Tag: Heppy Wulansari

  • Tingkatkan Kualitas Layanan, Pertamina Ajak Diskusi Komunitas Otomotif

    Tingkatkan Kualitas Layanan, Pertamina Ajak Diskusi Komunitas Otomotif

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) mengajak beberapa komunitas otomotif untuk berbagi pendapat, dan bertukar ide peningkatan layanan, pada acara Ngobrol Santai Bareng Komunitas Otomotif yang digelar di Enduro Fastron Lounge, Oil Center Building, Jakarta, pada Jumat (31/10). Kegiatan ini menjadi ajang diskusi terbuka antara Pertamina dan beberapa komunitas otomotif untuk mempererat hubungan, sekaligus membahas berbagai isu yang kerap beredar di media sosial terkait BBM dan pelayanan di SPBU.

    Sisca, Ketua Harian Innova Community Pusat mengungkapkan, pihaknya beberapa kali melakukan kegiatan bersama Pertamina. Sebelum pandemi Covid-19, Innova Community rutin menggelar Fastron Weekend Drive sebagai ajang bertemu komunitas dan Pertamina.

    “Kegiatan Ngobrol Santai ini menarik, karena bisa mendengar dari sisi komunitas, mendapatkan edukasi serta penjelasan kondisi terkini,” jelasnya dikutip Sabtu (1/11/2025).

    Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Arya Dwi Paramita, mengajak para anggota komunitas otomotif agar lebih bijak dalam menanggapi berbagai isu viral yang belum tentu kebenarannya. Menurutnya, masyarakat sebaiknya tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang belum terverifikasi.

    “Sekarang banyak isu viral di media sosial yang kadang tidak berimbang dalam menyajikan informasi. Karena itu, kami mengimbau teman-teman komunitas dan masyarakat luas untuk selalu memeriksa kebenarannya terlebih dahulu sebelum menarik kesimpulan,” ujar Arya.

    Arya menegaskan, Pertamina selalu terbuka terhadap saran publik dan berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan. Arya juga mengingatkan bahwa apabila masyarakat menemukan adanya praktik yang tidak sesuai di lapangan, mereka dapat langsung melapor ke Pertamina.

    “Komunitas dan masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 dan menyampaikan kode SPBU-nya. Pertamina akan segera menindaklanjuti laporan tersebut,” tambahnya.

    Pakar Konservasi Energi Institut Teknologi Bandung, Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri turut memberikan pandangannya mengenai berpikir rasional dalam menyikapi berbagai isu, khususnya yang berkaitan dengan performa kendaraan dan kualitas bahan bakar kendaraan bermotor.

    “Dalam melihat sebuah isu, kita harus menggunakan akal sehat dan logika. Jangan hanya terpaku pada narasi yang muncul di media sosial. Perlu dilihat secara menyeluruh, apakah masalahnya berasal dari bahan bakar, kondisi mesin, atau faktor lain,” jelas Tri.

    Sementara itu, VP Marketing PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan pembenahan terhadap seluruh jaringan SPBU, baik yang dimiliki langsung oleh Pertamina maupun yang dikelola oleh pihak swasta. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan standar pelayanan serta memastikan kualitas bahan bakar sampai ke tangan konsumen tetap terjaga.

    “Kami terus melakukan evaluasi dan pembinaan kepada seluruh SPBU. Namun, kami juga memerlukan dukungan dari masyarakat. Jika menemukan perilaku atau pelayanan yang tidak sesuai, mohon segera sampaikan kepada kami agar bisa ditindak,” kata Heppy.

    Sebagai informasi, kegiatan Ngobrol Santai Bareng Komunitas Otomotif ini disambut positif oleh para peserta. Mereka mengapresiasi keterbukaan Pertamina dalam menjalin komunikasi langsung dengan komunitas otomotif dan masyarakat pengguna produk Pertamina.

    Melalui acara ini, Pertamina berharap dapat memperkuat kepercayaan publik serta mendorong budaya komunikasi dua arah yang lebih konstruktif antara perusahaan, pelanggan, dan komunitas otomotif. Dengan demikian, berbagai isu terkait pelayanan dan produk dapat diklarifikasi secara langsung dengan data dan penjelasan yang akurat.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nggak Ngaruh ke Takaran, Kecepatan Nozzle BBM SPBU Cuma Atur Ini

    Nggak Ngaruh ke Takaran, Kecepatan Nozzle BBM SPBU Cuma Atur Ini

    Jakarta

    Setiap kali mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), operator SPBU biasanya menyesuaikan kecepatan nozzle. Tapi, belakangan ada anggapan penyesuaian kecepatan nozzle berpengaruh terhadap takaran BBM yang dikeluarkan. Faktanya, anggapan itu salah.

