Tag: Harisson

  • Saprahan Khatulistiwa 2025 integrasikan tradisi dan digitalisasi

    Saprahan Khatulistiwa 2025 integrasikan tradisi dan digitalisasi

    diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal di tengah era digital, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat

    Pontianak (ANTARA) – Saprahan Khatulistiwa 2025 kembali hadir sebagai ajang strategis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat, dengan mengusung tema “Membangun Masa Depan, Menjaga Tradisi, Menyongsong Digitalisasi”.

    Kegiatan yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Kalbar ini berlangsung selama 12 hari, dari 5 hingga 16 Februari 2025, mengintegrasikan berbagai kegiatan yang melibatkan sektor UMKM, koperasi, keuangan, serta pariwisata daerah.

    Sebagai bagian dari Calendar of Events (CoE) Kalimantan Barat, Saprahan Khatulistiwa 2025 berkolaborasi dengan berbagai acara besar, seperti Pontianak City Run, Kalbar Food Festival, dan puncak perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Singkawang.

    Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah apresiasi bagi para pelaku usaha dan ekonomi kreatif, tetapi juga membuka peluang ekspansi bisnis melalui promosi produk dan jasa unggulan kepada masyarakat luas.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendrata, menjelaskan bahwa Saprahan Khatulistiwa 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi produk dan jasa unggulan, tetapi juga membuka peluang ekspansi bisnis bagi para pelaku ekonomi kreatif.

    “Kami mendukung penuh langkah Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat yang ingin menjadikan kegiatan ini sebagai platform sinergi bagi berbagai sektor untuk beradaptasi dengan perkembangan digital, sekaligus memperkuat ekonomi berbasis kearifan lokal,” katanya di Pontianak, Jumat.

    Rangkaian kegiatan dalam Saprahan Khatulistiwa 2025 mencakup pameran UMKM unggulan, talkshow ekonomi, lokakarya digitalisasi bisnis, hingga forum investasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

    Selain itu, akan ada sesi khusus untuk memperkenalkan produk-produk berbasis ekonomi hijau dan inovasi keuangan berbasis digital, guna mendorong inklusi keuangan di Kalimantan Barat.

    Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal di tengah era digital, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat secara berkelanjutan.

    Sajian Kopi Pancong Durian mendapatkan Rekor Muri untuk kategori minum kopi pancong durian terbanyak, menjadi bagian dari kegiatan Kalbar Food Festival 2025 yang merupakan rangkaian agenda Saprahan Khatulistiwa, sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dan Pemprov Kalbar dalam mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif dan pariwisata daerah (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Dorongan bagi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

    Selain mendorong transaksi digital, Saprahan Khatulistiwa 2025 juga berperan dalam memperkuat daya tarik wisata Kalimantan Barat. Dengan rangkaian acara yang melibatkan berbagai sektor, kegiatan ini terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisatawan lokal, nasional, hingga internasional.

    Perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Singkawang yang merupakan bagian dari agenda ini, menjadi magnet utama bagi wisatawan. Atraksi budaya yang spektakuler serta keunikan kuliner khas akan semakin memperkaya pengalaman para pengunjung.

    Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kalbar, Windy Prihastari mengakui untuk kunjungan wisawatan di Kalbar saat kegiatan Cap Go Meh di tahun ini memang belum mendapatkan datanya. Namun, berdasarkan data dari BPS Kalbar, per November 2024, jumlah wisatawan nusantara ke Kalbar sudah melampaui target awal 4,7 juta menjadi 7,3 juta, atau meningkat hampir 85,34 persen.

    “Kami optimistis angka ini bisa terus meningkat saat perayaan Cap Go Meh tahun ini,” kata Windy.

    Sementara itu, Pontianak City Run, yang diikuti oleh lebih dari 4.700 pelari dari berbagai daerah dan negara, juga semakin memperkuat branding Kota Pontianak sebagai destinasi sport tourism.

    Penyelenggaraan event Saprahan Khatulistiwa 2025 juga menjadi salah satu momen yang paling ditunggu, terutama oleh para pelaku UMKM di Kalimantan Barat. Event yang telah dilaksanakan untuk kelima kalinya ini memberikan berbagai inovasi yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Kalbar.

    Sebanyak 800 stand UMKM turut berpartisipasi, dengan acara menarik lainnya, seperti Pekan Tenun Khatulistiwa yang bertema “Dari Kearifan Lokal ke Panggung Global,” yang menampilkan lomba desain wastra (kain) Kalimantan Barat oleh desainer muda lokal.

    Puncak dari rangkaian acara adalah peluncuran Calendar of Event (CoE) Kalimantan Barat 2025 yang berbarengan dengan Festival Kapal Hias di Taman Alun Kapuas Pontianak.

