Tag: Hendra Gunawan

  • Politik kemarin, retret kepala daerah hingga soal MBG

    Politik kemarin, retret kepala daerah hingga soal MBG

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa politik telah diwartakan oleh pewarta Kantor Berita ANTARA pada Minggu (22/6). Berikut beberapa berita pilihan yang masih menarik dibaca pagi ini.

    1. 86 kepala daerah berangkat ke IPDN ikuti retret gelombang II

    Sebanyak 86 orang yang terdiri dari kepala daerah dan wakil kepala daerah berangkat dari Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Minggu pagi, menuju ke Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang, Jawa Barat, untuk mulai mengikuti retret gelombang II.

    Mereka berangkat setelah menghadiri apel di Kantor Kemendagri dan mendengar pembekalan dari Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir. Perjalanan mereka berlanjut menggunakan kereta cepat Whoosh.

    Baca selengkapnya di sini.

    2. Wamendagri: Retret kepala daerah bertujuan mantapkan visi Presiden

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyatakan bahwa retret kepala daerah gelombang kedua yang digelar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, bertujuan memantapkan pemahaman terhadap tugas pemerintahan serta menyelaraskan visi Presiden Prabowo Subianto.

    “Agar kepala daerah juga memahami gagasan besar dari Presiden Republik Indonesia untuk dapat melaksanakan dan mengakselerasikan program Asta Cita,” kata Bima.

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Respons MBG bahan mentah, BGN desain pemberian MBG saat libur sekolah

    Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bidang Komunikasi Redy Hendra Gunawan mengatakan pihaknya tengah mengkaji dan mendesain petunjuk teknis pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) saat siswa sedang libur sekolah.

    Hal itu sebagai respons atas pemberian program MBG berupa bahan makanan mentah untuk lima hari sekaligus di Tangerang Selatan, Banten, yang sebelumnya menjadi sorotan di media sosial.

    Baca selengkapnya di sini.

    4. BKSAP kecam serangan AS ke Iran di tengah upaya diplomasi

    Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyatakan keprihatinan mendalam dan mengecam keras tindakan militer sepihak yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Iran di tengah berlangsungnya perundingan antara Iran dan Uni Eropa di Swiss.

    “Tindakan sepihak Amerika Serikat tidak hanya memperburuk konflik, tetapi juga merusak kepercayaan terhadap mekanisme diplomasi internasional,” kata Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera.

    Baca selengkapnya di sini.

    5. PCO: Krisis global tak ganggu MBG, pasokan pangan disuplai dari lokal

    Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyatakan bahwa krisis global saat ini tidak mengganggu program Makan Bergizi Gratis (MBG) lantaran pasokan pangan disuplai dari dalam negeri.

    “Dari awal MBG selalu mengedepankan produk-produk yang ada di sekitar SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) yang berada di area tersebut,” ujar Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BGN: Program MBG beri efek domino perputaran ekonomi lokal

    BGN: Program MBG beri efek domino perputaran ekonomi lokal

    Program ini tidak hanya berdampak pada kondisi gizi penerima manfaat, tetapi juga berdampak pada kelembagaan ekonomi lokal, …, dan petani di setiap daerah.

    Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga turut memberi efek domino pada perputaran ekonomi lokal.

    “Selain fokus dalam pemenuhan gizi, program ini juga mampu memberikan efek domino terhadap masyarakat, khususnya perputaran ekonomi lokal, sangat tampak sekali di daerah,” ujar Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Reddy Hendra Gunawan di Jakarta, Minggu.

    Redy mengatakan bahwa program ini telah memberikan efek berantai terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, badan usaha milik desa (BUMDes), serta petani dan peternak lokal.

    Di sejumlah wilayah, dampak ini terlihat dari meningkatnya aktivitas produksi dan distribusi bahan pangan sebagai bagian dari dukungan terhadap dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).

    Ia mencontohkan di Desa Gagaksipat, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sebuah usaha rumahan penghasil tempe kini menjadi salah satu pemasok rutin untuk SPPG. Sejak menjadi mitra program, kapasitas produksi tempe di tempat tersebut meningkat signifikan.

