Tag: Hassan Nasrallah

  • Pelayat Berebut Angkat Peti Mati Komandan Hizbullah yang Dibunuh Israel

    Pelayat Berebut Angkat Peti Mati Komandan Hizbullah yang Dibunuh Israel

    Beirut

    Pemakaman komandan kelompok Hizbullah, Fuad Shukr, digelar di Lebanon dengan dihadiri ratusan pelayat. Beberapa pelayat bahkan tampak berebut mengangkat peti jenazah Shukr.

    Seperti dilansir Associated Press dan BBC, Jumat (2/8/2024), kerumunan besar orang yang mengenakan pakaian serba hitam bergabung dalam pemakaman Shukr yang digelar di pinggiran selatan Beirut pada Kamis (1/8) waktu setempat.

    Para pelayat tampak membawa poster bergambar wajah mendiang Shukr, sembari mengibarkan bendera Hizbullah yang berwarna kuning-hijau. Ada juga pelayat yang meneriakkan sejumlah slogan kelompok yang didukung Iran tersebut, terkadang dengan kepalan tangan terangkat ke udara.

    Ketika peti jenazah Shukr dibawa ke lokasi seremoni pemakaman, beberapa pelayat bergerak mendekat untuk menyentuh atau ikut mengangkat peti jenazah tersebut.

    Ratusan pelayat kemudian menghadiri seremoni pemakaman Shkur yang digelar di sebuah auditorium di Beirut. Para pengawal memakai baret merah mengangkat peti jenazah Shukr yang diselimuti bendera Hizbullah, menyusuri lorong dengan diiringi band militer kelompok tersebut.

    Shukr menjadi komandan senior Hizbullah yang paling terkenal, sejauh ini, yang tewas dibunuh oleh Israel sejak konflik memanas beberapa bulan terakhir.

    Israel telah mengaku bertanggung jawab atas serangan udara yang menewaskan Shukr di Beirut pada Selasa (30/7) waktu setempat. Seorang penasihat militer Iran dan beberapa warga sipil tewas dalam serangan yang sama.

    Disebutkan oleh Tel Aviv bahwa Shukr merupakan dalang di balik serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak di sebuah lapangan sepakbola di area Dataran Tinggi Golan pada Sabtu (27/7) lalu.

    Seremoni pemakaman komandan Hizbullah, Fuad Shukr, yang tewas dibunuh Israel Foto: AP Photo/Hussein Malla

    Hizbullah telah membantah keterlibatan dalam serangan itu, meskipun pada awalnya kelompok itu mengklaim telah melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Israel di area tersebut, yang memicu dugaan bahwa serangan itu tidak tepat sasaran.

    Sosok Shukr yang juga dikenal sebagai al-Hajj Mohsin, merupakan penasihat dekat pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

    Dalam pidatonya via video link saat seremoni pemakaman Shukr, Nasrallah memuji Shukr sebagai seorang komandan veteran dan kembali membantah bahwa Hizbullah mendalangi serangan mematikan di Golan.

    “Kita memiliki keberanian untuk bertanggung jawab atas tindakan yang kita lakukan, meskipun itu sebuah kesalahan. Jika kita melakukan kesalahan, kita akan mengakuinya dan meminta maaf. Musuh menjadikan dirinya sebagai hakim, juri, dan algojo tanpa bukti apa pun,” tegas Nasrallah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tunggu Pembalasan Kami yang Tak Terelakkan!

    Tunggu Pembalasan Kami yang Tak Terelakkan!

    Jakarta

    Pemimpin kelompok Hizbullah, Hassan Nasrallah punya pesan keras yang ditujukan pada Israel, usai kematian komandan militer tertingginya dalam serangan Israel di Beirut, ibu kota Lebanon.

    Dia mengatakan bahwa kematian komandan utama Hizbullah, Fuad Shukr dan kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh telah “melewati” garis merah.

