Tag: Helmy Yahya

  • Rendang Willie Salim Hilang di Palembang, Bobon Santoso Tegas Harus Mau Capek: Gak Usah Niru Gue!

    Rendang Willie Salim Hilang di Palembang, Bobon Santoso Tegas Harus Mau Capek: Gak Usah Niru Gue!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Youtuber Bobon Santoso menyinggung persoalan tanggung jawab terkait tragedi rendang hilang milik konten kreator Willie Salim.

    Konten masak rendang daging sapi 200 kilogram di Palembang di halaman Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Selasa (18/3/2025) menjadi polemik.

    Konten Willie Salim tersebut viral di media sosial karena menyebut daging rendang 200 kilogram hilang diambil warga Palembang.

    “Bro WS mengira dirinya adalah Bobon Santoso, salah kalau anggap masak besar cuma sekedar konten doang,” kata Bobon Santoso dikutip TribunJakarta.com dari story instagram terverifikasi @bobonsantoso, Senin (24/3/2025).

    Bobon dan timnya menganggap kegiatan makan besar layaknya sebuah event.

    Sehingga persiapan kegiatan tersebut harus dilakukan sejak jauh-jauh hari serta mempertimbangkan dinamika yang terjadi di lapangan.

    “Ini beneran ga bisa main-main bayangin kuali tanpa pengawasan kita tiba-tiba, diisengin orang hal terburuk ditetesin racun, habis sudah kita,” kata Bobon.

    Bobon mengingatkan pentingnya bertanggungjawab penuh saat menggelar konten makan besar dari persiapan hingga selesai. 

    “Nukan ditinggal gitu aja, semuanya butuh waktu dan tenaga yang besar dan masih banyak lagi persiapan dan teknik kita mengeksekusi masak besar agar tetap sesuasi prosedur,” ucap Bobon.

    “Kasih tahu dia ga usah niru gue, minimal latihan dulu 3 bulan masak di Papua baru gue ladeni,” katanya.

    Bobon menilai butuh waktu yang lama agar hate speech terhadap Palembang hilang. 

    Menurut Bobon, gimmick konten berjudul tragedi rendang hilang merupakan murni kesalahan dari pihak Willie Salim, bukan orang Palembang.

    “Gue minta kalian enggak banding bandingin orang Palembang dengan saudara kita dimanapun. Rusuh atau enggaknya tergantung pihak pelaksana,” katanya.

    “Kalau gua instruksiin buat rebutan, dorong dorongan, bahkan menjarah, orang yang hadir pasti iya-in aja karena dikira bagian dari konten,” tuturnya.

    Ia pun kembali mengingatkan bahwa kegiatan masak besar bukan sekedar dijadikan konten saja. 

    Pihak penyelenggara atau tim konten kreator harus bertanggungjawab dari kegiatan itu dimulai hingga selesai.

    “Harus mau capek! Ga bisa tinggalin masakan gitu aja, kalo ada yang mati ker/acu/nan karena masakan kita siapa yang bertanggung jawab? 24 Jam postingan ini gw hapus. Males gw posting konten plagiat,” ucapnya.

    Willie Salim minta maaf

    Atas beredarnya bukti settingan hingga tanggapan keras dari Helmy Yahya, Willie Salim akhirnya minta maaf.

    Dalam akun Instagram @willie27_, Willie mengakui kesalahannya atas konten yang membuat nama Palembang tercoreng.

    Willie menjelaskan, ini adalah kali pertama dirinya memasak dalam jumlah besar.

    Karenanya, Willie awalnya berharap warga Palembang bisa menikmati buka puasa dengan rendang hasil masakannya.

    Willie mengaku merasa bahagia melihat antusiasme warga yang tinggi.

    “Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga,” akui Willie.

    Ia mengaku kaget melihat respons luar biasa dari warga yang berebut mengambil rendang tersebut.

    Lantaran hal tersebut, Willie menyebut daging rendangnya hilang bukan salah warga Palembang.

    “Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan,” ungkap Willie.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Willie Salim Bikin Konten Masak Rendang di Palembang Tak Berizin, Anwar Fuady: Gak Bisa Seenak Udel!

    Willie Salim Bikin Konten Masak Rendang di Palembang Tak Berizin, Anwar Fuady: Gak Bisa Seenak Udel!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Konten kreator yang kerap menggelar aksi sosial, Willie Salim, disebut tak memiliki izin saat membuat acara masak besar daging rendang 200 kg untuk warga Palembang di Benteng Kuto Besak (BKB). 

    Acara yang disebut tak berizin itu berakhir dengan kacau karena diadakan dengan cara acoan lantaran warga banyak yang berebutan mengambil daging rendang di dalam wajan hingga ludes. 