    Hal serupa juga terjadi di Selo dan Karanganyar. Petani di daerah tersebut mengalami peningkatan permintaan terhadap hasil panen mereka. Di beberapa wilayah di Jawa Barat, kata dia, peningkatan produksi bahkan mencapai tujuh kali lipat akibat permintaan dari SPPG.

    “Artinya program ini tidak hanya berdampak pada kondisi gizi penerima manfaat, tetapi juga berdampak pada kelembagaan ekonomi lokal, pengusaha kecil, koperasi, bumdes, dan petani di setiap daerah,” ucap dia.

    Redy menyebutkan setidaknya terdapat 144 UMKM yang sudah bergabung menjadi mitra BGN. Terdapat pula 23 koperasi, 7 bumdes, 25 CV, dan 144 perusahaan yang bermitra dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur SPPG yang dibutuhkan oleh BGN.

    “Total supplier dari koperasi bumdes, UMKM, totalnya ada sekitar 4.718. Jadi, ini angka yang luar biasa, baru 6 bulan berjalan, saya kira ini efek yang sangat signifikan untuk kelembagaan ekonomi lokal,” kata Redy.

    Lebih lanjut Redy menambahkan bahwa pelaksanaan program juga berdampak pada partisipasi siswa di sekolah. Berdasarkan laporan dari sejumlah daerah, kehadiran siswa meningkat seiring dengan pemberian makan bergizi gratis pada jam sekolah.

    Selain itu, dalam mendukung penyelenggaraan program, BGN telah menetapkan norma, standar, serta kebijakan terkait keamanan pangan dan manajemen operasional.

    Kepala SPPG di seluruh wilayah, kata dia, juga mengevaluasi secara rutin setiap pekan guna memastikan kelancaran pelaksanaan dan memperbaiki kendala yang muncul di lapangan.

    “Tentunya Badan Gizi Nasional selalu melakukan perbaikan-perbaikan terus-menerus, evaluasi setiap pekan,” katanya.

    Bahkan, setiap hari Kamis dan Jumat, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan seluruh kepala SPPG pada sore hari untuk bisa mengevaluasi semua pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ini.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hingga Juni, penerima manfaat program MBG capai 5,2 juta orang

    Hingga Juni, penerima manfaat program MBG capai 5,2 juta orang

    Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat jumlah penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 22 Juni 2025 mencapai 5.228.529 orang.

    “Jumlah penerima manfaat per tanggal hari ini, 22 Juni, berhasil dijangkau sejumlah 5.208.939 penerima manfaat, terdiri dari beberapa kategori penerima manfaat,” ujar Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bidang Komunikasi Redy Hendra Gunawan di Jakarta, Minggu.

    Redy menuturkan bahwa program MBG menyasar berbagai kelompok penerima manfaat, mulai dari peserta didik tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, hingga sekolah keagamaan. Selain itu, program ini juga ditujukan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di bawah lima tahun.

    Berdasarkan data yang dipaparkan Redy, dalam kelompok usia dini, jumlah balita yang terjangkau program tersebut tercatat sebanyak 35.523 orang. Siswa PAUD berjumlah 79.090 orang, Raudhatul Athfal 31.999 orang, dan siswa TK sebanyak 197.391 orang.

    Untuk tingkat pendidikan dasar, siswa SD kelas 1 hingga kelas 3 yang telah terjangkau program MBG berjumlah 985.204 orang, dan siswa kelas 4 hingga kelas 6 sebanyak 1.102.327 orang.

    Sementara itu, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas 1 hingga kelas 3 tercatat 100.037 orang dan kelas 4 hingga kelas 6 sebanyak 96.909 orang.

    Pada jenjang pendidikan menengah pertama, penerima manfaat dari siswa SMP tercatat sebanyak 1.251.158 orang, dan dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 204.746 orang.

    Sedangkan pada tingkat pendidikan menengah atas, terdapat 591.174 siswa SMA, 392.486 siswa SMK, 108.060 siswa Madrasah Aliyah, serta 211 siswa Madrasah Aliyah Kejuruan yang telah terjangkau program MBG.

