Tag: Hanindhito Himawan Pramana

  • Penyerahan SK Pengangkatan CPNS dan PPPK, Mas Dhito: Jangan Terjebak di Zona Nyaman

    Penyerahan SK Pengangkatan CPNS dan PPPK, Mas Dhito: Jangan Terjebak di Zona Nyaman

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri dapat bekerja dengan hati dan integritas untuk melayani masyarakat.

    Pesan itu disampaikan Mas Dhito dalam sambutannya secara virtual di acara penyerahan surat keputusan pengangkatan CPNS dan PPPK formasi tahun 2024 di Convention Hall, Simpang Lima Gumul, Jumat (23/5/2025).

    Mas Dhito menyampaikan CPNS maupun PPPK yang telah menerima SK pengangkatan diharapkan tidak lama dalam beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Pasalnya masih banyak pekerjaan yang telah menanti, seperti penuntasan angka kemiskinan ekstrem, stunting, maupun peningkatan pelayanan kesehatan.

    “Jangan merasa nyaman, jangan merasa bermalas-malasan. Karena begitu sudah diangkat dan mulai bekerja pasti nanti akan terbentuk yang namanya zona nyaman dan terjebak di zona nyaman itu.” kata Mas Dhito.

    Mas Dhito menekankan menjadi tugas pegawai di pemerintah Kabupaten Kediri untuk bisa bekerja melayani masyarakat. Pihaknya tak menginginkan ada pegawai yang bermalas-malasan karena sudah merasa tidak bekerja pun tetap mendapatkan gaji.

    “Jangan sampai mindsetnya seperti itu, karena apa yang telah didapatkan itu adalah uang yang dibayarkan oleh masyarakat dan mereka berharap ada timbal baliknya,” tambahnya.

    CPNS di Kabupaten Kediri senang terima SK Pengangkatan

    Mas Dhito sendiri dalam sambutannya meminta maaf tidak bisa menghadiri acara tersebut secara langsung karena tengah cuti untuk menjalankan ibadah haji. Bupati muda ini berharap 768 orang pegawai yang menerima SK pengangkatan dapat bekerja dengan nyaman dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar.

    Secara detail, 768 orang pegawai yang menerima SK pengangkatannya siang itu untuk formasi CPNS sebanyak 139 orang. Rinciannya tenaga kesehatan 28 orang dan tenaga teknis 111 orang. Sementara untuk formasi PPPK ada 629 orang, dengan rincian guru 95 orang, tenaga kesehatan 21 orang dan tenaga teknis 513 orang.

    Mereka akan mulai melaksanakan tugas terhitung 2 Juni 2025. Khusus bagi CPNS mereka akan menjalani orientasi selama empat hari di Balai Pengambangan Kompetensi ASN di Kecamatan Tarokan dan dilanjutkan kegiatan magang selama dua minggu di kecamatan.

    Tujuan kegiatan magang di kecamatan ini supaya mereka mendapatkan pengetahuan yang luas mengenai isu-isu prioritas daerah dan tidak hanya terpaku pada tugas pokok. Setelah orientasi bagi CPNS selesai akan dilanjutkan PPPK.

    Sejalan dengan Mas Dhito, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa yang hadir langsung di lokasi berpesan kepada seluruh pegawai untuk tidak menjadi pribadi yang berbeda setelah menerima SK pengangkatan CPNS dan PPPK.

    “Jangan sampai panjenengan yang telah mendapatkan amanah dan dapat sedikit tambahan rezeki menjadi berbeda dari yang dulu dikenal baik keluarga maupun lingkungan,” pesan Mbak Dewi. [ADV PKP/nm]

  • Cek Lokasi, Pemkab Kediri Siapkan Langkah Penanganan Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Mojo

    Cek Lokasi, Pemkab Kediri Siapkan Langkah Penanganan Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Mojo

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri menyiapkan beberapa langkah penanganan pasca bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Mojo. Disisi lain, mewaspadai ancaman bencana susulan, Bupati Hanindhito Himawan Pramana meminta warga yang rumahnya terdampak bencana dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

    Memastikan warga dievakuasi ke lokasi aman, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa bersama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) meninjau ke lokasi bencana sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, Rabu (21/5/2025).

