Tag: Hendra Gunawan

  • BGN Mulai Salurkan Makan Bergizi Gratis ke Sekolah Rakyat, Usulkan Gizi Masuk Kurikulum Wajib

    BGN Mulai Salurkan Makan Bergizi Gratis ke Sekolah Rakyat, Usulkan Gizi Masuk Kurikulum Wajib

    JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) mulai mengintegrasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke dalam Sekolah Rakyat, program pendidikan baru yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini ditujukan untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem memperoleh akses pendidikan berkualitas sekaligus asupan gizi seimbang secara rutin.

    Staf Khusus BGN, Redy Hendra Gunawan, menyatakan bahwa peluncuran Sekolah Rakyat pada Senin 14 Juli lalu langsung dibarengi dengan penyaluran program MBG secara bertahap di sekolah-sekolah tersebut. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 848 siswa Sekolah Rakyat yang menjadi penerima manfaat MBG.

    “Bersamaan dengan peluncuran Sekolah Rakyat, BGN telah menyalurkan MBG ke sekolah-sekolah tersebut. Jumlah penerima manfaat akan terus bertambah seiring bertambahnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah,” ujar Redy di Jakarta, Sabtu, 19 Juli.

    Skema pemberian makan di Sekolah Rakyat berbeda dari sekolah umum. Jika sekolah umum hanya menerima satu kali makan siang, siswa Sekolah Rakyat mendapatkan tiga kali makan (sarapan, makan siang, makan malam) serta dua kali kudapan pagi dan sore.

    BGN juga telah mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk mendukung distribusi makanan bergizi. Dari hasil pemetaan, saat ini terdapat 16 SPPG yang siap menjalankan layanan untuk Sekolah Rakyat. Dua di antaranya, yakni SPPG Margahayu dan SPPG Graha Prima Kencana, bahkan telah dijadikan proyek percontohan dengan melayani ribuan penerima manfaat dari berbagai jenjang pendidikan.

    Sementara itu, secara nasional, Program MBG menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga akhir pekan ini, jumlah SPPG yang beroperasi telah mencapai 2.109 unit—bertambah 111 unit sejak awal pekan. Total penerima manfaat MBG kini telah menembus angka 6.379.433 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

    Tak hanya soal distribusi makanan bergizi, BGN juga mendorong penguatan edukasi gizi secara struktural di lingkungan pendidikan. Dalam pernyataan terpisah, Dewan Pakar Bidang Gizi BGN, Ikeu Tanziha, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar pendidikan gizi dijadikan pelajaran wajib di sekolah.

    “Gizi bukan hanya soal makanan, tapi soal masa depan. Anak yang memahami gizi akan tumbuh sehat, berpikir tajam, dan mampu berkontribusi bagi bangsa,” kata Ikeu.

    Ia menilai sekolah merupakan ruang edukatif yang ideal untuk mentransfer pengetahuan gizi secara sistematis. Pendidikan gizi akan mencakup topik-topik seperti konsep dasar nutrisi, pengelompokan makanan, peran zat gizi, serta dampak buruk dari kebiasaan makan tidak sehat.

    Selain teori, siswa juga akan dibekali keterampilan praktis seperti memasak sederhana dan berkebun, yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ikeu yakin pendidikan gizi akan menjadi bekal penting bagi siswa dalam membuat keputusan yang sehat terkait pola makan, sekaligus menjadi alat preventif terhadap penyakit tidak menular seperti obesitas dan diabetes.

    “Pendidikan gizi sejak dini menciptakan sinergi positif antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Ini langkah penting menuju Generasi Emas Indonesia 2045,” imbuhnya.

    Sebagai bagian dari upaya edukasi publik, BGN juga aktif menyosialisasikan pentingnya gizi melalui berbagai kanal media, seperti podcast di YouTube, video edukatif dengan latar dapur dan sekolah, serta kampanye di pasar tradisional.

