Tag: Hendy Siswanto

  • Ketua Demokrat Jember: Saya Punya Hak Mendukung Orang Tua

    Ketua Demokrat Jember: Saya Punya Hak Mendukung Orang Tua

    Jember (beritajatim.com) – Try Sandi Apriana, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, menegaskan loyalitasnya kepada Bupati Hendy Siswanto. Belum ada arahan resmi dari pusat, ia sudah menyatakan dukungan untuk Hendy dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    “Kalau misalkan Demokrat belum mendukung Pak Bupati, ya saya mendukung alur partai. Tapi sebagai anak, saya punya hak sendiri untuk bisa mendukung orang tua,” kata Sandi, Minggu (7/4/2024).

    Sebelumnya, Beritajatim.com, Sabtu (6/4/2024), memberitakan pernyataan Sandi yang hanya mau berkoalisi dengan partai yang mendukung Hendy dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. “Demokrat tetap tujuannya mengusung Bupati Haji Hendy Siswanto. Kami akan bergabung dengan koalisi partai yang melanjutkan. Tapi sejauh ini belum ada,” katanya.

    Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Mahathir Muhammad menyebut Sandi sedang genit kepada mertua. “Statement Try Sandi itu statement yang terlalu genit kepada mertuanya,” katanya.

    Dituding begitu, Sandi meminta semua pihak bersikap adil sejak dalam pikiran. “Saya tidak mengkritisi mereka kalau mau ganti bupati. Kenapa ,mereka mengkritisi saya? Itu kan membingungkan. Saya cuma bilang ‘siap melanjutkan yang sudah ada yang sudah didukung Demokrat’. Tapi masalah partai ke depan seperti apa, ya saya ikut instruksi partai,” katanya.

    Sandi menyadari statusnya sebagai menantu Bupati Hendy Siswanto membuatnya berada dalam sorotan, terutama setelah Demokrat gagal menaikkan jumlah kursi di DPRD Jember pada pemilu tahun ini. Alih-alih bertambah, Demokrat justru kehilangan dua kursi yang diperoleh pada pemilu lima tahun lalu.

    Namun Sandi tidak risau dengan sorotan yang diarahkan kepadanya itu. Ia lebih memilih takzim sebagai anak. Apalagi Hendy memiliki jasa besar dalam kariernya di dunia politik. “Saya bisa jadi Ketua DPC Demokrat Jember ya karena orang tua. Jadi tidak mungkin (saya tidak mendukung),” katanya.

    Sandi mengatakan, Hendy Siswanto sendiri yang mengantarkannya menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono empat tahun silam. Saat itu, Hendy sedang berupaya mencari rekomendasi pencalonan bupati. “Kami sudah mengobrol tentang bagaimana Demokrat ke depan pada saat mencari rekomendasi,” katanya.

    Hendy tak hanya membawa Sandi ke dunia politik, tapi juga menantunya yang lain, Muhammad Nadhif Ramadhan, yang mencalonkan diri menjadi legislator DPR RI dari Partai Nasional Demokrat. Saat itu, Hendy langsung membawa Nadhif menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

    Langkah Hendy mengantarkan anak-anaknya ke dunia politik sebenarnya bukan hal ganjil. Ini juga dilakukan Presiden Joko Widodo yang mengantarkan Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia dan Gibran Rakabuming Raka menjadi kader PDI Perjuangan sekaligus calon wakil presiden.

    Sandi sendiri tak merasa dilematis jika kemudian nantinya Demokrat tak mendukung Hendy dalam pemilihan kepala daerah di Jember. “Saya tetap akan ikut rambu-rambu Partai Demokrat,” katanya.

    “Ketentuan yang tidak boleh dilanggar di partai itu menyangkut intoleransi, berkhianat kepada partai, korupsi, dan melakukan hal-hal yang mencoreng nama partai. Dukungan kan tidak mencoreng nama partai. Hanya saja ada rambu-rambu kami harusnya mendukung seperti ini,” kata Sandi.