    “Musuh, dan mereka yang berada di belakang musuh, harus menunggu pembalasan kami yang tak terelakkan,” kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan di pemakaman komandan Fuad Shukr, dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (2/8/2024).

    “Anda tidak tahu garis merah apa yang telah Anda lewati,” ujarnya mengacu ke Israel setelah serangan terpisah di Beirut dan Teheran, Iran menewaskan Fuad Shukr dan Ismail Haniyeh, menggambarkan pembunuhan yang terakhir sebagai “pembunuhan yang berbahaya.”

    Nasrallah memperingatkan kelompok itu akan memberikan “respons nyata, bukan simbolis”.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis (1/8), bahwa Israel siap untuk setiap “agresi” menyusul ancaman pembalasan atas pembunuhan Haniyeh dan Shukr.

    Pemerintah Israel hingga kini belum mengonfirmasi ataupun membantah keterlibatan dalam pembunuhan Haniyeh. Namun, Israel telah mengumumkan bahwa mereka telah “menghabisi” Shukr, menyebutnya sebagai “komandan militer paling senior” Hizbullah dan “tangan kanan” Nasrallah.

    Israel juga menyalahkan Shukr atas serangan roket akhir pekan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja. Hal ini telah dibantah Hizbullah.

    “Kami, di semua lini pendukung, telah memasuki fase baru,” kata Nasrallah, merujuk pada Hizbullah dan kelompok-kelompok lain yang didukung Iran, yang telah menargetkan Israel sebagai dukungan terhadap Hamas yang tengah berperang melawan Israel di Jalur Gaza.

    “Pertempuran terbuka di semua lini,” ujarnya, seraya menambahkan: “Eskalasi kami akan bergantung pada perilaku dan reaksi musuh,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Hizbullah Akui Komandan Militernya Ada di Gedung yang Diserang Israel

    Hizbullah Akui Komandan Militernya Ada di Gedung yang Diserang Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah angkat bicara mengenai komandan militer seniornya, Fuad Shukr yang disebut Israel telah tewas dalam serangannya di Beirut, ibu kota Lebanon. Kelompok bersenjata di Lebanon itu mengakui bahwa Shukr memang berada di dalam gedung di pinggiran selatan Beirut yang diserang Israel, dan nasibnya masih belum diketahui.

    Militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa serangannya pada hari Selasa (30/7) telah “melenyapkan” Shukr, seorang komandan tinggi Hizbullah yang dikatakan bertanggung jawab atas serangan roket akhir pekan lalu di Dataran Tinggi Golan, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024), Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “saudara komandan jihadis yang hebat, Fuad Shukr (Haji Mohsen) berada di gedung yang menjadi sasaran musuh Zionis”.

    “Tim penyelamat telah bekerja sejak insiden itu terjadi… untuk menyingkirkan puing-puing… dan kami masih menunggu hasil operasi ini terkait nasib komandan tinggi dan warga lainnya yang juga berada di gedung itu,” kata Hizbullah dalam pernyataannya.

    Dalam jumlah korban sementara, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tiga warga sipil — seorang wanita dan dua anak — tewas dalam serangan Israel itu.

    Militer Israel menyebut Shukr sebagai “komandan militer paling senior” Hizbullah dan “tangan kanan” pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah.

    Pada tahun 2017, Departemen Keuangan Amerika Serikat menawarkan imbalan uang US$ 5 juta untuk informasi tentang Shukr, menggambarkannya sebagai “penasihat senior” bagi pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

    Departemen Keuangan AS mengatakan ia memiliki “peran utama” dalam pengeboman mematikan tahun 1983 di barak Korps Marinir AS di Beirut.

    Sebelumnya, Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan roket hari Sabtu di kota Druze Arab, Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.

