Tag: Harjono

  • Mercon Meledak di Ponorogo, Polisi Amankan 7 Orang

    Mercon Meledak di Ponorogo, Polisi Amankan 7 Orang

    Ponorogo (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo mengamankan 7 orang terkait dengan peristiwa mercon meledak di salah satu rumah warga Desa Blembem, Kecamatan Jambon. Mayoritas yang diamankan ini, merupakan remaja yang masih di bawah umur.

    Akibat ledakan mercon ini, sebagian genting rumah roboh dan kaca jendela pecah. Selain itu, juga menyebabkan 2 orang mengalami luka-luka.

    Korban luka-luka ini juga diambil keterangannya, sebab mereka juga ikut terlibat dalam peristiwa ledakan mercon tersebut.

    “Jadi jelang Rabu dini hari itu, kita dapat laporan terkait ledakan di wilayah Kecamatan Jambon. Ketika datangi TKP, genting-genting di atap rumah sebagian roboh,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Perdana, Rabu (15/5/2024).

    Dari olah TKP dan penggalian informasi, polisi mengamankan 7 pemuda yang diduga terlibat dalam pembuatan mercon yang meledak di Kecamatan Jambon. Mayoritas yang diamankan itu, pemuda yang masih dibawah umur. Hanya pemuda berinisial MN saja, yang sudah berumur 21 tahun.

    “Ada 7 orang yang diamankan, mayoritas pemuda dibawah umur. Salah satunya ya korban yang mengalami luka bakar, yang bersangkutan ini menjalani rawat jalan,” katanya.

    Dalam olah TKP yang dilakukan pada hari Rabu dini hari, Ryo mengaku pihaknya mengamankan beberapa barang bukti. Seperti handphone, selongsong petasan, serbuk aluminium dan belerang. Mereka meracik sendiri, petasan yang akan dibuat.

    “Status mereka masih menjadi saksi atau terperiksa,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, ledakan mercon di Desa Blembem Kecamatan Jambon Ponorogo menyebabkan 2 orang mengalami luka-luka. Keduanya merupakan pemuda yang masih dibawah umur. Pemuda berumur 14 tahun hanya mengalami luka ringan di lengan kanan.

    Sementara, temannya yang berumur 15 tahun mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh. Yakni dibagian wajah, sebagian rambut, lengan kanan dan pinggang bagian kanan. Korban ini pun langsung menjalani perawatan medis di RSUD dr. Harjono Ponorogo.

    “Korban mengalami luka bakar sekitar 13 persen. Datang dengan mengeluh kesakitan karena mengalami luka bakar di wajah, lengan kanan dan pinggang kanan,” ungkap dr. Amanda Teri, dokter jaga di IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo.

    Saat masuk, Amanda menyebutkan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sadar dan mengeluh sakit karena merasakan perih di area punggung karena terbakar. Luka bakarnya pun hanya berada di permukaan kulit, tidak dalam. Dalam pemeriksaan, meski wajahnya terkena, namun matanya masih bisa dibuka dan tidak sesak napas.

    “Tidak ada trauma, karena pasien sadar. Pasien juga bisa membuka matanya dan tidak merasa sesak,” katanya. [end/beq]

  • Begini Kondisi 2 Korban Luka Ledakan Mercon di Ponorogo

    Begini Kondisi 2 Korban Luka Ledakan Mercon di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Ledakan mercon di Desa Blembem Kecamatan Jambon Ponorogo menyebabkan 2 orang mengalami luka-luka. Keduanya merupakan pemuda yang masih dibawah umur. Pemuda yang berumur 15 tahun mengalami luka bakar dibeberapa bagian tubuhnya, yakni dibagian wajah, sebagian rambut, lengan kanan dan pinggang bagian kanan. Saat ini korban menjalani perawatan medis di RSUD dr. Harjono Ponorogo.

    “Korban mengalami luka bakar sekitar 13 persen. Datang dengan mengeluh kesakitan karena mengalami luka bakar di wajah, lengan kanan dan pinggang kanan,” ungkap dr. Amanda Teri, dokter jaga di IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo, Rabu (15/05/2024).