    Di media sosial ramai dibicarakan video dengan narasi bahwa kecepatan nozzle SPBU harus di level yang lambat. Narasi itu menganggap kecepatan nozzle yang lambat dapat membuat takaran BBM yang diisi ke kendaraan sesuai.

    Pertamina Patra Niaga membantah anggapan tersebut. Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa speed nozzle tidak memiliki kaitan dengan akurasi takaran BBM yang dikeluarkan oleh dispenser SPBU. Menurut mereka, kecepatan nozzle hanya mengatur laju aliran BBM dari dispenser.

    “Kecepatan nozzle hanya mengatur laju aliran BBM, bukan volume atau takaran yang diberikan. Speed satu merupakan kecepatan paling lambat, sedangkan speed tiga adalah kecepatan paling cepat,” kata VP Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangan tertulisnya.

    “Setiap dispenser di SPBU Pertamina sudah melalui proses kalibrasi dan tera ulang secara rutin, untuk memastikan volume BBM yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah yang ditampilkan,” ujar Heppy.

    Heppy memastikan, takaran BBM tetap akurat karena proses pengukuran dilakukan oleh sistem penghitungan digital yang terpisah dari kecepatan aliran. Artinya, lambat atau cepatnya pengisian BBM tidak mempengaruhi jumlah liter bahan bakar yang keluar dan tetap sesuai dengan angka yang tertera di dispenser.

    Pertamina juga membuka ruang pengaduan kepada masyarakat jika ditemukan indikasi ketidaksesuaian takaran BBM di SPBU melalui: Pertamina Call Center 135, email pcc135@pertamina.com, dan chat melalui aplikasi MyPertamina.

    (rgr/dry)

  • Pertamina dan Gubernur Jatim Tinjau Langsung Distribusi BBM di Jember, Pastikan Pasokan Kembali Lancar – Page 3

    Pertamina dan Gubernur Jatim Tinjau Langsung Distribusi BBM di Jember, Pastikan Pasokan Kembali Lancar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memastikan kelancaran distribusi BBM pasca-penutupan Jalur Gumitir sejak 24 Juli lalu, Pertamina Patra Niaga terus memperkuat koordinasi lintas pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga aparat penegak hukum setempat.

    Wujud konkret komitmen tersebut terlihat dalam kegiatan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan hari ini (31/7) oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga. Dua titik SPBU di Jember yang disambangi adalah SPBU Kaliwates dan SPBU Mangli. Hadir pula Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Hari Purnomo; Corporate Secretary, Heppy Wulansari; serta Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti, beserta tim.

    Menurut Gubernur Khofifah, kelangkaan BBM di wilayah Jember dalam beberapa hari terakhir tidak hanya dipicu oleh penutupan Jalur Gumitir, tetapi juga diperparah oleh kemacetan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

    Perbesar

    Pertamina dan Gubernur Jatim sidak distribusi BBM di Jember. … Selengkapnya

    “Jember ini disuplai dari Terminal Tanjung Wangi. Kemudian kita melihat ada antrian panjang di Ketapang, karena memang menurut BMKG gelombangnya tinggi sehingga Ketapang Gilimanuk PP Itu diminta untuk tidak diberlakukan pelayaran sampai hari ini, sampai hari Kamis ini. Mudah-mudahan nanti sore kita sudah mendapatkan lampu hijau dari BMKG karena betapa pun mengurai antrian panjang itu menjadi penting. Di sisi lain, ekosistem dari proses suplai dan distribusi terminal-terminal Pertamina ini sudah dilakukan sedemikian rupa. Menurut saya ini adalah bagian dari keseriusan Pertamina agar bisa mengatasi kelangkaan BBM di Jember akibat masalah-masalah tadi yang Ketapang maupun yang lainnya. Saya akan terus memantau perkembangan distribusi BBM ke SPBU di Jember dan sekitarnya,” terang Khofifah.

    Apresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pertamina Patra Niaga mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Jawa Timur. “Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan Ibu Gubernur dalam upaya kami menormalisasi suplai dan distribusi BBM di Jember dan sekitarnya. Kami sudah banyak melakukan penambahan mobil tangki termasuk juga perbantuan lintas region untuk bisa men-support suplai BBM. Sekali lagi terima kasih atas support dan bantuannya,” terang Hari Purnomo, Direktur RID Pertamina Patra Niaga.

