Tag: Helmy Santika

  • Kasus Polisi Ditembak, Oknum TNI Diduga Pakai 3 Jenis Senpi Berbeda

    Kasus Polisi Ditembak, Oknum TNI Diduga Pakai 3 Jenis Senpi Berbeda

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Sejumlah temuan baru terungkap dalam kasus polisi ditembak hingga tewas di Way Kanan, Lampung. Terbaru, pelaku oknum TNI diduga menggunakan tiga jenis senjata api (senpi) berbeda. 

    Fakta tersebut berdasarkan barang 13 butir selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian. Dari 13 buah selongsong peluru yang diamankan sebagai barang bukti yakni, dua butir selongsong dengan ukuran sembilan milimeter yang umum digunakan pada senjata api pistol.

    Kemudian tiga buah selongsong ukuran 7,62 mm dan delapan butir kaliber 5,56 milimeter yang ukurannya lebih panjang. Dua jenis ukuran kaliber ini pada umumnya digunakan untuk senjata laras panjang.

    “Jadi diduga ada tiga jenis senjata yang digunakan untuk melakukan penembakan,” ucap Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, Rabu (19/3/2025).

    Polda Lampung akan  melakukan uji balistik dan metalurgi terhadap selongsong yang ditemukan untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan dalam penembakan tersebut.

    “Apakah ini ditembak senjata laras panjang atau pendek, lalu apakah senjata merek pabrikan atau rakitan,” imbuh Helmy Santika.

    Polda Lampung juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya, empat ekor ayam, uang tunai Rp 21 juta, pisau taji, hasil autopsi, dan pakaian ketiga korban.

    Dikatakan Helmy, Polda Lampung, Kodam 2 Sriwijaya dan Korem 043 Garuda Hitam masih terus melakukan penyelidikan dan investigasi gabungan untuk mengungkap kasus tiga polisi tewas ditembak saat menggerebek aren judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

    Dua oknum anggota TNI pelaku penembakan saat ini masih berstatus saksi dan sedang dalam pemeriksaan oleh Detasemen Polisi Militer Lampung. Dari penyelidikan yang dilakukan, Polda Lampung baru menetapkan satu orang warga sipil sebagai tersangka atas kasus tindak pidana perjudian. Dalam kasus polisi tewas ditembak ini, Polda Lampung telah memeriksa 14 orang saksi.

  • Kasus Polisi Tewas Ditembak, Ibu Korban Tuntut Pelaku Dihukum Berat

    Kasus Polisi Tewas Ditembak, Ibu Korban Tuntut Pelaku Dihukum Berat

    Lampung, Beritasatu.com – Suryalina, ibunda Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta, salah satu korban kasus polisi ditembak hingga tewas di Lampung berharap pelaku yang membunuh anaknya dihukum berat.

    Suryalina menegaskan pelaku tidak akan bisa mengembalikan nyawa anaknya. Maka dari itu, hukuman yang berat harus diberikan terhadap pelaku.

    “Saya berharap pelakunya dihukum seberat-beratnya, seadil-adilnya karena enggak akan bisa mengembalikan nyawa anak saya. Itulah harapan saya sebagai orang tua. (Dihukum) seberat-beratnya,” tegas Suryalina saat menerima kedatangan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam dan Supardi Hamid di kediamannya di Bandar Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Anggota Kompolnas Choirul Anam menegaskan, pihaknya akan mendorong upaya hukum secara maksimal dalam kasus polisi ditembak hingga tewas di Lampung.

    “Mohon kami dibantu dan ini menjadi tugas kita. Ya, kalau ada informasi macam-macam, mohon kami dikasih tahu agar kami bisa mendorong upaya hukum yang semaksimal-maksimalnya. Karena ini tugas mulia, penegakan hukum mendapatkan hambatan sampai hilangnya nyawa,” ujar Anam dihadapan Suryalina.

    Diketahui, dua anggota TNI mengakui sebagai pelaku penembakan tiga polisi saat penggerebekan arena perjudian sabung ayam di kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025).

    Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil investigasi bersama dengan Pomdam Sriwijaya. Kedua anggota TNI itu sudah menyerahkan diri ke polisi militer.

    “Sudah ada dua orang yang menyerahkan diri dan keduanya berdasarkan pengakuannya berada di TKP. Kemudian juga melakukan penembakan dan membawa senjata api jenis rakitan. Ini yang sedang didalami,” kata Helmy dalam konferensi pers kasus polisi tewas ditembak di Lampung, Rabu (19/3/2025).

  • Pangdam: 2 TNI Terduga Pelaku Penembakan Polisi di Lampung Masih Saksi

    Pangdam: 2 TNI Terduga Pelaku Penembakan Polisi di Lampung Masih Saksi

    Jakarta, Beritasatu.com – Dua anggota TNI terduga pelaku penembakan tiga polisi di arena perjudian sabung ayam kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung belum ditetapkan sebagai tersangka oleh Pomdam Sriwijaya. 

    “Dua oknum ini statusnya masih sebagai saksi ya, jangan nanti dibilang sebagai tersangka dan sebagainya. Saksi ya,” kata Pangdam Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis dalam konferensi pers bersama Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika di Bandar Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Menurut Ujang, keduanya belum dijadikan tersangka karena masih dibutuhkan alat bukti dan keterangan saksi-saksi yang cukup. Saat ini kedua anggota TNI masih diperiksa secara intensif di Denpomdam Lampung. 

    Tim Denpom juga masih mencari senjata yang diduga digunakan pelaku saat melakukan penembakan terhadap tiga polisi di Lampung pada Senin (17/3/2025).

    Ujang menduga ada tiga jenis senjata yang meletus di lokasi kejadian. Hal ini berdasarkan hasil oleh TKP ditemukan 13 selongsong peluru dalam tiga kaliber berbeda. 

    Ujang juga mengaku kedua anggota TNI aktif terduga pelaku penembakan polisi belum dites urine karena sejauh ini belum ditemukan indikasi penggunaan narkoba. 

    Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan tidak tertutup kemungkinan pelaku penembakan tiga polisi di Lampung lebih dari dua orang. Hal ini karena saat kejadian banyak orang di lokasi.

    “Apakah pelakunya bisa dua, atau tiga, atau empat, atau lima? Bisa saja, sejauh mana informasi yang kita miliki untuk membuktikan keterlibatan pelaku lain,” katanya. 

    Helmy meminta masyarakat bersabar karena proses penyelidikan atas penembakan tiga polisi di Lampung masih terus dilakukan oleh Polda Lampung bersama Pomdam Sriwijaya. Dia berjanji akan menyampaikan setiap perkembangan ke publik.

  • 2 Anggota TNI Akui Lakukan Penembakan 3 Polisi di Lampung

    2 Anggota TNI Akui Lakukan Penembakan 3 Polisi di Lampung

    Jakarta, Beritasatu.com – Dua anggota TNI mengakui sebagai pelaku penembakan tiga polisi saat penggerebekan arena perjudian sabung ayam di kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025).

    Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil investigasi bersama dengan Pomdam Sriwijaya. Kedua anggota TNI itu sudah menyerahkan diri ke polisi militer.

    “Sudah ada dua orang yang menyerahkan diri dan keduanya berdasarkan pengakuannya berada di TKP. Kemudian juga melakukan penembakan, dan membawa senjata api, namun disampaikan senjata apinya jenis rakitan. Ini yang sedang didalami,” kata Helmy dalam konferensi pers di Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Menurutnya polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk 13 petugas yang diterjunkan saat penggerebekan arena judi sabung ayam dan seorang warga sipil yang sudah ditetapkan sebagai tersangka perjudian.

    Selain itu, dari oleh tempat kejadian perkara (TKP) penembakan tiga polisi di Lampung ditemukan 13 selongsong peluru, terdiri dari delapan butir selongsong amunisi kaliber 5,56 milmeter (mm), tiga butir kaliber 7,62 mm, dan dua butir kaliber 9 mm.