    Dengan integrasi MBG dan edukasi gizi di Sekolah Rakyat, serta usulan kurikulum wajib gizi, BGN berharap dapat meletakkan fondasi yang kuat untuk membentuk generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan kompetitif di masa mendatang.

  • Belajar dari Brasil, Prabowo Targetkan 82,9 Juta Porsi Makan Bergizi Gratis per Hari

    Belajar dari Brasil, Prabowo Targetkan 82,9 Juta Porsi Makan Bergizi Gratis per Hari

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto membahas terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis saat kunjungan kenegaraannya ke Brasil.

    Dalam pernyataan pers bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Rabu (9/7/2025) waktu setempat, Kepala negara mengungkapkan bahwa Indonesia menilai program Brasil sebagai salah satu model inspiratif dalam membangun ketahanan pangan, khususnya terkait pemenuhan gizi anak-anak.

    “Kami saat ini tengah menjalankan program ambisius penyediaan makan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil di Indonesia, dan target kami adalah 82,9 juta porsi per hari pada Desember 2025,” ujar Prabowo.

    Menurutnya, keberhasilan Brasil dalam mengelola program sosial di sektor pangan menjadi pembelajaran berharga bagi Indonesia. Pemerintah Brasil selama bertahun-tahun dikenal berhasil menekan angka kelaparan dan gizi buruk melalui kebijakan subsidi pangan dan program makan di sekolah.

    “Sangat penting bagi Indonesia dan kami sangat jujur dalam mengatakan bahwa kami telah menggunakan program Anda sebagai model peran kami,” pungkas Prabowo.

    Dalam pernyataannya, Lula juga menyoroti kesamaan visi Indonesia dan Brasil dalam menanggulangi kemiskinan, kelaparan, dan perubahan iklim. Presiden Lula pun mengapresiasi program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo sebagai salah satu program pemberian makan gratis bagi ibu hamil dan menyusui, balita, serta anak sekolah.

    “The Global Alliance against Hunger and Poverty yang terbentuk saat Presidensi Brasil dalam G20 akan membantu mewujudkan rencana ini. Saya sampaikan kepada Presiden Prabowo pengalaman Brasil dalam National School Feeding Program, PNAE, sebuah referensi global mengenai subjek tersebut,” ujar Presiden Lula.

    Dengan target ambisius mencapai hampir 83 juta porsi per hari pada akhir 2025, program MBG dipandang menjadi salah satu proyek sosial terbesar dalam sejarah Indonesia, sekaligus menjadi salah satu sorotan utama dalam agenda kerja sama internasional pemerintahan Prabowo.

    Sejauh ini, Badan Gizi Nasional (BGN) terus menambah jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mengejar target 82 juta penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (BMG) pada akhir 2025.

    Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN) Redy Hendra Gunawan mengatakan hingga pekan pertama di Bulan Juli, ada penambahan sebanyak 1.200 penerima manfaat MBG. Sehingga kini, total penerima manfaat MBG mencapai hampir 7 juta orang.

    “Ini sudah melebihi dari total penduduk Singapura,” kata Redy saat menyampaikan progres implementasi Program MBG, Minggu (6/6/2025).

    Redy merinci, total SPPG yang sudah beroperasi mencapai 1.873 unit. Pekan depan akan bertambah sebanyak 473 unit SPPG. Sehingga totalnya sudah hampir mencapai 2.200 unit SPPG.

    “Ini sudah melebihi target dari BGN yang menargetkan Juli akan beroperasi sejumlah 1.994 SPPG,” ujar Redy.

    Dengan penambahan jumlah SPPG, Redy menjelaskan, pelaksanaan Program MBG menyerap hampir 100.000 orang tenaga kerja langsung. Program MBG melibatkan sekitar 10.000 UMKM, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan koperasi yang sudah menyuplai bahan baku ke SPPG.

    Menurut Redy, BGN sedang mempercepat proses verifikasi mitra SPPG. Ada sekitar 4.000 SPPG yang akan diverifikasi. Harapannya target BGN pada Agustus, yakni sebanyak 24 juta penerima manfaat dengan total 8.000 SPPG bisa tercapai.

