Tag: Hasyim Asy’ari

  • Ingin Jadi Pemimpin yang Amanah, Bahlil Minta Nasihat Ulama Tebuireng

    Ingin Jadi Pemimpin yang Amanah, Bahlil Minta Nasihat Ulama Tebuireng

    Jombang: Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, Jumat, 14 Maret 2025. Dalam kunjungannya, Bahlil menegaskan bahwa kedatangannya bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan meminta nasihat serta doa dari para ulama.

    Bahlil bersama rombongan disambut hangat oleh pengasuh pondok, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. Dalam kunjungan tersebut, Bahlil turut berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, serta makam Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

    “Ya, saya bersama-sama dengan rombongan dari pengurus DPP Golkar. Alhamdulillah bisa bersilaturahmi sama Kiai di sini. Yang pertama kita mau ziarah ke makam Pak Haji Asy’ari, sama Pak Gus Dur,” ujar Bahlil.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu menjelaskan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari program safari Ramadan DPP Golkar yang bertujuan mempererat hubungan antara pemimpin (umara) dan ulama.

    “Yang kedua memang kita ada program dari DPP Golkar untuk bulan Ramadhan ini kita melakukan safari Ramadhan. Sekaligus ini silaturahmi antara umara dan ulama. Yang dalam pandangan kami, bangsa ini ke depan, kita harus saling mendoakan,” lanjutnya.

    Bahlil menegaskan bahwa tidak ada agenda politik dalam kunjungan tersebut. Menurutnya, silaturahmi dengan para ulama harus tetap dijaga sebagai tradisi bangsa, tanpa dikaitkan dengan kepentingan politik.

    “Oh, nggak ada (agenda politik). Ini bulan suci Ramadhan, jangan semua hal dipolitisasi. Kita ini harus kembalikan adat orang tua-tua kita dulu yang saling mengunjungi. Kami anak dari Golkar, pengurus, minta dinasihati dari Kiai. Jadi jangan kita merasa paling benar juga, karena itu kita harus membuka diri,” tegasnya.

    Ia juga menambahkan ingin mendapatkan bimbingan dari para ulama dan kiai agar dapat menjalankan tugasnya di pemerintahan dan partai dengan baik. Bahlil mengatakan ingin menjadi pejabat yang selalu dirahmati Allah SWT dan memperjuangkan kebutuhan rakyat.
     
     

    Ditemui di lokasi yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, menyambut baik kunjungan Bahlil dan rombongan DPP Golkar. Menurutnya, silaturahmi antara ulama dan umara merupakan tradisi yang harus terus dijaga.

    “Ini kunjungan yang bagus sekali, ini silaturahim itu emang tradisi ulama dulu emang begitu. Kemudian kita bersama-sama dengan umara, ini tradisi yang baik sekali. Dan di sini sudah pernah dilakukan oleh Gus Dur,” ujar KH Abdul Hakim Mahfudz.

    Menurutnya, pertemuan antara pemimpin dan ulama dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Gus Dur dulu itu keliling-keliling, ini silaturahim. Jadi adem, kalau udah ketemu itu kan semuanya masalah itu adem. Jadi gitu aja kok repot. Ya mudah-mudahan semua hal bisa kita atasi. Jadi negara ini, bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju nanti kemudian hari. Ini kalau umara, ulamanya semuanya akrab, insyaallah nggak ada masalah lagi,” tambahnya.

    Kiai Abdul Hakim juga memberikan pesan kepada anak-anak muda agar terus menuntut ilmu demi masa depan bangsa yang lebih baik.

    “Anak muda banyak belajar, ini banyak belajar, ilmu itu penting. Nah ini kebetulan Tebuireng ini lembaga pendidikan, jadi pesan saya ilmu itu penting. Jadi harus anak-anak muda ini serius belajar, supaya pinter nanti kalau udah pinter itu ya inilah kita sama-sama membangun bangsa ini,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan pentingnya pemimpin yang memiliki wawasan luas dan mampu menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.

    “Betul, betul. Jadi semua masalah itu diselesaikan dengan pikiran yang tenang. Jadi jangan dengan emosi, jangan dengan apa segala macam. Nah itu kalau ilmunya cukup, insyaallah orang akan tenang,” pungkasnya.

    Jombang: Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, Jumat, 14 Maret 2025. Dalam kunjungannya, Bahlil menegaskan bahwa kedatangannya bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan meminta nasihat serta doa dari para ulama.
     