    “Kita tidak tahu cuaca masih mendung jangan-jangan nanti hujan deras lagi, kita pastikan yang penting mengamankan warga yang terdampak dulu,” kata Mbak Dewi usai meninjau rumah warga yang terdampak longsor di Desa Petungroto.

    Disampaikan Mbak Dewi, pasca kejadian pemerintah daerah langsung menerjunkan petugas ke lokasi untuk melakukan tindakan tanggap darurat. Termasuk pula melakukan pencarian Mbah Tekad, 70, satu orang warga Desa Blimbing yang hanyut terbawa banjir.

    Untuk penanganan pasca bencana, selain dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, dalam kunjungannya Mbak Dewi juga didampingi Dinas Sosial maupun instansi teknis. Yakni, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Rumah yang terdampak (nantinya) akan diperbaiki, ini Dinas Perkim juga ikut turun,” ungkapnya.

    Berdasarkan pendataan BPBD Kabupaten Kediri, dampak bencana yang terjadi pada Jumat (16/5) lalu mengakibatkan 24 rumah di Desa Petungroto mengalami kerusakan akibat tanah longsor. Kemudian, di Desa Pamongan dua rumah rusak akibat longsor, Desa Ngetrep akses jalan tertutup material longsor, dan di Desa Blimbing terdapat dua rumah rusak akibat banjir.

    Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra Wahyu Purnama menyebut, untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor, pihaknya menggunakan alat berat backhoe. Pekerjaan pun diakui masih terus berjalan, karena dari tiga titik yang tertutup di Desa Petungroto, baru satu yang telah tertangani.

    “Untuk penanganan talud dan jalan yang rusak nanti ditangani Dinas PUPR secepatnya, mungkin kami mulai bisa action paling lambat minggu depan,” urai Irwan yang juga sebagai Plt Kepala Dinas Perkim itu.

    Adapun bagian belakang rumah warga yang terdampak longsor, menurut Irwan sebagaimana di Desa Petungroto nantinya dibuatkan plengsengan. Setelah pembuatan plengsengan, pekerjaan baru dilanjutkan untuk rehap rumah warga yang terdampak.

    Dalam kunjungannya itu, Mbak Dewi bersama jajaran lintas OPD juga mengecek dapur umum termasuk mengunjungi keluarga Mbah Tekad di Desa Blimbing. Pencarian korban dilakukan dengan melakukan penyisiran dari Sungai Bruni yang melintas di samping rumah kurban hingga Sungai Brantas. “Pencarian sampai 7 hari, kita berdoa semoga Mbah Tekad segera ditemukan,” pungkas Mbak Dewi. [ADV PKP/nm]

  • Korban Banjir di Mojo Kediri Terus Dicari, Mas Dhito Berharap Mbah Tekad Segera Ditemukan

    Korban Banjir di Mojo Kediri Terus Dicari, Mas Dhito Berharap Mbah Tekad Segera Ditemukan

    Kediri (beritajatim.com) – Bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Mojo pada Jumat (16/5/2025) lalu masih menyisakan duka mendalam. Pencarian Mbah Tekad, 70, salah satu warga Desa Blimbing yang hanyut terbawa banjir masih terus dilakukan.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap proses penyisiran yang masih berjalan segera membuahkan hasil. Sebagaimana disampaikan lewat postingan di akun media sosial pribadinya Selasa (20/5/2025).

    “Tak lupa kita umbulkan doa terbaik agar Mbah Tekad satu korban hilang di Desa Blimbing bisa segera ditemukan,” tulisnya.

    Dari bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di daerah lereng Pegunungan Wilis itu, selain korban hanyut terbawa banjir, setidaknya mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan maupun memutuskan akses jalan.

    Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, kerusakan rumah tersebar di Desa Petungroto sebanyak 24 rumah akibat longsor. Kemudian, di Desa Pamongan dua rumah rusak akibat longsor, Desa Ngetrep akses jalan tertutup material longsor dan di Desa Blimbing, dua rumah rusak akibat banjir.

    Dari kejadian itu, mewaspadai ancaman bencana susulan, Mas Dhito meminta warga yang rumahnya terdampak bencana dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Disisi lain, pihaknya berharap warga yang ada di lereng Pegunungan Wilis itu untuk tetap waspada.