    Selain gagal, acara itu membuat nama kota Palembang tercoreng karena banjir hujatan dari publik yang geram melihat warga Palembang dinilai rakus mengambil rendang yang belum matang. 

    “Willie Salim ini tidak ada izin dari Dinas Pariwisata Kota Palembang, dia melakukan suatu hal yang cukup besar. Ini juga menyangkut jiwa manusia,” kata Ketua Persatuan Artis Sinetron Indonesia (Parsi), Anwar Fuady seperti dikutip dari Youtube Intens Investigasi yang tayang pada Minggu (23/3/2025). 

    Anwar juga menyebut bahwa kegiatan itu diselenggarakan dengan cara yang sembrono. 

    “Acara masak rendang ini, dilakukan secara tidak terkoordinir, tidak ada CEO, tidak ada tim panitia, tidak ada pengawalan padahal ini bisa membahayakan jiwa manusia,” jelasnya. 

    Sebab, acara itu dihadiri oleh begitu banyak massa. 

    Semestinya, Willie Salim memberikan kupon untuk pengambilan daging rendang yang sudah matang. 

    “Supaya tidak berebutan, kalau berebutan bahayanya apa? Kalau kecemplung masuk ke dalam kuali besar yang panas itu bagaimana? Jiwanya hilang. Nah, ini bukan masalah kecil makanya perlu ada pengawalan,” jelasnya. 

    “Jadi, enggak bisa seenak udel gitu aja, enggak bisa begitu,” tambahnya. 

    Minta di-take down

    Sebagai putra daerah, Anwar Fuady tak terima dengan konten masak besar rendang 200 kg yang dibuat oleh konten kreator, Willie Salim. 

    Ketua Persatuan Artis Sinetron Indonesia (Parsi) tersebut mengaku tersakiti dengan konten masak yang justru mencoreng nama baik kota Palembang. 

    “Sebagai ketua tetua dan juga panutan Sumatera Selatan, saya merasa sangat kecewa dan terluka hati saya melihat perbuatan ini (konten rendang). Membuat saya terluka, kontennya itu sangat merendahkan warga Palembang,” ujar Anwar seperti dikutip dari Youtube Intens Investigasi yang tayang pada Minggu (23/3/2025). 

    Aktris senior, yang kerap memerankan karakter antagonis tersebut pun meminta kepada Willie Salim untuk menghapus konten tersebut dari akun media sosialnya. 

    Selain itu, Willie Salim harus meminta maaf lagi kepada seluruh warga Sumatera Selatan.

    Anwar tidak puas dengan permintaan maaf yang sebelumnya diucapkan Willie. 

    “Kalau acara ini memang sengaja di-setting untuk keperluan bisnis dan lain-lain, saya minta saudara Willie Salim meminta maaf secara tulus ikhlas bukan basa basi seperti yang beredar di video itu. Itu basa basi aja.”

    “Tulus, ikhlas minta maaf kepada masyarakat bukan hanya kota Palembang, tetapi seluruh Sumatera Selatan,” pungkasnya. 

    Sebut settingan

    Pembawa acara kawakan asal Palembang, Helmy Yahya, turut tersinggung dengan raibnya 200 kg daging rendang yang diambil warga saat ditinggal masak konten kreator, Willie Salim. 

    Menurut Helmy, Willie berperan besar membuat nama kota Palembang di mata masyarakat Indonesia menjadi tercoreng. 

    Ia menaruh syak wasangka jika Willie sengaja meninggalkan rendang yang sedang dimasak dan dibiarkan diambil warga secara membabi buta.

    Eks Direktur Utama TVRI tersebut pun meyakini bahwa konten Willie memang settingan. 

    “Pribadi saya ini settingan, ya memang sengaja itu supaya daging (rendang) diambil, direbut. Ditinggal kan udah saya bilang ditinggal. Yang salah itu adalah yang meninggalkan (rendang),” ujar Helmy seperti dikutip dari Youtube Intens Investigasi yang tayang pada Minggu (23/3/2025). 

    Setelah kejadian itu viral, Willie menemui langsung Helmy Yahya dan meminta maaf kepada Helmy selaku salah satu tokoh masyarakat di Palembang. 

    Dalam pertemuan itu, Helmy tak menanyakan konten yang dibuat Willie settingan atau tidak. 

    “Saya enggak nanya, karena saya yakin kalau saya ditanya ini settingan. Dia mau ngaku enggak, enggak ada gunanya. Dia mengaku ini settingan, ini tidak. Kalau tidak ini settingan, dia sudah melakukan keteledoran, yang paling fatal itu dia tinggal dengan tidak ada pengamanan yang ketat,” pungkasnya. 

    Willie Salim minta maaf

    Kreator konten Willie Salim menyatakan bahwa hilangnya rendang satu ekor sapi yang sedang dimasak di kuali bukanlah salah warga Palembang, Sumatera Selatan.

