Tag: Hendy Siswanto

  • Bupati Jember Hendy Mengaku Berkelakuan Marhaen

    Bupati Jember Hendy Mengaku Berkelakuan Marhaen

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto menegaskan bahwa semangat Marhaenisme menjadi landasannya memimpin Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ia menyebut PDI Perjuangan guru politik.

    “Pada 2020, saya tidak mengerti politik sama sekali. Nol besar. Minus. Tidak paham sama sekali. Mentor saya adalah Mas Arif Wibowo (Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember, red),” kata Hendy, saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati di kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Senin (22/4/2024). Dari Arif, dia belajar cara memperoleh rekomendasi untuk maju sebagai kandidat bupati.

    Hendy berjanji berusaha semaksimal mungkin untuk meyakinkan para pengurus PDI Perjuangan agar menerbitkan rekomendasi uintuknya. “Tentunya dengan semangat Marhaen. Semangat kami tidak tertera dalam tulisan kami, Marhaen. Tapi kelakuan kami adalah kelakuan Marhaen,” katanya.

    “Pada 2024 ini, saya akan berusaha maksimal, dicetuskan sekalian, ditulis sekalian, (kebijakan) Marhaen yang sudah kami lakukan saat memimpin Jember selama tiga tahun ini,” kata Hendy.

    Hendy menekankan prioritasnya adalah menekan angka kemiskinan di Jember. “Bagaimana kami membantu wong cilik, bagaimana kami memberikan layanan kesehatan gratis bagi yang tidak mampu, Itu adalah bentuk konkret implementasi Marhaenisme,” katanya.

    Hendy meminta agar diberi kesempatan memenuhi persyaratan yang diberikan PDI Perjuangan untuk memperoleh rekomendasi pencalonan bupati. “Kami tidak akan mengurangi sedikit pun persyaratan yang ditentukan. Kalau pun kami harus melalui proses ujian, insyaallah kami akan menjalaninya apapun bentuknya,” katanya.

    PDI Perjuangan memiliki posisi penting sebagai pihak yang banyak memberikan masukan selama Hendy memimpin Jember pada 2021-2024. “Banyak sekali ilmu yang diberikan kepada kami. Kritik dan saran dari PDI Perjuangan membangun saya. Sama sekali dari awal sampai hari ini, kami tidak pernah meng-counter. Apa yang disampaikan PDI Perjuangan kami laksanakan,” kata Hendy.

    Hendy memohon apa yang telah dilakukannya sebagai bupati benar-benar menjadi pertimbangan bagi PDI Perjuangan untuk mencalonkannya. “Kami bukan hanya merayu PDI Perjuangan dengan kata-kata, tapi dengan perbuatan,” katanya. [wir]

  • Gus Firjaun Belum Pasti Jadi Wabup Jember Lagi Dampingi Bupati Hendy

    Gus Firjaun Belum Pasti Jadi Wabup Jember Lagi Dampingi Bupati Hendy

    Jember (beritajatim.com) – Duet Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman belum pasti bertahan memimpin Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk periode kedua.

    Hal ini dikemukakan sendiri oleh Hendy, usai menyerahkan berkas pendaftaran calon bupati di kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember, Senin (22/4/2024). “Saat ini wakil kami masih Gus Firjaun. Gus Firjaun saat ini antara mau dan belum mau (berpasangan kembali). Silakan bertanya sendiri kepada Gus Firjaun,” katanya.

    Hendy tidak mau menutupi kondisi tersebut. “Kami sudah melaporkan kepada teman-teman PDI Perjuangan. Saya sudah menawari (Gus Firjaun) bahwa ini untuk kebaikan. Tapi Gus Firjaun masih antara ya dan tidak, karena masih harus minta restu kepada para kiai. Itu posisinya,” katanya.

    Hendy Siswanto punya alasan mencalonkan diri kembali menjadi bupati Jember, Jawa Timur, untuk periode kedua tahun ini. Sebelumnya, ia dilantik menjadi bupati Jember untuk periode 2021 – 2024.

    “Kenapa saya mencalonkan diri lagi? (Tugas saya) belum selesai. Saya baru tiga tahun dua bulan jadi bupati, dan insyaallah tidak sampai lima tahun karena mengikuti pilkada serentak. Apa yang saya janjikan dulu masih belum selesai,” kata Hendy.

