menciptakan tata kehidupan publik yang lebih santun,” tutupnya singkat.

    4. Rekrutmen Kelompok Teror via Gim Daring Bikin Ketar-ketir Kapolri
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti munculnya modus baru kelompok teror dalam merekrut anggota, yang kini menyasar anak-anak melalui platform gim daring. Ia meminta orang tua, keluarga hingga masyarakat terlibat dalam upaya pencegahan salah satunya dengan pengawasan terhadap aktivitas digital anak.

    Menurutnya, metode penyusupan ini begitu berbahaya karena dilakukan secara halus dan memanfaatkan minat anak-anak terhadap permainan digital.

    “Tentunya, keterlibatan masyarakat untuk bersama-sama juga dari awal dari lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan ataupun seluruh stakeholder yang ada tentunya menjadi sangat penting sehingga anak-anak kita harus terus kita jaga,” ujar Listyo Sigit pada awak media di markas Polda DIY, Jumat (21/11/2025).

    5. Kejagung Endus Keterkaitan Riza Chalid dalam Kasus Petral
    Kejaksaan Agung (Kejagung) mengendus dugaan keterkaitan pengusaha Mohammad Riza Chalid dengan kasus pengadaan minyak mentah di Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Namun, belum diketahui sejauh mana keterkaitannya tersebut.

    “Sepertinya ya, sepertinya. Nanti kita lihat,” kata Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna di kantornya, Jakarta, Jumat (21/11/2025).

    Anang menyampaikan, kasus tersebut adalah pengembangan dari perkara tata kelola minyak mentah yang juga menjerat Riza Chalid. Sudah ada sejumlah terdakwa dalam kasus itu yang digali keterangannya dalam kapasitas sebagai saksi pada pengembangan kasus Petral.

  • Bahan Thrifting Seharga Rp4,2 Miliar Disita Polda Metro Jaya

    Bahan Thrifting Seharga Rp4,2 Miliar Disita Polda Metro Jaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya menyita 439 ballpress pakaian bekas impor ilegal yang diduga akan diedarkan untuk pedagang thrifting di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Barang-barang tersebut berasal dari tiga negara yakni Korea Selatan, China, dan Jepang.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Edy Suranta Sitepu menjelaskan penyitaan dilakukan setelah kepolisian menerima sejumlah laporan terkait peredaran pakaian bekas impor.

    “Barang bukti itu ada dari negara Korea Selatan, termasuk juga negara Cina dan Jepang. Barang bukti yang berhasil kita amankan adalah 439 bal pakaian bekas,” kata Edy di Polda Metro Jaya, Jumat (21/11/2025).

    Pengungkapan kasus ini dilakukan di beberapa lokasi. Salah satu temuan berasal dari wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 11 November 2025.

    Penyelidikan bermula dari informasi mengenai peredaran pakaian bekas di Pasar Senen. Polisi kemudian memperoleh informasi lanjutan terkait pengiriman ballpress ke wilayah Duren Sawit. Saat mendatangi lokasi, petugas menemukan 23 ballpress di sebuah kendaraan pikap.

    Pengungkapan kedua dilakukan setelah polisi mendapat informasi mengenai aktivitas bongkar muat ballpress di wilayah Merak, Banten. Penyelidikan kemudian diperluas hingga aparat berhasil menghentikan dua truk di Kilometer 19 Tol Jakarta–Cikampek.

    “Pemeriksaan kedua truk tersebut, didapatkan ratusan ballpress pakaian bekas,” ujar Edy.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menambahkan bahwa ratusan ballpress yang disita itu memiliki nilai ekonomi yang cukup besar. “Nilai total dari 439 koli ini adalah sekitar Rp4,2 miliar, lebih kurang,” tutur Budi.

    Kepolisian menyebut pihaknya masih menelusuri jaringan pemasok dan jalur distribusi pakaian bekas impor ilegal tersebut.