    Program ini juga menjangkau siswa SLB yakni sebanyak 8.287 orang serta 21.468 santri pondok pesantren. Selain itu, tercatat 1.546 peserta dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan 302 penerima manfaat dari lingkungan seminari.

    Dalam kelompok ibu dan anak, jumlah ibu hamil penerima manfaat program mencapai 8.012 orang, dan ibu menyusui sebanyak 12.599 orang.

    “Program MBG ini merupakan wujud komitmen kuat dari pemerintah, dari Presiden Prabowo terhadap peningkatan sumber daya manusia dalam upaya membuat generasi sehat,” kata Redy.

    Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BGN: Program MBG beri efek domino perputaran ekonomi lokal

    BGN: 1.837 unit SPPG telah beroperasi dan serap 72.521 tenaga kerja

    Per hari ini telah beroperasional 1.837 SPPG hampir di seluruh provinsi yang ada di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat 1.837 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah beroperasi hampir di seluruh provinsi di Indonesia dan menyerap sebanyak 72.521 tenaga kerja.

    “Hingga per 22 Juni, per hari ini telah beroperasional 1.837 SPPG hampir di seluruh provinsi yang ada di Indonesia,” ujar Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Redy Hendra Gunawan di Jakarta, Minggu.

    Redy mengatakan bahwa pihaknya menargetkan penambahan jumlah SPPG menjadi 7.000 unit pada bulan Agustus, dan secara bertahap mencapai 32.000 unit pada bulan November 2025.

    Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa BGN telah melibatkan total 72.521 tenaga kerja dalam pelaksanaan layanan SPPG. Komposisinya meliputi 1.837 kepala SPPG, 1.499 ahli gizi, 1.481 akuntan, 1.642 kepala lapangan, serta 1.525 juru masak dan 11.884 chef.

    Tercatat pula keterlibatan 10.120 tenaga persiapan, 16.027 tenaga pemorsian, 5.660 pengemudi, 17.083 petugas pencuci wadah makan, 2.390 tenaga kebersihan, dan 1.375 tenaga keamanan.

    “Jadi, sampai hari ini, 22 Juni, BGN telah menyerap tenaga kerja dengan total 72.521 orang,” ucapnya.

    Apabila target SPPG terpenuhi, menurut dia, program ini bisa membuka hingga 1,5 juta lapangan kerja.

    Lebih lanjut Redy mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan percepatan dari sisi pembangunan SPPG sehingga penyebaran SPPG akan merata di seluruh wilayah Indonesia.

    Program MBG menyasar berbagai kelompok penerima manfaat, mulai dari peserta didik tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, hingga sekolah keagamaan.

    Selain itu, program ini juga ditujukan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (anak bawah lima tahun).

    Penyelenggaraan program ini, kata dia, dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan gizi bagi kelompok tersebut.

    “Program MBG ini merupakan wujud komitmen kuat dari pemerintah, dari Presiden Prabowo terhadap peningkatan sumber daya manusia dalam upaya membuat generasi sehat,” kata Redy.

    Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Respons MBG bahan mentah, BGN desain pemberian MBG saat libur sekolah

    Respons MBG bahan mentah, BGN desain pemberian MBG saat libur sekolah

    “Kami belum membuat satu kebijakan, tetapi kami dalam pekan depan akan melakukan rapat pimpinan, dan akan membuat desain terkait dengan pemberian Makan Bergizi Gratis pada saat libur sekolah,”

    Jakarta (ANTARA) – Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bidang Komunikasi Redy Hendra Gunawan mengatakan pihaknya tengah mengkaji dan mendesain petunjuk teknis pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) saat siswa sedang libur sekolah.

    Hal itu sebagai respons atas pemberian program MBG berupa bahan makanan mentah untuk lima hari sekaligus di Tangerang Selatan, Banten, yang sebelumnya menjadi sorotan di media sosial.

    “Kami belum membuat satu kebijakan, tetapi kami dalam pekan depan akan melakukan rapat pimpinan, dan akan membuat desain terkait dengan pemberian Makan Bergizi Gratis pada saat libur sekolah,” kata Redy saat memberikan pernyataan media di Kantor Komunikasi Kepresidenan Jakarta, Minggu.