    Penutupan Jalur Gumitir diestimasi akan berlangsung selama dua bulan hingga 24 September 2025. Penutupan ini berdampak besar bagi banyak aspek, termasuk distribusi BBM Pertamina Patra Niaga yang secara normal dipasok dari Terminal BBM Banyuwangi. Segala mitigasi, alternatif dan skenario lapangan dilaksanakan sebagai komitmen kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat terdampak.

    Perbesar

    Pertamina dan Gubernur Jatim sidak distribusi BBM di Jember. … Selengkapnya

    Pada kesempatan yang sama, Executive GM Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti menyampaikan rasa syukur atas kondisi Jember yang sudah mulai terurai. “Alhamdulillah hari ini suplai sudah sangat baik, bisa dilihat dari kondisi SPBU-SPBU semua stok tersedia dan antrian juga minimal. Kemarin kita sudah suplai 1.400 kilo liter, sudah luar biasa banyak. Ini kami akan terus jaga, supaya kepercayaan publik bisa kembali dan semua tetap aman,” ujar Aji.

    Selain sidak SPBU, pada kegiatan sidak bersama, Gubernur Jawa Timur beserta jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga juga memberikan aksi dukungan kepada Awak Mobil Tangki (AMT) dan ojol yang ada di Kabupaten Jember. Paket _extra fooding_ diberikan sebagai bentuk motivasi kepada AMT dan ojol. Selain itu, beberapa hari terakhir, Pertamina Patra Niaga juga terjun ke SPBU-SPBU untuk memberikan minuman kepada masyarakat yang mengantri.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan produk Pertamina, masyarakat dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135.

  • Pertamina berkomitmen jaga kelancaran distribusi BBM di Jember

    Pertamina berkomitmen jaga kelancaran distribusi BBM di Jember

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pertamina berkomitmen jaga kelancaran distribusi BBM di Jember
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Juli 2025 – 21:34 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen menjaga kelancaran distribusi BBM di wilayah Jember, Jawa Timur, sebagai dampak penutupan jalan Jalur Gumitir sejak 24 Juli 2025.

    Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Hari Purnomo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya masif melaksanakan koordinasi lintas pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga aparat penegak hukum setempat.

    Salah satu komitmen Pertamina tersebut adalah melakukan sidak bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di dua SPBU, yakni SPBU Kaliwates dan SPBU Mangli pada Kamis ini.

    Selain Hari Purnomo, turut hadir pada agenda sidak antara lain Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Aji Anom Purwasakti.

    Menurut Khofifah, kelangkaan BBM di Jember beberapa hari terakhir merupakan dampak penutupan Jalur Gumitir.

    Selain itu, juga disebabkan kemacetan kendaraan di Ketapang, Banyuwangi, Jatim.

    “Jember ini disuplai dari Terminal Tanjung Wangi. Kemudian kita melihat ada antrean panjang di Ketapang, karena memang menurut BMKG gelombangnya sedang tinggi, sehingga Ketapang-Gilimanuk PP itu diminta untuk tidak diberlakukan pelayaran sampai hari Kamis ini. Mudah-mudahan nanti sore kita sudah mendapatkan lampu hijau dari BMKG karena betapa pun mengurai antrean panjang itu menjadi penting,” ujarnya.

    Di sisi lain, Khofifah melanjutkan ekosistem dari proses suplai dan distribusi terminal-terminal Pertamina sudah dilakukan sedemikian rupa.

    “Menurut saya, ini adalah bagian dari keseriusan Pertamina agar bisa mengatasi kelangkaan BBM di Jember akibat masalah-masalah tadi yang di Ketapang maupun yang lainnya. Saya akan terus memantau perkembangan distribusi BBM ke SPBU di Jember dan sekitarnya,” sebut Khofifah.

    Hari pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Jawa Timur.

    “Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan Ibu Gubernur dalam upaya kami menormalisasi suplai dan distribusi BBM di Jember dan sekitarnya. Kami sudah banyak melakukan penambahan mobil tangki termasuk juga perbantuan lintas region untuk bisa men-support suplai BBM. Sekali lagi terima kasih atas support dan bantuannya,” terangnya.

    Penutupan Jalur Gumitir diestimasi akan berlangsung selama dua bulan hingga 24 September 2025.

    Penutupan ini berdampak besar bagi banyak aspek, termasuk distribusi BBM Pertamina Patra Niaga yang secara normal dipasok dari Terminal BBM Banyuwangi.

    Segala mitigasi, alternatif dan skenario lapangan dilaksanakan sebagai komitmen kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat terdampak.

