Tag: Hendra Setiawan

  • Enam Bintang Bulu Tangkis Ramaikan Ekshibisi Lintas Cabor wondr BrightUp Cup 2025

    Enam Bintang Bulu Tangkis Ramaikan Ekshibisi Lintas Cabor wondr BrightUp Cup 2025

    JAKARTA – Legenda bulu tangkis nasional Hendra Setiawan termasuk salah satu dari enam bintang bulu tangkis yang ikut meramaikan penyelenggaraan ajang ekshibisi lintas cabang olahraga (cabor) bertajuk wondr BrightUp Cup 2025.

    Gelaran yang diselenggarakan oleh BNI tersebut menarikl perhatian publik karena memadukan hiburan musik. Acara ini pun berlangsung meriah di Hall A Basket Senayan, Jakarta, pada Jumat, 5 Desember 2025 malam WIB.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan bahwa acara tersebut merupakan bentuk konsistensi BNI dalam mendukung pembinaan olahraga sekaligus menghadirkan format hiburan yang lebih segar.

    “Acara ini tidak hanya menampilkan ekshibisi para atlet terbaik Indonesia, tetapi juga menjadi ruang interaksi yang lebih dekat antara atlet dan masyarakat,” ujar Okki.

    Selain Hendra, bintang bulu tangkis lain yang meramaikan acara ini adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon, serta dua pemain muda Raymon Indra dan Nikolaus Joaquin, juara ganda putra Australia Open 2025.

    Daya tarik lainnya dari acara ini adalah hadirnya pemain basket Daniel Wenas dan Kelly Purwanto serta pesepak bola Andritany Ardhiyasa dan Witan Sulaeman. Semua bintang olahraga itu menghadirkan dinamika berbeda di atas satu panggung.

    Dukungan terhadap pemanfaatan layanan digital menjadi bagian integral dari penyelenggaraan melalui kehadiran booth interaktif dan aktivitas berbasis sistem pembayaran elektronik dari BNI, yang sekaligus mendorong edukasi transaksi digital bagi publik.

    Rangkaian acara ini ditutup dengan penampilan musik dari Silet Open Up dan Juicy Luicy. Kehadiran bintang-bintang ini semakin memperkuat identitas BrightUp Cup sebagai sportainment tahunan yang memadukan prestasi atletik dan hiburan publik.

    Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Fadil Imran menilai kolaborasi lintas cabang olahraga ini memberi dampak positif bagi popularitas bulu tangkis nasional.

    “Saya senang sekali melihat ide yang cukup cemerlang ini. Kombinasi antara olahraga dan hiburan akan membuat iklim badminton semakin dikenal oleh publik,” ujar Fadil.

    Dia lebih lanjut menegaskan bahwa sportainment seperti ini menjadi medium penting bagi kedekatan atlet dan pendukung.

    “Saya melihat tadi ada sedikit kebahagiaan dan kegembiraan. Suasana seperti ini bagi atlet akan mencairkan hubungan dengan para penggemar,” tutupnya.

  • Enam Bintang Bulu Tangkis Ramaikan Ekshibisi Lintas Cabor wondr BrightUp Cup 2025

    Enam Bintang Bulu Tangkis Ramaikan Ekshibisi Lintas Cabor wondr BrightUp Cup 2025

    JAKARTA – Legenda bulu tangkis nasional Hendra Setiawan termasuk salah satu dari enam bintang bulu tangkis yang ikut meramaikan penyelenggaraan ajang ekshibisi lintas cabang olahraga (cabor) bertajuk wondr BrightUp Cup 2025.

    Gelaran yang diselenggarakan oleh BNI tersebut menarikl perhatian publik karena memadukan hiburan musik. Acara ini pun berlangsung meriah di Hall A Basket Senayan, Jakarta, pada Jumat, 5 Desember 2025 malam WIB.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan bahwa acara tersebut merupakan bentuk konsistensi BNI dalam mendukung pembinaan olahraga sekaligus menghadirkan format hiburan yang lebih segar.

    “Acara ini tidak hanya menampilkan ekshibisi para atlet terbaik Indonesia, tetapi juga menjadi ruang interaksi yang lebih dekat antara atlet dan masyarakat,” ujar Okki.

    Selain Hendra, bintang bulu tangkis lain yang meramaikan acara ini adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon, serta dua pemain muda Raymon Indra dan Nikolaus Joaquin, juara ganda putra Australia Open 2025.