    Redy mengakui bahwa BGN memang belum membuat kebijakan tertentu, maupun larangan terkait penyaluran MBG dengan pemberian bahan makanan mentah.

    Menurut dia, opsi tersebut merupakan inisiatif yang baik dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tangerang Selatan, untuk menyiasati siswa yang tengah menjalani libur sekolah.

    Di sisi lain, BGN sudah melakukan uji coba, yakni tetap memberikan MBG dan menjalankan budaya makan bersama di sekolah, meskipun siswa sedang libur.

    “Jadi walaupun libur, itu siswanya tetap ke sekolah untuk mengambil makanan, atau makan bersama, tetapi di beberapa sekolah di daerah tertentu tidak bersedia. Nah ini kami sedang mengkaji, artinya kejadian yang ada di Tangerang Selatan, itu memang murni inisiatif yang baik sebetulnya dari kepala SPPG untuk mengantisipasi libur sekolah,” kata Redy.

    Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, memberikan penjelasan terkait pendistribusian MBG berbahan mentah kepada para siswa di daerah itu.

    Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur A Basiro mengatakan pendistribusian MBG dengan berbahan mentah itu benar dilakukan oleh pihaknya kepada ribuan siswa di 18 sekolah mulai tingkat PAUD/TK hingga SMA sederajat.

    “Ya, kita didistribusikan terhadap 4.075 siswa dalam bentuk mentah itu agar dapat dibawa pulang atau disimpan siswa lebih lama,” ucapnya.

    Ia mengatakan makanan bergizi tersebut dibagikan berbentuk mentah untuk menyesuaikan kondisi sekolah yang saat ini sedang libur atau menjelang class meeting.

    Melalui langkah itu, penerima MBG, khususnya siswa siswi sekolah, masih dapat menerima manfaat Program MBG itu dengan dibawa ke rumah.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tunggakan-Denda Dihapus, Bebas Pajak Progresif

    Tunggakan-Denda Dihapus, Bebas Pajak Progresif

    Jakarta

    Pemutihan pajak kendaraan bermotor yang membebaskan tunggakan dan denda pajak berlangsung di sejumlah daerah. Bahkan, bukan cuma tunggakan pokok pajak dan denda yang dihapus, pajak progresif juga dibebaskan.

    Program itu berlaku di Provinsi Lampung. Pemerintah Provinsi Lampung mengumumkan program pemutihan pajak kendaraan bermotor. Program pemutihan pajak kendaraan di Lampung ini berlangsung mulai 1 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025.

    Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan program pemutihan ini merupakan kesempatan terakhir sebelum diberlakukan penegakan hukum bagi warga yang menunggak pajak kendaraan bermotor. Program pemutihan di Lampung menawarkan berbagai kemudahan seperti pembayaran pajak hanya tahun berjalan, bea balik nama gratis hingga bebas pajak progresif. Kendaraan yang pajaknya menunggak dibebaskan dari tunggakan pokok pajak dan denda serta denda SWDKLLJ tahun-tahun lalu.

    Program serupa juga berlaku di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dikutip dari situs resmi Korlantas Polri, Direktorat Lalu Lintas Polda Kepulauan Bangka Belitung mengimbau seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program pemutihan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang digelar oleh pemerintah daerah mulai 1 Mei hingga 31 Juli 2025.

    Direktur Lalu Lintas Polda Babel, Kombes Pol Hendra Gunawan, menjelaskan program ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan keringanan dalam membayar tunggakan pajak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

    Beberapa keringanan yang ditawarkan dalam program ini di antaranya adalah pembebasan pokok tunggakan pajak kendaraan, penghapusan denda PKB, penghapusan pajak progresif, pembebasan bea balik nama kendaraan kedua (BBNKB II), serta pembebasan bea balik nama kendaraan dari luar provinsi.

    “Untuk kendaraan bermotor yang menunggak di atas dua tahun, pemilik hanya perlu membayar pokok pajak selama dua tahun terakhir, tanpa dikenai denda,” kata Hendra.