    Pada kesempatan yang sama, Aji Anom menyampaikan rasa syukur atas kondisi Jember yang sudah mulai terurai.

    “Alhamdulillah, hari ini suplai sudah sangat baik, bisa dilihat dari kondisi SPBU-SPBU semua stok tersedia dan antrean juga minimal. Kemarin kita sudah suplai 1.400 kiloliter, sudah luar biasa banyak. Ini kami akan terus jaga, supaya kepercayaan publik bisa kembali dan semua tetap aman,” ujarnya.

    Selain sidak SPBU, Gubernur Jawa Timur beserta jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga juga memberikan aksi dukungan kepada awak mobil tangki (AMT) dan ojol yang ada di Kabupaten Jember.

    Paket extra fooding diberikan sebagai bentuk motivasi kepada AMT dan ojol.

    Selain itu, beberapa hari terakhir, Pertamina Patra Niaga juga terjun ke SPBU-SPBU untuk memberikan minuman kepada masyarakat yang mengantre. 

    Sumber : Antara

  • Pasok BBM ke Jember, Pertamina Tambah 96 Mobil Tangki

    Pasok BBM ke Jember, Pertamina Tambah 96 Mobil Tangki

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga terus berupaya menjaga pasokan BBM di wilayah Jember dalam kondisi aman pasca penutupan Jalur Gumitir.

    Upaya ini dilakukan dengan menambah 96 mobil tangki, mengoperasikan terminal-terminal terkait di Jawa Timur hingga proses Reguler Alternatif dan Emergency (RAE).

    “Harapannya dengan mekanisme perbantuan yang berantai ini, Surabaya sendiri bisa memberikan alokasi volume yang lebih besar untuk membantu proses recovery pemulihan distribusi di wilayah Jember dan sekitarnya,” terang Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Hari Purnomo dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).

    Untuk memastikan penambahan pasokan berjalan lancar, Hari mengecek langsung pengisian BBM mobil tangki di Instalasi Surabaya Group hari ini.

    Selain pengecekan mobil tangki, Direktur RID Pertamina Patra Niaga beserta jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga memberikan extra fooding kepada 50 Awak Mobil Tangki (AMT) yang bertugas untuk alih suplai ke Jember.

    Pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyampaikan, Pertamina pastikan pelaksanaan distribusi BBM berjalan lancar dan aman.

    “Tidak hanya kondisi mobil tangki, kondisi AMT sebagai ujung tombak distribusi juga menjadi perhatian khusus. Dengan pemberian extra fooding ini semoga dapat menjaga kondisi para AMT tetap fit dan tentunya tetap bersemangat dalam rangka upaya percepatan distribusi energi kepada masyarakat,” tutup Heppy.

    Lihat juga Video: Pertamina Gelar Press Conference Jelang Pertamina Eco RunFest 2025

    (hns/hns)

  • Peserta antusias ikuti ajang Pertamax Turbo Drag Fest 2025

    Peserta antusias ikuti ajang Pertamax Turbo Drag Fest 2025

    Hingga hari ini, lebih dari 300 starter terdaftar di berbagai kelas balapan…,

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan, peserta antusias mengikuti ajang Pertamax Turbo Drag Fest 2025, yang akan digelar di Lapangan Udara Gading, Wonosari, Yogyakarta, pada 19-20 Juli 2025.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan, antusiasme peserta menjadi bukti bahwa Pertamax Turbo Drag Fest telah menjadi salah satu ajang yang ditunggu pecinta otomotif.

    “Hingga hari ini, lebih dari 300 starter terdaftar di berbagai kelas balapan. Ini menunjukkan bahwa Pertamax Turbo Drag Fest bukan hanya ajang balap, tapi juga ruang positif bagi komunitas motorsport tanah air,” ujarnya.

    Ajang balap tingkat nasional ini menghadirkan pembalap dari berbagai daerah yang siap berkompetisi memperebutkan gelar juara dengan total hadiah puluhan juta rupiah.

    Menurut Heppy, cukup dengan menunjukkan akun MyPertamina, penonton bisa masuk secara gratis dan menikmati berbagai hiburan lainnya, seperti Turbo Ultimate Experience Simulator, area MotoGP Virtual, hingga bazar kuliner dan UMKM binaan Pertamina.

    Kompetisi ini melombakan berbagai kategori balap roda dua dan roda empat bagi pembalap profesional maupun komunitas otomotif.

    Heppy menambahkan ajang ini diharapkan membawa manfaat lebih luas bagi masyarakat sekitar.