    Ia menyampaikan dalam video permintaan maaf atas kegaduhan akibat kejadian itu.

    “Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan,” kata Willie dikutip dari akun Instagram @willie27_, Sabtu (22/3/2025).

    Dirinya mengaku baru pertama kali memasak dalam porsi untuk orang banyak.

    Dalam benaknya, ia ingin warga Palembang bisa berbuka puasa dan menikmati rendangnya bersama.

    “Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga,” tutur Willie.

    Ia berujar hanya terkejut melihat antusias tinggi warga yang mengambil rendangnya.

    Gara-gara unggahan soal hilangnya rendang Willie ini, sikap warga Palembang mendapat kecaman dari netizen.

    Sebagai informasi, Willie memasak rendang pada malam hari di ruang terbuka di Palembang.

    Saat ia pergi ke toilet sejenak, rendangnya sudah ludes diboyong warga menggunakan plastik hingga gayung. Padahal, rendang itu belum matang utuh dan masih panas.

    Dilaporkan polisi

    Willie Salim resmi dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel) atas kontennya yang viral terkait memasak 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

    Konten ini memicu kontroversi karena dianggap merusak citra warga Palembang dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

    Pada Sabtu (22/3/2025) malam, Kantor Hukum Ryan Gumay Lawfirm resmi melaporkan Willie Salim ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

    Pengacara Muhammad Gustryan dari Ryan Gumay Lawfirm mengonfirmasi laporan tersebut kepada Sripoku.com pada Minggu (23/3/2025).

    Tuntutan Hukum terhadap Willie Salim

    Ryan Gumay menyatakan bahwa sebagai warga asli Palembang, dirinya bersama masyarakat lainnya merasa keberatan dengan konten tersebut.

    “Benar, tadi malam kami mendatangi Polda Sumsel untuk melaporkan kejadian ini sebagai pengaduan masyarakat. Laporan kami sudah diterima dengan nomor LP LAP-20250322-3F227 pada Sabtu (22/3/2025),” ujar Ryan Gumay.

    Ryan menegaskan bahwa langkah hukum ini diambil sebagai bentuk efek jera bagi para kreator konten agar lebih mempertimbangkan dampak sosial dan konsekuensi hukum dari konten yang dibuat.

    “Kami juga telah menyerahkan beberapa alat bukti ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel, dan laporan kami sudah direspon melalui akun Banpol Sumsel,” tambahnya.

    Ryan berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dan meningkatkan statusnya menjadi laporan polisi model B.

    Adapun laporan tersebut mengarah pada dugaan pelanggaran Pasal 28 Ayat 2 dan 3 juncto Pasal 45 Ayat 1, 2, dan 3 serta Pasal 27 Ayat 1 dan 3 dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

    Selain laporan dari Ryan Gumay Lawfirm, selebgram Palembang Achmad Fuadi Irawan atau yang dikenal sebagai Adi BGP juga mengajukan laporan terhadap Willie Salim.

    Adi melaporkan Willie atas konten rendang yang disebutnya telah mencoreng reputasi Kota Palembang.

    Melalui unggahan di akun TikTok @febryan.to, Adi BGP mengajak komunitas kreator dan selebgram Palembang untuk mendukung laporan ini.

    Ia juga berencana melakukan dialog dengan Kapolresta Palembang terkait permasalahan tersebut pada Senin (24/3/2025).

    “Saya mengajak seluruh TikToker, kreator konten, dan selebgram untuk bersama-sama melaporkan Willie Salim serta berdiskusi dengan Kapolresta Palembang. Mohon dukungannya untuk hadir,” kata Adi BGP.

    Di sisi lain, seorang saksi bernama Hartati Syauqi yang mengaku berada di lokasi saat kejadian, memberikan kesaksiannya.

    Hartati menyebut bahwa insiden hilangnya rendang tersebut sebenarnya telah disetting oleh Willie Salim dan timnya.

    “Saya ada di lokasi, dan memang kejadian ini sudah disetting. Willie pergi makan di mobil selama 30 menit, bukan ke toilet seperti yang dikatakan. Rendang seharusnya butuh waktu lebih lama untuk matang, tetapi mereka memutuskan untuk meninggalkan dan menyetting semuanya,” ungkap Hartati. (Kompas.com/TribunJakarta.com). 

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Helmy Yahya Kecewa Konten Willie Salim Soal Daging Rendang Hilang

    Helmy Yahya Kecewa Konten Willie Salim Soal Daging Rendang Hilang

    Jakarta, Beritasatu.com – Konten viral yang dibuat oleh kreator konten Willie Salim terkait hilangnya 200 kilogram (kg) daging rendang menjadi perbincangan hangat dan menimbulkan kontroversi. Bahkan, presenter Helmy Yahya pun ikut berkomentar dan mengingatkan Willie.