    Saat masuk, Amanda menyebutkan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sadar dan mengeluh sakit karena merasakan perih di area punggung karena terbakar. Luka bakarnya pun hanya berada di permukaan kulit, tidak dalam. Dalam pemeriksaan, meski wajahnya terkena, namun matanya masih bisa dibuka dan tidak sesak nafas. “Tidak ada trauma, karena pasien sadar. Pasien juga bisa membuka matanya dan tidak merasa sesak,” katanya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Beritajatim.com, korban lain yang masih berumur 14 tahun, hanya mengalami luka ringan pada tangan kiri. Sehingga tidak ada rujukan atau penanganan lebih lanjut di rumah sakit. “Yang masuk hanya 1 pasien terkait dengan meledakkan mercon di Kecamatan Jambon,” pungkasnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, ledakan mercon yang mengakibatkan 1 rumah warga rusak, terjadi di Desa Blembem Kecamatan Jambon Ponorogo pada Selasa (14/5) malam. Sebagian genting rumah rontok dan kaca jendela rumah ikut pecah akibat ledakan itu. Selain merusakkan rumah, ledakan mercon itu juga mengakibatkan 2 orang yang masih dibawah umur mengalami luka bakar. Mereka terkena material mercon yang meledak tersebut. (end/kun)

  • Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Alami Luka Bakar di Sekitar Alat Vital

    Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Alami Luka Bakar di Sekitar Alat Vital

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dari 4 korban ledakan balon udara di Kabupaten Ponorogo, salah satunya harus dirujuk ke RSUD dr. Harjono. Korban yang masih berumur 16 tahun berinisial IH itu, mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.

    “Pasien masuk IGD pagi tadi, ya terkena mercon sehingga mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya,” kata Dokter jaga di IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Agustina Wulandari, Senin (13/05/2024).

    Agustina menjelaskan bahwa korban mengalami luka bakar sekitar 63 persen. Yakni pada kedua tangan, punggung, kedua kaki, leher. Selain itu juga ada sempat bagian rambutnya yang terbakar. Paling parah, kata dr Agustina luka bakar di sekitar alat vitalnya. “Paling parah luka bakar di sekitar alat vital. Bukan di alat vitalnya, tapi di sekitarnya, ya area sensitifnya juga,” katanya.

    Kondisi pasien saat ini sudah lebih stabil. Tim dokter sudah memberikan perawatan pada luka di tubuhnya. Saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan intensif terhadap pasien. Menurut dr. Wulandari, meskipun mengalami luka bakar 63 persen, namun untuk sementara tidak perlu tindakan operasi. Sebab lukanya jika tidak terlalu dalam.

    “Jadi meski luas lukanya 63 persen, tapi kedalaman lukanya tidak dalam. Hanya dipermukaan kulit mengalami melepuh ataupun kemerahan. Istilah medisnya derajat 2b,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, diberitakan peristiwa balon udara meledak terjadi di Kabupaten Ponorogo. Kejadian itu terjadi pada Senin (13/5) pagi sekitar pukul 06.30 WIB di area persawahan Desa Muneng Kecamatan Balong Ponorogo. Akibat kejadian itu, ada 4 orang yang menerbangkan balon udara itupun mengalami  luka-luka. Mereka terkena ledakan mercon dari balon udara yang belum sempat terbang tersebut.

    “Benar tadi ada ledakan balon udara di area persawahan di Dusun Muneng Tengah Desa Muneng,” kata Kapolsek Balong, AKP Agus Wibowo, Senin (13/05/2024).

