Tag: Hartanto

  • Psikopat Narsistik: Menguak Gangguan Kepribadian di Balik Pelaku Mutilasi Wanita Dalam Koper Merah

    Psikopat Narsistik: Menguak Gangguan Kepribadian di Balik Pelaku Mutilasi Wanita Dalam Koper Merah

    Kediri (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur menyatakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32) mengidap psikopat narsistik. Gangguan kepribadian ini yang memicu pria asal Pakel, Tulungagung tersebut tega membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah (29), istri sirinya.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Timur Kombes Pol Farman mengatakan, tersangka didiagnosa sebagai seorang psikopat berdasarkan tes psikologi. Lalu apa saja ciri-ciri pengidap psikopat narsistik?

    Kombes Pol Farman menjelaskan bahwa gangguan kepribadian tersebut dapat dikenali dari perilaku tersangka saat melakukan pembunuhan dan mutilasi, yang tidak menunjukkan rasa iba terhadap korban.

    “Tidak punya perasaan yang iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan, intinya emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang,” ujar Kombes Farman dalam pres rilis.

    Selain itu, tersangka melakukan mutilasi dalam keadaan tenang dan tidak menunjukkan rasa ragu.

    “Hasil psikolog itu karena pelaku ini kelihatan tenang dalam melakukan mutilasi, tidak ada rasa keraguan, tidak ada rasa iba terhadap korban sehingga digolongkan sebagai psikopat,” kata Kombes Farman.

    Hasil Tes Psikologi dan Status Tersangka

    Antok telah ditetapkan sebagai tersangka oleh tim penyidik Ditreskrimum Polda Jatim atas dugaan pembunuhan dan mutilasi kekasih gelapnya, Uswatun Khasanah (29), wanita asal Garum, Blitar, Jawa Timur.

    Hasil tes psikologi yang dilakukan Polda Jawa Timur terhadap tersangka menunjukkan bahwa RTH dinyatakan positif sebagai seorang psikopat narsistik.

    “Hasil dari tes psikologi yang dilakukan psikolog forensik, antara lain (tersangka Antok) termasuk dalam golongan psikopat narsistik,” kata Kombes Farman.

    Kronologi Kasus Mutilasi Koper Merah

    Kasus mutilasi mayat dalam koper merah yang berisi tubuh Uswatun Khasanah pertama kali terbongkar pada Kamis, 23 Januari 2025, di Desa Dadapan, Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Tubuh korban dimutilasi oleh tersangka menjadi tiga bagian. Potongan kepala dan sepasang kaki ditemukan di dua wilayah yang berbeda, yakni di Trenggalek dan Ponorogo.

    Motif Asmara dan Ancaman Hukum

    Kasus ini berlatar belakang motif asmara, yang membuat tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP, lebih subsider 351 Ayat 3 KUHP, dan Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.

    RTH melakukan aksi kejinya tersebut di kamar hotel di wilayah Kediri pada Minggu, 19 Januari 2025 lalu. [nm/aje]

  • Banjir Kiriman Rendam 800 Rumah, Jalan Pantura Mlandingan Situbondo Sempat Macet
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Februari 2025

    Banjir Kiriman Rendam 800 Rumah, Jalan Pantura Mlandingan Situbondo Sempat Macet Surabaya 3 Februari 2025

    Banjir Kiriman Rendam 800 Rumah, Jalan Pantura Mlandingan Situbondo Sempat Macet
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Banjir melanda Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Senin (3/2/2025).
    Kalaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Sruwi Hartanto, menjelaskan bahwa hujan deras menyebabkan banjir di beberapa desa, termasuk Desa Mlandingan Kulon dan Desa Sumberpinang.
    Sebelumnya, dua bronjong penahan air di sempadan sungai di Dusun Krajan Desa Mlandingan terbawa arus, yang mengakibatkan luapan air dan masuk ke rumah warga.
    “Untuk sekarang masih penanganan,” ujar Sruwi Hartanto.
    Data sementara menunjukkan bahwa di Dusun Meranggi, Dusun Krajan, dan Dusun Pesisir di Desa Mlandingan Kulon, masing-masing terdapat 200 rumah yang terendam.
    Sementara itu, di Dusun Merakan Timur, Desa Sumberpinang, tercatat 100
    rumah terendam
    banjir.
    Ketinggian air di dalam rumah berkisar antara 100 hingga 200 centimeter, sedangkan di jalan raya mencapai 150 hingga 200 centimeter.
    Sruwi menambahkan bahwa banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga menghanyutkan hewan ternak seperti sapi, kambing, dan ayam.
    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau luka akibat kejadian ini.
    “Banjir menggenangi lahan pertanian dan ternak warga hanyut,” tambahnya.
    Farid (37), seorang warga Desa Mlandingan, melaporkan bahwa banjir mulai terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan hampir semua wilayah di Kecamatan Mlandingan terdampak.
    “Untuk Jalan Pantura terdampak banjir, namun tidak tinggi sekitar sebetis,” ungkapnya.
    Pada pukul 22.00 WIB, banjir masih berlanjut, bahkan sebuah mobil terseret arus akibat derasnya air yang meluber ke Jalan Pantura Situbondo.
    Namun, pada pukul 23.00 WIB, banjir mulai surut dan arus lalu lintas kembali normal.
    “Ada mobil yang sampai terseret banjir namun belum diketahui ada korban atau tidak,” tutup Farid.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tersangka Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi Psikopat Narsistik

    Tersangka Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi Psikopat Narsistik

    Surabaya (beritajatim.com) – Tersangka mutilasi wanita dalam koper di Ngawi, Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32), didiagnosa sebagai seorang psikopat yang tidak memiliki rasa iba dan tetap tenang saat melakukan aksinya. Hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap Antok ini diungkap oleh penyidik Subdit Jatanras Polda Jatim setelah serangkaian tes oleh ahli kejiwaan.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan Antok termasuk dalam kategori psikopat narsistik.

    “Kita juga melakukan serangkaian tes psikologi terhadap pelaku. Didapati hasil dari tes psikologi ini oleh psikolog forensik antara lain termasuk dalam golongan psikopat narsistik,” kata Farman di Mapolda Jatim, Senin (03/02/2025).

    Antok didiagnosa sebagai psikopat narsistik setelah menunjukkan ciri-ciri anti-sosial, tidak memiliki perasaan iba, dan emosi yang meledak-ledak. Ia juga memiliki sifat yang tidak bisa mengendalikan amarahnya ketika tersinggung.

    “Secara keilmuan, nanti kami hadirkan langsung psikolognya yang bisa menjelaskan apa itu psikopat narsistik. Yang jelas, psikopat ini pada saat melakukan [tindakan kejahatan], dia anti-sosial, tidak punya perasaan iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan. Intinya, emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang,” ujarnya.

    Dalam rekaman CCTV yang beredar, Antok terlihat tenang saat membawa koper besar berwarna merah di hotel tempat ia membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah menggunakan pisau. Fakta ini mendorong petugas kepolisian untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kejiwaannya.

    Peristiwa pembunuhan dan mutilasi ini terjadi di sebuah hotel di Kota Kediri pada Minggu (19/01/2025) malam. Saat itu, tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32) mengajak korban Uswatun Khasanah (29), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, untuk bertemu.

    Di kamar hotel 303, keduanya terlibat cekcok hingga akhirnya Antok membunuh Uswatun Khasanah. Untuk menghilangkan jejak, ia kemudian memutilasi tubuh korban menggunakan pisau buah yang dibelinya di minimarket. Tubuh Uswatun Khasanah dimutilasi menjadi tiga bagian, yakni bagian tubuh, kepala, dan kaki.