    Hendy menegaskan, janji politik berlaku lima tahun. “Kami belum sampai lima tahun. Insyaallah dipotong satu tahun tiga bulan. Kami sudah melakukan penetrasi di Jember, cukup bagus. Tentunya tinggal take-off saja, sehingga tidak mungkin kami tinggalkan. Take-off dulu baru setelah itu kami serahkan kepada masyarakat Jember,” katanya.

    Hendy memiliki keyakinan masih diterima oleh masyarakat Jember. Namun ditanya soal elektabilitas hasil survei internal yang dilakukannya, ia memilih berkelit. “Saya inginnya sih elektabilitas saya seratus persen. Kami akan berusaha baik,” katanya tertawa.

    Apa strategi khusus Hendy untuk memenangi pemilihan kepala daerah tahun ini? “Saya harus peluk rakyat semuanya. Selama masih bermanfaat (untuk rakyat), silakan pakai terus. Kalau tidak bermanfaat, jangan pakai. Ganti sajalah. Kalau bermanfaat ya teruskan. Tidak ada alasan lain. Ini untuk Jember semuanya,” katanya. [wir]

  • Datang bersama Istri, Hendy Langsung Lengkapi Berkas Bacabup Jember di PDIP

    Datang bersama Istri, Hendy Langsung Lengkapi Berkas Bacabup Jember di PDIP

    Jember (beritajatim.com) – Hendy Siswanto yang saat ini menjabat bupati Jember, Jawa Timur, adalah pelamar pertama yang langsung melengkapi berkas pendaftaran bakal calon bupati di kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan setempat, Senin (22/4/2024) sore.

    Hendy datang ke kantor PDI Perjuangan dengan ditemani sang istri Kasih Fajarini, sejumlah kerabat, dan pendukungnya. Mereka disambut Tim Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati PDI Perjuangan Jember yang diketuai Edi Cahyo Purnomo.

    Sebenarnya PDI Perjuangan membuka kesempatan kepada setiap pelamar untuk memgambil formulir pendaftaran pada 22 April-6 Mei 2024 dan melengkapi serta mengembalikan berkas pada 7-16 Mei 2024.

    Namun rupanya Hendy tak mau membuang waktu. Begitu mengambil fomulir pendaftaran, dia langsung melengkapi berkas yang diminta saat itu juga dan menyerahkannya kepada Edi.

    “Saya mengulang kembali peristiwa pemilihan kepala daerah empat tahun sebelumnya pada 2020. Kami pertama kali mendaftar ke PDI Perjuangan. Kami buktikan saat itu juga membawa keluarga besar dan teman-teman kami,” kata Hendy.

    Hendy menyatakan saat itu tidak memahami dunia politik. “Kami belajar kepada PDI Perjuangan, dan saya mengikuti fit and proper test di Surabaya dan Jakarta. Namun kami masih belum berjodoh pada waktu itu,” katanya.

    PDI Perjuangan pada saat itu akhirnya berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan empat partai lainnya mengusung pasangan calon bupati Abdus Salam dan calon wakil bupati Ifan Ariadna.

    Saat ini Hendy akan berusaha meyakinkan PDI Perjuangan agar mau merekomendasikan dirinya menjadi calon bupati tahun ini. “Tentunya tidak terlalu sulit menilai posisi kami saat ini karena sudah ada hasil kerjanya. PDI Perjuangan bukan partai baru dan PDI Perjuangan sarat pengalaman sehingga punya kebijakan untuk menilai saya,. Harapan kami tidak ada lain, cuma satu: rekomendasi dari PDI Perjuangan harus kepada saya,” katanya.

    Tak hanya di PDI Perjuangan, Hendy ingin mendaftarkan diri sebagai calon bupati di seluruh partai politik parlemen. “Rekom semua partai harus saya dapat. Seperti kata-kata saya pada 2019-2020 lalu. Semua saya minta mendukung saya,” katanya.

    Sejauh ini proses komunikasi dengan partai-partai politik sudah berjalan baik. “Beberapa partai sudah bertemu saya. Saya yakin semua partai bagus. Selama tiga tahun kemarin memimpin Jember, saya berhubungan baik dengan teman-teman Dewan (DPRD Jember), dan itu luar biasa,” kata Hendy.

    Sementara itu, Edi Cahyo Purnomo mengatakan, selain Hendy, ada pendaftar yang sudah mengambil berkas, yakni perwakilan Nanang Handono Prasetyo, seorang pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Namun baru Hendy yang langsung menyerahkan berkas lengkap.

    “Tugas DPC hanya menjaring dan memverifikasi serta memvalidasi kelengkapan berkas formulir. Setelah itu kewenangan Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Timur dan Dewan Pimpinan Pusat partai untuk menyaring,” kata Edi. [wir]

  • Bupati Jember Hendy Gagal Tiru Jokowi Bentuk Dinasti Politik Melalui Pemilu

    Bupati Jember Hendy Gagal Tiru Jokowi Bentuk Dinasti Politik Melalui Pemilu

    Jember (beritajatim.com) – Tidak semua pemimpin politik bisa meniru Presiden Joko Widodo untuk membentuk dinasti politik. Bupati Hendy Siswanto gagal mengikuti jejak sang presiden, setelah empat orang kerabatnya yang menjadi calon legislator pemilihan umum DPR RI dan DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, gagal lolos ke parlemen.

    Muhammad Nadhif Ramadhan, menantu Hendy, yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI untuk Daerah Pemilihan Jember dan Lumajang melalui Partai Nasional Demokrat, hanya memperoleh 7.128 suara. Tertinggal jauh dibandingkan Charles Meikyansah yang mengepul 93.897 suara dan melenggang kembali ke Senayan untuk lima tahun ke depan.

    Iis Ismawati, adik ipar Hendy yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jember via Partai Kebangkitan Bangsa, untuk Daerah Pemilihan 4 yang meliputi Tempurejo, Mumbulsari, Mayang, dan Silo, hanya memperoleh 2.954 suara.

    Fitrawan Yusran, keponakan Hendy, yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jember melalui Partai Gerakan Indonesia Raya untuk Daerah Pemilihan 3 yang meliputi Kecamatan Jelbuk, Kalisat, Ledokombo, dan Sukowono memperoleh dukungan paling sedikit, hanya 490 suara.

    Sementara itu, Try Sandi Apriana yang menjadi calon legislator petahana DPRD Jember dari Partai Demokrat, gagal kembali ke parlemen walau pun mendulang 4.929 suara di Daerah Pemilihan 1 yang meliputi Kecamatan Ajung, Kaliwates, Sumbersari, dan Pakusari.

    Harapan Sandi untuk kembali ke parlemen kini tergantung dari palu majelis hakim Mahkamah Konstitusi. Partai Demokrat resmi menggugat hasil pemilihan umum DPRD Jember di Daerah Pemilihan 1, karena adanya dugaan manipulasi suara.

    Namun Sandi tak hanya menghadapi problem hasil pemilu. Posisinya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jember juga terancam, karena dianggap tak bisa mendongkrak perolehan suara partai itu dalam pemilu.

    Kegagalan para kerabat Hendy ini sempat disoroti Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Jember Madini Farouq. “Itu kan sangat ironis. Bahkan ada yang mempertanyakan, ketika anggota keluarga yang nyaleg tidak ada yang jadi dan partai yang dipimpin putranya tidak mendapat kursi, apakah masih percaya diri untuk mencalonkan diri kembali,” katanya, diberitakan Beritajatim.com, Jumat (29/3/2024).

    Hendy menilai kegagalan para kerabatnya di pemilu tidak serta-merta bisa dikaitkan dengan elektabilitasnya dalam pemilihan kepala daerah Jember tahun ini. “Silakan disurvei saja sekarang, apakah posisi saya bagus atau tidak. Kalau ingin mempengaruhi orang lain itu pakai survei,” katanya, Senin (22/4/2024).

    Hendy justru melihat kegagalan menantu dan iparnya itu sebagai sesuatu hal yang wajar. “Kalau saya mau mengintervensi pemilu untuk empat orang anak itu, masa tidak bisa? Aku kan bupati,” katanya.

    Namun Hendy memilih tidak mengintervensi proses pemilu dengan menggunakan kekuasaannya. Ia membiarkan para kerabatnya itu bertarung sewajarnya. “Anak saya kan baru lima bulan melamar jadi politisi. Anak saya bukan politisi. Wajarlah kalah. Kalau menang justru ada masalah. Kalau kalah ya belajar lagi mengabdi ke masyarakat,” katanya.

    “Jangan dilihat sisi kalahnya. Lihat sisi positifnya. Sampeyan tidak serta-merta karena anak bupati langsung bisa jadi (terpilih), dengan menyogok, menyuap, atau serangan fajar. Apakah itu semua tidak bisa dilakukan oleh bupati? Sangat bisa. Tapi apakah itu yang diharapkan untuk mendidik (politik) anak? Oh sori, Bos,” kata Hendy.

    “Saya tidak mau menjerumuskan anak saya ke neraka gara-gara perbuatan orang tua. Maaf ya. Aku jadi orang tua ingin anak saya masuk surga semua. Insyallah walau tidak jadi politisi, anak saya tetap bekerja dan bisa makan,” tegas Hendy.

    Menurut Hendy, masih banyak waktu bagi anak-anaknya untuk belajar dan masuk ke dunia politik. “Kayaknuya mereka senang. Mereka masih punya lima periode ke depan. Usia mereka tidak sampai 30 tahun. Jadi mereka masih punya lima periode lagi untuk mencalonkan diri. Modalnya masih cukup untuk mencalonkan,” katanya.

    Hendy mengajarkan kepada kerabatnya untuk menjadikan dunia politik sebagai sarana silaturahmi. “:Dengan bertemu petani, mengumpulkan komunitas petani, pelaku usaha mikro kecil menengah, dan lain-lain,” katanya.

    Lantas bagaimana dengan nasib Try Sandi Apriana? “Tidak masalah. Terancam atau tidak, tidak masalah. Si Sandy juga tenang-tenang saja tuh,” kata Hendy.

    Hendy sudah mendengar cerita lengkap konflik di Demokrat Jember yang menggoyang posisi Sandi. Ia menilai Sandi sudah benar dengan berupaya mengikuti aturan agar keuangan Partai Demokrat selama pemilu bisa dipertanggungjawabkan.

    “Kalau kemudian karena Demokrat tidak dapat kursi lalu jadi dasar diberhentikan, ya silakan saja. Kayaknya Sandi tenang-tenang saja. Mau diapa-apain silakan saja, asalkan itu kebijakan ketua umum. Tapi kalau kebijakan tanggung-tanggung (bukan kebijakan ketua umum, red), ya saya suruh lapor ke Pak SBY saja,” kata Hendy.

    Hendy sudah meminta kepada Sandi untuk melaporkan kronologi konflik di Demokrat sejelas mungkin kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. “Laporkan kronologi kejadiannya, siapa yang mengganjal, tulis semua nama-namanya. Itu perintahku. Sebut namanya. siapapun itu,” katanya.

    Hendy ingin Sandi berpolitik dengan penuh martabat. “Kalau memang menurut partai dia salah, ya ganti saja, Tidak apa-apa. Melamar saja ke partai lain. Tidak ada partai, ya nyambut gawe (bekerja, red) biasa,” katanya. [wir]

  • Ketua PPP Ingin Ketua PAN Memimpin Tim Sukses Koalisi Jember Bersatu

    Ketua PPP Ingin Ketua PAN Memimpin Tim Sukses Koalisi Jember Bersatu

    Jember (beritajatim.com) – Dicalonkan dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Madini Farouq meminta Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Jember Abdus Salam memimpin tim sukses.

    Permintaan ini dilontarkan Madini, setelah Salam menjodohkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Jember Karimullah Dahrujiadi dengan Madini dalam pemilihan kepala daerah setempat tahun ini, saat pertemuan tiga pimpinan partai di kediaman Madini, Kamis (18/4/2024) malam lalu. PAN, Golkar, dan PPP sudah bertekad untuk bersama dalam Koalisi Jember Bersatu.

    “Cak Salam sadar diri karena PAN hanya punya satu kursi di DPRD Jember. Maka dia merelakan jika antara Golkar dan PPP menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati,” kata Madini, menceritakan kembali situasi pertemuan kepada Beritajatim.com, Sabtu (20/4/2024).

