Tag: harmoko

  • BI Maluku Utara datangi pedagang pasar untuk sosialisasikan 3D dan 5J

    BI Maluku Utara datangi pedagang pasar untuk sosialisasikan 3D dan 5J

    ANTARA – Agar masyarakat, khususnya para pedagang di pasar-pasar tradisional, bisa membedakan uang asli dan uang palsu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara melakukan sosialisasi dan edukasi dengan terjun langsung mendatangi para pedagang pasar di Kota Ternate. Mereka dilatih untuk bisa mengenali uang asli dengan metode 3D serta diajarkan untuk bisa merawat dan menjaga kualitas uang kertas dengan cara 5J. (Harmoko Minggu/Andi Bagasela/Rinto A Navis)

  • 14 penumpang kapal kayu dievakuasi usai ditabrak kapal cepat di Tidore

    14 penumpang kapal kayu dievakuasi usai ditabrak kapal cepat di Tidore

    ANTARA – Sebanyak 14 penumpang kapal kayu berhasil dievakuasi setelah ditabrak kapal cepat di Perairan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara pada Selasa pagi  (24/12). 14 penumpang selamat itu sudah dievakuasi ke Kota Ternate. (Harmoko Minggu/Yovita Amalia/Ardi Irawan)

  • Memperkuat komunikasi Pemerintah, membangun stabilitas sosial

    Memperkuat komunikasi Pemerintah, membangun stabilitas sosial

    Tangkapan layar – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat menyampaikan pernyataan Istana di Jakarta, Rabu (4/12/2024), terkait klarifikasi atas pernyataan viral pejabat Utusan Preseiden Gus Miftah kepada pedagang es teh bernama Son Haji yang sempat viral di media sosial. (ANTARA/Andi Firdaus)

    Memperkuat komunikasi Pemerintah, membangun stabilitas sosial
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 08 Desember 2024 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Komunikasi yang konsisten antara pemerintah dan rakyat adalah pilar utama demokrasi modern. Di negara-negara demokratis, komunikasi yang jelas, terarah, dan transparan menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas sosial.

    Hanya saja, di Indonesia saat ini, komunikasi antara pemerintah dan rakyat seringkali menjadi sumber kebingungan daripada solusi. Pernyataan yang saling bertentangan dari pejabat publik menunjukkan lemahnya koordinasi di tingkat pemerintah, yang secara langsung memengaruhi kredibilitas pemerintah di mata masyarakat.

    Masalah komunikasi ini tampak semakin parah dengan kehadiran media sosial sebagai platform komunikasi para pejabat publik. Media sosial, yang seharusnya menjadi alat untuk menjangkau masyarakat dengan lebih efektif, sering disalahgunakan.

    Tidak sedikit pejabat yang mengungkapkan pandangan pribadi di media sosial, tanpa mengklarifikasi apakah pernyataan tersebut merupakan kebijakan resmi atau opini pribadi. Akibatnya, masyarakat sulit membedakan antara kebijakan resmi pemerintah dan komentar informal pejabat.

    Ketidaksinkronan ini jauh berbeda dibandingkan dengan masa Orde Baru, ketika komunikasi pemerintah lebih terpusat dan terkontrol. Pada masa itu, Menteri Penerangan berfungsi sebagai satu-satunya juru bicara resmi pemerintah, memastikan bahwa semua informasi telah dikonsolidasikan, sebelum diumumkan kepada publik.

    Harmoko, Menteri Penerangan era Orde Baru, meskipun kerap dikritik karena pendekatannya yang searah, mampu menghadirkan kepastian dalam komunikasi pemerintah. Masyarakat tahu bahwa informasi yang disampaikan berasal dari sumber resmi dan dapat diandalkan.

    Sejak era reformasi, pendekatan ini berubah secara drastis. Setiap pejabat pemerintah, termasuk para menteri, memiliki kebebasan untuk berbicara kepada media tanpa koordinasi yang memadai. Bahkan, saat ini, Presiden Prabowo Subianto beberapa kali harus meluruskan pernyataan dari para menterinya yang saling bertentangan atau tidak sesuai dengan arah kebijakan resmi pemerintah.

    Salah satu contohnya adalah pernyataan Menteri Koordinator bidang Hukum dan HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan terkait pelanggaran HAM masa lalu.

