Tag: Hendy Siswanto

  • Fraksi PDIP Jember Diminta Menilai Bupati Hendy, Ini Hasilnya…

    Fraksi PDIP Jember Diminta Menilai Bupati Hendy, Ini Hasilnya…

    Jember (beritajatim.com) – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, diminta menilai kinerja Bupati Hendy Siswanto oleh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sebagai bagian dari penjaringan kandidat yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    Ada enam dari tujuh anggota fraksi yang masing-masing dimintai penilaian langsung dalam rapat yang dipimpin Ketua DPC dan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan PDI Perjuangan Jember, Arif Wibowo, awal pekan ini.

    Mereka adalah Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi. Satu-satunya anggota fraksi yang absen adalah Indrijati. “Alhamdulillah, para anggota fraksi termasuk saya masih memberikan nilai yang bagus kepada Ji Hendy,” kata Agus Sofyan, Bendahara DPC PDI Perjuangan Jember dan Wakil Ketua DPRD Jember, Kamis (11/4/2024).

    “Mayoritas teman-teman mengakui keberhasilan-keberhasilan Haji Hendy, mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan. Layanan-layanan itu masih dianggap (bagus),” kata Agus.

    “Kesimpulan awalnya: petahana, Pak Haji Hendy, masih sangat layak jika seandainya dalam seleksi di internal bisa lolos,” kata Agus. Apalagi berdasarkan survei internal PDI Perjuangan, elektabilitas Hendy masih yang tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.

    Para anggota fraksi juga menilai, jika tetap berpasangan dengan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman dalam pencalonan pilkada tahun ini, maka suara dukungan untuk Hendy akan lebih bagus dan utuh. “Daripada berpasangan dengan calon wakil bupati yang lain,” kata Agus.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo juga menilai, sejumlah program Hendy selama memimpin Jember sejak Februari 2021 cukup berpihak pada rakyat kecil. “Selama pemerintahan Bupati Hendy, ada beberapa kebijakan yang pro rakyat, seperti J-Berteman dan J-Pasti Keren,” katanya.

    J-Berteman adalah akronim dari Jember Bersih Terang dan Aman, yakni perekrutan 12 ribu orang petugas kebersihan dan pertamanan. Sementara J-Pasti Keren adalah akronim dari Pelayanan Kesehatan Gratis Khusus Penduduk Jember yang Efektif dan Efisien, yakni program layanan kesehatan gratis untuk masyarakat Jenber yang belum ikut serta dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    “Teman-teman mengapresiasi program J-Keren, karena sangat bagus untuk kepentingan masyarakat. Rakyat terbantu dengan program itu. Program itu tepat mengenai sasaran, sehingga memangkas proses administrasi layanan kesehatan,” kata Edi.

    Dalam pertemuan itu, menurut Edi, Arif mengapresiasi program yang prorakyat selama pemerintahan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Firjaun Barlaman. “Kalau program itu baik untuk rakyat, Mas Arif sangat responsif,” katanya.

    Sementara itu diwawancarai terpisah, Bupati Hendy mengakui masih banyak kekurangan selama masa pemerintahannya sejak 27 Februari 2021. Namun, ia mengingatkan, masa pemerintahannya sangat pendek. Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun.

    “Bukan saya merasa terlalu bagus. Tapi dengan waktu pemerintahan selama dua tahun satu bulan, kalau masih ada kekurangan ya pasti. Dua puluh tahun jadi bupati saja pasti ada kekurangan. Apalagi kalau dua tahun satu bulan,” kata Hendy.

    Selama ini Hendy membuka ruang kritik seluas-luasnya dari berbagai pihak, terutama PDI Perjuangan. “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” katanya. [wir]

  • Bupati Hendy: Kritik PDIP Jember Membuat Saya Jadi Emas Murni

    Bupati Hendy: Kritik PDIP Jember Membuat Saya Jadi Emas Murni

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto berterima kasih terhadap PDI Perjuangan yang telah mengkritik pemerintahannya di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dia berharap PDI Perjuangan mau menerbitkan rekomendasi pencalonan bupati untuknya dalam pemilihan kepala daerah.

    “Tidak ada alasan PDI Perjuangan tidak memberikan rekomendasi kepada saya. PDI Perjuangan adalah pihak yang mengkritik saya dari awal sampai sekarang. Kritik PDI Perjuangan luar biasa, menjadikan saya emas murni,” kata Hendy, Kamis (11/4/2024).

    Hendy mengakui masih banyak kekurangan selama masa pemerintahannya sejak 27 Februari 2021. Namun, ia mengingatkan, masa pemerintahannya sangat pendek. Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun.