    Potongan tubuh korban kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik serta koper berwarna merah sebelum akhirnya dibuang ke tiga lokasi berbeda: Ngawi, Ponorogo, dan Trenggalek.

    Atas perbuatannya, Antok dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP, subsider Pasal 351 KUHP ayat 3, serta Pasal 365 ayat 3 KUHP. Dengan dakwaan tersebut, tersangka terancam hukuman maksimal, yakni hukuman mati atau penjara seumur hidup. [ang/beq]

  • BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Ajang UMKM Lokal Go Global dengan Pengunjung Internasional

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Ajang UMKM Lokal Go Global dengan Pengunjung Internasional

    Tangerang, Beritasatu.com – BRI UMKM EXPO(RT) 2025 sukses menyedot perhatian banyak pengunjung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Ribuan UMKM binaan BRI tampil dengan produk-produk yang kreatif, inovatif, dan tentunya orisinal, yang mampu menarik perhatian pengunjung dari berbagai latar belakang.

    Keberagaman Produk yang Memika

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menampilkan beragam produk unggulan dari para pelaku UMKM yang sangat beragam, mulai dari batik, tenun, aksesori, produk kecantikan, hingga makanan khas Indonesia.

    Tidak hanya itu, produk kulit dan kopi khas Indonesia juga tak kalah memikat. Semua produk tersebut dipamerkan dengan bangga, menunjukkan kreativitas para pengusaha lokal Indonesia dalam mengolah komoditas asli tanah air.

    Seorang pengunjung internasional asal Turki, Ece, mengungkapkan, ia datang bersama teman-teman untuk melihat acara ini.

    “Kami membeli pakaian dan beberapa produk seperti jaket dan sarung yang sangat cantik dan unik. Tak hanya itu acara ini juga sangat terorganisir dan professional,” ujarnnya.

    Selain produk yang menarik, banyak pengunjung lokal yang juga merasakan pengalaman seru berbelanja di acara ini.

    “Saya lebih fokus ke makanan, karena banyak sekali pilihan dan promonya menarik. Saya langsung membeli dodol setelah melihatnya di salah satu stand,” tutur salah seorang pengunjung local, Novita.

    Business Matching: Peluang Emas bagi UMKM Indonesia

    Salah satu fitur menarik dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025 adalah kegiatan Business Matching yang memfasilitasi pertemuan langsung antara pelaku UMKM dengan calon pembeli yang memiliki minat serupa.

    Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan peluang kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, mulai dari perdagangan, investasi, hingga kemitraan strategis. Business Matching memberikan kesempatan kepada UMKM Indonesia untuk bertemu dengan pembeli lokal maupun internasional yang tertarik pada produk mereka.

    Ini adalah langkah penting dalam memperluas jaringan dan mempercepat proses transaksi. Pembeli yang terlibat dalam kegiatan ini pun memiliki kesempatan untuk mengakses produk berkualitas dari Indonesia dengan harga kompetitif, serta mendiversifikasi rantai pasokan mereka.

    Manfaat Business Matching untuk Pembeli:
    1. Akses ke Produk Berkualitas: Pembeli dapat menemukan produk lokal Indonesia yang berkualitas dengan harga yang bersaing.
    2. Diversifikasi Rantai Pasokan: Memberikan peluang untuk memperluas dan mendiversifikasi sumber pasokan produk.
    3.Efisiensi Proses Pencarian: Mempercepat proses pencarian mitra bisnis yang tepat.
    4. Kemitraan Jangka Panjang: Membuka peluang untuk hubungan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.
    5. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Kontribusi positif terhadap pengembangan ekonomi dan pemberdayaan UMKM lokal.

    Negara-Negara yang Berpartisipasi dalam Business Matching
    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 tidak hanya menarik perhatian pengunjung lokal, tetapi juga berhasil mengundang pembeli dari berbagai negara. Sebanyak 34 negara terlibat dalam kegiatan Business Matching ini, termasuk Australia, Kanada, Prancis, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, hingga Nigeria.

    Keikutsertaan negara-negara ini membuka peluang bagi para pelaku UMKM Indonesia untuk memperluas pasar ekspor mereka. Dengan adanya partisipasi internasional ini, BRI UMKM Expo 2025 menjadi wadah penting bagi pengusaha Indonesia untuk melebarkan sayap dan memasuki pasar global.

    Capaian Luar Biasa: 63 Ribu Pengunjung dan Transaksi US$ 90,6 Juta
    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 resmi ditutup pada 2 Februari 2025 setelah berlangsung selama empat hari di ICE BSD City. Acara ini mencatatkan pencapaian luar biasa dengan lebih dari 63 ribu pengunjung, jauh melampaui target awal sebanyak 50 ribu pengunjung. Selain itu, selama tiga hari pelaksanaan, transaksi yang terjadi selama acara mencapai Rp 38,9 miliar, melampaui target Rp 38 miliar selama empat hari pelaksanaan acara.

    Dari sisi business matching, komitmen kesepakatan yang berhasil direalisasikan mencapai US$ 90,6 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun, melebihi target awal sebesar US$ 89,4 juta. Hal ini menunjukkan UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.

    Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan, keberhasilan ini tidak hanya membuka peluang bisnis bagi UMKM, tetapi juga meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional.

    “Hingga kegiatan closing ceremony, total jumlah pengunjung yang menghadiri expo mencapai lebih dari 63 ribu pengunjung, pencapaian tersebut melampaui target sebanyak 50 ribu pengunjung dalam 4 hari,” jelasnya.

    Selain itu, 506 registered buyers dari 34 negara turut bergabung dalam acara ini, mencerminkan tingginya minat pasar global terhadap produk UMKM Indonesia. Hingga saat ini, 166 peserta UMKM telah mengikuti 270 sesi business meeting, membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.

    Sebagai contoh sukses dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025, salah satu peserta UMKM, PT Siger Jaya Abadi, berhasil melakukan perjanjian dengan Bluestar Food Corporation, Amerika Serikat, dengan nilai transaksi sebesar US$ 13,05 juta.

    Acara Seru dan Inspiratif untuk Pengunjung
    Selain pameran produk, para pengunjung juga dapat menikmati berbagai acara seru dan inspiratif yang digelar BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Salah satunya adalah talk show dengan tema Unlock Your Business Evolution, yang mengangkat tema tentang cara mengembangkan bisnis melalui ritel. 

    Ada juga Pojok Kreasi yang dapat digunakan pengunjung juga dapat mengikuti workshop menyulam bunga pada kantong sebagai ide usaha masa depan.

    Tak hanya itu, acara ini juga menyuguhkan lomba cipta rasa, di mana peserta diminta untuk menyiapkan kreasi bento untuk bekal anak-anak bersama Devina Hermawan. Selain itu, fashion show yang menampilkan karya-karya desainer ternama seperti Amanda Hartanto, Batik Cik, dan Rumah Kebaya Vilga turut menyemarakkan suasana.

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 semakin meriah dengan pertunjukan musik dari musisi muda berbakat, Juicy Luicy, Sal Priadi, Bernadya, Lyodra, dkk yang sukses menciptakan suasana seru di malam hari.

    Harapan untuk Masa Depan

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 tidak hanya menarik perhatian pengunjung lokal, tetapi juga berhasil mengundang pembeli dari berbagai negara. – (BRI/Istimewa)

    Pengunjung dan peserta acara sangat mengapresiasi penyelenggaraan BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Seperti yang disampaikan oleh beberapa peserta, mereka berharap acara ini bisa diadakan lebih sering, tidak hanya sekali setahun, tetapi mungkin dua kali setahun atau lebih.

    “BRI telah memberikan peluang besar bagi kami untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional. Kami berharap bisa terus bekerja sama dengan BRI dalam acara-acara serupa di masa depan,” ujar salah seorang peserta yang merasa sangat terbantu dengan adanya acara ini.