    Yusril Ihza Mahendra, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Hukum dan HAM,  Imigrasi, dan Pemasyarakatan menyebut peristiwa Mei 1998 bukanlah pelanggaran HAM berat. Pernyataan ini memicu kritik tajam dari aktivis HAM dan keluarga korban, yang merasa pernyataan itu menghambat proses pengungkapan kebenaran dan keadilan.

    Komnas HAM pun menegaskan bahwa pemerintah seharusnya mendukung penyelesaian kasus tersebut secara transparan. Hal ini menciptakan polemik yang memperkeruh citra pemerintah dalam mengelola isu HAM sensitif di awal masa jabatan mereka.

    Dalam konteks ini, teori komunikasi kebijakan dari Harold Lasswell menjadi sangat relevan. Lasswell menyatakan bahwa tujuan utama komunikasi pemerintah adalah memberikan informasi yang jelas untuk membangun pemahaman dan kepercayaan. Ketika komunikasi pemerintah tidak konsisten, masyarakat kehilangan arah dan kepercayaan terhadap pemerintah pun terkikis.

    Denis McQuail, pakar komunikasi massa, menambahkan bahwa pesan dari otoritas publik harus kredibel dan bebas dari kontradiksi. Ketidakhati-hatian dalam menyampaikan informasi, terutama di era digital ini, dapat memperbesar keresahan sosial dan memperburuk citra pemerintah.

    Lemahnya koordinasi komunikasi ini tidak hanya berdampak pada masyarakat umum, tetapi juga pada dunia internasional. Investor asing kerap mengamati komunikasi pemerintah sebagai indikator stabilitas kebijakan.

    Sebagai contoh, menurut laporan Bank Dunia tahun 2023, Indonesia sempat mengalami penurunan investasi langsung sebesar 8 persen akibat kekhawatiran atas inkonsistensi kebijakan di bidang perpajakan yang diperburuk oleh pernyataan kontradiktif dari pejabat pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi yang tidak konsisten dapat berdampak signifikan pada ekonomi nasional.

    Di sisi lain, lemahnya komunikasi ini juga mencerminkan kurangnya para pejabat dalam memahami pentingnya strategi komunikasi yang terarah. Tidak jarang para pejabat berbicara tentang isu-isu yang sebenarnya tidak mereka kuasai secara mendalam. Stephen P. Robbins, seorang pakar manajemen, menegaskan bahwa “Komunikasi yang buruk tidak hanya menciptakan kebingungan, tetapi juga membuka peluang untuk salah tafsir yang berbahaya”.

    Salah tafsir ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga berdampak pada citra Indonesia di mata dunia. Contoh dalam kasus ekonomi, dimana pemerintah menghadapi tekanan atas kebijakan perpajakan baru, seperti rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen dan implementasi program Tapera.

    Kebijakan ini, meski bertujuan untuk memperkuat pendapatan negara, memunculkan kritik dari kelas menengah yang merasa terbebani. Komunikasi yang kurang efektif dalam menjelaskan manfaat program ini memunculkan persepsi negatif di masyarakat. Untuk memperbaiki situasi ini, pemerintah harus memprioritaskan reformasi komunikasi di berbagai tingkatan. Salah satu langkah strategis adalah mematuhi norma dan etika berkomunikasi yang baik.

    Pejabat publik harus menanamkan nilai-nilai kejujuran, konsistensi, dan akuntabilitas dalam setiap pernyataan yang mereka sampaikan. Kejujuran dalam komunikasi menunjukkan integritas, sedangkan konsistensi antarpejabat menciptakan kejelasan bagi masyarakat. Kesopanan dan keterbukaan untuk mendengarkan aspirasi rakyat juga penting untuk menciptakan dialog yang konstruktif.

    Pemerintah juga dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan transparansi dan konsistensi komunikasi. Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah membangun platform resmi yang menjadi rujukan utama masyarakat mengenai kebijakan pemerintah.

    Platform ini dapat diakses oleh semua pihak, termasuk media, sehingga informasi yang disampaikan lebih terstruktur dan terjamin keakuratannya. Selain itu, platform ini juga dapat menjadi kontrol internal bagi pejabat sebelum mereka memberikan pernyataan kepada publik.

