Tag: Henrikh Mkhitaryan

  • Nerazzurri Incar Kemenangan Keenam Beruntun di San Siro

    Nerazzurri Incar Kemenangan Keenam Beruntun di San Siro

    JAKARTA – Setelah mempertahankan rekor sempurna di kompetisi Eropa, Inter Milan akan berusaha menjaga tekanan terhadap para pesaing di papan atas Serie A dengan menargetkan kemenangan atas Lazio pada Minggu malam 9 November di San Siro.

    Namun, Lazio datang dengan kepercayaan diri tinggi. Tim asuhan Maurizio Sarri belum terkalahkan dalam enam laga terakhir Serie A. Mereka mulai menemukan kestabilan setelah awal musim yang kurang meyakinkan, terutama berkat pertahanan yang kini jauh lebih solid.

    Pekan lalu, Inter meraih kemenangan dramatis atas Hellas Verona berkat tendangan bebas indah Piotr Zielinski dan gol bunuh diri di penghujung laga. Sejak mengalami dua kekalahan beruntun dua bulan lalu, tim asuhan Cristian Chivu telah memenangi enam dari tujuh laga terakhir di liga.

    Produktivitas mereka pun mengesankan — mencetak lebih dari dua gol per pertandingan dan telah memiliki 11 pencetak gol berbeda, menghasilkan total 24 gol sejauh ini, tertinggi di Serie A.

    Dipimpin oleh Lautaro Martinez, yang tampil luar biasa di kancah Eropa tahun ini, Inter juga mencetak setidaknya dua gol dalam 11 dari 12 laga terakhir di Liga Champions, termasuk kemenangan atas Kairat pada pertengahan pekan.

    Meski sempat kebobolan gol pertama di fase grup musim ini, Nerazzurri tetap meraih empat kemenangan dari empat laga. Gol Carlos Augusto memastikan kemenangan 2-1 setelah Martinez sempat disamakan tim tamu.

    Dengan hasil tersebut, Inter kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Champions dan ingin menutup jeda internasional dengan kemenangan di kompetisi domestik.

    Inter juga memiliki rekor bagus saat menjamu Lazio. Dalam enam laga terakhir di San Siro, termasuk satu pertemuan di Coppa Italia, mereka tidak pernah kalah.

    Meski begitu, Lazio berhasil menahan imbang Inter dalam dua kunjungan terakhir ke Milan. Salah satunya pada Mei lalu ketika gol penyeimbang dramatis dari Pedro membuat Inter kehilangan peluang bersaing merebut Scudetto.

    Kini, Lazio hanya terpaut enam poin dari Inter di klasemen. Setelah kekalahan di Derby della Capitale melawan Roma, Biancocelesti bangkit dengan mengumpulkan 12 poin dari enam laga terakhir.

    Meski tengah dibebani larangan transfer dan badai cedera, Sarri mampu menyesuaikan gaya bermainnya menjadi lebih pragmatis. Hasilnya terlihat: Lazio mencatat empat clean sheet beruntun untuk pertama kalinya sejak 2023, dan baru saja meraih dua kemenangan kandang berturut-turut di Stadio Olimpico.

    Namun, perjalanan ke San Siro akan menjadi ujian sejati bagi kebangkitan mereka.

    Pelatih Cristian Chivu kemungkinan kembali melakukan rotasi mengingat padatnya jadwal pertandingan. Pemain kunci seperti Alessandro Bastoni, Francesco Acerbi (mantan pemain Lazio), dan Hakan Calhanoglu diprediksi kembali menjadi starter.

    Calhanoglu tampil tajam musim ini dengan lima gol — menyamai totalnya musim lalu — tiga di antaranya berasal dari luar kotak penalti. Sementara Martinez, yang sudah mencetak enam gol ke gawang Lazio sepanjang kariernya, akan berusaha mengakhiri paceklik gol di Serie A yang sudah berlangsung empat laga.

    Inter kini hampir dalam kekuatan penuh setelah Marcus Thuram kembali bugar. Hanya Henrikh Mkhitaryan dan Matteo Darmian yang masih absen karena cedera.

    Sebaliknya, Lazio kehilangan beberapa pemain penting. Bek tangguh Alessio Romagnoli mengalami cedera saat melawan Cagliari dan kemungkinan absen, bergabung dengan Nicolo Rovella, Valentin Castellanos, Matteo Cancellieri, Samuel Gigot, dan Fisayo Dele-Bashiru di ruang perawatan. Nuno Tavares juga diragukan tampil.