    “Kalau Demokrat, selama pemimpinnya saya, ya saya siap mendukung Pak Bupati untuk periode selanjutnya. Tapi kalau partai punya kehendak lain, ya silakan. Masalahnya di Jember ini bergeraknya lebih mudah kalau petahana maju lagi. Elektabilitas juga tinggi,” kata Sandi.

    Sandi yakin DPP Partai Demokrat akan melakukan survei terlebih dulu terhadap nama-nama yang punya elektabilitas bagus, termasuk Bupati Hendy. “Mereka menghitungnya popularitas dan elektabilitas. Semua akan dinilai,” katanya. [wir]

  • Tetap Dukung Bupati Hendy, Ketua Demokrat Jember Disebut Genit ke Mertua

    Tetap Dukung Bupati Hendy, Ketua Demokrat Jember Disebut Genit ke Mertua

    Jember (beritajatim.com) – Gara-gara menyatakan tetap mendukung Bupati Hendy Siswanto dalam pemilihan kepala daerah tahun ini, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Jember Try Sandi Apriana disebut genit.

    “Pernyataan Try Sandi terlalu percaya diri. Seharusnya statement itu belum keluar, mengingat DPC Partai Demokrat Jember ini sedang dievaluasi Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah Demokrat Jatim,” kata Wakil Bendahara DPD Demokrat Jawa Timur Mahathir Muhammad, Minggu (7/4/2024).

    Sebelumnya, dalam pernyataan yang diberitakan Beritajatim.com, Sabtu (6/4/2024), Try Sandi Apriana menyatakan, hanya mau berkoalisi dengan partai yang mendukung petahana Bupati Hendy Siswanto dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    “Demokrat tetap tujuannya mengusung Bupati Haji Hendy Siswanto. Kami akan bergabung dengan koalisi partai yang melanjutkan. Tapi sejauh ini belum ada,” kata Sandi.

    Mahathir menilai pernyataan tersebut hanyalah bentuk dukungan politik Sandi sebagai seorang menantu kepada Bupati Hendy sebagai mertua. “Statement Try Sandi itu statement yang terlalu genit kepada mertuanya,” katanya.

    Mahathir menyarankan kepada Sandi untuk tidak mengeluarkan pernyataan apapun soal pencalonan pilkada. “Sebaiknya wait and see menunggu arahan DPP,” katanya.

    Try Sandi diminta lebih memikirkan kinerjanya memimpin Demokrat di Jember yang sedang dievaluasi DPP. Hilangnya dua kursi Demokrat di DPRD Jember dalam pemilu kali ini, menurut Mahathir, menunjukkan kegagalan kepemimpinan Sandi.

    Kondisi ini, tambah Mahathir, yang membuat dukungan Sandi terhadap Bupati Hendy dalam pilkada dengan mengatasnamakan Demokrat Jember tidaklah ideal. “Penurunan kursi di DPRD Jember ini ironi, terutama karena Demokrat dipimpin seorang menantu bupati yang sedang menjabat,” katanya.

    Bahkan, Mahathir memperkirakan, DPP Partai Demokrat akan mempertimbangkan kembali dukungan untuk Bupati Hendy dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. Kegagalan Partai Demokrat meningkatkan kursi di DPRD Jember menunjukkan komitmen untuk membesarkan partai tersebut oleh Bupati Hendy tidak terlaksana.

    Dihubungi terpisah, Try Sandi menilai pernyataannya soal koalisi masih wajar. “Kalau misalkan Demokrat belum mendukung Pak Bupati, ya saya mendukung alur partai. Tapi sebagai anak, saya punya hak sendiri untuk bisa mendukung orang tua,” katanya.