    “Bukan saya merasa terlalu bagus. Tapi dengan waktu pemerintahan selama dua tahun satu bulan, kalau masih ada kekurangan ya pasti. Dua puluh tahun jadi bupati saja pasti ada kekurangan. Apalagi kalau dua tahun satu bulan,” kata Hendy.

    Sebelumnya, dalam acara buka puasa bersama dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, sempat menyebut perlunya pergantian bupati.

    “Banyak alasannya. Soal pengelolaan pemerintahan di Jember. Terlalu banyak. Nanti lebih detailnya teman-teman fraksi yang bisa menjelaskan,” kata Arif sebagaimana diberitakan Beritajatim.com, Sabtu (6/4/2024).

    “Intinya bupati harus maslahat untuk rakyat banyak dan sadar diri. Seorang bupati itu melalui satu proses politik. Kalau kata Bung Karno, kembalilah ke sumbermu. Kalau sumbernya rakyat dan partai, ya pikirkan rakyat dan partai. Jangan memikirkan diri sendiri. Kira-kira begitu,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini.

    “Jadi maslahat, manfaat untuk banyak orang. Kalau bahasa PDI Perjuangan, untuk kaum Marhaen,” kata Arif.

    Hendy setuju diganti sebagai bupati jika ada situasi darurat yang membahayakan masyarakat Jember. “Tapi kalaiu tidak, untuk apa (diganti)?” katanya.

    Hendy meminta kepada PDI Perjuangan untuk mengoreksi kepemimpinannya selama ini. “Mana yang tidak bermanfaat dan mana yang merugikan masyarakat. Kalau ada kekurangan, itu karena ketidakmampuan saya dan akan saya perbaiki. Tapi kalau itu sebuah keberhasilan, Anda harus ngomong bahwa itu berhasil,” katanya.

    Apalagi selama ini Hendy membuka ruang kritik seluas-luasnya. “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” katanya.

    “Tolong dibandingkan antara bupati sebelumnya dengan kondisi saat ini. Kalau memang ada kekurangan, dan itu tidak bagus, wajib diganti, jangan pernah kasih saya rekom. Tapi kalau ini benar, bermanfaat bagi masyarakat, Anda wajib memberi rekom saya,” kata Hendy. [wir]

  • Bupati Jember Hendy Sebut Wasekjen PDIP Arif Wibowo Guru Politiknya

    Bupati Jember Hendy Sebut Wasekjen PDIP Arif Wibowo Guru Politiknya

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto merasa terhormat bisa bertemu dengan Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Mas AW ini sahabat lama. Termasuk yang mengajari saya politik ya Mas AW ini. Sejak awal 2019 saya tidak mengerti apa-apa ya saya bertemu Mas AW, dan bertanya bagaimana caranya menjadi bupati, partai politik bagaimana, saya tidak paham,” kata Hendy, Kamis (11/4/2024).

    Hendy dan Arif bertemu di kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Senin (8/4/2024) dini hari, tanpa sepengetahuan media massa. Dalam pertemuan itu, Arif ditemani sejumlah pengurus DPC dan enam legislator DPRD Jember yang saat ini menjabat, yakni Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi.

    Dalam pertemuan itu, Hendy meminta maaf kepada Arif Wibowo. “Kalau kemarin dalam pemilihan presiden Mas AW sempat sedikit agak kesal dengan saya, saya minta maaf. Beliau senior, dan saya minta maaf,” katanya.

    “Saya ngomong: ‘Mas AW, saya kirim pesan WA ke Sampeyan. Kenapa tidak dijawab? Aku minta maaf punya salah. Tapi WA saya jangan tidak dijawab. Masa tidak dijawab? Salah saya apa?’ kata Hendy, menirukan percakapannya dengan Arif.

    Arif mengaku tidak sempat menjawab pesan WhatsApp dari Hendy. “Ya sudahlah, Mas, saya minta maaf,” kata Hendy sekali lagi.

    Hendy kemudian meminta Arif menjaga kesehatan. “Mas AW ini memberikan perhatian betul kepada partai dan masyarakat,” katanya.

    Hendy menjelaskan kepada Arif soal kesiapannya mencalonkan diri kembali dalam pemilihan kepala daerah Jember. “Saya bilang: saya minta PDI Perjuangan memberikan rekomendasi kepada saya. Dulu (saat Pemilihan Kepala Daerah Jember 2020) sebelum ke partai lain, saya ke PDI Perjuangan dulu,” katanya.