    “Kita semua berharap Badan Gizi Nasional tetap bisa melaksanakan operasionalisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dengan standar-standar yang sudah kami tentukan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan oleh kita semua,” kata Redy.

  • Penerapan ESG Penting Bagi Keberlanjutan Bisnis Industri Nikel – Page 3

    Penerapan ESG Penting Bagi Keberlanjutan Bisnis Industri Nikel – Page 3

    Hendra Gunawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan posisi Indonesia hingga kini merupakan sebagai pemain utama Nikel dunia karena tercatat 5,3 miliar ton ore cadangannya yang bisa diproduksikan, serta mencapai 18,5 miliar ton ore sumber daya tersebar utamanya di timur indonesia. “Ini peluang dan tantangan dalam upaya transisi energi,” ujar Hendra.

    Hendra menuturkan dalam rangka mendukung transisi energi, konsep pertambangan hijau merupakan suatu keniscayaan yang harus dijalankan sesuai dengan kerangka ESG.

    “Sejalan hal tersebut, undang-undang pertambangan beserta peraturan turunnya terus mendukung dan mendorong pertambangan standar ESG sebagai landasan bagi praktik pertambangan hijau,” ungkap Hendra.

    Sementara itu, Meidy Katrin Lengkey, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), menuturkan bahwa produsen mobil (OEM) juga mencari pasokan yang bertanggung jawab dengan standar ESG yang kuat. Ini yang memang sedang dikejar oleh para pelaku usaha produsen nikel di tanah air salah satunya Harita Nickel yang saat ini sedang disertifikasi oleh IRMA.

    Indonesia bahkan kata Meidy pada dasarnya bisa membuat standar ESG sendiri namun tetap harus sejalan dengan beberapa parameter yang disyaratkan oleh para konsumen nikel dunia yakni manajemen tailing, transparansi, keselamatan dan kesehatan kerja, dekarbonisasi, deforestasi dan keanekaragaman hayati, keterbukaan informasi bagi masyarakat yang terdampak, penegakan hukum.

    Nikel di pasaran dunia banyak mendapat perhatian terutama terkait dampak lingkungan. Standarisasi ESG dalam proses penambangan ini menunjukkan bahwa komitmen perusahaan yang menjalankan ESG dalam kegiatan operasinya justru memberikan dampak positif ke lingkungan sekitar.

    “Kami diskusi dengan Tesla, Mercedes, BMW pangsa pasar dari eropa , market membutuhkan ESG standard. Indonesia bisa saja menyusun standarisasi ESG tapi harus mengacu pada parameter yang sudah ditentukan,” ungkap Meidy.

    Tri Budhi Soesilo, Akademisi Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI), menilai pelaku usaha tambang di Indonesia boleh dibilang telah menerapkan ESG cukup baik. Namun yang jadi masalah ada masyarakat yang tidak sabar dengan hasil dari apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan untuk bisa beroperasi dengan memperhatikan lingkungan.

    “Menggandeng jurnalis sebagai mitra seperti yang dilakukan Harita ini jadi jalan yang bagus untuk menyebarkan apa yang telah dilakukan perusahaan mensosialisasikan program keberlanjutan lingkungannya ke masyarakat,” jelas Tri Budhi.

  • Masyarakat luar kota Tangerang bisa daftar program lowongan kerja

    Masyarakat luar kota Tangerang bisa daftar program lowongan kerja

    Pencari kerja memindai kode respons cepat perusahaan saat bursa kerja di Kota Tangerang, Banten, Kamis (26/6/2025).

    Masyarakat luar kota Tangerang bisa daftar program lowongan kerja
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 13:31 WIB

    Elshinta.com – Masyarakat dari luar Kota Tangerang Banten diajak untuk ikut serta mendaftar dalam program lowongan kerja yang diselenggarakan selama Festival Al-A’zhom ke-12 tahun.

    “Bukan hanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Tangerang saja yang bisa ikut tetapi dari luar kota juga boleh. Intinya memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan,” kata Kepala Disnaker Kota Tangerang Ujang Hendra Gunawan di Tangerang. Kamis.