    Daya tarik lainnya dari acara ini adalah hadirnya pemain basket Daniel Wenas dan Kelly Purwanto serta pesepak bola Andritany Ardhiyasa dan Witan Sulaeman. Semua bintang olahraga itu menghadirkan dinamika berbeda di atas satu panggung.

    Dukungan terhadap pemanfaatan layanan digital menjadi bagian integral dari penyelenggaraan melalui kehadiran booth interaktif dan aktivitas berbasis sistem pembayaran elektronik dari BNI, yang sekaligus mendorong edukasi transaksi digital bagi publik.

    Rangkaian acara ini ditutup dengan penampilan musik dari Silet Open Up dan Juicy Luicy. Kehadiran bintang-bintang ini semakin memperkuat identitas BrightUp Cup sebagai sportainment tahunan yang memadukan prestasi atletik dan hiburan publik.

    Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Fadil Imran menilai kolaborasi lintas cabang olahraga ini memberi dampak positif bagi popularitas bulu tangkis nasional.

    “Saya senang sekali melihat ide yang cukup cemerlang ini. Kombinasi antara olahraga dan hiburan akan membuat iklim badminton semakin dikenal oleh publik,” ujar Fadil.

    Dia lebih lanjut menegaskan bahwa sportainment seperti ini menjadi medium penting bagi kedekatan atlet dan pendukung.

    “Saya melihat tadi ada sedikit kebahagiaan dan kegembiraan. Suasana seperti ini bagi atlet akan mencairkan hubungan dengan para penggemar,” tutupnya.

  • wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

    wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

    Jakarta: Gelaran wondr BrightUp Cup 2025 yang diselenggarakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menjadi ajang sportainment yang menarik perhatian publik. Acara yang berlangsung di Hall A Basket Senayan, Jakarta, pada 5 Desember 2025 tersebut menghadirkan kombinasi pertandingan ekshibisi lintas cabang olahraga dan penampilan musik sebagai bagian dari upaya BNI memperkuat ekosistem olahraga nasional.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan, penyelenggaraan wondr BrightUp Cup merupakan bentuk konsistensi BNI dalam mendukung pengembangan olahraga sekaligus menghadirkan format hiburan yang dapat menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas.

    “Acara ini tidak hanya menampilkan ekshibisi para atlet terbaik Indonesia, tetapi juga menjadi ruang interaksi yang lebih dekat antara atlet dan masyarakat melalui konsep sportainment yang lebih segar,” ujar Okki dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 Desember 2025.
     

    Ajang ini mempertemukan sejumlah atlet bulu tangkis papan atas Indonesia, antara lain Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Hendra Setiawan, dan Marcus Gideon. Selain itu, dua atlet muda Raymon Indra dan Nikolaus Joaquin, Juara Ganda Putra Australia Open 2025, turut ambil bagian, menegaskan peran acara ini dalam memberi ruang bagi talenta generasi berikutnya.

    wondr BrightUp Cup 2025 juga menghadirkan kolaborasi lintas cabang olahraga melalui keikutsertaan atlet bola basket Daniel Wenas dan Kelly Purwanto serta atlet sepak bola Andritany Ardhiyasa dan Witan Sulaeman. Kehadiran mereka memberikan warna berbeda dan menciptakan dinamika pertunjukan yang lebih inklusif.

    Sebagai bagian dari dukungan terhadap pemanfaatan layanan digital, BNI juga membuka booth interaktif dan menghadirkan berbagai aktivitas serta tenant kuliner yang memanfaatkan sistem pembayaran wondr by BNI. Inisiatif tersebut sekaligus mendorong edukasi transaksi digital dan memperkuat ekosistem gaya hidup digital yang menjadi fokus pengembangan perseroan.

    Acara ditutup dengan penampilan musik dari Silet Open Up dan Juicy Luicy yang memberi nilai tambah bagi keseluruhan rangkaian program. Panggung hiburan tersebut menjadi pelengkap yang memperkuat positioning wondr BrightUp Cup sebagai kegiatan sportainment tahunan BNI.

    Okki menambahkan, BNI akan terus memperluas kontribusinya dalam mendukung pembinaan olahraga Indonesia melalui pendekatan kolaboratif dan pemanfaatan teknologi digital.
    “BNI akan terus menghadirkan berbagai inisiatif untuk mendukung perkembangan olahraga nasional secara berkelanjutan,” kata Okki.