    Selain itu, ada juga pemecahan rekor Muri dalam acara Kalbar Food Festival di Ayani Megamall Pontianak, yang melibatkan lebih dari 1.300 peserta dalam acara makan durian kopi pancong.

    Pontianak City Run masuk dalam rangkaian Saprahan Khatulistiwa Kalbar 2025, sebagai akselerasi ekonomi Kalbar berbasis Kolaborasi yang diharapkan mampu mendorong perekonomian Kalbar (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Akselerasi Ekonomi Berbasis Kolaborasi

    Sebagai bentuk sinergi lintas sektor, Saprahan Khatulistiwa 2025 menjadi ajang untuk menguatkan kolaborasi strategis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM, koperasi, dan pariwisata.

    Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, pendekatan ini menandakan bahwa Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan upaya komprehensif dalam mendorong partisipasi publik dan memperluas jangkauan dampak ekonomi secara inklusif.

    “Dengan konsep yang terus berkembang, Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan hanya menjadi momentum untuk memperkuat sektor UMKM dan pariwisata, tetapi juga menandai langkah nyata dalam mewujudkan inklusi keuangan digital di Kalimantan Barat,” kata Harisson.

    Dia mencontohkan, pemanfaatan sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam setiap transaksi kegiatan ini merupakan bukti nyata bagaimana transformasi digital semakin mendekatkan pelaku usaha dengan ekosistem keuangan yang lebih modern, aman, dan efisien.

    Melalui kerja sama dengan perbankan dan penyelenggara jasa keuangan, seluruh transaksi dalam kegiatan yang memanfaatkan pembayaran non-tunai, mencerminkan transformasi digital yang semakin berkembang di Kalimantan Barat.

    “Pada kegiatan Pontianak City Run, peserta diberikan pengalaman digitalisasi dengan melakukan penukaran race pack menggunakan QRIS senilai Rp1. Sebagai bentuk apresiasi, peserta yang menggunakan metode pembayaran ini berkesempatan memenangkan doorprize menarik, seperti smartwatch dan kacamata lari,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, N.A. Anggini

    Saprahan Khatulistiwa 2025 tidak hanya menampilkan pameran dan bazar produk unggulan, tetapi juga menghadirkan berbagai forum diskusi, pelatihan, serta business matching untuk mempertemukan UMKM dengan investor dan mitra bisnis potensial.

    Melalui integrasi antara inovasi, budaya, dan ekonomi kreatif, acara ini diharapkan menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih berkelanjutan. Bank Indonesia, sebagai mitra utama dalam ajang ini, turut menghadirkan berbagai program untuk mendukung UMKM, seperti pelatihan manajemen keuangan digital, strategi pemasaran daring, serta akses permodalan berbasis fintech.

    Harisson mengatakan, dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perbankan, serta mitra strategis lainnya, Saprahan Khatulistiwa 2025 membuka lebih banyak peluang bagi UMKM lokal untuk naik kelas.

    Ajang ini menjadi sarana efektif bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk unggulan Kalimantan Barat ke pasar yang lebih luas, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi daerah dalam menghadapi tantangan global.

    Bank Indonesia Kalimantan Barat mengoptimalkan penggunaan QRIS dalam setiap rangkaian kegiatan Saprahan Khatulistiwa, di mana upaya ini mendapat dukungan penuh dari Pemprov Kalbar (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Sambutan Masyarakat

    Bagi masyarakat, kehadiran Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan hanya menawarkan pengalaman budaya dan wisata, tetapi juga memberikan edukasi terkait pentingnya mendukung ekonomi lokal serta mendorong adopsi gaya hidup digital dalam transaksi sehari-hari.

    Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Barat pun menyambut antusias penyelenggaraan Saprahan Khatulistiwa 2025 ini.

    Acara ini diharapkan mampu membuka peluang lebih besar bagi UMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan daya saing, serta beradaptasi dengan sistem keuangan digital.

    Salah satu peserta, Hendri (35), pemilik usaha kopi lokal di Pontianak, mengaku optimistis dengan keikutsertaannya dalam Saprahan Khatulistiwa Expo yang akan digelar di Ayani Megamal Pontianak. Ia melihat kegiatan ini sebagai peluang emas untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dan menarik minat investor maupun mitra bisnis.

    “Ini bukan hanya sekadar bazar atau pameran biasa, tapi juga kesempatan besar bagi kami pelaku UMKM untuk naik kelas. Selain bertemu langsung dengan pelanggan, kami juga bisa belajar mengenai transaksi digital dan pemasaran modern,” katanya.

    Salah satu daya tarik utama Saprahan Khatulistiwa 2025 bagi UMKM adalah penerapan sistem pembayaran berbasis QRIS. Siti Rahmah (40), pengusaha kue khas Kalimantan Barat, mengungkapkan bahwa sistem ini sangat membantunya dalam transaksi yang lebih cepat dan aman.

    “Saya dulu hanya mengandalkan pembayaran tunai, tapi dengan adanya QRIS, transaksi jadi lebih praktis dan tidak repot mencari uang kembalian. Ini juga membuat usaha saya terlihat lebih profesional dan modern,” kata Hendri.

    Menurutnya, edukasi tentang inklusi keuangan yang diberikan dalam acara ini menjadi langkah nyata dalam membantu pelaku usaha kecil untuk lebih siap menghadapi tantangan bisnis di era digital.

    Selain dari aspek transaksi, UMKM juga mendapatkan manfaat dari eksposur luas yang diberikan oleh Saprahan Khatulistiwa 2025. Dengan adanya sinergi antara Pontianak City Run, Kalbar Food Festival, dan perayaan Cap Go Meh di Singkawang, produk-produk lokal memiliki peluang lebih besar untuk dikenal tidak hanya oleh masyarakat Kalbar, tetapi juga wisatawan domestik maupun mancanegara.

    “Acara ini strategis sekali karena digabungkan dengan event lain yang menarik banyak pengunjung. Saya berharap bisa mendapat pelanggan baru dan bahkan reseller dari luar Pontianak,” ujar Yudi (28), perajin batik khas Kalbar.

    Dengan tema “Membangun Masa Depan, Menjaga Tradisi, Menyongsong Digitalisasi,” Saprahan Khatulistiwa 2025 diharapkan dapat terus menjadi wadah pengembangan UMKM yang berkelanjutan, mendorong transformasi digital, serta memperkuat perekonomian daerah dengan mengedepankan produk lokal yang berdaya saing.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Membangkitkan pariwisata Kalbar lewat Cap Go Meh

    Membangkitkan pariwisata Kalbar lewat Cap Go Meh

    Pontianak (ANTARA) – Wajah kota Singkawang, Kalimantan Barat tampak begitu meriah dengan ribuan lampion beratribut khas Tionghua yang tergantung dan disusun dengan cermat di sepanjang jalan utama kota yang dijuluki “kota seribu kelenteng” itu.

    Ornamen bernuansa emas dan bendera tradisional Tionghoa juga menghiasi setiap sudut jalan, terutama di sekitar lokasi acara perayaan Imlek seperti Stadion Kridasana, jalan Firdaus depan kantor Walikota Singkawang, Vihara Tri Dharma Bumi Raya di pusat Kota Singkawang, dan area Tugu Naga Singkawang

    Di Stadion Kridasana, suara gemuruh genderang, simbal, dan terompet tradisional Tionghoa mulai terdengar, menandakan bahwa ritual Tatung segera dimulai. Sembilan ekor replika naga kemudian tampil, meliuk-liuk menunjukkan keindahannya kepada jutaan pasang mata yang menonton.

    Inilah salah satu puncak perayaan Cap Go Meh di Singkawang yang tahun ini mengambil tema “Budaya Mempersatu Bangsa, Menuju Indonesia Emas 2045.”

    Ketua Umum Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Mimihetty Layani mengatakan Festival Cap Go Meh Singkawang diawali dengan serangkaian kegiatan Ritual Buka Mata Naga, Ritual Tolak Bala, Ritual Ket Sam Thoi, Atraksi Tatung, Lomba Mobil Hias dan Pawai Lampion, serta Karnaval Cap Go Meh.

    Festival Cap Go Meh di Singkawang juga dimeriahkan dengan acara lelang serta festival kuliner Cap Go Meh Singkawang yang menyediakan berbagai kuliner makanan lokal yang melibatkan banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Kegiatan Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh tahun 2025 Kota Singkawang melibatkan peserta dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta, yayasan sosial dan keagamaan, paguyuban etnis, sanggar-sanggar seni, instansi pendidikan, organisasi masyarakat, serta komunitas-komunitas masyarakat.

    Keberagaman

    Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh Singkawang tidak hanya sekedar ekspresi kebudayaan semata, tetapi juga menghadirkan wajah keindahan dan keberagaman yang memperkuat pondasi kebangsaan.

    Bahkan, dii Kalbar, terutama di Singkawang, festival Cap Go Meh ini telah menjelma menjadi sebuah fenomena budaya dan ekonomi.

    Atraksi Tatung, tarian naga, dan barongsai tidak hanya ajang mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga menarik ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang memberikan dampak signifikan bagi perekonomian lokal.