    “Kami ingin kehadiran Pertamax Turbo Drag Fest menjadi momen kolaborasi, tidak hanya menggerakkan dunia otomotif, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi lokal melalui pelibatan UMKM dan komunitas,” katanya.

    Lebih lanjut, Heppy menyampaikan seluruh pembalap akan menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo.

    “Ini membuktikan kualitas Pertamax Turbo yang merupakan produk BBM unggulan Pertamina yang cocok untuk motorsport ataupun untuk kendaraan yang membutuhkan BBM berkualitas tinggi, yang tetap ramah lingkungan,” terangnya.

    Bagi para drag lovers yang ingin mengetahui informasi seputar Pertamax Turbo Drag Fest 2025 dapat mengecek aplikasi MyPertamina, media sosial @mypertamina, @pertamaxseries.id atau menghubungi Pertamina Call Center 135.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Dukung Koperasi Binaan Tumbuh Mandiri & Berkelanjutan

    Pertamina Dukung Koperasi Binaan Tumbuh Mandiri & Berkelanjutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memperingati Hari Koperasi Nasional ke-78, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), mendukung pertumbuhan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Dukungan ini dilakukan secara konkret melalui pembinaan dan penguatan koperasi di berbagai daerah operasional perusahaan.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan bahwa koperasi adalah bagian penting dalam upaya perusahaan memberdayakan masyarakat secara nyata.

    Melalui inisiatif TJSL, Pertamina Patra Niaga telah mendorong lahirnya koperasi berbasis potensi lokal dan prinsip keberlanjutan. “Kami percaya koperasi bisa menjadi cara yang efektif untuk membangun kemandirian masyarakat. Melalui program-program TJSL, kami berusaha hadir mendampingi, bukan hanya memberikan bantuan, tapi juga mendorong agar koperasi bisa tumbuh, belajar, dan berkembang sesuai potensi yang dimiliki masing-masing daerah,” ujar Heppy.

    Di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, Program Sentra Kopi Sejahterakan Petani (SEKOP SENI) di Desa Suntenjaya, Lembang, Kawasan Bandung Utara menjadi contoh nyata. Melalui koperasi Buana Walatra Sejahtera, masyarakat setempat membangun ekosistem kopi dari hulu ke hilir, menghasilkan produk Walatra Coffee yang kini telah tersertifikasi halal dan PIRT.

    Hebatnya, koperasi mampu meraup omzet hingga Rp110 juta sejak Oktober 2022, dengan kontribusi SHU (Sisa Hasil Usaha) hingga Rp13,2 juta per tahun dan tambahan pendapatan anggota hingga Rp 1 juta per bulan dari aktivitas produksi, barista, dan penjualan.

    Di Semarang, Jawa Tengah, koperasi Trengginas Jaya Abadi menjadi penggerak ekonomi lokal dengan sinergi antara petani tambak, petani sawah, dan pelaku UMKM melalui Program Mangunharjo Mandiri Sejahtera (MAMI SERA). Koperasi ini mengelola lima unit usaha yang meningkatkan nilai tambah produk unggulan seperti abon ikan bandeng dan amplang.

    Selain itu, ada juga Koperasi Produsen Lesung Gemilang Sejahtera (KPLGS) aktif mengelola kawasan hutan sosial di Desa Tambak Sari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Selain membina agroforestri kopi dan alpukat, koperasi ini juga mengelola kawasan wisata religi dan UMKM sekitar lereng Gunung Arjuno.

    Sementara di wilayah Indonesia Timur, koperasi juga hadir dalam konteks kesiapsiagaan bencana dan pertanian lokal. Di Gorontalo, Koperasi Konsumen Tenda Siaga Bencana hadir untuk menyediakan logistik pangan saat bencana, bagian dari program Kawasan Tanggap Bencana Kelurahan Tenda.

    “Harapannya, koperasi binaan Pertamina Patra Niaga bisa terus menjadi bagian dari penggerak ekonomi lokal yang kuat, mandiri, dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Sejalan dengan tema Hari Koperasi ke-78 tahun ini, “Koperasi Maju Indonesia Adil Makmur”, kami optimis koperasi dapat menjadi kekuatan bersama dalam membangun masa depan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tutup Heppy.

    Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong terbentuknya koperasi yang inklusif, terintegrasi, dan berbasis potensi daerah. Seluruh inisiatif ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Paiman Raharjo Tergeser Diganti Stella Christie di PT Pertamina Hulu Energi, Pertanda Apa?

    Paiman Raharjo Tergeser Diganti Stella Christie di PT Pertamina Hulu Energi, Pertanda Apa?