    Festival Al-A’zhom ke-12 berlangsung sejak tanggal 26 Juni hingga 6 Juli 2025. Stan lowongan kerja yang disediakan Disnaker paling banyak dikunjungi masyarakat. Ia mengungkapkan hampir sepekan berlangsung, sebanyak 17.412 pencari kerja telah memanfaatkan pelayanan lowongan kerja (job fair) di Festival Al-A’zhom dengan rincian 13.284 orang dari Kota Tangerang dan masyarakat luar Tangerang ada 4.128 orang.

    Ia melanjutkan, bursa kerja ini tidak menggantikan virtual job fair yang rutin diadakan tiap bulannya. Selain itu, Disnaker Kota Tangerang juga terbuka bagi komunitas yang ingin bekerja sama untuk membuka stan bursa kerja di tiap acaranya.

    “Kami selalu hadir di acara-acara yang dihadirkan oleh Pemkot Tangerang khususnya yang menghadirkan keramaian. Seperti, car free day, Festival Al-A’zhom yang sedang berlangsung dan kegiatan lainnya. Jadi, apabila ingin bekerja sama silakan bersurat kepada kami dan kami akan sediakan layanan job fair tersebut,” lanjutnya.

    Desi Ratna Asih asal Pasar Kemis berharap kegiatan seperti ini dapat lebih sering dihadirkan karena sangat membantu. Khususnya bagi masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan.

    “Saya dapat informasi ini dari Instagram. Mudah-mudahan bisa ke terima kerja dari job fair ini. Tadi, coba untuk kirim semua lamaran ke lowongan yang ada,” katanya.

    Pemerintah Kota Tangerang membuka stan pelayanan dari berbagai dinas selama kegiatan Festival Al-Azhom, mulai cek kesehatan gratis, layanan administrasi kependudukan, sembako murah, pembayaran pajak hingga lowongan kerja.

    “Kegiatan ini menjadi komitmen Pemkot Tangerang dalam memperkuat nilai keagamaan dan mendorong geliat ekonomi masyarakat melalui festival yang inklusif dan meriah,” kata Wali Kota Tangerang Sachrudin.

    Wali Kota mengajak masyarakat untuk hadir ke Festival Al Azhom yang digelar hingga 6 Juli 2025, karena banyak juga hiburan edukatif dan syiar agama dari para alim ulama. Bahkan, masyarakat yang belanja di stan UMKM Festival Al Azhom berkesempatan mendapatkan hadiah umroh melalui undian yang sediakan, sehingga sangat monumental sekali.

    “Festival ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul dan rekreasi, tetapi juga wadah pelayanan langsung bagi masyarakat. Kami ingin masyarakat mendapat manfaat nyata dari kegiatan ini,” katanya.

    Sumber : Antara

  • BGN Tetap Distribusikan Makan Gratis Walau Libur Sekolah, Ini Skemanya

    BGN Tetap Distribusikan Makan Gratis Walau Libur Sekolah, Ini Skemanya

    Badan Gizi Nasional (BGN) tetap mendistribusikan makan gratis (MBG) selama libur sekolah dengan jadwal pengiriman ke sekolah yang dilakukan setiap hari Senin dan Kamis.

    Juru Bicara BGN Redy Hendra Gunawan menjelaskan paket MBG selama hari libur sekolah akan dikombinasikan antara makanan siap santap dan paket makanan dalam kemasan.

    Tonton juga video berita lainnya di sini!