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 berhasil mempertemukan berbagai elemen dalam ekosistem bisnis, dari pengunjung lokal hingga pembeli internasional. Acara ini tidak hanya memperkenalkan produk-produk kreatif lokal Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerja sama yang menguntungkan bagi pelaku UMKM.

    Dengan adanya kegiatan Business Matching, pengusaha Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas pasar mereka ke kancah internasional, membawa Indonesia semakin dikenal di dunia bisnis global.

    Cek dan follow Instagram @bankbri_id untuk info event menarik lainnya. Jangan lupa download BRImo agar kamu bisa mendapatkan promo spesial dari BRI ya.

  • Serunya BRI UMKM EXPORT 2025: Produk Lokal Go Global & Business Matching Triliunan Rupiah

    Serunya BRI UMKM EXPORT 2025: Produk Lokal Go Global & Business Matching Triliunan Rupiah

    TRIBUNJATENG.COM – BRI UMKM EXPO(RT) 2025 sukses menyedot perhatian banyak pengunjung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

    Ribuan UMKM binaan BRI tampil dengan produk-produk yang kreatif, inovatif, dan tentunya orisinal, yang mampu menarik perhatian pengunjung dari berbagai latar belakang.

    Keberagaman Produk yang Memikat

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menampilkan beragam produk unggulan dari para pelaku UMKM yang sangat beragam, mulai dari batik, tenun, aksesori, produk kecantikan, hingga makanan khas Indonesia. 

    Tidak hanya itu, produk kulit dan kopi khas Indonesia juga tak kalah memikat. Semua produk tersebut dipamerkan dengan bangga, menunjukkan kreativitas para pengusaha lokal Indonesia dalam mengolah komoditas asli tanah air.

    Seorang pengunjung internasional asal Turki, Ece, mengungkapkan, “Saya datang bersama teman-teman saya untuk melihat acara ini. Kami membeli pakaian dan beberapa produk seperti jaket dan sarung yang sangat cantik dan unik.” Ia juga memuji acara tersebut, “Sangat terorganisir dan profesional.”

    Selain produk yang menarik, banyak pengunjung lokal yang juga merasakan pengalaman seru berbelanja di acara ini. Novita, salah seorang pengunjung lokal, mengatakan, “Saya lebih fokus ke makanan, karena banyak sekali pilihan dan promonya menarik. Saya langsung membeli dodol setelah melihatnya di salah satu stand.”

    Business Matching: Peluang Emas bagi UMKM Indonesia

    Salah satu fitur menarik dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025 adalah kegiatan Business Matching yang memfasilitasi pertemuan langsung antara pelaku UMKM dengan calon pembeli yang memiliki minat serupa. 

    Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan peluang kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, mulai dari perdagangan, investasi, hingga kemitraan strategis.

    Business Matching memberikan kesempatan kepada UMKM Indonesia untuk bertemu dengan pembeli lokal maupun internasional yang tertarik pada produk mereka. 

    Ini adalah langkah penting dalam memperluas jaringan dan mempercepat proses transaksi. Pembeli yang terlibat dalam kegiatan ini pun memiliki kesempatan untuk mengakses produk berkualitas dari Indonesia dengan harga kompetitif, serta mendiversifikasi rantai pasokan mereka.

    Manfaat Business Matching untuk Pembeli:

    Akses ke Produk Berkualitas: Pembeli dapat menemukan produk lokal Indonesia yang berkualitas dengan harga yang bersaing.
    Diversifikasi Rantai Pasokan: Memberikan peluang untuk memperluas dan mendiversifikasi sumber pasokan produk.
    Efisiensi Proses Pencarian: Mempercepat proses pencarian mitra bisnis yang tepat.
    Kemitraan Jangka Panjang: Membuka peluang untuk hubungan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.
    Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Kontribusi positif terhadap pengembangan ekonomi dan pemberdayaan UMKM lokal.

    Negara-Negara yang Berpartisipasi dalam Business Matching

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 tidak hanya menarik perhatian pengunjung lokal, tetapi juga berhasil mengundang pembeli dari berbagai negara. Sebanyak 34 negara terlibat dalam kegiatan Business Matching ini, termasuk Australia, Kanada, Prancis, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, hingga Nigeria. 

    Keikutsertaan negara-negara ini membuka peluang bagi para pelaku UMKM Indonesia untuk memperluas pasar ekspor mereka. Dengan adanya partisipasi internasional ini, BRI UMKM Expo 2025 menjadi wadah penting bagi pengusaha Indonesia untuk melebarkan sayap dan memasuki pasar global.

    Capaian Luar Biasa: 63 Ribu Pengunjung dan Transaksi USD 90,6 Juta

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 resmi ditutup pada 2 Februari 2025 setelah berlangsung selama empat hari di ICE BSD City. Acara ini mencatatkan pencapaian luar biasa dengan lebih dari 63 ribu pengunjung, jauh melampaui target awal sebanyak 50 ribu pengunjung. Selain itu, transaksi yang terjadi selama acara mencapai Rp38,9 miliar, melampaui target Rp38 miliar.

    Dari sisi business matching, komitmen kesepakatan yang berhasil direalisasikan mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun, melebihi target awal sebesar USD 89,4 juta. Hal ini menunjukkan UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.

    Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan, keberhasilan ini tidak hanya membuka peluang bisnis bagi UMKM, tetapi juga meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional. 

    “Hingga kegiatan closing ceremony, total jumlah pengunjung yang menghadiri expo mencapai lebih dari 63 ribu pengunjung, pencapaian tersebut melampaui target sebanyak 50 ribu pengunjung dalam 4 hari,” jelasnya.

    Selain itu, 506 registered buyers dari 34 negara turut bergabung dalam acara ini, mencerminkan tingginya minat pasar global terhadap produk UMKM Indonesia. Hingga saat ini, 166 peserta UMKM telah mengikuti 270 sesi business meeting, membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.

    Sebagai contoh sukses dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025, salah satu peserta UMKM, PT Siger Jaya Abadi, berhasil melakukan perjanjian dengan Bluestar Food Corporation, Amerika Serikat, dengan nilai transaksi sebesar USD 13,05 juta.

    Acara Seru dan Inspiratif untuk Pengunjung

    Selain pameran produk, para pengunjung juga dapat menikmati berbagai acara seru dan inspiratif yang digelar BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Salah satunya adalah talk show dengan tema Unlock Your Business Evolution, yang mengangkat tema tentang cara mengembangkan bisnis melalui ritel. 

    Ada juga Pojok Kreasi yang dapat digunakan pengunjung juga dapat mengikuti workshop menyulam bunga pada kantong sebagai ide usaha masa depan.

    Tak hanya itu, acara ini juga menyuguhkan lomba cipta rasa, di mana peserta diminta untuk menyiapkan kreasi bento untuk bekal anak-anak bersama Devina Hermawan. Selain itu, fashion show yang menampilkan karya-karya desainer ternama seperti Amanda Hartanto, Batik Cik, dan Rumah Kebaya Vilga turut menyemarakkan suasana.

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 semakin meriah dengan pertunjukan musik dari musisi muda berbakat, Juicy Luicy, Sal Priadi, Bernadya, Lyodra, dkk yang sukses menciptakan suasana seru di malam hari.

    Harapan untuk Masa Depan

    Pengunjung dan peserta acara sangat mengapresiasi penyelenggaraan BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Seperti yang disampaikan oleh beberapa peserta, mereka berharap acara ini bisa diadakan lebih sering, tidak hanya sekali setahun, tetapi mungkin dua kali setahun atau lebih.

