Tag: Hariono

  • Maksimalkan Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Siap Bantu Daerah Manfaatkan Pendanaan Alternatif Non-APBD

    Maksimalkan Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Siap Bantu Daerah Manfaatkan Pendanaan Alternatif Non-APBD

    Liputan6.com, Medan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menyatakan kesiapannya membantu kabupaten/kota yang memanfaatkan pendanaan alternatif non-APBD untuk pembangunan daerah. LLangkah ini menjadi strategi penting di tengah penyesuaian Transfer ke Daerah (TKD) 2026 yang berpotensi mempengaruhi pembangunan di Sumut.

    Tahun depan, pemerintah daerah di Sumut menghadapi penyesuaian TKD sekitar Rp4,7 triliun, terdiri dari penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) Rp1,5 triliun dan Dana Alokasi Umum (DAU) Rp3,2 triliun. Jika dibandingkan tahun 2025, DBH turun hingga 59%, sementara DAU turun sekitar 12%. Situasi tersebut mendorong pemerintah daerah untuk mencari sumber pendanaan alternatif.

    Saat ini, skema pembiayaan paling banyak digunakan yaitu melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), yang merupakan dua BUMN di bawah Kementerian Keuangan.

    “Mungkin bisa kita bantu untuk pembayaran bunganya, apakah nanti setengah-setengah atau berapa persen, jadi BKP (Bantuan Keuangan Provinsi) tidak bulat langsung ke daerah,” ujar Bobby Nasution dalam Sosialisasi Pembiayaan dan Penjamin Infrastruktur Daerah di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Senin (24/11/2025).

    Perbesar

    Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution dampingi Pj Sekdaprov Sumut Sulaiman Harahap dan sejumlah OPD, menghadiri acara Sosialisasi Pembiayaan dan Penjamin Infrastruktur Daerah di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (24/11/2025). (Diskominfo Sumut/YT Hariono)… Selengkapnya

    Menurut Bobby, infrastruktur menjadi permasalahan utama hampir di semua daerah. Selain itu, infrastruktur juga menjadi janji paling sering diucapkan para calon kepala daerah saat kampenye politik.

    “Konektivitas antar kabupaten, kecamatan, desa, kelurahan, ini janji yang paling sering diucapkan. Kami mencoba memfasilitasi agar SMI dan PII bisa meng-guidance, memberikan informasi kepada kita tentang skema kerja samanya,” kata Bobby.

    Perbesar

    Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution dampingi Pj Sekdaprov Sumut Sulaiman Harahap dan sejumlah OPD, menghadiri acara Sosialisasi Pembiayaan dan Penjamin Infrastruktur Daerah di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (24/11/2025). (Diskominfo Sumut/YT Hariono)… Selengkapnya

    Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI Faaris Pranawa menjelaskan, bahwa terdapat enam provinsi di Pulau Sumatera yang menjadi debitur aktif PT SMI, termasuk Sumut. Total nilai proyek pembiayaan publik di Pulau Sumatera mencapai Rp2,76 triliun. Sementara itu, di Sumut terdapat enam kabupaten/kota yang menjadi debitur dengan total komitmen sekitar Rp956,2 miliar.

    “Pembangunan jalan menjadi proyek yang paling dominan dalam pemanfaatan pembiayaan PT SMI di Sumut, dan ini merupakan proyek yang sangat penting untuk pembangunan daerah,” ungkap Faaris.

    Sosialisasi ini dihadiri oleh bupati/wali kota se-Sumut, Plt Direktur Utama PT PII Andre Permana, Kepala Kanwil DJKN Sumut Nofiansyah, Pj Sekdaprov Sumut Sulaiman Harahap, para Kepala BKAD, serta Kepala Bappelitbang se-Sumut.

     

    (*)

  • Pemuda Bikin Onar di Karnaval Sound Oro-Ombokulon, Diamankan Panitia dan Polisi

    Pemuda Bikin Onar di Karnaval Sound Oro-Ombokulon, Diamankan Panitia dan Polisi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana meriah karnaval sound di Kelurahan Oro-Ombokulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, mendadak ricuh pada Sabtu (12/10/2025). Seorang pemuda berambut kuning membuat kegaduhan hingga akhirnya diamankan oleh panitia acara.

    Dalam video yang beredar, pemuda tersebut terlihat mengenakan jaket hitam dan sempat senggol-senggolan dengan temannya sebelum masuk ke area karnaval. Aksi tak terkendali itu memicu reaksi panitia dan peserta lain yang khawatir situasi semakin memanas.

    Kericuhan terjadi di tengah acara hiburan yang digelar selama dua hari berturut-turut, mulai 11 hingga 12 Oktober 2025. Panitia sempat berupaya menenangkan massa agar tidak terpancing emosi atas tindakan pemuda tersebut.

    Lurah Oro-Ombokulon, Hariono, membenarkan adanya insiden tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi. “Kami sudah melakukan kesiapan banyak dan antisipasi, tapi di luar dugaan ada orang luar yang bikin ricuh,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

    Hariono menjelaskan bahwa izin kegiatan sudah dikantongi dari Polres setempat dan koordinasi dilakukan bersama pihak keamanan. “Kami sudah bicarakan dengan panitia dan aparat, tapi kami juga punya keterbatasan wewenang di lapangan,” tambahnya.

    Panitia menyebutkan, pemuda yang membuat onar sempat diamankan oleh tim pengaman acara. Namun, situasi sempat memanas karena beberapa warga terpancing emosi hingga melakukan pemukulan terhadap pelaku.

    Kapolsek Rembang, AKP Mulyono, mengatakan pihaknya langsung turun tangan untuk mengendalikan situasi dan mengamankan pelaku. “Kami hanya melakukan pengamanan, dan pemuda tersebut sudah kami amankan untuk dimintai keterangan,” jelasnya.