    AKP Agus mengungkapkan bahwa balon udara itu belum sempat terbang. Balon udara itu dikasih ratusan mercon yang nantinya bisa meledak di udara. Namun, belum sampai naik, mercon itu malah sudah meledak saat masih berada di bawah. Sehingga ledakan itu mengenai orang-orang yang menerbangkan. “Balon itu dikasih mercon, belum sempat naik dan sudah meledak duluan,” kata mantan Kapolsek Badegan itu. (end/kun)

  • Balon Udara Meledak di Ponorogo, 4 Orang Luka-luka

    Balon Udara Meledak di Ponorogo, 4 Orang Luka-luka

    Ponorogo (beritajatim.com) – Balon udara meledak terjadi di Kabupaten Ponorogo. Kejadian itu terjadi pada Senin (13/5/2024) pagi sekitar pukul 06.30 WIB di area persawahan Desa Muneng Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

    Akibat kejadian itu, ada 4 orang yang menerbangkan balon udara itupun mengalami  luka-luka. Mereka terkena ledakan mercon dari balon udara yang belum sempat terbang tersebut.

    “Benar tadi ada ledakan balon udara di area persawahan di Dusun Muneng Tengah Desa Muneng,” kata Kapolsek Balong, AKP Agus Wibowo, Senin (13/5/2024).

    AKP Agus mengungkapkan bahwa balon udara itu belum sempat terbang. Balon udara itu dikasih ratusan mercon yang nantinya bisa meledak di udara. Namun, belum sampai naik, mercon itu malah sudah meledak saat masih berada di bawah. Sehingga ledakan itu mengenai orang-orang yang menerbangkan.

    “Balon itu dikasih mercon, belum sempat naik dan sudah meledak duluan,” katanya.

    Dari Polsek Balong, kata Agus sudah tidak bosan-bosannya menyampaikan larangan menerbangkan balon udara yang disertai mercon, sebab itu sangat membahayakan. Namun, dimungkinkan mereka masih menyimpan balon udara sisa waktu lebaran.

    “Balon itu mungkin sisa lebaran yang belum dinaikkan,” kata Agus.

    Agus menyebutkan bahwa akibat ledakan itu, menurut informasi yang Ia peroleh ada 4 orang yang mengalami luka-luka. Kebanyakan masih berumuran remaja. Dari 4 korban yang mengalami ledakan itu, 3 orang mengalami luka-luka ringan, sementara 1 korban lainnya dirujuk ke RSUD dr. Harjono Ponorogo.

    “Infonya ada 4 orang yang terkena ledakan. 1 orang dirujuk ke RSUD dr Harjono Ponorogo,” pungkasnya. [end/beq]

  • Tunaikan Ibadah Haji, 38 ASN di Ponorogo Ajukan Cuti Besar

    Tunaikan Ibadah Haji, 38 ASN di Ponorogo Ajukan Cuti Besar

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sedikitnya ada 38 ASN (aparatur sipil negara) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengajukan cuti besar. Dengan pengajuan cuti besar itu, rata-rata mereka mengajukan cuti sebanyak 40 harian.

    Alasan puluhan abdi negara itu melakukan cuti besar, tidak lain karena mereka akan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Saudi Arabia.

    “Ada 38 ASN di Ponorogo yang mengajukan cuti besar. Alasan mereka karena akan melaksanakan ibadah haji,” kata Kabid Pembinaan, Penilaian Kinerja, dan Kesejahteraan ASN di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ponorogo, Denik Silvia Kusumaputri, Kamis (9/5/2024).

    Mereka kebanyakan mulai cuti pada 13 Mei 2024, kemudian akan masuk lagi sekitar awal Juni 2024. Dari 38 ASN yang mengajukan cuti besar untuk melaksanakan ibadah haji, sebanyak 22 orang dari Dinas Pendidikan (Dindik) atau guru.

    Kemudian ada 6 ASN yang bekerja di RSUD dr. Harjono. Sementara sisanya masing-masing 1 orang di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain. “Untuk jabatan eselon 2 tidak ada. Dari 38 ASN itu, dari Dindik atau guru sebanyak 22 orang dan 6 orang dari RSUD dr. Harjono serta sisanya masing-masing 1 orang di SKPD lain,” ungkap Denik.

