Tag: Hendrar Prihadi

  • Survei Litbang Kompas: Andika – Hendi Vs Luthfi – Taj Yasin Bersaing Ketat

    Survei Litbang Kompas: Andika – Hendi Vs Luthfi – Taj Yasin Bersaing Ketat

    Bisnis.com, JAKARTA — Litbang Kompas merilis publikasi terbaru tekait elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur yang berkontestasi di Pilgub Jawa Tengah 2024. 

    Adapun, versi Litbang Kompas, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Luthfi-Yasin) bersaing sangat ketat dalam perolehan elektabilitas.

    Berdasarkan survei yang dilakukan pada 15 Oktober – 20 Oktober 2024 dengan 1.000 responden, pasangan Andika-Hendi memperoleh elektabilitas sebesar 28,8%, sementara itu pasangan Luthfi-Yasin memperoleh elektabilitas sebesar 28,1%. Adapun, 43,1% lainnya menyatakan belum menentukan pilihan (undecided voters). 

    Peneliti Litbang Kompas, Vincentius Gitiyarko mengatakan hingga sejauh ini dengan angka tersebut belum bisa dikatakan paslon mana yang unggul, karena Andika-Hendi pun hanya unggul sekitar 0,7% dalam margin of error.

    “Artinya angka ini menunjukkan bahwa persaingan kedua kandidat ini menjelang Pilkada nanti saat ini itu masih sangat ketat,” ungkapnya dalam paparannya di YouTube terkait hasil survei Litbang Kompas, dikutip pada Senin (4/11/2024).

    Sementara itu, survei ini juga menunjukkan alasan responden belum memilih dikarenakan masih menunggu proses kampanye/debat (42,9%), menunggu saran dari orang yang dipercaya (11,6%), belum mengetahui latar belakang (4,1%), dan belum kenal (3,6%).

    Kemudian, calon tidak sesuai keinginan saya (2,6%), masih bingung (2,2%), belum mengetahui visi dan misi (2,1%), lainnya (5,3%) dan tidak tahu (25,6%).

    Selanjutnya, tingkat pengenalan atau popularitas Andika-Hendi juga bersaing ketat dengan Luthfi-Yasin. Ada 5,4% responden menyatakan sangat mengenal Andika-Hendi dan 47,3% menyatakan sekadar tahu. 

    Sementara itu, ada 4,0% responden yang sangat mengenal Luthfi-Taj Yasin dan 47,6 persen ‘sekadar tahu’. Tingkat responden yang mengaku tak mengetahui kedua paslon ini juga masih terlihat tinggi karena sama-sama menyentuh lebih dari 45%.

  • Survei Litbang Kompas: Pemilih Bimbang di Pilkada Jateng 43,1 Persen, Terbanyak dari Kalangan "Baby Boomers"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 November 2024

    Survei Litbang Kompas: Pemilih Bimbang di Pilkada Jateng 43,1 Persen, Terbanyak dari Kalangan "Baby Boomers" Nasional 4 November 2024

    Survei Litbang Kompas: Pemilih Bimbang di Pilkada Jateng 43,1 Persen, Terbanyak dari Kalangan “Baby Boomers”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Survei Litbang
    Kompas
    menunjukkan,
    pemilih bimbang
    atau yang belum menentukan pilihan (
    undecided voters
    ) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah (Jateng) masih besar, jumlahnya mencapai 43,1 persen.
    Karena jumlah pemilih bimbang tersebut, angka elektabilitas antara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin relatif masih ketat.
    Berdasarkan survei Pilkada Jateng yang diselenggarakan Litbang
    Kompas
    pada 15-20 Oktober 2024, elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mencapai 28,8 persen, sedangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin mencapai 28,1 persen.
    “Sebelumnya, pada Pilpres 2019, tingkat partisipasi pemilih pun relatif tinggi dengan angka 80 persen. Artinya, jika antusiasme pemilih Jateng dalam mencoblos terjaga tinggi dalam pilkada nanti, peluang kandidat untuk mendapatkan suara dari ceruk pemilih bimbang masih terbuka lebar,” tulis Litbang
    Kompas
    dikutip dari
    Kompas.id
    , Senin (4/11/2024).
    Berdasarkan survei yang sama, ada sejumlah alasan yang membuat responden belum memilih salah satu dari dua pasangan calon.
    Alasan yang paling besar adalah menunggu proses kampanye atau debat, dengan presentase mencapai 42,9 persen dari jumlah responden.
    Alasan kedua adalah menunggu saran dari orang yang dipercaya dengan persentase 11,6 persen.
    Adapun alasan lainnya, yakni belum mengetahui latar belakang (4,1 persen), belum kenal (3,6 persen), calon tidak sesuai keinginan (2,6 persen), masih bingung (2,2 persen, belum mengetahui visi dan misi (2,1 persen), dan lainnya (5,3 persen).
    Sedangkan 25,6 persen lainnya mengaku tidak tahu.
    Kemudian, berdasarkan rentang usia, kalangan yang belum menentukan pilihan ini banyak berasal dari
    baby boomers
    dengan usia 58-76 tahun.
    Di kalangan ini, jumlah pemilih bimbang mencapai 54,6 persen, sementara 45,4 persen sudah menentukan pilihan.
    Sedangkan jumlah pemilih bimbang paling rendah berasal dari kalangan generasi Z dengan usia kurang dari 28 tahun. P
    emilih bimbang di usia ini mencapai 38,3 persen, sedangkan yang sudah menentukan pilihan mencapai 61,7 persen.
    Pemilih bimbang
    kedua terbanyak berada di kalangan generasi X dengan usia 44-57 tahun dengan jumlah 44,5 persen, diikuti oleh generasi Y-madya 36-43 tahun dengan jumlah 44,4 persen, dan generasi Y-muda berusia 28-53 tahun dengan jumlah 40,7 persen.
    Survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Tengah.
    Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen,
    margin of error
    penelitian kurang lebih 3,1 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PDI-P Klaim Konstituen Solid Dukung Andika-Hendi, Tak Terpengaruh Sosok Jokowi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 November 2024