    Menurut hasil interogasi awal, pemuda itu mengaku sempat mengonsumsi minuman beralkohol sebelum datang ke lokasi acara. “Dari pengakuannya, dia sudah minum sebelum ke lokasi sehingga tindakannya sulit dikendalikan,” kata AKP Mulyono.

    Usai diamankan, pelaku dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut dan menghindari amukan massa. Polisi juga memanggil beberapa saksi dari pihak panitia untuk memberikan keterangan tambahan.

    Lurah Hariono berharap kejadian serupa tidak terulang pada kegiatan masyarakat berikutnya. “Kami sudah memberikan larangan keras kepada peserta agar tidak mudah terpancing dan tetap menjaga keamanan bersama,” pungkasnya. [ada/aje]

  • Jurnalis Senior Imung Mulyanto Luncurkan Antologi Puisi ‘Tuhan, Plis Deh…’

    Jurnalis Senior Imung Mulyanto Luncurkan Antologi Puisi ‘Tuhan, Plis Deh…’

    Surabaya (beritajatim.com) – Jurnalis senior Imung Mulyanto meluncurkan Antologi Puisi ‘Tuhan, Plis Deh…’ di Ruang Multi Media Kampus STIKOSA-AWS Surabaya, Jumat (3/10/2025).

    Ini merupakan buku kumpulan puisi solo perdananya. Tetapi sebelumnya puisi-puisinya sudah ikut mengisi 10 buku antologi puisi yang diterbitkan bersama teman-temannya baik di Komunitas Warumas (Wartawan Usia Emas), Sanggar Patriana Surabaya, dan para mantan wartawan Surabaya Post.

    Meskipun relatif banyak karya puisi yang ditulis dan dipublikasikan, Imung mengaku dirinya bukanlah penyair, tetapi jurnalis yang gemar menulis puisi. “Saya tidak berani menyebut diri saya seorang penyair. Tetapi saya berani mendeklarasikan diri bahwa saya adalah seorang penulis, karena saya memang hidup dan menghidupi keluarga saya dari hasil menulis,” katanya.

    Mengapa demikian? “Karena karya tulis saya sebagian besar dalam bentuk laporan jurnalistik sesuai profesi saya sebagai seorang jurnalis. Hampir 15 tahun menjadi wartawan Harian Sore Surabaya Post, sekitar 5 tahun mengawal Jatim Newsroom milik Dinas Kominfo Jatim, dan 12 tahun menjadi jurnalis di Arek TV Surabaya,” jawabnya.

    Apalagi sebelumnya karya tulisnya kebanyakan berbentuk skenario film/tv. Sebelum menjadi jurnalis, profesi awalnya memang seorang penulis skenario tv/film. Dia menjadi penulis untuk program-program tv/film pendidikan di Balai Produksi Media Televisi (BPM TV) Pustekkom Dikbud. Lalu sekitar 8 tahun bersama almarhum Arswendo Atmowiloto menjadi tim penulis skenario Film Seri ACI (Aku Cinta Indonesia), seri terpanjang dalam sejarah pertelevisian Indonesia era 80-an.

    Di luar itu juga menulis skenario untuk TVRI Jawa Timur dan beberapa tv swasta di Jakarta. Lantaran minat dan adanya peluang, dia juga menulis cerpen, novel, esai, artikel, dan buku biografi. Kadang berperan sebagai editor buku karya para sahabatnya. Termasuk menjadi editor untuk buku sahabatnya ‘Wong Katrok Merambah Media’ karya Sasetya Wilutama, novel ‘Halimun Biru di Singosari dan Asmara Cempaka Gading’ karya Hariono Santoso (Dirut TVRI, 2008-2010), Novel ‘Ndara Mantri Guru’ karya Prof Sugimin WW (Guru Besar ITS), dan berbagai buku lainnya.

    Bagaimana dengan puisi? Imung mengaku terinspirasi jurnalis legendaris A. Azis, pendiri Surabaya Post. “Ternyata dalam buku biografi ‘A. Azis Wartawan Kita’ karya Nurinwa, 1985, selain menulis news, beliau juga menulis puisi, cerpen, dan naskah sandiwara. Puisi-puisinya yang dimuat di surat kabar Soeara Asia menggelorakan semangat perjuangan di tahun 1945. Bahkan cerpen dan naskah sandiwaranya mendapat pujian dari Usmar Ismail dan para sastrawan di masa itu. Sebagai anak psikologis A.Azis bawah sadar mungkin saja saya tertular virus dari beliau,” tuturnya.

    Tahun lalu Imung meluncurkan novel perdananya, ‘Simfoni di Ujung Senja.’ Tahun ini segera menyusul kumpulan cerpen dan kumpulan esai.

    Catatan Kegelisahan

    Antologi puisi Imung Mulyanto berisi 50 judul puisi dan dibagi dalam 4 bagian, yakni Puisi Cinta Semesta, Puisi Cinta Pertiwi, Puisi Cinta Sesama, dan Puisi Cinta Tuhan. Uniknya, proses kreatifnya dilakukan sebagaimana kegiatan jurnalistik. Artinya, ada riset, observasi, dan wawancara.

    “Saat menulis puisi, saya benar-benar menemukan kemerdekaan berekspresi. Mengapa? Karena motif saya menulis puisi benar-benar karena ada yang mengusik hati nurani. Ada amanah rasa. Tidak ada titipan pesan macam-macam, tidak dikejar-kejar deadline. Ada cukup waktu untuk sublimasi. Bagi saya, puisi menunjukkan personal identity. Inilah saya. Perasaan saya. Ekspresi saya. Inilah catatan kegelisahan saya,” katanya.