    Video tersebut viral di media sosial (medsos) karena Willie Salim mengatakan, 200 kilogram daging rendang yang sedang dimasaknya hilang dan diduga diambil oleh warga Palembang.

    Salah satu yang memberikan reaksi keras terhadap konten tersebut adalah Helmy Yahya. Presenter legendaris Indonesia yang berasal dari Palembang ini ikut tersinggung dengan unggahan Willie Salim.

    Menurut Helmy Yahya, nama baik Palembang menjadi tercoreng akibat video tersebut. Ditambah lagi, warga Palembang dituduh memiliki sifat rakus akibat konten Willie Salim tersebut.

    Helmy Yahya mengkritik keras tindakan Willie Salim yang diduga sengaja meninggalkan daging rendang di tengah kerumunan orang dan kemudian menjadikannya konten.

    “Kenapa dibiarkan begitu lama di tengah kerumunan yang sangat ramai? Itu adalah kesalahan seorang kreator konten, seperti Willie Salim,” kata Helmy Yahya dikutip dari video TikTok dalam akun @palembangofficial, Senin (24/3/2025).

    Helmy juga mengungkapkan kekecewaannya terkait dampak negatif terhadap citra Palembang yang ditimbulkan oleh konten tersebut. Ia menyatakan, selama puluhan tahun berkecimpung dalam aksi sosial melalui acara televisi, dirinya tidak pernah mengalami hal seperti yang dialami Willie Salim.

    Willie Salim masak rendang di Palembang berujung kontroversi – (Instagram @willie27_/Istimewa)

    Lebih lanjut, kata Helmy, setiap kegiatan sosial yang dilakukannya selalu dipikirkan dengan matang, termasuk memikirkan semua risiko yang mungkin muncul.

    “Saya sudah melakukan banyak aksi sosial, seperti bedah rumah dan uang kaget, tetapi tidak pernah menimbulkan keributan. Semua kegiatan selalu diperhitungkan dengan hati-hati. Saat bedah rumah, kami selalu izin kepada masyarakat dan pengawalan polisi agar tidak terjadi kekacauan,” tuturnya.

    Helmy juga mencurigai ada unsur settingan dalam konten yang dibagikan oleh Willie Salim. Ia pun memberikan peringatan agar konten kreator tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain hanya untuk mengejar views, apalagi ekspresi wajah Willie terlihat tidak menunjukkan benar-benar terkejut.

    Helmy menambahkan, sebagai kreator konten seharusnya Willie memikirkan dampaknya sehingga konten atau karya diunggah tidak merugikan orang lain.

    “Tidak semua hal yang kita lakukan demi konten dan views harus, seperti ini. Mungkin Anda tidak sadar, tetapi apa yang dilakukan sekarang bisa mempermalukan sebagian orang Palembang,” jelas Helmy Yahya yang kecewa dengan konten Willie Salim.

  • Geram, Anwar Fuady Minta Willie Salim Take Down Konten Rendang: Permintaan Maafnya Cuma Basa Basi

    Geram, Anwar Fuady Minta Willie Salim Take Down Konten Rendang: Permintaan Maafnya Cuma Basa Basi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sebagai putra daerah, Anwar Fuady tak terima dengan konten masak besar rendang 200 kg yang dibuat oleh konten kreator, Willie Salim. 

    Ketua Persatuan Artis Sinetron Indonesia (Parsi) tersebut mengaku tersakiti dengan konten masak yang justru mencoreng nama baik kota Palembang. 

    “Sebagai ketua tetua dan juga panutan Sumatera Selatan, saya merasa sangat kecewa dan terluka hati saya melihat perbuatan ini (konten rendang). Membuat saya terluka, kontennya itu sangat merendahkan warga Palembang,” ujar Anwar seperti dikutip dari Youtube Intens Investigasi yang tayang pada Minggu (23/3/2025). 

    Aktris senior, yang kerap memerankan karakter antagonis tersebut pun meminta kepada Willie Salim untuk menghapus konten tersebut dari akun media sosialnya. 

    Selain itu, Willie Salim harus meminta maaf lagi kepada seluruh warga Sumatera Selatan.

    Anwar tidak puas dengan permintaan maaf yang sebelumnya diucapkan Willie. 

    “Kalau acara ini memang sengaja di-setting untuk keperluan bisnis dan lain-lain, saya minta saudara Willie Salim meminta maaf secara tulus ikhlas bukan basa basi seperti yang beredar di video itu. Itu basa basi aja.”

    “Tulus, ikhlas minta maaf kepada masyarakat bukan hanya kota Palembang, tetapi seluruh Sumatera Selatan,” pungkasnya. 

    Sebut settingan

    Pembawa acara kawakan asal Palembang, Helmy Yahya, turut tersinggung dengan raibnya 200 kg daging rendang yang diambil warga saat ditinggal masak konten kreator, Willie Salim. 