    Meski melakukan cuti besar atau lebih dari 1 bulan tidak masuk kerja, namun para ASN ini tetap akan mendapatkan gaji. Namun, hanya gaji pokok saja, tidak dengan tunjangannya. “Mereka yang cuti besar masih tetap mendapatkan gaji. Namun cuma hanya gaji pokok,” katanya.

    Untuk diketahui, untuk tahun haji 2024 atau 1445 hijrah, calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Ponorogo yang berangkat ke Tanah Suci sebanyak 620 orang. Rencananya, meraka bertolak dari bumi reog  pada tanggal 15 Mei 2024.

    Mereka menuju asrama haji Sukolilo di Surabaya. Menginap sehari, mereka akan berangkat dari bandara Juanda Surabaya untuk terbang ke Saudi Arabia. Jemaah haji asal Ponorogo yang bakal berangkat ke Tanah Suci akan terbagi menjadi 2 kelompok terbang (kloter), yakni kloter 19 dan kloter 20.

    Di mana jemaah haji asal Ponorogo dari 2 kloter itu berangkat pada 15 Mei 2024. Namun, jadwal keberangkatannya dari 2 kloter itu berbeda. [end/suf]

  • Rumahnya Kejatuhan Balon Udara, 2 Warga Pacitan Alami Luka-luka

    Rumahnya Kejatuhan Balon Udara, 2 Warga Pacitan Alami Luka-luka

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Desa Tahunan Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan kejatuhan balon udara tanpa awak. Celakanya, balon udara itu diduga membawa petasan.

    Nah, saat jatuh di rumah warga tersebut, petasan itu meledak dan mengenai 2 penghuni rumah. Keduanya pun langsung dilarikan ke Puskesmas Tegalombo untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, di puskesmas tersebut, kedua korban dirujuk ke RSUD dr. Harjono Ponorogo.

    “Iya benar tadi pagi salah satu rumah warga di Desa Tahunan kejatuhan balon udara. Korbannya ada 2 orang merupakan penghuni rumah tersebut,” kata Kapolsek Tegalombo Iptu Fatchur Rachman, Rabu (01/05/2024).

    Menurut informasi yang dihimpun beritajatim.com, kedua korban yang mengalami luka-luka itu merupakan bapak dan anaknya. Yakni Sumarmin (47) dan Ivan Almutaqin (12). Keduanya diduga terkena ledakan dari petasan yang dibawa oleh balon udara yang jatuh ke rumahnya. Sehingga mengalami luka-luka di beberapa tubuhnya.

    “Alhamdulillah, kedua korban saat ini keadaannya sudah stabil,” kata dokter jaga di ruang UGD RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Peni Sayekti.

    Peni menjelaskan bahwa masuk ke UGD, mereka dalam keadaan sadar. Namun, kedua mengalami luka akibat ledakan petasan. Ada di wajah, tangan dan kakinya. Dirinya pun langsung melakukan stabilisasi, dengan membersihkan lukanya.

    “Anaknya tadi juga sangat stabil, Ia dibersihkan sambil bercerita bahwa jam 8 pagi tadi, rumahnya kejatuhan balon udara yang ada petasannya. Nah, saat dirinya dan bapaknya melihat, tiba-tiba petasannya meledak,” pungkas Peni Sayekti. (end/ian)

  • Isak Tangis Warnai Pemulangan 2 Korban Tewas di Dalam Mobil Brio Terbakar di Ponorogo

    Isak Tangis Warnai Pemulangan 2 Korban Tewas di Dalam Mobil Brio Terbakar di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kepergian untuk selama-lamanya Satwika Laksa (23) dan Ferdinand Raditya (25), dua korban tewas dalam kecelakaan tunggal mobil Brio terbakar di Ponorogo, membuat sedih keluarga, teman dekat dan rekan kerjanya.

    Dalam pengamatan wartawan beritajatim.com, teman kerja dari Laksa panggilan Satwika Laksa, satu per satu datang ke komplek ruang jenazah RSUD dr. Harjono Ponorogo. Isak tangis tak henti-hentinya datang dari teman sejawat perempuan. Mereka dengan sabar, menanti kedua korban dikeluarkan dari ruang jenazah untuk dibawa pulang ke rumahnya di Desa Simo Kecamatan Slahung Ponorogo.