    “Sudah dikirim ke laboratorium forensik untuk dilakukan pemeriksaan,” ujar Helmy.

    Tiga polisi yang meninggal dunia ditembak saat penggerebekan arena perjudian sabung ayam tersebut, adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lisiyanto, dan dua anggotanya Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda Ghalib Surya Ganta.

    Penembakan polisi di Lampung disayangkan berbagai pihak. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji mengusut tuntas kasus ini.

  • 3 Polisi Tewas di Sabung Ayam Way Kanan, Kapendam: Lokasinya "Texas", "Hitam"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Maret 2025

    3 Polisi Tewas di Sabung Ayam Way Kanan, Kapendam: Lokasinya "Texas", "Hitam" Regional 19 Maret 2025

    3 Polisi Tewas di Sabung Ayam Way Kanan, Kapendam: Lokasinya “Texas”, “Hitam”
    Editor
    KOMPAS.com
    – Lokasi
    sabung ayam
    yang digerebek polisi di Kampung Karang Manik, Kabupaten
    Way Kanan
    ,
    Lampung
    , dikenal sebagai daerah rawan kejahatan dan peredaran senjata api rakitan.
    Wilayah itu bahkan dijuluki “Texas” karena kerap terjadi tindakan kriminal bersenjata.
    Hal tersebut diungkapkan Kepala Penerangan Kodam (
    Kapendam
    ) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, saat memberikan keterangan di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (18/3/2025).
    Eko menjelaskan, saat penggerebekan berlangsung, polisi sempat melepaskan tembakan peringatan.
    Namun, tembakan itu dibalas dari arah
    lokasi sabung ayam
    hingga menyebabkan tiga anggota polisi tewas tertembak.
    “Ada tembakan balik dari lokasi kejadian. Ini yang menjadi hal yang harus dipahami, siapa yang menembak, siapa yang gunakan senjata apa, ini masih dalam proses investigasi lapangan,” ujar Eko.
    Eko mengatakan, senjata api yang digunakan untuk menembak tiga polisi tersebut hingga kini belum ditemukan.
    Namun, uji balistik terhadap amunisi yang bersarang di tubuh korban akan dilakukan guna mengungkap asal senjata yang digunakan pelaku.
    “Nah, yang perlu saya tambahkan sedikit, mungkin kita semua tahu bahwa daerah lokasi yang digunakan dalam sabung ayam ini daerah yang istilahnya ‘Texas’, ‘hitam’,” tuturnya.
    “Artinya, senjata-senjata (api) yang beredar di sana itu sudah turun-temurun kita ketahui, jadi perbincangan umum, dapat dari mana,” ujarnya.
    Eko meminta masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi yang masih berjalan. Termasuk pemeriksaan terhadap dua anggota TNI yang diduga terlibat dalam peristiwa penembakan tersebut.
    “Dari keterkaitan, apakah pelaku atau orang lain yang menggunakan senjata, mohon bersabar, kami masih melakukan investigasi di lapangan bersama Polda Lampung,” kata Eko.
    Sebelumnya, Kodam II/Sriwijaya menyatakan ada dua prajurit TNI yang menyerahkan diri ke Polisi Militer Angkatan Darat (Denpom II/3 Lampung), usai insiden penembakan yang menewaskan tiga polisi di lokasi sabung ayam tersebut.
    Keduanya adalah Peltu Lubis, Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah, anggota Subramil Negara Batin.
    “Keberadaan dua orang anggota oknum yang diduga ada di lokasi (sabung ayam) memang saat ini sudah menyerahkan diri di Denpom II/3 Lampung,” ucap Eko, dalam konferensi pers di Kodam II/Sriwijaya, Selasa (18/3/2025).
    Arena sabung ayam yang menjadi lokasi penembakan tiga anggota polisi Polda Lampung berada di tengah perkebunan karet di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin.
    Dari video udara yang diterima, lokasi perjudian itu tersembunyi di bawah rerimbunan pohon karet, jauh dari permukiman warga.
    Akses menuju lokasi masih berupa jalan tanah merah dengan kiri dan kanan dipenuhi kebun karet serta palawija milik warga.
    Sejumlah barang yang diduga milik para penjudi terlihat tertinggal di lokasi, termasuk sepeda motor dan mobil.
    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika membenarkan bahwa lokasi kejadian memang terpencil.
    “Kendaraannya masih ada, tapi tidak ada kuncinya, dibawa oleh pemilik yang kabur,” kata Helmy saat dihubungi, Selasa (18/3/2025) malam.
    Polda Lampung bersama TNI masih melakukan investigasi untuk mengungkap kasus tersebut.
    “Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru,” ujar Helmy.
    (Penulis Kontributor Palembang Kompas.com Aji YK Putra dan Kontributor Lampung Kompas.com Tri Purna Jaya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dramatis Penangkapan Oknum TNI Terduga Penembak 3 Polisi, Suara Tangisan hingga Kecup Anak Istri – Halaman all