  • Fakta Baru Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku Pernah Aktif di Ekskul KIR
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 November 2025

    Fakta Baru Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku Pernah Aktif di Ekskul KIR Megapolitan 21 November 2025

    Fakta Baru Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku Pernah Aktif di Ekskul KIR
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Kepala SMAN 72 Jakarta, Tetty Helena Tampubolon, membenarkan bahwa pelaku ledakan yang berstatus anak berkonflik dengan hukum (ABH) pernah tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR).
    Namun, ia menegaskan bahwa ABH sudah tidak lagi aktif sejak memasuki kelas 12.
    “Ekskulnya terakhir itu kelas 11, di KIR. Sejak kelas 12 sudah enggak aktif lagi,” kata Tetty kepada
    Kompas.com
    , Jumat (21/11/2025).
    Saat masih mengikuti kegiatan tersebut, ABH tercatat aktif mengikuti lomba dan pelatihan di bidang astronomi dan kebumian.
    “Pembinanya waktu kelas 11 itu mereka itu kegiatannya pelatihan mereka ikut lomba astronomi, kebumian,” ujar Tetty.
    Ayah ABH sebelumnya mengungkapkan bahwa anaknya membeli bahan peledak melalui
    platform
    belanja
    online
    untuk keperluan kegiatan ekstrakurikuler, sehingga tidak menaruh curiga terhadap barang yang datang ke rumah.
    “Bahwa ini memang di-
    order
    menggunakan
    online
    . Nah pada saat barang tersebut sampai di rumah, disimpan oleh keluarga dengan alasan bahwa barang-barang tersebut untuk ekstrakurikuler sekolah,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, kepada wartawan, Jumat.
    Penyidik saat ini masih menunggu kondisi ABH pulih sepenuhnya sebelum meminta keterangan lebih lanjut mengenai pembelian bahan-bahan tersebut, termasuk nama toko, metode pembelian, dan waktu pemesanan.
    “Terhadap di mana ABH membeli bahan-bahan tersebut ini masih dalam proses penyelidikan pihak penyidik, karena perlu kita ketahui bahwa kondisi ABH masih belum bisa kami wawancarai untuk diminta keterangan secara mendalam,” tutur Budi.
    Ledakan terjadi di masjid
    SMAN 72 Jakarta
    pada Jumat sekitar pukul 12.15 WIB ketika siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat.
    Masjid tersebut berada di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading.
    Menurut saksi, suara ledakan pertama terdengar ketika khotbah berlangsung, lalu disusul ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda. Insiden tersebut menyebabkan 96 orang luka-luka.
    Penyelidikan awal menunjukkan terduga pelaku merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut, yang sebelumnya dikabarkan mengalami perundungan dan diduga menjadi salah satu latar belakang aksinya.
    Polisi juga menemukan benda menyerupai
    airsoft gun
    dan
    revolver
    di lokasi kejadian. Setelah diperiksa, keduanya dipastikan merupakan senjata mainan.
    Hingga kini, motif serta penyebab pasti ledakan di SMAN 72 Jakarta masih dalam penyelidikan kepolisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelaku Ledakan SMAN 72 Beli Bom Rakitan di Online Shop, Ngaku Buat Eskul

    Pelaku Ledakan SMAN 72 Beli Bom Rakitan di Online Shop, Ngaku Buat Eskul

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta Selatan membeli bahan bom rakitan di toko daring alias online shop.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan hal tersebut terkuak saat pihaknya memeriksa keluarga pelaku.

    “Iya seperti itu, karena kan orang tuanya yang menerima,” ujar Budi kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).

    Dia menambahkan pelaku yang saat ini berstatus anak berkonflik hukum (ABH) itu memesan bahan untuk menjadi bom rakitan dengan modus keperluan sekolah alias ekstrakurikuler (ekskul). 

    Dengan demikian, orang tua pelaku tidak pernah menaruh curiga terhadap paket yang diterima atas pesanan anaknya itu.

