Tag: Hashim Sujono Djojohadikusumo

  • Cara Daftar Internet Rakyat 100 Mbps Seharga Rp100.000 dari Telemedia

    Cara Daftar Internet Rakyat 100 Mbps Seharga Rp100.000 dari Telemedia

    Bisnis.com, JAKARTA- PT Telemedia Komunikasi Pratama, pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz untuk Jawa, Maluku dan Papua telah membuka pendaftaran Internet Rakyat berkecepatan 100 Mbps seharga Rp100.000 unlimited data.

    Anak usaha emiten terafiliasi Hashim Djojohadikusumo, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) ini, telah menggandeng sejumlah vendor global dan ISP lokal untuk menghadirkan Internet Rakyat itu.

    Internet Rakyat adalah layanan WiFi berbasis teknologi 5G Fixed Wireless Access (FWA) yang beroperasi pada frekuensi 1,4 GHz menggunakan konsep Open Radio Access Network (Open RAN).

    Rencananya, WIFI bakal memasarkan secara komersial Internet Rakyat pada 2026. Saat ini, persiapan akhir terus dilakukan. Walau begitu, Telemedia memberikan kesempatan bagi pengguna Internet di Jawa, Maluku dan Papua untuk melakukan pendaftaran.

    Cara Daftar Internet Rakyat Rp100.000 untuk 100 Mbps

    Buka situs resmi mytelemedia.id.
    Pilih menu “Pra-Registrasi Sekarang” atau langsung kunjungi halaman internetrakyat.id/register.
    Di halaman tersebut, pengguna dapat melihat informasi paket yang ditawarkan, yakni layanan WiFi seharga Rp100.000 dengan masa berlaku 30 hari.
    Isi data diri awal berupa nama lengkap, alamat email, dan nomor WhatsApp.
    Klik “Kirim OTP”, kemudian masukkan kode OTP yang dikirimkan melalui WhatsApp.
    Lanjutkan dengan mengisi data lokasi secara lengkap, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, kode pos, hingga alamat lengkap.
    Pengguna dapat menambahkan penanda lokasi dan titik koordinat melalui peta yang disediakan.
    Centang pernyataan persetujuan terhadap “Syarat dan Ketentuan” serta “Kebijakan Privasi”. Klik “Registrasi” untuk menyelesaikan proses pendaftaran.

    Berdasarkan informasi pada laman registrasi, Internet Rakyat saat ini hanya menyediakan satu jenis paket, yakni Paket WiFi 30 hari dengan harga Rp100.000. Melalui paket ini, pelanggan akan mendapatkan:

    Akses internet 5G FWA dengan kecepatan hingga 100 Mbps Kuota unlimited
    Gratis biaya langganan pada bulan pertama
    Gratis sewa modem (CPE)
    Perangkat yang mendukung sistem OpenWRT berupa 1 unit modem, ditambah 1 boks dan buku panduan
    Perangkat memakai antena omni dengan penguatan sinyal hingga 3,5 dBi dan teknologi WiFi 5 2+2 (AC1200).

    Adapun, untuk wilayah lainnya seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan nusa tenggara (regional 2 dan 3), pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz ialah PT Eka Mas Republik (MyRepublic) dari Sinar Mas. 

  • Prabowo terima Grup Sistema Rusia, bahas farmasi hingga kapal listrik

    Prabowo terima Grup Sistema Rusia, bahas farmasi hingga kapal listrik

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Grup Sistema Rusia yang didampingi Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Gennadievich Tolchenov, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, membahas potensi kerja sama, mulai dari sektor farmasi hingga pengembangan kapal listrik.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga CEO Danantara Rosan Roeslani yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan ini merupakan kelanjutan dari kunjungan kerja pemerintah ke St. Petersburg, Rusia pada Juni lalu.

    “Melanjuti pertemuan yang di St. Petersburg pada bulan Juni ya, kurang lebih. Dan setelah itu, kita bertemu untuk mem-follow up beberapa kerja sama,” kata Rosan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

    Rosan menyampaikan pertemuan itu dihadiri langsung oleh pemilik, CEO, serta jajaran direksi Grup Sistema yang merupakan salah satu konglomerasi terbesar di Rusia.

    Rosan menuturkan di sektor kesehatan, Grup Sistema memiliki jaringan rumah sakit hingga 160 unit serta menjadi salah satu perusahaan obat dan paten terbesar di Rusia.

    Grup tersebut, kata dia, telah melakukan pertemuan awal dengan Biofarma dan Kimia Farma di Bandung, Jawa Barat, dan akan melanjutkan pembahasan mengenai potensi kolaborasi pada tahap berikutnya.