    Tatung, yang menjadi tradisi spiritual khas Tionghoa, menjadi pusat perhatian dalam perayaan Cap Go Meh. Para Tatung, yang diyakini dirasuki oleh roh dewa atau leluhur, menampilkan atraksi ekstrem seperti berjalan di atas pedang, menusuk diri dengan tombak, atau mengendarai tandu sambil berada dalam keadaan trance. Bagi masyarakat Tionghoa, Tatung bukan sekadar pertunjukan, melainkan bentuk penghormatan dan keyakinan akan kekuatan spiritual.

    Bagi wisatawan, atraksi ini menjadi tontonan yang langka dan memukau. Bahkan banyak wistawan dari luar Kalbar yang rela datang, merogoh kocek dalam-dalam, untuk melihat Tatung. Bagi mereka, ini pengalaman spiritual dan budaya yang sangat kuat.

    Atraksi ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh berbagai etnis di Kalbar, seperti Melayu, Dayak, dan Madura. Cap Go Meh di Singkawang menjadi bukti nyata harmonisasi budaya yang terjalin erat di kota yang mendapat predikat “Kota Tertoleran di Indonesia” itu.

    Atraksi Naga dalam Kegiatan Cap Go Meh di Kota Singkawang, Kalimantan Barat memukau wisatawan yang menyaksikan event tersebut yang masuk dalam Karisma Even Nusantara (KEN) (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Peningkatan Kunjungan Wisatawan

    Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar Windy Prihastari mengungkapkan sektor pariwisata Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami pertumbuhan yang sangat baik selama 2024 lalu. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan ke provinsi ini, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).

    “Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar dalam Berita Resmi Statistik yang dirilis 3 Februari 2025, jumlah kunjungan wisnus dari Januari hingga Desember 2024 tercatat mencapai 8.165.686 orang. Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan sebesar 73,33 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023,” tuturnya.

    Selain itu, kunjungan wisman ke Kalbar juga menunjukkan perkembangan yang positif. Kunjungan wisman pada tahun 2024 tercatat sebanyak 73.448 orang, atau mengalami kenaikan sebesar 20,25 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2023 lalu.

    “Peningkatan jumlah wisatawan ini mencerminkan keberhasilan berbagai upaya bersama dalam meningkatkan pelaksanaan event pariwisata, budaya, dan promosi destinasi wisata di Kalbar,” kata Windy.

    Windy mengatakan, Perayaan Cap Go Meh tidak hanya memukau secara budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata. Menurut data Dinas Pariwisata Kalbar, kunjungan wisatawan selama perayaan Cap Go Meh tahun ini meningkat hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hotel-hotel di Singkawang dan sekitarnya mencapai tingkat hunian penuh, sementara UMKM kuliner dan oleh-oleh khas Tionghoa mengalami peningkatan omzet yang signifikan.

    Cap Go Meh telah menjadi salah satu event pariwisata unggulan di Kalbar. Dampaknya sangat terasa, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

    Suksesnya perayaan Cap Go Meh tahun ini semakin memperkuat posisi Kalbar, khususnya Singkawang, sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Indonesia. Atraksi Tatung dan Naga tidak hanya mempertahankan kekayaan tradisi, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.

    Cap Go Meh adalah bukti bahwa budaya bisa menjadi penggerak utama pariwisata. “Kami berharap event ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Kalbar,” kata Windy.

    Menurut dia, berbagai destinasi wisata unggulan yang terus dikembangkan serta dukungan masyarakat, dan sektor terkait, turut memberikan kontribusi besar dalam pencapaian tersebut.

    Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini tentu menjadi bukti nyata keberhasilan kerja keras semua pihak terkait dalam memajukan sektor pariwisata.

    Angka peningkatan yang signifikan ini diharapkan akan terus berlanjut, dan menjadi momentum untuk menarik lebih banyak wisatawan. Dengan sasaran tak hanya wisatawan domestik, tetapi juga internasional, agar dapat menikmati keindahan alam serta budaya yang dimiliki Kalbar.

    Baru-baru ni pihak Disporapar Kalbar juga telah meluncurkan Calendar of Event (CoE) Kalbar Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan acara puncak Saprahan Khatulistiwa. Total ada 44 event yang masuk CoE Kalbar tahun ini, dengan tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar.

    Keberadaan CoE sendiri merupakan media promosi yang mencakup serangkaian acara, festival, dan kegiatan penting lainnya yang sudah, dan akan berlangsung di 14 kabupaten/kota. Secara jumlah juga terjadi peningkatan dibanding CoE Tahun 2024 lalu yang hanya terdiri dari 34 event.

    Wakil Presiden RI Gibran Raka Buming Raka bersama Pj Gubernur Kalbar Harisson dan di dampingi sejumlah Wakil Menteri dan Panitia Cap Go Meh Singkawang memukul Loku, tanda pembukaan event tersebut (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Dukungan Pemerintah Pusat

    Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani saat menyaksikan puncak kegiatan Cap Go Meh di Singkawang mengatakan pemerintah pusat akan terus mendukung perayaan Cap Go Meh Singkawang sehingga bisa menjadi daya magnet penarik wisatawan yang semakin kuat.

    Dia berharap semangat event Cap Go Meh Singkawang ini menginspirasi seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan demi Indonesia yang lebih maju.

    Dukungan Pemerintah sangat pantas diberikan, mengingat kemeriahan dan makna yang terkandung di dalamnya, membuat Cap Go Meh di Kalbar bukan sekadar perayaan, tetapi juga sebuah momentum untuk memajukan daerah melalui kekuatan budaya dan pariwisata.

    Selain itu, event Cap Go Meh juga memberikan dampak ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat Singkawang khususnya dan Kalbar pada umumnya, sehingga ini menjadi wujud nyata bahwa kebudayaan bukan hanya sebagai warisan, tetapi juga menjadi sumber ekonomi daerah maupun nasional.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kesalahan Data Eligible di SMAN 1 Mempawah, Akhirnya 106 Siswa Bisa Daftar SNBP 2025 – Halaman all

    Kesalahan Data Eligible di SMAN 1 Mempawah, Akhirnya 106 Siswa Bisa Daftar SNBP 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 106 dari 113 siswa SMAN 1 Mempawah yang sebelumnya gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 kini dipastikan dapat berpartisipasi dalam seleksi tersebut.

    Keputusan ini menyusul kesalahan pengisian data oleh pihak sekolah yang mengakibatkan siswa berprestasi terancam tidak lolos ke Perguruan Tinggi Nasional (PTN).

    Kepastian bahwa 106 siswa dapat mengikuti SNBP disampaikan oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, dalam keterangan tertulis pada Kamis (6/2/2025). 

    “Alhamdulillah, 106 orang siswa akan difinalisasi atau disetujui oleh Kemendikti untuk PDSS sehingga siswa dapat mengikuti SNBP,” ungkap Harisson.

    Namun, Harisson juga menambahkan bahwa terdapat 7 siswa lainnya yang datanya tidak lengkap dan masih dalam proses perjuangan.

    “Ada 7 siswa lain yang tidak lengkap datanya masih diperjuangkan,” jelasnya.

    Sebagai langkah tindak lanjut, Pemprov Kalbar telah menyurati Menteri Pendidikan Tinggi dan mengutus Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar untuk menyelesaikan masalah ini di Jakarta.

    Harisson mengakui bahwa masalah ini tidak hanya terjadi di Kalbar, tetapi juga di hampir semua provinsi di Indonesia.

    “Kasus ini tidak hanya terjadi di Kalbar tetapi juga hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Terkait adanya sekolah yang belum finalisasi pengisian PDSS ini, hampir terjadi pada seluruh provinsi di Indonesia,” tambahnya.

    Kelalaian ini sempat memicu aksi demonstrasi dari siswa pada Senin (3/2/2025).

    Dalam video yang viral di media sosial, siswa terlihat mengenakan pakaian serba hitam dan membawa spanduk berisi pesan protes.

    Beberapa siswa bahkan terlihat menangis karena kekhawatiran tidak dapat mengikuti SNBP akibat kesalahan tersebut.

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Febrini, menemui siswa yang berunjuk rasa dan mengakui kesalahan pihak sekolah.

    Ia juga menguraikan kompensasi yang akan diberikan sebagai bentuk tanggung jawab sekolah, yaitu membiayai bimbingan belajar bagi siswa yang eligible untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi melalui jalur SNBT.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Menko PMK: Pencegahan Bencana Harus Diarusutamakan dalam Kebijakan Daerah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Januari 2025

    Menko PMK: Pencegahan Bencana Harus Diarusutamakan dalam Kebijakan Daerah Nasional 31 Januari 2025

    Menko PMK: Pencegahan Bencana Harus Diarusutamakan dalam Kebijakan Daerah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya pengarusutamaan
    pencegahan bencana
    dalam
    kebijakan daerah
    sebagai langkah untuk melindungi masyarakat.
    Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penanganan
    Bencana
    di Kota Pontianak, yang berlangsung di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalimantan Barat, pada Kamis (30/1/2025).
    Pratikno mengatakan, langkah ini bertujuan tidak hanya untuk mengurangi risiko
    bencana
    di masa depan, tetapi juga sebagai bentuk perhatian pemerintah agar masyarakat dapat diselamatkan dengan cepat saat bencana terjadi, serta untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
    “Pencegahan harus diarusutamakan dalam kebijakan daerah, baik melalui reboisasi, pengendalian sedimentasi, maupun pengelolaan sampah,” kata Pratikno.
    “Ini bukan sekadar pembangunan, tapi tentang menyelamatkan masyarakat,” ujar dia.
    Pratikno menekankan pentingnya pendataan infrastruktur yang diperlukan untuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
    Dengan data yang akurat, pemerintah dapat menentukan langkah prioritas agar daerah lebih siap menghadapi potensi bencana.
    Di sisi lain, Pratikno mengapresiasi berbagai pihak yang telah bertindak cepat dalam menyelamatkan masyarakat, sehingga dapat meringankan beban dalam situasi tanggap darurat.
    Dia menyatakan bahwa sinergi lintas sektor merupakan kunci keberhasilan mitigasi bencana.
    “Kita harus solid. BNPB, kementerian teknis, pemerintah daerah, serta Forkopimda harus bergerak bersama. Kalau ini berjalan dengan baik, masyarakat akan lebih terlindungi,” ujar dia.
    Sebagai bagian dari upaya penanganan dan penanggulangan bencana, pada kesempatan ini, pemerintah juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Barat yang telah menetapkan Status Tanggap Darurat.
    Bantuan tersebut mencakup kebutuhan makanan, logistik, peralatan darurat, serta dana stimulan.
    Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Kepala BNPB Suharyanto, Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson, Staf Ahli Bidang Ketahanan Sosial, Ekologi, dan Budaya Sorni Paskah Daeli, serta jajaran Forkopimda dan BPBD se-Kalimantan Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korem 121/ABW siap bantu pengamanan Imlek dan Cap Go Meh Kalbar 

    Korem 121/ABW siap bantu pengamanan Imlek dan Cap Go Meh Kalbar 

    Singkawang (ANTARA) – Korem 121/Alambhana Wannawai menyatakan, siap membantu pengamanan perayaan Tahun Baru Imlek di wilayah Kalimantan Barat, hingga pada festival Cap Go Meh.

    “Marilah kita jadikan perayaan ini sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen kita dalam menjaga keberagaman dan toleransi yang ada di Kalimantan Barat, yang selama ini telah menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lain,” ujar Komandan Korem 121/ABW, Brigadir Jenderal TNI Purnomosidi, dalam pembukaan Imlek di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa.

    Dalam kesempatan itu pula, dia juga mengajak masyarakat Kalimantan Barat untuk senantiasa menjaga dan memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

    “Keberagaman kita adalah kekuatan yang harus kita pelihara dengan penuh rasa saling menghormati,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan masyarakat Kalimantan Barat, terkhusus di Singkawang untuk yang terlibat dalam festival Imlek dan Cap Go Meh untuk senantiasa menjaga sportivitas dan kebersamaan.

    Dia juga berharap, serangkaian perayaan Imlek dan Cap Go Meh dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan, sebagai bagian dari upaya dalam melestarikan kebudayaan dan memperkuat kebersamaan di tengah keberagaman.

    “Saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili kepada segenap warga Kalimantan Barat yang merayakan, Semoga Tahun Ular Kayu 2025 ini membawa keberkahan, kesehatan, dan kesuksesan bagi kita semua. Gong Xi Fa Cai,” ujarnya.

    Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengatakan, Singkawang sebagai kota dengan toleransi paling tinggi di Indonesia dengan keragaman etnis serta budayanya telah berkontribusi besar memajukan pembangunan di Kalbar.

    “Kita tahu Singkawang adalah kota paling toleran di Indonesia, keragaman etnis serta budayanya ini memperkaya kita, membuat pembangunan di Kalbar semakin maju,” ujarnya.

    Banyaknya UMKM yang tampil di setiap perayaan Imlek dan Cap Go Meh disebutnya mampu mempercepat roda perekonomian.

    “Festival perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang atau pun kota lainnya di Kalbar ini membuat roda perputaran ekonomi kita jadi jauh lebih cepat,” ujarnya.

    Kemudian Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat, Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno, menyampaikan, mereka telah mendata 239 klenteng dan 170 vihara yang menjadi prioritas pengamanan, termasuk lokasi keramaian yang menjadi konsentrasi massa yaitu tempat hiburan, daerah pantai dan pulau.

    “Selain itu juga lonjakan mobilitas masyarakat juga diprediksi akan jauh meningkat seiring dengan libur panjang nasional, selama periode ini akan meningkatkan risiko kemacetan dan kecelakaan, terutama di jalur strategis seperti Pontianak – Singkawang,” ujar dia.

    Analisis situasi dan potensi kerawanan, katanya, sudah dilakukan Polda Kalbar yaitu pengamanan tempat ibadah dan lokasi keramaian, manajemen lalu lintas, pencegahan konflik, isu SARA, dan gangguan kamtibmas, serta kesiapsiagaan terhadap cuaca ekstrem.

    “Media sosial kerap menjadi sarana penyebaran isu provokatif yang dapat memicu konflik berbasis SARA, satgas preemtif dan satgas siber harus aktif mendeteksi potensi isu provokatif sejak dini, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta menangkal penyebaran informasi yang tidak benar, sehingga situasi kamtibmas dapat terjaga,” ujar dia.

    Pewarta: Narwati
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kalbar cegah masuknya daging ilegal dan virus ASF di perbatasan

    Kalbar cegah masuknya daging ilegal dan virus ASF di perbatasan

    Kami sudah menerima laporan bahwa di daerah Sarawak, Malaysia, kasus Flu Babi mulai meningkat. Oleh karena itu kami harus memastikan bahwa karantina hewan kita bekerja maksimal untuk mencegah masuknya ternak babi yang terinfeksi virus ini

    Pontianak (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) menerapkan langkah-langkah strategis untuk mencegah masuknya daging ilegal dan penyebaran virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika di wilayah Kalbar menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Untuk mencegah masuknya daging ilegal dan penyebaran Flu Babi Afrika, kami akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memperketat pengawasan di perbatasan. Kita sudah membahas ini dan nanti petugas akan melakukan langkah-langkah pencegahan agar daging ilegal tidak masuk ke Kalbar karena ini sangat merugikan peternak kita,” kata Penjabat Gubernur Kalbar Harisson, di Pontianak, Kamis.

    Harisson juga mengungkapkan kasus ASF di Kalbar bukanlah hal baru. Dua tahun lalu banyak ternak babi lokal yang mati akibat virus tersebut. Karena itu pihaknya telah berupaya menutup akses masuk virus melalui pintu-pintu perbatasan.

    Namun laporan terbaru menunjukkan adanya peningkatan kasus ASF di wilayah perbatasan Sarawak, Malaysia.

    “Kami sudah menerima laporan bahwa di daerah Sarawak, Malaysia, kasus Flu Babi mulai meningkat. Oleh karena itu kami harus memastikan bahwa karantina hewan kita bekerja maksimal untuk mencegah masuknya ternak babi yang terinfeksi virus ini,” tuturnya.

    Harisson menjelaskan virus ASF tidak menular kepada manusia, tetapi sangat mematikan bagi babi. Penyebarannya yang cepat dapat menyebabkan kerugian ekonomi besar bagi peternak.

    “Virus ini memang tidak menular ke manusia, tetapi dia sangat menular di antara ternak babi. Jika terkena, babi akan mati, dan peternak mengalami kerugian besar. Ini yang harus kita cegah bersama-sama,” katanya.

    Pemprov Kalbar kini tengah memperkuat koordinasi dengan karantina hewan dan instansi terkait untuk mencegah penyebaran virus dan masuknya daging ilegal.

    Harisson mengimbau masyarakat, khususnya peternak, untuk melaporkan segera jika menemukan gejala pada ternak babi mereka atau aktivitas mencurigakan terkait distribusi daging ilegal.

    “Langkah ini diharapkan dapat melindungi sektor peternakan babi lokal dari dampak ekonomi yang merugikan dan menjaga kesehatan hewan di Kalbar,” katanya.

    Pewarta: Rendra Oxtora
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2024

  • Daftar Lengkap UMP di Kalimantan, Tertinggi Kaltara Jadi Rp3,58 Juta

    Daftar Lengkap UMP di Kalimantan, Tertinggi Kaltara Jadi Rp3,58 Juta

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Besaran upah minimum provinsi (UMP) 2025 telah resmi ditetapkan di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan.

    Penetapan besaran UMP 2025 dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025.

    Kelima provinsi di Pulau Kalimantan telah mengetok palu menaikkan UMP 2025 sebesar 6,5 persen, sesuai formula yang ditentukan Permenaker 16/2024.

    Dengan kenaikan tersebut, maka Provinsi Kalimantan Utara menjadi daerah dengan UMP tertinggi di 2025 yaitu Rp3,58 juta.

    Sementara itu, Provinsi Kalimantan Barat menjadi daerah dengan perolehan UMP paling kecil. Di mana, usai naik 6,5 persen maka UMP 2025 menjadi sebesar Rp2,8 juta.

    Berikut daftar lengkap UMP 2025 di Pulau Kalimantan:

    1. Kalimantan Utara

    UMP Kaltara naik 6,5 persen atau Rp218.507 dari Rp3.361.653 menjadi Rp3.580.160. Angka UMP ini merupakan kesepakatan dalam rapat dewan pengupahan provinsi Kaltara.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltara H Haerumuddin mengungkapkan sempat terjadi perdebatan yang alot terhadap kenaikan UMP tersebut.

    Namun penetapan UMP Kaltara, kata dia, sesuai dengan instruksi yang telah diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan kenaikan upah minimum nasional sebesar 6,5 persen.

    2. Kalimantan Tengah

    UMP Kalimantan Tengah naik 6,5 persen atau Rp212.005 dari Rp3.261.616 menjadi Rp3.473.621.

    Mengutip Multi Media Center Provinsi Kalteng, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah M Katma Dirun mengatakan penetapan dilakukan melalui proses oleh Dewan Pengupahan Provinsi Kalimantan Tengah melalui Sidang Penetapan UMP dan UMSP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 pada tanggal 6 Desember 2024.

    3. Kalimantan Barat

    UMP Kalimantan Barat pun naik 6,5 persen atau Rp175.669 dari Rp2.702.616 menjadi Rp2.878.285.

    “Penetapan UMP Kalbar tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp2.878.286 atau naik 6,5 persen dari UMP tahun 2024 yaitu sebesar Rp2.702.616,” kata Pj Gubernur Kalbar Harisson dalam keterangannya.

    Ia mengatakan kenaikan UMP sebesar 6,5 persen ini mengacu pada Permenaker 16/2024 yang mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan indeks terkait.

    4. Kalimantan Timur

    UMP Kalimantan Timur juga ditetapkan naik 6,5 persen atau Rp218.456 dari Rp3.360.858 menjadi Rp3.579.314.

    “Kenaikan UMP 6,5 persen ini berlaku di seluruh Indonesia dan merupakan keputusan pemerintah pusat yang harus kita jalankan,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim Rozani Erawadi dalam keterangannya.

    Penetapan kenaikan UMP ini mempertimbangkan faktor pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kontribusi tenaga kerja terhadap perekonomian. Rozani berharap kenaikan UMP dapat menjaga daya beli pekerja, tanpa mengganggu keberlangsungan usaha para pengusaha.

    5. Kalimantan Selatan

    UMP Kalimantan Selatan pun naik 6,5 persen atau Rp213.382 dari Rp3.282.812 menjadi Rp3.496.194 pada 2025.

    Kenaikan UMP Kalsel 2025 disepakati oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Dewan Pengupahan.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalsel Irfan Sayuti menyampaikan pemerintah pusat, termasuk arahan Presiden Prabowo mengenai kenaikan 6,5 persen yang seragam di seluruh daerah.

    (del/pta)

  • Realisasi optimasi lahan rawa di Kalbar mencapai 88,30 persen

    Realisasi optimasi lahan rawa di Kalbar mencapai 88,30 persen

    Program ini ditargetkan selesai pada akhir tahun anggaran 2024.

    Pontianak (ANTARA) – Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat progres signifikan dalam program optimasi lahan rawa dengan capaian fisik sebesar 88,30 persen hingga 19 November 2024.

    “Program ini ditargetkan selesai pada akhir tahun anggaran 2024,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson, dalam laporan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, di Pontianak, Kamis.

    Harisson memaparkan bahwa program optimasi lahan rawa telah mencakup areal seluas 39.153 hektare yang tersebar di 12 kabupaten di Kalbar. Program ini berdampak pada pertambahan indeks pertanaman yang tercatat dalam laporan nasional Kementerian Pertanian.

    “Kalimantan Barat menduduki peringkat kedua secara nasional dengan capaian 112.396 hektare atau 105,67 persen dari target nasional 106.362 hektare. Hal ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa meski awal pelaksanaannya sempat menghadapi kendala,” ujar Harisson.

    Ia juga menyebutkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak, termasuk dukungan dari Pangdam, jajaran forkopimda, serta para bupati di Kalbar.

    Harisson menegaskan bahwa keberhasilan program ini merupakan hasil dari semangat gotong royong dan koordinasi intensif yang dilakukan berbagai pihak.

    “Kami menyadari tantangan besar dalam mewujudkan program ini. Namun, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari semua pihak, hambatan dapat diatasi. Kami optimis Kalimantan Barat akan terus menjadi wilayah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya lagi.

    Dengan optimasi lahan rawa yang terus digenjot, diharapkan Kalbar tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi lumbung pangan yang mampu bersaing di pasar internasional.

    Mentan Andi Amran Sulaiman mengapresiasi capaian Kalbar yang telah menunjukkan perbaikan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia juga menyoroti pentingnya optimalisasi lahan rawa untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan ekspor.

    “Kami bermimpi mencapai optimalisasi hingga 240 ribu hektare lahan untuk ditanam tiga kali dalam setahun. Dengan tambahan 300 ribu hektare lagi, Kalbar bisa menjadi kontributor ekspor pangan ke negara-negara tetangga, khususnya Malaysia,” kata Andi.

    Mentan menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, mulai dari TNI, Polri, hingga pemerintah daerah, untuk mendampingi pelaksanaan program.

    Pewarta: Rendra Oxtora
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024