    “BRI telah memberikan peluang besar bagi kami untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional. Kami berharap bisa terus bekerja sama dengan BRI dalam acara-acara serupa di masa depan,” ujar salah seorang peserta yang merasa sangat terbantu dengan adanya acara ini.

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 berhasil mempertemukan berbagai elemen dalam ekosistem bisnis, dari pengunjung lokal hingga pembeli internasional. Acara ini tidak hanya memperkenalkan produk-produk kreatif lokal Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerja sama yang menguntungkan bagi pelaku UMKM. 

    Dengan adanya kegiatan Business Matching, pengusaha Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas pasar mereka ke kancah internasional, membawa Indonesia semakin dikenal di dunia bisnis global.

    Cek dan follow Instagram @bankbri_id untuk info event menarik lainnya. Jangan lupa download BRImo agar kamu bisa mendapatkan promo spesial dari BRI ya!

  • IPW Sebut AKBP Bintoro Hanya Terima Suap Rp140 Juta, Sisanya Diembat Eks Pengacara Anak Bos Prodia – Halaman all

    IPW Sebut AKBP Bintoro Hanya Terima Suap Rp140 Juta, Sisanya Diembat Eks Pengacara Anak Bos Prodia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus pembunuhan terhadap anak baru gede (ABG) berinisial FA (16) pada April 2024 lalu menyisakan sejumlah polemik.

    Kala itu FA tewas akibat dicekoki narkoba oleh Arif Nugroho (AN) dan Muhammad Bayu Hartanto di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan. 

    Sementara rekan FA berinisial APS (16) selamat dalam insiden tersebut.

    Belakangan kasus pembunuhan terhadap FA itu menyeret AKBP Bintoro, mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, yang diduga melakukan pemerasan terhadap Arif Nugroho dan Bayu Hartanto sebagai pelaku pembunuhan terhadap FA.

    Kasus pembunuhan terhadap FA ini kembali mencuat ke publik lantaran adanya gugatan perdata yang diajukan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang teregister dengan nomor 30/Pdt.G/2025/PN JKT.SEL.

    Dalam gugatannya, Arif dan Bayu melalui kuasa hukumnya Pahala Manurung menggugat AKBP Bintoro selaku eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Mariana, AKP Ahmad Zakaria, advokat Evelin Dohar Hutagalung dan Herry.

    Dalam petitum atau tuntutan yang disampaikan kuasa hukum penggugat, kelima tergugat, termasuk Bintoro, diminta mengembalikan uang senilai Rp1.600.000.000 atau senilai Rp1,6 miliar.

    Selain uang Rp1,6 miliar, Bintoro dan keempat tergugat lainnya diminta mengembalikan sejumlah kendaraan mewah yakni mobil Lamborghini Ampetador, Motor Sportster Iron, Motor BMW HP4. 

    Selain itu Arif dan Bayu juga melaporkan mantan kuasa hukumnya, Evelin Dohar Hutagalung ke Polda Metro Jaya atas dugaan kasus penggelapan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut Evelin dilaporkan karena meminta Arif Nugroho menjual mobil mewah Lamborghini untuk penanganan perkara hukum yang dialami.

    Adapun kejadian itu terjadi sekitar April 2024 lalu. 

    Kala itu AN meminta hasil penjualan mobil itu ditransfer kepadanya dengan nilai sebesar Rp3,5 miliar.

    “Akan tetapi sampai saat ini uang penjualan mobil milik korban tidak diberikan oleh pelapor dan saat ini mobil milik korban tak dikembalikan oleh terlapor sehingga korban merasa dirugikan Rp6,5 miliar,” ucap Ade Ary.

    Dalam perjalanannya, AKBP Bintoro disebut-sebut melakukan dugaan pemerasan kepada Arif melalui Evelin.

    Berbagai nominal muncul ke publik dalam kasus dugaan pemerasan ini, mulai dari Rp20 miliar, Rp17,1 miliar hingga Rp5 miliar.

    Namun tim kuasa hukum Arif dan Bayu yang baru, Pahala Manurung mengatakan jumlah kerugian yang diterima kliennya sebesar Rp17 miliar lebih. 

    “Total kerugian mereka, Pak Arief ini adalah, biar nggak simpang siur ya, ini sebesar Rp17 miliar, tertulis di sini adalah Rp17 miliar sekian-sekian. Ini pernyataan yang disampaikan kepada kami,” kata Pahala, Jumat (31/1/2025).

    AKBP Bintoro yang merasa dituduh atas beredarnya kabar ini langsung membuat klarifikasi dan menyebut semua tuduhan tersebut fitnah.

    Informasi terakhir yang diterima Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menyebut bahwa AKBP Bintoro hanya menerima sekitar Rp140 juta untuk menangguhkan penahanan tersangka Arif dan Bayu.

    “Kenyataannya bukan Rp20 M, bukan Rp17 M, bukan Rp5 M, hanya Rp140 juta untuk penangguhan penahanan. Jadi dugaan saya nama polisi ini dicatut oleh advokat Evelin yang kemudian uangnya itu sebetulnya diambil oleh advokat Evelin,” ungkap Sugeng.

    Pihak Polda Metro Jaya juga menyebut AKBP Bintoro akhirnya mengakui menyalahgunakan wewenangnya setelah dilakukan pemeriksaan oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya.

    Saat ini AKBP Bintoro telah dimutasi dan menjalani penempatan khusus (patsus) di Bidpropam Polda Metro Jaya. 

    Tak hanya Bintoro, AKBP Gogo Galesung yang merupakan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan setelah Bintoro juga dipatsus karena diduga menerima aliran uang dalam penanganan kasus tersebut.

    Selain Bintoro dan Gogo, dua anggota polisi yang dipatsus yakni Kanit dan Kasubnit Resmob Polres Metro Jakarta Selatan berinisial Z dan ND.

    Polda Metro Jaya akan segera melangsungkan sidang kode etik terhadap AKBP Bintoro Cs untuk membuktikan dugaan pemerasan tersebut.

    Uang Damai untuk Keluarga Korban

    Selain menyuap polisi, berbagai upaya juga dilakukan Arif dan Bayu supaya terbebas dari kasus yang menjeratnya. 

    Upaya damai dengan keluarga korban menjadi pilihan Arif Nugroho yang belakangan diketahui sebagai anak angkat bos Prodia.

    Jalan damai dilakukan dengan memberikan sejumlah uang kepada keluarga korban.

    Uang Rp300 juta untuk keluarga FA diserahkan di sebuah rumah makan padang di dekat Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel).

    Upaya damai ditempuh Arif setelah Radiman, ayah dari FA, melaporkan kasus pembunuhan putrinya itu ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Pasca-laporan itu, keluarga tersangka Arif kemudian kerap mendatangi rumah FA di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dengan maksud ingin berdamai.

    “Sering memberikan uang, uang duka, uang buat tahlil, takziah ke Pak Radiman. Saat itu baru sampai Rp20 juta,” kata kuasa hukum korban FA, Toni RM kepada Tribunnews di rumah FA pada Kamis (30/1/2025) lalu.

    Dalam rumah yang berada di gang sempit itu Toni bercerita bagaimana kliennya terus didesak agar laporan dengan nomor LP LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Jaksel yang dibuat Radiman pada 23 April 2024 dicabut.

    Radiman akhirnya memilih menerima upaya perdamaian tersebut karena sudah diberi penjelasan bahwa kasus tersebut akan tetap lanjut meski ada perdamaian.

    Adapun tersangka Arif dan Bayu saat itu dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau 359 KUHP soal kelalaian yang menyebabkan meninggal dunianya orang.

    Sehingga, meski ada perdamaian, kasus tersebut tetap lanjut karena bukan masuk delik aduan melainkan pidana murni.

    Rumah Makan Padang Jadi Saksi Bisu

    Pada 28 April 2025, mantan kuasa hukum Arif dan Bayu, Evelin Dohar Hutagalung bersama timnya mengajak Toni dan keluarga korban bertemu untuk membicarakan upaya damai tersebut.

    Rumah makan Padang di sekitar Polres Metro Jakarta Selatan dipilih untuk pertemuan mereka. 

    Di sebuah meja, tim dari Evelin yang saat itu datang bersama seorang wanita yang mengaku istri tersangka Arif menyodorkan 5 lembar kertas yang berisikan perjanjian perdamaian untuk ditandatangani kedua belah pihak.

    “Singkat cerita obrolan-obrolan itu kemudian menemukan kesepakatan uang kompensasi yaitu Rp300 juta. Angka Rp300 juta itu langsung diterima oleh Pak Radiman sama istrinya,” ucap Toni.

    Setelah kesepakatan damai itu, Toni menyebut pihaknya tak pernah mendapat kabar kembali terkait perkembangan proses kasus pembunuhan tersebut.

    Radiman hanya kembali dipanggil oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada September 2024 untuk diperiksa dalam rangka kelengkapan berkas untuk pelimpahan ke kejaksaan.

    Artinya, kata Toni, kasus tersebut sudah hampir mencapai final dan segera disidangkan. 
    “Malah maju berkasnya, lanjut perkaranya,” tuturnya.

    Selain FA, pihak Arif nyatanya juga berupaya damai kepada APS (16), korban yang hidup dalam kasusnya tersebut.

    Informasi dari sumber Tribunnews, APS menerima uang Rp50 juta sebagai upaya perdamaian tersebut. 

    Artinya, total ada Rp370 juta yang dikeluarkan pihak tersangka Arif dalam upaya menghentikan kasus tersebut. 

    Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengatakan proses pencabutan laporan ini menjadi salah satu alasan mengapa kasus tersebut jalan di tempat.

    “Kasus tersebut memang mandek ya, mandek karena adanya pencabutan perkara setelah ada perdamaian,” ucapnya kepada Tribunnews.

  • Uang Damai Rp300 Juta dari Pelaku Pembunuhan FA Diserahkan di Rumah Makan Padang Dekat Polres Jaksel – Halaman all

    Uang Damai Rp300 Juta dari Pelaku Pembunuhan FA Diserahkan di Rumah Makan Padang Dekat Polres Jaksel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus kematian seorang wanita anak baru gede (ABG) berinisial FA (16) pada April 2024 lalu menyisakan sejumlah polemik.

    Kala itu FA tewas akibat dicekoki narkoba oleh Arif Nugroho (AN) dan Muhammad Bayu Hartanto di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan. 

    Sementara rekan FA berinisial APS (16) selamat dalam insiden tersebut.

    Agar terbebas dari kasus yang menjeratnya tersebut, Arif dan Bayu kemudian melakukan berbagai upaya. 

    Upaya damai dengan keluarga korban menjadi pilihan Arif Nugroho yang belakangan diketahui sebagai anak angkat bos Prodia.

    Jalan damai itu dilakukan dengan memberikan sejumlah uang kepada keluarga korban.

    Uang Rp300 juta untuk keluarga FA diserahkan di sebuah rumah makan padang di dekat Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel).

    Upaya damai ditempuh Arif setelah Radiman, ayah dari FA, melaporkan kasus pembunuhan putrinya itu ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Pasca-laporan itu, keluarga tersangka Arif kemudian kerap mendatangi rumah FA di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dengan maksud ingin berdamai.

    “Sering memberikan uang, uang duka, uang buat tahlil, takziah ke Pak Radiman. Saat itu baru sampai Rp20 juta,” kata kuasa hukum korban FA, Toni RM kepada Tribunnews di rumah FA pada Kamis (30/1/2025) lalu.

    Dalam rumah yang berada di gang sempit itu Toni bercerita bagaimana kliennya terus didesak agar laporan dengan nomor LP LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Jaksel yang dibuat Radiman pada 23 April 2024 dicabut.

    Radiman akhirnya memilih menerima upaya perdamaian tersebut karena sudah diberi penjelasan bahwa kasus tersebut akan tetap lanjut meski ada perdamaian.

    Adapun tersangka Arif dan Bayu saat itu dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau 359 KUHP soal kelalaian yang menyebabkan meninggal dunianya orang.

    Sehingga, meski ada perdamaian, kasus tersebut tetap lanjut karena bukan masuk delik aduan melainkan pidana murni.

    Rumah Makan Padang Jadi Saksi Bisu

    Pada 28 April 2025, mantan kuasa hukum Arif dan Bayu, Evelin Dohar Hutagalung bersama timnya mengajak Toni dan keluarga korban bertemu untuk membicarakan upaya damai tersebut.

    Rumah makan Padang di sekitar Polres Metro Jakarta Selatan dipilih untuk pertemuan mereka. 

    Di sebuah meja, tim dari Evelin yang saat itu datang bersama seorang wanita yang mengaku istri tersangka Arif menyodorkan 5 lembar kertas yang berisikan perjanjian perdamaian untuk ditandatangani kedua belah pihak.

    “Singkat cerita obrolan-obrolan itu kemudian menemukan kesepakatan uang kompensasi yaitu Rp300 juta. Angka Rp300 juta itu langsung diterima oleh Pak Radiman sama istrinya,” ucap Toni.

    Setelah kesepakatan damai itu, Toni menyebut pihaknya tak pernah mendapat kabar kembali terkait perkembangan proses kasus pembunuhan tersebut.

    Radiman hanya kembali dipanggil oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada September 2024 untuk diperiksa dalam rangka kelengkapan berkas untuk pelimpahan ke kejaksaan.

    Artinya, kata Toni, kasus tersebut sudah hampir mencapai final dan segera disidangkan. 
    “Malah maju berkasnya, lanjut perkaranya,” tuturnya.

    Selain FA, pihak Arif nyatanya juga berupaya damai kepada APS (16), korban yang hidup dalam kasusnya tersebut.

    Informasi dari sumber Tribunnews, APS menerima uang Rp50 juta sebagai upaya perdamaian tersebut. 

    Artinya, total ada Rp370 juta yang sudah dikeluarkan pihak tersangka Arif dalam upaya menghentikan kasus tersebut. 

    Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengatakan proses pencabutan laporan ini menjadi salah satu alasan mengapa kasus tersebut jalan di tempat.

    “Kasus tersebut memang mandek ya, mandek karena adanya pencabutan perkara setelah ada perdamaian,” ucapnya kepada Tribunnews.

    Dugaan Pemerasan AKBP Bintoro

    Kasus pembunuhan terhadap FA itu belakangan menyeret AKBP Bintoro, mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, yang diduga melakukan pemerasan terhadap pelaku pembunuhan terhadap FA.

    Setelah tak lama terdengar, kasus ini kembali mencuat ke publik lantaran adanya gugatan perdata yang diajukan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang teregister dengan nomor 30/Pdt.G/2025/PN JKT.SEL.

    Dalam gugatannya, Arif dan Bayu melalui kuasa hukumnya Pahala Manurung menggugat eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, AKP Mariana, AKP Ahmad Zakaria, advokat Evelin Dohar Hutagalung dan Herry.

    Dalam petitum atau tuntutan yang disampaikan kuasa hukum penggugat, kelima tergugat, termasuk Bintoro, diminta mengembalikan uang senilai Rp 1.600.000.000 atau senilai Rp 1,6 miliar.

    Selain uang Rp 1,6 miliar, Bintoro dan keempat tergugat lainnya diminta mengembalikan sejumlah kendaraan mewah yakni mobil Lamborghini Ampetador, Motor Sportster Iron, Motor BMW HP4. 

    Selain itu Arif dan Bayu juga melaporkan mantan kuasa hukumnya, Evelin Dohar Hutagalung ke Polda Metro Jaya atas dugaan kasus penggelapan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut Evelin dilaporkan karena meminta Arif Nugroho menjual mobil mewah Lamborghini untuk penanganan perkara hukum yang dialami.

    Adapun kejadian itu terjadi sekitar April 2024 lalu. 

    AN meminta hasil penjualan mobil itu ditransfer kepadanya dengan nilai sebesar Rp3,5 miliar.

    “Akan tetapi sampai saat ini uang penjualan mobil milik korban tidak diberikan oleh pelapor dan saat ini mobil milik korban tak dikembalikan oleh terlapor sehingga korban merasa dirugikan Rp6,5 miliar,” ucap Ade Ary.

    Dalam perjalanannya, AKBP Bintoro disebut-sebut melakukan dugaan pemerasan kepada Arif melalui Evelin.

    Berbagai nominal muncul ke publik dalam kasus dugaan pemerasan ini, mulai dari Rp20 miliar, Rp17,1 miliar hingga Rp5 miliar.

    Namun tim kuasa hukum Arif dan Bayu yang baru, Pahala Manurung mengatakan jumlah kerugian yang diterima kliennya sebesar Rp17 miliar lebih. 

    “Total kerugian mereka, Pak Arief ini adalah, biar nggak simpang siur ya, ini sebesar Rp17 miliar, tertulis di sini adalah Rp17 miliar sekian-sekian. Ini pernyataan yang disampaikan kepada kami,” kata Pahala, Jumat (31/1/2025).

    AKBP Bintoro yang merasa dituduh atas beredarnya kabar ini langsung membuat klarifikasi dan menyebut semua tuduhan tersebut fitnah.

    Informasi terakhir yang diterima Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menyebut bahwa AKBP Bintoro hanya menerima sekitar Rp140 juta untuk menangguhkan penahanan tersangka Arif dan Bayu.

    “Kenyataannya bukan Rp20 M, bukan Rp17 M, bukan Rp5 M, hanya Rp140 juta untuk penangguhan penahanan. Jadi dugaan saya nama polisi ini dicatut oleh advokat Evelin yang kemudian uangnya itu sebetulnya diambil oleh advokat Evelin,” ungkap Sugeng.

    Pihak Polda Metro Jaya juga menyebut bahwa AKBP Bintoro akhirnya mengakui menyalahgunakan wewenangnya setelah dilakukan pemeriksaan oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya.

    Saat ini AKBP Bintoro telah dimutasi dan menjalani penempatan khusus (patsus) di Bidpropam Polda Metro Jaya. 

    Tak hanya Bintoro, AKBP Gogo Galesung yang merupakan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan setelah Bintoro juga dipatsus karena diduga menerima aliran uang dalam penanganan kasus tersebut.

    Selain Bintoro dan Gogo, dua anggota polisi yang dipatsus yakni Kanit dan Kasubnit Resmob Polres Metro Jakarta Selatan berinisial Z dan ND.

    Polda Metro Jaya akan segera melangsungkan sidang kode etik terhadap AKBP Bintoro Cs untuk membuktikan dugaan pemerasan tersebut.

  • Uang Damai Rp300 Juta dari Pelaku Pembunuhan FA Diserahkan di Rumah Makan Padang Dekat Polres Jaksel – Halaman all

    Agar Lepas dari Jerat Hukum, Anak Angkat Bos Prodia Beri Keluarga Korban Pembunuhan Uang Rp300 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus kematian seorang wanita anak baru gede (ABG) berinisial FA (16) pada April 2024 lalu menyisakan sejumlah polemik.

    Kasus itu belakangan menyeret AKBP Bintoro, mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, yang diduga melakukan pemerasan terhadap pelaku pembunuhan terhadap FA.

    FA saat itu tewas akibat dicekoki narkoba oleh Arif Nugroho (AN) dan Muhammad Bayu Hartanto di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan. 

    Sementara rekan FA berinisial APS (16) selamat dalam insiden tersebut.

    Arif dan Bayu kemudian melakukan berbagai upaya untuk terbebas dari kasus yang menjeratnya tersebut. 

    Damai menjadi pilihan Arif Nugroho yang belakangan diketahui sebagai anak angkat bos Prodia.

    Jalan damai itu dilakukan dengan memberikan sejumlah uang kepada keluarga korban.

    Setelah Radiman, ayah dari FA melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan, keluarga tersangka Arif rupaya kerap mendatangi rumah korban FA di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dengan maksud ingin berdamai.

    “Sering memberikan uang, uang duka, uang buat tahlil, takziah ke Pak Radiman. Saat itu baru sampai Rp20 juta,” kata kuasa hukum korban FA, Toni RM kepada Tribunnnews di rumah FA pada Kamis (30/1/2025) lalu.

    Dalam rumah yang berada di gang sempit itu, Toni bercerita bagaimana kliennya terus didesak agar laporan dengan nomor LP LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Jaksel yang dibuat Radiman pada 23 April 2024 dicabut.

    Saat itu, Radiman akhirnya memilih menerima upaya perdamaian tersebut karena sudah diberi penjelasan jika kasus tersebut akan tetap lanjut meski ada perdamaian.

    Adapun tersangka Arif dan Bayu saat itu dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau 359 KUHP soal kelalaian yang menyebabkan meninggal dunianya orang.

    Sehingga, meski ada perdamaian, kasus tersebut tetap lanjut karena bukan masuk delik aduan melainkan pidana murni.

    Rumah Makan Padang Jadi Saksi Bisu

    Pada 28 April 2025, mantan kuasa hukum Arif dan Bayu, Evelin Dohar Hutagalung bersama timnya mengajak Toni dan keluarga korban bertemu untuk membicarakan upaya damai tersebut.

    Rumah makan Padang di sekitar Polres Metro Jakarta Selatan pun dipilih untuk pertemuan mereka. 

    Di sebuah meja, tim dari Evelin yang saat itu datang bersama seorang wanita yang mengaku istri tersangka Arif menyodorkan 5 lembar kertas yang berisikan perjanjian perdamaian untuk ditandatangani kedua belah pihak.

    “Singkat cerita obrolan-obrolan itu kemudian menemukan kesepakatan uang kompensasi yaitu Rp300 juta. Angka Rp300 juta itu langsung diterima oleh Pak Radiman sama istrinya,” ucap Toni.

    Setelah kesepakatan damai itu, Toni menyebut pihaknya tak pernah mendapat kabar kembali terkait perkembangan proses kasus pembunuhan tersebut.

    Radiman hanya kembali dipanggil oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada September 2024 untuk diperiksa dalam rangka pelengkapan berkas untuk pelimpahan ke kejaksaan.

    Artinya, kata Toni, kasus tersebut sudah hampir mencapai final dan segera disidangkan. 

    “Malah maju berkasnya, lanjut perkaranya,” tuturnya.

    Selain FA, pihak Arif nyatanya juga berupaya damai kepada APS (16), korban yang hidup dalam kasusnya tersebut.

    Informasi dari sumber Tribunnews, APS menerima uang Rp50 juta sebagai upaya perdamaian tersebut. 

    Artinya, total ada Rp370 juta yang sudah dikeluarkan pihak tersangka Arif dalam upaya menghentikan kasus tersebut. 

    Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengatakan proses pencabutan laporan ini menjadi salah satu alasan mengapa kasus tersebut jalan di tempat.

    “Kasus tersebut memang mandek ya, mandek karena adanya pencabutan perkara setelah ada perdamaian,” ucapnya kepada Tribunnnews.