    Zaenal Arifin Emka, dosen STIKOSA-AWS mengatakan, lewat puisi-puisinya, Imung dengan nada riang atau tangis, berupaya berkisah tentang perjalanannya. “Barangkali dia sedang berusaha berbagi makna dan hikmah. Imung sudah tahu, perjalanan panjang mulai dari Alam Ruh, Rahim, Dunia, Barzach, Kiamat, Hari Perhitungan dan Pembalasan Surga atau Neraka, akan dilaluinya. Dalam terminal-terminal perjalanan panjang, tempat sesekali ia berhenti. Ada perenungan. Menghitung tunainya tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah,” katanya.

    Sadar dan tahu diri, kata Zaenal, menggugahnya untuk bermuhasabah, mengaudit diri sendiri, bertanya, apakah lakonnya sudah sempurna? Apakah peran yang dimainkannya sudah tunai apik. Dia tampaknya membutuhkan jawaban yang melegakan, ingin menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanannya. Dia butuh kepastian itu untuk menakar keberhasilannya mencari bekal bagi perjalanan panjang berikutnya.

    “Maka, kebanyakan fakir seperti saya, bahkan sampai saat ajal menjemput, tak pernah cukup waktu untuk menunaikan seabrek tugas sebagai insan,” ujarnya.

    Lebih lanjut Zaenal menyampaikan, kepada Sang Khalik, Imung, rasanya juga kita, tak kan pernah ada pernyataan: “Tuhan, aku sudah selesai!” Selalu ada kegelisahan minta tambahan waktu. Entah berapa panjang lagi. Sedihnya, ajal tak pernah bisa ditarik mundur atau dihela maju. Ya, seperti saya dan banyak orang, Imung sedang dan masih dalam perjalanan mengais bekal perjalanan panjang. Karena hidup pasti memerlukan bekal, supaya kita tidak terlunta-lunta. Imung adalah orang yang cerdas karena selalu gelisah menyiapkan bekal masa depannya. Dan, Imung tak perlu malu pada anak cucu andai mereka tahu rapornya banyak merahnya. Toh Allah Yang Maha Pengasih hanya ingin melihat jerih payahnya,” paparnya.

    Zaenal mengapresiasi sepenuh hati gagasan menghimpun puisi ini. Untuk apa puisi ini dihimpun? “Sederhanya jawaban, agar lelah letihnya perjalanan dalam kurun waktu yang panjang tak dilupakan anak cucu yang semakin jauh dari masa hidupnya. Imung tampaknya bukan hanya ingin berbagi kisah, namun juga berbagi hikmah,” kata jurnalis senior yang sekarang fokus mendidik para calon jurnalis masa depan.

    Impresif, Nakal, dan Blak-blakan

    Adriono, penulis dan editor buku yang sangat produktif mengemukakan, ada pendapat yang sempat muncul di sela obrolan sesama reporter bahwa ‘bila penyair nyemplung jadi wartawan maka karya sastranya bakal rusak. Mungkin argumennya karena jurnalis dalam berkarya sangat mengutamakan fakta, dilarang keras beropini, anti kata bersayap, apalagi persepsi subjektif.

    “Namun setelah menyimak karya-karya Imung Mulyanto, justru karena nyemplung di dunia kewartawanan, karya puisinya jadi berbeda jika dilihat dari segi tema, diksi, angle, maupun kedalamannya. Puisi yang dimuat dalam buku ini menunjukkan betapa bervariasinya tema yang diangkat serta aneka gaya ungkapnya,” ujar Direktur Pendar Asa Komunika ini.

    Adriono terpikat saat membaca puisi-puisi perjalanan Imung seperti Meru Betiri, Telaga Kastoba, Santerra de Laponte, dan Sangkala Buana. “Rasa sastranya masih pekat. Pilihan-pilihan katanya terasa indah tapi tidak sampai kelewat berbunga-bunga,” ujarnya.

    Puisi impresif Telaga Kastoba dari hasil kunjungan ke Pulau Bawean itu ditutup dengan closing yang bernas: Kepintaran kadang memporakporandakan/Biarlah cara purba yang menjaganya//

    Namun Adriono tak dapat memungkiri, gaya wartawannya juga mewarnai puisi-puisi Imung lainnya. “Sah-sah saja. Jiwa jurnalis, sebagai watchdog, senantiasa tergerak untuk melakukan kontrol sosial. Dikritiknya ketimpangan sosial hingga perilaku bejat penguasa. Kalau sudah masuk ke wilayah itu jadi kentara gaya asli orang koran. Blak-blakan. Bahasanya terang benderang, denotatif, padat data, ada referensi berita, dan menohok, sehingga beberapa puisinya terasa seperti pamflet politik,” katanya.

    Adriono mengutip Sajak Gusur-Menggusur: Penguasa menggusur rakyat/ Rakyat jatuh/ Menimpa penguasa! /Tunggulah saatnya: Kebajikan pasti akan menggusur kebathilan!//

    Menurut Adriono, mungkin karena rambutnya sudah mulai memutih, Imung tampaknya juga tergerak untuk menekuni jalur putih, jalan kebaikan. Beberapa puisinya mengarah ke situ. Bahkan tema itu dijadikan satu bagian tersendiri di bab pertama: Puisi Cinta Tuhan.

    “Hal yang khas dari Imung, meskipun puisi religius tetapi ditulis dengan gaya pop dan agak nakal. Betapa tidak, Tuhan dipersonifikasi seolah seorang guru atau dosen. Maka sebagai penyair dirinya minta tolong diberi waktu untuk menyerahkan tugas akhir, diberi kesempatan untuk remidi, syukur-syukur pengayaan. Itu terbaca pada puisi Maaf, Aku Belum Selesai,” tuturnya.

    Menurut Adriono, yang cukup mbeling agaknya puisi yang menjadi judul kumpulan puisi ini, Tuhan, plis deh…/ Ajari lagi aku tertawa dengan tulus/ Jangan dengan tontonan badut-badut berdasi bergaya anti korupsi/ Tidak dengan akrobat-akrobat birokrat penggarong uang rakyat/ Apalagi bangsat berdandan sorban penipu umat/ Berlagak jadi filantrofi membantu sana sini. (tok/ian)

  • Satgas Damai Cartenz buru KKB pelaku pembunuhan warga sipil di Deiyai

    Satgas Damai Cartenz buru KKB pelaku pembunuhan warga sipil di Deiyai

    “Korban meninggal atas nama La Kafi yang ditemukan tergeletak di Waghete II, Distrik Tigi. Korban sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong,”

    Manokwari (ANTARA) – Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Sat Reskrim Polres Deiyai memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga terlibat dalam pembunuhan terhadap warga sipil di Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah pada Senin (18/8).

    Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani melalui keterangan yang diterima di Manokwari, Selasa, mengatakan dalam satu hari diduga anggota KKB melakukan penyerangan terhadap dua warga sipil dan salah satunya meninggal dunia.

    “Korban meninggal atas nama La Kafi yang ditemukan tergeletak di Waghete II, Distrik Tigi. Korban sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong,” kata Faizal.

    Ia mengatakan, selain korban meninggal di Waghete II, korban lain juga ditemukan kritis di semak-semak belakang kantor BPJS Waghete.

    Korban atas nama Agus Hariono (46) saat ini dalam kondisi kritis dan sedang mendapatkan perawatan di RSUD Waghete.

    Para korban tersebut ditemukan personel Satuan Reskrim yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Deiyai, Ipda Muhammad Dito Anugerah.

    “Hasil penyelidikan awal mengarah pada kelompok KKB Nokai Deiyai Kodap XXXI pimpinan Jhon Badii yang berada di bawah struktur TPNPB Goliat Tabuni,” katanya.

    Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga menegaskan, aparat akan mengejar pelaku hingga tertangkap dan memastikan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas.

    “Kami sudah turunkan tim untuk mengungkap dan menangkap pelaku. Aparat tidak akan tinggal diam terhadap tindakan brutal yang mengakibatkan korban jiwa,” ujar Brigjen Faizal.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat tetap tenang, waspada, dan mendukung proses pengungkapan kasus tersebut.

    Pihaknya terus mengajak masyarakat Deiyai untuk tetap tenang dan bersama-sama menjaga kamtibmas.

    “Jika mengetahui informasi terkait keberadaan kelompok bersenjata, segera laporkan kepada aparat keamanan,” tegasnya.

    Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap motif dan menangkap para pelaku. Aparat menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan menegakkan hukum secara profesional.

    Pewarta: Ali Nur Ichsan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mobil Listrik Polytron Mulai Dirakit di Purwakarta, Kapasitas 30 Ribu Per Tahun

    Mobil Listrik Polytron Mulai Dirakit di Purwakarta, Kapasitas 30 Ribu Per Tahun

    Jakarta

    Polytron memulai perakitan mobil listrik G3+ dan G3 di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Purwakarta, Jawa Barat. Perakitan mobil listrik Polytron masih dalam tahap semi knocked down (SKD), kendaraan keadaan setengah dirakit atau masih sebagian utuh.

    “Dengan dimulainya produksi di Purwakarta ini, Polytron mempertegas keseriusannya membangun ekosistem kendaraan listrik nasional, bukan hanya sebagai produk, tetapi sebagai investasi jangka panjang yang didukung oleh fasilitas produksi, kualitas manufaktur, dan layanan purna jual yang komprehensif,” kata Chief Executive Officer Polytron, Hariono dalam keterangannya dikutip Jumat (18/7/2025).

    Polytron menyebut pihaknya juga berinvestasi ke fasilitas milik PT HIM di Purwakarta, seperti lini perakitan khusus seperti Dyno Test, Vacuum Filling Machines, – untuk pengisian brake oil, refrigerant, coolant, kemudian Dynamic Performance Test Equipment, Safety Testing Equipment, hingga ADAS Calibration Equipment.

    Mobil listrik Polytron mulai dirakit di PT Handal Indonesia Motor, Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Dok. Polytron

    Polytron menyebut ada tahapan Electric Safety Test dalam proses produksi. Tahapan pengujiannya antara lain:

    Setelah pemasangan bateraiSetelah proses perakitanSetelah rain and water leak testTahap akhir Pre Delivery Center (PDC) sebelum kendaraan dikirimkan ke konsumen.

    Kapasitas produksi Polytron di fasilitas PT Handal dapat mencapai kemampuan maksimal hingga 30.000 unit per tahun. Namun diketahui target awal Polytron bisa laku 1.500 unit hingga akhir tahun.

    Mobil listrik Polytron G3+ dan G3 untuk pertama kalinya akan debut dan hadir di penyelenggaraan the Gaikindo Indonesia International Auto Show yang berlokasi di booth Selasa Convention Hall, ICE-BSD City pada tanggal 24 Juli – 3 Agustus 2025.

    Seperti diketahui G3+ dan G3 ditawarkan dalam dua metode kepemilikan baterai. Pertama, Konsumen dapat memilih skema Buy to Own, dengan pembelian unit beserta baterai lengkap dengan garansi baterai 8 tahun atau 180.000 km, garansi kendaraan 5 tahun atau 150.000 km, serta jaminan resale value sebesar 70% dalam 3 tahun.

    Kedua, Polytron menghadirkan skema Battery-as-a-Service (BaaS), memungkinkan konsumen membeli mobil tanpa harus membeli baterai di awal.

    (riar/din)

  • Resmi Meluncur, Segini Harga Mobil Listrik Polytron

    Resmi Meluncur, Segini Harga Mobil Listrik Polytron

    Jakarta

    Polytron resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, Polytron G3 dan G3+ di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025). Ada dua varian mobil listrik pertama Polytron yang ditawarkan dengan skema sistem berlangganan atau termasuk pembelian baterai.

    CEO Polytron Hariono mengatakan peluncuran mobil listrik pertama ini menandai kehadiran Polytron yang menginjak usia ke-50 pada bulan September mendatang.

    “Tahun 2025 usia kami melayani konsumen Indonesia genap 50 tahun sebuah perjalanan panjang kita lalui sejak 1975,” kata Hariono di peluncuran Polytron G3 dan G3+ di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025)

    “Kami terus belajar dan inovasi untuk satu tujuan mempermudah hidup masyarakat Indonesia.”

    “Hari ini kami mengambil langkah lanjutan dari perjalanan kami yaitu memperkenalkan mobil listrik pertama Polytron,” jelasnya lagi.

    Mobil listrik Polytron itu punya nama G3 dan G3+ . Mobil itu mengusung bentuk Sport Utility Vehicles (SUV), mirip dengan Skyworth EV K yang sudah melantai di China.

    Soal kemampuannya, dua varian itu memiliki jarak tempuh 402 kilometer (CLTC). Kecepatan tertingginya 150 km/jam. Di atas kertas dari titik nol ke 100 km per jam bisa berlari selama 9,6 detik.

    Mobil Listrik Polytron G3 Foto: Ridwan Arifin/detikcom

    Mobil itu menggendong baterai Lithium Ferro Phospate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh dan power 150 kW. Sementara torsinya 320 Nm, khas mobil listrik yang punya akselerasi instan.

    Mobil listrik pertama Polytron ini punya dimensi yang cukup bongsor: panjang 4.720 milimeter (mm), lebar 1.908 mm, tinggi 1.696 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm.

    Mobil listrik ini juga memiliki ground clearance 158 mm. Dilirik dari ukurannya, mobil listrik ini punya dimensi yang bisa mengakomodir jalanan di Indonesia.

    Soal fitur keselamatan, tampaknya Polytron masih belum bisa kompetitif seperti mobil China di Indonesia. Berikut ini daftar fitur keselamatan Polytron G3 dan G3+:

    Brake Force DistributionAuxillary BrakingTraction ControlBody Stability Control6 AirbagTire Pressure MonitoringRear Sear ISOFIXSistem ADAS Level 2

    Salah satu yang beda dari varian G3 dan G3+ adalah ukuran velg-nya. Polytron G3+ menggunakan ukuran 20 inch sedangkan Polytron G dipasang velg 19 inch. Kemudian trim terendah tidak punya panoramic sunroof.

    Perbedaan lainnya adalah waktu pengisian ulang. Polytron G3 dan G3+ disebut sama-sama bisa memakan waktu

    “Kami garansi buyback 70 persen selama tiga tahun,” kata Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo.

    Menyoal harga, Polytron ini tersedia dalam opsi sewa baterai atau termasuk baterai. Berikut ini daftar harganya:

    Opsi berlangganan baterai

    Polytron G3 Rp 299 jutaPolytron G3+ Rp 339 juta

    Biaya langganan baterai: Rp 1,2 juta.

    Opsi termasuk beli baterai:

    Polytron G3 Rp 419 jutaPolytron G3+ Rp 459 juta

    Harga OTR (On The Road) Jakarta.

    (riar/rgr)

  • Persib Libas PSS 3-0, Makin Tak Terkejar di Puncak Klasemen

    Persib Libas PSS 3-0, Makin Tak Terkejar di Puncak Klasemen

    JAKARTA – Persib Bandung menunjukkan kedigdayaannya di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 setelah menggilas PSS Sleman dengan skor telak 3-0 dalam laga pekan ke-30 yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu  26 April malam.

    Dengan kemenangan ini, Persib semakin tak terkejar di puncak klasemen. Maung Bandung kini mengoleksi 64 poin dari 30 pertandingan, unggul 11 poin dari pesaing terdekat, Dewa United. Sementara itu, nasib berbeda dialami PSS Sleman yang masih terjerembab di dasar klasemen dengan hanya 22 poin dari jumlah laga yang sama.

    Sejak peluit kick-off dibunyikan, anak-anak asuh Bojan Hodak tampil dominan. Serangan bertubi-tubi mereka lancarkan ke jantung pertahanan Super Elja. Beberapa peluang emas sempat tercipta, salah satunya melalui sundulan Nick Kuipers pada menit ke-14, namun bola masih bisa ditepis oleh kiper PSS, Alan Jose.

    Tekanan tanpa henti akhirnya membuahkan hasil. Pada menit ke-20, Gustavo Franca memecah kebuntuan lewat sundulan akurat memanfaatkan umpan sepak pojok, membawa Persib unggul 1-0. Suporter tuan rumah bergemuruh merayakan keunggulan tersebut.

    Tidak puas hanya dengan satu gol, Persib terus menggempur lini belakang PSS. Ryan Kurnia dan Beckham Putra sempat menciptakan peluang berbahaya, tetapi hingga turun minum skor tetap bertahan 1-0.

    Memasuki babak kedua, Persib tak menurunkan intensitas serangan. Baru tiga menit berjalan, Ciro Alves nyaris mencatatkan namanya di papan skor, tetapi penyelamatan gemilang dari Alan Jose menggagalkan peluang tersebut. Namun, kegigihan Persib berbuah manis satu menit kemudian. Tyronne del Pino memanfaatkan umpan matang di dalam kotak penalti dan dengan tenang menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-49.

    Persib benar-benar berada di atas angin. Pada menit ke-59, kombinasi apik kembali tercipta antara Ciro Alves dan Tyronne. Umpan manis Ciro diselesaikan dengan sundulan sempurna oleh Tyronne, mengubah skor menjadi 3-0 untuk Persib.

    Ciro Alves sempat memperbesar keunggulan Persib menjadi 4-0 lewat sundulannya di menit ke-74, tetapi gol tersebut dianulir wasit karena ia sudah berada dalam posisi offside.

    Hingga wasit meniup peluit panjang, keunggulan 3-0 tetap bertahan untuk keunggulan Persib Bandung. Kemenangan ini mempertegas dominasi Persib di Liga 1 musim ini dan membawa mereka semakin dekat ke tangga juara.