    Bahlil bersama rombongan disambut hangat oleh pengasuh pondok, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. Dalam kunjungan tersebut, Bahlil turut berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, serta makam Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
     
    “Ya, saya bersama-sama dengan rombongan dari pengurus DPP Golkar. Alhamdulillah bisa bersilaturahmi sama Kiai di sini. Yang pertama kita mau ziarah ke makam Pak Haji Asy’ari, sama Pak Gus Dur,” ujar Bahlil.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu menjelaskan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari program safari Ramadan DPP Golkar yang bertujuan mempererat hubungan antara pemimpin (umara) dan ulama.
     
    “Yang kedua memang kita ada program dari DPP Golkar untuk bulan Ramadhan ini kita melakukan safari Ramadhan. Sekaligus ini silaturahmi antara umara dan ulama. Yang dalam pandangan kami, bangsa ini ke depan, kita harus saling mendoakan,” lanjutnya.
     
    Bahlil menegaskan bahwa tidak ada agenda politik dalam kunjungan tersebut. Menurutnya, silaturahmi dengan para ulama harus tetap dijaga sebagai tradisi bangsa, tanpa dikaitkan dengan kepentingan politik.
     
    “Oh, nggak ada (agenda politik). Ini bulan suci Ramadhan, jangan semua hal dipolitisasi. Kita ini harus kembalikan adat orang tua-tua kita dulu yang saling mengunjungi. Kami anak dari Golkar, pengurus, minta dinasihati dari Kiai. Jadi jangan kita merasa paling benar juga, karena itu kita harus membuka diri,” tegasnya.
     
    Ia juga menambahkan ingin mendapatkan bimbingan dari para ulama dan kiai agar dapat menjalankan tugasnya di pemerintahan dan partai dengan baik. Bahlil mengatakan ingin menjadi pejabat yang selalu dirahmati Allah SWT dan memperjuangkan kebutuhan rakyat.
     
     

     
    Ditemui di lokasi yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, menyambut baik kunjungan Bahlil dan rombongan DPP Golkar. Menurutnya, silaturahmi antara ulama dan umara merupakan tradisi yang harus terus dijaga.
     
    “Ini kunjungan yang bagus sekali, ini silaturahim itu emang tradisi ulama dulu emang begitu. Kemudian kita bersama-sama dengan umara, ini tradisi yang baik sekali. Dan di sini sudah pernah dilakukan oleh Gus Dur,” ujar KH Abdul Hakim Mahfudz.
     
    Menurutnya, pertemuan antara pemimpin dan ulama dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
     
    “Gus Dur dulu itu keliling-keliling, ini silaturahim. Jadi adem, kalau udah ketemu itu kan semuanya masalah itu adem. Jadi gitu aja kok repot. Ya mudah-mudahan semua hal bisa kita atasi. Jadi negara ini, bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju nanti kemudian hari. Ini kalau umara, ulamanya semuanya akrab, insyaallah nggak ada masalah lagi,” tambahnya.
     
    Kiai Abdul Hakim juga memberikan pesan kepada anak-anak muda agar terus menuntut ilmu demi masa depan bangsa yang lebih baik.
     
    “Anak muda banyak belajar, ini banyak belajar, ilmu itu penting. Nah ini kebetulan Tebuireng ini lembaga pendidikan, jadi pesan saya ilmu itu penting. Jadi harus anak-anak muda ini serius belajar, supaya pinter nanti kalau udah pinter itu ya inilah kita sama-sama membangun bangsa ini,” ujarnya.
     
    Ia juga menegaskan pentingnya pemimpin yang memiliki wawasan luas dan mampu menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.
     
    “Betul, betul. Jadi semua masalah itu diselesaikan dengan pikiran yang tenang. Jadi jangan dengan emosi, jangan dengan apa segala macam. Nah itu kalau ilmunya cukup, insyaallah orang akan tenang,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Menteri ESDM Bahlil Kunjungi Ponpes Tebuireng Jombang: Silaturahmi Saja, Jangan Dipolitisasi

    Menteri ESDM Bahlil Kunjungi Ponpes Tebuireng Jombang: Silaturahmi Saja, Jangan Dipolitisasi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Republik Indonesia (RI) Bahlil Lahadalia ziarah ke makam presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Singgung soal LPG sampai Bahan Bakar Minyak (BBM) aman. 

    Menteri ESDM bersama rombongan pengurus DPP Golkar menyempatkan berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang. 

    Kunjungan ini diawali dengan ziarah ke makam pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari, dan Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada Jum’at (14/3/2025). 

    Usai ziarah, rombongan Bahlil melanjutkan agenda di Tebuireng, Jombang di ndalem kasepuhan pengasuh pondok. Bahlil juga diberikan kesempatan untuk menyapa ratusan para santri di Gedung KH. Yusuf Hasyim Tebuireng.