    “Ketentuan yang tidak boleh dilanggar di partai itu menyangkut intoleransi, berkhianat kepada partai, korupsi, dan melakukan hal-hal yang mencoreng nama partai. Dukungan (terhadap Bupati Hendy) kan tidak mencoreng nama partai,” kata Sandi. [wir]

  • Ketua Demokrat Jember Hanya Mau Berkoalisi Dukung Petahana dalam Pilkada

    Ketua Demokrat Jember Hanya Mau Berkoalisi Dukung Petahana dalam Pilkada

    Jember (beritajatim.com) – Try Sandi Apriana, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, hanya mau berkoalisi dengan partai yang mendukung petahana Bupati Hendy Siswanto, dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    “Demokrat menganggap ini sudah high politics. Bebas, terserah mau bikin apapun. Tapi Demokrat tetap tujuannya mengusung Bupati Haji Hendy Siswanto. Kami tetap tujuannya seperti itu,” kata Sandi, Sabtu (6/4/2024).

    “Jadi kalau mungkin (partai) yang lain ingin perubahan, tapi jika kami misalkan mendapat ajakan atau undangan untuk satu visi melanjutkan kepemimpinan Bupati Hendy, mungkin kami akan bergabung. Kami akan bergabung dengan koalisi partai yang melanjutkan. Tapi sejauh ini belum ada,” kata Sandi.

    Demokrat adalah satu dari lima partai pengusung pasangan Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman dalam Pilkada Jember 2020. Namun belakangan Gerindra memilih untuk mencalonkan Muhammad Fawait menjadi bupati dalam pilkada tahun ini.

    Sementara itu, tiga partai lainnya yakni Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Nasional Demokrat bergabung dalam Koalisi Kebersamaan. Mereka tak lagi menjamin bakal mengusung Hendy dalam pilkada tahun ini.

    Kendati bertekad tetap mengusung Hendy, posisi tawar politik Demokrat tak lagi kuat menyusul tak ada lagi wakil partai itu di DPRD Jember. Sebelumnya, Demokrat masih mengirimkan dua wakil berdasarkan hasil Pemilu 2019. Namun dalam pemilu tahun ini, tak ada satu pun calon legislator Demokrat yang lolos ke DPRD Jember, termasuk Sandi yang masih berstatus menantu Bupati Hendy.

    Kegagalan Demokrat di Jember ini menjadi sorotan partai lain yang dulu berkoalisi mengusung Hendy. Ketua DPC PPP Jember Madini Fariuq mencatat kegagalan calon-calon legislatif yang berasal dari keluarga Bupati Hendy dalam pemilu tahun ini sebagai bagian dari pertimbangan.

    Ada empat anggota keluarga bupati, baik menantu dan keponakan, yang menjadi caleg DPR RI di Nasdem, dan caleg DPRD Jember di Partai Kebangkitan Bangsa, Gerindra, dan Demokrat dalam pemilu kali ini.

    “Ternyata tidak ada yang berhasil masuk ke parlemen. Bahkan partai yang dipimpin menantu bupati tidak dapat kursi. Itu kan sangat ironis. Bahkan ada yang mempertanyakan, ketika anggota keluarga yang nyaleg tidak ada yang jadi dan partai yang dipimpin putranya tidak mendapat kursi, apakah masih percaya diri untuk mencalonkan diri kembali,” kata Madini.

    “Tentu semua akan kami evaluasi, karena pilkada saatnya untuk mengevaluasi kepemimpinan daerah di Kabupaten Jember,” kata Madini. [wir]

  • Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Jember (beritajatim.com) – Tak ada kata kalah bagi PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kemenangan adalah keharusan, setelah PDI Perjuangan kalah dalam pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden.

    “Kader-kader PDI Perjuangan ini kita maafkan untuk kekalahannya di pemilu legislatif dan pilpres. Tapi kalau pilkada tidak kita maafkan lagi. Kita pecati massal.” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Namun Arif buru-buru menambahkan, “Tidak, saya tidak punya kewenangan memecat.”

    PDI Perjuangan dalam pemilu tahun ini bertambah satu kursi menjadi delapan kursi di DPRD Jember dibandingkan Pemilu 2919. Namun jumlah kursi mereka masih kalah dibandingkan Gerindra. “Alhamdulillah, kami belum beruntung. Kursi kami baru delapan kursi dan luar biasa Gerindra bisa sepuluh kursi,” kata Arif.