    Secara keseluruhan, penyelenggaraan wondr BrightUp Cup 2025 mencerminkan komitmen BNI dalam memperkuat ekosistem olahraga, memperluas jangkauan layanan digital, serta menghadirkan program yang dapat mendorong partisipasi dan apresiasi masyarakat terhadap prestasi atlet nasional.

    Jakarta: Gelaran wondr BrightUp Cup 2025 yang diselenggarakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menjadi ajang sportainment yang menarik perhatian publik. Acara yang berlangsung di Hall A Basket Senayan, Jakarta, pada 5 Desember 2025 tersebut menghadirkan kombinasi pertandingan ekshibisi lintas cabang olahraga dan penampilan musik sebagai bagian dari upaya BNI memperkuat ekosistem olahraga nasional.
     
    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan, penyelenggaraan wondr BrightUp Cup merupakan bentuk konsistensi BNI dalam mendukung pengembangan olahraga sekaligus menghadirkan format hiburan yang dapat menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas.
     
    “Acara ini tidak hanya menampilkan ekshibisi para atlet terbaik Indonesia, tetapi juga menjadi ruang interaksi yang lebih dekat antara atlet dan masyarakat melalui konsep sportainment yang lebih segar,” ujar Okki dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 Desember 2025.
     

    Ajang ini mempertemukan sejumlah atlet bulu tangkis papan atas Indonesia, antara lain Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Hendra Setiawan, dan Marcus Gideon. Selain itu, dua atlet muda Raymon Indra dan Nikolaus Joaquin, Juara Ganda Putra Australia Open 2025, turut ambil bagian, menegaskan peran acara ini dalam memberi ruang bagi talenta generasi berikutnya.

    wondr BrightUp Cup 2025 juga menghadirkan kolaborasi lintas cabang olahraga melalui keikutsertaan atlet bola basket Daniel Wenas dan Kelly Purwanto serta atlet sepak bola Andritany Ardhiyasa dan Witan Sulaeman. Kehadiran mereka memberikan warna berbeda dan menciptakan dinamika pertunjukan yang lebih inklusif.
     
    Sebagai bagian dari dukungan terhadap pemanfaatan layanan digital, BNI juga membuka booth interaktif dan menghadirkan berbagai aktivitas serta tenant kuliner yang memanfaatkan sistem pembayaran wondr by BNI. Inisiatif tersebut sekaligus mendorong edukasi transaksi digital dan memperkuat ekosistem gaya hidup digital yang menjadi fokus pengembangan perseroan.
     
    Acara ditutup dengan penampilan musik dari Silet Open Up dan Juicy Luicy yang memberi nilai tambah bagi keseluruhan rangkaian program. Panggung hiburan tersebut menjadi pelengkap yang memperkuat positioning wondr BrightUp Cup sebagai kegiatan sportainment tahunan BNI.
     
    Okki menambahkan, BNI akan terus memperluas kontribusinya dalam mendukung pembinaan olahraga Indonesia melalui pendekatan kolaboratif dan pemanfaatan teknologi digital.
    “BNI akan terus menghadirkan berbagai inisiatif untuk mendukung perkembangan olahraga nasional secara berkelanjutan,” kata Okki.
     
    Secara keseluruhan, penyelenggaraan wondr BrightUp Cup 2025 mencerminkan komitmen BNI dalam memperkuat ekosistem olahraga, memperluas jangkauan layanan digital, serta menghadirkan program yang dapat mendorong partisipasi dan apresiasi masyarakat terhadap prestasi atlet nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)

  • Pasutri Asal Malaysia Dideportasi, Pakai Visa Turis untuk Kerja Jadi Instruktur Selam di Bali
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        4 Juli 2025

    Pasutri Asal Malaysia Dideportasi, Pakai Visa Turis untuk Kerja Jadi Instruktur Selam di Bali Denpasar 4 Juli 2025