    “Ini juga merupakan kerja sama yang sangat baik, terutama di bidang kesehatan, di bidang obat-obatan. Harapannya itu bisa menekan harga obat-obatan di Indonesia yang memang relatif masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lainnya,” ucap Rosan.

    Selain itu, Rosan mengatakan pertemuan dengan Grup Sistema juga membahas peluang pengembangan kapal penumpang listrik berkapasitas sekitar 100 hingga 200 orang untuk layanan antarpulau.

    Perusahaan tersebut merupakan salah satu pelaku besar industri galangan kapal di Rusia dan menyampaikan rencana untuk membangun fasilitas manufaktur kapal listrik di Indonesia, termasuk menjajaki kerja sama dengan PT PAL.

    “Itu mereka juga pembicaraannya sudah mulai berjalan juga dan rencananya mereka juga akan membuat manufakturnya di sini,” kata Rosan.

    “Akan dikerjasamakan juga misal dengan PT PAL dan yang lain-lain,” imbuhnya.

    Lebih lanjut Rosan mengatakan Grup Sistema juga meninjau peluang kerja sama di bidang perhotelan karena memiliki portofolio besar kepemilikan hotel di Rusia. Perusahaan tersebut menyatakan minat untuk bekerja sama dalam pengelolaan hotel di Indonesia.

    Di bidang pendidikan, konglomerasi tersebut berencana mengirim tenaga pengajar untuk mendukung program bahasa Rusia di sejumlah universitas di Indonesia.

    “Jadi ini satu perusahaan, ini satu grup. Tapi memang tadi kan lebih ke, dia lebih ke ini sih, obat-obatan ya, ke healthcare dan juga kepada galangan kapal yang berbasis listrik,” ucapnya.

    Rosan menyebut dalam pertemuan tersebut turut hadir Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo. Menurutnya, pertemuan tersebut turut membuka potensi kerja sama tambahan, termasuk bidang bubur kertas dan kertas.

    “Pak Hashim ada mengantarkan. Ya, pembicaraan juga untuk, potensi, mungkin mereka mau, karena mereka juga ternyata perusahaan terbesar untuk di Rusia ya, untuk ‘pulp and paper’. Itu juga mungkin salah satu yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Indonesia, nanti kita hanya fasilitasi saja kalau itu,” kata dia.

    Terkait nilai investasi dari rangkaian peluang tersebut, Rosan mengatakan hal tersebut belum ditetapkan karena seluruh pembahasan masih berada pada tahap awal. Sistem perizinan seperti BPOM disebut juga tengah diproses oleh pihak Grup Sistema.

    “Jadi, karena ini masih, masih, kalau saya bilang early stage, jadi kita kan belum bisa ngasih angkanya berapa-berapanya. Tapi kelihatannya ini, sih, berjalan karena intensinya juga sangat, sangat, sangat baik,” kata Rosan.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RI Buka Ekosistem Pasar Karbon demi Pertumbuhan Hijau & Inklusif

    RI Buka Ekosistem Pasar Karbon demi Pertumbuhan Hijau & Inklusif

    Jakarta, CNBC Indonesia – Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, bersama Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, dan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan kesiapan Indonesia untuk memperluas pasar karbon berintegritas tinggi dan membuka peluang investasi iklim yang lebih besar. Hal ini disampaikan di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB COP30, di Brazil.

    Diskusi tersebut berlangsung dalam High-Level Roundtable on Advancing Indonesia’s High-Integrity Carbon Market: Toward a Green, Resilient, and Inclusive Future, yang diselenggarakan bersama oleh Standard Chartered, Indonesia Climate and Growth Dialogue (ICGD), International Emissions Trading Association (IETA), dan Business Partnership for Market Implementation (BPMI).

    Langkah ini menyusul diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 Tahun 2025, yang membentuk ekosistem karbon yang kuat, transparan, dan selaras dengan standar internasional. Regulasi ini bertujuan memastikan pengukuran pengurangan emisi yang kredibel serta memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang nyata.

    CEO Standard Chartered Indonesia, Donny Donosepoetro OBE menyambut baik terobosan ini sebagai langkah penting untuk memperkuat pembiayaan iklim.

    “Peraturan Presiden ini merupakan terobosan besar dalam perjalanan Indonesia menuju pasar karbon berintegritas tinggi. Regulasi ini memberikan dasar hukum yang telah lama ditunggu untuk perdagangan karbon yang kredibel dan menarik bagi investor. Di Standard Chartered, kami melihatnya sebagai katalis untuk mendorong partisipasi sektor swasta yang lebih kuat dalam pembiayaan iklim,” ujarnya dikutip Kamis (13/11/2025).