    Arif mengaku prihatin dengan perolehan kursi PDIP di DPRD Jember. “Mudah-mudahan ke depan (Gerindra) bisa kami kalahkan. Untuk nasional, kami masih lumayan. Insyallah masih tetap juara,” katanya.

    Arif menanyakan kesanggupan seluruh pengurus PDIP di Jember agar belajar dan bekerja keras untuk mengalahkan Gerindra pada Pemilu 2029. “Ngomongnya sanggup, tapi kalah maneh,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini disambut tepuk tangan hadirin.

    Sejak pemilihan kepala daerah langsung pada 2005, PDI Perjuangan menuai dua kali kemenangan dan dua kali kekalahan. Mereka sukses memenangkan MZA Djalal dan Kusen Andalas pada 2005 dan 2010. Kusen yang berposisi wakil bupati adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan saat itu.

    Pilkada 2015, PDI Perjuangan kembali berjaya dengan mengusung Faida – Abdul Muqiet Arief. Muqiet adalah Ketua Baitul Muslimin Indonesia Jember, sebuah organ sayap keagamaan PDIP.

    Namun dalam Pilkada 2020, PDIP yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan empat partai lainnya tumbang saat mengusung Abdus Salam – Ifan Ariadna.

    PDI Perjuangan tengah membangun koalisi dengan Gerindra untuk memenangi Pilkada Jember 2024. Dengan bekal total 18 kursi di DPRD Jember, dua partai itu akan menantang Bupati Petahana Hendy Siswanto yang diusung Gerindra pada pilkada sebelumnya. [wir]

  • Alasan PDI Perjuangan Serukan Ganti Bupati Jember

    Alasan PDI Perjuangan Serukan Ganti Bupati Jember

    Jember (beritajatim.com) – PDI Perjuangan menyerukan pergantian bupati Jember, Jawa Timur, dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. Mereka ingin sosok bupati yang bisa memberi manfaat bagi banyak orang.

    Seruan ini dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif.

    Usai acara, Arif menjelaskan alasan soal perlunya pergantian pucuk kepemimpinan di Jember. “Banyak alasannya. Soal pengelolaan pemerintahan di Jember. Terlalu banyak. Nanti lebih detailnya teman-teman fraksi yang bisa menjelaskan,” katanya.

    “Intinya bupati harus maslahat untuk rakyat banyak dan sadar diri. Seorang bupati itu melalui satu proses politik. Kalau kata Bung Karno, kembalilah ke sumbermu. Kalau sumbernya rakyat dan partai, ya pikirkan rakyat dan partai. Jangan memikirkan diri sendiri. Kira-kira begitu,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini.

    “Jadi maslahat, manfaat untuk banyak orang. Kalau bahasa PDI Perjuangan, untuk kaum Marhaen,” kata Arif.

    Saat ini bupati Jember dijabat Hendy Siswanto yang didukung Gerindra dalam Pemilu 2020. PDI Perjuangan pun memulai misi ganti bupati ini dengan menggandeng Gerindra. “Saya berharap kita bisa berkomunikasi terus. Ada dalam kebersamaan yang terus-menerus, baik untuk pilkada maupun kerja sama kita dalam banyak hal yang akan kita laksanakan, di pemerintahan dan gedung DPRD Kabupaten Jember, DPRD Provinsi, dan insyaallah di DPR RI,” kata Arif.

    Arif berharap kerja sama PDI Perjuangan dan Gerindra berjalan lancar dan bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. “Kepentingan kaum dhuafa, kaum Marhaen, dan mereka yang ditinggalkan atau sengaja ditinggalkan oleh sistem yang belum memberikan maslahat bagi saudara-saudara kita itu,” katanya.