    Bahlil Lahadalia saat dikonfirmasi awak media mengatakan jika saat bulan Ramadan ini tidak semua hal harus dipolitisasi. Ia juga menegaskan bahwa kunjungan ini tidak terkait dengan politik tertentu.

    “Bulan suci Ramadan, jangan semua hal dipolitisasi. Tangan kita ini harus kita kembalikan adat orang tua-tua kita dulu yang saling mengunjungi. Kami anak dari Golkar, pengurus, minta dinasehati dari Kiai. Jadi janganlah kita merasa jadi yang paling benar, karena itu kita harus membuka diri,” ucapnya.

    Disinggung perihal kondisi ketersediaan BBM yang dalam beberapa pekan sedang ramai diperbincangkan karena kasus korupsi yang mencapai triliunan, Bahlil menegaskan bahwa BBM tetap aman. 

    “Ketersediaan BBM dengan stok yang cukup untuk 18 hingga 21 hari ke depan. Ketersediaan listrik dan LPG juga dilaporkan aman. Selain itu, pengisian daya untuk motor listrik ditingkatkan 7,5 kali lipat dari tahun sebelumnya,” ujarnya. 

    Menyambut kedatangan Bahlil, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menyampaikan jika tali silaturrahmi harus terjalin dengan siapapun, seperti yang telah dicontohkan oleh Gus Dur.

    “Silaturahmi antara Umara dan ulama jangan terputus. Mudah-mudahan semua hal di negara ini bisa kita atasi. Dan semoga negara ini menjadi bangsa yang maju nantinya di kemudian hari. Kalau Umara dan ulamanya akrab, insyaallah bangsa ini sedang kita perbaiki bersama,” ungkap Gus Kikin. 

    Gus Kikin juga menyelipkan pesan kepada para generasi muda agar tidak berhenti belajar. Ia menekankan jika ilmu pengetahuan sangat penting untuk membangun bangsa. 
     
    “Terus belajar, nanti jika sudah pintar, kita sama-sama membangun bangsa dan semua untuk kepentingan bangsa ini,” pungkasnya.  

  • Sowan ke Tebuireng, Bahlil Minta Nasihat dan Doa dari Ulama

    Sowan ke Tebuireng, Bahlil Minta Nasihat dan Doa dari Ulama

    Bisnis.com, JOMBANG – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, Jumat (14/3/2025). Dalam kunjungannya, Bahlil menegaskan bahwa kedatangannya bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan meminta nasihat serta doa dari para ulama.

    Bahlil bersama rombongan disambut hangat oleh pengasuh pondok, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. Dalam kunjungan tersebut, Bahlil turut berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, serta makam Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

    “Ya, saya bersama-sama dengan rombongan dari pengurus DPP Golkar. Alhamdulillah bisa bersilaturahmi sama Kiai di sini. Yang pertama kita mau ziarah ke makam Pak Haji Asy’ari, sama Pak Gus Dur,” ujar Bahlil.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu menjelaskan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari program safari Ramadhan DPP Golkar yang bertujuan mempererat hubungan antara pemimpin (umara) dan ulama.

    “Yang kedua memang kita ada program dari DPP Golkar untuk bulan Ramadhan ini kita melakukan safari Ramadhan. Sekaligus ini silaturahmi antara umara dan ulama. Yang dalam pandangan kami, bangsa ini ke depan, kita harus saling mendoakan,” lanjutnya.

    Bahlil menegaskan bahwa tidak ada agenda politik dalam kunjungan tersebut. Menurutnya, silaturahmi dengan para ulama harus tetap dijaga sebagai tradisi bangsa, tanpa dikaitkan dengan kepentingan politik.

    “Oh, nggak ada (agenda politik). Ini bulan suci Ramadhan, jangan semua hal dipolitisasi. Kita ini harus kembalikan adat orang tua-tua kita dulu yang saling mengunjungi. Kami anak dari Golkar, pengurus, minta dinasihati dari Kiai. Jadi jangan kita merasa paling benar juga, karena itu kita harus membuka diri,” tegasnya.

    Ia juga menambahkan ingin mendapatkan bimbingan dari para ulama dan kiai agar dapat menjalankan tugasnya di pemerintahan dan partai dengan baik. Bahlil mengatakan ingin menjadi pejabat yang selalu dirahmati Allah SWT dan memperjuangkan kebutuhan rakyat.

    Ditemui di lokasi yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, menyambut baik kunjungan Bahlil dan rombongan DPP Golkar. Menurutnya, silaturahmi antara ulama dan umara merupakan tradisi yang harus terus dijaga.

    “Ini kunjungan yang bagus sekali, ini silaturahim itu emang tradisi ulama dulu emang begitu. Kemudian kita bersama-sama dengan umara, ini tradisi yang baik sekali. Dan di sini sudah pernah dilakukan oleh Gus Dur,” ujar KH Abdul Hakim Mahfudz.

    Menurutnya, pertemuan antara pemimpin dan ulama dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Gus Dur dulu itu keliling-keliling, ini silaturahim. Jadi adem, kalau udah ketemu itu kan semuanya masalah itu adem. Jadi gitu aja kok repot. Ya mudah-mudahan semua hal bisa kita atasi. Jadi negara ini, bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju nanti kemudian hari. Ini kalau umara, ulamanya semuanya akrab, insyaallah nggak ada masalah lagi,” tambahnya.

    Kiai Abdul Hakim juga memberikan pesan kepada anak-anak muda agar terus menuntut ilmu demi masa depan bangsa yang lebih baik.

    “Anak muda banyak belajar, ini banyak belajar, ilmu itu penting. Nah ini kebetulan Tebuireng ini lembaga pendidikan, jadi pesan saya ilmu itu penting. Jadi harus anak-anak muda ini serius belajar, supaya pinter nanti kalau udah pinter itu ya inilah kita sama-sama membangun bangsa ini,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan pentingnya pemimpin yang memiliki wawasan luas dan mampu menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.

    “Betul, betul. Jadi semua masalah itu diselesaikan dengan pikiran yang tenang. Jadi jangan dengan emosi, jangan dengan apa segala macam. Nah itu kalau ilmunya cukup, insyaallah orang akan tenang,” pungkasnya.

  • MUI Lebak Dukung Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Syekh Nawawi Al-Bantani

    MUI Lebak Dukung Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Syekh Nawawi Al-Bantani

    LEBAK – Usulan Syekh Nawawi Al-Bantani layak sebagai pahlawan nasional, didukung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Banten, karena mengobarkan semangat perjuangan kepada murid-muridnya di Nusantara untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

    “Kita berharap pemerintah dapat mengangkat Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai pahlawan nasional,” kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori di Lebak, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 8 Maret.

    Masyarakat Banten mulai dari kalangan ulama, politisi, pejabat daerah, akademisi, santri, hingga organisasi keagamaan (ormas), kini ramai mendukung usulan Syekh Nawawi, putra Tanara Kabupaten Serang yang lahir pada 1813 dan wafat di Tanah Suci serta dimakamkan di Ma’la, Makkah, pada 1897, untuk diangkat menjadi pahlawan nasional.

    Sebab, menurutnya, Syekh Nawawi Al Bantani layak mendapat pengakuan atas jasa-jasanya yang berdampak besar bagi bangsa dan umat.

    Ia mengatakan Syekh Nawawi Al Bantani merupakan seorang ulama besar dan sangat produktif menulis karya keilmuan agama hingga dikenal di dunia Islam hingga Syekh Nawawi Al Bantani dijuluki “Sayyid Ulama Al-Hijaz” karena telah mencapai posisi intelektual terkemuka di Timur Tengah.

    Selain itu juga menjadi salah satu ulama paling penting yang berperan melalui pemikirannya pada proses transmisi Islam ke Nusantara.

    Syekh Nawawi sebagai ulama Indonesia paling produktif dengan menulis 99 buku maupun risalah, bahkan ada yang menyatakan lebih dari 115 buah dan semua tulisan itu membahas berbagai disiplin kajian Islam.

    Beberapa karyanya yang terkenal sampai sekarang menjadikan metode pembelajaran di pesantren-pesantren di Indonesia yakni Tafsir Al-Munir, Nashaihul Ibad, Fathul Shamad Al-Alim, Al-Tausyikh, Kasyifatus Saja, Al- Futuhat Al-Madaniyyah, Tanqihul Qaul, Nihayatul Zayn, Targhibul Mustaqin, Hidayatul Azkiya, Madarijul Saud, Bughyatul Awam, dan Fathul Majid.

    Kitab karya Syekh Nawawi pada bulan Ramadhan di pondok pesantren (ponpes) Banten menjadi kajian khusus untuk ditelaah para santri di berbagai bidang ilmu fikih, tasawuf, dan tafsir, yang memiliki pengaruh sangat besar.

    Selain keilmuan pengetahuan agama, Syekh Nawawi Al Bantani juga pernah menjadi imam besar Masjidil Haram Makkah dan beberapa muridnya dari Indonesia memantik dan memberikan semangat kemerdekaan.

