Tag: Hendy Siswanto

  • Anggaran Makan Siang Bergizi di Jember Bertambah Jadi Rp 10 M

    Anggaran Makan Siang Bergizi di Jember Bertambah Jadi Rp 10 M

    Jember (beritajatim.com) – Alokasi anggaran untuk program makan siang bergizi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2025 bertambah dari Rp 5 miliar menjadi Rp 10 miliar.

    “Hasil evaluasi gubernur kemarin terhadap APBD Jember 2025, salah satu isinya adalah pemerintah daerah ikut menyukseskan dan mendukung keberadaan makan siang bergizi gratis. Sebelumnya kami anggarkan Rp 5 miliar, tapi karena berdasar hasil evaluasi perlu adanya support tambahan, maka ada tambahan sekitar Rp 5 miliar,” kata Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, Sabtu (28/12/2024).

    Dana tersebut dialokasikan di Dinas Pendidikan Jember sebagai pendukung. “Pelaksana teknisnya untuk makan siang bergizi gratis adalah Badan Gizi Nasional yang sampai saat ini sedang berproses tahapannya melalui kodim maupun polres, maupun dapur-dapur sehat yang ditunjuk dua instansi tersebut,” kata Halim.

    Anggaran itu dicadangkan agar bisa digunakan sewaktu-waktu sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional. “Kami akan coba berkoordinasi. Tapi sampai saat ini mulai berdiri dapur-dapur sehat. Sebenarnya sudah ada rapat koordinasi teknis antara pelaksana dengan Dinas Pendidikan. Pondok pesantren juga disurvei,” kata Halim.

    Soal jumlah penerima makan siang bergizi gratis, Halim belum berani memastikan. “Belum fix. Nanti kalau sudah fix kami akan kabari lagi,” kata Halim.

    Selain itu, gubernur Jatim meminta agar Pemkab Jember meningkatkan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga). “Awal Januari dan Februari rentan bencana. Dari kesepakatan yang awalnya Rp 25 miliar, karena ada evaluasi, dinaikkan menjadi Rp 50 miliar. Itu pun dibutuhkan dalam keadaan darurat kalau ada bencana,” kata Halim.

    Sementara itu, Bupati Hendy Siswanto menyatakan dukungan penuh untuk program makan siang bergizi gratis itu. “Ini program yang sangat istimewa dan harus kita dukung bersama. Saya sangat mendukung. Jangankan Rp 10 miliar, Rp 15 miliar pun kami sangat memaklumi karena semua dikembalikan untuk rakyat,” katanya. [wir]

  • Kementerian PAN-RB Nilai Birokrasi Pemkab Jember ‘Berakhlak Sehat’

    Kementerian PAN-RB Nilai Birokrasi Pemkab Jember ‘Berakhlak Sehat’

    Jember (beritajatim.com) – Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (PAN-RB) menilai birokrasi Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada masa Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman ‘Berakhlak sehat’.

    Penilaian ini didasarkan pada hasil survei dan evaluasi budaya kerja yang dilakukan Kementerian PAN-RB. Indeks yang diperoleh Pemkab Jember adalah 80,4 persen yang termasuk dalam kategori sehat. Indeks penilaian terhadap Pemkab Jember jauh di atas rata-rata nasional indeks ‘Berakhlak’ yang hanya 68,1 persen.

    Dengan indeks 80,4 persen, Kementerian PAN-RB menganggap nilai -Berakhlak’ sudah sudah sangat erat menjadi bagian dari perilaku kerja sehari­hari dan menjadi ciri khas yang mewakili individu di dalam organisasi Pemkab Jember.

    ‘Berakhlak’ yang dimaksud di sini adalah akronim dari tujuh dimensi kinerja, yakni ‘Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif’. Kementerian PAN-RB telah mewawancarai 3.391 pegawai negeri sipil dan 1.206 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja di tubuh Pemkab Jember.

    Bupati Hendy Siswanto bangga dengan capaian kinerja birokrasi Pemkab Jember tersebut. “Alhamdulillah, tahun kemarin ASN di Jember masih dinilai ‘cukup sehat’, sekarang kita sudah masuk ASN sehat,” katanya, Jumat (27/12/2024).

    “Ini yang menilai Kementerian PAN-RB. Kita tidak dalam rangka ikut kompetisi. Mereka datang menilai sendiri,” kata Hendy.

    Menurut Hendy, indeks ini menunjukkan kinerja dan struktur organisasi pemerintahan di Jember sudah berjalan sesuai regulasi dan cukup bagus. “Jabatan di Jember ini sudah terisi dengan baik. Bagaimana regenerasinya, penggantian jabatan, sudah diatur regulasi dan itu sudah dijalankan,” jelasnya.