    Pasutri Asal Malaysia Dideportasi, Pakai Visa Turis untuk Kerja Jadi Instruktur Selam di Bali
    Tim Redaksi
    BULELENG, KOMPAS.com
    – Dua orang warga negara asing (WNA) asal Malaysia berinisial LAH (32) dan CWK (32) dideportasi dari
    Bali
    karena menyalahgunakan izin tinggal.
    Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Hendra Setiawan menyampaikan, kedua warga Malaysia tersebut diduga telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan Izin Tinggal Kunjungan (ITK) yang dimiliki.
    Keduanya tercatat sebagai pemegang izin tinggal kunjungan atau visa turis. Dengan visa itu, mereka tidak diizinkan untuk bekerja di wilayah Indonesia.
    “Mereka diduga bekerja sebagai instruktur selam di Karangasem, Bali. Tidak hanya itu, mereka juga terlibat dalam pemasaran (marketing) aktivitas menyelam melalui akun media sosial,” ujarnya di Buleleng, Jumat (4/7/2025).
    Menurut Hendra, aktivitas yang dilakukan oleh LAH dan CWK bertentangan dengan tujuan diberikannya izin tinggal keimigrasian.
    Ia mengatakan, pelanggaran izin tinggal yang dilakukan kedua warga asing itu terungkap dari hasil patroli siber yang dilakukan petugas keimigrasian.
    “Berdasarkan temuan patroli siber oleh Tim Inteldakim pada tanggal 23 Juni 2025, diperoleh informasi bahwa terdapat 2 WNA Malaysia yang terdaftar sebagai pemegang izin tinggal kunjungan namun diduga bekerja,” lanjut dia.
    Kata Hendra, menurut informasi yang diterima petugas imigrasi, kedua WNA Malaysia itu merupakan pasangan suami istri atau pasutri.
    Keduanya pun diamankan untuk diperiksa di Kantor Imigrasi Singaraja.
    Selanjutnya, LAH dan CWK dikenakan tindakan administratif keimigrasian berupa pendeportasian dan penangkalan.
    “Tindakan ini sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 75 angka (1) Undang-undang No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,” kata Hendra.
    Pendeportasian terhadap LAH dan CWK dilakukan pada Kamis (3/7/2025), melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
    Kedua warga Malaysia itu menumpangi pesawat Batik Air Malaysia nomor penerbangan OD 0178 (Denpasar – Kuala Lumpur) tujuan akhir Kuala Lumpur, Malaysia.
    “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap WNA yang berada di wilayah Bali, khususnya di Kabupaten Karangasem, Buleleng, dan Jembrana, mematuhi peraturan yang ada,” lanjut dia.
    Hendra mengimbau pada seluruh warga negara asing yang berada di Bali untuk selalu mematuhi peraturan keimigrasian yang berlaku.
    “Setiap pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat merusak iklim investasi, pariwisata, dan keberlanjutan lingkungan Bali sebagai destinasi dunia,” tutupnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Melanggar Izin Tinggal, Pria Jerman 75 Tahun Dipulangkan Paksa dari Bali

    Melanggar Izin Tinggal, Pria Jerman 75 Tahun Dipulangkan Paksa dari Bali

    Liputan6.com, Singaraja Seorang pria lanjut usia berkebangsaan Jerman, berinisial HPB (75), dideportasi dari Bali karena melanggar aturan keimigrasian dengan overstay selama 72 hari. Selain itu, HPB juga dimasukkan ke dalam daftar penangkalan oleh Kantor Imigrasi Singaraja. 

    Kepala Kantor Imigrasi Singaraja, Hendra Setiawan, menjelaskan bahwa pendeportasian dilakukan pada Senin, 30 Juni 2025, melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Pendeportasian dilakukan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan penerbangan Thai Airways nomor penerbangan TG-440 (Denpasar – Bangkok) dengan tujuan akhir Munich, Jerman,” kata Hendra dalam keterangan yang diterima, Selasa (1/7/2025).

    Kasus ini terungkap berkat laporan masyarakat tentang keberadaan WNA yang diduga melanggar aturan di wilayah Singaraja. Unit Reaksi Cepat Imigrasi Singaraja segera bertindak dan memeriksa HPB. Hasilnya, izin tinggal kunjungan HPB yang berlaku sejak 5 Desember 2024 hingga 1 April 2025 tidak diperpanjang, sehingga ia tinggal secara ilegal hingga 12 Juni 2025.

    “Dari hasil pendalaman, diketahui bahwa HPB memasuki wilayah Indonesia pada tanggal 5 Desember 2024 dengan menggunakan izin tinggal kunjungan. Hingga izin tinggalnya berakhir pada 1 April 2025, tidak melakukan perpanjangan sebagaimana mestinya,” terang Hendra.