    “Konflik bisa terjadi, tapi bisa diselesaikan dengan cara yang demokratis, cara yang baik, yang saling memberi manfaat. Tapi tentu jauh lebih penting dari itu, keluarga besar kedua partai ini bisa solid. Tidak saja untuk kepentingan jangka pendek, tapi juga jangka panjang,” kata Arif.

    Dalam Pilkada 2020, PDIP bersama lima partai lainnya mendukung pasangan Abdus Salam dan Ifan Ariadna, sementara Gerindra bersama empat partai lainnya mendukung pasangan Hendy Siswanto dan Firjaun Barlaman.

    Hendy dan Firjaun akhirnya memenangi pilkada dengan perolehan 489.794 suara. Sementara Salam dan Ifan mendulang 232.648 suara. Kandidat petahana Faida dan Dwi Oktavianto Nugraha memperoleh 328.729 suara. [wir]

  • Ketua Gerindra Jember Masih Sebut Mantan Partainya Saat Pidato Bukber

    Ketua Gerindra Jember Masih Sebut Mantan Partainya Saat Pidato Bukber

    Jember (beritajatim.com) – Memori terhadap mantan tak mudah dilupakan Ahmad Halim, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lidahnya terselip menyebut nama partai yang pernah diperkuatnya dulu, saat berpidato dalam buka puasa bersama PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Jember, Jumat (5/4/2024) petang.

    Halim mengawali pidatonya dengan menyebut Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Bambang Haryadi, Ketua DPC PDIP Jember Arif Wibowo, dan calon bupati Muhammad ‘Gus’ Fawait. “Saya hanya melanjutkan petuah dari senior kami Mas Arif, bahwa harus jelas ke depannya. Begitu, Gus,” katanya.

    “Alhamdulillah sampai dengan saat ini kami sendiri di DPC PKB, eh DPC Gerindra maupun di pimpinan DPRD,” kata Halim disambut sorak tawa hadirin.

    Halim pun tersenyum lebar dan harus mengklarifikasi sebelum melanjutkan pidato. “Ya kami dulu asalnya dari situ bersama Haji Buang (Ubaidillah, calon legislator Gerindra, red),” katanya disambut tepuk tangan.

    Melanjutkan pidatonya, Halim berkomitmen untuk bekerja sama dengan PDI Perjuangan sesuai perintah Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra. “Karena seperti yang kita tahu, bahasa kebatinan kita saat kumpul, chemistry-nya kan agak beda. Bahasa PDI Perjuangan dan Gerindra rasanya kok wis nyambung,” katanya.

    “Insyaallah, kami sangat berterima kasih dan berkomitmen menjaga hubungan ini, baik di semua tingkatan, terutama tingkatan lokal, tingkatan DPRD Kabupaten Jember,” kata Halim.

    Gerindra dan PDI Perjuangan berencana untuk berkoalisi dalam Pemilihan Kepala Daerah Jember tahun ini, dengan mengusung Fawait. “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Halim.

    PDI Perjuangan pun tidak keberatan dengan nama Fawait. “Insyaallah ada chemistry. Ada kesamaan pandang, meskipun tetap harus melalui mekanisme partai yang tersedia dan tetap akan kami dalami. Sampai kemudian pada titik tertentu, kami sanggup, mampu, dan konsisten untuk bekerja sama,” kata Arif Wibowo.

    Halim yakin rencana tersebut sudah diketahui Bupati Hendy Siswanto yang diusung Gerindra pada Pilkada 2020. “Ini sudah menyebar ke mana-mana, termasuk menyebar ke sebelah alun-alun,” katanya merujuk pada Pendapa Wahyawibawagraha, rumah dinas bupati, yang terletak di sisi utara alun-alun Jember.