    Saat itu, Hendy menyebut dirinya masih belum berjodoh dengan PDI Perjuangan. “Kalau sekarang jangan tidak berjodoh lagi, Mas. Harus berjodoh. Saya ngomong apa adanya, tidak dibuat-buat,” katanya.

    Hendy menjelaskan kepada Arif, bahwa sudah melaksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai bupati sejak Februari 2021. “Tidak ada alasan PDI Perjuangan tidak memberikan rekomendasi kepada saya. Panjenengan (Anda) dan PDI Perjuangan adalah pihak yang mengkritik saya dari awal sampai sekarang. Kritik PDI Perjuangan luar biasa, menjadikan saya emas murni,” katanya.

    “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” kata Hendy.

    Hendy meminta kepada Arif dan PDI Perjuangan untuk mengoreksi kepemimpinannya selama ini. “Mana yang tidak bermanfaat dan mana yang merugikan masyarakat. Kalau ada kekurangan, itu karena ketidakmampuan saya dan akan saya perbaiki. Tapi kalau itu sebuah keberhasilan, Anda harus ngomong bahwa itu berhasil,” katanya.

    Hendy mempersilakan PDI Perjuangan mengklaim keberhasilan pembangunan di Jember dan terus melakukan kritik. “Semakin dikiritik, semakin saya jadi emas,” katanya.

    “Tolong dibandingkan antara bupati sebelumnya dengan kondisi saat ini. Kalau memang ada kekurangan, dan itu tidak bagus, wajib diganti, jangan pernah kasih saya rekom. Tapi kalau ini benar, bermanfaat bagi masyarakat, Sampeyan wajib memberi rekom saya,” kata Hendy kepada Arif.

    Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun. ‘Tolong semua kebijakan yang masih kurang dibandingkan dan diukur dengan masa pemerintahan yang hanya dua tahun, dengan kondisi birokrasi yang saat itu kita tahu seperti apa,” katanya.

    Hendy akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan rekom PDI Perjuangan dan siap memenuhi semua persyaratan pencalonan bupati. “Pokoknya rekom kepada saya. Kalau tidak ke saya, nanti Sampeyan keliru lagi dua kali,” katanya.

    Arif Wibowo tertawa. “Mas Hendy ini ada-ada saja,” katanya, sebagaimana ditirukan Hendy.

    Hendy senang Arif menyapanya dengan ‘Mas’. “Beliau jarang sekali memanggil saya bupati. Beliau memanggil saya ‘Mas Hendy’. Saya senang dipanggil ”Mas Hendy’ oleh Mas Arif,” katanya.

    “Beliau betul-betul menunjukkan diri negarawan yang mengajari adiknya. Aku diajari. Aku nurut dengan beliau. Beliau pintar. Oleh sebab itu, saya sangat hormat. Dengan dipanggil ‘Mas Hendy’, saya merasa dijadikan adik betul. Aku lebih suka dipanggil Mas Hendy daripada Pak Bupati sama Mas Arif’,” kata Hendy. [wir]

  • Kisah Perjumpaan Dini Hari Bupati Hendy dengan Wasekjen PDIP di Jember

    Kisah Perjumpaan Dini Hari Bupati Hendy dengan Wasekjen PDIP di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Tanpa diketahui media massa, sebuah perjumpaan terjadi antara Bupati Hendy Siswanto dengan Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (8/4/2024) dini hari.

    Ditemani empat orang kerabatnya, termasuk sang menantu yang juga calon legislator Partai Nasional Demokrat Muhammad Nadhif Ramadhan, Hendy tiba di kantor DPC PDIP Jember di kawasan Baratan, Kelurahan Patrang, sekitar pukul 01.30 WIB.

    Hendy disambut hangat Arif Wibowo yang ditemani sejumlah pengurus DPC, termasuk enam legislator DPRD Jember yang saat ini menjabat, yakni Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi.

    “Pertemuannya mendadak. Spontanitas,” kata Bendahara DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Jember Agus Sofyan, Kamis (11/4/2024).

    Malam itu, DPC menggelar rapat dengan anggota Fraksi PDI Perjuangan Perioode 2019-2024 dan para calon legislator terpilih dalam pemilu 2024. Mereka hendak membentuk panitia penjaringan calon kepala daerah yang disebut Tim Dua Belas.

    Dalam pertemuan itu, enam dari tujuh anggota fraksi yang hadir ditanya soal kepemimpinan Hendy selama ini di Jember. Pendapat dan penjelasan para anggota fraksi ini menjadi informasi awal bagi Arif sebelum bertemu Hendy.