    Berdasarkan Pasal 78 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, HPB dikenakan tindakan administratif berupa deportasi dan penangkalan. Hendra menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan patroli rutin untuk memantau keberadaan WNA ilegal.

  • Sebanyak 75 koperasi merah putih di Tanah Datar terbentuk

    Sebanyak 75 koperasi merah putih di Tanah Datar terbentuk

    Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Tanah Datar Hendra Setiawan. ANTARA/Etri Saputra.

    Sebanyak 75 koperasi merah putih di Tanah Datar terbentuk
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 17 Juni 2025 – 20:38 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat telah membentuk 75 koperasi desa merah putih di 75 nagari (desa) dan telah memiliki badan hukum yang jelas.

    Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Tanah Datar Hendra Setiawan di Batusangkar Selasa (17/6), mengatakan, dari total unit yang terbentuk, 74 koperasi merupakan pembentukan baru dan satu koperasi merupakan revitalisasi.

    “Dari target yang ditetapkan, 74 koperasi desa merah putih berhasil didirikan sebagai entitas baru. Ini merupakan pencapaian luar biasa yang menandai babak baru dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat nagari,” kata dia.

    Ia mengatakan dengan berdirinya 75 koperasi desa merah putih tersebut, Dinas KUKMP Tanah Datar optimis akan lahir kekuatan ekonomi baru di setiap nagari.

    Koperasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas usaha masyarakat, mendorong nilai tambah produk lokal, serta membuka lapangan pekerjaan.

    Dinas KUKMP Tanah Datar juga berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan pendampingan berkelanjutan demi memastikan koperasi tersebut untuk tumbuh dan berkembang.

    “Kita berharap berdirinya koperasi ini tidak saja membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi masyarakat di nagari,” kata dia.

    Hendra juga menyebutkan berdirinya koperasi desa merah putih tidak terlepas dari sinergi berbagai pihak, mulai dari pemerintah nagari (desa), tokoh masyarakat, hingga komitmen kuat anggota koperasi.

    “Terima kasih pada pihak terlibat yang telah memberikan pendampingan intensif, baik sosialisasi, pelatihan teknis, hingga bantuan dalam penyelesaian administrasi kelembagaan sampai berdirinya koperasi ini,” ujar dia.

    Sumber : Antara

  • Hendra Setiawan Resmi Jadi Wakil Ketua Harian PB Jaya Raya

    Hendra Setiawan Resmi Jadi Wakil Ketua Harian PB Jaya Raya

    JAKARTA – Legenda bulutangkis Indonesia, Hendra Setiawan resmi menjadi bagian manajemen klub PB Jaya Raya. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Harian.

    Informasi soal jabatan baru Hendra Setiawan ini disampaikan langsung melalui akun Instagram resmi PB Jaya Raya.

    “Lahir dari lapangan, kembali untuk membangun. Hendra Setiawan resmi bergabung sebagai Wakil Ketua Harian PB Jaya Raya,” tulis PB Jaya Raya di keterangan Instagram dikutip Minggu, 20 April.

    Sebagai mantan atlet dengan gelar juara dunia dan medali emas Olimpiade di daftar prestasinya, Hendra bukan hanya membawa nama besar, tetapi juga pengalaman dan wawasan yang sangat berharga dalam dunia pembinaan atlet.

    Kehadiran Indra Setiawan sebagai bagian dari PB Jaya Raya menjadi harapan besar bagi kemajuan organisasi ini.

    “Semoga dengan kedatangan Ko Hendra dapat membantu PB Jaya Raya dalam peningkatan prestasi dan pembinaan atlet. Welcome home Hendra Setiawan,” tulis PB Jaya Raya.

    Dengan peran barunya, Hendra diharapkan bisa menjadi jembatan antara pengalaman profesional di level internasional dengan pembinaan generasi muda atlet di klub PB Jaya Raya.

    PB Jaya Raya sendiri dikenal sebagai salah satu klub yang secara konsisten mencetak atlet-atlet berbakat, termasuk yang akhirnya membela Merah Putih di pentas dunia.