    Menurut Helmy, Willie berperan besar membuat nama kota Palembang di mata masyarakat Indonesia menjadi tercoreng. 

    Ia menaruh syak wasangka jika Willie sengaja meninggalkan rendang yang sedang dimasak dan dibiarkan diambil warga secara membabi buta.

    Eks Direktur Utama TVRI tersebut pun meyakini bahwa konten Willie memang settingan. 

    “Pribadi saya ini settingan, ya memang sengaja itu supaya daging (rendang) diambil, direbut. Ditinggal kan udah saya bilang ditinggal. Yang salah itu adalah yang meninggalkan (rendang),” ujar Helmy seperti dikutip dari Youtube Intens Investigasi yang tayang pada Minggu (23/3/2025). 

    Setelah kejadian itu viral, Willie menemui langsung Helmy Yahya dan meminta maaf kepada Helmy selaku salah satu tokoh masyarakat di Palembang. 

  • Muncul Cerita Baru di Balik Daging Rendang Hilang di Palembang, Willie Salim Minta Maaf

    Muncul Cerita Baru di Balik Daging Rendang Hilang di Palembang, Willie Salim Minta Maaf

    TRIBUNJATENG.COM – Willie Salim akhirnya meminta maaf soal masak daging rendang 200 kilogram di Palembang yang disebut hilang saat ditinggal ke toilet.

    Konten yang dibuat Willie Salim itu berbuntut panjang.

    Warga Palembang tak terima karena mereka tampak seperti mengambil daging secara brutal.

    Banyak yang kemudian menceritakan kisah masak daging rendang tersebut sesuai yang mereka tahu di lapangan.

    Sejumlah nama terkenal juga ikut berkomentar.

    Salah satu sosok yang memberikan komentar pedas adalah Helmy Yahya.

    Presenter legend Indonesia yang berasal dari Palembang tersebut dibuat geram dengan konten Willie Salim. Menurutnya, nama Palembang pun jadi tercoreng.

    RENDANG HILANG: Influencer Willie Salim saat masak rendang 200 Kg di Palembang, Selasa (18/3/2025). Namun, ia terkejut saat tahu daging 200 kg tersebut hilang sekejap. (TikTok Willie Salim)

    Diwartakan sebelumnya, viral video Willie Salim soal daging rendang sebanyak 200 kilogram yang dimasaknya tiba-tiba hilang dalam waktu singkat.

    Rendang yang rencananya akan dibagikan Willie untuk buka puasa bersama warga Palembang itu ternyata belum matang hingga hari sudah gelap.

    Kala itu diceritakan Willie Salim, dagingnya mendadak hilang di tengah proses memasak saat dirinya pamit ke toilet.

    Kemudian saat Willie kembali, daging yang sedianya masih dimasak dalam kuali besar itu ternyata sudah ludes.

    Gara-gara konten Willie Salim yang telah ditonton pengguna TikTok sebanyak 55 juta itu, nama Palembang ramai dicemooh.

    Isu settingan

    Beberapa hari setelah konten Willie Salim itu viral, seorang konten kreator asal Palembang, Suzannita menguak isu mengejutkan.

    Suzannita menyebut bahwa ada pengakuan dari warga Palembang yang berada di lokasi saat Willie Salim masak rendang 200 kg.

    Dari pengakuan warga tersebut, munculah isu bahwa konten Willie Salim soal daging rendang 200 kg hilang cuma settingan belaka.

    “Ada percakapan dari seseorang bernama Hartati Syauqi yang mengatakan memang sudah diset. Willie keluar area 25 menit untuk dibikin sesuatu yang seru. Karena kalau dimasak rendang itu bisa matang sebelum sahur,” kata Suzannita dalam konten TikTok-nya di akun @suzannita_.

    Dalam konten tersebut, Suzannita juga membagikan isi pengakuan dari warga.

    “Saya ada di lokasi. Willie tidak ke toilet, dia pergi ke mobil untuk makan, tidak dijaga karena cuma ada 1-2 polisi. Rendang tidak matang-matang harus nunggu 4 jam lagi dan mereka memutuskan setting semuanya,” tulis akun Hartati.

    Usai membaca pengakuan dari warga tersebut, Suzannita pun memberikan respon.

    “Kalau benar-benar kejadiannya settingan, ini benar-benar tindakan yang sangat disayangkan. Udah berapa hari ini Palembang menjadi cibiran di media sosial, disebut tidak tertib, rakus, dibandingkan dengan kerumunan di Prindavan,” ujar Suzannita.

    “Kalau informasi dari Hartati Syauqi ini benar, bahwa rendang belum matang dan sengaja ditinggalkan tanpa pengawasan, Wi llie Salim harus tanggung jawab atas nama besar Kota Palembang,” sambungnya.