    Dua muridnya menjadi ulama ternama dan penggerak kemerdekaan Indonesia antara lain Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Syekh Hasyim Asy’ari dan Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, dan kedua muridnya tersebut telah dinobatkan menjadi pahlawan nasional.

    “Kami berharap pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) memberi penghargaan gelar pahlawan nasional kepada Syekh Nawawi,” kata Ahmad Hudori.

  • Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari, Destinasi Wisata Religi yang Cocok Dikunjungi Selama Ramadan

    Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari, Destinasi Wisata Religi yang Cocok Dikunjungi Selama Ramadan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha) berlokasi di Tebuireng Gg.4, Jombang, Jawa Timur. Destinasi wisata ini sangat cocok dikunjungi selama Ramadan.

    Mengutip dari Indonesian Heritage Agency Kemdikbud, Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari menyimpan koleksi yang meliputi tiga era penting, yakni masuknya Islam ke Nusantara, perjuangan kemerdekaan, dan pemikiran tokoh-tokoh Islam. Lokasi museum ini pun cukup mendukung, yakni berada di lingkup pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur.

    Pendirian museum ini dimaksudkan sebagai pusat ilmu dan pengetahuan untuk mengajarkan nilai Islam di Indonesia. Salah satu hal yang ditekankan adalah toleransi terhadap keberagaman budaya Nusantara.

    Museum ini mengangkat tokoh-tokoh utama dalam sejarah islam seperti KH Hasyim Asy’ari dan Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Hal tersebut bisa dilihat melalui koleksi unggulan, seperti Jubah Mbah Hasyim dan naskah kitab kuno.

    Berbagai koleksi di museum ini menawarkan pengalaman partisipatoris bagi pengunjung, komunitas, organisasi, dan tokoh-tokoh Islam di Indonesia. Koleksi-koleksi tersebut merepresentasikan toleransi dari keberagaman dengan melibatkan berbagai pihak sebagai bentuk memelihara warisan keislaman Nusantara.

    Tak hanya melihat koleksi-koleksinya, pengunjung juga bisa mengikuti beberapa program edukasi publik yang digelar pihak pengelola, seperti Resolusi Jihad maupun Bulan Gus Dur. Program-program tersebut menjadi sarana untuk menginspirasi pengunjung tentang nilai-nilai Islam yang toleran dan inklusif.

    Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari membuka layanan setiap Selasa-Minggu pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Pengunjung juga bisa mendapat layanan pemanduan dan bioskop di museum ini dengan melakukan reservasi terlebih dahulu.

    Penulis: Resla

  • Pegadaian gelar festival Ramadhan untuk UMKM lebih dikenal

    Pegadaian gelar festival Ramadhan untuk UMKM lebih dikenal

    Pegadaian gelar Festival Ramadan Pegadaian 2025 melibatkan UMKM (ANTARA/HO Pegadaian)

    Pegadaian gelar festival Ramadhan untuk UMKM lebih dikenal
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 14:45 WIB

    Elshinta.com – Pegadaian kembali menggelar Festival Ramadhan 2025 dengan tema “Ramadan Cemerlang” melibatkan 25 UMKM untuk berpartisipasi.

    Festival ini terbuka untuk umum dan gratis, festival ini menghadirkan berbagai aktivitas yang menarik, seperti bazar UMKM, bazar lelang emas batangan dan perhiasan, bazar emas perhiasan Galeri 24, tabligh akbar, talkshow, seminar investasi emas, kultum, hingga hiburan.

    “Harapannya dari Festival Ramadan kali ini adalah agar Pegadaian lebih mendekatkan diri dan hadir untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta Barat dan sekitarnya,” 

    ucap Deputi Bisnis Kantor Area Kalideres Jakarta Barat, Suwarno dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (4/3).

    Untuk masyarakat, lebih lanjut dikatakannya, diharapkan agar bisa lebih mengenal dekat Pegadaian dan memilih Pegadaian sebagai solusi, seperti solusi kebutuhan dana untuk usaha maupun untuk keperluan lainnya, pilihan investasi khususnya emas yang terbukti selama ini aman dan menguntungkan.

    Festival Ramadan Pegadaian 2025 diselenggarakan di 61 kota di Indonesia, pada 1-17 Maret 2025. Salah satunya di Jakarta Barat yang digelar di Masjid Raya K.H. Hasyim Asyari, Kecamatan Cengkareng.

    Pemilihan lokasi di Masjid K.H Hasyim Asyari pun menjadi salah satu pembeda Festival Ramadan tahun ini dari sebelumnya yang dilaksanakan di lokasi pusat perbelanjaan.