    “Kesimpulan awalnya, Bupati Haji Hendy ini masih sangat layak jika nanti dalam seleksi di internal bisa lolos,” kata Agus. Apalagi berdasarkan survei internal PDI Perjuangan, elektabilitas Hendy masih terdepan dibandingkan kandidat lainnya.

    Dari sana, ada masukan kepada Arif agar bisa bertemu Hendy malam itu juga. Akhirnya, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai Haryanto diminta Arif untuk menghubungi Hendy. “Waktu itu jam 12 malam,” kata Agus.

    Haryanto sempat menelepon langsung Hendy, namun tidak diangkat. Akhirnya ia menelepon Resi, asisten dan juga kerabat Hendy. Hendy menyatakan siap datang. “Beliau sudah mau berangkat iktikaf. Akhirnya memutuskan untuk datang,” kata Agus.

    Agus tidak menyangka Arif mau berjumpa dengan Hendy. Selama ini bukan rahasia lagi jika Arif susah ditemui Hendy. “Tidak tahu kok tiba-tiba Mas Arif terbuka,” katanya.

    Saat tiba, Hendy diberitahu jika kedatangannya sempat jadi ajang tebak-tebakan pengurus PDI Perjuangan. “Ayo, kira-kira datang tidak ke sini. Ini termasuk uji nyali pertama. Saya bilang: ‘Mas Arif, teman-teman telepon, saya akan datang,” kata Hendy.

    Hendy dan Arif bercakap-cakap kurang lebih 1,5 jam. “Waktu berdiskusi tentang keberhasilan dan rencana kerja ke depan, Pak Bupati terlihat sangat enjoy,” kata Agus.

    Agus menyebut pertemuan kedua tokoh itu sebagai silaturahmi dan penjajakan menjelang proses penjaringan. “Selama ini DPC dan bupati tidak pernah berdiskusi dan bersilaturahmi. Jadi pada malam itu ada diskusi tentang program kebijakan bupati yang berhasil, yang belum berhasil, dan direncanakan,” katanya.

    Dari pertemuan tersebut, menurut Agus, terungkap bahwa Hendy sejak dulu sangat ingin memperoleh rekomendasi dari PDI Perjuangan. “Kalau sekarang dia akan berupaya untuk merapat ke PDI Perjuangan,” katanya.

    Hendy menyadari PDI Perjuangan adalah partai pemenang pemilu. Menurut Agus, Hendy merasa perlu berkolaborasi dengan PDI Perjuangan untuk menyukseskan sejumlah program besar pembangunan di Jember selama lima tahun ke depan.

    “Jadi pada periode ini, dia akan berfokus. PDI Perjuangan yang selama ini tak bisa disentuh, diupayakan untuk menerbitkan rekom,” kata Agus.

    Bupati Hendy merasa terhormat bertemu dengan Arif Wibowo dan para pengurus DPC. “Semua berkumpul. Saya salut dengan PDI Perjuangan. Keren,” katanya.

    Hendy sudah lama tidak berjumpa dengan Arif. “Mas AW ini sahabat lama. Termasuk yang mengajari saya politik ya Mas AW ini. Sejak awal 2019 saya tidak mengerti apa-apa ya saya bertemu Mas AW, dan bertanya bagaimana caranya menjadi bupati, partai politik bagaimana, saya tidak paham,” katanya. [wir]

  • Gelar Griya di Pendapa Jember, Bupati Hendy Minta Dukungan Masyarakat

    Gelar Griya di Pendapa Jember, Bupati Hendy Minta Dukungan Masyarakat

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto meminta dukungan kepada masyarakat untuk memperbaiki Kabupaten Jember, Jawa Timur, saat melakukan gelar griya (open house) lebaran, di Pendapa Wahyawibawagraha, Rabu (10/04/2024).

    Gelar griya ini berlangsung sejak pukul 8.30 hingga pukul 11.00 WIB. Bupati Hendy dengan ditemani istrinya Kasih Fajarini menyambut kedatangan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat pemerintah daerah, hingga tokoh masyarakat serta warga dari beragam kalangan, termasuk non muslim.

    “Saya ucapkan selamat Idulfitri 1445 H untuk warga Jember. Tentunya saya dan Bu Rin serta keluarga mohon maaf lahir dan batin. Banyak sekali kekurangan dan kelemahan kami,” kata Hendy.

    “Masih sedikit manfaat untuk masyarakat. Kami mohon doa dan dukungan untuk terus melakukan perbaikan di Jember untuk lebih baik lagi,” kata Hendy.