  • Libur Sekolah, Makanan MBG Dikirim ke Sekolah Setiap Senin dan Kamis

    Libur Sekolah, Makanan MBG Dikirim ke Sekolah Setiap Senin dan Kamis

    Libur Sekolah, Makanan MBG Dikirim ke Sekolah Setiap Senin dan Kamis
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com-

    Badan Gizi Nasional
    (BGN) memastikan, program
    makan bergizi gratis
    (
    MBG
    ) bakal tetap berjalan meski dalam masa libur sekolah.
    Juru Bicara BGN Redy  Hendra Gunawan menyebutkan, paket makanan MBG akan dikirim ke sekolah setiap hari Senin dan Kamis.
    “BGN akan tetap mendistribusikan MBG tanpa terpengaruh jadwal libur sekolah. Distribusi MBG akan tetap dilakukan selama enam hari, sedangkan untuk frekuensi dilakukan pengiriman di hari Senin dan Kamis,” kata Redy, Senin (30/6/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Redy menjelaskan, paket MBG selama hari libur sekolah akan dikombinasikan antara makanan siap santap dan paket makanan dalam kemasan.
    Mekanismenya, pada hari Senin, pihak sekolah akan menerima paket makanan siap santap untuk disantap hari Senin dan paket makanan kemasan untuk dikonsumsi pada hari Selasa dan Rabu.
    “Kemudian di hari Kamis, kami mendistribusikan lagi makan siap santap, dan pada hari Kamis diberikan paket makanan dalam kemasan untuk hari Jumat dan Sabtu,” ujar Redy.
    Paket makanan kemasan itu akan terdiri dari roti atau karbohidrat lainnya beserta telur, susu, dan buah.
    “Kemasan yang kami gunakan di dalam pemberian paket makanan untuk anak sekolah selama liburan menggunakan kantong gua ulang sehingga tidak mencemari lingkungan,” ucap Redy.
    Ia menegaskan, percepatan program MBG menjadi target BGN, yang dipengaruhi oleh penyediaan infrastruktur SPPG.
    Hingga saat ini, jumlah SPPG yang sudah beroperasi di seluruh wilayah Indonesia berjumlah 1.861, mencakup penerima manfaat sebanyak 5.582.470.
    Selama masa libur sekolah, MBG tetap beroperasi dengan penyesuaian menu agar anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi yang optimal.
    Program ini juga terus diawasi secara aktif oleh BGN guna memastikan efektivitas, efisiensi, dan keberlanjutan implementasinya.
    BGN berharap seluruh petugas SPPG dapat menjalankan tugas sesuai standar operasional yang telah ditetapkan agar manfaat program dapat dirasakan secara maksimal dan merata di seluruh lapisan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025

    1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025

     

    PIKIRAN RAKYAT – Terdapat 1.861 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah terbentuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Juni 2025. Dalam periode tersebut, tercatat penerima manfaat mencapai 5.566.648 orang.

    Hal tersebut tercatat dalam hasil Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri/Pimpinan Lembaga yang digelar di Ruang Rapat Utama Kemenko Bidang Pangan, Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, target program MBG adalah menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun. Anggaran yang sudah dialokasikan mencapai Rp 121 triliun hingga Desember 2025.

    Penyelesaian Peraturan Presiden tentang MBG dikatakannya akan dipercepat untuk membenahi tata kelola program.

    “Jelas arahan dari Bapak Presiden, melalui Mensesneg Prasetyo Hadi, kami disuruh percepat agar semakin banyak, semakin cepat, anak-anak kita yang menikmati MBG yang sangat diperlukan mereka untuk pertumbuhan atau gizi yang baik. Perpres mudah-mudahan minggu ini selesai,” katanya.

    Ia menambahkan, pemerintah terus mendorong percepatan pelaksanaan program MBG untuk memperkuat pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak.

    Pada kesempatan terpisah, Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, mengatakan, jumlah SPPG akan terus bertambah dalam beberapa bulan kedepan. Pada Agustus nanti, ditargetkan ada 7.000 SPPG.

    “Jumlah SPPG ini akan bertambah di bulan Juli dan Agustus. Di bulan Agustus, kami menargetkan penambahan jumlah SPPG sejumlah 7.000 SPPG dan secara eksponensial akan bertambah sampai bulan November dengan target total 32.000 unit SPPG di seluruh Indonesia,” katanya.

    Ia menambahkan, BGN mencatat sebanyak 72.521 orang telah bekerja dalam pelaksanaan operasional MBG di SPPG. Tak menutup kemungkinan bakal ada 1,5 juta tenaga kerja bakal terserap dari Program MBG.