    Selain ingin menyasar segmentasi baru, masjid ini dinilai luas dan posisinya sangat strategis, sehingga lebih banyak UMKM yang berpartisipasi dan bisa menjangkau masyarakat lebih luas untuk mengunjungi Festival Ramadan tersebut.

    Ketua Pelaksana Festival Ramadan tahun ini, Adham SWS, juga berharap bahwa 25 UMKM yang terlibat dalam Festival Ramadan di Jakarta Barat kali ini bisa menjadi Mitra Pegadaian karena ada banyak manfaat dan keuntungan yang akan diterima oleh UMKM itu sendiri.

    Pasalnya, Pegadaian dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) demi mendukung para pegiat UMKM, khususnya dalam momen ramadhan ini.

    Dengan kepercayaan tersebut, Festival Ramadan ini bukan hanya untuk memperkenalkan berbagai produk Pegadaian kepada masyarakat, tetapi juga ruang bagi UMKM untuk lebih dikenal.

    Dalam rangka pemberdayaan UMKM, pengunjung yang sudah registrasi akan mendapatkan voucher yang dapat dibelanjakan di stand tenant UMKM peserta bazar Festival Ramadan Pegadaian di Jakarta Barat ini.

    Festival Ramadan Pegadaian di Jakarta Barat ini pun sukses melaksanakan Tabligh Akbar pada Minggu, 2 Maret 2025 dengan dihadiri kurang lebih 400 jamaah yang mendapatkan dan telah menukarkan voucher tersebut.

    Sumber : Antara

  • Animo Masyarakat Ponorogo Tukar Uang Baru untuk Lebaran di Mobil BI Keliling, Ibu Hamil Ikut Antre

    Animo Masyarakat Ponorogo Tukar Uang Baru untuk Lebaran di Mobil BI Keliling, Ibu Hamil Ikut Antre

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Ratusan warga antri menukar uang baru untuk Lebaran pada mobil Kas Keliling Bank Indonesia (BI) Kediri di Halaman Parkir Masjid Agung R.M.A.A. Tjokronegoro Ponorogo, Jl. K.H. Hasyim Asy’ari, Sukun, Kauman, Kec. Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/3/2025) siang.

    Pantauan di lokasi, BI Kediri menyediakan ratusan nomor antrean. Namun, mereka yang mendapatkan nomor antrean sebelumnya sudah mendaftar melalui Aplikasi PINTAR.

    Rupanya mereka yang antri untuk mendapatkan uang baru Lebaran tidak hanya dari Bumi Reog. Namun juga dari luar Kabupaten Ponorogo. Bahkan diantaranya ada yang membawa anak kecil dan sedang dalam kondisi hamil.

    “Saya dari Magetan mbak, kebagiannya di Ponorogo,” ungkap salah satu warga yang menukar uang baru, Kismala Rahmawati, Rabu (5/3/2025) sambil berkelakar .

    Dia menjelaskan memang tradisi setiap lebaran adalah memberi “salam tempel” untuk keluarga yang berusia anak-anak dan melakukan silaturahmi ke rumahnya.

    “Saya menukar uang Rp 4,3 juta, terdiri dari pecahan Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu. rp 5 ribu, Rp 2 ribu dan Rp 1 ribu,” kata warga Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jatim.

    Dia mengaku baru tahun ini memanfaatkan fasilitas menukar uang baru di mobil kas keliling BI Kediri. Dia biasanya menukar di bank  milik pemerintah lainnya.

    “Jadi ada keluar jadwalnya hari Jumat kan. Kemudian bisa mendaftar hari Senin. Saya tunggu-tunggu, pasang alarm di kalender biar tidak lupa. Pasalnya pukul 12.00 WIB masuk aplikasi pintar,” tegasnya.

    Kismala menjelaskan bahwa aplikasi PINTAR sempat lemot. Sehingga dia sempat memilih penukaran di Kota Madiun habis dan mencoba di Kabupaten Ponorogo.

    “Saya asli Magetan, yang terdekat kebetulan Madiun dan Ponorogo. Jadi ya pilih saja Ponorogo. Antrenya lumayan lah, 30 menit,” tambahnya.

    Sementara warga lain, Vera Novia dengan kondisi hamil 7 bulan tetap ikut antri penukaran uang lebaran.

    “Ya biasanya sering tukar uang baru lebaran tetapi di Bank. Ini kas keliling baru pertama kali,” tegasnya.

    Dia mengaku walaupun hamil tetap antri lantaran butuh. Juga untuk orang tuanya yang membutuhkan.

    “Soalnya butuh, ya ndak papa antri. Kan sebagian uang untuk orang tua. Orang tua sudah sepuh (tua) kalau mendaftar lewat online tidak bisa,” urainya.