    Sebelumnya, pada Selasa (9/4/2024) malam, Hendy sempat meninjau kesiapan pengamanan lebaran bersama Forkopimda di stasiun dan terminal Tawangalun. “Kesiapan kawan-kawan luar biasa,” katanya.

    Hendy mengimbau kepada pemudik yang mengendarai kendaraan roda dua dan roda empat untuk memperhatikan kondisi badan. “Kalau capek berhenti, jangan terburu-buru mengejar lebaran sampai di lokasi,” katanya.

    Hendy juga meminta agar kemudi kendaraan tidak diserahkan kepada teman seperjalanan yang tidak terbiasa dengan kondisi jalan dan kendaraan. Beberapa kali kecelakaan terjadi karena kendaraan dikemudikan sopir pengganti.

    Ada 34 titik di Jember yang terpantau melalui CCTV oleh Command Center kepolisian resor setempat. “Paling penting, mohon informasi dari pengendara, jika di titik-titik tertentu di luar zona yang tidak terpantau ada kecelakaan. Kita perlu kolaborasi,” kata Hendy. [wir]

  • PKS Jajaki Bupati dan Mantan Bupati Jember

    PKS Jajaki Bupati dan Mantan Bupati Jember

    Jember (beritajatim.com) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjajaki kemungkinan Bupati Hendy Siswanto dan Mantan Bupati Faida untuk dicalonkan dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, 27 November 2024.

    Lima pengurus Dewan Pengurus Daerah PKS Jember bergiliran mengunjungi Hendy di Pendapa Wahyawibawagraga dan kediaman Faida, Senin (8/4/2024) malam.

    Sekretaris DPD PKS Jember Muhammad Zaky Ardianto mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan sesuai amanat Dewan Pengurus Wilayah PKS Jawa Timur.

    “Yang kami butuhkan adalah statement-statement kunci dari mereka soal kesiapan untuk mencalonkan diri. Ini sebagai bahan pertimbangan penilaian plus minus terhadap calon,” kata Zaky, Selasa (9/4/2024).

    Menurut Zaky ini pertemuan pertama antara PKS dengan Hendy maupun Faida. “Dalam pertemuan selanjutnya akan ada diskusi lebih serius, mungkin mirip fit and proper test gitu,” katanya.

    Ketua Fraksi PKS DPRD Jember Achmad Dhafir Syah menyebut pertemuan dengan dua tokoh itu masih normatif. “Kami hanya ingin mengetahui konsep mereka dalam membangun dan menata Jember ke depan,” katanya.

    “Kami gali semua, termasuk relationship dalam menjalankan pemerintahan, tugas pokok dan fungsi eksekutif maupun legislatif, termasuk peran partai pengusung dalam pelibatan pengambilan kebijakan,” kata Dhafir.

    Dalam pertemuan itu; PKS menyampaikan sejumlah evaluasi dan koreksi untuk Faida dan Hendy selama memimpin Jember.

    Ketua Dewan Penasihat PKS Jember Anugerah Leksmana mengatakan, selain Hendy dan Faida, pihaknya akan menemui semua kandidat bupati, calon wakil bupati, dan pimpinan partai.

    “Adapun keputusan politiknya tentu nanti akan kami musyawarahkan dan pertimbangkan secara matang. Pasti banyak variabel yang membentuk sebuah keputusan politik,” kata Leksmana.

    “Dalam politik dilarang keras baperan, kagetan dan gumunan. Di Politik tidak ada yang paten. Kita bermain di area abu-abu. Ada tiga prinsip yakni visi, misi, ideologi. Komitmen dan kepentingan yang harus disatukan menjadi kesepakatan bersama,” kata Leksmana. [wir/beq]

  • Bupati Hendy dan PKS Bicarakan Pilkada Usai Salat Magrib Berjemaah di Pendapa Jember

    Bupati Hendy dan PKS Bicarakan Pilkada Usai Salat Magrib Berjemaah di Pendapa Jember

    Jember (beritajatim.com) – Lima orang pengurus Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengunjungi Bupati Hendy Siswanto, di Pendapat Wahyawibawagraha, Senin (8/4/2024) petang.

    Beberapa di antara pengurus PKS yang datang ke pendapa itu adalah Ketua Dewan Etik Daerah PKS Jember Hisbullah Huda, Ketua Dewan Penasehat Anugerah Leksmana, Ketua Fraksi PKS DPRD Jember Achmad Dhafir Syah, dan Sekretaris DPD PKS Muhammad Zaky Ardianto.