    Dramatis Penangkapan Oknum TNI Terduga Penembak 3 Polisi, Suara Tangisan hingga Kecup Anak Istri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Oknum TNI Kopka Basarsyah telah ditahan usai diduga menembak tiga anggota polisi yang melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Lampung pada Senin (17/3/2025).

    Video penangkapan Kopka Basarsyah viral di media sosial dan berlangsung dramatis.

    Amatan Tribunnews.com, suara tangis terdengar sepanjang Kopka Basarsyah ditangkap hingga akhirnya dibawa petugas satuan Polisi Militer (PM) Angkatan Darat (AD)

    Bahkan Kopka Basarsyah sempat memberikan kecupan ke dua anak dan seorang wanita yang diduga istrinya.

     

    Kecupan untuk Anak dan Istri

    Momen penangkapan Kopka Basarsyah, oknum TNI terduga penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung beredar di media sosial.

    Terlihat dari video yang beredar, penangkapan Kopka Basarsyah terjadi penuh dramatis.

    Sebelum diamankan satuan Polisi Militer (PM) Angkatan Darat (AD), Kopka Basarsyah sempat mencium kedua anaknya yang masih kecil dan seorang wanita diduga istrinya.

    Suara tangisan saat Kopka Basarsyah hendak dibawa PM pun terdengar kencang.

    Meski demikian, anggota PM (polisi militer) TNI AD berhasil membawa Kopka Basarsyah, setelah keluarga menerima penjelasan petugas.

    Pelaku yang mengenakan pakaian loreng-loreng khas TNI AD itu kemudian diborgol dan langsung dibawa ke Markas Kodim 0427/WK.

    Ia ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan. 

    Diketahui, Kopka Basarsyah menjabat sebagai anggota Subramil Negara Batin.

    Kopka Basarsyah kini ditahan bersama Peltu Lubis setelah diduga terlibat dalam penembakan yang menewaskan Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto; Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto anggota Polsek Negara Batin; dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta, anggota Satreskrim Polres Way Kanan

    Melansir dari Kompas.com, arena sabung ayam tersebut diduga merupakan milik anggota TNI.

    Kapendam II/Siliwangi Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan pelaku penembakan polisi di Way Kanan sudah diamankan.

    “Sudah ditahan,” katanya.

    Dua pelaku ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat Mako Kodim 0427/Way Kanan.

    “Masih menunggu hasil investigasi,” katanya.

     

    Saat penangkapan, tampak rumah Kopka Basarsyah begitu megah.

    Jika dari jabatan, Basarsyah merupakan Komandan Sub Ramil Negara Batin.

    Pangkatnya juga kopral.

    Ukuran rumahnya pun terbilang besar.

    Belum lagi sofa juga ornamen bangunan yang mencirikan kemewahan dari rumah Kopka Basarsyah.

    Bukan hanya rumah, Kopka Basarsyah juga pernah foto dengan background mobil Fortuner.Lantas darimana semua itu ?

    Sedangkan gaji Kopka Basarsyah sebagai anggota TNI berpangkat kopral berkisar Rp2.070.500 hingga Rp3.197.700.