    “Kepada saudara kami yang terdampak, doa terbaik kami panjatkan. Semoga diberikan kekuatan dan ketabahan. Dan kepada kita semua terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, mari tingkatkan kewaspadaan,” ungkapnya.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stevanus Djoko Sukrisno secara terpisah menyebut sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian Mbah Tekad yang hanyut terbawa luapan air Sungai Bruni dilakukan hingga 7 hari atau Jumat (23/5/2025).

    Penyisiran yang dilakukan menurut Djoko tidak hanya di sepanjang Sungai Bruni yang melintas di dekat rumah korban melainkan sudah sampai ke Sungai Brantas. Adapun titik pencarian dilakukan hingga Bendungan Waru Turi.

    “Melihat durasi sudah cukup lama dan kemarin juga terjadi banjir bandang kemungkinan (jasad korban) sudah sampai Brantas. Semoga segera ketemu,” urainya.

    Sebagaimana diketahui, berdasarkan informasi dihimpun saat kejadian korban berada di dapur yang lokasinya persis di dekat tikungan sungai. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan air sungai meluap dan menerjang dapur hingga membawa tubuh Mbah Tekad ikut hanyut terbawa air. [ADV PKP/nm]

  • Puluhan Rumah Rusak dan Satu Warga Masih Hilang Akibat Banjir dan Longsor,Ini Sikap Bupati Kediri

    Puluhan Rumah Rusak dan Satu Warga Masih Hilang Akibat Banjir dan Longsor,Ini Sikap Bupati Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan bahwa hingga saat ini proses penanganan bencana alam tanah longsor dan banjir di lereng Gunung Wilis masih terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    “Cuaca ekstrem akhir-akhir ini mengakibatkan longsor di 4 desa di Kecamatan Mojo. Sampai hari ini, BPBD dan seluruh tim lintas OPD masih terus bekerja untuk menanggulangi kejadian ini,” tulis Mas Dhito, panggilan akrabnya melalui akun instagram pribadinya yang dikutip beritajatim.com, pada Rabu (21/5/2025).

    Ia juga mengimbau seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi potensi bencana susulan.

    “Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan,” kata Dhito.

    Bencana tanah longsor dan banjir bandang menerjang empat desa di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (17/5/2025) dini hari. Kejadian ini dipicu oleh cuaca ekstrem yang terus mengguyur lereng Gunung Wilis dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kerusakan puluhan rumah, ratusan lahan pertanian terdampak, belasan ternak hilang, dan satu warga belum ditemukan.

    Rumah Mbah Tekad, korban banjir bandang di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, temboknya jebol. [foto : Nanang Masyhari]Empat desa yang terdampak bencana ini adalah Petungroto, Blimbing, Pamongan, dan Ngetrep, yang kini menjadi saksi bisu dari kerusakan dan trauma akibat bencana. Kondisi warga pun masih penuh kecemasan. Salah satu warga Desa Blimbing, Suyono, mengaku lebih memilih mengungsi saat hujan turun deras.

    “Nek jawah mboten wantun pak, ngusi kulo,” ungkapnya.

    Bupati Kediri juga menyampaikan doa dan empatinya kepada para korban terdampak bencana, khususnya satu warga yang masih dalam pencarian, yakni Mbah Tekad dari Desa Blimbing.

    “Monggo kita umbulkan doa terbaik untuk Mbah Tekad, warga Desa Blimbing agar segera bisa ditemukan. Dan semoga kita semua terus dilindungi oleh Allah SWT,” ucap Dhito.

    “Kepada saudara-saudara kami yang terdampak, doa terbaik kami panjatkan. Semoga diberi kekuatan serta ketabahan dan kepada kita semua terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, mari tingkatkan kewaspadaan,” tambahnya. [nm/aje]

  • Mas Dhito dan Pramono Anung Teken Kerja Sama Kediri-Jakarta

    Mas Dhito dan Pramono Anung Teken Kerja Sama Kediri-Jakarta

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menandatangani naskah kesepakatan bersama dalam rangka pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik. Kesepakatan tersebut diteken di Balaikota Pemprov DKI Jakarta, Jumat (16/5/2025). Tujuan utama kerjasama ini adalah untuk saling memperkuat sektor unggulan masing-masing daerah, khususnya bidang pertanian dan ketahanan pangan.

    “Kerjasama antara Pemkab Kediri dengan Pemprov DKI Jakarta tentunya mendapatkan dua impact (dampak) yang sama-sama bermanfaat,” ujar Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito.

    Kabupaten Kediri diketahui memiliki sekitar 70 persen wilayahnya berupa lahan pertanian, menjadikannya lumbung komoditas hasil tani yang potensial. Mas Dhito berharap kerjasama ini bisa memberi manfaat nyata bagi petani, sekaligus menjadi upaya konkret menghapus kemiskinan ekstrem di wilayahnya.

    “Saya harapkan dengan kerjasama antara Pemprov DKI dan Pemkab Kediri ini semoga membawa kesejahteraan bagi Kabupaten Kediri, di mana itu adalah tempat kelahiran pak gubernur (Pramono Anung),” ungkapnya.

    Penandatanganan ini tak berhenti pada tataran administratif saja. Implementasi kerjasama langsung ditindaklanjuti perusahaan daerah dari kedua belah pihak. PD Canda Birawa, milik Pemkab Kediri, resmi menjalin sinergi dengan tiga BUMD milik DKI Jakarta: Perumda Dharma Jaya, PT Food Station Tjipinang, dan Perumda Pasar Jaya.

    Melalui Dharma Jaya, kerjasama difokuskan pada pengadaan daging potong demi menjaga ketahanan pangan di DKI. Sementara dengan PT Food Station Tjipinang, kerjasama diarahkan untuk penyediaan beras. Adapun dengan Perumda Pasar Jaya, PD Canda Birawa berperan dalam pemasaran komoditas hortikultura dari Kabupaten Kediri.

    Mas Dhito juga menyampaikan peluang investasi kepada PT Food Station Tjipinang, terutama dalam pembangunan penggilingan padi di Kediri. “Kerjasama dengan Food Station itu (memang membantu) menjaga stabilitas harga, tapi kalau ada investasi kenapa tidak, maka kita membuka itu seluas-luasnya,” katanya.

    Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan dukungannya. Ia menekankan pentingnya manfaat dan transparansi dalam setiap bentuk kerjasama antar daerah. “Nggak boleh ada ruang yang abu-abu dalam kerjasama-kerjasama yang seperti ini,” tegas Pramono.

    Lebih jauh, ia juga membuka kesempatan bagi Pemkab Kediri untuk belajar dari DKI dalam hal pengelolaan pemerintahan dan pelayanan publik. Salah satunya melalui adopsi sistem aplikasi Jakarta Kini (Jaki), yang dinilai efektif dalam menjangkau kebutuhan warga secara digital dan real time. [ADV PKP/nm]

  • Pemkab Kediri Bangun Jalan Cor Menuju Kawah Gunung Kelud, Rampung Akhir Mei

    Pemkab Kediri Bangun Jalan Cor Menuju Kawah Gunung Kelud, Rampung Akhir Mei

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melanjutkan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud pada tahun 2025. Proyek ini dimulai pada 28 Februari 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir Mei mendatang.

    Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, menyatakan bahwa pembangunan tersebut merupakan instruksi langsung dari Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, untuk menunjang sektor pariwisata dan mitigasi bencana di kawasan Gunung Kelud.

    “Ini menjadi atensi beliau Mas Bupati. Pembangunan jalan ini kita gunakan anggaran APBD 2025,” kata Irwan, Kamis (8/5/2025).

    Jalan yang sedang dibangun menggunakan struktur cor beton atau rigid pavement dengan panjang 241 meter dan lebar 4 meter. Anggaran proyek ini sebesar Rp650.139.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Kediri tahun 2025.

    Menurut Irwan, pembangunan sebelumnya pada tahun 2019 menggunakan cor beton hanya sampai sebelum terowongan. Sisa jalan hanya dikerjakan dengan metode pengerasan CBT (cement treated base) dan mudah rusak akibat aliran air saat musim hujan.

    “Jadi yang dulunya jalan masih tanah (pengerasan CBT) kini kita bangun dengan cor,” ujarnya.

    Pemkab Kediri melanjutkan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud

    Irwan menegaskan bahwa penggunaan cor beton dipilih karena lebih tahan terhadap kondisi ekstrem dibandingkan aspal, termasuk terhadap hujan deras dan potensi erupsi.