    Usulan Salam ini langsung ditimpali Madini. “Ya sudah, kalau memang Golkar dan PPP menjadi calon bupati dan wakil bupati, maka sampeyan menjadi ketua tim sukses, karena sampeyan berpengalaman pernah menjadi calon bupati Jember pada 2020,” kata Madini kepada Salam saat itu.

    Menurut Madini, pengalaman Salam itu sangat berharga kendati kalah. “Kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda. Ketika dulu saat mencalonkan diri jadi bupati belum berhasil, ketika sampeyan menjadi tim sukses bisa berhasil menjadikan pasangan yang didukung terpilih,” katanya kepada Salam.

    Dimintai konfirmasi terpisah soal permintaan Madini itu, Salam merendah. “Saya akan mengikuti keputusan terbaik dari beliau-beliau,” katanya.

    Menurut Salam, pengalaman Karimullah dan Madini tak diragukan lagi dalam dunia politik. “Mudah-mudahan tahun ini kita bersama benar-benar bisa mengusung bupati dan calon bupati, baik dari internal partai maupun calon lain yang punya kelayakan untuk kita usung,” katanya.

    Salam justru mengaku belajar dati PPP yang berhasil mempertahankan lima kursi dan Golkar yang sukses menambah jumlah kursi dari dua menjadi enam di DPRD Jember. “Kami yang tadinya dua kursi menjadi satu kursi di DPRD Jember. Tapi kami tetap optimistis. Pertambahan suara dari 40 ribu menjadi hampir 70 ribu merupakan prestasi tim kami yang solid di bawah,” katanya.

    Salam juga mengaku belajar untuk berhasil sebagai tim sukses dari Madini yang pernah berhasil menyokong MZA Djalal menjadi bupati dua periode dan membantu pemenangan Hendy Siswanto pada 2020. “Kalau saya ikut saja. Tapi biar teman-teman yang menilai. Kalau saya belum waktunya menjadi ketua tim sukses pemenangan, saya akan mendorong dengan seluruh kekuatan dan potensi yang ada, kami fokuskan kepada calon yang akan diusung,” katanya.

    “Jadi siapapun yang menjadi ketua tim sukses, kami akan mengikuti keputusan Koalisi Jember Bersatu. Karena yang dikonkretkan pertama kali adalah kendarannya dulu. Jadi bukan sekadar omon-omon. Nanti kita omon-omon politik, tapi tidak ada keseriusan melinierkan dewan pimpinan pusat partai, dewan pimpinan wilayah di Jatim, dan dewan pimpinan cabang, percuma juga,” kata Salam.

    Salam berharap Koalisi Jember Bersatu benar-benar memiliki kekuatan daya tawar yang jelas, jika benar-benar direstui dewan pimpinan pusat masing-masing partai.

    “Tugas kami semua adalah mengkomunikasikan ini ke pimpinan partai masing-masing. Mudah-mudahan ini obrolan kami bertiga pada Kamis malam itu, yang katanya Gus Mamak (sapaan akrab Madini, red) adalah malam Jumat legi, hasilnya juga manis. Yang penting jangan terlalu banyak janji manis, takutnya kencing manis,” katanya.

    Menurut Salam, Koalisi Jember Bersatu harus peka terhadap dinamika di Jember. “Harapannya Jember menjadi kota yang jembar (luas), sehingga masyarakatnya mendapatkan keberkahan,” katanya. [wir]

  • Seorang Advokat Hadang Tender 2 Proyek Miliaran Rupiah di Jember Karena Alasan Ini

    Seorang Advokat Hadang Tender 2 Proyek Miliaran Rupiah di Jember Karena Alasan Ini

    Jember (beritajatim.com) – Mohammad Husni Thamrin, seorang advokat, mencoba hadang tender proyek infrastruktur alun-alun dan pembangunan jalan kawasan Bandealit bernilai miliaran rupiah, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, karena adanya dugaan pelanggaran regulasi.

    Thamrin mengirimkan somasi teguran keras kepada Pelaksana Tugas Kepala Bagian Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kabupaten Jember Prima Kusuma Dewi, Kamis (18/4/2024). “Saya bukan bermaksud menghalangi pembangunan di Jember. Tapi justru sebagai antisipasi di belakang hari supaya pekerjaan yang sudah dilelang tidak terjerat hukum,” katanya.

    Thamrin menyoroti semua pejabat pengadaan di UKPBJ, termasuk Prima. “Semuanya tidak punya sertifikat kompetensi tipe A dan B. Yang dimiliki adalah tipe C, yang untuk pekerjaan sederhana dengan nilai di bawah Rp 200 juta,” katanya.

    Sementara itu, berdasarkan pengumuman LPSE (Layanan Pengadaan Secata Elektronik) Pemkab Jember, nominal harga per satuan jasa konsultansi pengawasan landscape alun-alun Rp 341 juta, pembangunan alun-alun Jember-landscape alun-alun Rp 20,214 miliar, dan peningkatan jalan Andongrejo-Bandealit Rp 19,4 miliar.

    “Saya mendesak pihak terkait untuk membatalkan lelang ini sampai para pejabat pengadaannya memenuhi persyaratan. Apalagi, saya prihatin, Kepala UKPBJ Kabupaten Jember tidak memiliki sertifikat kompetensi tipe A maupun B,” kata Thamrin.

    Thamrin juga mempersoalkan pembangunan jalan di Bandealit yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri. “Wilayah tersebut bukan aset pemerintah daerah, melainkan aset pusat. Maka ada ketentuan khusus di kawasan taman nasional. Tidak bisa seenaknya dibangun, karena harus dilindungi,” katanya.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jember Sukowinarno menegaskan, tidak ada masalah dari penyiapan sumber daya manusia. UKPBJ dan BKPSDM jember juga sudah berkoordinasi dan bekonsultasi dengan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) di Jakarta, 3 April 2024.

    “Menurut pemahaman kami, sudah memenuhi syarat. Nah ini kami sedang membuat surat kepada LKPP. Tentunya kami harapkan ada jawaban tertulis dari LKPP dengan waktu yang tidak terlalu lama, kaitan hasil koordinasi dan konsultasi secara lisan di Jakarta sebelum lebaran lalu,” kata Sukowinarno via pesan WhatsApp.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bagian UKPBJ Kabupaten Jember Prima Kusuma Dewi belum memberikan jawaban detail atas pertanyaan Beritajatim.com mengenai somasi Thamrin. “Terimakasih Pak, terkait pelaksanaan tender, UKPBJ mempedomani Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2024. Mohon waktu untuk penjelasaannya akan segera saya kirim,” katanya.

    Bukan sekali ini Thamrin melayangkan somasi soal kompetensi pejabat pengadaan barang dan jasa di Jember. Beberapa waktu lalu, ia juga menyomasi Bupati Hendy Siswanto yang melantik sejumlah petugas fungsional pengadaan dan menyomasi Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Edi Budi Susilo. [wir]

  • PDI Perjuangan Bahagia Jika Bisa Berkoalisi dengan Nasdem dalam Pilkada Jember

    PDI Perjuangan Bahagia Jika Bisa Berkoalisi dengan Nasdem dalam Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – PDI Perjuangan senang jika nantinya bisa berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, tahun ini. Mereka pernah berkoalisi dalam pilkada pada 2015.

    Hal ini dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Jember yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Arif Wibowo, usai menerima kunjungan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember, di kantornya, Senin (15/4/2024) malam.

    “Kami bahagia dan senang (dengan kunjungan Nasdem). Ini silaturahmi yang baik antarpartai politik. Saya juga sampaikan, kalau ke depan bisa bekerja sama dengan PDI Perjuangan, tentu kami akan lebih berbahagia lagi,” kata Arif.

    Namun sebelum mengarah pada koalisi, Arif menegaskan, masih ada mekanisme internal PDI Perjuangan yang harus dilaksanakan untuk memilih calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, yakni penjaringan, penyaringan, dan seleksi.

    “Setelah itu ada keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan tentang pasangan calon yang akan diusung. Tentu kami tidak bisa sendiri, dan harus bersama partai lain, karena PDI Perjuangan tidak memiliki kecukupan syarat minimal 10 kursi untuk mengusung calon sendiri,” kata Arif.

    PDI Perjuangan Jember tengah membentuk tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati sesuai perintah DPP. “Kami akan segera umumkan, termasuk timnya siapa saja, dan syarat calon untuk mendaftar. Prinsipnya kami terbuka terhadap semua pihak yang berpotensi menjadi bakal calon bupati dan wakil bupati Jember,” kata Arif.

    Sebelum Nasdem, Arif dan jajaran pengurus DPC PDIP Jember sempat menerima kehadiran Bupati Hendy Siswanto pada dua hari jelang lebaran, Senin (8/4/2024) dini hari. “Tanggapannya masih beragam. Banyak pertanyaan yang diajukan kepada Bupati Hendy dari teman-teman fraksi, dan teman-teman non fraksi juga menanyakan banyak hal,” kata Arif.

    Arif belum bisa mengambil kesimpulan pertemuan tersebut. “Tapi semua kami catat dengan baik. Apapun pendapat para kader partai terhadap para bakal calon menjadi catatan kami, karena kami diminta melakukan profiling mendalam,” katanya.

    Arif tidak mau menyebutkan catatan-catatan yang diberikan kepada Hendy. “Masih kami kumpulkan supaya obyektif,” katanya. [wir]

  • Nasdem Bernostalgia ke Kantor PDI Perjuangan Jember

    Nasdem Bernostalgia ke Kantor PDI Perjuangan Jember

    Jember (beritajatim.com) – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, bernostalgia mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Senin (15/4/2024) malam.

    Ketua DPD Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur ditemani sejumlah pengurus, antara lain Sekretaris DPD Bambang Haryanto, dua anggota Fraksi Nasdem DPRD Jember Dedy Dwi Setiawan dan David Handoko Seto, serta jajaran pengurus lainnya.

    Mereka mereka ditemui langsung Ketua DPC PDIP Jember yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Arif Wibowo. Hadir pula Sekretaris DPC Widarto, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo, Bendahara DPC Agus Sofyan, sejumlah pengurus, dan anggota fraksi.

    Marsuki menyatakan kehadirannya sebagai bentuk silaturahmi dalam suasana lebaran dan temu kangen. “Ada semacam nostalgia. Dulu pada 2015, kami bersama-sama. Kami ada kesamaan dengan PDI Perjuangan. Kapan hari dalam pemilihan presiden, juga ada kesamaan: sama-sama kalah,” katanya, usai pertemuan.

    Nasdem dan PDIP pernah berkoalisi mengusung pasangan Faida dan Abdul Muqiet Arief dalam pemilihan kepala daerah Jember pada 2015. Lima tahun kemudian, Nasdem berkoalisi dengan Partai Gerindra dan tiga partai lainnya mengusung Hendy Siswanto dan Firjaun Barlaman. Sementara PDIP mengusung Abdus Salam dan Ifan Ariadna.

    Marsuki mengatakan, ada kesamaan sikap antara Nasdem dan PDIP dalam menatap Jember. “Ke depan kami bersama untuk menuju Jember yang lebih baik lagi. Kalau koalisi (pemilihan kepala daerah), saya kira masih belum. Kalau nanti ada kesamaan ya berkoalisi,” katanya.

    “Kami ini ingin menata Jember lebih baik lagi. Harus bersama-sama. Kalau tidak bersama-sama tidak bisa. Kami sudah pernah bertemu partai-partai lain. Tujuannya untuk menata Jember lebih baik,” kata Marsuki.

    Sejumlah pengurus partai yang pernah ditemui Marsuki adalah Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, dan Partai Persatuan Pembangunan yang tergabung dalam Koalisi Kebersamaan.

    Kendati sudah membangun dua koalisi, Nasdem belum membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati. “Kami masih menunggu instruksi DPP (Dewan Pimpinan Pusat),” kata Marsuki.

    Setelah PDI Perjuangan, Marsuki akan beranjangsana ke markas partai lain, seperti Partai Gerakan Indonesia Raya. “Kami akan agendakan,” kata Marsuki. [wir]

  • Karimullah Dahrujiadi, Jagoan Golkar di Pilkada Jember

    Karimullah Dahrujiadi, Jagoan Golkar di Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Timur telah mengumumkan 25 nama kader yang disiapkan untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Timur tahun ini. Satu di antaranya adalah Karimullah Dahrujiadi yang dijagokan menjadi calon bupati di Kabupaten Jember.