    Susunan Pemain

    Persib Bandung:
    Kevin Ray Mendoza (PG); Gustavo Franca, Mateo Kocijan, Kakang Rudianto, Nick Kuipers; Marc Klok, Tyronne del Pino, Beckham Putra; Ciro Alves, Edo Febriansyah.

    Cadangan: Teja Paku Alam (PG), Victor Igbonefo, Achmad Jufriyanto, Zalnando, Ahmad Agung, Adzkiry Fadillah, Ferdiansyah, Robi Darwis, Dimas Drajad.

    PSS Sleman:
    Alan Jose (PG); Dias Syaid, Kevin Gomes, Marcelo Cirino, Vinicius Duarte, Nicolao Dimitru, Wahyudi Hamisi, Jayus Hariono, Diom Oktowian, Paulo Sitanggang, Ifan Nanda.

    Cadangan: Safaat Arif (PG), Gustavo Henrique, Redi Wamu, Achmad Zidan, Gilang Okta, Relosa Rivan, Bazawawi, Claudio Fareira.

  • 49 Pati dan Pamen Polri yang Dimutasi Kapolri, Ini Daftarnya!

    49 Pati dan Pamen Polri yang Dimutasi Kapolri, Ini Daftarnya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi besar-besaran di lingkungan Polri. Sebanyak 49 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) mengalami mutasi jabatan.

    Perombakan ini tercantum dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/688/IV/KEP./2025, yang ditetapkan pada 13 April 2025. Selain posisi Kapolda Jabar, sejumlah jabatan strategis lain di Mabes Polri turut mengalami perubahan.

    Rotasi jabatan ini juga mencakup promosi untuk sejumlah personel, yakni tiga berpangkat irjen pol, 10 brigjen pol, dan tujuh kombes pol yang dipercaya mengisi jabatan tipe IIB, dengan klasifikasi IIB1, IIB2, dan IIB3.

    Dengan adanya mutasi ini, diharapkan semangat baru dapat terbangun di tubuh Polri dalam menghadapi tantangan tugas di wilayah hukum masing-masing. Lantas, siapa saja pati dan pamen Polri yang resmi dimutasi? Berikut daftar lengkapnya!