  • Melangkah ke Final All England, Bagas Maulana Penuhi Janji ke Leo Rolly Carnando

    Melangkah ke Final All England, Bagas Maulana Penuhi Janji ke Leo Rolly Carnando

    JAKARTA – Bagas Maulana merasa puas karena bisa memenuhi janji ke rekan duetnya, Leo Rolly Carnando untuk tampil di babak final All England 2025.

    Ganda putra wakil Indonesia ini melangkah ke babak pamungkas di Utiliti Arena, Birmingham setelah menang atas kompatriot, Sabar Karyaman/M Reza Pahlevi. Di babak semifinal, Minggu 16 Maret dini hari WIB, Bagas/Leo menang setelah melewati ruber gim dengan skor 21-14, 17-21 dan 21-15.

    Dari kemenangan itu, Bagas/Leo mendapat tiket untuk melangkah ke final dan menantang wakil Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae pada Senin, 17 Maret dini hari WIB nanti.

    Bagas mengungkapkan salah satu kunci keberhasilan mengalahkan Sabar/Reza adalah komunikasi yang baik dengan Leo.

    “Pastinya tidak mudah melawan rekan senegara tapi kami bisa melewatinya. Di gim pertama lawan terlihat belum panas dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Sementara di gim ketiga kami lebih yakin saja, perkuat komunikasi dengan pasangan,” ujar Bagas dalam keterangan resmi dikutip Minggu, 16 Maret.

    Final All England 2025 ini jadi yang kedua dalam karier Bagas. Sebelumnya pada All England 2022, Bagas juara bersama Muhammad Shohibul Fikri setelah mengalahkan ganda legendaris, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

    Berbekal pengalaman pernah ke final All England itu, Bagas sempat berjanji untuk bisa mengantar Leo menuju ke turnamen Super 1000 perdananya ini.

    “Memang persiapan yang panjang dan matang salah satu kunci kami bisa ke final, tapi saya sebelum berangkat ada janji ke Leo untuk bawa dia masuk final All England dan akhirnya tercapai. Itu tambahan motivasi untuk diri saya,” tutur Bagas.

    Leo sendiri bersyukur bisa tampil di final All England untuk kali pertama. Dia berharap bisa tampil maksimal seperti di semifinal dalam final All England 2025 nanti.

    “Alhamdulillah sangat bersyukur, sangat bangga bisa ke final All England. Tapi tidak boleh berpuas diri dulu, masih ada tugas untuk besok. Kami mau berusaha maksimal lagi. Selain itu, semoga kami bisa konsisten seperti ini terus,” kata Leo.

  • Ahsan/Hendra Pensiun, Fans Berharap Jadi Pelatih
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Januari 2025