    Kini muncul dugaan bahwa Basarsyah memiliki peternakan ayam.

    “selain punya ring sabung ayam,dia juga punya peternakan ayam sabung. kebun dan ternak sapi. JD wajar dia kaya. tapi TDK merugikan negara dan masyarakat. salut saja.” tulis akun TikTok joker merah, melansir dari TribunBogor.

     

    2 Oknum TNI Ditangkap

    Kabar penangkapan dua oknum TNI yang diduga terlibat penembakan tiga personel Polsek Negara Batin Way Kanan dibenarkan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar.

    Mereka adalah Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis

    “Benar sudah ditahan,” kata Eko kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    “Kita masih menunggu hasil investigasi,” kata Eko.

    Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam investigasi.

    Jika dalam proses investigasi kedua oknum TNI terbukti menyebabkan ketiga korban meninggal dunia, akan diberikan hukuman setimpal.

    “Dalam hal ini Kodam II Sriwijaya pak Pangdam berkomitmen, tidak akan mentolerir dan tidak bermain-main bakal memberikan sanksi hukuman sesuai aturan yang berlaku kepada prajurit yang melanggar aturan. Apalagi meresahkan masyarakat,” ujar Eko Syah Putra, Selasa (18/3/2025).

    Untuk kedua pelaku Kopka Basar dan Peltu Lubis sudah diamankan di Denpom 23 Lampung. Keduanya semalam menyerahkan diri. 

    “Saat ini keduanya masih menjalankan pemeriksaan. Dan kemungkinan keduanya dibawa ke Palembang? tidak, karena kejadian dan penanganannya di Lampung, ” katanya.

    Sementara itu, Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, menceritakan kronologi kasus penembakan tiga polisi di Way Kanan oleh oknum TNI itu.

    Kasus penembakan tiga polisi itu berawal pada saat mereka sedang membubarkan judi sabung ayam di Way Kanan.

    ILUSTRASI SABUNG AYAM – Arena judi sabung ayam di Tulangbawang beberapa waktu lalu. 3 polisi tewas ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore. (Tribunlampung.co.id/ Dok Polisi)

    Kapolsek Negara Batin Way Kanan, Iptu Lusiyanto memimpin penggerebekan itu.

    Ia didampingi dua anggotanya, yaitu Bripka Petrus Apriyanto dan Brigad Ghalib Surya Ganta.

    Peristiwa itu terjadi begitu cepat.

    Pasalnya, saat penggerebekan dimulai, tiba-tiba terdengar suara tembakan dalam peristiwa itu.

    “Begitu turun, terdengar beberapa kali letusan tembakan, sehingga tiga anggota, salah satunya kapolsek gugur dalam peristiwa itu,” kata Irjen Helmy Santika.

    Pasca terjadi penembakan, kata dia, anggota polisi yang lain fokus untuk mengevakuasi anggota yang tertembak.

    Atas kasus meninggalnya anggota polisi tersebut, Irjen Helmy Santika berjanji mengusut tuntas secara terang dan transparan. 

    “Saya menggandeng Danrem 043 Garuda Hitam dan Pangdam Sriwijaya,” ujar Irjen Helmy Santika.

     

  • Apa Itu ‘Texas Hitam’? Julukan TKP Penembakan 3 Polisi di Lampung, Tempat Beredarnya Senpi Rakitan

    Apa Itu ‘Texas Hitam’? Julukan TKP Penembakan 3 Polisi di Lampung, Tempat Beredarnya Senpi Rakitan

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini arti Texas Hitam julukan tempat yang menjadi TKP penembakan tiga polisi saat gerebek judi sabung ayam.

    Di lokasi tersebut, senpi beredar bebas.

    Terungkap fakta jika Tempat Kejadian Perkara atau TKP penembakan terhadap 3 anggota polisi hingga meninggal di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, tak hanya menjadi lokasi sabung ayam saja.

    Di lokasi tersebut ternyata juga tempat beredarnya senjata api rakitan. Bahkan, kawasan tersebut mendapat julukan ‘Texas Hitam’.