    Meski begitu, ia menambahkan bahwa untuk proses bea balik nama, masyarakat tetap akan dikenakan biaya penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Adapun rinciannya untuk kendaraan roda dua biaya BPKB sebesar Rp 225.000, STNK Rp 100.000, dan pelat nomor Rp 60.000. Sedangkan untuk kendaraan roda empat, biaya BPKB sebesar Rp 375.000, STNK Rp 200.000, dan pelat nomor Rp 100.000.

    (rgr/din)

  • Sebut Pelaku Seni Murahan, Polisi di Subang Klarifikasi dan Minta Maaf

    Sebut Pelaku Seni Murahan, Polisi di Subang Klarifikasi dan Minta Maaf

    JABAR EKSPRES – Baru-baru ini beredar luas di dunia maya video pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh anggota Polsek Kalijati, Aiptu Hendra Gunawan.

    Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rusdy Oyag Percussion, Aiptu Hendra terdengar menyebut bahwa, “orang seni itu murahan, tidak akan ada yang kaya, dan selalu sengsara.”

    Pernyataan tersebut menuai kekecewaan dari kalangan seniman dan masyarakat Kabupaten Subang.

    BACA JUGA: Ribuan Massa Aksi Solidaritas Palestina Kecam Penghianatan Israel Terkait Gencatan Senjata di Gaza

    Para pelaku seni di Subang menilai ucapan Aiptu Hendra merendahkan martabat profesi mereka.

    Menyikapi hal ini, Polres Subang bergerak cepat dengan menggelar pertemuan klarifikasi pada Sabtu, 19 April 2025, pukul 17.00 WIB.

    Pertemuan dilakukan  di Mapolres Subang dan dihadiri oleh jajaran pejabat utama, termasuk Kasat Intelkam, Kapolsek Kalijati, Kasi Humas, Kasi Propam, serta perwakilan seniman Subang, Joni Januar atau yang dikenal sebagai Raka AB.

    Dalam pertemuan itu, Aiptu Hendra menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh senimah dan masyarakat Subang.

    Ia juga menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk menghina profesi seni.

    BACA JUGA: Capai 2.564 Jamaah, Bupati Bandung: Kuota Haji Kabupaten Bandung Terbanyak di Jabar

    “Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh seniman dan masyarakat. Saya tidak ada niat untuk menghina, dan saya sangat menghormati peran seniman dalam membangun budaya bangsa,” ujarnya melansir dari akun Instagram @polres_subang, Minggu (20/4/2025).

    Selain itu, Polres Subang menyampaikan Aiptu Hendra telah menjalani pemeriksaan internal oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Sie Propam), termasuk tes urine yang hasilnya menunjukkan negatif dari zat narkotika.

    Sebagai bentuk penanganan sementara, Aiptu Hendra ditempatkan dalam status penempatan khusus (patsus) di ruang Sie Propam Polres Subang.

    Para seniman pun mengapresiasi langkah cepat Polres Subang dalam menangani hal ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

    BACA: Tim Balap Binaan DAM Siap Berlaga di Honda Dream Cup Malang 2025

    Dalam pernyataan resminya, Polres Subang menegaskan komitmen untuk menjalin hubungan harmonis dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas seni, serta menjunjung tinggi etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.

  • Aipda Hendra Gunawan, Polisi yang Viral Hina Seniman Langsung Diamankan dan Ditempatkan di Balik Jeruji Besi

    Aipda Hendra Gunawan, Polisi yang Viral Hina Seniman Langsung Diamankan dan Ditempatkan di Balik Jeruji Besi

    GELORA.CO –  Seorang anggota kepolisian dari Polsek Kalijati dinyatakan tidak layak menjabat setelah muncul video viral yang menampilkan ucapannya yang menghina seniman.

    “Orang seni itu murahan. Murahan. Bener, gak? Orang seni itu gak bakal ada yang kaya. Sengsara semua orang seni itu,” ucapnya dalam kanal YouTube Rusdy Oyag, dikutip dari akun Instagram @subang.info, Minggu 20 April 2025.