    “Padahal dulu yang biasa mengawal di alun-alun ya yang ngomong ini. Duh, serba repot. Tapi bagaimana pun karena (pencalonan Muhammad Fawait menjadi bupati) ini sudah menjadi perintah partai dan amanat DPP, saya harap teman-teman Partai Gerindra bersemangat dan kompak,” kata Halim. [wir]

  • Gerindra-PDIP akan Rangkul Partai Lain dalam Pilkada Jember, Eh Garuda Nongol Duluan

    Gerindra-PDIP akan Rangkul Partai Lain dalam Pilkada Jember, Eh Garuda Nongol Duluan

    Jember (beritajatim.com) – Setelah menggelar acara buka puasa bersama di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang, Gerindra dan PDI Perjuangan akan merangkul partai lain untuk berkoalisi dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    Dengan bekal sepuluh kursi di DPRD Jember, Gerindra sebenarnya sudah bisa mengusung calon bupati sendiri tanpa perlu berkoalisi. Namun Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Jember Ahmad Halim menyatakan siap berkomunikasi dengan partai lain untuk membentuk koalisi pilkada, termasuk dengan PDI Perjuangan.

    “Politik seperti itu. Tapi paling tidak chemistry-nya harus terbangun dulu. Hubungan emosional antara teman-teman Gerindra dengan PDI Perjuangan karena ada kesamaan,” kata Halim.

    Ketua DPC PDI Perjuangan Jember Arif Wibowo juga sepakat berkomunikasi dengan partai lain. “Komunikasi kami lakukan, tapi yang gayung bersambutnya cepat adalah Partai Gerindra,” katanya.

    Satu partai yang nongol duluan untuk bergabung dengan koalisi tersebut adalah Partai Garuda. Absen dalam buka puasa bersama Bupati Hendy Siswanto di Pendapa Wahyawibawagraha tempo hari, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Garuda Rio Christiawan menghadiri acara di Lestari.

    Partai Garuda adalah partai non parlemen DPRD Jember yang pertama kali resmi mendeklarasikan pasangan kandidat bupati Muhammad Fawait dan kandidat wakil bupati Anang Hermansyah untuk pemilihan kepala daerah setempat tahun ini.

    Rio tampak akrab berbincang-bincang dengan Fawait dan legislator DPR RI dan Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Bambang Haryadi.

    Nama Fawait disebut beberapa kali dalam acara itu. Ahmad Halim menyebut Fawait menjadi aspirasi pengurus anak cabang dan konstituen Gerindra.

    “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Halim. [wir]

  • Bupati Hendy: Jember Raih Dua Sukses dalam Pemilu

    Bupati Hendy: Jember Raih Dua Sukses dalam Pemilu

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto menyebut Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil meraih dua sukses dalam pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden tahun ini. Ia berterima kasih kepada semua partai politik peserta pemilu.

    “Proses pemilu berjalan aman di Jember. Alhamdulillah, itu berjalan luar biasa dan istimewa,” kata Hendy, dalam acara buka puasa bersama pimpinan 18 partai politik di Pendapa Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (3/4/2024).

    Target lainnya adalah dampak perekonomian. “Ekonomi kita berjalan sangat baik dan ketahanan pangan kita aman. Kami menjaga di dua sisi. Menjaga kondusivitas dengan teman-teman Forkopimda. Pemilu ini harus aman. Apapun yang terjadi di dalamnya, kita harus jaga keamanannya,” kata Hendy.

    Hendy tak ingin persoalan dalam pemilu yang berujunh tak kondusifnya suasana berdampak pada stabilitas ekonomi dan keamanan Jember. “Jember harus kita jaga bersama, agar semakin baik dan lebih baik lagi,” katanya.

    Seusai pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, Hendy berharap semua pihak bisa berangkulan. Pemilihan kepala daerah menanti pada November 2024. “Kita sudah punya pengalaman kemarin. Kita bikin seenjoy dan sebahagia mungkin. Persahabatan dan persaudaraan tidak boleh putus gara-gara kegiatan apapun. Ini yang saya jaga,” katanya.

    Hendy menjaga kondusivitas pemilu dengan tetap bersikap netral. “Kami berharap pada pilkada ke depan kita jaga sebaik mungkin. Apapun itu, untuk Jember,” katanya.