    Hal ini disampaikan oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar.

    Diketahui, 3 anggota polisi gugur setelah tertembak dalam penggerebekan judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore. Ada pun pelaku penembakan diduga 2 oknum anggota TNI.

    “Kita semua tahu bahwa lokasi sabung ayam ini kalau kita sebut istilahnya ‘Texas hitam’. Artinya senjata-senjata yang beredar itu sudah jadi perbincangan umum soal buat di mana, dapat di mana,” ujarnya pada Selasa (18/3/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.

    Selanjutnya, Eko menjelaskan terkait kronologi penembakan terhadap tiga anggota polisi itu bisa terjadi.

    Di mana, peristiwa berawal ketika tim kepolisian melakukan penggerebekan dan mengeluarkan tembakan peringatan.

    Namun, kata Eko, tembakan tersebut justru dibalas oleh Orang Tak Dikenal (OTK).

    “Awalnya tim dari kepolisian melakukan tembakan peringatan, namun ternyata ada tembakan balik dari lokasi kejadian,” jelasnya.

    Nyatanya, terungkaplah bahwa pelaku adalah dua anggota TNI yaitu Dansubramil Negara Batin, Peltu Lubis dan anggota Subramil Negara Batin, Kopka Basarsyah.

    Eko pun membenarkan pelaku penembakan tersebut adalah anggota TNI. Kini, sambungnya, kedua pelaku sudah ditahan.

    “Benar sudah ditahan,” ujar Eko pada Selasa (18/3/2025).

    Sementara, Kapendam hanya membenarkan hal tersebut dan tidak berkomentar lebih jauh. 

    “Kita masih menunggu hasil investigasi,” kata Eko.

    Kronologi Versi Polda Lampung

    TEMPAT SABUNG AYAM – Lokasi judi sabung ayam yang menyebabkan 3 anggota Polsek Negara Batin, Way Kanan, Lampung, tewas diduga ditembak oknum anggota TNI, Senin (17/3/2025) sore. Lokasi tewasnya tiga polisi yang ditembak anggota TNI saat pembubaran sabung ayam di Way Kanan ternyata juga menjadi tempat peredaran senpi rakitan. Hal ini disampaikan oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar pada Selasa (18/3/2025). (YouTube Kompas TV)

    Sementara, kronologi versi Polda Lampung adalah ketika para korban tengah bertugas dalam melakukan pembubaran sabung ayam di Way Kanan.

    Senada dengan pernyataan Eko, para korban langsung ditembak saat tiba di lokasi dan berujung gugur.

    “Begitu turun, terdengar beberapa kali letusan tembakan, sehingga tiga anggota, salah satunya Kapolsek gugur dalam peristiwa itu,” kata Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, Selasa pagi.

    Setelah itu, Helmy menuturkan para anggota lain langsung berfokus untuk melakukan evakuasi terhadap ketiga korban.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun, menuturkan peristiwa berawal ketika ada 17 personel gabungan Polres Way Kanan mendatangi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.

    Setibanya di TKP, petugas langsung ditembaki oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang membuat tiga personel gugur.

    3 Polisi Peroleh Kenaikan Pangkat

    Ketiga polisi yang menjadi korban penembakan itu pun kini memperoleh kenaikan pangkat dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Ada pun Lusiyanto menerima kenaikan pangkat dari Iptu menjadi AKP Anumerta.

    Sementara, Petrus Aprianto dari Bripka menjadi Aipda Anumerta dan M. Ghalib Surya Ganta menjadi dari Bripda menjadi Briptu Anumerta.

    “Bapak Kapolri memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada setiap anggota Polri dan khususnya dengan peristiwa tersebut terhadap tiga personel diberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Selain memberikan kenaikan pangkat, Kapolri juga menerbitkan surat keputusan gugur dalam tugas kepada ketiga korban penembakan.

    Penerbitan surat tersebut, kata Trunoyudo, demi mempermudah ahli waris untuk memperoleh santunan.