    “Terus kalau barang-barang paket yang diterima itu, itu kan untuk ekstrakurikuler sekolah. Jadi tidak ada kecurigaan dari keluarga juga,” Imbuhnya.

    Di samping itu, Budi menyatakan bahwa pihaknya masih belum bisa meminta keterangan terhadap pelaku peledakan SMAN 72. Sebab, pelaku masih belum dinyatakan pulih sepenuhnya secara psikis.

    “Dari dokter menyatakan itu belum karena dia masih bengong, terus ngomong sebentar kadang masih kayak masih belum pulih sepenuhnya,” pungkasnya.

  • Ayah Pelaku Kaget, Anak yang Pendiam Bisa Bikin Bom di SMAN 72
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 November 2025

    Ayah Pelaku Kaget, Anak yang Pendiam Bisa Bikin Bom di SMAN 72 Megapolitan 21 November 2025

    Ayah Pelaku Kaget, Anak yang Pendiam Bisa Bikin Bom di SMAN 72
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kejadian ledakan yang mengguncang SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) lalu menyisakan banyak pertanyaan, termasuk bagaimana seorang siswa yang dikenal pendiam bisa melakukan tindakan ekstrem tersebut.
    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budhi Hermanto, menjelaskan reaksi keluarga pelaku yang sangat terkejut saat mengetahui fakta sesungguhnya.
    “Memang karakternya saja pendiam. Ya keluarga kaget, enggak menyangka bisa sampai gitu (membuat ledakan),” kata Budhi kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).
    Dari penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, terungkap bahwa bahan peledak yang digunakan pelaku dibeli secara daring.
    Paket bahan peledak itu diterima langsung oleh ayah pelaku.
    Budhi mengatakan keluarga tidak menaruh curiga karena pelaku menyebut bahan tersebut akan digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
    “Iya seperti itu (beli online). Karena kan orangtuanya yang menerima. Ke keluarga dia bilang itu untuk ekstrakurikuler. Makanya disimpankan sama pihak keluarga. Jadi tidak ada kecurigaan lah dari keluarga juga,” ujar Budhi.
    Ledakan terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat sekitar pukul 12.15 WIB, bertepatan dengan pelaksanaan salat Jumat yang diikuti siswa dan guru.
    Lokasi masjid berada di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading.
    Menurut saksi, suara ledakan pertama terdengar saat khotbah berlangsung, disusul ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda.
    Insiden ini menyebabkan 96 orang mengalami luka-luka.
    Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pelaku merupakan salah satu siswa SMAN 72 Jakarta.
    Ia sebelumnya dilaporkan mengalami perundungan, yang diduga menjadi salah satu faktor pemicu aksinya.
    Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan benda menyerupai airsoft gun dan revolver.
    Setelah diperiksa, keduanya dipastikan merupakan senjata mainan.
    Hingga kini, motif dan penyebab pasti ledakan masih diselidiki kepolisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolda Metro Minta Anak Buahnya "Gercep" Respons Laporan Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 November 2025

    Kapolda Metro Minta Anak Buahnya "Gercep" Respons Laporan Warga Megapolitan 21 November 2025