    Respon Helmy Yahya

    Tak cuma Suzannita, Helmy Yahya pun turut mengurai tanggapannya atas konten Willie Salim tesrebut.

    Helmy menyoroti aksi Willie Salim yang bak sengaja meninggalkan daging rendang di tengah kerumunan orang.

    “Orang nuduh, kenapa lama banget meninggalkan daging-daging itu di tengah kerumunan massa yang banyak banget yang itu diharapkan oleh seorang konten kreator Willie Salim,” ujar Helmy Yahya dalam video di akun TikTok @palembangofficial.

    Terkait dengan konten Willie tersebut sehingga membuat nama Palembang jelek, Helmy bereaksi keras.

    Helmy mengaku selama puluhan tahun melakukan aksi sosial lewat tayangan televisi, ia tidak pernah mengalami kejadian seperti yang dialami Helmy.

    Sebab tiap kegiatan dan aktivitasnya, Helmy selalu memperhitungkan semua resikonya.

    “Saya mengikuti jejakmu selama ini, bagi-bagi uang dan sebagainya. Sorry ya, saya udah melakukan itu berpuluh tahun yang lalu melalui bedah rumah dan uang kaget tapi tidak pernah sampai menimbulkan keos. Karena semuanya kita pikirin. Tiap kali kami bedah rumah, kami izin ke masyarakat, uang kaget saya dikawal polisi supaya tidak terjadi kegaduhan seperti ini,” ungkap Helmy Yahya.

    Karenanya, Helmy mengurai dugaan adanya unsur settingan di konten Willie Salim.

    Helmy pun mengingatkan Willie agar jangan melakukan hal-hal kotor demi mengejar penonton.

    “Masalahnya orang banyak menduga ini settingan, ekspresi mukamu enggak begitu kaget juga. Enggak bisa begitu sebagai konten kreator, pikirkanlah. Enggak semua yang kita lakukan demi mengejar konten, demi mengejar views melakukan hal seperti ini. Mungkin Anda tidak sadar atau sadar, apa yang dilakukan sekarang itu mempermalukan sebagian orang Palembang,” pungkas Helmy.

    Sebagai warga asli Palembang, Helmy pun tak terima jika kampung halamannya dicitrakan buruk.

    “Enggak segitunya kali orang Palembang, tercitrakan antara lain, ini kan masalah persepsi ‘wah orang Palembang enggak bisa diatur, rakus, yang belum matang aja diserbu habis’,” imbuh Helmy.

    “Perhitungkan apa dampak dari konten tersebut,” katanya.

    Willie Salim minta maaf

    Atas beredarnya bukti settingan hingga tanggapan keras dari Helmy Yahya, Willie Salim akhirnya minta maaf.

    Dalam akun Instagram @willie27_, Willie mengakui kesalahannya atas konten yang membuat nama Palembang tercoreng.

    Willie menjelaskan, ini adalah kali pertama dirinya memasak dalam jumlah besar.

    Karenanya, Willie awalnya berharap warga Palembang bisa menikmati buka puasa dengan rendang hasil masakannya.

    Willie mengaku merasa bahagia melihat antusiasme warga yang tinggi.

    “Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga,” akui Willie.

    Ia mengaku kaget melihat respons luar biasa dari warga yang berebut mengambil rendang tersebut.

    Lantaran hal tersebut, Willie menyebut daging rendangnya hilang bukan salah warga Palembang.

    “Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan,” ungkap Willie. (TribunnewsBogor.com)

  • Gubernur Sumsel Bilang Orang Palembang Dipermalukan Demi Konten Rendang Willie Salim – Halaman all

    Gubernur Sumsel Bilang Orang Palembang Dipermalukan Demi Konten Rendang Willie Salim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG –  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru berang dengan konten Willie Salim soal 200 kg daging sapi yang hilang saat buka puasa bersama di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

    Herman Deru mengatakan warga Palembang tidak salah.

    Ia menuding sang influencer Willie Salim sengaja membuat konten tersebut agar mendapatkan uang.

    “Wong kito yang salah? Idak. Memang dia sengaja, itu salah satu yang kalau dilihat oleh anak-anak itu belum cukup umur akan menganggap itu benar.”

    “Padahal itu orang yang cari uang,” ujar Herman Deru, Sabtu (22/3/2025), dilansir dari Tribun Sumsel.

    Herman Deru mengatakan warga Palembang dipermalukan buntut konten tersebut.

    Meski begitu, ia tidak menyalahkan warga Palembang yang sudah mengambil rendang saat itu.

    “Kita dipermalukan. Jadi kalau aku adalah orang yang tidak paham dengan kejadian ini dan aku tidak menyalahkan sedulur-dulur kita yang mengambil,” tandasnya.