    PDI-P Klaim Konstituen Solid Dukung Andika-Hendi, Tak Terpengaruh Sosok Jokowi Nasional 3 November 2024

    PDI-P Klaim Konstituen Solid Dukung Andika-Hendi, Tak Terpengaruh Sosok Jokowi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPP
    PDI-P
    Nusyirwan Soejono mengeklaim, konstituen PDI-P tetap solid memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah yang diusung PDI-P,
    Andika Perkasa

    Hendrar Prihadi
    atau Hendi.
    “Masih (solid memilih Andika-Hendi),” kata Nusyirwan ditemui di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
    Nusyirwan memastikan pemilih PDI-P tetap solid meskipun ada anggapan Presiden ketujuh RI
    Joko Widodo
    (Jokowi) kembali ikut campur atau cawe-cawe pada
    Pilkada Jawa Tengah
    .
    Ia pun tidak ambil pusing apabila Jokowi benar-benar ikut campur dan mendukung salah satu kandidat pada Pilkada Jawa Tengah.
    Sebab, menurut dia, hal itu sudah menjadi karakter Jokowi yang telah diketahui masyarakat.
    “Enggak, enggak apa-apa. Ya itu, publik kan sudah semakin, rakyat sudah semakin jelas sudah semakin lama kelamaan sudah semakin diperjelas ya, sikap sikap selama ini, Pak Jokowi itu seperti apa,” kata Nusyirwan.
    Sebelumnya, calon gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengeklaim didukung oleh Jokowi.
    Luthfi menyebutkan, Jokowi mendukung gagasan dan program-program yang dibawanya untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah, dalam konsep
    ngopeni
    dan
    nglakoni
    .
    “Pak presiden mendukung kita terkait program-program yang akan kita lakukan ke depannya,” kata Ahmad Luthfi, dikutip dari 
    kompas.tv.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Andika-Hendi tawarkan program kerjasama perusahaan dan petani

    Andika-Hendi tawarkan program kerjasama perusahaan dan petani

    ANTARA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa-Hendrar Prihadi menawarkan program kerjasama perusahaan dengan petani di Temanggung, Sabtu (2/11). Kerjasama tersebut merupakan upaya menjamin agar hasil panen dapat terserap dan harga tetap terjaga demi keuntungan petani. (Firman Eko Handy/Denno Ramdha Asmara/Feny Aprianti)

  • Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: Kami Tidak Akan Omong Doang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: Kami Tidak Akan Omong Doang Regional 31 Oktober 2024

    Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: Kami Tidak Akan Omong Doang
    Editor
    KOMPAS.com –
    Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 1,
    Andika Perkasa

    Hendrar Prihadi
    , mengatakan, tak akan menjadi pemimpin yang “omong doang” bila terpilih dalam
    Pilkada Jateng
    .
    Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan penutup mereka atau
    closing statement
    debat perdana Pilkada Jateng 2024, Rabu (30/10/2024).
    “Itulah rencana Pak Andika dan Hendi untuk mengajak semua berpartisipasi. Kami yakin seyakin-yakinnya, bahwa tanpa bergerak bersama, tanpa partisipasi, yang ada hanya omong doang, kami tidak akan omong doang,” ujar Hendrar Prihadi atau kerap disapa Hendi.
    Ia menuturkan, membangun Jateng tidak hanya bisa dilakukan oleh satu kelompok.
    “Tidak hanya bisa dilakukan oleh kita sendiri, maka unsur kemitraan, partisipasi, akan terus kita lakukan supaya banyak masyarakat yang terlibat untuk membangun provinsi yang kita cintai, yaitu Jawa Tengah,” ucapnya.