    Kapolda Metro Minta Anak Buahnya “Gercep” Respons Laporan Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri, meminta anggotanya gerak cepat (gercep) dalam menindaklanjuti laporan dari masyarakat.
    Dorongan ini disampaikan Asep dalam peninjauan peluncuran program pelayanan publik progresif di Mapolres Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2025).
    “Pelayanan yang lebih mudah, lebih cepat, lebih sederhana, dan juga yang lebih cepat dibantu untuk masyarakat. Tapi kalau kita tidak memiliki polisi yang baik, malas lihatnya, malas jawabnya, malas datangnya, ya sudah program itu tidak berjalan dengan maksimal,” ujar Asep di Mapolres Metro Jakarta Pusat.
    Asep mengimbau agar anggotanya bisa lebih jeli dan tanggap terhadap dinamika permasalahan masyarakat.
    “Kota metropolitan yang betul-betul ekskalasi dinamikanya maupun kegiatan masyarakat yang sangat luar biasa, apalagi (Jakarta) pusat, ya. Pusat ini kegiatan masyarakat sangat padat,” kata dia.
    Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, program ini memudahkan masyarakat memberikan laporan untuk segera ditangani.
    Tak hanya dengan laporan langsung ke layanan SPKT, tetapi masyarakat juga bisa melapor lewat media sosial.
    “Sehingga kami juga memperbarui
    mindset
    kami yang biasanya dalam
    command center
    , sekarang menjadi
    public service monitoring center
    . Sudah beberapa kali kejadian, viral, kami datang, bahkan ketika warga belum sampai ke kantor polisi, kami sudah dapat ke TKP,” ujar Susatyo.
    Program ini didukung dengan perbaikan fasilitas ruangan SPKT, ruang khusus yang melayani ibu hamil, hingga pengaduan masyarakat.
    Melalui layanan progresif ini, disebutkan pula bahwa ada laporan masyarakat yang bisa dilayani dalam kurun waktu di bawah 15 menit.
    “Ada lagi revitalisasi
    public service center
    , ini sebagai
    command center
    -nya. Tadi disampaikan ada masyarakat yang mengucapkan apresiasi, petugas kepolisian datang dalam kurun waktu tidak lebih dari 15 menit,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, di kesempatan yang sama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Korban Ledakan Bom SMAN 72 Jakarta Masih Dirawat, Pelaku Masih Belum Bisa Diperiksa

    3 Korban Ledakan Bom SMAN 72 Jakarta Masih Dirawat, Pelaku Masih Belum Bisa Diperiksa

    JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, jumlah korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, yang masih menjalani pengobatan medis tersisa tiga orang. Sementara pelaku yakni Anak Berkonflik Hukum (ABH) masih belum bisa dimintai keterangan polisi.

    Ia menyebut, pihak kepolisian masih menunggu hasil assesment dari pihak medis terkait kondisi pelaku ABH.

    “ABH belum bisa (diperiksa-red), masih menunggu hasil assesment pihak medis dan psikis,” katanya kepada VOI, Kamis 20 November.

    Sementara, lanjut Budi, jumlah korban yang masih dilakukan perawatan hingga kini tersisa tiga orang, mereka tersebar di beberapa rumah sakit.

    “Tinggal 3 orang pasien terdiri satu orang di RS Yasri, satu orang di RSCM dan satu orang di RS Polri,” ujarnya.

    Sementara proses hukum yang berjalan, saat ini penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih memeriksa sejumlah saksi, baik itu dari keluarga ABH, maupun sejumah pihak lain.

    “Kemarin masih dalam proses meminta keterangan saksi, keluarga ABH, puslabfor dan dokter psikologis,” sambung Budi.

    Sebelumnya, WadirreskrimumPolda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana mengungkapkan, proses pemeriksaan terhadap pelaku ABH dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta masih tertunda.

    Hal itu dikarenakan kondisi kesehatan belum stabil dan masih jalani perawatan intensif ruang rawat inap RS Polri Kramat Jati.

    Pada Senin 17 November 2025, tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menggelar rapat koordinasi bersama Bapas, Dinas terkait, Densus 88, serta tim dokter, untuk menargetkan pelaksanan pengambilan keterangan.

    “Dari hasil rapat itu, disusun rencana permintaan keterangan terhadap pelaku ABH yang ditargetkan dapat dilaksanakan pada rentang 17–21 November 2025,” ucapnya.*

    Caption foto: Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, di Polda Metro Jaya. Ari Kurniansyah

  • Ledakan SMAN 72, kondisi ABH dinilai belum layak dimintai keterangan

    Ledakan SMAN 72, kondisi ABH dinilai belum layak dimintai keterangan

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menilai kondisi anak berkonflik dengan hukum (ABH) belum layak untuk dimintai keterangan terkait ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta beberapa waktu lalu.