    GELORA.CO – Pergantian besar-besaran kembali terjadi di tubuh PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

    Sebanyak enam orang komisaris resmi tergeser dari jabatannya, termasuk Paiman Raharjo yang mengonfirmasi langsung kabar tersebut.

    “Saya ikut tergeser, Mas. Enam komisaris diganti semua,” ujar Paiman kepada sumber porosjakarta.com.

    Adapun nama-nama komisaris yang digantikan antara lain:

    Rinaldi Firmansyah (Komisaris Utama)Tutuka AriadjiNanang UntungTumpak SimanjuntakAbdi MustakimPaiman Raharjo

    Kabar perombakan ini semakin menarik perhatian publik setelah muncul nama-nama baru yang disebut akan mengisi posisi strategis di PHE, termasuk dua analis politik ternama: Denny Januar Ali (Denny JA) dan Muhammad Qodari.

    Denny JA dikabarkan bakal menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, sementara Qodari akan bergabung sebagai anggota dewan komisaris. Selain mereka, nama-nama lain yang beredar adalah:

    Iggi Haruman Achisen (Komisaris Independen)Nanang UntungStella ChristieAndika Pandu ParagabayaNepos M.T. Pakpahan

    Meski susunan baru komisaris PHE belum diumumkan secara resmi, informasi ini sudah lebih dulu beredar luas di kalangan industri migas dan media nasional. Penempatan figur nonteknokrat di kursi strategis BUMN energi seperti ini menjadi sorotan publik, terutama soal kompetensi dan integritas.

    Pertamina Lakukan Rombakan di 4 Anak Usaha Sekaligus

    Tak hanya PHE, empat subholding lain milik Pertamina juga mengalami pergantian jajaran pimpinan. Subholding tersebut adalah:

    PT Pertamina International Shipping (PIS)PT Pertamina Patra Niaga (PPN)PT Pertamina GasPT Pertamina Hulu Energi (PHE)

    Corporate Secretary PPN, Heppy Wulansari, mengonfirmasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Selasa, 8 Juli 2025, resmi memutuskan sejumlah perubahan struktur manajemen.

    Dalam RUPS tersebut, Mars Ega Legowo diangkat sebagai Direktur Utama PPN, menggantikan posisinya sebelumnya sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

    Sementara itu, mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM, Achmad Muchtasyar, didapuk sebagai Wakil Direktur Utama — posisi baru yang mulai diterapkan di struktur PPN.

    Berikut susunan direksi baru PPN:

    Mega Satria – Direktur KeuanganAlimuddin Baso – Direktur Pemasaran Pusat dan NiagaEko Ricky Susanto – Direktur Pemasaran RegionalHari Purnomo – Direktur Rekayasa dan Infrastruktur DaratPutut Andriatno – Direktur SDM dan Penunjang BisnisRahman Pramono Wibowo – Direktur Manajemen RisikoHarsono Budi Santoso – Direktur Perencanaan dan Pengembangan BisnisCatatan Soft Kritik:

    Perombakan besar ini menimbulkan berbagai reaksi dari publik dan pengamat industri.

    Masuknya figur politik ke dalam jajaran komisaris BUMN energi strategis memicu pertanyaan mengenai arah profesionalisme dan transparansi pengelolaan sektor migas nasional.

    Meski sah secara hukum, publik berharap agar pertimbangan meritokrasi tetap menjadi prinsip utama dalam pengisian jabatan strategis, demi menjaga kinerja dan kepercayaan publik terhadap Pertamina dan anak usahanya.

    Termasuk pergantian Paiman Raharjo yang memang orang dekat Jokowi dengan sosok lainnya?***

  • Sah! Eks Dirjen Migas Kini Diangkat Jadi Wadirut Pertamina Patra Niaga

    Sah! Eks Dirjen Migas Kini Diangkat Jadi Wadirut Pertamina Patra Niaga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemegang Saham PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), baru saja melakukan perombakan jajaran Direksi perusahaan pada hari ini, Selasa (8/7/2025).

    Mars Ega Legowo Putra resmi ditetapkan sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga. Selain itu, pemegang saham juga mengangkat Achmad Muchtasyar sebagai Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.

    Seperti diketahui, Achmad Muchtasyar sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Achmad sendiri tercatat sempat diangkat menjadi Dirjen Migas Kementerian ESDM pada 16 Januari 2025, namun dia dinonaktifkan dari posisinya kurang dari sebulan sejak dia menjabat yakni pada 10 Februari 2025.

    Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan penetapan direksi baru perusahaan saat ini merupakan kewenangan dari pemegang saham.