    Pada kesempatan yang sama, Kementerian Kehutanan dan Integrity Council for the Voluntary Carbon Market (ICVCM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat pasar karbon sukarela yang berintegritas tinggi.

    Kemitraan ini berfokus pada peningkatan kapasitas, bantuan teknis, dan pertukaran pengetahuan untuk memperkuat tata kelola, meningkatkan transparansi, serta menyelaraskan kredit karbon kehutanan Indonesia dengan Core Carbon Principles (CCPs), yang merupakan standar global untuk kredit karbon yang kredibel dan berkualitas.

    CEO ICVCM, Amy Merrill menekankan pentingnya kemitraan ini sebagai standar baru kerja sama antara pemerintah nasional dan lembaga pasar internasional.

    “Indonesia telah mengambil langkah positif dalam mengembangkan pasar karbon dan membuka pembiayaan untuk dekarbonisasi. ICVCM bangga dapat mendukung Kementerian Kehutanan dalam menyelaraskan kredit karbon kehutanan Indonesia dengan Core Carbon Principles,” ungkap Amy.

    Kolaborasi tersebut memastikan bahwa setiap proyek memberikan dampak iklim yang nyata dan terverifikasi, serta berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia.

    “Di COP yang menekankan pentingnya harmonisasi, kemitraan ini menunjukkan kemajuan menuju pasar karbon yang terhubung secara global dan relevan secara lokal,” imbuh Amy.

    Tidak ketinggalan, Hashim Djojohadikusumo menegaskan visi Indonesia untuk menjadi pusat pasar karbon berintegritas di tingkat global, yang tidak hanya memberikan dampak nyata bagi iklim, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, memperkuat kesejahteraan, dan meningkatkan ketahanan masyarakat.

    “Dengan fondasi ini, pasar karbon Indonesia kini terbuka bagi partisipasi global,” katanya.

    Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menambahkan, ini bertujuan menggerakkan hingga US$ 7,7 miliar dolar setiap tahun melalui transaksi karbon, memastikan setiap ton emisi dapat ditelusuri, diverifikasi, dan dipertanggungjawabkan.

    “Kementerian Kehutanan akan membuka peluang pembiayaan karbon di berbagai subsektor, termasuk pengelolaan hutan lestari, kehutanan sosial, dan konservasi,” ungkap dia.

    Sebagai informasi, rangkaian capaian ini menjadi tonggak dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan rendah karbon. Dengan landasan regulasi yang kuat dan kerja sama internasional yang semakin mendalam, Indonesia siap menegaskan perannya sebagai pemimpin global dalam pasar karbon berintegritas tinggi yang mendorong pertumbuhan hijau, inklusif, dan tangguh.

    Pemerintah memiliki visi mengubah ambisi iklim menjadi peluang ekonomi, menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, memperkuat kesejahteraan, dan memastikan kemakmuran yang berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Langganan Internet 100 Mbps Rp 100 Ribu Sudah Ada, Ini Teknologinya

    Langganan Internet 100 Mbps Rp 100 Ribu Sudah Ada, Ini Teknologinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan bahwa Indonesia segera memiliki layanan internet berkecepatan tinggi yang terjangkau tanpa harus mengandalkan pembangunan jaringan serat optik.

    Hal ini disampaikan Nezar usai menyaksikan penandatanganan kontrak komersial antara SURGE, OREX SAI Jepang, dan distributor lokal di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).

    Teknologi yang diadopsi dalam proyek ini berbasis Fixed Wireless Access (FWA) 5G di frekuensi 1,4 GHz.

    “Ini bukan hanya tentang menghubungkan orang. Ini tentang menyediakan akses berkecepatan tinggi yang terjangkau. Teknologi ini dirancang untuk melewati proses pemasangan fiber optik bagi semua orang yang tradisional, mahal, dan memakan waktu,” ujar Nezar dalam siaran pers, dikutip Senin (17/11/2025).

    Pemerintah mendukung penuh inisiatif ini dengan memberikan akses pada sumber daya vital, termasuk penggunaan frekuensi 1,4 GHz, untuk mendukung pengembangan teknologi nirkabel berkecepatan tinggi.

    Kerja sama Indonesia-Jepang ini berawal dari nota kesepahaman di bidang digital dan komunikasi yang kini berlanjut ke tahap implementasi.

    Dikabarkan sebelumnya, emiten terafiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge resmi meneken kerja sama komersial berskala penuh dengan OREX SAI Inc. pada Rabu, (12/11/2025).

    Dengan ini, keduanya resmi menghadirkan layanan internet murah bersinyal 5G Fixed Wireless Access (FWA) 1.4GHz berbasis Open RAN pertama di dunia.