    “Jadi, sampai 22 Juni 2025, BGN telah menyerap tenaga kerja dengan total 72.521 orang. Sampai nanti 32.000 (SPPG) terpenuhi, akan ada setidaknya 1,5 juta lapangan pekerjaan dari program ini,” ucap Redy.

    Wakil Menteri Agama, Romo R. Muhammad Syafi’i, mengatakan, pesantren telah berkontribusi aktif dalam mendukung program MBG, khususnya dalam pengelolaan dapur. Tetapi, hingga saat ini belum ada nota kesepahaman dengan BGN.

    “BGN tidak bisa berjalan sendiri, harus melibatkan banyak pihak dalam artian kerja sama yang resmi dengan Kementerian Agama. Karena Kementerian Agama dengan MBG sampai saat ini belum ada membuat MoU,” katanya.

    Syafi’i menekankan pentingnya kerja sama resmi antara BGN dan Kementerian Agama agar pelaksanaan MBG di lingkungan madrasah dan pesantren lebih terkoordinasi.

    “Kalau kita mau lihat di lapangan, sudah banyak istimewanya pesantren-pesantren yang dapurnya itu sudah kemudian di-up menjadi dapur MBG. Semuanya harus terlibat dan berperan serta menyukseskan program MBG ini,” katanya.

    Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, memberikan beberapa catatan terhadap MBG berdasarkan hasil reses di beberapa sekolah di Kota Bandung dan Kota Cimahi. MBG dinilainya masih harus melakukan pendataan sesuai kebutuhan sekolah, utamanya kebutuhan latar belakang sosial-ekonomi siswa dan jumlah pendataannya.

    Ledia mengatakan, ada sejumlah sekolah yang sebagian besar siswanya dari kalangan tidak mampu atau hampir semuanya tidak mampu. Ada siswa yang sulit untuk sarapan, tidak punya bekal, dan lain sebagainya. Maka sekolah ini seharusnya menjadi prioritas utama. Sementara ada sekolah yang mayoritas siswanya berasal dari keluarga mampu sehingga tidak begitu memerlukan program MBG.

    “Mengingat pelaksanaan program ini membutuhkan dana sangat besar dan saat ini bahkan belum bisa menjangkau semua sekolah di seluruh Indonesia, maka diperlukan pendataan yang lebih jelas agar diperoleh informasi akurat mana-mana sekolah yang harus diprioritaskan menerima program MBG ini,” katanya.***

  • Mutasi Polri, Dirlantas Polda Babel dan Kapolresta Pangkalpinang Berganti
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Juni 2025

    Mutasi Polri, Dirlantas Polda Babel dan Kapolresta Pangkalpinang Berganti Regional 25 Juni 2025