    “Pertamina Patra Niaga tentunya mendukung dan comply pada kebijakan dan keputusan pemegang saham. Diharapkan dengan susunan baru ini dapat membawa perubahan positif dan peningkatan pelayanan bagi masyarakat,” ujarnya kepada CNBC Indonesia saat dihubungi, Selasa (8/7/2025).

    Berikut susunan terbaru Direksi PT Pertamina Patra Niaga per Selasa (8/7/2025):

    Direktur Utama: Mars Ega Legowo Putra

    Wakil Direktur Utama: Achmad Muchtasyar

    Direktur Keuangan: Mega Satria

    Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga: Alimuddin Baso

    Direktur Pemasaran Regional: Eko Ricky Susanto

    Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat: Hari Purnomo

    Direktur SDM & Penunjang Bisnis: Putut Andriatno

    Direktur Manajemen Risiko: Rahman Pramono Wibowo

    Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis: Harsono Budi Santoso.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menilik Wacana Skema LPG 3 Kg Satu Harga, Berapa Tarif yang Ideal?

    Menilik Wacana Skema LPG 3 Kg Satu Harga, Berapa Tarif yang Ideal?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggodok aturan untuk menjadikan skema penjualan LPG 3 kg satu harga di seluruh Indonesia. Penetapan harga menjadi diskursus lantaran perlu mempertimbangkan biaya logistik. 

    Selama ini, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg, harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg ditetapkan oleh pemerintah daerah (pemda) masing-masing.  

    Namun, penetapan harga oleh pemda itu harus berdasarkan pedoman dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM dan BPH Migas. Oleh karena itu, besaran HET LPG 3 kg bisa berbeda-beda di tiap provinsi atau kabupaten/kota.

    Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, aturan yang berlaku saat ini membuat disparitas harga LPG 3 kg di setiap daerah cukup tinggi. Padahal, negara telah menggelontorkan dana subsidi hingga Rp87 triliun per tahun untuk LPG 3 kg. 

    “Kami akan ubah beberapa metode agar kebocoran enggak terjadi, termasuk harga yang selama ini diberikan pada daerah, ini ada kemungkinan dalam pembahasan Perpres [Peraturan Presiden], kami tentukan saja satu harga, supaya jangan ada gerakan tambahan di bawah,” tutur Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7/2025). 

    Bahlil mengatakan, masyarakat seharusnya mendapatkan harga LPG paling mahal sekitar Rp19.000 per tabung. Dia menyebut, harga LPG 3 kg setelah subsidi dari pemerintah adalah Rp12.000 per tabung. Sementara itu, harga sampai di pangkalan resmi hanya mencapai Rp16.000 per tabung. 

    Adapun, saat ini harga LPG di setiap daerah dibanderol antara Rp18.000 hingga Rp20.000 per tabung. Namun, Bahlil mengungkapkan ada daerah yang menjual LPG 3 kg hingga Rp50.000 per tabung.

    Harga Ideal LPG 3 Kg

    Hingga saat ini, Kementerian ESDM belum bisa mengungkapkan berapa harga ideal LPG 3 kg jika kelak menjadi satu harga di seluruh Indonesia.

    Sementara itu, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad Ishak Razak menilai untuk menetapkan harga jual LPG 3 kg dalam skema satu harga di seluruh Indonesia, harga ideal berkisar Rp18.000 per tabung di tingkat pangkalan.

    “Harga ideal kemungkinan berkisar antara Rp16.000–Rp19.000 per tabung, dengan patokan sekitar Rp18.000 untuk menyeimbangkan HET nasional dan biaya logistik,” kata Ishak kepada Bisnis, Sabtu (5/7/2025).

    Menurutnya, harga itu mengacu pada HET di Jakarta senilai Rp16.000 dan daerah lain seperti Jawa Barat atau Kepulauan Seribu yang berada di level Rp19.000 hingga Rp19.500 per tabung.

    Namun, penetapan harga ini tidak menyelesaikan masalah kenaikan harga di lapangan jika rantai distribusinya tidak efisien. Ishak juga menyebut potensi kenaikan subsidi pasti akan terjadi jika HET satu harga mengikuti harga yang terendah. 

    Dia berpendapat biaya logistik di daerah, khususnya di daerah terpencil, yang sering menyebabkan harga jauh di atas harga resmi, sebenarnya dapat ditangani melalui optimalisasi oleh PT Pertamina (Persero) lewat penambahan depo dan pangkalan resmi.