    Selain itu, pelatihan dan standar komunikasi bagi pejabat publik harus menjadi prioritas. Pejabat perlu memahami bahwa komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga membangun kepercayaan dan opini publik yang positif. Mengadopsi praktik terbaik dari negara-negara lain bisa menjadi langkah yang bijaksana. Singapura, misalnya, memiliki sistem komunikasi terpusat di mana juru bicara pemerintah menjadi satu-satunya sumber informasi resmi.

    Sementara itu, di Jerman, setiap pernyataan menteri selalu dirujuk pada kebijakan yang telah disepakati bersama oleh kanselir. Pada akhirnya, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sangat bergantung pada kemampuan negara untuk berbicara dengan satu suara yang terarah dan konsisten.

    Jika pemerintah mampu memperbaiki pola komunikasi mereka, Indonesia tidak hanya akan mendapatkan kembali kepercayaan rakyat, tetapi juga memperkuat posisinya di panggung internasional sebagai negara yang stabil dan terpercaya. Langkah-langkah sederhana, seperti membangun platform informasi resmi, melatih pejabat publik dalam berkomunikasi, dan menegakkan disiplin komunikasi di tingkat kabinet, dapat menjadi awal dari perubahan besar yang sangat dibutuhkan.

    Dengan demikian, komunikasi yang terarah dan konsisten akan menjadi pilar utama untuk membangun stabilitas sosial dan demokrasi yang lebih kokoh di Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Garuda Indonesia: 11 rute penerbangan dibuka untuk Indonesia Timur

    Garuda Indonesia: 11 rute penerbangan dibuka untuk Indonesia Timur

    ANTARA – Maskapai Penerbangan Nasional PT Garuda Indonesia (Persero) menyebut sejauh ini untuk rute penerbangan ke wilayah Indonesia Timur sudah dibuka sebanyak 11 lintasan dan dimulai rute penerbangan di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua. Hal itu disampaikan General Manager Maskapai Penerbangan PT Garuda Indonesia Cabang Ternate, Allam Rafli saat silaturahmi bersama dengan para awak media di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (05/12). (Harmoko Minggu/Yovita Amalia/Nanien Yuniar)

  • Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang di salah satu TPS di Ternate

    Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang di salah satu TPS di Ternate

    ANTARA –   Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ternate, Maluku Utara, menggelar Pemungutan Suara Ulang atau PSU di TPS 04 di Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Minggu (1/12). Pelaksanaan PSU ini atas rekomendasi dari Bawaslu setempat karena menemukan pelanggaran pada saat pencoblosan 27 November lalu. (Harmoko Minggu/Andi Bagasela/Rinto A Navis)

  • Ternate gelar simulasi kampanye keselamatan pelayaran

    Ternate gelar simulasi kampanye keselamatan pelayaran

    ANTARA – Direktorat Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan (TSDP) menggelar kampanye keselamatan pelayaran di Perairan Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Senin (11/11). Kasubdit Pengawasan Operasional dari Direktorat TSDP, Capten Bintang Novi mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian kesiapsiagaan serta dilatih bagi para awak kapal jika terjadi keadaan darurat untuk menjamin bagi keselamatan penumpang.
    (Harmoko Minggu/Chairul Fajri/I Gusti Agung Ayu N)

  • Wamentan Undang Petani Milenial Asal Bantul yang Ciptakan Teknologi Siram Sawah Pakai AI

    Wamentan Undang Petani Milenial Asal Bantul yang Ciptakan Teknologi Siram Sawah Pakai AI

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) SSudaryono akan mengundang seorang petani milenial asal Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menciptakan teknologi menyiram sawah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Menurut Sudaryono, inovasi ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian. “Ya, saya mau coba, nanti saya minta, saya ingin undang. Kita ingin cek, kita mau lihat sebetulnya berapa sih biayanya, dan lain-lain berapa efisiensinya,” ungkapnya, dalam wawancara eksklusif bersama BTV program “Beritasatu Special” di kantor Kementan, Senin (11/11/2024).

    Sudaryono menilai, inovasi baru pemanfaatan teknologi AI bagi sektor pertanian ini layak diimplementasikan lebih luas kepada seluruh petani di Indonesia, khususnya petani muda.

    “Walaupun kita juga sudah menerapkan di beberapa tempat yang lain, saya kira ya itu hal yang baiklah untuk kita,” tuturnya.