    “Dua korban ini masih saudara,” kata Andri Cahyono, paman dari Laksa, saat ditemui awak media di depan ruang jenazah RSUD dr. Harjonk Ponorogo.

    Korban Ferdinand, kata Andri sebenarnya berdomisili di Kabupaten Pandeglang Banten. Ferdinand baru sekitar 10 harian pulang ke Ponorogo. Sebab, ada adiknya yang ada di Desa Simo sedang sakit. Sehingga korban jauh-jauh ke Ponorogo menggunakan mobil Brio untuk menjenguknya.

    “Kemarin kan adiknya sakit, jadi Dia (Ferdinand-red) dari Banten ke sini. Sudah sekitar 10 harian, belum balik ke sana,” katanya.

    Andri mengaku dirinya tahu kerabatnya ada yang menjadi korban dari kecelakaan tunggal diberitahu oleh temannya. Dia pun menelusurinya sampai ke Polres Ponorogo, hingga akhirnya diantar ke ruang jenazah RSUD dr. Harjono untuk mengenali ciri-ciri dari korban.

    “Tahunya ya ditelepon teman, bahwa ada mobil plat A yang terbakar dan korbannya meninggal. Akhirnya menelusuri ke Polres, terus ke sini (RSUD dr. Harjono),” pungkas Andri.

    Diberitakan sebelumnya, identitas 2 orang yang tewas terpanggang di dalam mobil Brio yang terbakar di Ponorogo terkuak. Ya, mobil Brio dengan nomor polisi A 1796 JJ terbakar, usai mengalami kecelakaan tunggal dan menabrak pohon di jalanan masuk Desa Kepuh Rubuh Kecamatan Siman Ponorogo.

    Menurut informasi yang dihimpun oleh wartawan beritajatim.com, 2 orang yang tewas terbakar di dalam mobil itu, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Yakni bernama Satwika Laksa A H (23), merupakan warga Desa Simo Kecamatan Slahung Ponorogo. Sedangkan korban satunya bernama Ferdinand Raditya U P. Korban Ferdinand, alamat di KTP, merupakan warga Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Keduanya bukan saudara kandung, namun masih saudara dekat atau kerabat.

    “Korban bernama Ferdinand umur 25 tahun dan satunya bernama Laksa berumur 23 tahun. Kedua korban ini masih saudara,” kata Kasat Lantas Polres Ponorogo AKP Jumianto Nugroho.

    Kedua korban merupakan pengemudi dan penumpang mobil Brio warna putih yang pada saat sahur tadi mengalami kecelakaan tunggal di jalan alternatif Ponorogo-Trenggalek masuk Desa Kepuh Rubuh Kecamatan Siman Ponorogo. Keduanya tewas di lokasi kejadian, saat mobil itu terbakar usai menabrak pohon.

    “Untuk penyebab kecelakaan masih kita dalami. Yang jelas saat kejadian, situasi kurang lebih pukul 03.00 WIB atau waktu sahur, jalanan masih dalam keadaan sepi,” pungkasnya.(end/kun)

  • Anggota DPRD Ponorogo Meninggal, KPU Wait and See

    Anggota DPRD Ponorogo Meninggal, KPU Wait and See

    Ponorogo (beritajatim.com) – Beberapa hari lalu, ada anggota DPRD Ponorogo meninggal dunia. Anggota tersebut yakni Moh Erkamni dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo pun wait and see terkait dengan Pergantian Antar Waktu (PAW). Salah satu Komisioner KPU Ponorogo, Arwan Hamidi mengungkapkan bahwa pihaknya  masih menunggu surat PAW dari DPRD Ponorogo.

    “Kita sifatnya pasif untuk memproses PAW ini,” ungkap Arwan, Rabu (20/3/2024).