    Pada hari Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk memberikan respons “keras” terhadap serangan yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja itu.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Israel Tak Ingin Perang dengan Hizbullah, Tapi Siap untuk Skenario Apapun

    Israel Tak Ingin Perang dengan Hizbullah, Tapi Siap untuk Skenario Apapun

    Jakarta

    Konflik antara kelompok Hizbullah dan Israel kian memanas. Militer Israel mengatakan bahwa mereka ingin menghindari perang yang lebih luas dengan kelompok bersenjata Lebanon tersebut, tetapi pasukannya siap untuk “skenario apapun”.

    “Agresi dan serangan brutal Hizbullah yang sedang berlangsung menyeret rakyat Lebanon dan seluruh Timur Tengah ke dalam eskalasi yang lebih luas,” kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024).

    “Meskipun kami lebih suka menyelesaikan permusuhan tanpa perang yang lebih luas, IDF sepenuhnya siap untuk skenario apapun,” katanya, mengacu pada Pasukan Pertahanan Israel.

    Sebelumnya, militer Israel mengklaim bahwa jet-jet tempurnya “menghabisi” komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr di wilayah Beirut, ibu kota Lebanon pada hari Selasa (30/7) waktu setempat. Israel menuduhnya bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.

    “Jet-jet tempur angkatan udara Israel menghabisi komandan militer paling senior organisasi Hizbullah dan kepala unit strategisnya, Fuad Shukr, di wilayah Beirut,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024).

    “Fuad Shukr adalah komandan yang bertanggung jawab atas pembantaian Majdal Shams, di mana 12 anak tewas setelah Hizbullah menembakkan roket Falaq-1 Iran langsung ke lapangan sepak bola di Israel utara pada Sabtu malam,” kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan video terpisah.

    “Fuad Shukr adalah tangan kanan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah dan penasihatnya dalam merencanakan dan mengarahkan serangan dan operasi.,” imbuhnya.

    Namun, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan Shukr adalah target serangan Israel tersebut, tetapi dia “selamat dari serangan Israel”. AFP tidak dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut.

    Menurut militer Israel, sejak dimulainya perang Gaza, Shukr mengatur serangan-serangan Hizbullah terhadap Israel.

    Dia bertanggung jawab atas sebagian besar persenjataan Hizbullah yang paling canggih, termasuk rudal berpemandu presisi, rudal jelajah, rudal antikapal, roket jarak jauh, dan UAV, kata militer Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Memanas! Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Militer Hizbullah

    Memanas! Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Militer Hizbullah

    Jakarta

    Makin panas! Militer Israel mengklaim bahwa jet-jet tempurnya “menghabisi” komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr di wilayah Beirut, ibu kota Lebanon pada hari Selasa (30/7) waktu setempat. Israel menuduhnya bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.

    “Jet-jet tempur angkatan udara Israel menghabisi komandan militer paling senior organisasi Hizbullah dan kepala unit strategisnya, Fuad Shukr, di wilayah Beirut,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024).

    “Fuad Shukr adalah komandan yang bertanggung jawab atas pembantaian Majdal Shams, di mana 12 anak tewas setelah Hizbullah menembakkan roket Falaq-1 Iran langsung ke lapangan sepak bola di Israel utara pada Sabtu malam,” kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan video terpisah.

    “Fuad Shukr adalah tangan kanan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah dan penasihatnya dalam merencanakan dan mengarahkan serangan dan operasi.,” imbuhnya.

    Hagari mengatakan Shukr adalah “teroris senior yang tangannya berlumuran darah orang Israel dan banyak orang lainnya”.

    Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan Shukr adalah target serangan Israel tersebut, tetapi dia “selamat dari serangan Israel”. AFP tidak dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut.

    Menurut militer Israel, sejak dimulainya perang Gaza, Shukr mengatur serangan-serangan Hizbullah terhadap Israel.

    Dia bertanggung jawab atas sebagian besar persenjataan Hizbullah yang paling canggih, termasuk rudal berpemandu presisi, rudal jelajah, rudal antikapal, roket jarak jauh, dan UAV, kata militer Israel.