    “Untuk kondisi jalan menuju puncak secara keseluruhan kita lihat kondisi baik, (prosentasenya) sekitar 92 persen. Memang ada beberapa bagian lubang-lubang di jalan aspal tapi tidak banyak,” jelasnya.

    Jalan ini tidak hanya digunakan wisatawan, tapi juga penting bagi petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang rutin memantau aktivitas Gunung Kelud. Infrastruktur yang baik diperlukan untuk menunjang mobilitas tim pemantau bencana.

    Gunung Kelud dikenal dengan kawahnya yang eksotis, menjadi magnet wisatawan lokal maupun mancanegara. Gwyn Roberts, wisatawan asal Australia yang ditemui di puncak, mengaku takjub dengan pemandangan yang ada.

    “Itu pemandangannya luar biasa, tidak banyak yang seperti itu di Indonesia. Ini kali pertama aku melihat kawah seperti itu, dibandingkan dengan kawah gunung lain ini sangat bagus,” ujarnya. [ADV PKP/nm]

  • Mas Dhito Kukuhkan Pengurus Baru PKK Kediri, Titip Tiga Misi Sosial Prioritas Ini

    Mas Dhito Kukuhkan Pengurus Baru PKK Kediri, Titip Tiga Misi Sosial Prioritas Ini

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan pentingnya peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam mendukung program kerja pemerintah daerah, khususnya terkait isu-isu sosial seperti kemiskinan ekstrem dan pernikahan dini.

    Hal itu disampaikannya saat pelantikan dan pengukuhan pengurus baru Tim Penggerak PKK dan Posyandu Kabupaten Kediri periode 2025–2030 di Pendopo Panjalu Jayati, Rabu (7/5/2025).

    Mas Dhito, sapaan akrab bupati, menyampaikan tiga pesan utama kepada jajaran pengurus dan kader PKK yang ada hingga tingkat desa. “Saya titip kepada TP PKK dan kader-kader yang ada hingga tingkat desa, pertama masalah stunting, kedua cek berapa anak yang putus sekolah, kemudian ketiga bantu sosialisasikan terkait pencegahan pernikahan dini,” katanya.

    Ia menekankan bahwa stunting dan anak putus sekolah merupakan faktor yang berkontribusi terhadap tingkat kemiskinan, yang hingga tahun 2024 masih berada di angka 9,95 persen di Kabupaten Kediri. Untuk itu, Mas Dhito meminta kader PKK secara aktif mendata anak-anak yang putus sekolah di lingkungan masing-masing dan melaporkannya ke pengurus kabupaten untuk ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan.

    Lebih lanjut, Mas Dhito juga menyoroti meningkatnya kasus pengajuan dispensasi nikah anak akibat kehamilan di luar nikah. Ia mendorong PKK untuk terlibat aktif dalam kampanye pencegahan pernikahan dini.

    “Ini tolong bantu sosialisasi ke orang tua, nanti saya juga akan keliling ke tingkat SMP terutama untuk melakukan edukasi karena ini kalau tidak dipikirkan serius bisa menjadi problem di kemudian hari,” jelasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Mas Dhito juga menyampaikan apresiasi kepada kader PKK yang telah mengabdi selama bertahun-tahun, serta berharap pengurus baru bisa bersinergi lebih erat dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, menyatakan komitmennya untuk langsung bekerja bersama jajaran pengurus yang baru.

    “Tentunya kita akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan kepala OPD terkait, untuk memprioritaskan program nasional utamanya dan program daerah,” tutur Eriani yang akrab disapa Mbak Cicha. [ADV PKP/nm]

  • Mas Dhito Fokus Entaskan Kemiskinan Ekstrem dan Tekan Stunting di RPJMD 2025–2029

    Mas Dhito Fokus Entaskan Kemiskinan Ekstrem dan Tekan Stunting di RPJMD 2025–2029

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan bahwa sektor pelayanan dasar dan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Kediri dalam lima tahun ke depan.

    Mas Dhito, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Kediri menurun dari 11,40 persen pada 2020 menjadi 9,95 persen pada 2024. Ia meminta agar data warga yang tergolong rentan, miskin, dan miskin ekstrem diarsir secara rinci dan ditindaklanjuti.