    Mereka sempat salat Magrib berjemaah di ruang kerja Bupati Hendy dengan diimami Ketua Dewan Etik Daerah PKS Jember Hisbullah Huda. Setelah itu, mereka berbuka puasa bersama.

    “Menunya spesial, pakai sambal ulekan Bu Rien, istri saya,” kata Hendy, Selasa (9/4/2024). Sambal ini menjadi pelengkap hidangan kare, kikil, udang, tempw, dan sayur katu bening.

    Hendy mengatakan, para pengurus PKS menanyakan hal-ihwal pemilihan kepala daerah Jember. “Saya katakan, saya mencalonkan diri lagi. Sampeyan kan pendukung saya saat pilkada dulu. Rekomendasinya jangan dikasih ke orang lain,” katanya.

    Hendy akan menemui pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pengurus Wilayah PKS Jatim untuk memastikan rekomendasi pencalonan.

    Hendy meminta agar kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Firjaun Barlaman sejak 2021 hingga saat ini dievaluasi dengan jujur. “Kalau ada yang salah, tolong dikoreksi. Yang tidak bermanfaat untuk sampeyan yang mana? Yang bermanfaat untuk masyarakat yang mana? Tolong saya diberitahu,” katanya.

    Hendy siap dikoreksi dan memperbaikinya. Namun ia meminta agar rekomendasi calon bupati tetap diberikan untuknya. “Kalau rekomendasi dibelokkan ke orang lain, nanti pada saat kampanye saya akan mengatakan kepada masyarakat alasan PKS tidak mencalonkan saya,” katanya.

    “Jember ini harus dipimpin orang baik dan benar. Politik bermartabat sungguhan. Tidak boleh selintat-selintut. Poitik tidak boleh untuk mengebom orang. Itu namanya jahat. Omong terbuka. Politik adalah seni. Saya jelas terbuka, tidak ada yang saya simpan. Untuk apa (ditutupi)?” kata Hendy.

    Menurut Hendy, PKS minta porsi lebih besar untuk berpartisipasi dalam pembangunan mendatang, seperti dalam penanganan tengkes (stunting). “Wah saya senang. Tidak usah menunggu rekom. Besok setelah lebaran, saya ajak, mulai bekerja. Pemikiran sederhana saya: kalau memang oke, ayo dikerjakan bareng. Lalu (Anda) akui semua tidak apa-apa. Masyarakat Jember sudah pintar,” katanya.

    Sementara itu, Anugerah Leksmana mengatakan, PKS akan berkomunikasi dengan semua kandidat bupati, kandidat wakil bupati, dan pimpinan partai. “Adapun keputusan politiknya tentu nanti akan kami musyawarahkan dan pertimbangkan secara matang. Pasti banyak variabel yang membentuk sebuah keputusan politik,” katanya. [wir]

  • Bupati Jember Minta Dana Desa untuk Perbaiki Rumah Tak Layak Huni

    Bupati Jember Minta Dana Desa untuk Perbaiki Rumah Tak Layak Huni

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto meminta 226 pemerintah desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, ikut membantu perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) lewat dana desa.

    “Dana desa sangat bermanfaat bagi masyarakat jika difokuskan pada satu arah pembangunan: RTLH semua,” kata Hendy dalam acara J-Bershodaqoh di Desa Rowo Indah, Kecamatan Ajung, Jember, Senin (8/4/2024).

    Ada ribuan rumah tidak layak huni di Jember yang harus diperbaiki. “Tahun ini ada sekitar 400 RTLH yang diperbaiki Pemkab Jember,” kata Hendy.

    Dengan bantuan dari dana desa, Hendy mengatakan, jumlah rumah yang diperbaiki bakal lebih banyak. “Saya punya 226 kepala desa. Kalau mereka memperbaiki 10 RTLH per tahun, rata semua kades,sudah ada 2.260 unit yang diperbaiki,” katanya.

    “Mohon bantuan. Mari dana desa difokuskan pada satu pembangunan. Satu fokus tapi keren,” kata Hendy.

    Hendy mencontohkan Kepala Desa Rowo Indah Rudi Hartono yang sejak 2022 memperbaiki RTLH dengan dana desa setiap tahun 50 rumah.

    “Beliau hari ini ikut dalam program Jember Bershodaqoh dan mempercepat perbaikan 18 rumah. Luar biasa. Tahun 2024 baru memasuki April,” kata Hendy.