    WIFI berencana menugaskan hingga 4.800 stasiun basis kepada OREX SAI yang merupakan perusahaan patungan Jepang antara NTT DOCOMO, INC. dan NEC Corporation untuk tahap awal implementasi di kuartal I tahun 2026.

    Dengan kata lain, layanan yang dinamakan Internet Rakyat ini mulai bisa diakses masyarakat tahun depan.

    Berdasarkan perjanjian ini, OREX SAI akan menyediakan sistem Open RAN FWA 1.4GHz komersial pertama di dunia sebagai penyedia utama end-to-end. Sistem ini menggunakan teknologi Open RAN dan 5G Core (5GC) yang dikembangkan oleh NEC Corporation.

    Presiden Direktur SURGE Yune Marketatmo menyatakan, tujuan kerja sama ini adalah memberikan akses internet berkecepatan tinggi dan terjangkau yang mewujudkan konektivitas menyeluruh di seluruh Indonesia.

    “Melalui kolaborasi dengan OREX SAI, kami membangun ekosistem 5G FWA berbasis teknologi inovatif. Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ke tingkat berikutnya,” ungkap Yune tertulis.

    Untuk menutup kesenjangan ini, SURGE akan menyediakan layanan 5G FWA dengan tarif flat sekitar Rp100.000 per bulan, dengan kecepatan hingga 100 Mbps tanpa batas kuota data dan pemasangan gratis.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Partisipasi Publik di Kebijakan Iklim, Masyarakat Adat dan Generasi Muda Masih Terpinggirkan?

    Partisipasi Publik di Kebijakan Iklim, Masyarakat Adat dan Generasi Muda Masih Terpinggirkan?

    Jakarta: Indonesia menegaskan kembali komitmen terhadap aksi iklim global di Conference of Parties ke-30 (COP30) di Belem, Brasil yang saat ini sedang berlangsung hingga 21 November. Pemerintah menyatakan kesiapan mempercepat transisi energi dan mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.

    Namun, di tengah janji ambisius tersebut, kalangan masyarakat sipil menilai arah kebijakan Indonesia masih belum sepenuhnya menjawab tantangan keadilan iklim. Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo menyatakan dukungan penuh terhadap Perjanjian Paris, dengan menyanggupi pemenuhan target emisi nol bersih (net zero emission) paling lambat tahun 2060, disertai target pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 8 persen.

    “Strategi pertumbuhan hijau kami tercermin dan terukir dalam dokumen komitmen kontribusi nasional kedua (Second Nationally Determined Contribution atau SNDC), yaitu target 1,2 gigaton setara karbon dioksida pada skenario rendah dan 1,5 gigaton setara karbon dioksida pada skenario tinggi pada tahun 2035,” jelas Hashim yang menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia di COP30 dalam pidatonya pada Leader Summit.

    Seperti dilansir indonesiadicop.id, Hasyim juga menyatakan, tidak ada yang boleh tertinggal dalam transformasi menuju masa depan hijau. “Aksi iklim harus adil, inklusif, dan berpusat pada manusia,” jelasnya.

    Sebagai wujud komitmen nyata, lanjut Hashim, Presiden Prabowo salah satunya telah mengumumkan alokasi 1,4 juta hektar hutan adat bagi masyarakat adat dan lokal dalam empat tahun ke depan. “Hal ini merupakan langkah besar menuju keadilan sosial dan ekologis,” ungkapnya.

    GIS Analyst Trend Asia, ​Masagus Achmad Fathan Mubina yang turut hadir di COP30 menyoroti pernyataan pemerintah terkait dimensi keberpihakan dalam aksi iklim yang adil, inklusif, dan berpusat pada manusia yang masih bias kepentingan. “Keberpihakan masih dipertanyakan selama komoditas yang menimbulkan konflik seperti fosil dan nikel tidak dikeluarkan dalam skema transisi energi berkeadilan untuk mendukung aksi iklim,” ujar Fathan.

    Menurutnya, komitmen keadilan iklim yang digaungkan pemerintah hanya akan sebatas ucapan jika tidak dibarengi upaya perlindungan pada pihak yang terdampak seperti masyarakat adat. “Proyek-proyek bioenergi yang dijalankan tanpa Persetujuan Atas Dasar Informasi Sejak Awal Tanpa Paksaan menunjukkan belum adanya komitmen perlindungan masyarakat dan ruang hidupnya yang terancam karena kebijakan transisi energi pemerintah,” jelas Fathan.

    Ia berharap Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup seharusnya berperan lebih jauh dalam memperjuangan kepentingan ekologis dan sosial ketika berhadapan dengan institusi lain. Rosi Yow dari Greenpeace Indonesia yang menjadi perwakilan dari Papua mempertanyakan transparansi komitmen pemerintah Indonesia untuk aksi iklim di pertemuan akbar ini.

    “Indonesia menyampaikan target transisi energi di pembukaaan COP30 namun di sisi lain industri ekstraktif yang mengambil keuntungan dari eksploitasi mineral dan deforestasi masif menjadi sponsor Paviliun Indonesia selama kegiatan ini,” terangnya.

    Dirinya juga menyinggung prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat adat yang selama ini seringkali diabaikan dalam kebijakan-kebijakan pemerintah untuk aksi iklim. Melihat langsung negosiasi delegasi Indonesia di COP30 Rosi berharap, “Semoga COP30 menghasilkan keputusan yang meyakinkan masyarakat adat untuk dilibatkan karena selama ini mereka tidak mengetahui apa rencana pemerintah.”

    Fadilla Miftahul perwakilan dari Climate Rangers menilai negosiasi Indonesia dalam aksi iklim global selama di COP30 masih terlalu berhati-hati dan belum mencerminkan urgensi krisis iklim khususnya bagi mereka yang terdampak. “Pembahasan masih berkutat di perdagangan karbon yang fokusnya hanya memindahkan emisi, bukan mengurangi emisi. Kalau tetap seperti ini, akan berpengaruh pada generasi yang akan datang,” jelas Fadilla.

    Dirinya mengungkapkan dialog-dialog dalam aksi iklim sejauh ini belum memberikan ruang partisipasi yang memadai bagi generasi muda.

    Di sela COP30, sebagai bentuk inisiatif partisipasi generasi muda untuk aksi iklim, dirinya menyerahkan secara langsung kepada Ketua Delegasi Republik Indonesia di COP30 sebuah dokumen hasil kesepakatan dari ribuan orang muda dari lebih dari 150 negara yang menyerukan perubahan arah kebijakan iklim global menuju transisi energi yang adil, pendanaan tanpa utang, dan keterlibatan bermakna bagi kelompok muda serta masyarakat rentan.

    Baca Juga :

    CEO Talks di COP30 Soroti Peran Korporasi Wujudkan Net Zero Indonesia

    Dari Indonesia, Climate Rangers menjadi satu-satunya organisasi yang hadir dan memastikan aspirasi orang muda Indonesia tertuang dalam National Children and Youth Statement (NYS) sehingga turut menjadi bagian dari mandat global tersebut. “Dokumen ini adalah pernyataan penolakan kami sebagai generasi yang mewarisi krisis,” tegas Fadilla yang juga penerima Training Program COP30 yang didukung Koalisi Orang Muda Global dan Smith School University of Oxford.

    Jakarta: Indonesia menegaskan kembali komitmen terhadap aksi iklim global di Conference of Parties ke-30 (COP30) di Belem, Brasil yang saat ini sedang berlangsung hingga 21 November. Pemerintah menyatakan kesiapan mempercepat transisi energi dan mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.
     
    Namun, di tengah janji ambisius tersebut, kalangan masyarakat sipil menilai arah kebijakan Indonesia masih belum sepenuhnya menjawab tantangan keadilan iklim. Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo menyatakan dukungan penuh terhadap Perjanjian Paris, dengan menyanggupi pemenuhan target emisi nol bersih (net zero emission) paling lambat tahun 2060, disertai target pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 8 persen.
     
    “Strategi pertumbuhan hijau kami tercermin dan terukir dalam dokumen komitmen kontribusi nasional kedua (Second Nationally Determined Contribution atau SNDC), yaitu target 1,2 gigaton setara karbon dioksida pada skenario rendah dan 1,5 gigaton setara karbon dioksida pada skenario tinggi pada tahun 2035,” jelas Hashim yang menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia di COP30 dalam pidatonya pada Leader Summit.

    Seperti dilansir indonesiadicop.id, Hasyim juga menyatakan, tidak ada yang boleh tertinggal dalam transformasi menuju masa depan hijau. “Aksi iklim harus adil, inklusif, dan berpusat pada manusia,” jelasnya.
     
    Sebagai wujud komitmen nyata, lanjut Hashim, Presiden Prabowo salah satunya telah mengumumkan alokasi 1,4 juta hektar hutan adat bagi masyarakat adat dan lokal dalam empat tahun ke depan. “Hal ini merupakan langkah besar menuju keadilan sosial dan ekologis,” ungkapnya.
     
    GIS Analyst Trend Asia, ​Masagus Achmad Fathan Mubina yang turut hadir di COP30 menyoroti pernyataan pemerintah terkait dimensi keberpihakan dalam aksi iklim yang adil, inklusif, dan berpusat pada manusia yang masih bias kepentingan. “Keberpihakan masih dipertanyakan selama komoditas yang menimbulkan konflik seperti fosil dan nikel tidak dikeluarkan dalam skema transisi energi berkeadilan untuk mendukung aksi iklim,” ujar Fathan.
     
    Menurutnya, komitmen keadilan iklim yang digaungkan pemerintah hanya akan sebatas ucapan jika tidak dibarengi upaya perlindungan pada pihak yang terdampak seperti masyarakat adat. “Proyek-proyek bioenergi yang dijalankan tanpa Persetujuan Atas Dasar Informasi Sejak Awal Tanpa Paksaan menunjukkan belum adanya komitmen perlindungan masyarakat dan ruang hidupnya yang terancam karena kebijakan transisi energi pemerintah,” jelas Fathan.
     
    Ia berharap Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup seharusnya berperan lebih jauh dalam memperjuangan kepentingan ekologis dan sosial ketika berhadapan dengan institusi lain. Rosi Yow dari Greenpeace Indonesia yang menjadi perwakilan dari Papua mempertanyakan transparansi komitmen pemerintah Indonesia untuk aksi iklim di pertemuan akbar ini.
     
    “Indonesia menyampaikan target transisi energi di pembukaaan COP30 namun di sisi lain industri ekstraktif yang mengambil keuntungan dari eksploitasi mineral dan deforestasi masif menjadi sponsor Paviliun Indonesia selama kegiatan ini,” terangnya.
     
    Dirinya juga menyinggung prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat adat yang selama ini seringkali diabaikan dalam kebijakan-kebijakan pemerintah untuk aksi iklim. Melihat langsung negosiasi delegasi Indonesia di COP30 Rosi berharap, “Semoga COP30 menghasilkan keputusan yang meyakinkan masyarakat adat untuk dilibatkan karena selama ini mereka tidak mengetahui apa rencana pemerintah.”
     
    Fadilla Miftahul perwakilan dari Climate Rangers menilai negosiasi Indonesia dalam aksi iklim global selama di COP30 masih terlalu berhati-hati dan belum mencerminkan urgensi krisis iklim khususnya bagi mereka yang terdampak. “Pembahasan masih berkutat di perdagangan karbon yang fokusnya hanya memindahkan emisi, bukan mengurangi emisi. Kalau tetap seperti ini, akan berpengaruh pada generasi yang akan datang,” jelas Fadilla.
     
    Dirinya mengungkapkan dialog-dialog dalam aksi iklim sejauh ini belum memberikan ruang partisipasi yang memadai bagi generasi muda.
     
    Di sela COP30, sebagai bentuk inisiatif partisipasi generasi muda untuk aksi iklim, dirinya menyerahkan secara langsung kepada Ketua Delegasi Republik Indonesia di COP30 sebuah dokumen hasil kesepakatan dari ribuan orang muda dari lebih dari 150 negara yang menyerukan perubahan arah kebijakan iklim global menuju transisi energi yang adil, pendanaan tanpa utang, dan keterlibatan bermakna bagi kelompok muda serta masyarakat rentan.

    Dari Indonesia, Climate Rangers menjadi satu-satunya organisasi yang hadir dan memastikan aspirasi orang muda Indonesia tertuang dalam National Children and Youth Statement (NYS) sehingga turut menjadi bagian dari mandat global tersebut. “Dokumen ini adalah pernyataan penolakan kami sebagai generasi yang mewarisi krisis,” tegas Fadilla yang juga penerima Training Program COP30 yang didukung Koalisi Orang Muda Global dan Smith School University of Oxford.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (CEU)

  • Kepuasan Publik ke Presiden Tinggi, Hashim Yakin Prabowo Terpilih Lagi pada 2029

    Kepuasan Publik ke Presiden Tinggi, Hashim Yakin Prabowo Terpilih Lagi pada 2029

    GELORA.CO – Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo optimistis bahwa Presiden Prabowo Subianto akan kembali memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2029. Optimisme itu ia dasarkan pada tingginya tingkat kepuasan publik (approval rating) dalam sejumlah survei terbaru.

    “Saya yakin kita akan menang pemilu lagi tahun 2029. Ada alasannya kenapa tingkat approval rating Pak Prabowo sangat tinggi,” kata Hashim dalam acara 13 th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Senin (17/11/2025).

    Ia memaparkan bahwa dalam dua pekan terakhir terdapat empat survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Prabowo berada pada kisaran 77,8 persen hingga 82 persen. “Kalau dilihat dari rentang 77,8 persen sampai 82 persen, bisa dikatakan bahwa approval rating dia (Prabowo) sekitar 80 persen,” ujarnya.

    Dengan berseloroh, Hashim membandingkan capaian tersebut dengan approval rating Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “Sebagai perbandingan, approval rating Presiden Trump di 45 persen. Jadi ini tidak buruk, karena itu saya pikir kita akan berada dalam posisi yang baik ke depannya,” katanya.

    Hashim menilai, tingginya tingkat kepuasan masyarakat berkaitan erat dengan sejumlah program prioritas pemerintah yang dinilai memberi dampak langsung, seperti pembangunan 3 juta rumah hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Ia menjelaskan bahwa pembangunan perumahan menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi, merujuk pada pengalaman China yang mampu mempertahankan pertumbuhan tinggi selama tiga dekade.

    Pemerintah menargetkan pembangunan satu juta rumah susun di kawasan perkotaan serta dua juta rumah bagi masyarakat perdesaan, termasuk keluarga nelayan. Saat ini, sekitar 15 juta keluarga tercatat dalam daftar tunggu rumah layak huni, sementara 27 juta keluarga lainnya tinggal di hunian substandar.

    “Inilah alasan mengapa kami yakin bisa mencapai pertumbuhan 8 persen dan mempertahankannya, bahkan melampauinya. Angka 8 persen itu bukan hal yang mustahil. China sudah melakukannya selama 30 tahun, dan salah satu pendorong utamanya adalah sektor perumahan,” jelasnya.

    Hashim juga menegaskan bahwa program MBG dirancang untuk menekan angka tengkes (stunting) sejak dini. “Gagasannya adalah (MBG) menyediakan susu, telur, protein hewani dan nabati, agar anak-anak memiliki kesempatan yang baik untuk tumbuh sehat dan mampu menyerap pendidikan di sekolah,” ujarnya.

    Selain perumahan dan MBG, Hashim menyebut hilirisasi serta penyediaan internet berbiaya rendah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi berikutnya.

    Ia mengatakan penetrasi internet yang efektif di Indonesia baru sekitar 15 persen, jauh di bawah Malaysia, Filipina, dan Thailand yang telah mencapai sekitar 50 persen. Padahal, studi McKinsey menunjukkan setiap peningkatan 10 persen akses internet murah dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 0,7 hingga 1,3 persen.

    “Jadi empat penggerak pertumbuhan (ekonomi) itu, menurut saya, adalah program makan bergizi (MBG), program perumahan, hilirisasi, serta ketersediaan dan aksesibilitas internet murah,” tambahnya.

  • Waspada Akun Palsu Catut Nama Hashim Djojohadikusumo Ajak Investasi

    Waspada Akun Palsu Catut Nama Hashim Djojohadikusumo Ajak Investasi

    Dengan begitu, kata Ariseno, akun yang memakai nama, foto, video, atau citra diri Hashim untuk tujuan apa pun, termasuk ajakan investasi, adalah akun palsu. Akun-akun tersebut tidak ada kaitannya dengan Hashim, adik Presiden Prabowo Subianto itu.

    “Dengan ini kami menyampaikan bahwa hal tersebut tidak benar,” kata Ariseno, dilansir Antara.

    Dia kembali menegaskan segala aktivitas, unggahan, maupun pernyataan yang muncul dari akun-akun yang mengatasnamakan Hashim Djojohadikusumo berada di luar tanggung jawab pihaknya.

  • Pimpinan MPR tegaskan komitmen Indonesia untuk transisi energi

    Pimpinan MPR tegaskan komitmen Indonesia untuk transisi energi

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk menjadi pemimpin dunia dalam percepatan transisi energi dan dekarbonisasi dalam KTT Iklim Pemimpin Dunia yang dikenal dengan Conference of the Parties (COP 30) di Brazil.

    “COP 30 menjadi ajang penting untuk menyampaikan komitmen Indonesia kepada pemimpin-pemimpin dunia untuk akselerasi transisi energi sekaligus mempercepat target dekarbonisasi. Hal ini adalah komitmen yang berulang kali disampaikan beliau Presiden Prabowo dalam berbagai forum pertemuan pemimpin dunia,” kata Eddy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Dalam KTT tersebut, Eddy akan menjadi pembicara dalam tiga kesempatan, antara lain di Asia Climate Solutions Pavilion dan juga di event yang diselenggarakan Paviliun Indonesia.

    Beberapa tema yang akan dibahas Eddy adalah karbon sebagai pilar ekonomi baru dan peluang Indonesia sebagai produsen Sustainable Aviation Fuel (SAF) kelas dunia.

    Eddy menjelaskan sebagai bagian dari delegasi Indonesia yang dipimpin Utusan Khusus Presiden bidang Iklim Hashim Djojohadikusumo, ia akan menjelaskan komitmen Indonesia untuk melakukan akselerasi atau percepatan transisi energi.

    Eddy menjelaskan, Indonesia sebenarnya memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat menjadi modal besar dalam transisi menuju ekonomi hijau. Dengan luas kawasan kehutanan mencapai 126 juta hektare—terbesar ketiga di dunia—dan 3,3 juta hektare hutan mangrove, Indonesia disebut berkomitmen mengoptimalkan potensi energi baru dan terbarukan.

    “Diantara poin yang penting disampaikan nanti adalah mendukung kepemimpinan Presiden Prabowo sebagai climate leader dalam aksi iklim global,” ujarnya.

    Lebih lanjut Eddy menjelaskan, di forum yang dihadiri stakeholders dari berbagai negara tersebut, ia akan menyampaikan potensi Indonesia dalam pengembangan ekonomi karbon sebagai pilar ekonomi baru di Indonesia.

    “Perpres ini menegaskan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun pasar karbon berintegritas tinggi guna mendukung pertumbuhan hijau,” ujarnya.

    Dalam kesempatan bicara di forum COP 30 nanti, Doktor Ilmu Politik UI ini juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia juga terus membahas beberapa RUU krusial dalam upaya percepatan energi terbarukan. Beberapa RUU itu diantaranya RUU Energi Baru dan Terbarukan dan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim.

    “Kami ingin menyampaikan juga bahwa legislatif di Indonesia mendorong percepatan akselerasi energi terbarukan,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hashim Potong Tumpeng Buka Paviliun Indonesia di KTT COP30 Brasil

    Hashim Potong Tumpeng Buka Paviliun Indonesia di KTT COP30 Brasil

    Belem

    Paviliun Indonesia di KTT COP30 resmi dibuka. Pembukaan ditandai dengan potong tumpeng.

    Pemotongan tumpeng pertama dilakukan oleh Utusan Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo. Hashim berharap, paviliun Indonesia bisa menjadi ajang bertukar pengalamam hingga ide.

    “Ini adalah untuk menjadi suatu tempat, untuk yang tadi saya katakan exchange experience, exchange ideas untuk mewujudkan tujuan-tujuan mulia yang sudah ditetapkan oleh dunia dan masyarakat dunia pada perjanjian Paris 2015,” kata Hashim usai membuka Paviliun Indonesia, Senin(10/11/2025) waktu setempat.

    “Yang terakhir sesuai Second NDC (dokumen komitmen iklim terbaru) untuk menanggulangi dan mitigasi perubahan iklim, ” Tambah Hashim.

    Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq dan Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki turut menemani Hashim.

    KTT COP30 digelar di Belem, Brasil, dari 10-21 November 2025. Ada sejumlah agenda penting yang dibawa Indonesia, salah satunya perdagangan karbon.

    Menteri Hanif berharap, sepulang dari Brasil, Indonesia bisa membawa pulang Rp 16 triliun dari hasil perdagangan karbon.

    Tak lupa Indonesia menjalin kerja sama dengan negara-negara lain dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Indonesia juga akan memamerkan capaian dalam penurunan emisi gas rumah kaca.

    (ygs/ygs)

  • Umar Hasibuan Sorot Pengganti Presiden Prabowo di Pertemuan Antar Pemimpin Dunia

    Umar Hasibuan Sorot Pengganti Presiden Prabowo di Pertemuan Antar Pemimpin Dunia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Salah satu kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan menyorot ke Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

    Ini berkaitan dengan sosok Wapres Gibran yang tidak menggantikan Presiden Prabowo Subianto di pertemuan Pimpinan Dunia.

    Dimana, acara yang mempertemukan seluruh pemimpin dari seluruh dunia ini berlangsung di Brazil.

    KTT COP ke-30 digelar di pusat konvensi utama kota, di Hangar Centro de Convenções da Amazônia pada 10-21 November. 

    Acara diawali dengan pertemuan para pemimpin dunia pada 6-7 November 2025.

    Utusan Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menghadiri acara ini sebagai pengganti Presiden Prabowo.

    Ini yang kemudian disorot oleh Umar Hasibuan melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya.

    Ia mempertanyakan soal sosok Utusan Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo sebagai sosok pengganti Presiden Prabowo.

    “Siapa dia koq bisa wakili Prabowo di pertemuan pemimpin dunia?,” tulisnya dikutip Minggu (9/11/2025).

    Hanya saja, ia menyindir sosok Hashim Djojohadikusumo lebih baik dibanding Wapres Gibran yang hadir di acara tersebut.

    “Tp drpd gibran mending dia sih wkwkwkkw,” terangnya.

    (Erfyansyah/Fajar)