    Helmy Yahya: Demi Konten

    Artis senior asal Palembang, Helmy Yahya, ikut angkat bicara.

    Helmy Yahya menyentil sikap Willie Salim si konten kreator yang dinilai telah menyakiti warga Palembang.

    Dalam video unggahannya itu, Helmy Yahya

    “Assalamualaikum jadi saya banyak sekali mendapatkan BM, WA dari masyarakat Palembang menyatakan pendapat saya tentang apa yang dilakukan seorang konten kreator Willie Salim,” kata Helmy Yahya.

    “Persoalannya orang menuduh, kenapa lama banget meninggalkan daging-daging itu ditengah kerumunan masa yang banyak,” sambungnya.

    Helmy sendiri mengaku mengikuti jejak Willie Salim yang dikenal kerap berbagi kepada masyarakat menegah ke bawah.

    Namun jauh sebelum Willie Salim, adik Tantowi Yahya ini sudah lebih dulu terjun dalam kegiatan sosial tersebut, tetapi tak pernah menimbulkan kegaduhan.

    “Sorry ya saya sudah melakukan itu berpuluh-puluh tahun melalui bedah rumah, uang kaget, sampai menimbulkan keos, karena semuanya kami pikirin, kamj izin ke masyarakat, Uang Kaget saya dikawal oleh Polisi agar tidak menimbulkan kegaduhan seperti ini,” bebernya.

    Terkait konten yang dibuat Willie Salim banyak yang beranggapan bahwa settingan.

    Hal ini menimbulkan asumsi bahwa warga Palembang rakus serta susah diatur.

     Maka dari itu, Helmy Yahya meminta Willie Salim untuk memberikan klarifikasi.

    “Ekspresi mukamu gak kaget juga. Ini menurut saya gak bisa begitu sebagai content creator, pikirkanlah gak semua yang kita lakukan demi mengejar konten views dengan melakukan hal-hal seperti itu,” ujar Helmy.

    “Mungkin anda tidak sadar atau mungkin juga sadar bahwa itu mempermalukan sebagian orang-orang Palembang.

    Nggak segitunya kali orang Palembang,” beber Helmy Yahya.

    Helmy pun berpesan kepada konten kreator agar lebih memikirkan dampak dari perbuatannya.

    “Silahkan melakukan kreativitas apapun tapi pikirkan dampaknya, termasuk foodvlogger yang demikian menilai orang sampai restorannya tutup, warung tutup padahal utang belum selesai,” terangnya.

    “Kalau kamu salah minta maaflah, gak semua orang Palembang seperti itu, apa yang kamu lakukan cukup menampar banyak orang dan saya ikut andil dalam rangka membuat kota Palembang itu menjadi lebih baik, jadi Willie Salim saya menunggu sikapmu,”.

    Pada keterangan unggahannya itu, Helmy Yahya kembali mengingatkan agar content kreator tersebut tak hanya memikirkan mencari viewer.

    Namun, pertanggungjawabkan dampaknya hingga menimbulkan citra buruk terhadap warga Palembang.

    “Untuk @Willie27 Enggak begitu caranya cari viewer dan cari uang, Boy! Kreatifitas tdk harus menyakiti banyak orang,” tulis keterangan unggahannya melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu, 2 Maret 2025.

    Sudah Minta Maaf

    Sebelumnya, Willie telah menyampaikan permintaan maaf kepada warga Palembang usai video masak besar daging rendang 200 kilogram viral.

    Baca selengkapnya berita permintaan maaf Willie : Konten Rendang Viral, Willie Salim Minta kepada Warga Palembang, Akui Itu Kesalahannya

    Dilaporkan ke polisi

    Willie kini dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel) oleh kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, Willie dilaporkan oleh salah satu anggota firma hukum tersebut yaitu Muhammad Gustryan pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Baca selengkapnya soal laporan Willie ke polisi :  Buntut Panjang Konten Masak Rendang, Willie Salim Dilaporkan, Dianggap Bikin Rusak Citra Palembang

    Sumber: Tribun Sumsel

     

  • Pj Wali Kota Kediri Kedatangan Tamu Presenter Helmy Yahya, Hal Ini yang Dibincangkan

    Pj Wali Kota Kediri Kedatangan Tamu Presenter Helmy Yahya, Hal Ini yang Dibincangkan

    Kediri (beritajatim.com) – Kota Kediri kembali mendapat sorotan positif berkat kepemimpinan Pj Wali Kota Zanariah yang dinilai inovatif dan membanggakan. Hal ini disampaikan langsung oleh presenter kenamaan Helmy Yahya saat berkunjung ke Rumah Dinas Wali Kota Kediri pada Senin (9/12/2024).

    Dalam kunjungan tersebut, Helmy didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, Yayat Cadarajat, dan berbincang panjang lebar tentang berbagai potensi serta prestasi Kota Kediri.