    Ahsan/Hendra Pensiun, Fans Berharap Jadi Pelatih Megapolitan 26 Januari 2025

    Ahsan/Hendra Pensiun, Fans Berharap Jadi Pelatih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah penggemar bulu tangkis Tanah Air berharap pasangan ganda putra legendaris, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dapat menjadi pelatih di Indonesia setelah memutuskan untuk gantung raket.
    Mereka menilai kehadiran Ahsan/Hendra sebagai pelatih sangat penting untuk melahirkan regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia di masa depan.
    “Berharap sih mereka bisa jadi coach biar ada regenerasi. Apalagi dibilang mereka pensiun enggak muda, itu patut diapresiasi,” kata Sopian (36), seorang penggemar bulu tangkis saat ditemui di Istora, Minggu (26/1/2025).
    Menurut Sopian, Ahsan/Hendra bukan hanya menyumbangkan prestasi bagi Indonesia, tetapi juga menunjukkan sikap dan etika yang patut diteladani oleh generasi muda.
    Ia berharap akan ada atlet-atlet baru yang bisa meniru sikap profesionalisme mereka di lapangan.
    “Berharap sih bisa ada generasi lagi yang bisa seperti mereka, contoh dari etikanya, perilakunya, terus main di lapangannya, sama sikap mereka. Mudah-mudahan selanjutnya ada generasi baru seperti mereka,” tambahnya.
    Pendapat serupa juga disampaikan oleh Imam Nasrudin (25), yang menilai PBSI harus segera merekrut Ahsan/Hendra sebagai pelatih.
    Menurutnya, setelah pensiun, mereka berpotensi dilirik oleh negara lain untuk melatih, sehingga PBSI dan pemerintah harus bergerak cepat.
    “Harapannya mereka menjadi coach di Indonesia sebelum diambil sama negara luar. Kan pasti negara lain banyak juga yang melihat mereka dengan prestasi segudang. Jangan sampai diambil negara lain,” ujar Imam saat ditemui di Istora.
    Imam juga mengaku kagum dengan kemampuan Ahsan/Hendra yang masih mampu bersaing di level tertinggi meski usia mereka tidak lagi muda bagi seorang atlet.
    Oleh karena itu, ia menilai pemerintah harus benar-benar memperhatikan potensi mereka untuk tetap berkontribusi bagi bulu tangkis Indonesia.
    “Kan enggak semua atlet bisa seperti mereka, dengan umur segitu tapi masih bisa bersaing di top elite,” tambahnya.
    Diberitakan sebelumnya, acara perpisahan bertajuk Tribute to
    The Daddies
    akan berlangsung sebelum final Indonesia Masters 2025 di Istora, Jakarta, Minggu (26/1/2025) pukul 10.00 WIB.
    Tribute to
    The Daddies
    merupakan bentuk penghormatan terakhir bagi Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang telah memutuskan pensiun.
    Pengumuman gantung raket pertama kali disampaikan oleh Hendra Setiawan melalui akun Instagram pribadinya pada 3 Desember 2024.
    “35 tahun sudah saya berada di dalam dunia badminton. Saya rasa saat ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan bahwa saya akan mengakhiri karier saya sebagai atlet badminton,” tutur Hendra.
    Seminggu kemudian, Mohammad Ahsan menyusul dengan mengunggah foto raket yang digantung sebagai simbol perpisahannya dengan dunia bulu tangkis.
    “Bismillah.. alhamdulillah akhirnya telah sampai juga waktu untuk mengakhiri perjalanan saya di dunia bulu tangkis,” tulis Ahsan.
    Keduanya sepakat bahwa Indonesia Masters 2025 akan menjadi last dance alias penampilan terakhir mereka sebagai pemain profesional.
    Langkah Ahsan/Hendra di turnamen ini terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan oleh pasangan Malaysia, Junaidi Arif/Yap Roy King.
    Acara Tribute to The Daddies akan dimeriahkan dengan pertandingan ekshibisi yang menghadirkan sejumlah pemain bulu tangkis, meski nama-namanya masih dirahasiakan.
    Ketua Panitia Indonesia Masters 2025 sekaligus Wakil Ketua Umum III PBSI, Armand Darmadji, menyatakan bahwa Ahsan/Hendra bukan hanya meninggalkan jejak prestasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para atlet dan generasi muda Indonesia.
    “Kami menyiapkan sebuah acara penghormatan untuk The Daddies. Ahsan/Hendra bukan hanya menyumbangkan prestasi, tapi juga memberi inspirasi luar biasa bagi atlet dan generasi muda Indonesia,” ujar Armand.
    Ahsan/Hendra mulai dipasangkan sebagai pasangan ganda putra sejak 2012. Sejak saat itu, mereka berhasil meraih berbagai gelar juara bergengsi.
    Mereka pernah membawa pulang medali emas Asian Games 2014 serta tiga gelar juara dunia pada 2013, 2015, dan 2019.
    Selain itu, mereka juga mengoleksi belasan gelar turnamen BWF serta medali emas Thomas Cup atau Piala Thomas, menjadikan mereka salah satu pasangan ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perpisahan Ahsan/Hendra, Penggemar Tak Kuasa Menahan Haru
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Januari 2025

    Perpisahan Ahsan/Hendra, Penggemar Tak Kuasa Menahan Haru Megapolitan 26 Januari 2025