    Hendy mengingatkan, Jember akan menjadi episentrum di kawasan Tapal Kuda. “Episentrum yang saya maksudkan adalah Jember menjadi cermin bagi kabupaten sekitarnya. Kalau kita ngomong politik, kami masih belum mendetailkan bahwa Jember cerminnya. Tapi kalau ekonomi, kami bisa menghitung, bahwa kami sudah merasakan saat ini. Perputaran uang ada di Jember,” katanya.

    Menurut Hendy, daya beli masyarakat cukup bagus. “Setelah kami melakukan evaluasi bersama BPS (Badan Pusat Statistik), bahwa yang hadir di Jember, bukan hanya dari Jember saja, tapi juga banyak dari tetangga sekitar, sepeti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, terutama Lumajang dan sebagian kecil Probolinggo,” katanya.

    Jember menjadi pilihan warga daerah lain, karena memiliki varian perekonomian cukup banyak. “Harga-harganya masih ‘melawan’ harga di luar Jember,” kata Hendy.

    Dari sini Hendy berani menyimpulkan, bahwa kegiatan politik berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. “Kemarin pemilu sudah selesai, tinggal pilkada. Kita bikin pilkada seenjoy mungkin dan bikin suasana yang betul-betul punya aura kejujuran dan menjunjung tinggi nilain kejujuran bermartabat,” katanya.

    Buka puasa bersama partai politik, menurut Hendy, adalah bagian dari semangat Pemkab Jember untuk mengajak partai duduk bersama dan berdiskusi sama-sama lagi’. “Siapapun pemimpin kita, itu selalu baik. Kita junjung tinggi dan support semuanya.. Kita dukung semuanya, dan sekarang kita kembali berangkulan dan ber-positive thinking sehingga suasana Jember lebih baik lagi,” kata Hendy. [wir]

  • Partisipasi Pemilih di Jember dalam Pemilu 2024 Meningkat 4 Persen

    Partisipasi Pemilih di Jember dalam Pemilu 2024 Meningkat 4 Persen

    Jember (beritajatim.com) – Partisipasi pemilih dalam pemilihan umum tahun ini di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat kurang lebih empat persen dibandingkan pemilihan umum lima tahun sebelumnya.

    Tingkat kehadiran pemilih pada Pemilihan Umum 2019 sekitar 75 persen dari Daftar Pemilih Tetap 1.832.142 orang pemilih.”Pada Pemilu 2024 menjadi 79 persen dengan Daftar Pemilih Tetap 1.972.216 orang,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jember Sigit Akbari, dalam acara buka puasa bersama antara bupati dengan pimpinan 18 partai politik di Pendapa Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (3/4/2024).

    Sigit menegaskan, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu tahun ini mengindikasikan tumbuh berkembangnya kehidupan demokrasi di Jember. “Kualitas demokrasi tersebut hendaknya tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan,” katanya.

    Sejumlah upaya Pemerintah Kabupaten Jember dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, menurut Sigit, antara lain menyosialisasikan pemilu secara intensif sebanyak 20 kali. Sasarannya adalah sejumlah wilayah di kecamatan yang memiliki tingkat partisipasi cukup rendah pada Pemilu 2019.

    “Sosialisasi pemilu juga ditujukan kepada pemilih pemula, mengingat jumlahnya pada Pemilu 2024 berkisar pada 30 – 40 persen,” kata Sigit.

    Upaya lainnya adalah peningkatan jumlah pemberian hibah bantuan keuangan kepada partai politik sebesar 100 persen pada tahun anggaran 2023. “Salah satu item yang harus diprioritaskan oleh partai politik adalah penganggaran pada aspek pendidikan politik untuk masyarakat dan kader partai. Jadi tidak hanya kepada calon legislatif, tapi juga kepada internal dan masyarakat sehingga partisipasi politik meningkat,” kata Sigit.

    Usai acara, Bupati Hendy Siswanto mengatakan, peningkatan partisipasi tersebut istimewa. “Artinya warga Jember semakin teredukasi. Ini pesta demokrasi. Naik tapi aman. Ini kan keren. Kalau naik tapi tidak aman kan tidak bagus,” katanya.