    Daftar Pati dan Pamen Polri yang DimutasiKomjen Pol Agung Setya Imam Effendi dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan luar struktur) menjadi pati Bareskrim Polri.Komjen Pol Imam Sugianto dimutasi dari astamaops Kapolri menjadi pati stamaops Polri.Irjen Pol Akhmad Wiyagus dimutasi dari kapolda Jawa Barat menjadi astamaops Kapolri.Irjen Pol Rudi Setiawan dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan di KPK) menjadi kapolda Jawa Barat.Irjen Pol Aries Syarief Hidayat dimutasi dari sahlisosbud Kapolri menjadi pati sahli Kapolri karena pensiun.Irjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo dimutasi dari widyaiswara kepolisian utama TK I Sespim Lemdiklat Polri menjadi analis kebijakan utama bidang Sespimti Lemdiklat Polri.Brigjen Pol Kumbul Sudwijanto Sudjadi dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan di KPK) menjadi sahlisosbud Kapolri.Brigjen Pol Edi Ciptianto dimutasi dari pengembang TI kepolisian utama TK II Polri menjadi pati Div TIK Polri.Brigjen Pol Riko Sunarko dimutasi dari analis kebijakan utama bidang Pamobvit Baharkam Polri menjadi pengembang TI kepolisian utama TK II Polri.Kombes Pol Zulkifli dimutasi dari irwasda Polda Kaltim menjadi dosen kepolisian utama TK II Akpol Lemdiklat Polri.Kombes Pol Aloysius Suprijadi dimutasi dari irwasda Polda Sulbar menjadi irwasda Polda Kaltim.Kombes Pol Enday Sudrajat dimutasi dari auditor kepolisian madya TK II Itwasum Polri menjadi irwasda Polda Sulbar.Kombes Pol Andi Azis Nizar dimutasi dari karorena Polda Lampung menjadi irbid jemensarpras Itwil II Itwasum Polri.Kombes Pol Suratno dimutasi dari karorena Polda NTB menjadi karorena Polda Lampung.Kombes Pol Susilo Setiawan dimutasi dari kabagsumda Rorenmin Stamarena Polri menjadi karorena Polda NTB.AKBP Jarot Yusviq Andito dimutasi dari kabag RBP Rorena Polda Kaltim menjadi kabagsumda Rorenmin Stamarena Polri.Brigjen Pol Jebul Jatmoko dimutasi dari karokurlum Lemdiklat Polri menjadi widyaiswara kepolisian utama TK I Sespim Lemdiklat Polri.Brigjen Pol Dody Marsidy dimutasi dari dosen kepolisian utama TK II STIK Lemdiklat Polri menjadi karokurlum Lemdiklat Polri.Brigjen Pol Didik Sugiarto dimutasi dari widyaiswara kepolisian utama TK II Sespim Lemdiklat Polri menjadi dosen kepolisian utama TK II STIK Lemdiklat Polri.Brigjen Pol Hero Henrianto Bachtiar dimutasi dari wakapolda NTB menjadi widyaiswara kepolisian utama TK II Sespim Lemdiklat Polri.Brigjen Pol Hari Nugroho dimutasi dari kapusjarah Polri menjadi wakapolda NTB.Kombes Pol Idodo Simangunsong dimutasi dari dosen kepolisian madya TK I Akpol Lemdiklat Polri menjadi kapusjarah Polri.Irjen Pol Moh Hendra Suhartiyono dimutasi dari dosen kepolisian utama TK I Akpol Lemdiklat Polri menjadi analis kebijakan utama bidang Akpol Lemdiklat Polri.Brigjen Pol Hudit Wahyudi dimutasi dari dosen kepolisian utama TK II Akpol Lemdiklat Polri menjadi dosen kepolisian utama TK I Akpol Lemdiklat Polri.Kombes Pol Suharjimantoro dimutasi dari danmentarsis Ditbintarlat Akpol Lemdiklat Polri menjadi dosen kepolisian utama TK II Akpol Lemdiklat Polri.Kombes Pol Iwan Setyawan dimutasi dari KA SPN Polda Sumut menjadi danmentarsis Ditbintarlat Akpol Lemdiklat Polri.Brigjen Pol Nasri Wiharto dimutasi dari dosen kepolisian utama TK II Akpol Lemdiklat Polri menjadi pati Lemdiklat Polri karena pensiun.Kombes Pol Didi Hayamansyah dimutasi dari pemeriksa inafis kepolisian madya TK I Bareskrim Polri menjadi dosen kepolisian utama TK II Akpol Lemdiklat Polri.Brigjen Pol Lilik Apriyanto dimutasi dari agen intelijen kepolisian utama TK II Baintelkam Polri menjadi pati Baintelkam Polri karena pensiun.Kombes Pol Yohanes Agus Rijanto dimutasi dari wadirpolitik Baintelkam Polri menjadi agen intelijen kepolisian utama TK II Baintelkam Polri.Kombes Pol Gembong Yudha Sri Pamungkas dimutasi dari kasubdit IV Dittipidnarkoba Bareskrim Polri menjadi analis kebijakan madya bidang Labfor Bareskrim Polri.Brigjen Pol Eko Nugrohadi dimutasi dari karodalops Sops Polri menjadi karodalops stamaops Polri.Brigjen Pol Marsudianto dimutasi dari karojianstra Sops Polri menjadi karojianstra stamaops Polri.Brigjen Pol Laksana dimutasi dari karokerma KL Sops Polri menjadi karokerma KL stamaops Polri.Brigjen Pol Auliansyah Lubis dimutasi dari karobinops Sops Polri menjadi karobinops stamaops Polri.Brigjen Pol Mas Gunarso dimutasi dari karo RBP Srena Polri menjadi karo RBP stamarena Polri.Brigjen Pol Haryadi dimutasi dari karolemtala Srena Polri menjadi karolemtala stamarena Polri.Brigjen Pol Hadi Utomo dimutasi dari karomonev Srena Polri menjadi karomonev stamarena Polri.Brigjen Pol Sambodo Purnomo Yogo dimutasi dari karojemenegar Srena Polri menjadi karojemengar stamarena Polri.Brigjen Pol Adex Yudiswan dimutasi dari karojakstra Srena Polri menjadi karojakstra stamarena Polri.Irjen Pol I Wayan Sugiri dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan di BNN) menjadi pati Bareskrim Polri karena pensiun.Brigjen Pol Wisnu Handoko dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan di BNN) menjadi pati Bareskrim Polri karena pensiun.Brigjen Pol Jafriedi dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan di BNN) menjadi pati Bareskrim Polri karena pensiun.Brigjen Pol Heri Istu Hariono dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan di BNN) menjadi pati Bareskrim Polri karena pensiun.Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan di BNN) menjadi pati Bareskrim Polri karena pensiun.Irjen Pol Nazirwan Adji Wibowo dimutasi dari pati sahli Kapolri (penugasan di Wantannas) menjadi analis kebijakan utama bidang Jianstra SSDM Polri.Brigjen Pol Aziz Saputra dimutasi dari pati Bareskrim Polri (penugasan di BPOM) menjadi analis kebijakan utama bidang Pidum Bareskrim Polri.Brigjen Pol Yulias dimutasi dari pati SSDM Polri (penugasan di Wantannas RI) menjadi analis kebijakan utama bidang Watpers SSDM Polri.Brigjen Pol Amostian dimutasi dari pati Korbrimob Polri (penugasan di DPD RI) menjadi analis kebijakan utama bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.

    Mutasi dan rotasi jabatan di tubuh Polri merupakan hal yang kerap dilakukan sebagai bentuk penyegaran organisasi sekaligus pengembangan karier personel. Dengan adanya keputusan ini, diharapkan para perwira yang dimutasi dapat menjalankan tugas di tempat yang baru dengan penuh tanggung jawab dan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi institusi Polri dan masyarakat.

  • Inilah 5 Daerah Penghasil Talenta Sepak Bola Indonesia

    Inilah 5 Daerah Penghasil Talenta Sepak Bola Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sepak bola Indonesia terus menunjukkan perkembangannya dengan munculnya pemain muda berbakat di berbagai level kompetisi. Dari akademi sepakbola hingga kompetisi internasional, pemain-pemain Indonesia mulai menunjukkan kualitas yang patut diperhitungkan.

    Talenta muda seperti Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Hokky Caraka telah menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di kancah sepak bola Asia. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima daerah penghasil talenta sepakbola Indonesia:

    1. Maluku

    Nama-nama seperti Rochy Putiray, Ricardo Salampessy, Elly Idris, Abduh Lestaluhu, Ramdani Lestaluhu, dan Zulham Zamrun punya dua kesamaan. Mereka semua pemain sepak bola berbakat, dan mereka semua berasal dari Maluku.

    Provinsi ini telah lama dikenal sebagai penghasil pemain-pemain berkualitas yang berhasil menembus level nasional bahkan internasional. Bahkan, ada satu desa di Maluku yang dijuluki Kampung Sepak Bola karena konsisten melahirkan bakat-bakat baru, yaitu Desa Tulehu.

    2. Papua

    Indonesia patut berbangga memiliki Papua sebagai salah satu penyumbang utama pemain sepak bola berkualitas. Nama-nama seperti Boaz Solossa, Patrich Wanggai, Titus Bonai, Elie Aiboy, Erol Iba, Cristian Warobay, hingga Jack Komboy telah membuktikan bahwa tanah Papua melahirkan pemain-pemain berbakat.