    Nantinya, pasangan calon tersebut berjanji akan melibatkan kaum perempuan, khususnya para ibu.
    “Ibu-ibu akan kita latih, beri tambahan modal, supaya mereka bisa jadi ibu-ibu mandiri. Mereka kemudian bisa membantu keluarganya supaya bisa naik kelas, tak lagi di strata kemiskinan, tapi masuk ke keluarga sejahtera,” ungkapnya.
    Mereka juga berjanji akan melibatkan penyandang disabilitas.
    “Bayangkan kalau di seluruh Jawa Tengah, semua pabrik mengajak teman-teman disabilitas, mengharuskan mereka kemudian memberikan kuota buat teman disabilitas, pasti juga teman-teman disabilitas bisa jadi mandiri,” tutur mantan wali
    kota Semarang
    ini.
    Sebagai informasi, debat perdana Pilkada Jateng 2024 yang diadakan di Marina Convention Center (MCC), bertemakan “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”.
    Setelah debat perdana, akan diadakan debat kedua pada 10 November 2024. Sedangkan, debat ketiga Pilkada Jateng 2024 diselenggarakan 20 November mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua pasangan calon peserta Pilkada Jateng jalani debat perdana

    Dua pasangan calon peserta Pilkada Jateng jalani debat perdana

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Dua pasangan calon peserta Pilkada Jateng jalani debat perdana
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 20:45 WIB

    Elshinta.com – Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2024 menjalani debat perdana yang mengusung tema tentang tata kelola pemerintahan.

    Pasangan calon nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi hadir dalam debat yang digelar di Semarang, Rabu malam, dengan atasan masing-masing berwarna hijau dan merah. Sementara pasangan nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen hadir dengan atasan berwarna biru.

    Tema lengkap yang diusung pada debat pertama Pilkada Jateng adalah “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah Handi Tri Ujiono mengatakan debat publik merupakan salah satu tahapan kampanye yang difasilitasi oleh KPU.

    “Manfaatkan kesempatan untuk menyampaikan gagasan, visi misi, serta program untuk menarik 28,4 juta pemilih di Jawa Tengah,” katanya.

    Kepada masyarakat, ia mempersilakan untuk menyimak debat pasangan calon agar mendapat referensi sehingga diberi kemantapan dalam menentukan pilihan.

    Sementara di ruang debat, jumlah pendukung dibatasi maksimal 75 orang untuk masing-masing pasangan calon. Selain itu, para pendukung pasangan calon dilarang membawa atribut, selain yang melekat di badan.

    Pertanyaan yang disampaikan dalam debat kali ini disusun oleh enam panelis yang berasal sejumlah perguruan tinggi, yakni Undip Semarang, Unnes, Unsoed Purwokerto, serta UIN Semarang dan Kudus.

    Pilkada Jateng 2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDI Perjuangan dengan total suara sah hasil Pemilu 2024 sebanyak 5,2 juta suara dan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung gabungan Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PPP, Partai NasDem, PKS, PAN, Partai Demokrat, dan PSI, dengan total suara sah 13,7 juta suara.

    Sumber : Antara

  • Cek fakta, Andika Perkasa sebut tren Indeks Demokrasi Jateng memburuk

    Cek fakta, Andika Perkasa sebut tren Indeks Demokrasi Jateng memburuk

    Jakarta (ANTARA/JACX)- Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah nomor urut satu Andika Perkasa menyebut Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Jawa Tengah menunjukan tren yang memburuk selama tiga tahun terakhir.

    Hal itu berdasarkan dari 7 hingga 10 indikator yang menunjukan tren menurun. Kondisi itu juga terjadi pada Indeks Pelayanan Publik (IPP) Jawa Tengah, yang menunjukan tren yang memburuk selama tiga tahun terakhir.

    Pernyataan itu, ia sampaikan saat pemaparan visi-misinya Paslon nomor urut 1 pada debat pertama Pilkada Jawa tengah 2024 Rabu (30/10/2024).