    Warga Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jatim ini mengaku memilih untuk menukar langsung di mobil kas keliling. 

    “Kalau yang di pinggir jalan itu kan ada jasanya,” pungkasnya.

  • Antrean Panjang! Warga Berebut Tukar Uang Lebaran Lewat Layanan Pintar BI

    Antrean Panjang! Warga Berebut Tukar Uang Lebaran Lewat Layanan Pintar BI

    Jakarta: Masyarakat tampak antusias menukar uang rupiah melalui layanan Pintar Bank Indonesia (BI) hari ini. 
     
    Lewat situs pintar.bi.go.id, warga bisa dengan mudah memilih jumlah uang yang ingin ditukarkan serta lokasi dan jadwal penukaran.
     
    Melansir Antara, Selasa, 4 Maret 2025, berdasarkan pantauan di Posko Penukaran Uang Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, antrean panjang terlihat sejak pagi. 

    Sekitar 300 orang mengantri dalam empat sesi penukaran yang berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Mereka yang hadir sudah lebih dulu melakukan pendaftaran melalui website BI.
     

    Warga rela antre demi uang baru
    Ahmad Ghozaki, salah satu warga yang ikut menukar uang, mengaku layanan ini memudahkan, meski tetap ada tantangan. 
     
    “Menurut saya sih susah juga, karena saya harus cuti kerja. Rumah saya kebetulan juga jauh dari Depok. Jadi, menurut saya agak cukup susah juga, karena harus meluangkan waktu untuk benar-benar datang dan menukarkan uang,” keluh Ghozaki.
     
    Ghozaki menukar uang sebesar Rp2,7 juta dalam pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, dan Rp2.000 untuk keperluan Lebaran, seperti berbagi angpau dengan keponakan dan belanja. 
     
    Ia berharap BI menambah lokasi penukaran agar lebih banyak warga bisa mengakses layanan ini dengan mudah.
     
    Khoiriyah, pekerja swasta, juga merasakan persaingan ketat saat mendaftar online. 
     
    “Kita harus cepat-cepat pas daftar online karena kuotanya mungkin dibatasi ya. Harus cepat-cepatan lah supaya cepat dapat, karena cepat abis kuotanya, daftarnya harus cepat-cepat gitu,” ujar Khoriyah.
     
    Ia menukar Rp3,7 juta untuk membagikan THR ke keluarga.
    Maksimal tukar Rp4,3 juta
    Layanan penukaran uang melalui Pintar BI membatasi jumlah maksimal hingga Rp4,3 juta per orang, dengan rincian pecahan mulai dari Rp50.000 hingga Rp2.000. 
     
    Sayangnya, di DKI Jakarta, penukaran hanya tersedia di beberapa lokasi, di antaranya:
     
    – Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan – Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat 
    – Masjid At-Tiin, TMII, Jakarta Timur
    – Masjid K.H. Hasyim Asyari, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat
    – PusatIslamic Center, Kecamatan Koja, Jakarta Utara
     
    Masyarakat berharap ke depannya, BI dapat menambah kuota dan lokasi agar layanan ini lebih mudah diakses. Jadi, apakah Anda sudah siap berburu uang baru untuk Lebaran? Jangan sampai kehabisan kuota, ya!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ma’ruf Amin buka kajian kitab Arrisalah tradisi PKB saat Ramadhan

    Ma’ruf Amin buka kajian kitab Arrisalah tradisi PKB saat Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) K.H. Ma’ruf Amin membuka program kajian kitab karya Roisul Akbar Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari, Arrisalah Jami’atul Maqashid, yang merupakan tradisi partai tersebut di momentum Ramadhan.

    “Alhamdulillah sore hari ini kita akan memulai sesuatu hal yang menjadi tradisi PKB, yaitu pengajian Ramadhan. Kali ini mengambil kitab Arrisalah Jam’iatul Maqashid karya hadratus syeikh K.H. Hasyim Asy’ari,” kata Ma’ruf di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin, sebagaimana keterangan tertulisnya.

    Wakil Presiden ke-13 RI itu mengatakan inti dari kitab Arrisalah ialah memaknai jalan hidup menurut jalan Allah Swt. Menurut dia, jalan Allah sebetulnya menjadi bacaan setiap hari oleh seluruh umat Islam.

    “Karena itu, menurut Imam Syafi’i, andai kata Allah menurunkan satu surat saja dari 114 surat itu, (surat) Wal-‘Ashri saja sudah cukup menjadi pedoman (jalan kehidupan),” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPP PKB M. Hasanuddin Wahid menyebut kajian kitab-kitab karya K.H. Hasyim rutin digelar PKB sejak tahun 2021.