    “Saya minta diarsir, dan yang masuk kategori miskin ekstrem ini saya minta untuk segera diselesaikan,” tegasnya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 di Pendopo Panjalu Jayati, Selasa (6/5/2025).

    Mas Dhito menyoroti pentingnya penanganan masalah pendidikan yang menjadi penyumbang kemiskinan ekstrem. Berdasarkan data, dari 10.454 anak yang tidak sekolah, 5.427 anak telah berhasil dikembalikan ke bangku pendidikan hingga 2 Mei 2025. Ia menekankan pentingnya mengupayakan agar 5.027 anak lainnya juga bisa kembali bersekolah.

    Selain itu, sektor kesehatan menjadi perhatian khusus, terutama dalam penanganan stunting. Angka stunting di Kabupaten Kediri saat ini tercatat 7 persen, dan Mas Dhito menargetkan penurunan hingga mencapai nol digit dan bahkan zero growth stunting.

    Bupati Kediri membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029

    “Ini semua berkaitan, kalau stunting tidak diselesaikan, kalau anak putus sekolah tidak diselesaikan maka ini akan menyumbang angka kemiskinan. Maka semua OPD saya minta untuk dapat bekerja bersama,” ujarnya.

    Tak hanya itu, ia juga menyinggung soal pengangguran terbuka yang meskipun mengalami penurunan dari 5,24 persen di 2020 menjadi 5,1 persen di 2024, tetap memerlukan perhatian serius dan kerja sama lintas sektor.

    Dalam forum tersebut, yang dihadiri oleh DPRD, ketua OPD, Tim Penggerak PKK, instansi vertikal, dan elemen lainnya, Mas Dhito menekankan pentingnya kolaborasi untuk membawa perubahan lima tahun mendatang.

    “Saya harap ini bisa menjadi langkah bagi kita bersama untuk merajut 5 tahun ke depan kabupaten ini tetap menjadi kabupaten yang memberikan ruang bagi mereka yang tadinya miskin menjadi keluarga mampu,” katanya.

    Mas Dhito juga memberikan arahan khusus kepada seluruh kepala OPD untuk tidak mengulang program yang sama dari tahun-tahun sebelumnya. Ia juga meminta agar fasilitas lapak bagi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Simpang Lima Gumul segera diaktifkan. [ADV PKP/nm]

  • Percepat Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Bupati Kediri Gandeng Fatayat NU

    Percepat Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Bupati Kediri Gandeng Fatayat NU

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menekankan pentingnya membangun kolaborasi dalam mensukseskan program pembangunan di daerah, salah satunya dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem.

    Suksesnya program ini tak bisa dilepaskan dari pembangunan keluarga sebagai unit terkecil masyarakat yang menjadi dasar pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah daerah menggandeng Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Kediri dalam melaksanakan program pembangunan keluarga.

    “Secara general (dengan MoU) ini supaya keluarga di kabupaten ini memiliki kualitas dan daya hidup yang baik,” kata Mas Dhito pasca acara penandatanganan nota kesepakatan kerjasama (MoU) di Convention Hall, SLG Kediri.

    Tidak hanya fokus pada pengentasan kemiskinan ekstrem, Mas Dhito menambahkan, kerjasama ini juga meliputi upaya menekan angka stunting di Kabupaten Kediri serta program lain yang berkaitan dengan pembangunan keluarga.

    Penandatanganan nota kesepakatan tersebut dilaksanakan berbarengan dengan acara Pelantikan PC Fatayat NU Kabupaten Kediri masa khidmat 2024-2029 dan peringatan Hari Lahir Fatayat NU ke-75.

    Dalam acara tersebut, Mas Dhito yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, memberikan ucapan selamat kepada Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa yang kembali terpilih menjadi Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Kediri.

    “Dan kita doakan semoga Fatayat bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Kediri,” ungkap Mas Dhito.

    Sementara itu, Mbak Dewi, sapaan akrab Wakil Bupati, menyampaikan bahwa dengan kolaborasi yang terjalin, tidak hanya fokus pada penanganan kemiskinan dan stunting, tetapi juga memperhatikan isu-isu lain seperti pemberdayaan perempuan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    “Harapan kami di periode kedua ini bisa memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat,” harapnya.

