Jember (beritajatim.com) – Hendy Siswanto, calon bupati nomor urut 1, memaparkan konsep ekonomi kreatif 4.0 untuk menarik generasi milenial dan generasi Z di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam pemajuan kebudayaan dan ketahanan sosial.
“Kita ini sudah maju sekali. Bagaimana kita sudah melakukan digitalisasi. Maka dengan industri kreatif 4.0, kewajiban bagi kita semua untuk mengeksplorasi apa yang ada di Kabupaten Jember, termasuk kebutuhan anak-anak muda kita untuk menangkap kearifan lokal,” kata Hendy, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam.
Menurut Hendy, sudah banyak yang dilakukannya bersama calon wakil bupati petahana Muihammad Balya Firjaun Barlaman untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap produk lokal. Mereka mengampanyekan produk berbasis budaya lokal dan menciptakan sektor ekonomi berkelanjutan.
“Tentunya ekonomi kreatif 4.0 adalah upaya kita membuat ekonomi kreatif ini berkelanjutan. Bukan hanya untuk kita, tapi kita menyiapkan untuk anak-anak kita, cucu kita ke depan. Jadi bukan sekadar menyiapkan untuk diri kita sendiri,” kata Hendy.
Hendy menyebut Jember tempat istimewa dengan jumlah penduduk yang besar. “Tempat pendidikan cukup banyak, pesantren cukup besar. Kita sudah harus masuk dalam program industri 4.0 dalam memajukan kebudayaan dan ketahanan sosial,” katanya.
Muhammad Fawait, calon bupati nomor urut 2, mempertanyakan strategi Hendy tersebut. “Saya setuju dengan apa yang disampaikan Pak Hendy tadi. Dengan teori yang luar biasa, menurut saya bagus kalau itu dipraktikkan dengan baik,” katanya.
“Tapi dengan teori yang bagus, investasi sektor riil kita hari ini menurun 51-52 persen. Artinya kalau seandainya kalangan milenial dan gen Z ini tergarap dengan baik, maka investasi kita tidak mungkin terkoreksi seperti sekarang. Ini bukan omon-omon, ini bukan gosip. Ini data Badan Pusat Statistik,” kata politisi Gerindra ini.
Fawait menyatakan punya strategi agar keberadaan anak-anak muda Jember bisa berdampak terhadap peningkatan investasi. “Investasi naik, lapangan kerja meluas. Angkatan kerja terserap, pengangguran turun, kemiskinan turun,” katanya.
Menurut Fawait, kemiskinan di Jember makin lama makin tinggi. “Dan itu berdasarkan data BPS, dan itu bisa kita pertanggungjawabkan,” katanya.
Fawait juga ingin merangkul generasi milenial di Jember dan luar Jember. “Kita bikin mediagram untuk mempromosikan potensi Jember. Kami akan berikan kartu sakti untuk mengakses seluruh sektor pariwisata,” katanya.
Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]








/data/photo/2024/11/03/6727804877f8f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/11/03/672758ae06830.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)