    Mutasi Polri, Dirlantas Polda Babel dan Kapolresta Pangkalpinang Berganti
    Tim Redaksi
    PANGKALPINANG, KOMPAS.com
    – Kepolisian Republik Indonesia kembali merotasi sejumlah Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen), termasuk di lingkungan
    Polda Bangka Belitung
    .
    Ada sejumlah pejabat utama dan Kapolres yang berganti.
    Pergantian posisi jabatan pada Korps Bhayangkara tertuang dalam Surat Telegram Kapolri terkait
    mutasi jabatan
    tertanggal 24 Juni 2025 yang ditandatangani ASSDM Polri Irjen Pol Anwar.
    “Ya, benar ada empat pejabat utama, termasuk
    Kapolresta Pangkalpinang
    ,” kata Kabid Humas Polda Babel Kombes Fauzan Sukmawansyah, Rabu (25/6/2025).
    Fauzan menuturkan, empat pejabat utama yang mengalami rotasi jabatan ialah Dir Binmas, Dir Lantas, Dir Samapta, dan Kabid Dokkes.
    Kemudian, Kapolresta Pangkalpinang dan sejumlah perwira menengah Polda Babel juga mendapatkan promosi jabatan.
    “Tentunya mutasi dan rotasi jabatan ini adalah hal biasa yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas personel Polri, pengembangan karier, serta
    tour of area
    dan
    tour of duty
    ,” ujar Fauzan.
    Mereka yang terkena mutasi ialah Kombes Pol Rudy Hermanto yang sebelumnya menjabat sebagai Dir Binmas, diangkat dalam jabatan baru sebagai Navigator Laut Madya Baharkam Polri.
    Jabatan Dir Binmas selanjutnya diemban oleh AKBP Ridwan Raja Dewa yang sebelumnya menjabat sebagai Wadir Samapta Polda Babel.
    Selanjutnya, Kombes Hendra Gunawan yang sebelumnya menjabat sebagai Dir Lantas, diangkat dalam jabatan baru sebagai Widyaiswara Kepolisian Madya TK II Sempim Lemdiklat Polri.
    Jabatan Dir Lantas selanjutnya diemban oleh Kombes Pol Prigadhi Suparjan yang sebelumnya menjabat sebagai Kakorsis Sespimma Sespim Lemdiklat Polri.
    Kemudian, Kombes Pol Yulian Perdana yang sebelumnya menjabat Dir Samapta, diangkat dalam jabatan baru sebagai Dir Resnarkoba Polda Sumsel.
    Jabatan Dir Samapta selanjutnya diemban oleh AKBP Nuryono yang sebelumnya menjabat sebagai Kabagada Rolog Polda Sumsel.
    Kombes Pol Wahju Hidajati Dwi Palupi yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Dokkes, diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabid Div Rodokpol Pusdokkes Polri.
    Jabatan Kabid Dokkes selanjutnya diemban oleh AKBP dr. I Nyoman Gustama yang sebelumnya menjabat sebagai Wakarumkit Bhayangkara TK II Denpasar Biddokes Polda Bali.
    Kombes Pol Gatot Yulianto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolresta Pangkalpinang diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabagjarlat Ditakademik Akpol Lemdiklat Polri.
    Jabatan Kapolresta Pangkalpinang selanjutnya diemban oleh AKBP Max Mariners yang sebelumnya menjabat sebagai Penata Kebijakan Kapolri Madya TK III Polda Bengkulu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPOM Respons Viral Menu Makan Bergizi Gratis di Tangsel Jadi Camilan-Bahan Mentah

    BPOM Respons Viral Menu Makan Bergizi Gratis di Tangsel Jadi Camilan-Bahan Mentah

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengawasan mutu dan keamanan pangan program makan bergizi gratis.

    Menurut Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar, pihaknya tidak hanya diberi mandat memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi anak-anak, tetapi juga terlibat aktif menganalisis kelayakan sumber pangan dan fasilitas dapur penyedia makanan.

    “Tanggung jawab BPOM mencakup dua hal penting. Pertama, kami dilibatkan dalam memastikan sumber pangan yang digunakan aman dan memenuhi standar. Kedua, kami juga mengevaluasi kelayakan dapur tempat makanan disiapkan. Ini merupakan instruksi langsung dari DPR RI, khususnya Komisi IX,” ungkap Taruna, Senin (23/6/2025).

    Ia juga menegaskan koordinasi antara BPOM dengan Badan Gizi Nasional belakangan telah dilakukan secara intensif untuk mendukung efektivitas program tersebut.

    “Jika terjadi keracunan makanan, kami pun bertanggung jawab atas mitigasinya. Data terakhir kami menunjukkan adanya 17 kejadian keracunan di 10 provinsi. Namun saat ini semua telah terkendali. Kasus-kasus itu kami tangani dengan cepat. Data terakhir menunjukkan sudah tidak ada lagi kasus keracunan,” jelasnya.

    Terkait Camilan: Fokus Jangka Panjang, Bukan Sekadar Harian

    Menanggapi polemik soal penggantian menu makan bergizi menjadi camilan, BPOM meminta publik untuk melihat program ini dalam konteks jangka panjang.