    “Sehingga dengan adanya surat keputusan dari Bapak Kapolri ini akan bisa membantu kepada ahli waris keluarga korban mendapatkan santunan,” tuturnya.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Hasil Autopsi Polisi Ditembak di Lampung: Korban Alami Luka Fatal

    Hasil Autopsi Polisi Ditembak di Lampung: Korban Alami Luka Fatal

    Way Kanan, Beritasatu.com – Hasil autopsi yang dilakukan Biddokkes Polda Lampung mengungkapkan tiga korban polisi ditembak di Lampung hingga tewas mengalami luka fatal.

    Hasil itu melengkapi olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan tim gabungan Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya telah melakukan pada Selasa (18/3/2025).

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bersama Danrem 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memantau langsung olah TKP yang berada di Kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.

    Helmy Santika menjelaskan, berdasarkan hasil autopsi Biddokkes Polda Lampung, tiga korban mengalami luka tembak fatal. AKP Anumerta Lusiyanto, mengalami luka tembak pada dada kanan dan proyektil ditemukan di rongga dada kiri.

    Sementara itu, Aipda Anumerta Petrus Aprianto mengalami luka tembak pada mata kiri. Proyektil ditemukan di tempurung kepala.

    Kemudian, Briptu Anumerta M Ghalib Surya Nanta mengalami luka tembak pada bibir kiri. Proyektil ditemukan di tenggorokan dan tempurung kepala bagian belakang.

    Pemakaman Korban

    Helmy Santika menjelaskan, ketiga jenazah polisi ditembak di Lampung hingga tewas telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Nanta dimakamkan di Bandar Lampung.

    AKP Anumerta Lusiyanto dan Aipda Anumerta Petrus Aprianto dimakamkan di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel.

    Helmy Santika menegaskan pihaknya akan terus mengusut kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas secara tuntas, bekerja sama dengan TNI dan Pomdam Sriwijaya.

    Helmy Santika menjelaskan, temuan 12 selongsong peluru dari olah TKP akan diteliti lebih lanjut oleh tim forensik guna mengidentifikasi arah tembakan dan mencari petunjuk tambahan.

    “Kami sudah mendapatkan informasi mengenai arah tembakan. Ini akan dikaitkan dengan alat bukti lain untuk mengungkap pelaku,” ungkapnya.

    1 Oknum TNI Ditangkap

    Selain selongsong peluru, tim juga mengamankan barang bukti terkait aktivitas perjudian serta melakukan pembakaran lapak dan gubuk-gubuk di arena sabung ayam. “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa barang bukti, termasuk arena sabung ayam serta 12 selongsong peluru,” ujar Irjen Pol Helmy Santika terkait kasus 3 polisi tewas ditembak di Lampung.

    Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memastikan satu oknum TNI telah diamankan oleh Denpom Sriwijaya terkait kasus polisi tewas ditembak di Lampung.

    “Kami harap semua bersabar. Untuk saat ini, satu oknum pelaku sudah diamankan oleh Denpom,” kata Brigjen Rikas terkait kasus 3 polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

  • Olah TKP Polisi Ditembak di Lampung, Arah Tembakan Peluru Terkuak

    Olah TKP Polisi Ditembak di Lampung, Arah Tembakan Peluru Terkuak

    Way Kanan, Beritasatu.com – Olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus tiga polisi ditembak di Lampung hingga tewas mengungkap arah penembakan. Olah TKP dilakukan tim gabungan Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya pada Selasa (18/3/2025).

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bersama Danrem 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memantau langsung olah TKP yang berada di Kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.

    Helmy Santika menjelaskan, temuan 12 selongsong peluru dari olah TKP akan diteliti lebih lanjut oleh tim forensik guna mengidentifikasi arah tembakan dan mencari petunjuk tambahan.

    “Kami sudah mendapatkan informasi mengenai arah tembakan. Ini akan dikaitkan dengan alat bukti lain untuk mengungkap pelaku,” ungkapnya.