    Menurut dia, ada 11 kiai dan nyai yang akan mengkaji kitab ini, yaitu K.H. Ma’ruf Amin, K.H. Said Aqil Siroj, K.H. Badawi Basyir, K.H. Maman Imanulhaq, K.H. Yusuf Chudlory, K.H. Abdussalam Shohib, Gus Ahmad bin Kafabih, Nyai Badriyah Fayumi, Nyai Hindun Anisah, K.H. Rif’an Nashir, dan K.H. Muhammad Nur Hayid.

    Ia menjelaskan kajian kitab tersebut selalu digelar secara luring dan daring. Kajian juga disiarkan melalui kanal YouTube DPP PKB sehingga dapat diikuti bukan saja oleh kader dan pengurus PKB, tetapi juga masyarakat umum.

    “Pascangaji sampai nanti berbuka puasa kami menggelar buka bersama, lalu sholat berjamaah, termasuk juga shalat tarawih di sini dengan imam tetap Romo K.H. Saifullah Ma’shum,” kata Cak Udin, sapaan akrabnya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Shalat Tarawih Pertama, Lorong Masjid Hasyim Asy'ari Dipenuhi Keceriaan Anak-anak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Februari 2025

    Shalat Tarawih Pertama, Lorong Masjid Hasyim Asy'ari Dipenuhi Keceriaan Anak-anak Megapolitan 28 Februari 2025

    Shalat Tarawih Pertama, Lorong Masjid Hasyim Asyari Dipenuhi Keceriaan Anak-anak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Lorong-lorong Masjid Hasyim Asy’ari, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, dipenuhi keceriaan anak kecil, pada Jumat (28/2/2025) malam.
    Pasalnya, hari ini berlangsung pelaksanaan
    shalat Tarawih
    pertama pada bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
    Dari tangga yang menghubungkan perumahan warga dengan masjid ini, anak-anak berlarian bersama kawan mereka.
    Suara gelak tawa mereka pun menggema di seluruh lorong masjid. Tanpa ada arahan dari pengurus masjid, mereka secara sadar untuk pergi terlebih dahulu menuju tempat wudu sebelum masuk ke ruang utama masjid.
    Di dalam ruang utama masjid, gelak tawa dari anak-anak masih terdengar di antara orang-orang yang sedang mempersiapkan sholat tarawih pertama mereka.
    Ada anak yang mengambil posisi tertidur di atas karpet masjid yang berwarna hijau, ada pula anak-anak yang masih sibuk berbincang dengan teman sebayanya.
    Hari ini adalah
    shalat Tarawih pertama
    pada tahun 2025. Sebagian besar warga di sekitaran Masjid Hasyim Asy’ari berbondong-bondong datang ke masjid tersebut.
    Mereka masing-masing telah membawa sajadah, mengenakan peci, atau mengenakan mukena. Seketika, ruang utama masjid menjadi penuh dengan warga yang melaksanakan shalat Tarawih.
    Para perempuan berada di sisi kiri ruangan utama masjid. Para jemaah laki mengambil posisi di sebelah kanan ruangan itu.
    Jarak antara perempuan dan laki dipisahkan oleh sebuah papan kayu dengan panjang masing-masing 1,5 meter. Papan itu berjejer menutupi pandangan antara laki-laki dan perempuan.
    Bahkan, beberapa jemaah harus salat di luar ruang utama karena membeludaknya jemaah di Masjid Hasyim Asy’ari.
    Shalat Tarawih
    di masjid ini sejatinya dilaksanakan sebanyak 23 rakaat. Para jemaah juga mengikuti shalat Tarawih itu dengan khidmat, dari satu rakaat ke rakaat lainnya.
    Sebelumnya, hasil sidang isbat menetapkan awal Ramadhan 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 berdasarkan sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1446 Hijriah.
    “Pada malam ini 1 Ramadhan 1446 Hijriyah ditetapkan besok, Sabtu, 1 Maret 2025,” ujar Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam jumpa pers di kantor Kemenag, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025).
    Pelaksanaan sidang isbat melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam.
    Selain itu, hadir pula Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ahli falak, hingga perwakilan ormas Islam.
    Keputusan sidang isbat ini mengacu pada hasil pantauan atau rukyatul hilal yang digelar di 125 lokasi di seluruh Indonesia.
    Hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama ini sekaligus mengonfirmasi bahwa awal bulan Ramadhan yang ditetapkan pemerintah, sama dengan yang ditetapkan Pengurus Pusat Muhammadiyah.
    Adapun, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriyah jatuh pada 1 Maret 2024.
    Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti, dalam konferensi pers menuturkan bahwa penerapan ini sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.