    Lebih lanjut Sudaryono mengungkapkan, Kementan akan membuka peluang untuk memberi pendampingan serius kepada petani-petani yang memiliki inovasi teknologi pertanian.

    “Yang berprestasi kita undang, termasuk dari 3.000 petani milenial yang sudah berhasil, kita bina. Champion-champion-nya mau saya undang. Saya ingin champion-champion yang lebih besar, dan kita memerlukan champion-champion baru,” ucapnya.

    Sebagai informasi, belakangan viral di media sosial, Anto Harmoko seorang petani yang sukses mengembangkan AI untuk metode penyiraman tanamannya. Dengan perangkat berbasis Android, ia memanfaatkan Google Assistant untuk menyiram lahan pertaniannya dari jarak jauh.

    Hanya melalui instruksi suara, Anto mampu mengendalikan jaringan pipa air di lahan pertaniannya. Metode ini membuat pengairan lebih efisien, yakni meminimalisasi terbuangnya air dan tenaga sumber daya manusia.

  • Video: Jika Eksis di Orde Baru, Lagu Bernadya Dibenci Pemerintah

    Video: Jika Eksis di Orde Baru, Lagu Bernadya Dibenci Pemerintah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Musik barat pernah dilarang eksis di Indonesia saat era Soekarno karena dinilai tak sesuai dengan semangat kebangsaan. Berbeda dengan Soekarno, saat Soeharto berkuasa justru sejumlah lagu Indonesia dilarang bergema.

    Sejarah mencatat lagu-lagu yang mengundang air mata alias lagu sendu pernah dilarang dan dibenci pemerintah. Menteri Penerangan Harmoko di era Soeharto menganggap lagu sendu bisa mematahkan semangat pendengarnya dan jika dibiarkan, bisa berdampak pada produktivitas.

    Selengkapnya saksikan liputan Jurnalis CNBC Indonesia Serliana Salsabila dan Fakhriansyah dalam segmen CNBC Insight di Program Evening Up CNBC Indonesia, Rabu (30/10/2024).

  • Polisi RW Simokerto Amankan 12 Remaja Bersenjata Tajam Hendak Tawuran

    Polisi RW Simokerto Amankan 12 Remaja Bersenjata Tajam Hendak Tawuran

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi RW Simokerto mengamankan 12 remaja bersenjata tajam yang hendak tawuran, Minggu (8/10/2023) dini hari. Aksi heroik Aipda Arif Harmoko dalam mengejar puluhan remaja bersenjata tajam itu diikuti oleh warga Pacarkembang.

    Puluhan remaja yang takut lantas lari terbirit-birit ke dalam kampung Tambang Boyo. “Tadi saya pas cangkrukan bersama warga di warung bakso milik saya ini kan. Terus saya lihat kok ada puluhan remaja bawa senjata tajam saya langsung teriaki dan kejar,” ujar Arif diwawancarai beritajatim.com.

    Aksi Arif Harmoko yang berani mengejar puluhan remaja itu langsung ditanggapi warga. Warga yang geram karena keamanan kampungnya diganggu langsung mengikuti Arif yang kebetulan juga Polisi RW Simokerto. Aksi gotong royong Polisi RW dan warga membuat puluhan remaja bersajam itu kabur.

    “Setelah kami kejar sampai ke gang-gang kecil itu kami dapat amankan 12 orang. Lainnya ya berhasil kabur,” imbuh Arif.

    Tidak lama setelah diamankan, Tim Respati Polrestabes Surabaya datang untuk melakukan penyisiran. Tujuannya, menemukan senjata tajam yang sudah dibuang oleh para remaja itu. Sebanyak 12 orang yang berhasil diamankan Polisi RW Simokerto dan warga itu langsung diserahkan ke Polsek Tambaksari untuk menjalani pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut.

    BACA JUGA:
    2 Gangster Surabaya Janji Tawuran untuk Live Streaming

    “Tadi karena ini wilayah perbatasan dan banyak yang diamankan di wilayah Polsek Tambaksari ya. Biar diproses di sana agar masyarakat juga merasa aman,” tutupnya.

    Saat berita ini ditulis, petugas Polsek Tambaksari masih melakukan pendataan dan pemeriksaan kepada 12 orang yang berhasil diamankan oleh Polisi RW Simokerto dan warga. Nantinya jika ada pelanggaran pidana akan diproses sesuai hukum yang berlaku. [ang/suf]