    Untuk mendukung program yang akan dijalankan, dalam acara tersebut Mas Dhito juga menyerahkan bantuan mobil operasional kepada PC Fatayat NU Kabupaten Kediri. [ADV PKP/nm]

  • Pastikan Stok DKI Jakarta, Food Station Panen Bersama di Kediri

    Pastikan Stok DKI Jakarta, Food Station Panen Bersama di Kediri

    JAKARTA – Dalam rangka mengamankan pasokan beras untuk warga Jakarta dan sekitarnya,  PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) selaku BUMD Pangan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menjalankan tugasnya tersebut.

    Terkait tugas tersebut, Food Station aktif untuk melakukan kerja sama dengan para pelaku usaha dan BUMD, Koperasi dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di daerah Produsen, salah satunya dengan pelaku usaha pertanian di Provinsi Jawa Timur Rabu, 23 April.

    “Pagi ini dengan Gapoktan setempat kami melaksanakan kegiatan Panen Bersama di lahan seluas 1,2 hektar di persawahan Desa Mekikis Kecamatan Purwosari Kabupaten Kediri, Jawa Timur,” ujar Direktur PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) Karyawan Gunarso dalam keterangan resminya.

    Dikatakan Gunarso, acara panen bersama pagi ini merupakan tindak lanjut dari Kerja Sama Antar Daerah Pemprov DKI Jakarta dan Pemkab Kediri. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kepada Food Station untuk senantiasa menjaga stabilitas pasokan dalam rangka menjaga ketahan pangan Jakarta.

    Sebagai tahap awal realisasi komitmen kerja sama, Food Station akan menyerap hasil dari kegiatan panen padi bersama ini dan dikirimkan ke lokasi produksi kami yang berada di Kabupaten Ngawi untuk menghasilkan produk beras berkualitas yang akan dipasarkan bagi masyarakat di Daerah Jawa Timur dan DKI Jakarta.

    Menurut dia, pihaknya melakukan kerjasama dengan Pemkab Kediri, karena Kediri merupakan penghasil atau produsen padi dan beras di Jawa Timur.

    “Kami tahu, bahwa Kediri adalah penghasil beras dan padi di Jawa timur. Kedepannya, kami akan melakukan pembinaan pada para petani di Kabupaten Kediri untuk bisa meningkatkan hasil panennya, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan Petani,” jelasnya.

    Lebih lanjut lagi komitmen kerja sama ini nantinya akan dikembangkan di lahan seluas 500 Ha yang melibatkan 23 Gapoktan dengan memberdayakan petani sejumlah 1000 Petani.

    “Prinsipnya dalam kerja sama ini pihaknya bekerjasama dengan Kabupaten Kediri dengan luasan tanam 500 hektar yang penanamannya akan dilakukan pada musim tanam ke-2, selain membeli hasil panennya Food Station juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan pendampingan dalam proses tanamnya sehingga produktifitasnya juga meningkat. Pada kesempatan pagi ini Food Station juga memberikan bantuan dalam bentuk benih padi sebanyak 500 kg sehingga dapat mengurangi beban petani untuk melakukan penanaman,” ungkapnya.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan bahwa di Desa Mekikis selama ini memang menjadi sentra padi di Kabupaten Kediri, sehingga, produksi padi di Purwoasri selalu tinggi. Apalagi Pemkab Kediri saat ini bekerjasma dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Food Station untuk menyerap produksi panen padi di wilayah Kabupaten Kediri.

    Bersamaan dengan acara panen bersama ini, Kabupaten Kediri, pada hari ini juga memberangkatkan 20 ton beras pecah kulit yang telah dibeli oleh PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) sesuai dengan harga pembelian ditingkat petani yang ditetapkan oleh Pemerintah.

    “Saya berharap serapan panen padi di wilayah Kabupaten Kediri dapat terus meningkat lalu seiring dengan itu para petani juga bisa terus meningkatkan kualitas tanam padinya,” tandasnya.

    Sebagai informasi acara panen bersama dengan Food Station ini merupakan bagian dalam gerakan menanam dan memanen padi serentak di 14 Provinsi dan 157 kabupaten/kota di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. 14 provinsi yang terlibat yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB dan Sulsel.