    Tinggal dua agenda pemilu lagi yang akan dihadapi pemilih di Jember, yakni pemilihan bupati dan pemilihan gubernur yang akan digelar serentak. “Pilkada lebih sensitif tapi lebih mudah (penanganannya), karena orang dalam sendiri, tidak ada orang luar (Jember). Pesertanya pun tidak banyak. Tidak mungkin yang ikut pilkada puluhan orang. Paling banyak tiga atau empat pasangan calon kepala daerah dan wakilnya,” kata Hendy. [wir]

  • Buka Bersama dengan Bupati Jember, Ini Respons Partai Koalisi

    Buka Bersama dengan Bupati Jember, Ini Respons Partai Koalisi

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto menggelar acara buka puasa bersama pimpinan 18 partai politik di Pendapa Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (3/4/2024). Koalisi partai pendukung tak mau berspekulasi acara tersebut merupakan bagian dari pendekatan politik sebelum pemilihan kepala daerah.

    “Kami tidak mengira-ngira seperti itu, karena pada Ramadan ini, keutamaan-keutamaan ibadah, baik yang diwajibkan maupun sunnah, di antaranya silaturahim adalah ibadah yang sangat penting. Ini bagian dari bersyukur, Jember kondusif,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Jember Sudiyanto.

    Sudiyanto justru bersyukur bupati menggelar acara buka puasa bersama itu. “Alhamdulillah, persoalan politik adalah persoalan politik. Tapi tali silaturahim harus tetap terjaga, karena memang kunci sukses pembangunan masyarakat di Jember di antaranya kualitas silaturahim di antara pemimpin,” katanya.

    PKS berkomitmen mengutamakan kepentingan masyarakat. “Perbedaan pilihan menjadikan masyarakat lebih dewasa. Komitmen menjaga Pilkada 2024 agar kondusif adalah bagian dari komitmen PKS,” kata Sudiyanto.

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur melihat buka puasa bersama ini sebagai bagian dari melanjutkan tradisi tahunan. “Memang situasi Jember dalam pemilu kondusif, tidak ada persoalan apapun. Kalau ada riak-riak sedikit wajar. Pak Bupati sudah menyampaikan istilahnya tutup buku, buka lembaran baru pilkada ke depan,” katanya.

    “Kami sebagai partai politik pengusung pada Pilkada 2020 akan mengawal masa pemerintahan bupati sampai selesai tahun ini. Kapan hari partai pengusung sudah bertemu. Kami berkumpul belum ada statement, tapi komitmen kami mengawal bupati 2020 – 2024. Persoalan ke depan itu tergantung masing-masing partai,” kata Marsuki.

    Soal pertemuan Koalisi Kebersamaan yang terdiri atas PPP, Nasdem, dan PKS beberapa hari sebelum acara buka puasa bersama di pendapa, Marsuki menilainya sebagai sesuatu hal biasa. “Kita kan sampai saat ini belum (melangkah jauh). Pak Bupati sendiri belum melangkah. Ini mungkin baru awal bertemu dalam acara buka bersama. Mungkin setelah hari raya baru akan ada komunikasi,” katanya.

    Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jember Try Sandi Apriana memandang acara buka puasa bersama di pendapa setelah pemilu presiden dan legislatif selesai sangat penting. “Ini momen lima tahun sekali. Partai-partai politik bertarung ya hanya lima tahun sekali. Pak Bupati bagus sekali mengundang semua partai politik, meski ada yang belum bisa hadir karena kepentingan masing-masing,” katanya.

    Menurut Sandi, buka puasa bersama di pendapa adalah rekonsiliasi. “Pemilu 2024 hanya kompetisi. Tak perlu ada yang sakit hati. Kalau misalkan ada persoalan ya selesaikan dengan baik. Jangan sampai ada kerusuhan yang membuat ekonomi menurun,” katanya. [wir]