    Perpisahan Ahsan/Hendra, Penggemar Tak Kuasa Menahan Haru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Keputusan ganda putra legendaris Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, untuk pensiun dari dunia bulu tangkis membuat para penggemar merasa sedih dan kehilangan.
    Sopian (36), salah satu penggemar bulu tangkis, mengaku sedih karena tidak lagi bisa menyaksikan permainan apik yang selalu ditampilkan oleh Ahsan/Hendra di lapangan.
    Menurutnya, banyak penggemar yang akan merindukan kehadiran pasangan berjuluk ”
    The Daddies
    ” tersebut.
    “Otomatis sedih, ya. Soalnya enggak bisa lihat mereka lagi bertanding di lapangan, baik dari segi kualitas permainan maupun etika bertandingnya. Pasti banyak yang kangen,” ujar Sopian saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2025).
    Sopian juga mengenang bagaimana sikap Ahsan/Hendra selama bertanding. Selain prestasi yang luar biasa, ia sangat mengagumi sportivitas kedua pemain tersebut.
    Ia berharap nilai-nilai yang diperlihatkan Ahsan/Hendra di lapangan bisa menjadi contoh bagi generasi penerus bulu tangkis Indonesia.
    “Sikap mereka sportif, fair play, dan selalu bermain dengan jujur. Banyak pemain lain yang menjadikan mereka sebagai panutan,” tambahnya.
    Hal serupa diungkapkan oleh Imam Nasrudin (25), yang mengenang momen-momen kemenangan Ahsan/Hendra di berbagai turnamen besar, seperti Kejuaraan Dunia 2013, 2015, dan 2019.
    Imam mengaku sedih atas keputusan pensiun pasangan tersebut, tetapi ia menyadari bahwa Ahsan dan Hendra telah mencapai akhir perjalanan mereka sebagai atlet.
    “Saya sedih karena mereka adalah panutan, bukan hanya bagi pemain Indonesia, tapi juga atlet-atlet luar negeri. Tidak banyak pemain yang bisa tetap bersaing di level tertinggi pada usia mereka,” ujarnya saat ditemui di Istora Senayan.
    Meski begitu, Imam berharap Ahsan dan Hendra tetap berkontribusi di dunia bulu tangkis Indonesia setelah pensiun.
    Menurutnya, pasangan legendaris itu ideal untuk menjadi pelatih di Indonesia agar pengalaman dan ilmu mereka tidak diambil oleh negara lain.
    “Semoga mereka bisa menjadi pelatih di Indonesia sebelum direkrut negara lain. Dengan prestasi yang luar biasa, pasti banyak yang melirik mereka,” tutupnya.
    Sebelumnya, telah diumumkan bahwa acara perpisahan bertajuk “Tribute to
    The Daddies
    ” akan digelar sebelum final Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (26/1/2025) pukul 10.00 WIB.
    Acara ini merupakan bentuk penghormatan bagi Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang resmi memutuskan untuk gantung raket.
    Hendra terlebih dahulu mengumumkan keputusannya melalui akun Instagram pribadinya pada 3 Desember 2024.
    “Selama 35 tahun saya berada di dunia bulu tangkis. Saya merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri karier saya sebagai atlet,” tulis Hendra.
    Seminggu kemudian, Mohammad Ahsan menyusul dengan mengunggah foto raket yang digantung, sebagai simbol perpisahan dari dunia bulu tangkis.
    “Bismillah… Alhamdulillah akhirnya tiba juga waktu untuk mengakhiri perjalanan saya di dunia bulu tangkis,” tulis Ahsan.
    Keduanya sepakat menjadikan Indonesia Masters 2025 sebagai “last dance”, alias turnamen terakhir mereka sebagai atlet profesional.
    Perjalanan Ahsan/Hendra di Indonesia Masters 2025 berakhir di babak 16 besar setelah dikalahkan oleh pasangan Malaysia, Junaidi Arif/Yap Roy King.
    Acara Tribute to
    The Daddies
    akan dimeriahkan oleh laga ekshibisi yang menghadirkan sejumlah pemain bulu tangkis, meski nama-nama mereka masih dirahasiakan.
    Ketua Panitia Indonesia Masters 2025 sekaligus Wakil Ketua Umum III PBSI, Armand Darmadji, menegaskan bahwa Ahsan dan Hendra bukan hanya memberikan prestasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda.
    “Kami menyiapkan acara penghormatan untuk The Daddies. Ahsan/Hendra tidak hanya menyumbangkan prestasi, tetapi juga menjadi inspirasi luar biasa bagi atlet dan generasi muda Indonesia,” ujar Armand.
    Ahsan dan Hendra mulai dipasangkan sebagai ganda putra sejak 2012. Sejak saat itu, mereka sukses meraih berbagai gelar juara bergengsi.
    Beberapa pencapaian terbesar mereka antara lain medali emas Asian Games 2014, serta tiga gelar juara dunia pada 2013, 2015, dan 2019.
    Prestasi mereka juga dilengkapi dengan belasan gelar turnamen BWF serta medali emas Piala Thomas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.