    Andika mengatakan bahwa memburuknya tren ID dan IPP di Jateng disebabkan oleh turunnya penilaian integritas KPK, turunnya Indeks Demokrasi, dan turunnya efisiensi perekonomian.

    Berikut penyataan Cagub Andhika Perkasa tersebut:

    “Hari ini indeks demokrasi jawa tengah menunjukan tren yang memburuk selama tiga tahun terakhir. Sebanyak 7 dari 10 indikator menunjukan tren yang menurun. Begitu juga dengan indeks pelayanan publik, tiga tahun terakhir kita melihat tren yang memburuk, yang mungkin disebabkan oleh turunnya penilaian integritas oleh KPK, turunnya indeks demokrasi, maupun turunnya efisiensi perekonomian Jawa Tengah,”

    Namun, benarkah penyataan tersebut?

    Dua pasangan calon Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, saat debat perdana Pilkada 2024 di Semarang, Rabu (30/10/2024). (ANTARA/I.C. Senjaya)

    Penjelasan :

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Jawa Tengah dalam tiga tahun terakhir mengalami naik-turun.

    Pada tahun 2022 IDI Jateng mengalami kenaikan dari angka 81,15 pada tahun 2021 menjadi 84,79 pada tahun 2022 atau masuk dalam Kategori Tinggi. Namun penurunan IDI Jateng terjadi di tahun 2023 yaitu dengan angka 80,87.

    Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) merupakan salah satu ukuran pembangunan politik yang digunakan pemerintah. Aspek penyusun IDI dengan metode baru yaitu aspek kebebasan, aspek kesetaraan dan aspek kapasitas lembaga demokrasi.

    Sementara itu Indeks Pelayanan Publik (IPP) Jawa Tengah rata-ratanya sebesar 4,41 dan angka 3,99 ata-rata Indeks Pelayanan Publik (IPP) nasional.

    Hasil Penilaian Integritas (SPI) 2023 yang diterbitkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pemprov Jateng memperoleh Indeks Integritas tertinggi untuk kategori provinsi tipe besar, dengan skor 77,9. Dengan kata lain, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dinilai memiliki risiko tindak korupsi yang cenderung rendah.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hendi Bicara Persoalan Perumahan di Jateng: Baru Selesai 21 Tahun

    Hendi Bicara Persoalan Perumahan di Jateng: Baru Selesai 21 Tahun

    Jakarta

    Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah nomor urut 1 Hendrar Prihadi atau Hendi berbicara mengenai permasalahan perumahan di Jateng. Hendi menyebut persoalan perumahan di Jateng baru bisa diselesaikan selama 21 tahun

    Hal tersebut disampaikan Hendi saat memberikan pertanyaan kepada cawagub nomor urut 2, Taj Yasin. Hendi awalnya menyampaikan saat ini terdapat 324 ribu persoalan perumahan di Jateng. Merujuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jateng, persoalan perumahan itu disebutnya baru bisa terselesaikan selama 21 tahun.

    “Gus Yasin mesti paham bahwa data yang ada, ada backlog atau persoalan perumahan mencapai 324 ribu sampai dengan hari ini. Padahal menurut data pada RPJPD yang ada di pemerintah Jateng, itu baru bisa disiapkan per tahun 15 ribu, maka kalau kita hitung ini perlu waktu 21 tahun,” kata Hendi dalam sesi debat Pilkada Jateng, dilansir detikJateng, Rabu (30/10/2024).

    Hendi lantas menanyakan kepada Taj Yasin mengenai program yang dibawa oleh Cagub Paslon 02 untuk mengatasi persoalan tersebut. “Apakah Gus Yasin memberi masukan ke calon gubernurnya kira-kira program apa yang bisa membuat backlog bisa teratasi,” tanya Hendi.

    Yasin mengatakan bahwa dalam satu tahun Pemprov Jateng bisa mengintervensi 62 ribu rumah. Selain itu, Taj Yasin mengungkapkan dirinya dan Ahmad Luthfi mempunyai program 1 KK (kartu keluarga), 1 rumah layak huni.

    “Bahwa 324 ribu itu dalam satu tahun bisa diintervensi sebanyak 62 ribu, artinya bisa diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” ujar Taj Yasin.

    (taa/haf)

  • Salah Sebut Nama Calon Wakil, Ahmad Luthfi Disoraki Penonton saat Debat

    Salah Sebut Nama Calon Wakil, Ahmad Luthfi Disoraki Penonton saat Debat

    Bisnis.com, JAKARTA – Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi sempat disoraki penonton debat kandidat ketika salah sabut nama calon wakil gubernur yang juga pasangannya, Taj Yasin Maimoen. 