    Helmy Yahya mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan Kota Kediri yang kini tidak hanya dikenal sebagai pusat industri besar seperti PT Gudang Garam Tbk, tetapi juga sebagai daerah yang terus menggali potensi lain, seperti pariwisata dan jasa.

    “Saya dengar Ibu Zanariah adalah salah satu Pj Wali Kota terbaik di Indonesia, bahkan masuk empat besar nasional, dan tiga lainnya adalah laki-laki. Ini luar biasa membanggakan,” ujar Helmy Yahya.

    Menurutnya, kolaborasi yang dijalin Zanariah dengan berbagai stakeholder seperti BI, OJK, perbankan, hingga perusahaan besar menjadi kunci dalam mengembangkan potensi lokal.

    Zanariah menjelaskan berbagai langkah yang telah dilakukan selama masa jabatannya. Fokusnya adalah memperkuat sektor jasa dan pariwisata, mengingat Kota Kediri memiliki keterbatasan sumber daya alam.

    Salah satu strategi utama adalah mengoptimalkan keberadaan Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri dengan menjadikan Kota Kediri sebagai pusat akomodasi wisata.

    “Kami menghidupkan kembali homestay untuk mendorong ekonomi kerakyatan, bekerja sama dengan Stasiun Kediri untuk meningkatkan akses wisatawan, serta menjaga sumber mata air yang menjadi aset penting daerah ini,” ungkap Zanariah.

    Helmy Yahya juga menyoroti potensi historis Kota Kediri yang menurutnya belum tergali secara optimal. Dengan sejarah besar Kerajaan Kediri dan Dhaha, Kediri dapat menjadi destinasi wisata sejarah kelas dunia.

    “Kalau bisa dikemas dengan storytelling yang kuat, seperti Acropolis di Yunani atau Ephesus di Turki, Kediri bisa dikenal lebih dari sekadar kota Gudang Garam,” kata Helmy.

    Zanariah menambahkan bahwa upaya kolaborasi dengan PT KAI untuk menanam pohon mangga podang sebagai pohon pelindung dan revitalisasi aset-aset heritage, seperti lokomotif tua di Stasiun Kediri, merupakan langkah konkret dalam memperkuat citra Kediri sebagai destinasi wisata historis.

    Di akhir pertemuan, Helmy Yahya mengapresiasi visi Zanariah dalam memanfaatkan potensi lokal dan berharap penerusnya dapat melanjutkan program-program yang telah dirintis.

    “Kediri harus dikenal lebih luas, tidak hanya sebagai kota industri tetapi juga pusat budaya dan sejarah yang kaya. Apa yang sudah dimulai oleh Ibu Zanariah harus diteruskan,” tutup Helmy Yahya. [nm/ian]

  • Bos BRI Sebut Geliat UMKM Masih Positif – Page 3

    Bos BRI Sebut Geliat UMKM Masih Positif – Page 3

    Sebelumnya, pada era digital, teknologi menjadi kunci penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat bertahan dan berkembang.

    CTO of Tokopedia, Herman Widjaja menuturkan, teknologi memungkinkan UMKM untuk menjangkau pasar lebih luas tanpa bergantung pada toko fisik. “Dengan platform digital seperti Tokopedia, UMKM dapat membuka toko online dan mengakses pelanggan di seluruh Indonesia,” ujarnya pada acara InspiraFest 2024, Sabtu (9/11/2024).

    Selain itu, Widjaja juga menyoroti pentingnya digital presence yang kuat terutama melalui media sosial, sehingga bisnis dapat terlihat lebih profesional dan menarik di mata para konsumen.

    Sementara itu, CEO Indodax, Oscar Darmawan menekankan pentingnya untuk memilih teknologi sesuai dengan kebutuhan bisnis. Contohnya menggunakan kecerdasan buatan (AI), tetapi di sisi lain, meskipun teknologi ini bermanfaat tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

    “UMKM perlu memantau teknologi yang relevan, namun jangan terburu-buru agar biaya tetap terjangkau,” ungkap Darmawan.

    Widjaja juga menambahkan, produktivitas SDM dalam UMKM juga perlu ditingkatkan agar bisnis lebih kompetitif. “Tanpa peningkatan produktivitas, sulit bagi UMKM untuk bersaing.”

    Founder of Yahya & Yahya, Helmy Yahya juga setuju hal tersebut. “Di era digital dan geopolitik yang dinamis ini, UMKM harus siap mengikuti perkembangan agar tidak tertinggal,” ujarnya.

    Ketiga sosok itu menegaskan, dengan kombinasi teknologi yang tepat, kehadiran digital, serta SDM yang berkualitas, setiap UMKM di Indonesia dapat memperkuat daya saing dan berkontribusi besar pada ekonomi nasional.