    Hendy berharap Pemerintah Desa Rowoindah bisa memperbaiki 50 unit rumah hingga akhir tahun ini. Perbaikan RTLH akan meningkatkan kualitas hidup warga miskin.

    “Harapan saya; apa yang sudah dilakukan Pak Rudi Hartono juga dilakukan kepala desa kita,” kata Hendy. [wir/aje]

  • Koalisi Perubahan di Jember akan Sowan ke NU dan Muhammadiyah Setelah Lebaran

    Koalisi Perubahan di Jember akan Sowan ke NU dan Muhammadiyah Setelah Lebaran

    Jember (beritajatim.com) – Koalisi Perubahan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan mengunjungi tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan lainnya setelah lebaran bulan ini. Mereka ingin menyerap aspirasi para tokoh soal kriteria calon bupati dan wakil bupati Jember yang dikehendaki.

    Koalisi Perubahan yang terdiri atas Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, adalah pengusung dan pendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pemilihan presiden.

    “Kami ingin tahu masukan kriteria, atau mungkin NU dan Muhammadiyah punya kandidat. Kita di Jember tidak akan bisa lepas dari para kiai. Nanti kami akan ajak rembuk,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi, dalam pertemuan Koalisi Perubahan, di Kafe Excelso, Jember, Minggu (7/4/2024) malam.

    Koalisi Perubahan juga akan merangkul Partai Persatuan Pembangunan untuk bergabung, setelah ketua partai tersebut, Madini Farouq alias Gus Mamak, kembali dari Tanah Suci Mekah. “Kami sudah kontak-kontak, karena beliau umrah. Biar Gus Mamak mendoakan, dan kalau perlu Gus Mamak sudah istikharah di Masjidil Haram, muncul inisial-inisial,” kata Ayub.

    Bergabungnya PPP ke dalam Koalisi Perubahan memunculkan opsi perubahan nama koalisi. Apalagi sebelumnya PPP sudah membentuk koalisi sendiri dengan Nasdem dan PKS dengan nama Koalisi Kebersamaan.

    Ayub mengatakan, soal nama masih harus dicari. “Nanti kita istikharah. Dari dua nama itu kan semuanya bagus. Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan bagus juga. Perubahan itu kan bukan sekup kecil, tapi besar,” katanya.

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur menjelaskan, para ketua partai koalisi akan bertemu kembali untuk menjadwalkan agenda pertemuan dengan para kiai dan tokoh. “Kami minta masukan kepada para tokoh. Karena tidak bisa hanya kami yang akan mengubah, tanpa didukung oleh elemen-elemen yang lain,” katanya.

    Koalisi Perubahan juga siap mengundang dialog organisasi-organisasi kemasyarakatan maupun profesi maupun akademisi untuk mendengarkan masukan soal kebutuhan sosok pemimpin di Jember. “Tidak usah sebut nama dulu, tapi kriterianya apa,” kata Ayub.

    Menurut Ayub, sejumlah pemimpin dengan latar belakang berbeda sudah pernah dicoba untuk menjadi bupati Jember. “Tapi kok Jember begini-begini saja,” katanya.

    Sejak 2005, bupati di Jember memiliki latar belakang birokrasi (MZA Djalal pada 2005-2015), pengusaha (Faida pada 2015-2020), dan birokrasi-pengusaha (Hendy Siswanto pada 2021-2024). Posisi kader murni yang tumbuh dari rahim parpol hanya pada posisi wakil bupati, yakni Kusen Andalas dati PDI Perjuangan pada periode 2005-2015.

    Setelah kriteria pemimpin Jember yang dibutuhkan masyarakat sudah terinventarisasi baik, menurut Ayub, semua partai koalisi akan menyurati Dewan Pimpinan Pusat masing-masing. “Kita jangan tertipu oleh nama besar dan survei bahwasanya calon ini tinggi elektabilitasnya,” katanya. [wir]

  • Gagal di Pilpres, Koalisi Perubahan Ingin Menangi Pilkada Jember

    Gagal di Pilpres, Koalisi Perubahan Ingin Menangi Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Gagal memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pemilihan presiden, Koalisi Perubahan ingin memenangi pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Mengawali ikhtiar pemenangan, sejumlah petinggi tiga partai Koalisi Perubahan, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, bertemu di Kafe Excelso, Jember, Minggu (7/4/2024) malam.

    “Intinya kami sepakat melakukan gerakan perubahan di Kabupaten Jember. Gerakan perubahan kemarin kan sangat terasa pada saat pilpres. Ini akan kami bawa kembali di Kabupaten Jember, perubahan yang semakin baik,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi.