    Hingga saat ini, kata Arwan pihaknya belum menerima surat dari partai politik (parpol) melalui pimpinan DPRD Ponorogo. Namun, jika surat itu masuk, pihaknya akan melakukan kajian dulu. Sebab, secara aturan PAW dapat dilakukan sebelum 6 bulan berakhirnya masa jabatan. Yakni sesuai dengan Pasal 112 ayat 3 PP 12/2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib DPRD Kabupaten/Kota.

    “Saat ini masa jabatan DPRD  periode 2019-2024 tinggal 5,5 bulan,” katanya.

    Atas aturan itu, potensi adanya PAW pun relatif kecil. Arwan pun kembali menegaskan bahwa  pihaknya sifat hanya menunggu surat dari pimpinan DPRD dan melakukan kajian sesuai dengan aturan yang ada.

    Diberitakan sebelumnya, PKB Ponorogo kehilangan kader terbaiknya. Ya, Moh. Erkamni, calon legislatif (caleg) petahana dari daerah pemilihan (dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Bungkal, Ngrayun, Slahung, dan Sambit itu, meninggal dunia. Kader yang menjabat sebagai wakil ketua DPC PKB Ponorogo itu, dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr. Harjono pada Senin (18/3/2024) dini hari.

    Berdasarkan informasi yang diterima oleh Sekretaris DPC PKB Ponorogo Dwi Agus Prayitno, almarhum Erkamni diindikasikan meninggal disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Diperkirakan, yang bersangkutan sudah menjalani opname di RSUD dr. Harjono Ponorogo sekitar 2-3 hari.

    “Masuk IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo pada Sabtu (16/3/2024) lalu, dan meninggal dunia hari Senin (18/3/2024) dini hari,” katanya.

    Dwi mengaku kaget mendapatkan kabar meninggalnya koleganya di partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar itu. Ia mengingat ketemu dengan Erkamni pada akhir Februari lalu. Saat itu dirinya sempat salaman dan bertukar kabar.

    “Ya ketemu terakhir pada akhir Februari lalu, kita bersalaman dan saling bertukar kabar. DPC PKB Ponorogo kehilangan kader terbaiknya,” pungkasnya. [end/beq]

  • PKB Ponorogo Kehilangan Kader Terbaiknya, Moh. Erkamni Meninggal Dunia

    PKB Ponorogo Kehilangan Kader Terbaiknya, Moh. Erkamni Meninggal Dunia

    Ponorogo (beritajatim.com) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ponorogo kehilangan kader terbaiknya. Ya, Moh. Erkamni, calon legislatif (caleg) petahana dari daerah pemilihan (dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Bungkal, Ngrayun, Slahung, dan Sambit itu, meninggal dunia.

    Kader yang menjabat sebagai wakil ketua DPC PKB Ponorogo itu, dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr. Harjono pada Senin (18/3) dini hari.

    “Almarhum meninggal sebelum pukul 03.00 WIB di RSUD dr. Harjono Ponorogo,” kata Sekretaris DPC PKB Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, Senin (18/03/2024).

    Berdasarkan informasi yang diterima oleh Dwi, almarhum Erkamni diindikasikan meninggal disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Diperkirakan, yang bersangkutan sudah menjalani opname di RSUD dr. Harjono Ponorogo sekitar 2-3 hari.

    “Masuk IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo pada hari Sabtu (16/3) lalu, dan meninggal dunia hari Senin dini hari,” katanya.

    Dwi mengaku kaget mendapatkan kabar meninggalnya koleganya di partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar itu. Ia mengingat ketemu dengan Erkamni pada akhir Februari lalu. Saat itu dirinya sempat salaman dan bertukar kabar.