    Lazio memang menunjukkan perbaikan signifikan, terutama di lini pertahanan. Namun, menghadapi Inter yang sedang berada dalam performa menakutkan di kandang sendiri, pasukan Sarri kemungkinan akan kesulitan. Dengan kedalaman skuad dan daya gedor yang luar biasa, Nerazzurri diprediksi memperpanjang catatan kemenangan mereka menjadi enam laga beruntun di San Siro.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Inter Milan (3-5-2):
    Sommer; Akanji, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Sucic, Dimarco; Martinez, Thuram

    Lazio (4-3-3):
    Provedel; Lazzari, Gila, Provstgaard, Marusic; Guendouzi, Cataldi, Basic; Isaksen, Dia, Zaccagni

    Prediksi Skor
    Inter Milan 2-0 Lazio

  • Selalu Tertinggal Gol, Barcelona Nyaris Kalah Lawan Inter Milan

    Selalu Tertinggal Gol, Barcelona Nyaris Kalah Lawan Inter Milan

    JAKARTA – Barcelona selalu tertinggal gol dan nyaris kalah sebelum memaksakan imbang 3-3 melawan Inter Milan di laga pertama semifinal Liga Champions di Stadion Olimpic Lluis Companys, Kamis, 1 Mei 2025 dini hari WIB.

    Inter memang apes dalam drama enam gol di kandang lawan. Setelah memetik hasil mengecewakan di Serie A Italia dan tersingkir di Coppa Italia, Inter sesungguhnya menunjukkan kebangkitan saat berlaga di Liga Champions.

    Pelatih Simone Inzaghi membuktikan sesumbar bila Inter tidak sedang memasuki masa sulit di pengujung kompetisi tetapi justru sangat antusias karena mereka berhasil menembus semifinal di kompetisi Eropa. Dan, Inter menunjukkan fighting spirit yang tinggi saat menyambangi markas Barca.

    Sebaliknya, Barca justru kalah start. Pertandingan baru berjalan satu menit, gawang Wojciech Szczesny sudah kebobolan. Belum hilang keterkejutan pemain Barca akibat gol striker Marcus Thuram, mereka kembali kebobolan. Beruntung, Barca yang baru saja memenangi Copa del Rey mampu bangkit untuk mengejar ketinggalan.

    Begitu pula di babak kedua, Barca yang mencoba bangkit malah kembali kebobolan. Namun, tim asuhan Hansi Flick akhirnya mampu memaksakan imbang. Ironisnya, Barca terhindar dari kekalahan akibat gol bunuh diri kiper Yann Sommer.

    Hasil itu menjadikan kedua tim belum bisa memastikan lolos ke final melawan Paris Saint-Germain atau Arsenal. Pasalnya masih ada laga kedua yang digelar di kandang Inter di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Rabu, 7 Mei 2025 dini hari WIB.

    Inter dan Barca memiliki peluang sama untuk mencapai laga puncak. Apalagi, gol tandang sudah tidak diperhitungkan. Di laga kedua bila Inter menahan Barca 0-0 atau 1-1, mereka tetap belum memastikan lolos ke final meski bisa mencetak tiga gol di laga away. Kedua tim harus menyelesaikan pertandingan di babak extra time dan kemudian adu penalti bila skor tetap imbang.

    “Laga yang benar-benar gila. Ini pertandingan luar biasa dan sangat menarik untuk ditonton. Harus diakui pertandingan ini tidak mudah,” kata gelandang Inter Henrikh Mkhitaryan menanggapi big match itu seperti dikutip laman UEFA.

    “Kami sudah unggul di babak pertama, tetapi saat itu kami tidak berpikir bakal menang. Barcelona melakukan banyak tekanan terhadap kami. Harus diakui, mereka memang sangat bagus dalam penguasaan bola,” ujarnya.

    Sementara kapten Barca Raphinha mengaku kecewa karena tim kebobolan hingga tiga gol saat bermain di kandang sendiri. Meski demikian, dia mengakui bila Inter bermain lebih baik.

    “Saat Anda bermain di kandang sendiri seperti yang kami tunjukkan, seharusnya kami meraih hasil lebih baik. Persoalannya, kami kemasukan banyak gol. Ini seharusnya tak boleh terjadi, terutama saat kami bermain di kandang sendiri,” kata Raphinha.