    Dalam insiden yang mengejutkan tersebut, Kapolsek Kalijati, AKP Teguh Sujito, langsung mengambil tindakan tegas.

    Petugas yang tidak disebut namanya dan disinyalir dikenal dengan inisial H segera dicopot dari jabatannya sebagai Babinkamtibmas Desa Jambelaer Dawuan.

    Meskipun H telah meminta maaf atas pernyataan tersebut, pihak Polsek Kalijati menindaklanjuti kasus ini dengan membawanya ke Provost dan Unit Intel guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Melansir unggahan @subang.info, tersangka telah diperiksa oleh Provost dan Unit Intel dari Polsek Kalijati dan saat video direkam, ia sudah ditempatkan di balik jeruji besi.

    Sejauh ini, pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut terkait motif atau langkah hukum yang akan diambil terhadap tersangka.

    Kasus ini menjadi viral di media sosial dan mendapatkan banyak kecaman dari warganet.

    Kronologi Kasus

    Melansir dari akun Instagram @jabodetabek 24info mengunggah video detik-detik seorang pria yang mengenakan kaos cokelat yang naik ke atas panggung dan merebut mic musisi tersebut.

    “Oknum polisi Polsek Kalijati Subang, diduga menyampaikan hinaan pada seniman, dengan menyebut seniman murahan, pada Sabtu 19 April 2025,” tulis keterangan unggahan yang dikutip Poskota pada Minggu, 20 April 2025.

    Ia dengan lantang menyebut bahwa seorang musisi murahan dan tidak ada yang sejahtera. Sehingga, hidupnya selalu sengsara.

    “Orang seni itu murahan, tidak ada yang kaya. Selalu sengsara, iya enggak?,” kata pria tersebut.

  • Viral Oknum Anggota Polisi di Subang Sebut Seniman Itu ‘Murahan’, Kini Minta Maaf Ngaku Khilaf

    Viral Oknum Anggota Polisi di Subang Sebut Seniman Itu ‘Murahan’, Kini Minta Maaf Ngaku Khilaf

    GELORA.CO – Tengah viral di media sosial, seorang oknum anggota polisi di Subang diduga hina profesi seniman.

    Dalam video diunggah di kanal YouTube Rusdy Oyag Percussion tersebut,  oknum polisi di Subang merendahkan profesi seniman saat naik panggung dalam acara hajatan di Kampung Melong, Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Sabtu (19/04/2025).

    Dalam video tersebut, oknum polisi menyebutkan “orang seni itu murahan, orang seni itu nggak bakal ada yang kaya, sengsara semua orang seni itu,”.

    Oknum polisi tersebut diduga dalam keadaan mabuk.

    Kendati begitu, pernyataan ini pun sontak memicu kekecewaan para seniman di Subang.

    Setelah viral aksinya tersebut, oknum polisi berhasil diamankan.

    Ia juga menyampaikan permintaan maafnya kepada para seniman.

    Lewat Instagram @polres_subang, anggota Polsek Kalijati, Aiptu Hendra Gunawan 

    “Saya Aiptu Hendra Gunawan selaku Bhabinkamtibnas desa Jambelaer, Dawuan, Polsek Kalijati, Polres Subang meminta maaf kepada seluruh warga masyarakat berikut selaku seni khususnya Kabupaten Subang yang telah tersakiti sama saya atas tutur kata yang kurang menyenangkan, sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dari hati. Mohon dibukakan untuk pintu maaf bagi saya, demikian dari saya,” kata Aiptu Hendra Gunawan.

    Sementara, Tokoh Seniman Subang, Joni Januar mendampingi Aiptu Hendra mengatakan bahwa oknum polisi sudah meminta maaf atas kesalahannya.

    “Salam seni budaya, saya mendampingi Aiptu Hendra Gunawan atas ucapannya yang tadi siang daerah  Jambelaer, beliau ada kekhilafan mengucapkan sehingga kita pelaku seni merasa tersakiti, tapi alhamdulilllah disaksikan Kapolsek, Prompam dan Kasat Intelkam sudah clear bahwa yang bersangkutan sudah tulus meminta maaf atas kekhilafan ucapannya yang viral, sekali lagi mohon dibukakan pintu maaf yang bersangkutan tidak mengulanginya lagi,” tandasnya.