    “Dari dokter menyatakan itu belum (layak), karena dia (ABH) masih bengong, terus ngomong sebentar kadang masih kayak masih belum pulih sepenuhnya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangannya, Jumat.

    Meski demikian, dia memastikan pihaknya tetap melakukan pemeriksaan dan mengambil keterangan dari saksi, keluarga, laboratorium forensik, serta dokter.

    Setelah dokter memutuskan kondisi ABH sudah layak untuk dimintai keterangan, sambung dia, penyidik akan langsung melakukan pemeriksaan.

    “Setelah dokter mengatakan bahwa kondisinya sudah bisa untuk dimintai keterangan, penyidik pasti akan melakukan komunikasi dengan Bapas (balai pemasyarakatan), Dinsos (Dinas Sosial DKI Jakarta), terus KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia),” ucap Budi.

    Sementara itu, Polda Metro Jaya menyebutkan masih ada tiga orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit terkait ledakan SMAN 72 Jakarta.

    “Pasien tinggal tiga orang, masing-masing di RS Yarsi, RSCM (RS Cipto Mangunkusumo), dan RS Polri,” ujar Budi pada Kamis (20/11).

    Lebih lanjut, pihaknya juga masih berupaya meminta keterangan dari ABH, yang merupakan terduga pelaku ledakan di SMAN 72.

    “Kemarin masih dalam proses meminta keterangan saksi, keluarga ABH, puslabfor dan dokter psikologis,” tutur Budi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, Roy Suryo wajib lapor hingga maling tewas tenggelam

    Kriminal kemarin, Roy Suryo wajib lapor hingga maling tewas tenggelam

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal dan pengamanan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Kamis (20/11) masih menarik dibaca kembali hari ini mulai dari tersangka Roy Suryo Cs tidak dilakukan penahanan tetapi wajib lapor hingga pria yang diduga maling tewas tenggelam usai terjun ke dalam Kali Sunter.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    Roy Suryo Cs tidak ditahan tapi wajib lapor

    Polda Metro Jaya menyebutkan tersangka kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yakni Roy Suryo dan tersangka lainnya tidak dilakukan penahanan tetapi wajib lapor.

    “Delapan orang tersangka dicekal ke luar negeri dan wajib lapor ke Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Kasus pencurian kabel PLN, seorang pria jadi korban salah tangkap

    Seorang pria menjadi korban salah tangkap oleh warga lantaran diduga sebagai pelaku pencurian kabel PLN di Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Pria itu ditangkap warga dan sejumlah pengemudi ojek online di dekat aliran Kali Sekretaris pada Rabu (19/11) malam.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pembegal di Tambora Jakarta Barat sudah beraksi 28 kali

    Dua orang pria terduga pembegal bersenjata tajam, berinisial ST dan TZ, di Tambora, Jakarta Barat, diduga sudah melakukan aksi kejahatannya sebanyak 28 kali.

    “Berdasarkan informasi, dari Polsek Tambora maupun dari Resmob Polres, dia ada 28 TKP (tempat kejadian perkara),” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi tangkap tiga anak yang diduga pelaku pembacokan di Jakut

    Polsek Koja, Jakarta Utara menangkap tiga anak yang diduga sebagai pelaku pembacokan di sebuah toko minuman di Jalan Semangka Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, pada Rabu (19/11) malam.

    “Kami sudah menangkap tiga pelaku yang sehari-hari jadi pengamen ondel-ondel,” kata Kapolsek Koja Kompol Andry Suharto di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Maling tewas tenggelam usai terjun ke Kali Sunter Jakut

    Seorang pria yang diduga maling berinisial DM (46) tewas tenggelam usai terjun ke dalam Kali Sunter, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Kamis pagi, saat melarikan diri dari kejaran warga.

    “Pelaku ini ditemukan tewas tenggelam di Kali Sunter dan jasadnya sudah dievakuasi,” kata Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Fernando di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.