    “Harus diakui, tim lawan pantas mendapat apresiasi karena bermain sangat bagus. Tetapi bagi Barca, tugas kami adalah memenangkan pertandingan meski hasilnya tidak seperti diharapkan,” ujar pemain timnas Brasil yang menilai bila hasil imbang itu tetap tak mengecewakan.

    “Hasil itu tidak buruk dan peluang kedua tim sama-sama terbuka saat kembali bertemu di laga kedua di Milan. Kami harus memperbaiki kesalahan agar bisa menang di sana dan mencapai final,” katanya.

    Start Gemilang Inter

    Di pertandingan itu, Inter melakukan start gemilang. Mereka memanfaatkan situasi kurang bagus pada tim Barca yang masih kelelahan usai melakoni El Clasico melawan Madrid di final Copa del Rey. Bagaimana tidak, Frenkie de Jong dkk harus bekerja keras selama 120 menit sebelum menang 3-2.

    Terbukti pertandingan baru berjalan satu menit, Thuram sudah bisa membobl gawang Barca lewat sontekan dengan tumit belakang saat menyelesaikan assist dari Denzel Dumfries.

    Unggul 1-0 lewat gol cepat menjadikan pemain Inter kian bersemangat menekan pertahanan Blaugrana. Serangan mereka pun kembali memberi hasil yang membuat suporter tuan rumah panas dingin.

    Kali ini, Dumfries yang memantapkan keunggulan Inter menjadi 2-0 di menit 21. Tendangan voli akrobatik dia sukses menaklukkan Szczesny.

    Dalam posisi sudah tertinggal dua gol, Barca akhirnya menunjukkan kebangkitan. Hanya berselang tiga menit, bintang muda Lamine Yamal mampu memperkecil ketinggalan Los Cules. Gol itu pun menaikkan adrenalin pemain Barca.

    Yamal kemudian nyaris menambah gol. Hanya saja sepakan dia dari jarak dekat masih membentur tiang gawang. Namun pemain depan Ferran Torres akhirnya berhasil menyamakan skor di menit 38.

    Tendangan first time dari Torres yang menggantikan Robert Lewandowski yang masih absen di laga itu mengubah skor menjadi 2-2. Skor itu bertahan hingga babak pertama usai.

    Di babak kedua, Barca bermain lebih baik. Mereka menunjukkan dominasi atas Nerazzurri. Hanya serangan mereka tak kunjung membuahkan gol.

    Sebaliknya, Inter mampu memanfaatkan celah untuk kembali unggul. Dumfries membuktikan dirinya pantas menjadi bintang di pertandingan itu dengan mencetak brace di menit 64. Sundulannya yang menyambut sepak pojok menjadikan Inter unggul 3-2.

    Hanya saja Inter tak mampu mempertahankan keunggulan tersebut. Barca yang langsung bermain ofensif mampu memetik hasil akibat gol bunuh diri Sommer.

    Gol yang tercipta hanya berselang satu menit itu berawal dari serangan Barca dan Raphinha kemudian melepaskan tendangan keras yang membentur tiang gawang. Namun bola kemudian mengenai kaki Sommer sehingga kembali ke gawang.

    Inter sesungguhnya nyaris menambah gol saat Mkhitaryan membobol gawang Barca di menit 76. Hanya, gol itu dianulir karena dia dalam posisi offside. Skor imbang 3-3 pun bertahan hingga laga usai.

  • Duel Pertama Setelah 15 Tahun Tak Sua

    Duel Pertama Setelah 15 Tahun Tak Sua

    JAKARTA – Hampir 15 tahun sejak pertemuan ikonik mereka di final Liga Champions 2009-2010, Bayern Munchen dan Inter Milan kembali bertemu di panggung Eropa. Kali ini, keduanya akan saling adu kekuatan untuk memperebutkan tiket ke semifinal Liga Champions musim ini, dimulai dari leg pertama perempat final di Allianz Arena, Selasa malam 8 April waktu setempat, atau Rabu dini hari WIB.

    Bayern yang kini memimpin klasemen Bundesliga tampil impresif setelah menyingkirkan Bayer Leverkusen dengan agregat telak 5-0 di babak 16 besar. Sementara itu, Inter Milan menyingkirkan Feyenoord dengan kemenangan agregat 4-1.

    Di bawah asuhan Vincent Kompany, Bayern membalas dendam mereka terhadap Leverkusen—tim yang sempat tak terkalahkan musim lalu—dengan dua kemenangan dominan (3-0 di kandang dan 2-0 tandang). Dengan hasil tersebut, Bayern lolos ke perempat final Liga Champions untuk ke-23 kalinya sepanjang sejarah dan untuk musim keenam secara beruntun.

    Bayern juga masih tak terkalahkan dalam 22 pertandingan kandang terakhir di Liga Champions, menjadikan Allianz Arena sebagai benteng yang menakutkan. Mereka pun masih berpeluang meraih gelar ganda musim ini, setelah menang 3-1 atas Augsburg di Bundesliga pada Jumat lalu dan unggul enam poin dari Leverkusen.

    Namun, kemenangan tersebut dibayar mahal dengan cedera otot parah yang dialami Jamal Musiala, yang kemungkinan besar akan absen hingga akhir musim. Absennya Musiala menjadi pukulan besar dalam upaya Bayern untuk menembus lini belakang Inter yang dikenal solid.

    Inter asuhan Simone Inzaghi datang ke laga ini dengan catatan pertahanan luar biasa, hanya kebobolan dua gol dari 10 pertandingan Liga Champions musim ini—terbaik di antara semua peserta.

    Setelah menang 2-1 di leg kedua melawan Feyenoord lewat gol Marcus Thuram dan Hakan Calhanoglu, Nerazzurri memastikan tempat di delapan besar dengan agregat meyakinkan 4-1. Namun, performa mereka akhir pekan lalu cukup mengecewakan saat hanya bermain imbang 2-2 melawan Parma setelah sempat unggul dua gol.

    Hasil imbang itu menambah catatan kurang memuaskan Inter di laga tandang, di mana mereka hanya menang dua kali dari delapan laga tandang terakhir di semua kompetisi. Inter juga punya kenangan buruk melawan Bayern baru-baru ini, setelah kalah dua kali (kandang dan tandang) di fase grup musim 2022-2023.

    Pemenang dari laga ini akan menghadapi Barcelona atau Borussia Dortmund di semifinal.

    Bayern akan kehilangan beberapa pemain kunci untuk laga ini. Selain Musiala yang dipastikan absen, Alphonso Davies dan Dayot Upamecano juga mengalami cedera lutut serius. Manuel Neuer (betis) dan Kingsley Coman (belum dijelaskan) diragukan tampil. Namun, Harry Kane yang sempat terlihat menggunakan kompres es di pergelangan kakinya dipastikan siap tampil dan memimpin lini depan.

    Kane menjadi pemain Inggris pertama yang mencetak 10 gol dalam satu musim Liga Champions, dan akan menjadi tumpuan utama Bayern untuk menjebol pertahanan Inter. Thomas Muller, yang akan meninggalkan Bayern pada akhir musim, kemungkinan besar menggantikan Musiala di lini tengah menyerang.

    Dari kubu Inter, bek andalan Alessandro Bastoni sempat ditarik keluar saat melawan Parma karena cedera lutut, namun diyakini akan fit untuk laga ini. Sementara itu, Mehdi Taremi, Piotr Zielinski, dan Denzel Dumfries masih cedera, dan gelandang Kristjan Asllani harus absen karena akumulasi kartu kuning.

    Absennya Zielinski dan Asllani membuka jalan bagi Davide Frattesi untuk bergabung dengan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan di lini tengah, di belakang duet maut Lautaro Martinez dan Marcus Thuram.

    Pertemuan klasik dua raksasa Eropa ini dipastikan berlangsung sengit. Bayern akan mengandalkan kekuatan menyerang dan dominasi kandang mereka, sementara Inter datang dengan kekuatan pertahanan solid dan pengalaman bermain di pertandingan besar. Siapa yang akan unggul di leg pertama akan sangat menentukan arah duel dua leg ini.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Bayern Munchen (4-2-3-1):
    Urbig; Laimer, Kim Min-jae, Dier, Guerreiro; Palhinha, Kimmich; Olise, Muller, Sane; Kane

    Inter Milan (3-5-2):
    Sommer; Acerbi, Bisseck, Bastoni; Darmian, Calhanoglu, Frattesi, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Lautaro Martinez