    Karimullah sudah melakukan safari politik di Jember menemui sejumlah tokoh masyarakat, pengurus partai, dan relawan saat Ramadan. “Alhamdulillah, berangkat dari hasil rapat harian yang digelar di DPD atas tindak lanjut Rapimda (Rapat Pimpinan Daerah), saya sebagai orang yang mendapatkan mandat tentu melakukan road show di momen Ramadan,” katanya, Minggu (14/4/2024).

    Menurut Karimullah, Golkar mendapat dukungan dan suntikan motivasi untuk mengusung kader sendiri dalam pilkada. Dia juga sudah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi kandidat bupati dalam pilkada Jember, seperti Bupati Hendy Siswanto, mantan bupati Faida, dan pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nanang Handono Prasetyo.

    Dengan enam kursi di DPRD Jember, Golkar belum mengambil keputusan berkoalisi dengan partai tertentu. Namun Karimullah terus memantau kondisi dan dinamika politik di Jember, termasuk rencana koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra.

    “Kami dalam posisi menyambut baik (rencana koalisi PDIP dan Gerindra), karena pasca pilpres ini memang harus ada rajutan-rajutan komunikasi untuk paling tidak menyamakan visi dan menetralkan serta mengondusifkan kondisi di bawah, sehingga tidak ada sekat-sekat,” kata Karimullah.

    Karimullah sendiri melihat saat ini seluruh partai masih melakukan komunikasi politik dalam pilkada. Ia sendiri akan mengoptimalkan komunikasi Golkar dengan partai lain. Nama-nama kandidat lain yang muncul saat ini juga akan dilaporkan ke DPD Golkar Jatim. Nantinya semua laporan itu akan menjadi pertimbangan bagi Dewan Pimpinan Pusat Golkar untuk membangun koalisi. [wir]

  • PPP: Koalisi Perubahan Lengkapi Koalisi Kebersamaan dalam Pilkada Jember

    PPP: Koalisi Perubahan Lengkapi Koalisi Kebersamaan dalam Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut baik kehadiran Koalisi Perubahan dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tahun ini.

    “Koalisi Perubahan akan menambah kekuatan Koalisi Kebersamaan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember Madini Farouq melalui pesan WhatsApp dari Arab Saudi, Jumat (12/4/2024).

    Koalisi Perubahan adalah koalisi tiga partai pengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pemilihan presiden, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Nasional Demokrat.

    Sementara Koalisi Kebersamaan adalah koalisi tiga partai pengusung pasangan Hendy Siswanto dan Firjaun Barlaman dalam pemilihan kepala daerah Jember empat tahun silam. Selain PPP; PKS dan Nasdem juga tergabung di dalamnya.

    Koalisi Kebersamaan dan Koalisi Perubahan sama-sama sepakat memunculkan kader partai untuk menjadi kandidat pemimpin daerah di Jember. “Tapi tidak menutup non kader. Terbuka. Cuma saran dari Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah, kader yang diutamakan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur, Minggu (7/4/2024) malam.

    Koalisi Perubahan akan merangkul Partai Persatuan Pembangunan untuk bergabung, setelah Madini Farouq kembali dari Tanah Suci Mekah. “Kami sudah kontak-kontak, karena beliau umrah,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi.

    Madini sendiri tidak mempermasalahkan adanya irisan keanggotaan dua koalisi itu. “Bersama kita bisa dan perubahan adalah sunatullah (keniscayaan),” katanya.

    “Belum tentu Koalisi Perubahan di pilpres akan jadi Koalisi Perubahan di pilkada. Bisa jadi nanti Koalisi Kebersamaan untuk mewujudkan perubahan Jember menjadii lebih baik, lebih maju, dan lebih bermanfaat,” kata Madini.

    Dengan kata lain, menurut Madini, perubahan yang dimaksud bukanlah perubahan sosok bupati. “Mungkin perubahan sistem, perubahan cara memimpìn, perubahan pola komunikas, walaupun semuanya masih serba mungkin. Kita tidak tahu perkembangan politik ke depan,” katanya. [wir/kun]