    Awalnya, Ahmad Luthfi yang tengah menjelaskan soal Sustainable Development Goals (SDGs), seharusnya menyebut nama wakilnya Taj Yasin Maimoen. Namun, dia malah menyebut nama pasangan dari Andika Perkasa, yaitu Hendrar Prihadi (Hendi).

    “Sehingga apabila ke depan, kami dengan Pak Hendi, maaf saya ulang dengan Gus Yasin terpilih, maka Jawa Tengah akan kita beri peningkatan,” tuturnya di sela-sela debat kandidat cagub Jawa Tengah, Rabu (30/10).

    Tidak lama, penonton debat kandidat cagub Jawa Tengah di lokasi, langsung menyoraki pasangan tersebut sembari tertawa.

    “Huuuu, salah pak,” teriak penonton di lokasi seperti dikutip dari siaran Youtube KPU Jateng. 

    Namun, hal tersebut tidak dihiraukan oleh calon gubernur Ahmad Luthfi. Eks Kapolda Jateng itu tetap menyampaikan visi dan misinya terkait SDGs sesuai pertanyaan yang telah dipilih olehnya.

    “Jadi satu KK Jawa Tengah nanti, akan kita beri satu rumah layak huni,” katanya.

    Hal tersebut akan dilakukan paslon Ahmad Luthfi-Gus Yasin untuk menekan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah nanti jika dirinya terpilih.

    “Ada 3,7% rakyat miskin di wilayah Jawa Tengah. Ini tantangan yang harus kita lakukan. Kami akan memprioritaskan bagaimana kita mempunyai layanan dasar infrastruktur di Jawa Tengah. Kita masih kurang 1,8 juta rumah kurang layak huni,” ujarnya.

  • 8
                    
                        Dosen Unsoed dan Kades di Banyumas Terbukti Langgar Netralitas dalam Pilkada, Apa yang Dilakukan?
                        Regional

    8 Dosen Unsoed dan Kades di Banyumas Terbukti Langgar Netralitas dalam Pilkada, Apa yang Dilakukan? Regional

    Dosen Unsoed dan Kades di Banyumas Terbukti Langgar Netralitas dalam Pilkada, Apa yang Dilakukan?
    Tim Redaksi
    BANYUMAS, KOMPAS.com
    – Seorang dosen Universitas Jenderal Soedirman (
    Unsoed
    ) Purwokerto, Kabupaten
    Banyumas
    , Jawa Tengah, terbukti melanggar netralitas dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).
    Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Banyumas, Yon Daryono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan rekomendasi sanksi untuk dosen tersebut.
    “Temuan pelanggaran
    netralitas ASN
    Fakultas Kedokteran Unsoed sudah diteruskan kepada rektor
    cq
    pejabat pembina kepegawaian Unsoed. Namun, sanksi belum ditembuskan ke Bawaslu,” kata Yon kepada wartawan, Rabu (30/10/2024).
    Dosen tersebut terlibat dalam kegiatan rapat koordinasi dan konsolidasi dukungan untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur pada 21 September 2024.
    Selain itu, dua
    kepala desa
    (kades) juga terbukti melanggar netralitas sebelum penetapan pasangan calon.
    Keduanya adalah Kades Pernasidi dari Kecamatan Cilongok dan Kades Keniten dari Kecamatan Kedungbanteng.
    “Rekomendasi sanksi sudah diteruskan kepada PJ Bupati Banyumas. Namun, sanksi untuk keduanya juga belum ditembuskan ke Bawaslu,” katanya lagi.


    Yon menambahkan bahwa terkait dugaan pelanggaran netralitas yang melibatkan mobilisasi kades dalam pertemuan tertutup di sebuah hotel, saat ini masih dalam proses penanganan.
    “Sudah diregister, dan semua syarat formal materiil telah dilengkapi oleh pelapor. Selanjutnya, semua pihak, termasuk pelapor, terlapor, saksi, dan saksi ahli, akan dimintai keterangannya oleh Bawaslu,” jelasnya.
    Dalam kasus ini, dugaan pidana akan dibahas oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), sedangkan dugaan pelanggaran terkait Undang-Undang Desa akan ditangani oleh Bawaslu.
    Sebelumnya, tim pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi melaporkan Ketua Paguyuban Kades Banyumas, Saefudin, ke Bawaslu Banyumas pada Kamis (24/10/2024).
    Laporan ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran netralitas kades dalam sebuah pertemuan tertutup di salah satu hotel pada Senin (21/10/2024), yang mendadak bubar setelah kedatangan Panwas.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.