    Berbeda dengan Maluku yang baru memiliki wakil di Liga 1 belakangan ini, Papua telah lama konsisten memiliki perwakilan di kasta tertinggi persepakbolaan nasional. Kekuatan sepak bola Papua tidak lepas dari tradisi bermain bola yang telah mengakar kuat di masyarakat.

    Anak-anak Papua tumbuh dengan sepak bola sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mereka mengembangkan teknik dasar yang baik secara alami melalui permainan di lapangan-lapangan sederhana.

    3. Sulawesi Selatan

    Sulawesi Selatan memiliki akar sepak bola yang sangat dalam. Hal ini dibuktikan dengan eksistensi PSM Makassar yang telah berdiri sejak era kolonial tahun 1915.

    Warisan sepak bola ini melahirkan generasi demi generasi pemain berkualitas. Dari legenda seperti Ramang yang dijuluki si kuda terbang di era perserikatan 1950-an, hingga Maulwi Saelan yang juga ikon sepak bola nasional.

    Era modern menyaksikan kelahiran bintang-bintang seperti Hamka Hamzah, Syamsidar, Zulkifli Syukur, dan Isnan Ali yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional. Kini, Asnawi Mangkualam Bahar menjadi kebanggaan baru sebagai pemain Indonesia pertama yang berlaga di liga profesional Korea Selatan.

    4. Jawa Timur

    Jawa Timur memiliki tempat khusus dalam sejarah sepak bola Indonesia. Fakta menarik mencatat bahwa kapten tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, Achmad Nawir, berasal dari provinsi ini.

    Tradisi melahirkan pemain berkualitas ini terus berlanjut dari masa ke masa, dengan sederet nama seperti Widodo C. Putro (legenda Persebaya), Budi Sudarsono (pemain nasional era 2000-an), hingga Hendro Kartiko (kiper andalan timnas).

    Di era modern, Jawa Timur tetap konsisten menghasilkan talenta kelas atas. Andik Vermansyah menjadi salah satu pemain paling teknis di masanya, Evan Dimas sempat menjadi tulang punggung timnas U-23, sementara Hariono dikenal sebagai gelandang bertahan yang tangguh.

    5. Jawa Barat

    Jawa Barat telah lama membuktikan diri sebagai salah satu pusat sepak bola terpenting di Indonesia. Hal ini ditandai dengan kesuksesan Persib Bandung sebagai juara Liga Indonesia 1995 dengan skuad penuh pemain lokal Jabar.

    Provinsi ini secara konsisten melahirkan pemain-pemain bintang seperti Adjat Sudrajat (bek tangguh era 90-an), Robby Darwis (gelandang kreatif), Djajang Nurdjaman (striker legendaris), hingga generasi berikutnya seperti Eka Ramdani dan Atep yang menjadi andalan timnas.

    Salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil bakat sepak bola di Jabar adalah Cikajang. Kecamatan di Garut ini telah melahirkan pemain-pemain berkualitas seperti Adeng Hudaya (kiper Persib era 80-an), Yandi Sofyan (bek Persib), dan Zaenal Arif (gelandang).

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polresta Banyuwangi Gelar Serah Terima Jabatan Sejumlah Pejabat

    Polresta Banyuwangi Gelar Serah Terima Jabatan Sejumlah Pejabat

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Polresta Banyuwangi menggelar upacara serah terima jabatan (sertijab) sejumlah pejabat pada Senin (3/3/2025). Acara berlangsung di Gedung Rupatama Wira Pratama Polresta Banyuwangi dan dipimpin langsung oleh Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Rama Samtama Putra.

    Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini turut dihadiri oleh Pejabat Utama (PJU), Kapolsek Jajaran, serta anggota Polresta Banyuwangi. Prosesi sertijab berlangsung khidmat, diawali dengan penghormatan pasukan hingga penandatanganan berita acara serah terima jabatan.

    Sejumlah pejabat yang melaksanakan serah terima jabatan antara lain:

    Kabag Logistik Polresta Banyuwangi Kompol Ali Arifin, yang memasuki masa pensiun, digantikan oleh Kompol Nurhadi Suseno, sebelumnya menjabat Kapolsek Kaliwates Polres Jember.

    Kasat Narkoba Kompol Muhammad Khoirul Hidayat kini menjabat Kanit II Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Jatim, posisinya digantikan oleh AKP Nanang Hariono, eks Kasat Resnarkoba Polres Probolinggo.

    Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Hadi Waluyo digantikan oleh AKP Hendry Cristianto, yang sebelumnya menjabat Kapolsek Srono Polresta Banyuwangi.

    Kapolsek Srono AKP Sutarkam kini menjabat Kapolsek Bangorejo, sementara posisinya diisi oleh AKP Hendry Cristianto.

    AKP Hariyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Tahti Polresta Banyuwangi kini menjadi Kapolsek Bangorejo, digantikan oleh AKP Siswanto Hadi Pranoto, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakasat Pamobvit Polresta Banyuwangi.

    Dalam sambutannya, Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra menegaskan bahwa mutasi jabatan adalah hal lumrah dalam organisasi kepolisian untuk penyegaran dan peningkatan kinerja.

    “Kami ucapkan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan. Kepada pejabat yang baru, saya percaya Anda mampu membawa inovasi dan kontribusi positif untuk Polresta Banyuwangi,” ujar Kapolresta Banyuwangi.

    Seluruh rangkaian acara berlangsung lancar dan kondusif. Polresta Banyuwangi berharap, dengan adanya pergantian pejabat ini, pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat sesuai dengan semangat Polri Presisi.

    “Tentu kami berharap kinerja semakin ditingkatkan. Sehingga kekompakan dan senantiasa terjalin tidak hanya dalam tim namun juga dalam pelayanan masyarakat,” pungkasnya. [alr/suf]