    Selain itu, status pengecer dinaikkan menjadi sub-pangkalan. Lalu, menggunakan moda transportasi hemat, misalnya kapal kargo untuk distribusi ke daerah kepulauan. 

    “Dengan demikian, harga seragam dapat dipertahankan tanpa membebani konsumen. Pengalaman program BBM Satu Harga yang menambah penyalur di daerah terpencil untuk menyeragamkan harga bisa menjadi pertimbangan,” imbuh Ishak.

    Pertamina Berisiko Tanggung Beban 

    Praktisi Migas Hadi Ismoyo menilai wacana menetapkan LPG 3 kg satu harga di seluruh Indonesia bukan pilihan bijak. Dia berpendapat hal itu malah menambah beban bagi Pertamina.

    Pasalnya, perusahaan pelat merah itu bisa menanggung beban logistik lebih tinggi jika HET gas melon di daerah terpencil ditekan dan mengikuti harga nasional.

    “Di mana logistic cost dari satu titik ke titik lainnya butuh biaya yang tidak sedikit. Siapa yang akan menanggung cost logistiknya?” ucap Hadi.

    Mantan sekjen Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) itu tak memungkiri kebijakan populis itu akan sangat membantu masyarakat bawah yang saat ini daya belinya tertekan karena melambatnya pertumbuhan ekonomi. Namun, hal ini bisa membuat APBN jebol lantaran membayar bea logistik bagi Pertamina juga.

    Di samping itu, Hadi juga berpendapat kebijakan LPG 3 kg satu harga tidak menjamin dapat memberantas kecurangan di lapangan. Pasalnya, akan selalu ada ketimpangan harga subsidi dan nonsubsidi. 

    Oleh karena itu, Hadi menilai kecurangan peredaran gas melon di lapangan bisa diatasi dengan membangun sistem IT. Dengan sistem IT, pengawasan data dan monitoring dilakukan Depo Pertamina, Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), agen, pangkalan, pengecer, konsumen, hingga pengembalian tabung. 

    “Dengan IT yang demikian berkembang pesat, peredaran tabung LPG 3 kg tersebut harusnya bisa di-mapping time to time, jika tabung tersebut nyasar seharusnya bisa dideteksi. Tinggal niat mau membuat IT yang canggih apa tidak,” ucap Hadi.

    Respons Pengusaha dan Pertamina 

    Sementara itu, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumatra Utara (Sumut) menyatakan siap mendukung rencana pemerintah untuk menyamaratakan harga LPG 3 kg di seluruh daerah. 

    Sekretaris Hiswana Migas Sumut Suwandi mengatakan, pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut atas rencana kebijakan terbaru dari pemerintah pusat ini. 

    “Karena ini masih rencana, kami masih memantau terus perkembangan informasinya. Tentu kami koordinasi juga dengan Pertamina Patra Niaga Sumbagut [Sumatra bagian utara] selaku operator di sini, serta pemerintah terkait,” ujarnya.

    Adapun, di Sumatra Utara, HET LPG 3 kg ditetapkan sebesar Rp15.000 per tabung di tingkat agen, sedangkan di pangkalan, harganya Rp17.000 per tabung. Namun, masih ada pangkalan yang menjual di atas HET tersebut.

    Musababnya, harga di pangkalan berbeda-beda karena jarak tempuhnya. Patokan penggunaan HET itu maksimal 60 km dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE).

    “Jika lebih jaraknya, harga jual bisa jadi lebih mahal,” sambung Suwandi.

    Oleh karena itu, pihaknya belum menganalisa lebih jauh terkait dampak dari penerapan satu harga LPG 3 kg yang diklaim dapat mencegah kebocoran penyaluran. Dia meyakini rencana tersebut sudah pasti baik bagi masyarakat dan menegaskan pihaknya siap melaksanakan program ini jika telah ditetapkan. 

    “Pada dasarnya kami siap mendukung dan melaksanakan program yang sudah tentu baik ini. Apalagi [distribusi] LPG 3 kg ini, kan, penugasan dari negara, apapun keputusan dari pemerintah tentu kami siap mendukung dan melaksanakan,” ucapnya.

    Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, wacana pukul rata harga gas melon itu saat ini masih dikaji pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM. 

    Menurutnya, jika aturan terkait skema baru tersebut rampung, pihaknya siap mengikuti. Terlebih, Pertamina Patra Niaga merupakan pelaksana tugas penjualan dan distribusi LPG 3 kg.  

    “Jika nanti sudah ditetapkan regulasinya, kami selaku pelaksana penugasan tentu akan mengikuti kebijakan yang ditetapkan pemerintah,” kata Heppy.