    “Kebersamaan antara partai politik pengusung Amin (Anies-Muhaimin) ini insyallah akan terus kami pupuk untuk menghadapi kontestasi politik, khususnya di Kabupaten Jember pada 2024,” kata Ayub.

    “Alhamdulillah kami sepakat untuk terus kompak bersama-sama dalam menghadapi Pilkada 2024. Terkait siapa yang akan jadi calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Jember, kami akan serahkan mekanisme internalnya kepada partai masing-masing,” tambah Ayub.

    Koalisi Perubahan masih dibutuhkan dalam pilkada, karena tiga partai ini tak memenuhi syarat 10 kursi DPRD Jember untuk mengusung calon sendiri. PKB hanya punya delapan kursi hasil pemilihan umum tahun ini. Sementara PKS dan Nasdem sama-sama mempunyai enam kursi. Jika benar-benar berkoalisi, akumulasi kursi mereka mencapai 20 kursi.

    “Terkait pilkada, kami akan menata bersama dan merajut kebersamaan. Siapa yang akan kami calonkan, kami akan rembuk bersama. Saya yakin Nasdem akan melakukan mekanismenya. PKS juga begitu. Kami akan melaporkan hasil (pertemuan) ini kepada induk partai masing-masing, karena menurut aturan yang berlaku, yang menentukan hanya Dewan Pimpinan Pusat. Kami hanya melaksanakan,” kata Ayub.

    PKB, Nasdem, dan PKS memiliki keinginan bersama, yakni memunculkan kader partai untuk menjadi kandidat bupati dan wakil bupati. “Selama pemilukada diselenggarakan secara langsung, belum muncul kader-kader terbaik partai politik untuk jadi pimpinan,” kata Ayub.

    Sejak 2005, bupati di Jember memiliki latar belakang birokrasi (MZA Djalal pada 2005-2015), pengusaha (Faida pada 2015-2020), dan birokrasi-pengusaha (Hendy Siswanto pada 2021-2024). Posisi kader murni yang tumbuh dari rahim parpol hanya pada posisi wakil bupati, yakni Kusen Andalas dati PDI Perjuangan pada periode 2005-2015.

    “Partai politik ini pilar demokrasi. Saya bisik-bisik dengan teman-teman Nasdem dan PKS, bagaimana kalau yang dimunculkan adalah kader terbaik. Saya yakin kader terbaiknya banyak,” kata Ayub.

    Ayub menegaskan, tiga partai Koalisi Perubahan akan terus berkomunikasi. “Insyallah dalam waktu dekat kami jug akan membuka ruang komunikasi dengan partai-partai lain, termasuk Partai Persatuan Pembangunan yang kemarin bertemu dengan Nasdem dan PKS. Semua akan kami komunikasikan untuk membawa Jember semakin baik,” katanya.

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur menegaskan, Koalisi Perubahan ini melengkapi Koalisi Kebersamaan yang dibangun Nasdem, PKS, dan PPP. “Terus terang, Nasdem, PKB, PKS tetap solid untuk Pilkada 2024 ini akan bersama-sama,” katanya.

    Koalisi Kebersamaan dan Koalisi Perubahan sama-sama sepakat memunculkan kader partai untuk menjadi kandidat pemimpin daerah di Jember. “Tapi tidak menutup non kader. Terbuka. Cuma saran dari Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah, kader yang diutamakan,” kata Marsuki.

    Sekretaris Dewan Pengurus Daerah PKS Jember Muhammad Zaky Ardianto menyebut pertemuan malam itu sebagai nostalgia perjuangan. “Harapannya nanti tetap di jalur perubahan. Sama dengan yang kami usung saat pilpres, yakni perubahan. Meskipun kami tidak tahu nanti ending-nya seperti apa,” katanya.

    Harapan Zaky ini diamini Ayub. “PKB juga begitu. Tagline untuk pilkada ini adalah ‘perubahan’ seluruh Indonesia,” katanya.

    PKS saat ini sedang menjaring kandidat bupati, baik dari internal maupun eksternal partai. “Ada kualifikasi yang diatur dalam sistem penjaringan PKS. Harapannya koalisi ini bergabung dengan koalisi PPP, Nasdem, dan PKS, ditambah partai lain yang akan bergabung. Insyaallah ini akan memberikan warna tersendiri bagi proses pilkada di Kabupaten Jember,” kata Zaky.

    Zaky berharap ada lebih dari dua pasangan kandidat bupati dan wakil bupati yang muncul dalam pilkada di Jember. “Supaya tidak monoton,” katanya. [wir]