    Militer Israel mengatakan bahwa pada tahun 1990-an, komandan Hizbullah tersebut “terlibat langsung” dalam penculikan jenazah tiga tentara Israel — Benyamin Avraham, Adi Avitan, dan Omar Sawaid.

    Ketiganya dibunuh oleh Hizbullah saat berpatroli di pagar keamanan yang berdekatan dengan Har Dov, kata militer.

    “Sejak saat itu, ia telah merencanakan dan mengatur banyak serangan teror terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” imbuh militer Israel dalam pernyataannya.

    Hagari menegaskan bahwa meski Israel ingin mengakhiri permusuhan tanpa perang yang lebih luas dengan Hizbullah, pasukan Israel siap untuk “skenario apa pun.”

    “Agresi dan serangan brutal Hizbullah yang terus berlanjut menyeret rakyat Lebanon dan seluruh Timur Tengah ke dalam eskalasi yang lebih luas,” kata juru bicara militer Israel tersebut.

    “Sementara kami lebih suka menyelesaikan permusuhan tanpa perang yang lebih luas, IDF (pasukan Israel) sepenuhnya siap untuk skenario apa pun,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Memanas! Hizbullah Kembali Tembakkan Puluhan Roket ke Israel

    Memanas! Hizbullah Kembali Tembakkan Puluhan Roket ke Israel

    Beirut

    Kelompok Hizbullah menembakkan rentetan roket ke wilayah Israel bagian utara. Serangan roket itu dimaksudkan untuk membalas serangan mematikan Israel terhadap wilayah Lebanon bagian selatan, yang menewaskan salah satu petempurnya.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (21/6/2024), Hizbullah yang didukung Iran terlibat serangan lintas perbatasan dengan Israel hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Hizbullah merupakan sekutu Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza.

    Kelompok Hizbullah, pada Kamis (20/6) waktu setempat, mengklaim pasukannya telah menargetkan barak militer Israel dengan “puluhan roket Katyusha”.

    “Sebagai respons atas pembunuhan yang dilakukan oleh musuh Israel di desa Deif Kifa,” demikian pernyataan Hizbullah.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan sedikitnya satu orang tewas akibat serangan “drone musuh” yang menghantam sebuah kendaraan di area Deir Kifa, Lebanon bagian selatan.

    Hizbullah, dalam pengumumannya, menyebut bahwa salah satu petempurnya terbunuh. Seorang sumber yang dekat dengan kelompok itu menuturkan kepada AFP bahwa satu petempur Hizbullah itu tewas dalam serangan di Deir Kifa.

    Militer Israel dalam pernyataannya menyebut serangan udara mereka telah “memusnahkan” seorang anggota Hizbullah di area Deif Kifa, Lebanon. Disebutkan Tel Aviv bahwa anggota Hizbullah yang tewas itu “bertanggung jawab dalam merencanakan dan melancarkan serangan teror terhadap Israel, dan memimpin pasukan darat Hizbullah” di area Jouaiyya, Lebanon bagian selatan.

    Serangan roket Hizbullah terhadap Israel itu terjadi di saat kekhawatiran akan terjadinya perang regional semakin meningkat, setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Rabu (19/6) memperingatkan bahwa “tidak ada tempat” di Israel yang akan terhindar jika perang total terjadi dengan kelompoknya.

    Nasrallah juga mengancam Siprus jika negara kepulauan itu membuka bandaranya untuk Israel.

    Sementara itu, militer Israel dalam pernyataan terpisah, menyebut jet-jet tempur mereka menyerang target yang disebut sebagai “peluncur rudal permukaan-ke-udara milik Hizbullah yang menimbulkan ancaman bagi pesawat yang beroperasi di Lebanon”.