    Penilaian Kementerian PAN-RB ini mempertegas tidak adanya jual beli jabatan di tubuh Pemkab Jember selama masa pemerintahan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman. “Tidak ada sama sekali jual beli jabatan. Kalau memang sudah waktunya naik, ya naik saja, sesuai dengan waktunya. Tidak bergeser setahun dua tahun, waktunya naik jabatan tapi tidak naik,” kata Hendy.

    “Ini artinya hak ASN sudah didapatkan. Begitu juga ASN melaporkan kinerjanya, sudah kita lakukan. Oleh sebab itu, kita masuk kategori sehat,” kata Hendy.

    Hendy berharap indeks penilaian yang diperoleh Pemkab Jember bisa meningkat hingga 90 persen pada masa mendatang. “Jadi kategori sehat yang dicapai saat ini masih perlu naik lagi, karena kalau tidak bener, bisa turun lagi dari cukup sehat malah tidak sehat,” katanya.

    “Kalau (dinilai) tidak sehat, dampaknya ada pada pelayanan terhadap masyarakat. ASN sehat di dalamnya ada unsur pelaksanaan SOP (Standard Operation Procedure) yang benar. SOP sudah berjalan baik. Semakin baik melayani masyarakat, maka nilainya semakin bagus,” kata Hendy.

    Ada tujuh butir saran peningkatan yang diberikan Kementerian PAN-RB. Pertama, melakukan forum dialog atau diskusi secara berkala dengan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mengetahui kebutuhan mereka.

    Kedua, melakukan evaluasi dalam bentuk survei, diskusi secara daring maupun luring secara berkala untuk mendapatkan umpan balik. “Ketiga, membuka akses informasi seluas-luasnya yang relevan untuk masyarakat terkait pelayanan yang diberikan melalui media sosial, webinar maupun media lainnya yang terjangkau,” kata Hendy.

    Kementerian PAN-RB juga menyarankan Pemkab Jember melibatkan masyarakat dan stakeholder untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses perencanaan program dan kegiatan. “Lakukan evaluasi secara teratur mengenai program yang dilaksanakan untuk peningkatan program sesuai kebutuhan,” kata Hendy.

    Tiga saran perbaikan berikutnya adalah melakukan monitoring pelaksanaan program sesuai dengan perencanaan dan memastikan keterlibatan masyarakat dan stakeholder, mempertahankan program-program yang sudah berjalan baik dan program yg sudah ada dilakukan secara berkala. [wir]

  • Sejarah Berulang, Manajemen ASN Pemkab Jember Kembali Panen Penghargaan

    Sejarah Berulang, Manajemen ASN Pemkab Jember Kembali Panen Penghargaan

    Jember (beritajatim.com) – Sejarah berulang. Pemerintah pusat mengganjar manajemen aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan penghargaan. Warisan baik Bupati Hendy Siswanto sebelum mengakhiri masa jabatannya.

    Pemkab Jember menerima penghargaan Anugerah Meritokrasi Pengawasan Penerapan Sistem Merit 2024 dengan kategori B dari Badan Kepegawaian Nasional, Kamis (19/12/2024). Tahun lalu, Pemkab Jember menerima penghargaan serupa dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang saat ini dilikuidasi.

    “Skor Pemkab Jember mengalami peningkatan sebanyak 33,5 poin dari 259,00 menjadi 292,50,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Jember Suko Winarno, Jumat (20/12/2024).

    Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen aparatur sipil negara (ASN) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN. “Sistem merit ini didasarkan pada kompetensi, kinerja, dan kualifikasi ASN secara adil dan wajar, tanpa diskriminasi,” kata Suko Winarno.

    Suko Winarno mengatakan, tak mudah untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Penghargaan ini diberikan setelah dilakukan penilaian terhadap delapan aspek kepegawaian, yakni perencanaan kebutuhan ASN, pengadaan ASN, pengembangan karier, promosi dan mutasi, manajemen kinerja, penggajian, penghargaan dan disiplin, perlindungan dan pelayanan, dan sistem informasi ASN. “Semuanya terurai dalam 36 indikator,” katanya.

    Suko Winarno menanbahkan, Pemkab Jember juga telah berhasil melakukan transformasi digital. “Mari kita terus laksanakan tugas pokok dan fungsi kita semua dengan kerja sama sebaik-baiknya. Kami punya target mencapai kategori sangat baik pada 2025, yang membutuhkan skor 325. Kami optimistis itu bisa dicapai dengan kerja sama yang baik,” katanya. [wir]

  • Sosok Muhammad Fawait, Karir Moncer Mulai Anggota DPRD Jatim hingga Jadi Bupati Jember Terpilih

    Sosok Muhammad Fawait, Karir Moncer Mulai Anggota DPRD Jatim hingga Jadi Bupati Jember Terpilih

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Iman Nawawi

    TRIBUNJATIM.COM, JEMBER– Muhammad Fawait alias Gus Fawait , Bupati Jember terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 Jawa Timur kini jadi sorotan publik.