    “Ya ketemu terakhir pada akhir Februari lalu, kita bersalaman dan saling bertukar kabar. DPC PKB Ponorogo kehilangan kader terbaiknya,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Moh. Erkamni menjadi anggota DPRD Ponorogo sejak tahun 2010. Dengan kendaraan partai PKB, Ia selalu terpilih untuk menjadi wakil rakyat di dapil 4 hingga pemilihan legislatif (Pileg) 2024 ini. Pada pileg 2024 ini, Ia berhasil masuk ke DPRD Ponorogo lagi setelah mendapatkan 7.998 suara. Jumlah itu yang terbanyak diantara caleg PKB lainnya dari dapil 4.(end/ted)

  • Begini Kronologi Perampokan di Hotel Telaga Ngebel Ponorogo

    Begini Kronologi Perampokan di Hotel Telaga Ngebel Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Butuh waktu 4 hari  bagi polisi untuk mengungkap kasus perampokan di hotel Harmoni yang terletak di kawasan wisata Telaga Ngebel Ponorogo. Kronologi pencurian dengan kekerasan itu pada hari Kamis (2/11) sekitar pukul 13.00 WIB. Berawal saat tersangka bernama Yuni (35) berpura-pura check in di Hotel Harmoni milik korban yang bernama Kasmirah (60).

    Dengan menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) yang diunduh di internet, tersangka memperlihatkan KTP palsu itu lewat handphone yang menjadi salah satu syarat untuk check in di hotel Harmoni. Syarat administrasi itu pun dilakukan oleh Kasmirah, yang kebetulan berjaga di hotel tersebut.

    “Jadi tersangka ini memakai KTP palsu yang Ia download di internet untuk melakukan check in di hotel milik korban,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko, Kamis (9/11/2023).

    Tersangka akhirnya masuk di kamar yang dipesannya. Tak berselang lama, tersangka memanggil korban untuk masuk kamarnya. Di situlah terjadi peristiwa kekerasan yang dilakukan tersangka Yuni kepada korban Kasmirah.

    Dengan menakut-nakuti  menggunakan pisau yang dibawa dari rumah, tersangka mengambil paksa perhiasan kalung emas dan cincin milik korban. Di luar dugaan tersangka, ternyata korban melawan. Hal itulah yang akhirnya membuat tersangka melukai di bebebrapa tubuh korban dengan menggunakan pisau.

    BACA JUGA: Terduga Pelaku Perampokan Pakai KTP Palsu Saat Check in di Hotel Telaga Ngebel Ponorogo

    Melihat korban sudah tidak berdaya karena mendapatkan kekerasan olehnya, tersangka pun berhasil membawa kabur perhiasan dan mengunci korban di dalam kamar tersebut. Usai bersaksi itu, tersangka pun mencopot pakaian yang ia kenakan saat beraksi dan memasukkan ke dalam kantong beserta pisau dan dibuang di suatu tempat, untuk menghilangkan barang bukti.

    “Tersangka ini sudah menyiapkan dari rumah, mulai dari membawa pisau, hingga memakai pakaian dobel. Sehingga, Ia melepas pakaian yang digunakan saat beraksi, dan ditaruh di dalam kantong tas bersama pisau untuk dibuang. Saat ini petugas masih mencari keberadaan barang bukti pakaian dan pisau yang digunakan untuk menganiaya korban,” katanya.

    Kasmirah yang dalam keadaan terluka dan terkunci di kamar itu pun berusaha teriak minta tolong. Hingga akhirnya ada kerabatnya yang kebetulan melintas. Mendengar teriakan, kerabaynya membuka paksa pintu dan setelah terbuka mendapati korban sudah dalam keadaan berlumuran darah memgalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.

    BACA JUGA: Perampokan di Hotel Ngebel Ponorogo, Polisi Periksa 3 Saksi

    “Setelah ditemukan kerabatnya dalam keadaan luka-luka, korban pun langsung dibawa ke UGD RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk mendapatkan pertolongan medis,” katanya.

    Karena mengalami luka yang cukup serius, korban dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo. Di sana, korban sempat masuk ruang ICU. Beruntung kesehatannya berangsur-angsur membaik, hingga kini sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya di Desa Gondowido Kecamatan Ngebel Ponorogo.

    “Alhamdulillah, tersangka tertangkap dan korban kesehatannya juga mulai membaik. Bahkan sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya, setelah dirawat di rumah sakit di Solo,” pungkas Wimboko. [end/suf]