    Aksi saling serang antara Hizbullah dan Israel itu, yang pernah berperang tahun 2006 lalu, semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Militer Israel menyatakan pada Selasa (18/6) waktu setempat bahwa “rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Wanti-wanti Ngeri Hizbullah Jika Israel Serang Lebanon Jadi Nyata

    Wanti-wanti Ngeri Hizbullah Jika Israel Serang Lebanon Jadi Nyata

    Jakarta

    Israel berencana untuk menyerang Lebanon dan dikhawatirkan konflik Gaza akan meluas. Hizbullah pun mewanti-wanti akan menyerang Israel jika rencana itu terjadi.

    Dilansir AFP, Militer Israel pada hari Selasa (18/6/2024) lalu mengumumkan bahwa “rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi”.

    Pada hari Rabu (19/6), Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya telah menyerang tempat-tempat Hizbullah di Lebanon selatan. Israel juga melaporkan sebuah drone atau pesawat tak berawak telah menyusup di dekat kota perbatasan Metula dan menargetkan pasukan Israel, dalam serangan yang diklaim oleh Hizbullah.

    Atas serangan itu, Hizbullah, sementara itu, mengumumkan kematian empat petempurnya.

    Media resmi Lebanon, National News Agency, melaporkan serangan Israel di beberapa daerah di Lebanon selatan pada Rabu pagi waktu setempat, termasuk di desa perbatasan Khiam, di mana seorang fotografer AFP melihat kepulan asap besar.

    Hizbullah kemudian mengatakan bahwa mereka telah menembakkan “puluhan roket Katyusha dan peluru artileri” ke arah barak di Kiryat Shmona di Israel utara sebagai pembalasan atas serangan tersebut.

    Wanti-wanti Hizbullah

    Dalam pidato yang disiarkan televisi di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel dan Lebanon, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan “tidak ada tempat” di Israel yang “akan terhindar dari serangan roket kami”.

    Nasrallah juga mengancam negara pulau terdekat, Siprus, jika negara itu membuka bandara atau pangkalannya untuk Israel “untuk menargetkan Lebanon”.

    Di Siprus terdapat dua pangkalan militer Inggris termasuk sebuah pangkalan udara, tetapi kedua pangkalan militer tersebut berada di wilayah kedaulatan Inggris dan tidak dikendalikan oleh pemerintah Siprus.

    Presiden Siprus Nikos Christodoulides membantah keterlibatan negaranya dalam perang tersebut. Dia mengatakan bahwa negara tersebut adalah “bagian dari solusi”, seraya menunjuk pada perannya dalam koridor kemanusiaan maritim ke Gaza yang “diakui oleh seluruh komunitas internasional”.

    Kemlu Siapkan Evakuasi WNI

    Eskalasi konflik di Timur Tengah semakin panas setelah Israel menyetujui rencana serangan ke Lebanon. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan tengah mempersiapkan langkah mengevakuasi WNI yang berada di Lebanon.

    “Jadi, terkait dengan perlindungan WNI di luar negeri, khususnya mengantisipasi adanya eskalasi konflik di Timur Tengah, dapat kami sampaikan isu ini terus kita monitor dari dekat. Situasi yang ada di Timur Tengah terus kita monitor. Perwakilan RI yang ada di kawasan juga terus melakukan monitor,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dilansir detikJogja, Kamis (20/6/2024).

    Judha menerangkan Kemlu terus melakukan koordinasi dan telah mengadakan rapat khusus dengan kepala perwakilan dan para duta besar. Judha menyebut saat ini Kemlu terus memantau situasi di Lebanon.

    “Dalam konteks tersebut, dapat kami sampaikan, sejak terjadinya konflik 7 Oktober tahun lalu dan kemudian juga terjadi konflik di Lebanon selatan antara Hizbullah dengan IDF, KBRI di Beirut telah menetapkan wilayah di Lebanon selatan sebagai Siaga 1 dan kemudian wilayah Beirut dan sekitarnya Siaga 2,” ucapnya.

    “Nah, dalam konteks tersebut, dalam kasus sebelumnya kita sudah membantu warga negara kita untuk kita evakuasi terbatas menuju ke Beirut,” imbuhnya.