    Dugaan Pemerasan AKBP Bintoro

    Setelah tak lama terdengar, kasus ini kembali mencuat ke publik lantaran adanya gugatan perdata yang diajukan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang teregister dengan nomor 30/Pdt.G/2025/PN JKT.SEL.

    Dalam gugatannya, Arif dan Bayu melalui kuasa hukumnya Pahala Manurung menggugat eks Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, AKP Mariana, AKP Ahmad Zakaria, advokat Evelin Dohar Hutagalung dan Herry.

    Dalam petitum atau tuntutan yang disampaikan oleh kuasa hukum penggugat, kelima tergugat, termasuk Bintoro, diminta mengembalikan uang senilai Rp 1.600.000.000 atau senilai Rp 1,6 Miliar.

    Selain uang Rp 1,6 miliar, Bintoro dan keempat tergugat lainnya diminta mengembalikan sejumlah kendaraan mewah yakni Mobil Lamborghini ampetador, Motor Sportstar Iron, Motor BMW HP4. 

    Selain itu, Arif dan Bayu juga melaporkan mantan kuasa hukumnya, Evelin Dohar Hutagalung ke Polda Metro Jaya atas dugaan kasus penggelapan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut Evelin dilaporkan karena meminta Arif Nugroho menjual mobil mewah Lamborghini untuk penanganan perkara hukum yang dialami.

    Adapun kejadian itu terjadi sekitar April 2024 lalu. 

    AN meminta hasil penjualan mobil itu ditransfer kepadanya dengan nilai sebesar Rp3,5 miliar.

    “Akan tetapi sampai saat ini uang penjualan mobil milik korban tidak diberikan oleh pelapor dan saat ini mobil milik korban tak dikembalikan oleh terlapor sehingga korban merasa dirugikan Rp6,5 miliar,” ucap Ade Ary.

    Dalam perjalanannya, AKBP Bintoro disebut-sebut melakukan dugaan pemerasan kepada Arif melalui Evelin.

    Berbagai nominal muncul ke publik dalam kasus dugaan pemerasan ini, mulai dari Rp20 miliar, Rp17,1 miliar hingga Rp5 miliar.

    Namun, tim kuasa hukum Arif dan Bayu yang baru, Pahala Manurung mengatakan jumlah kerugian yang diterima kliennya sebesar Rp17 miliar lebih. 

    “Total kerugian mereka, Pak Arief ini adalah, biar nggak simpang siur ya, ini sebesar Rp17 miliar, tertulis di sini adalah Rp17 miliar sekian-sekian. Ini pernyataan yang disampaikan kepada kami,” kata Pahala, Jumat (31/1/2025).

    AKBP Bintoro yang merasa dituduh atas beredarnya kabar ini langsung membuat klarifikasi dan menyebut semua tuduhan tersebut fitnah.

    Namun, informasi terakhir yang diterima Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menyebut bahwa AKBP Bintoro hanya menerima sekitar Rp140 juta untuk menangguhkan penahanan tersangka Arif dan Bayu.

    “Kenyataannya bukan Rp20 M, bukan Rp17 M, bukan Rp5 M, hanya Rp140 juta untuk penangguhan penahanan. Jadi dugaan saya nama polisi ini dicatut okeh advokat Evelin yang kemudian uangnya itu sebetulnya diambil oleh advokat Evelin,” ungkap Sugeng.

    Pihak Polda Metro Jaya juga menyebut bahwa AKBP Bintoro akhirnya mengakui jika menyalahgunakan wewenangnya setelah dilakukan pemeriksaan oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya.

    Saat ini, AKBP Bintoro telah dimutasi dan menjalani penempatan khusus (patsus) di Bidpropam Polda Metro Jaya. 

    Tak hanya Bintoro, AKBP Gogo Galesung yang merupakan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan setelah Bintoro juga dipatsus karena diduga menerima aliran uang dalam penanganan kasus tersebut.

    Selain Bintoro dan Gogo, dua anggota polisi yang dipatsus yakni Kanit dan Kasubnit Resmob Polres Metro Jakarta Selatan berinisial Z dan ND.

    Polda Metro Jaya akan segera melangsungkan sidang kode etik terhadap AKBP Bintoro Cs untuk membuktikan dugaan pemerasan tersebut.

  • Pembunuhan Uswatun Khasanah, Rekaman CCTV Terungkap: Perselingkuhan Berujung Tragis – Halaman all

    Pembunuhan Uswatun Khasanah, Rekaman CCTV Terungkap: Perselingkuhan Berujung Tragis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Uswatun Khasanah (29), tewas dibunuh oleh Rohmad Tri Hartanto, 33, alias Antok, dalam sebuah kasus pembunuhan yang terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Pembunuhan ini berlangsung di Kamar 301 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, setelah keduanya menghabiskan waktu bersama di restoran.

    Rekaman CCTV menunjukkan momen terakhir Uswatun dan Antok saat mereka dinner di sebuah restoran di Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri.

    Dalam rekaman tersebut, terlihat mereka bergandengan tangan dan tampak mesra.

    Uswatun mengenakan pakaian merah muda, sementara Antok berpakaian gelap.

    Mereka berada di restoran dari pukul 19:46 WIB hingga 20:28 WIB, sebelum akhirnya menuju hotel.

    Motif Pembunuhan

    Menurut keterangan Kombes Pol Farman, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, hubungan antara Uswatun dan Antok adalah hubungan asmara terlarang.

    Antok sudah berkeluarga dan memiliki dua anak, namun mengaku kepada Uswatun sebagai bujang.

    Ketegangan terjadi ketika Uswatun mendesak Antok untuk menceraikan istri sahnya dan menikahinya secara resmi.

    Kemarahan Antok memuncak ketika Uswatun mengungkapkan keinginan untuk menghilangkan anaknya dari pernikahan sah.

    Hal ini, ditambah dengan rasa cemburu setelah Uswatun kepergok memasukkan pria lain ke dalam kamar kosnya, menjadi pemicu tindakan kekerasan yang berujung pada pembunuhan.

    Penanganan Kasus

    Setelah melakukan pembunuhan, Antok memutilasi tubuh Uswatun menjadi empat bagian dan membuang potongan tubuhnya di tiga lokasi berbeda.

    Proses pemotongan tubuh berlangsung dari pukul 01:30 WIB hingga 05:00 WIB.

    Antok ditangkap oleh Polda Jatim pada Minggu, 26 Januari 2025.

    Ia sempat berencana melarikan diri ke Taiwan namun membatalkannya.

    Dalam pengakuannya, Antok mengaku dihantui rasa bersalah atas perbuatannya. “Meskipun kita lari dari masalah, pasti tetap merasa dihantui,” ujarnya saat diinterogasi penyidik.

    Temuan Jasad

    Jasad Uswatun Khasanah ditemukan tidak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis, 23 Januari 2025.

    Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat brutalitas tindakan yang dilakukan oleh Antok terhadap Uswatun.

    Polda Jatim kini masih mendalami peran seorang kerabat Antok yang terlihat dalam rekaman CCTV saat pelaku membawa koper merah berisi jasad korban.

    Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap semua detail dari kasus ini.

    Dengan kejadian ini, pihak kepolisian mengingatkan pentingnya kesadaran akan dampak dari hubungan asmara yang tidak sehat dan perlunya komunikasi yang baik dalam hubungan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap dari rekaman CCTV momen-momen terakhir Uswatun Khasanah (29) sebelum tewas dibunuh Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok.

    Diketahui, pembunuhan sadis itu terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Sebelum tewas mengenaskan, Uswatun dan Antok terekam sempat dinner bersama di restoran Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri. 

    Dalam rekaman CCTV pertama, tampak Uswatun dan Antok bergandengan tangan di lobby restoran.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Uswatun mengenakan pakaian berwarna merah muda dengan rambut panjang terurai.