    “Camilan atau bukan, yang penting adalah kandungan gizinya. Pemenuhan gizi tidak bisa dinilai dari satu hari saja. Ini adalah proses berkelanjutan. Tidak selamanya bentuknya camilan, dan nanti saat semua sistem siap, nilai gizinya pun akan setara dengan makan utama,” kata Taruna.

    Ia menegaskan pendekatan bertahap dalam program ini penting dilakukan agar kualitas dan keamanan pangan benar-benar terjaga.

    Sebelumnya diberitakan, staf khusus Badan Gizi Nasional (BGN), Redy Hendra Gunawan menyebut pergantian menu makan bergizi gratis menjadi camilan maupun bahan mental adalah inisiatif Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tingkat daerah. Dalam kasus MBG di SDN Tangerang Selatan, hal ini dilakukan sebagai bentuk penyesuaian kondisi libur sekolah.

    “Inisiatif ini berasal dari SPPG di Tangerang Selatan. Mereka tetap berkomitmen menyalurkan makanan bergizi meski para siswa sedang libur. Maka dipilihlah alternatif berupa bahan mentah dan camilan siap konsumsi,” jelas Redy.

    Ia juga mengakui bahwa hingga saat ini BGN belum memiliki pedoman khusus terkait mekanisme pemberian makanan bergizi saat masa liburan sekolah. Namun, pihaknya terus melakukan uji coba agar program MBG tetap berjalan meski tidak dalam konteks pembelajaran aktif.

    “Karena siswa penerima manfaat sudah memasuki masa libur, kami sedang merancang sistem distribusi makanan bergizi selama periode ini. Prinsipnya, asupan gizi tetap tersalurkan meski tidak ada kegiatan belajar di sekolah,” tambahnya.

    (naf/kna)

  • BPOM Respons Viral Menu Makan Bergizi Gratis di Tangsel Jadi Camilan-Bahan Mentah

    Viral Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Camilan-Bahan Mentah, BGN Buka Suara

    Jakarta

    Program makan bergizi Gratis (MBG) di sekolah dasar negeri Tangerang Selatan kembali menjadi sorotan. Perubahan menu dari bahan mentah menjadi makanan ringan memicu reaksi beragam dari para orang tua murid. Mereka menilai bahwa camilan seperti biskuit, susu, roti, dan buah belum cukup memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi anak usia sekolah.

    Sebelumnya, menu MBG berupa bahan mentah seperti beras dan lauk pauk mentah yang harus dimasak di rumah. Kini, selama masa libur sekolah, siswa menerima paket MBG berisi makanan siap konsumsi yang dikategorikan sebagai camilan bergizi.

    Menanggapi isu ini, Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN), Redy Hendra Gunawan, buka suara dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Minggu (22/6/2025).

    Menurut Redy, perubahan menu MBG menjadi camilan dan bahan mentah merupakan inisiatif Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah, dalam upaya menyesuaikan dengan kondisi siswa yang sedang libur sekolah.

    “Pemilihan menu tersebut merupakan inisiatif dari SPPG di Tangerang Selatan. Mereka berupaya tetap memberikan makanan bergizi meski siswa sedang tidak bersekolah. Maka dipilihlah bentuk bahan mentah dan camilan siap konsumsi,” jelas Redy kepada wartawan.

    Redy juga menambahkan bahwa saat ini BGN belum memiliki desain atau kebijakan khusus terkait pemberian makan bergizi gratis selama masa libur sekolah. Namun, pihaknya tetap melakukan uji coba untuk memastikan program terus berjalan.

    “Para siswa penerima manfaat sudah memasuki masa libur sekolah. Kami sedang mendesain sistem pemberian makanan saat liburan, dan selama ini kami tetap berupaya menyalurkan makanan bergizi meski sekolah tidak aktif,” katanya.

    Sejauh ini, perubahan menu tersebut tidak berdampak pada kelompok lain, seperti ibu hamil dan menyusui. Mereka tetap mendapatkan MBG sesuai standar yang telah ditetapkan.

    (naf/kna)