    1 Oknum TNI Ditangkap

    Selain selongsong peluru, tim juga mengamankan barang bukti terkait aktivitas perjudian serta melakukan pembakaran lapak dan gubuk-gubuk di arena sabung ayam. “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa barang bukti, termasuk arena sabung ayam serta 12 selongsong peluru,” ujar Irjen Pol Helmy Santika terkait kasus 3 polisi tewas ditembak di Lampung.

    Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memastikan satu oknum TNI telah diamankan oleh Denpom Sriwijaya terkait kasus polisi tewas ditembak di Lampung.

    “Kami harap semua bersabar. Untuk saat ini, satu oknum pelaku sudah diamankan oleh Denpom,” kata Brigjen Rikas.

    Kronologi Penembakan di Way Kanan

    Sebelumnya, tiga polisi tewas tertembak saat melakukan penggerebekan perjudian sabung ayam di kawasan Register 44, Desa Karang Mani pada Senin (17/3/2025) sore. Korban tewas dalam insiden ini adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, serta dua anggota Polsek Negara Batin, yaitu Bripka Petrus dan Bripda Ghalib.

    TNI telah mengungkap identitas dua prajurit yang terlibat dalam kasus penembakan ini. Mereka diketahui bertugas di Posramil Negara Batin dan kini sudah ditahan di Denpom 2/3 Lampung untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Mereka telah menyerahkan diri,” ungkap Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar terkait kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

  • Senjata Api Terduga TNI yang Tewaskan Polisi Lampung Ilegal? DPR: Harus Diselidiki

    Senjata Api Terduga TNI yang Tewaskan Polisi Lampung Ilegal? DPR: Harus Diselidiki

    PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi III DPR RI Abdullah ikut merespons kasus penembakan hingga tewas, terhadap tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung. Ia mendorong agar senjata yang digunakan oleh terduga pelaku oknum TNI ikut diselidiki.

    TNI dan Polri, imbuhnya, wajib mengusut penggunaan senjata dalam peristiwa itu, sebab senjata api notabenenya tidak boleh sembarangan dipakai. Status senjata yang dimilikipun harus didedahkan secara jelas.

    “Harus diselidiki apakah senjata yang digunakan adalah senjata resmi milik tentara atau senjata ilegal?” ujar dia.

    Dalam keterangan serupa, ia mendorong agar para pelaku penembakan tiga polisi yang gugur saat penggerebekan sabung ayam itu dapat dihukum berat seadil-adilnya.

    Ia meminta Polri dan TNI menjatuhkan hukuman seberat-beratnya sebab pelaku telah menghilangkan nyawa tiga anggota polisi yang sedang bertugas.

    “Para pelaku harus segera ditangkap. Mereka telah berani menyerang dan membunuh aparat kepolisian,” kata Abdullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

    Menurutnya, apabila terbukti oknum tentara terlibat dalam kasus penembakan hingga tewas ini, maka TNI wajib menindak tegas anggota bersangkutan.

    “Tidak boleh ada pihak yang menutup-nutupi kasus tersebut. TNI tidak boleh pandang bulu. Siapa pun dan apa pun jabatannya, jika anggota TNI yang terlibat, maka harus dihukum berat,” ujar dia.

    Untuk itu, dia meminta agar oknum TNI yang terlibat penembakan harus dipecat dari keanggotaan TNI dan diproses secara pidana.

    Jenis Senjata yang Digunakan

    Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika berkomitmen untuk mengungkap peristiwa ini secara transparan kepada publik.

    Irjen Pol. Helmy mengatakan bahwa saat ini tim dari badan reserse dan Pomdam Sriwijaya telah bergabung untuk melakukan investigasi bersama guna mencari fakta dan mengidentifikasi pelaku.

    Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui jenis senjata yang digunakan untuk menembak ketiga anggota polisi tersebut.

    “Untuk jenis senjata yang digunakan, kami belum dapat pastikan. Kami masih menunggu hasil uji balistik terhadap proyektil yang telah dikeluarkan dari jenazah korban,” kata Kapolda Lampung, dikutip dari Antara.

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News