    Sementara, Antok mengenakan pakaian atasan berwarna gelap.

    Tampak keduanya mesra, berjalan sambil bergandengan tangan.

    Lantas di file CCTV kedua menunjukkan Antok dan Uswatun Khasanah sedang berdua di sebuah meja makan lesehan dengan sejumlah makanan di depannya, dikutip dari TribunJatim.com.

    Mereka berada di area parkiran restoran pukul 19.46 WIB dan 19.48 WIB, Minggu (19/1/2025). 

    Mereka merampungkan dinner dan meninggalkan meja makan restoran tersebut pada pukul 20.28 WIB. 

    Kedua waktu ini menunjukkan mereka singgah di restoran tersebut selama kurang lebih satu jam. 

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah makan bersama di restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Berdasarkan pengamatan SURYAMALANG.COM, momen mesra di video CCTV restoran terhitung dua jam sebelum mereka menginap di hotel, sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu.

    Hal itu didasarkan pada pencocokan kronologi yang sempat dilansir penyidik dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).

    Dua jam kemudian, Uswatun dibunuh kekasih gelapnya alias Antok, pukul 00.30 WIB, di kamar 301 sebuah hotel di Kediri, Senin (20/1/2025).

    Antok kemudian mutilasi tubuh Uswatun Khasanah menjadi empat bagian mulai pukul 01.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

    Antok kemudian membuang potongan tubuh Uswatun Khasanah di tiga wilayah kabupaten sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). 

    “Jarak makan malam dengan kejadian, masih kami dalami,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Senyum Antok saat Bawa Koper Merah Isi Potongan Jasad Uswatun Khasanah

    Diberitakan sebelumnya, gerak-gerik Antok, terekam CCTV usai membunuh dan memutilasi selingkuhannya, Uswatun Khasanah.

    Antok mencekik Uswatun Khasanah hingga tewas, lalu memutilasi korban di kamar 303 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (19/1/2025) menjelang dini hari.

    Usai melancarkan aksi kejinya, Antok membungkus potongan jasad Uswatun Khasanah, salah satunya di dalam koper merah.

    Antok pun terekam di kamera CCTV keluar kamar Hotel Adisurya dan membawa koper merah berisi jasad sang kekasih.

    Tampak Antok tersenyum saat memasukkan koper ke dalam mobil sewaan Toyota Veloz AG 1179 TZ, dikutip dari Kompas.com.

    Antok berjalan santai dan terlihat menahan berat beban saat mengangkat koper merah yang dibawa.

    Sementara itu, satu orang tengah duduk di kursi teras kamar, terlihat santai sembari mengangkat satu kakinya ke atas paha.

    Orang tersebut berinisial MAM yang disebut oleh Polda Jatim sebagai kerabat tersangka.

    Namun, perannya masih didalami oleh tim penyidik. 

    “Sementara hasil pemeriksaan yang bersangkutan adalah masih kerabat dari tersangka. Kemudian dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung rumah kosong,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, Senin (27/1/2025).

    Kini, Antok telah ditangkap dan ditahan oleh Polda Jatim sejak Minggu (26/1/2024) dini hari. 

    Dihantui Rasa Bersalah

    Usai membunuh dan sebelum ditangkap Antok sempat berniat kabur ke Taiwan.

    Namun, niat tersebut tak Ia lakukan.

    Ayah dua anak ini  mengaku selalu dihantui perasaan bersalah pada Uswatun Khasanah.

    “Meskipun kita lari dari masalah pasti tetap merasa dihantui,” kata Antok saat diinterogasi penyidik dikutip dari Live TikTok @hellboyjatanraspolda, Selasa (28/1/2025).

    “Jadi lebih baik pasrah, apa yang kita perbuat harus dipertanggung jawabkan,” tambahnya.

    Menurut pengakuan Antok kepada penyidik, dirinya sempat bertemu dengan tim Cacing Api, Jatanras Polda Jatim.

    “Sempat ketemu, lewat depan rumah, saya kan di rumah, Jumat malam,” kata Antok santai.

    Usai membunuh Uswatun Khasanah, kata Antok, dirinya sempat bepergian ke beberapa tempat.

    “Saya sempat ke Blitar, berhenti di pom istirahat, terus saya ke Ponorogo, terus pulang sebentar. Pulang jam 19.00 WIB, pukul 21.00 WIB keluar (lagi),” tutur dia.

    Perselingkuhan hingga Rasa Cemburu

    Antok rupanya sakit hati dan emosi hingga gelap mata menghabisi Uswatun Khasanah.

    Wanita pekerja hiburan malam di Tulungagung itu rupanya adalah selingkuhan Antok.

    Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menyebut Antok telah memiliki istri dan anak, mengutip TribunJatim.com.

    Sebelumnya, Antok membohongi Uswatun Khasanah sebagai bujang yang belum memiliki anak.

    Adanya hal tersebut, korban tak terima karena pelaku ternyata telah memiliki seorang anak perempuan.

    Korban yang kesal kemudian mendoakan anak perempuan si pelaku.

    “Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar akan menjadi PSK, tersangka sakit hati,” terang Kombes M Farman.

    Antok kemudian sakit hati mendengar ucapan korban.

    Emosinya semakin memuncak karena korban memintanya untuk menghilangkan anaknya dengan istri sah.

    “Korban tidak terima, pelaku punya anak kecil,” paparnya.

    “Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya,” imbuh dia.

    Emosi Antok juga memuncak karena korban pernah kepergok memasukkan pria lain di kamar kosnya.

    Menurut Kombes M Farman, tersangka cemburu.

    Antok yang mengaku merupakan suami siri korban juga emosi usai perkataan Uswatun Khasanah terkait keluarganya.

    Antok lalu disebut melakukan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah di kamar 301 hotel kawasan Kediri, Jawa Timur.

    Setelah melakukan mutilasi, pelaku diduga membawa potongan tubuh korban menggunakan mobil dan dibuang di tiga tempat berbeda.

    Seperti diketahui, jasad Uswatun Khasanah ditemukan tak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    Korban Pernah Labrak Istri Sah Pelaku

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan di tengah hubungan asmara terlarang antara korban dan tersangka Antok, terjadi prahara. 

    Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah Antok di Jombang, Jawa Timur.

    Motif Uswatun Khasanah melabrak istri sah Antok karena mendesak Antok untuk segera menikahi dirinya setelah berpacaran 3 tahun lamanya.

    Korban Uswatun selalu memaksa agar tersangka Antok segera menikahi dirinya secara sah dengan sebuah prasyarat yang sulit dilakukan tersangka. 

    Yakni, tersangka Antok harus segera menceraikan istri sahnya di Jombang sesegera mungkin. 

    Saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi tersangka, Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah tersangka di Jombang. 

    “Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/1/2025). 

    “Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi,” tambahnya. 

    Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh tersangka. 

    Yang bikin Uswatun Khasanah makin naik pitam, ternyata tersangka belakangan diketahui memiliki anak kedua dengan istri sahnya. 

    Hal itu membuat Uswatun Khasanah marah dan mengucapkan umpatan sumpah serapah terhadap anak kandung tersangka, hingga akhirnya membuat tersangka tersinggung dan merasa dendam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rohmad Bermodalkan Pisau Dapur saat Mengeksekusi Tubuh Korban Sebelum Dibuang di 3 Kabupaten dan 4 Jam sebelum Mutilasi Uswatun, Antok Bawa Kekasih Gelap Dinner Mesra, Alibinya Terpatahkan: Panik

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Choirul Arifin/Theresia Felisiani) (TribunJatim.com/Alga/Luhur Pambudi/Izzatun Najibah)