    Judha menjelaskan, dalam konflik sebelumnya, pemerintah Indonesia telah melakukan evakuasi terbatas menuju Beirut. Langkah serupa juga akan dilakukan jika situasi di Lebanon menjadi Siaga 1 atau telah mengancam jiwa WNI.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/fas)

  • Panas! Serangan Israel Tewaskan Komandan Hizbullah di Lebanon

    Panas! Serangan Israel Tewaskan Komandan Hizbullah di Lebanon

    Beirut

    Serangan militer Israel dilaporkan menewaskan seorang komandan senior pada pasukan elite Hizbullah, Pasukan Radwan, di wilayah Lebanon bagian selatan. Serangan ini menjadi serangan yang mengenai target paling terkemuka dalam jajaran Hizbullah sepanjang maraknya serangan lintas perbatasan dengan Israel.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa 99/1/2024), komandan senior pasukan elite Hizbullah yang tewas itu diidentifikasi sebagai Wissam al-Tawil yang menjabat wakil kepala unit elite Pasukan Radwan.

    Diungkapkan oleh tiga sumber keamanan Lebanon bahwa Al-Tawil dan seorang petempur Hizbullah lainnya tewas pada Senin (8/1) waktu setempat, ketika mobil mereka tumpangi dihantam serangan di desa Majdal Selm, yang berjarak 6 kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel.

    Belum ada komentar langsung dari Israel soal serangan tersebut.

    Menurut seorang sumber lainnya di Lebanon, Al-Tawil merupakan salah satu komandan Hizbullah yang paling senior yang tewas dalam aksi saling serang lintas perbatasan antara kelompok militan itu dengan Israel.

    Kelompok Hizbullah menyebarkan foto-foto Al-Tawil bersama para pemimpin Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan seorang komandan militer Hibzullah bernama Imad Mughniyeh yang tewas di Suriah tahun 2008 lalu.

    Sebuah foto lainnya menunjukkan Al-Tawil duduk di sebelah mendiang Qassem Soleimani, jenderal terkemuka Iran yang pernah memimpin Pasukan Quds, sayap bersenjata Garda Revolusi Iran di luar negeri. Soleimani tewas dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) di Irak tahun 2020 lalu.

    Perbatasan Lebanon dan Israel marak dilanda serangan lintas perbatasan sejak perang berkecamuk antara Tel Aviv dan Hamas di Jalur Gaza. Lebih dari 130 petempur Hizbullah, termasuk sejumlah anggota Pasukan Radwan, tewas dalam rentetan serangan lintas perbatasan tersebut.

    Salah satunya yang tewas adalah Abbas Raad yang merupakan putra salah satu politisi terkemuka Hizbullah. Dia dilaporkan tewas dalam serangan Israel pada November tahun lalu.

    Hizbullah mengatakan operasinya di perbatasan bertujuan mendukung warga Palestina yang dilanda perang di Jalur Gaza. Perselisihan antara Hizbullah dan Israel sebagian besar hanya terjadi di area-area dekat perbatasan.

    Namun pekan lalu, ketegangan meningkat saat serangan yang diyakini didalangi Israel menewaskan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri di pinggiran Beirut bagian selatan — wilayah yang menjadi markas kuat Hizbullah. Tel Aviv tidak menyangkal dan tidak membenarkan pihaknya bertanggung jawab atas serangan itu.

    Pada Sabtu (6/1) lalu, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan 62 roket ke arah pos pengamatan utama Israel sebagai “respons awal” terhadap pembunuhan Al-Aruri. Sementara Nasrallah, dalam pidatonya, memperingatkan Israel untuk tidak melancarkan perang skala penuh terhadap Lebanon.