    Nama Kader Partai Gerindra bersama Djoko Susanto makin moncer. Usai menggulingkan Pasangan Calon (Paslon) Petahana Pemilihan Bupati (Pilbup) Jember 2024 Hendy Siswanto- Muhammad Balya Firjaun Barlaman.

    Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib Al-Qodiri IV Desa Wringinagung Kecamatan Jombang Jember ini unggul dengan 54,30 persen suara. Sementara Paslon Petahana hanya mendapatkan 45,70 persen dari total pemilih.

    Tribun Jatim Network mencoba menemui Gus Fawait Bupati Jember terpilih di kafe kawasan jalan PB. Sudirman Jember, Selasa (17/12/2024).

    Pria kelahiran 1988 ini masih menemui para relawan pendukungnya di Pilkada Jember 2024 kemarin. Sembari menunggu masa pelantikan sebagai kepala daerah.

    “Saya anak kampung, anak desa yang ada di ujung Barat Kabupaten Jember, dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Saya awalnya tidak pernah berfikir untuk masuk ke dunia politik,” ucap Gus Fawait.

    Gus Fawait mengaku ketika masih kuliah di Universitas Airlangga Surabaya, sering ikut dosen melakukan riset kebijakan pemerintah. Namun hasil penelitian itu tidak pernah digunakan oleh pemangku kebijakan.

    “Ternyata hasil riset itu, cuma digunakan untuk referensi saja (tidak digunakan sebagai dasar kebijakan),” ucapnya.

    Menurutnya hal tersebut membuat geram dan jiwa aktivis mahasiswanya meronta ronta. Hingga akhirnya memutuskan bergabung di partai politik pada 2009 ketika masih berusia 21 tahun.

    “Tetapi saat itu belum bisa maju (calon legislatif) karena usianya terlalu muda. Dan masih belum genap 21 tahun,” ulasnya.

    Presiden Laskar Sholawat Nusantara ini pun baru mengikuti Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2014 lewat Partai Gerindra untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Dapil Jember-Lumajang.

    “Saya diberi amanah oleh masyarakat Jember-Lumajang menjadi Anggota DPRD Jatim termuda, dengan perolehan suara 38 ribu pemilih,” ungkap Gus Fawait.

    Meskipun saat itu sebagian masyarakat beranggapan, kalau menjadi Anggota DPRD Provinsi Jatim termuda hanya jadi bumbu kosong dan tidak bisa berbuat apapun di parlemen.

    “Tetapi kami tetap memanfaatkan kesempatan jadi anggota DPRD periode pertama semaksimal mungkin. Keliling menyapa masyarakat dan memperjuangkan aspirasi mereka, terutama emak-emak,” katanya.

    Berkah memperjuangkan aspirasi masyarakat terutama perempuan. Gus Fawait mengaku kembali dipercaya menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode ke-2 di Pileg 2019.

    “Dan suara Saya di periode pertama cuma 38 ribu. Kemudian pada Pileg 2019 naik signifikan menjadi 228 ribu dan menjadi anggota DPRD dengan suara terbanyak di Jawa Timur,” bebernya.

    Ketika periode ke-2 jadi Anggota DPRD Jatim, Gus Fawait mengaku selalu mengawal seluruh aspirasi masyarakat. Sebab hal tersebut adalah pesan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada seluruh kadernya.

    “Kader Gerindra harus hadir di tengah masyarakat, memberikan solusi ketika masyarakat punya masalah dan menjadi pelipur lara ketika rakyat bersedih,” jlentrehnya.

    Berkat menjalankan pesan Ketua Umum Partai Gerindra ini. Gus Fawiat mengaku kembali diberikan kepercayaan oleh masyarakat Jember-Lumajang menjadi Anggota DPRD Jatim di Pileg 2024.

    “Ketika kami maju di Pileg 2024 kemarin, suara kami menjadi 239 ribuan bahkan jadi anggota DPRD dengan perolehan suara terbanyak se-Indonesia katagori DPRD Provinsi,” ulasnya.

    Sepuluh tahun mejadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Gus Fawait mengaku sudah pernah menjadi, anggota biasa, ketua komisi dan fraksi. 

    Seharusnya hasil Pileg 2024 kemari, kata Gus Fawait, mengatakan  menjadi Pimpinan Anggota DPRD Jawa Timur. Namun kesempatan tersebut terpaksa harus dilepaskan.

    “Karena perintah partai. Perintah partai itu saya amini karena saya ketika di kampus dididik menjadi seorang aktivis yang tidak boleh menganggap lingkungan sekitar kita baik-baik saja,” ulas Alumni aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.

    Selain itu, Gus Fawait mengaku tetap patuh dengan perintah partai, yang telah memerintahnya untuk maju sebagai Calon bupati Jember di Pilkada 2024. 

    “Samina wa athona dengan keputusan partai untuk maju sebagai calon bupati Jember. Agak gamang memang, di satu sisi sudah punya jabatan tetapi di sisi lain kemiskinan di kampung halaman kami masih tinggi,” urai kader GP Ansor ini.

    Setelah memantapkan diri dan menata niat, Gus Fawait memutuskan dan bertekad untuk maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Jember 2024, menantang kandidat petahana. 

    “Namanya Incumbent kan masih menjabat, incambent masib punya kekuasaan lebih leluasa. Dan punya pasukan birokrat yang luar bisa, begitu solid,” imbuhnya.

    Namun besarnya kekuatan miliki petahana. Gus Fawait mengaku tidak gentar melakukan perlawanan hingga memenangkan Pilbup Jember 2024.

    “Dengan niat baik dan ketulusan cinta itu. Mengantarkan kami, anak muda, anak petani, santri sekaligus kader partai dipercaya menjadi pemimpin di Kabupaten Jember 2024-2029,” omongnya.

  • Telan Biaya Rp 23 Miliar, Alun-Alun Jember Punya Video Tron Raksasa
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Desember 2024

    Telan Biaya Rp 23 Miliar, Alun-Alun Jember Punya Video Tron Raksasa Regional 14 Desember 2024

    Telan Biaya Rp 23 Miliar, Alun-Alun Jember Punya Video Tron Raksasa
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten Jember resmi meluncurkan reaktivasi
    Alun-Alun Jember
    Nusantara pada Sabtu (14/12/2024).
    Bupati Jember
    Hendy Siswanto
    menyatakan, ada beberapa perbedaan pada Alun-Alun Jember kali ini. Salah satunya keberadaan mega
    videotron
    berukuran 10 x 30 meter yang terletak di sisi timur alun-alun.
    “Ini merupakan strategi untuk mengemas kearifan lokal di Jember. Tentang Pendidikan, Kesehatan, seni budaya, dan ketahanan pangan yang dapat ditampilkan di megatron,” ujarnya usai acara.
    Hendy menambahkan, warga dari berbagai daerah yang melewati Alun-Alun Jember dapat menyaksikan kemegahan Kabupaten Jember melalui videotron raksasa tersebut.
    “Seperti menyaksikan tayangan potensi wisata Jember, budaya Jember, dan lainnya,” imbuhnya.
    Selain videotron, alun-alun juga dilengkapi dengan air mancur, toilet umum, dan sarana olahraga.
    Bupati Hendy menegaskan, Alun-alun tersebut dirancang ramah disabilitas.
    “Pada 6 Januari 2025 mendatang, Pemkab Jember bakal menggelar grand launching Alun-Alun Jember Nusantara,” tambahnya.
    Bupati juga mengimbau masyarakat Jember untuk menjaga ketertiban dan kebersihan Alun-Alun Jember.
    “Mari kita jaga dan setop vandalisme,” tegasnya.
    Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Rahman Anda menjelaskan, proyek Alun-Alun Jember Nusantara menelan biaya sebesar Rp 23,459 miliar.
    Rincian anggaran tersebut terdiri dari proyek landscape senilai Rp 17.455.000.000, pembangunan struktur videotron sebesar Rp6.590.000.000, dan menara air sebesar Rp459 juta.
    Dia juga mengungkapkan, proses pengerjaan Alun-Alun Jember Nusantara dimulai pada Juli 2024 dan direncanakan selesai Desember 2024.
    “Tujuan dari rehabilitasi alun-alun ini adalah untuk mewujudkan alun-alun menjadi
    ruang terbuka hijau
    yang aman, nyaman, dan layak sebagai sarana interaksi sosial dan ekonomi bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Hendy dan Wabup Firjaun Minta Maaf dan Berterima Kasih kepada Masyarakat Jember

    Bupati Hendy dan Wabup Firjaun Minta Maaf dan Berterima Kasih kepada Masyarakat Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman meminta maaf dan berterima kasih kepada masyarakat Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam acara reaktivasi alun-alun Jember Nusantara, Sabtu (14/12/2024).

    “Saya mewakili diri saya dan istri saya tercinta, dan juga Gus Firjaun dan Bu Vita, mohon maaf lahir dan batin. Insyallah kami banyak salah. Panjenengan semua, teman-teman OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Pak Kajari, Pak Kapolres, para sahabat, panjenengan tidak punya salah sedikit pun. Saya yang punya salah banyak,” kata Hendy.

    Hendy berterima kasih kepada masyarakat Jember atas doa dan dukungan terhadapnya dan Firjaun. “Kekurangan itu milik kami, dan itu mudah-mudahan ke depan, pemerintah Jember bisa lebih baik lagi,” katanya.

    “Ketiga, mari kita bersama-sama rayakan Jember menuju minipolitan. Kita songsong bersama-sama, kita bantu pemerintah Jember dengan sebaik-baiknya, dengan semaksimal mungkin,” kata Hendy.

    Sementara itu, Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, sudah berupaya semaksimal mungkin bersama Bupati Hendy selama memimpin Jember. “Tapi ketika sesuatu sudah selesai, akan nampak kekurangan-kekurangannya. Itu tidak lain dari kekurangan diri kami berdua,” katanya.

    Hendy-Firjaun akan mengakhiri masa pemerintahan pada Februari 2025. Mereka akan digantikan pasangan Muhammad Fawait-Djoko Susanto yang memenangi pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember.

    Firjaun berharap kekurangan pada masa pemerintahannya bersama Bupati Hendy bisa diperbaki dan disempurnakan dengan hal-hal baik lain. “Mari kita bersama-sama membangun Jember agar lebih baik lagi. Kami mohon maaf sedalam-dalamnya atas segala kekurangan dan kelemahan kami berdua, khususnya saya pribadi,” katanya. [wir]

  • Alun-alun Jember Nusantara, Pengejawantahan Wajah Jember Sebenarnya

    Alun-alun Jember Nusantara, Pengejawantahan Wajah Jember Sebenarnya

    Jember (beritajatim.com) – Wajah alun-alun Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami perubahan besar-besaran setelah direnovasi kurang lebih lima bulan dengan anggaran Rp 24 miliar. Kini alun-alun berubah nama menjadi alun-alun Jember Nusantara.

    Bupati Hendy Siswanto menyebut alun-alun Jember Nusantara pengejawantahan wajah Kabupaten Jember sebenarnya. “Kekuatan Jember sebegitu dahsyat. Bagaimana kita mengangkat Jember setinggi-tingginya dan mendapatkan kemanfaatan secepat-cepatnya pula, lewat alun-alun Jember Nusantara inilah kita akan berkemas,” katanya, acara reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara, Sabtu (14/12/2024).

    Selain megatron, alun-alun Jember Nusantara kini dilengkapi dengan pedestrian, jalur jogging, dan area pedestrian kepak sayap garuda. Ada pula lapangan olahraga basket dan bola voli, air mancur, patung garuda, plengkung Argopuro, Jember Seribu Gumuk, bangunan Adipura, dan toilet permanen.

    “Melalui alun-alun Jember Nusantara, kita wujudkan mimpi semua warga Jember. Alun-alun Jember Nusantara ini adalah tempat yang legend, yang memiliki aura yan tidak dimiliki seluruh lahan di Kabupaten Jember,” kata Hendy.

    Hendy memimpin Jember bersama Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman sejak 27 Februari 2021. “Kami masuk saat Jember dalam kondisi dilanda Covid-19. Ekonomi kita jatuh, minus 2,98 persen,” katanya.

    Dengan ekonomi yang lemah dan penduduk 2,6 juta jiwa, menurut Hendy, potensi kekacatan cukup besar jika tidak ada manajemen pembangunan yang baik. Dia kemudian menggerakkan perekonomian rakyat dengan memanfaatkan alun-alun.

    Pemerintah Kabupaten Jember menggelar banyak acara di alun-alun yang mengundang perhatian pedagang kaki lima, pelaku usaha mikro kecil menengah, dan warga. “Pertumbuhan ekonomi dengan sangat cepat melesat menjadi 4,98 persen, dan itu akumulasi pertumbuhan ekonomi tujuh persen,” kata Hendy.

    Pertumbuhan ekonomi diikuti penurunan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka. “Itu terbukti, ada catatannya. Ada yang mencatat dan ada yang merasakan hasilnya,” kata Hendy.

    Hendy berharap masyarakat membantu pemerintah daerah. “Kita saling mendukung satu dengan yang lain. Jangan saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Kami lahir di Kabupaten Jember, hidup di Kabupaten Jember Saya berkomitmen untuk terus membantu Jember agar semakin baik,” katanya.

    Hendy meminta agar semua pihak menjaga alun-alun tersebut. “Jangan sampai ada yang hilang, jangan sampai ada vandalisme. Ini milik kita bersama, uang rakyat Jember. Tidak ada yang mempunyai hak pribadi, kecuali masyarakat Jember,” katanya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, sudah berupaya semaksimal mungkin bersama Bupati Hendy selama memimpin Jember. “Tapi ketika sesuatu sudah selesai, akan nampak kekurangan-kekurangannya. Itu tidak lain dari kekurangan diri kami berdua,” katanya.

    Firjaun berharap kekurangan pada masa pemerintahannya bersama Bupati Hendy bisa diperbaki dan disempurnakan dengan hal-hal baik lain. “Mari kita jaga dan rawat alun-alun Jember Nusantara ini,” katanya. [wir]

  • Bupati Hendy Siswanto Larang Komersialisasi Megatron Alun-alun Jember Nusantara

    Bupati Hendy Siswanto Larang Komersialisasi Megatron Alun-alun Jember Nusantara

    Jember (beritajatimc.om) – Bupati Hendy Siswanto melarang komersialisasi megatron di alun-alun Jember Nusantara, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Semua warga bisa memanfaatkan megatron itu tanpa dipungut biaya.

    Megatron berukuran panjang 30 meter dan lebar 10 meter ini diproduksi pabrik di Bandung. Pembangunan struktur videotron menghabiskan dana Rp 6,059 miliar dikerjakan oleh PT Wiratama Graha Raharja. Konsultan pengawasnya adalah Dinamika Konsultan dari Jember dengan anggaran Rp 98,522 juta.

    Megatron adalah bagian dari perubahan wajah alun-alun Kabupaten Jember yang kini bernama alun-alun Jember Nusantara.

    “Alun-alun Jember Nusantara adalah kebanggaan kita semua. Tentu Alun-alun Jember Nusantara mempunyai makna yang sangat erat dengan kekuatan dan kearifan lokal masyarakat Jember,” kata Hendy, dalam sambutan acara reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara, Sabtu (14/12/2024).

    “Untuk apa megatron ini? Megatron ini untuk mempromosikan Jember, mengiklankan Jember, menjual kearifan lokal Jember, untuk menyalurkan pikiran-pikiran orang Jember yang hebat,” kata Hendy.

    Hendy menyebut megatron itu persembahan dari Pemkab Jember untuk masyarakat. “Ini satu-satunya megatron terbesar di seluruh Indonesia yang terpasang di alun-alun. Ini milik Pemerintah Kabupaten Jember, milik negara, harus kita rawat bersama,” katanya.

    “Saya berpesan kepada teman-teman OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Jember, persembahkan megatron ini untuk rakyat Jember. Jangan ada penarikan apapun di megatron ini. Berikan secara gratis. Ini uang APBD Kabupaten Jember, uang rakyat Jember. Maka siapapun mempunyai hak untuk mempromosikan apa yang dimiliki agar sejahtera,” katanya.

    “Pemerintah tidak perlu kaya. Yang kaya adalah rakyatnya. Kalau rakyat kaya, pemerintah akan menjadi kuat. Ini esensi prinsip demokrasi,” kata Hendy.

    Hendy berharap tahun depan Pemkab Jember bisa mewujudkan cita-cita ‘Jember dalam genggaman’ lewat megatron tersebut. “Seluruh potensi di Jember, mulai dari seni budaya, kesehatan, pendidikan, religi, pondok pesantren, semua bisa ditampilkan dalam videotron yang kita miliki. Tampilkan seluruhnya, sampaikan inilah Jember yang sebenarnya,” katanya.

    Melalui megatron itu, potensi Jember terinformasikan kepada khalayak ramai lewat megatron. “Tahun 2026, kami berharap Jawa Timur ada dalam genggaman lewat megatron ini. Tahun 2028, saya berharap Indonesia dalam genggaman melalui megatron ini. Artinya seluruh informasi apapun di negeri ini, rakyat Jember bisa menikmati, bisa meniru, bisa menjual produknya, dan bisa melakukan kerja sama dengan apa yang terinformasi lewat megatron ini,” kata Hendy.

    Pada 2028 dan 2029, Hendy berharap megatron itu bisa mengemas isi dunia, sehingga warga Jember mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. “Dunia dalam genggaman lewat alun-alun Jember Nusantara,” katanya. [wir]

  • Warga Antusias Sambut Reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara

    Warga Antusias Sambut Reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara

    Jember (beritajatim.com) – Warga antusias menyambut acara reaktivasi alun-alun Jember Nusantara di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (14/12/2024). Mereka datang sejak pagi untuk menyaksikan wajah baru alun-alun yang telah direnovasi selama kurang lebih lima bulan.

    Muhammad Marvel, seorang pelajar SMA, bangun pagi untuk datang ke alun-alun. “Saya mau nonton teman tampil dalam pertunjukan reog,” katanya.

    Reaktivasi alun-alun Jember Nusantara memang tak hanya diisi acara formal seremonial. Sejumlah acara sejak pagi sudah digelar, seperti senam, lomba mewarnai, eksibisi bola voli dan bola basket pada pagi hari. Ada juga pentas musik patrol, drum band SD Jember Lor 1, drum band SMP Negeri 3, dan reog.

    Malam harinya, perayaan reaktivasi dimeriahkan seni jatilan, pentas fashion batik, Jember Fashion Carnaval, Jember Marching Band, Linkrafin,, dan Jember Big band.

    Terakhir alun-alun Jember direnovasi pada 2009 saat Bupati MZA Djalal memimpin Jember. Kali ini renovasi yang dilaksanakan sejak Juli hingga Desember 2024 pada masa pemerintahan Bupati Hendy Siswanto mengubah wajah alun-alun hingga 80 persen.

    Batu granit warna putih membelah hijau rerumputan. Selain megatron berukuran panjang 30 meter dan lebar 10 meter, alun-alun Jember Nusantara dilengkapi dengan pedestrian, jalur jogging, dan area pedestrian kepak sayap garuda.

    Ada pula lapangan olahraga basket dan bola voli, air mancur, patung garuda, plengkung Argopuro, Jember Seribu Gumuk, bangunan Adipura, dan toilet permanen.

    Bupati Hendy Siswanto hadir bersama Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman yang disertai istri masing-masing, Kasih Fajarini dan Ervita Abdilah Sari. Para pejabat organisasi perangkat daerah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, perwakilan instansi, organisasi, dan tokoh masyarakat, juga hadir.

    “Alun-alun Jember Nusantara adalah kebanggaan kita semua. Tentu Alun-alun Jember Nusantara mempunyai makna yang sangat erat dengan kekuatan dan kearifan lokal masyarakat Jember,” kata Hendy.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Jember Rahman Anda mengatakan, perubahan wajah alun-alun itu bertujuan untuk menciptakan fasilitas ruang terbuka hijau yang aman, nyaman, dan layak dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat.

    “Wajah alun-alun Jember adalah etalase Kabupaten Jember. Di dalamnya dilengkapi beberapa sarana dan prasarana, fasilitas, ornamen, dan simbol kearifan lokal Kabupaten Jember,” kata Rahman.

    Desain perencanaan alun-alun dimulai pada 2022 dan dilanjutkan dengan review dua tahun kemudian dengan nilai Rp 24 juta oleh CV Karya Parahita Konsultan Jember.

    Pembangunan landscape yang menghabiskan anggaran Rp 17,455 miliar dikerjakan PT Joglo Multi Ayu dari Jakarta Konsultan pengawasnya adalah PT Alocita Mandiri dengan anggaran Rp 311,623 juta.

    Videotron diproduksi pabrik di Bandung. Pembangunan struktur videotron menghabiskan dana Rp 6,059 miliar dikerjakan oleh PT Wiratama Graha Raharja. Konsultan pengawasnya adalah Dinamika Konsultan dari Jember dengan anggaran Rp 98,522 juta.

    Kontrak pengeboran dan menara air sebesar Rp 459,699 juta.dikerjakan CV Sudut dari Bondowoso. Konsultan pengawasnya adalah Karya Parahita dengan anggaran Rp 24,5 juta.

    Sementara itu pembuatan patung garuda memakan anggaran Rp 26,750 juta dan dikerjakan badan usaha milik desa (BUMDes) dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. [wir]

  • Bupati Jember Hendy Sebut Gaji Guru Ngaji Naik Rp2,5 Juta di Tahun 2025, Kini Didesak Minta Maaf

    Bupati Jember Hendy Sebut Gaji Guru Ngaji Naik Rp2,5 Juta di Tahun 2025, Kini Didesak Minta Maaf

    TRIBUNJATIM.COM – Pernyataan Bupati Jember Hendy Siswanto mengenai honor guru ngaji dianggap tidak akurat.

    Hendy menyatakan bahwa honor guru ngaji di Jember pada tahun 2025 akan naik dari Rp1,5 juta menjadi Rp2,5 juta.

    Hal itu disampaikan dalam acara penyerahan honor guru ngaji yang berlangsung di Pendopo Wahyuwibawagraha pada Kamis (12/12/2024).

    Saat itu, Bupati Hendy menyebutkan bahwa honor guru ngaji akan naik dari Rp1,5 juta menjadi Rp2,5 juta.

    Bupati Hendy menyatakan bahwa pemerintah telah memprogramkan kenaikan honorarium untuk guru ngaji menjadi sekitar Rp2,5 juta per tahun pada tahun 2025.

    “Kami sudah memprogramkan tahun 2025 ada kenaikan honor sebesar Rp2,5 juta per tahun,” ungkap dia.

    Namun pernyataan tersebut menuai kritik dari anggota DPRD yang menilai data yang disampaikan tidak akurat.

    Anggota Komisi D DPRD Jember, Alfian Andri Wijaya mengungkapkan bahwa dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Jember yang dibahas di Komisi D, jumlah anggaran untuk guru ngaji adalah Rp33 miliar untuk total 22.000 orang.

    “Artinya, per orang mendapatkan Rp1,5 juta sebagaimana RKA,” kata dia pada Jumat (13/12/2024).

    Alfian menilai, Bupati Hendy salah menyampaikan informasi mengenai honor guru ngaji.

    Hal ini perlu diluruskan.

    “Bupati hanya asal klaim, tidak mendasar karena yang benar adalah anggaran Rp33 miliar, dari 22.000 guru ngaji mendapatkan Rp1,5 juta per orang,” papar Alfian.

    Politisi Gerindra ini juga menambahkan bahwa jika maksud pernyataan Bupati tersebut hendak diterapkan pada Perubahan APBD 2025, maka sudah tidak memiliki kewenangan.

    “Karena PAPBD 2025 sudah menjadi kewenangan bupati baru yang terpilih,” ujarnya.

    Bupati Jember Hendy Siswanto (kiri) serahkan pencairan honor guru ngaji secara simbolis (Diskominfo Jember)

    Sementara itu, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember juga meminta Bupati Henddy untuk meminta maaf kepada publik terkait kekeliruan pernyataan.

    Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi mengungkapkan keheranannya atas pernyataan Bupati tersebut.

    “Saya ingin meluruskan, bupati minta maaf lah, mungkin bupati keselip,” ujarnya di Jember, Jumat (13/12/2024), melansir Kompas.com.

    Ayub menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember untuk tahun 2025 telah ditetapkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Jember, Imam Hidayat, bersama dengan DPRD.

    Dalam APBD tersebut, anggaran untuk honor guru ngaji tetap sebesar Rp1,5 juta, tanpa adanya kenaikan menjadi Rp2,5 juta.

    “Anggaran untuk guru ngaji Rp33 miliar untuk 22 ribu penerima, jadi tetap Rp1,5 juta,” tutur dia.

    Lebih lanjut Ayub mempertanyakan dasar dari pernyataan Bupati Hendy yang menyebutkan adanya kenaikan honor guru ngaji.

    Ia mengungkapkan bahwa banyak guru ngaji yang merasa bingung dan bertanya-tanya mengenai kebenaran informasi tersebut.

    “Ini informasi yang sensitif, ini akhirnya bikin resah, apa benar naik Rp2,5 juta?” kata dia.

    Ayub juga menyarankan agar Bupati tidak membuat kebingungan di kalangan guru ngaji terkait isu kenaikan honor.

    “Saya minta Bupati minta maaf pada masyarakat terkait hal itu.”

    “Agar tidak meresahkan warga,” pungkas Ayub.

    Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi, meminta Bupati Hendy meminta maaf karena dianggap salah menyebut honor guru ngaji yang akan naik menjadi Rp2,5 juta di tahun 2025. (Kompas.com/Bagus Supriadi)

    Diberitakan, Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, resmi mencairkan honor guru ngaji yang sempat tertunda akibat momen Pilkada 2024.

    Acara pencairan dilakukan secara simbolis di Pendopo Wahyawibawagraha, Jember, Kamis (12/12/2024).

    Bupati Jember Hendy Siswanto menjelaskan, pencairan honor ini menjadi penting mengingat polemik yang terjadi.

    “Selama ini memang cukup polemik, di ujung tahun, seharusnya ini bisa diselesaikan di bulan September, bahkan di bulan Agustus, tapi ini mundur,” ungkap Hendy usai acara penyerahan.

    Sebanyak 17.679 guru ngaji akan menerima honor senilai Rp1,5 juta.

    Selain itu, pencairan honor juga diberikan kepada 157 guru kitab non-Muslim dan 286 modin nikah.

    Hendy mengakui, keterlambatan pencairan terjadi karena proses honor tersebut dilakukan melalui Bank Jatim tanpa potongan administrasi.

    “Ini rekening khusus sehingga molor, tapi alhamdulillah bisa terselesaikan,” ucap dia.

    Ia menegaskan, pemberian honor bagi guru ngaji bukan merupakan bentuk bantuan sosial (Bansos), melainkan komitmen Pemkab Jember untuk memberikan dukungan setiap tahun.

    “Kami sudah memprogramkan tahun 2025 ada kenaikan honor sebesar Rp2,5 juta setiap tahun,” tambah dia.

    Hendy menyadari, honor tersebut masih belum sepadan dengan pengabdian para guru ngaji, namun ia berharap hal ini dapat meningkatkan semangat mereka.

    “Harapan kami pencairan pada tahun 2025 bisa diselesaikan lebih awal. Sehingga bulan Maret maupun April 2025 sudah bisa dicairkan,” ungkap dia.

    Bupati juga berharap agar jumlah murid yang belajar mengaji dapat meningkat.

    Tidak hanya dari kalangan anak-anak, tetapi juga orang dewasa hingga orangtua yang belum bisa mengaji.

    Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemkab Jember, Hadi Sasmito, sempat menghentikan pencairan honor guru ngaji selama momen Pilkada 2024.

    “Arahan saya, program berbasis kemasyarakatan itu dihentikan sementara,” ucap Hadi pada Senin (14/10/2024) silam.

    Ia menilai, penghentian sementara Bansos dan hibah tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga netralitas ASN pada saat Pilkada.

    “Arahan saya, program berbasis kemasyarakatan itu dihentikan sementara,” ungkap dia.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com