  • HUT ke-10, MyRepublic Luncurkan Aplikasi MyRep Bikin Hidup Digital Makin Praktis!

    HUT ke-10, MyRepublic Luncurkan Aplikasi MyRep Bikin Hidup Digital Makin Praktis!

    Jakarta: Memasuki usia satu dekade, MyRepublic Indonesia terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan internet mereka. 
     
    Melalui peluncuran aplikasi terbaru bernama MyRep, perusahaan ini membuktikan komitmennya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan maksimal kepada pelanggan di era digital.
    Aplikasi MyRep buat semua mudah lewat satu genggaman
    Diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun ke-10 MyRepublic yang bertajuk Xcellence Decade, aplikasi MyRep dirancang untuk memberikan kontrol penuh bagi pelanggan dalam mengelola layanan internet mereka. 
     
    Beberapa fitur unggulan dari MyRep antara lain:

    – Pembayaran tagihan praktis: Bisa dilakukan lewat berbagai metode digital tanpa perlu keluar rumah.
    – Dukungan pelanggan real-time: Terhubung langsung dengan tim MyRepCare melalui WhatsApp Call dan Web Call, semuanya gratis dan fleksibel.
    – Speed test & test ping: Mengecek kecepatan dan stabilitas jaringan kini bisa dilakukan langsung lewat aplikasi.
    – Status layanan: Cek status koneksi online/offline secara real-time.
    – Restart modem sekali klik: Gangguan jaringan? Pelanggan bisa me-restart modem hanya lewat satu sentuhan tanpa perlu tunggu teknisi.
     
    Semua fitur ini hadir untuk memastikan pelanggan bisa menikmati internet stabil dan bebas drama baik untuk kerja dari rumah, nonton streaming, hingga main game online.
     

    Komitmen digitalisasi dan kepuasan pelanggan
    Chief Sales & Marketing Officer MyRepublic Indonesia, Iman Syahrizal, menegaskan bahwa peluncuran MyRep adalah simbol dari semangat perusahaan dalam menghadirkan layanan berkualitas.
     
    “Peluncuran aplikasi MyRep menjadi simbol nyata dari semangat Xcellence Decade yang kami usung tahun ini. Kami ingin memastikan setiap pelanggan mendapatkan pengalaman terbaik, mulai dari kemudahan akses hingga solusi mandiri yang cepat dan efisien,” ujar Iman Syahrizal di Jakarta, Selasa, 15 April 2025.
    Target ambisius 2 juta pelanggan
    Saat ini, MyRepublic telah melayani lebih dari 1,1 juta pelanggan aktif dan menargetkan untuk menembus angka 2 juta pelanggan pada 2025. 
     
    “Kalau dari sisi pelanggan kami telah melampaui 1,1 juta pelanggan tahun ini kita akan menuju di 2 juta pelanggan,” sebut dia.
     
    Angka ini bukan sekadar ambisi, melainkan bagian dari strategi besar untuk memperluas jangkauan layanan internet cepat di Indonesia.
     
    Chief Technology Officer MyRepublic Hendra Gunawan mengungkapkan, dalam upaya mendongkrak pelanggan tahun ini pihaknya akan memperluas jaringan internet di 15 kota, khususnya di Sumatera dan Sulawesi.
     
    “Tahun ini kita rencana akan memperluas jaringan di 15 kota, diantaranya Sumatera, Sulawesi, seperti Pematang Siantar, Prabumulih, Bukit Tinggi, Kupang Kendari dan beberapa kota sulawesi,” sebut Hendra.
    Didukung sistem pembayaran digital yang aman
    Kolaborasi MyRepublic dengan Jaringan PRIMA turut memperkuat kemudahan layanan pembayaran. Pelanggan bisa membayar tagihan melalui berbagai kanal seperti Virtual Account BCA, Mandiri, Tokopedia, Blibli, dan Bank Syariah Indonesia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)