    “Siapa pun yang berpikir untuk berperang melawan kami, singkatnya, dia akan menyesalinya,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hizbullah Bunuh Tentara Israel Usai Wakil Pemimpin Hamas Tewas di Beirut

    Hizbullah Bunuh Tentara Israel Usai Wakil Pemimpin Hamas Tewas di Beirut

    Beirut

    Kelompok Hizbullah, sekutu Hamas, memberikan reaksi keras atas kematian wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri akibat serangan drone Israel di Beirut, Lebanon, pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Hizbullah mengumumkan telah membunuh sejumlah tentara Israel di perbatasan Lebanon, usai menegaskan bahwa serangan Israel yang menewaskan Aruri itu tidak akan luput dari hukuman. Demikian seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (3/1/2024).

    Hizbullah, yang didukung Iran dan bermarkas di Lebanon ini, menyebut serangan Israel yang “berbahaya” itu merupakan serangan terhadap Lebanon dan kedaulatannya.

    “Kejahatan ini tidak akan pernah dibiarkan tanpa respons dan hukuman,” tegas Hizbullah dalam pernyataannya.

    “Perlawanan kami… telah menentukan pemicunya dan… para petempur kami berada dalam tingkat kesiapan dan kesiapsiagaan tertinggi,” sebut pernyataan Hizbullah itu.

    Dalam pernyataan lanjutan pada Selasa (2/1) malam, Hizbullah mengklaim kelompoknya telah menargetkan, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel di perbatasan dengan Lebanon.

    Israel belum menanggapi klaim Hizbullah soal pembunuhan sejumlah tentara di perbatasan Israel-Lebanon.

    Diketahui bahwa perbatasan Israel dan Lebanon marak dilanda serangan lintas perbatasan sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada awal Oktober lalu.

    Aruri bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah Hassan Nasrallah usai serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, untuk membahas langkah selanjutnya yang harus diambil oleh kelompok tersebut pada “tahap sensitif” ini.

    Nasrallah, dalam pernyataan sebelumnya, pernah memperingatkan bahwa serangan menargetkan setiap warga Lebanon atau warga negara asing di dalam wilayah Lebanon akan memicu “reaksi keras” dan hal itu tidak akan ditoleransi.

    Haniyeh Tegaskan Hamas Tak Akan Bisa Dikalahkan Usai Kematian Wakilnya

    Kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah — kelompok yang didukung Iran dan sekutu Hamas.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

    Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.

    Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam reaksinya menegaskan bahwa Hamas “tidak akan pernah bisa dikalahkan” setelah kematian Aruri.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Gempur Hizbullah Usai Serangan dari Lebanon

    Israel Gempur Hizbullah Usai Serangan dari Lebanon

    Jakarta

    Militer Israel menyatakan telah menggempur target kelompok Hizbullah sebagai respons atas upaya serangan dari Lebanon. Ini terjadi ketika serangan lintas batas terus berlanjut sementara perang antara Israel dan Hamas berkecamuk di Gaza.

    Insiden ini terjadi sehari setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa perang antara Israel dan Hamas dapat berubah menjadi konflik regional, jika Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza.

    “Sebagai respons terhadap dua sel teroris yang mencoba melepaskan tembakan dari Lebanon ke wilayah Israel, IDF (militer Israel) menyerang sel tersebut dan sebuah pos pemantauan Hizbullah,” kata sebuah pernyataan militer.

    Disebutkan bahwa pihaknya juga telah merespons tembakan mortir dari Lebanon ke Israel utara, di mana tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

    Sejak 7 Oktober, Israel telah terlibat dalam perang dengan Hamas di Gaza, setelah kelompok milisi Palestina itu melakukan serangan besar-besaran di Israel. Menurut pejabat-pejabat Israel, serangan Hamas itu menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.

    Israel membalas dengan serangan udara tanpa henti dan invasi darat ke Gaza, di mana lebih dari 9.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas menurut kementerian kesehatan Hamas.

    Perbatasan Lebanon-Israel juga sering menjadi lokasi serangan lintas perbatasan selama sebulan terakhir, dengan baku tembak antara militer Israel di satu sisi dan gerakan Hizbullah dan sekutunya-sekutunya di sisi lain.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu