Tag: Hanindhito Himawan Pramana

  • Mentan sebut pemerintah perbaiki regulasi wujudkan swasembada gula

    Mentan sebut pemerintah perbaiki regulasi wujudkan swasembada gula

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mentan sebut pemerintah perbaiki regulasi wujudkan swasembada gula
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 15 Juli 2025 – 22:22 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut bahwa pemerintah memperbaiki berbagai regulasi yang ada demi mewujudkan swasembada gula.

    Mentan mengungkapkan terdapat beberapa regulasi yang disetujui atas usulan seluruh petani Indonesia, mulai dari kredit usaha rakyat (KUR) yang bunganya flat hanya 6 persen per tahun, lalu ada pula alokasi dana besar untuk mendukung sektor perkebunan tebu nasional. Pemerintah juga memberikan subsidi bibit cepat tanam Rp200 miliar dari Kementan untuk petani yang menanam baru.

    “Baru saja kami terima revisi anggaran sebesar Rp200 miliar untuk (petani) plasma. Tadi sudah tanda tangan dan dikirim ke Presiden, Menteri Keuangan, dan Mensesneg. Doakan kalau itu terjadi, tebu dan gula bisa meningkat cepat,” katanya saat di Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa.

    Pihaknya juga menekankan untuk meningkatkan produksi eksponensial. Saat zaman penjajahan, produksi gula Indonesia terbesar nomor dua di dunia, dengan produktivitasnya mencapai 14 ton per hektare. Namun, setelah merdeka, angka tersebut justru menurun menjadi hanya 4 ton per hektare.

    Dirinya menyebut berbagai tantangan dihadapi mulai dari sisi regulasi, budi daya, dan lainnya. Pemerintah secara bertahap terus melakukan perbaikan.

    “Semoga tiga tahun ke depan paling lambat empat tahun kita bisa swasembada. Dengan begitu bisa menghemat devisa sebesar Rp50 triliun, itu dari gula. Untuk white sugar atau gula putih tahun depan sudah target swasembada,” kata dia.

    Sementara itu, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyambut baik program dari Menteri Pertanian terkait upaya swasembada gula nasional.

    Dirinya mengungkapkan pemerintah daerah siap mendukung langkah-langkah strategis pemerintah pusat.

    Menurutnya, target swasembada gula bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga memerlukan kolaborasi seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat.

    “Saya yakin dan optimistis kalau Indonesia bisa kembali berjaya sebagai negara penghasil gula. Di Kota Kediri ada dua pabrik gula yang masih produksi hingga saat ini,” kata dia.

    Dalam kunjungannya ke Kediri, selain ke pabrik gula Pesantren Baru, Menteri Pertanian juga meninjau langsung area perkebunan tebu di wilayah Jengkol, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

    Mentan melakukan pengecekan lapangan dan juga berdiskusi langsung dengan para petani tebu.

    Turut hadir dalam kunjungan ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Plt Dirjen Perkebunan Abdul Roni Angkat, Dirjen Bulog Ahmad Rizal Ramdani, Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Djoko Prihadi, dan berbagai tamu undangan lainnya. 

    Sumber : Antara

  • Mentan sebut tidak beri toleransi bagi pengecer pupuk nakal

    Mentan sebut tidak beri toleransi bagi pengecer pupuk nakal

    Kediri (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut bahwa pemerintah tidak memberikan toleransi bagi pengecer pupuk nakal yang menaikkan harga jual pupuk terutama bersubsidi.

    “Pengecer pupuk untuk tebu di seluruh Indonesia, juga untuk padi dan pangan untuk urusan subsidi, kalau coba menaikkan, izinnya kami cabut saat kami temukan,” katanya saat kunjungan kerja di lahan HGU Jengkol di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa.

    Mentan mengungkapkan hal tersebut saat berdialog dengan petani tebu dalam kegiatan kunjungan kerja yang diikuti ribuan orang petani dari berbagai wilayah Indonesia tersebut.

    Dalam kesempatan itu, dia menerima aduan petani bahwa ada yang mengeluhkan harga jual pupuk yang ternyata di atas harga eceran tertinggi. Padahal, pupuk itu adalah pupuk subsidi yang sudah ada ketentuan HET-nya.

    Dia juga langsung berkoordinasi terkait masalah pupuk tersebut dan langsung dikoordinasikan untuk mencatat nama pengecer serta alamat yang bersangkutan.

    Ia mengatakan, keputusan untuk mencabut itu dilakukan tanpa ada peringatan. Kebijakan ini juga dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menjaga swasembada pangan.

    “Tidak ada peringatan, langsung kami cabut. Ini demi swasembada pangan. Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” kata dia.

    Mentan juga menambahkan Presiden Prabowo Subianto juga telah memberikan perintah untuk “menyelesaikan” para mafia, karena sering merugikan petani.

    “Ini perintah Presiden tidak bisa ditawar. Beliau berpesan untuk ‘menyelesaikan’ mafia, ‘menyelesaikan’ para koruptor, meningkatkan produksi. Itu pesannya,” kata dia.

    Selain masalah pupuk, Mentan juga menyebut terdapat beberapa masalah lain yang terungkap dalam dialog tersebut. Beberapa di antaranya adalah sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi karena data untuk masuk data di rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) juga sulit.

    Selain itu, ada informasi bahwa penerima pupuk bersubsidi tidak tepat sasaran. Terdapat penerima yang tidak punya lahan, dan saat jadwal pengambilan pupuk diambil. Ironisnya, pupuk bersubsidi itu justru dijual ke petani lainnya.

    “Ada yang tidak terdaftar, ada yang dijual ke orang lain, kami perbaiki. Kami minta ke direksi menyelesaikan dua pekan paling lambat. Hal ini juga terjadi di petani seluruh Indonesia. Petani padi keluarganya 115 juta orang. Ini kalau petani tebu saya yakin bisa dua pekan selesai. Ini pokok permasalahannya sehingga produksi turun,” kata dia.

    Ia juga menjelaskan beberapa regulasi dari pemerintah untuk mendukung produksi pertanian di Indonesia, di antaranya adalah bunga KUR flat 6 persen per tahun, adanya subsidi bibit dari pemerintah. Untuk yang pertama diserahkan Rp200 miliar, kemudian juga menyiapkan Rp1,5 triliun agar harga pembelian di tingkat petani terjamin ke depan.

    “Kami upayakan ke depan secara permanen. Kemudian regulasi masalah pupuk kami perbaiki,” kata Mentan.

    Saat zaman penjajahan, produksi gula Indonesia terbesar nomor dua di dunia, dengan produktivitasnya mencapai 14 ton per hektare. Namun, setelah merdeka, angka tersebut justru menurun menjadi hanya 4 ton per hektare.

    Dia menyebut berbagai tantangan dihadapi mulai dari sisi regulasi, budi daya, dan lainnya. Pemerintah secara bertahap terus melakukan perbaikan.

    “Semoga tiga tahun ke depan paling lambat empat tahun kita bisa swasembada. Dengan begitu bisa menghemat devisa sebesar Rp50 triliun, itu dari gula. Dan untuk white sugar atau gula putih tahun depan sudah target swasembada,” kata dia.

    Turut hadir dalam kunjungan ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Plt Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Abdul Roni Angkat, Dirjen Bulog Ahmad Rizal Ramdani, Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Djoko Prihadi, dan berbagai tamu undangan lainnya.

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mas Dhito Pastikan Pembangunan Stadion GDJ Selesai 2027, Ini Tahapan yang Dilakukan

    Mas Dhito Pastikan Pembangunan Stadion GDJ Selesai 2027, Ini Tahapan yang Dilakukan

    Kediri, Beritasatu.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memastikan pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ) yang telah dimulai pada 2023 akan rampung pada tahun 2027. Pada tahun 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Kediri akan menyelesaikan pekerjaan zona A dan pembangunan akses jalan penunjang stadion.

    “Tahun 2025 ini kita anggarkan Rp 10 miliar untuk menyelesaikan zona A dan Rp 3 miliar untuk pembangunan jalan,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu saat meninjau stadion yang berlokasi di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kamis (3/7/2025).

  • Mas Dhito Ingin Pulangkan Prasasti Harinjing ke Kediri

    Mas Dhito Ingin Pulangkan Prasasti Harinjing ke Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap Prasasti Harinjing asli dapat menjadi koleksi museum yang berlokasi di Desa Menang, Kecamatan Pagu.

    Prasasti Harinjing yang ditemukan di Desa Siman Kecamatan Kepung ini sangat penting karena menjadi cikal bakal hari jadi Kabupaten Kediri. Saat ini, Prasasti Harinjing disimpan di Museum Nasional, Jakarta.

    “Karena inti museum itu ya Prasasti Harinjing yang asli, nah itu yang akan kita pikirkan bagaimana nanti memulangkan,” kata Mas Dhito usai mengunjungi dan melihat pameran temporer pre launching museum, Rabu (18/6/2025).

    Terkait koleksi museum nantinya, Mas Dhito berharap bisa ditata dengan memperhatikan storyline yang berurutan. Dalam hal ini, setiap ruang penyimpanan koleksi memiliki kerangka cerita tersendiri.

    Sebagai tempat koleksi benda-benda bernilai sejarah, Mas Dhito menekankan pengamanan museum harus dilakukan ekstra. Pihaknya pun menyebut pembangunan fisik museum tahun 2025 ini akan diteruskan untuk pagar museum.

    “Museum ini harus menjadi salah satu tempat yang nantinya menjadi ikon Kabupaten Kediri,” ungkapnya.

    Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Mustika Prayitno Adi menambahkan, pameran kontemporer pre launching museum digelar pada 17-21 Juni 2025 mendatang.

    Dalam pameran tersebut, diakui hanya memajang sebagian kecil benda koleksi dan menjadi gambaran awal museum yang nantinya ditampilkan. Dari koleksi yang dipamerkan, salah satu yang menjadi masterpiece yakni kepala Bodhisatwa.

    “Tahun kemarin (2024) kita telah membuat storyline. Artefak yang kita temukan itu disusun berdasarkan history dan dituangkan dalam DED (_Detail Engineering Design_),” urainya.

    Dari pelaksanaan pameran selama satu pekan tersebut, diharapkan ada masukan yang muncul dan akan mendasari desain interior museum. Ditargetkan DED museum tersebut dapat selesai tahun 2025 ini.

    Mustika menyebut, museum yang berdiri dua lantai itu akan dioperasionalkan secara bertahap. Sesuai rencana lantai bawah mulai bisa dilakukan soft launching pada penghujung tahun dan 2026 dilanjutkan untuk lantai atas.

    “Rencana kita akhir tahun ini bisa kita operasional kan untuk lantai bawah, tapi secara keseluruhan Insya Allah tahun depan,” pungkasnya. [ADV PKP/nm/but]

  • Gedung Baru RSKK Pare Siap Beroperasi Agustus, Mas Dhito Targetkan Jadi Rumah Sakit Rujukan Kediri Raya

    Gedung Baru RSKK Pare Siap Beroperasi Agustus, Mas Dhito Targetkan Jadi Rumah Sakit Rujukan Kediri Raya

    Kediri (beritajatim.com) – Pembangunan gedung baru Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Pare terus dikebut dan ditargetkan rampung pada Agustus 2025. Proyek yang digagas Bupati Hanindhito Himawan Pramana ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat dan menjadikan RSKK sebagai rumah sakit rujukan utama di Kediri Raya.

    Untuk memastikan progres berjalan sesuai rencana, Mas Dhito meninjau langsung RSKK. Dalam kunjungannya, ia didampingi Direktur RSKK Gatut Rahardjo. Mas Dhito menyapa pasien rawat jalan yang memanfaatkan layanan poli sore dan mencoba langsung mesin anjungan mobile JKN untuk pendaftaran pasien. Ia juga meninjau fasilitas di gedung A, B, dan C.

    “Sejauh ini (pembangunan gedung baru, B dan C) sesuai dengan schedule dan awal Agustus (ditargetkan) sudah bisa dilaunching,” ujar Gatut.

    Gedung B dan C dirancang saling terintegrasi dengan gedung A yang lebih dahulu diresmikan pada 2024. Gedung A berlantai empat ini diperuntukkan bagi pasien kelas 3 dan memiliki kapasitas 121 tempat tidur.

    Sementara itu, gedung B dan C sebagian telah difungsikan, meski sejumlah area masih dalam tahap penyelesaian interior. Gatut menyebutkan bahwa pada akhir September mendatang, RSKK ditargetkan siap beroperasi sebagai rumah sakit rujukan.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berkomunikasi dengan salah satu pasien RSKK

    “Untuk katerisasi jantung rujukan yang sementara ini ada di Tulungagung, September nanti untuk Kediri Raya Insya Allah (kita) sudah beroperasi,” ungkapnya.

    Tidak hanya menangani kateterisasi jantung, layanan unggulan lainnya yang disiapkan termasuk penanganan kanker. Gatut menyebut bahwa saat ini lima dokter spesialis tengah mengikuti pendidikan lanjutan sebagai bagian dari peningkatan kualitas SDM kesehatan.

    Gedung B RSKK memiliki empat lantai. Lantai 1 dan 2 digunakan untuk ruang rawat pasien kelas 1, lantai 3 untuk ruang perawatan VIP, dan lantai 4 dirancang khusus untuk kateterisasi jantung serta ICU jantung.

    Adapun gedung C terdiri dari lima lantai. Lantai 1 berfungsi sebagai Central Sterile Supply Department (CSSD) dan instalasi farmasi. Lantai 2 digunakan untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, dan lantai 4 serta 5 difungsikan sebagai ruang operasi.

    “Gedung B ini bisa untuk merawat 34 pasien dan 8 pasien CVCU (Cardiovascular Care Unit), sedang gedung C untuk ICU ada 18 tempat tidur pasien kritis,” jelas Gatut. [ADV PKP/nm]

  • Mas Dhito Berharap Kontingen Kabupaten Kediri Masuk 5 Besar Porprov 2025

    Mas Dhito Berharap Kontingen Kabupaten Kediri Masuk 5 Besar Porprov 2025

    Kediri, Beritasatu.com – Mendekati pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur Ke-IX Tahun 2025 pengelolaan teknik bagi atlet-atlet Kabupaten Kediri yang akan ikut berlaga terus dimantabkan. 

    Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kediri, Hakim Rahmadsyah Parnata menyebut 450 atlet dari 42 cabang olahraga akan turun berlaga di ajang Porprov 2025 ini.

    Dukungan bagi para atlet sejauh ini diakui terus diberikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, termasuk pemberian beasiswa bagi 50 atlet berprestasi.

    Untuk memacu semangat para atlet, lanjut dia Mas Dhito sapaan akrab bupati Kediri juga telah mempersiapkan reward bagi atlet peraih medali di Porprov 2025 ini.

    “Harapan Mas Dhito di Porprov 2025 kita bisa masuk 5 besar, tentunya tantangan ini dapat memotivasi kita (KONI), pelatih maupun atlet untuk mendapatkan medali,” katanya, Kamis (12/6/2025).

    Menurut Hakim, dalam beberapa pekan terakhir ini para atlet menjalani penguatan mental dan pengelolaan teknik di pusat-pusat pelatihan masing-masing cabor. 

    Untuk dapat masuk lima besar sebagaimana yang diharapkan Mas Dhito, ada beberapa cabor yang diunggulkan. Khususnya, beladiri Tarung Derajat, Kickboxing, Sambo, Wushu kemudian Pordasi dan IMI untuk balap motor. 

    “Total target perolehan medali kita setidaknya mendapat 35 emas,” ungkapnya.

    Ketua Umum Tarung Derajat Kabupaten Kediri Suhardi ditemui di pusat pelatihan Desa Duwet Kecamatan Wates menyampaikan, saat ini para atlet tarung derajat semuanya telah siap berlaga untuk merebut medali.

    Keseluruhan pada Porprov IX yang diselenggarakan di wilayah Malang Raya ini ada 17 atlet tarung derajat yang akan diterjunkan di 20 kelas.

    “Kita di tarung derajat sendiri menargetkan masuk juara umum 1 dengan perolehan lebih dari 3 medali emas,” ucapnya.

    Target ini meningkat dari perolehan medali di Porprov 2023 silam, dimana cabor tarung derajat saat itu mendapatkan 11 medali, diantaranya 2 medali emas.

  • Mas Dhito Selamatkan 6000 Lebih Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Kediri

    Mas Dhito Selamatkan 6000 Lebih Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berhasil mengembalikan 6000 lebih anak tidak sekolah untuk mendapatkan akses pendidikan. Capaian ini diperoleh dengan berbagai langkah taktis yang dilakukan.

    Menurut bupati yang akrab disapa Mas Dhito melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mochamad Muhsin menyampaikan penurunan angka anak tidak sekolah ini berkat kerja keras berbagai sektor.

    Catatan Dapodik menunjukkan, dari angka hampir 12 ribu anak tidak sekolah di tahun 2024 dapat ditekan hingga 5027 pada awal Mei lalu. Dimana kondisi tersebut menjadi salah satu konsern utama yang kerap disampaikan Mas Dhito.

    Berbagai program intervensi yang dilakukan adalah pemberian beasiswa, home visit teacher award, hingga kerjasama dengan pelaku seni seperti jaranan dan karawitan. Bahkan di beberapa kegiatan kesenian, dikhususkan untuk mensosialisasikan agar anak tidak sekolah bisa kembali mengenyam pendidikan.

    Jika ditemukan anak-anak tidak sekolah pada pentas seni ini, petugas dari Dinas Pendidikan langsung mendaftarkan kembali ke bangku sekolah.

    “Atas perintah Mas Bup (Mas Dhito) agar ada percepatan, kita minta guru-guru agar bergerak ke lapangan, ke tetangga yang terdeteksi tidak sekolah, putus sekolah, supaya diminta kembali bersekolah,” jelas Muhsin pada Sabtu (14/6/2025).

    Lebih detail, Muhsin menjelaskan, 5027 anak tidak sekolah ini berasal dari difabel hingga anak mondok yang tidak terdaftar di sekolah formal. Bagi difabel, Mas Dhito memberikan kebijakan agar seluruh satuan pendidikan dapat memberikan akses kepada difabel.

    Saat ini, di Kabupaten Kediri sendiri sudah ada lebih dari 270 sekolah membuka akses tersebut. Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kediri juga telah memberikan pelatihan kepada 300 guru sebagai pendamping anak berkebutuhan khusus. Rencananya, tahun ini akan ada pendambahan 300 guru pendamping untuk mendapatkan pelatihan tersebut.

    Menjelang tahun ajaran baru 2025-2026 ini, Mas Dhito juga mewajibkan seluruh sekolah untuk memberikan ruang kepada anak-anak difabel. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan akses pendidikan yang setara.

    “Saat SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru), sekolah wajib menerima anak-anak berkebutuhan khusus,” tandas Muhsin.

    Pemerintah Kabupaten Kediri berharap dengan kembalinya anak-anak sekolah ini, bisa kembali melanjutkan mimpi anak-anak muda yang kemudian bisa berdampak kepada kesejahteraan keluarga.

    Sebagaimana disampaikan Mas Dhito, kemiskinan ekstrem ditargetkan bisa hilang di Kabupaten Kediri dalam 5 tahun kedepan. Dimana salah satu indikator penyumbangnya adalah angka anak putus sekolah. [ADV PKP/nm/but]

  • Tani Siaga: Gagasan Bimbim untuk Menjawab Keresahan Petani Kediri

    Tani Siaga: Gagasan Bimbim untuk Menjawab Keresahan Petani Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai daerah agraris, Kabupaten Kediri menyimpan potensi pertanian yang luas, mulai dari padi, sayur-mayur hingga tanaman perkebunan. Namun, dinamika cuaca yang tidak menentu dan ancaman penyakit tanaman kerap menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Dalam kondisi seperti ini, perhatian dan langkah konkret dari pemerintah daerah dinilai sangat krusial.

    Irham Abimnyu, pegiat pertanian organik di Kediri, mengungkapkan keresahannya soal minimnya respons dari dinas pertanian terhadap kebutuhan lapangan. Pria yang akrab disapa Bimbim ini menilai bahwa pemerintah seharusnya lebih peka terhadap siklus tanam dan tantangan iklim yang makin sulit diprediksi.

    “Harusnya dinas pertanian disini itu peka oh pak ini musim tidak menentu coba pertanian itu metodenya perenggangan tanah trus pemilihan benih yang kuat dengan antraks. Keduanya itu ada regulasi perputaran tanamnya ini dari Baskoro didadekne Perkasa. Ketiga ada perputaran rolling, keempatnya PH-nya harus betul-betul dijaga lha disitu baru ada petani,” jelasnya, pada Sabtu (14/6/2025).

    Menurutnya, jika perlu, Kabupaten Kediri harus memiliki sistem respons cepat seperti layanan darurat namun khusus untuk masalah pertanian. Ia menamai gagasannya sebagai “Tani Siaga”.

    “Maka dari itu kita dorong Mas Bup (panggilan akrab Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana), kita buat namanya apa ya, Tani Siaga. Tani siaga maksudnya Mas Bup punya dinas pertanian yang siaga koyok (seperti) hal di desa ada Halo Masbub, nah disini harus ada Halo Petani,” terang Bimbim dengan semangat.

    Salah satu ancaman terbesar bagi tanaman di Kediri adalah penyakit antraknosa, yang disebabkan oleh jamur dan bisa mengakibatkan kerugian besar dalam waktu singkat. Menurut Bimbim, penyakit ini sebenarnya bisa dikendalikan dengan cara-cara alami.

    “Sebenarnya penyakit antraknosa bisa dikendalikan dengan menggunakan bahan-bahan organik seperti kulitnya jahe dan kulitnya bawang putih, kemudian difermentasi dan dijadikan fungisida,” tuturnya.

    Namun, ia menyayangkan bahwa metode-metode alami ini seringkali tidak dipercaya oleh petani lain jika hanya disampaikan dari sesama petani. Kepercayaan justru lebih besar jika datang dari petugas penyuluh lapangan (PPL) atau dinas pertanian.

    “Lha lek sing omong sesama petani kan nggak digugu, kalau sing ngomong wong PPL, wong dinas yang betul-betul dia itu sebagai narasumber dan pengawalan ketahanan pangan di Kediri harusnya mereka itu yang lebih berkembang,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Tahun Ini Mas Dhito Alokasikan Bantuan Modal untuk 5.446 UMKM Kabupaten Kediri

    Tahun Ini Mas Dhito Alokasikan Bantuan Modal untuk 5.446 UMKM Kabupaten Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Hanindhito Himawan Pramana dari tahun ke tahun terus memberikan perhatian bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kediri. Tahun 2025 ini ada 5.446 UMKM yang diberikan bantuan modal untuk pengembangan usaha.

    Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri Santoso secara detail menyampaikan bantuan permodalan bagi pelaku UMKM perseorangan itu penyalurannya diberikan dengan mekanisme bantuan sosial.

    “Pemberian bantuan modal ini sebagai upaya yang dilakukan Mas Dhito untuk pengembangan usaha teman-teman pelaku UMKM,” katanya, Rabu (11/6/2025).

    Bantuan yang diterima bervariatif antara Rp500 ribu sampai Rp5 juta, menyesuaikan kebutuhan pengembangan usaha tiap pelaku UMKM. Hingga saat ini dari 5.446 sebanyak 1.882 UMKM sudah menerima realisasi penyaluran bantuan.

    Bantuan untuk usaha mikro juga diberikan kepada kelompok dalam bentuk alat produksi dengan mekanisme hibah. Pada tahun 2025 ini dari target 33 kelompok sudah terealisasi 3 kelompok dengan nilai antara Rp20-50 juta.

    Penyaluran bantuan usaha tersebut, lanjut Santoso, terus digelontorkan tiap tahun baik melalui anggaran APBD maupun lewat program corporate sosial responsibility (CSR) perusahaan.

    Penyaluran paling banyak diakui terjadi pada 2021 sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 yang mana saat itu penyaluran melalui bantuan sosial diberikan kepada 8.327 UMKM. Adapun melalui kelompok bantuan dalam bentuk hibah peralatan sejak 2021-2024 sudah terealisasi 100 kelompok.

    Menurut Santoso, kepemimpinan Mas Dhito sejak periode pertama terus memberikan perhatian bagi pelaku UMKM, termasuk mendorong untuk pengurusan izin usaha berupa NIB, PIRT, merk, BPOM serta sertifikasi halal. Untuk fasilitasi BPOM telah terbentuk rumah produksi yang berlokasi di Pare. Hal ini penting guna memudahkan pemerintah dalam melakukan pendampingan.

    “Hingga 2025 ini setidaknya terdapat 25.833 UMKM yang telah terdaftar dan (dari jumlah itu) paling banyak 8.939 bergerak di usaha kuliner,” urainya.

    Selain permodalan dan legalitas usaha, pendampingan juga diberikan dalam bentuk fasilitasi kemasan produk UMKM secara gratis melalui rumah kemasan. Hal ini sebagaimana pesan Mas Dhito yang mendorong, pelaku UMKM untuk melakukan inovasi. Sebagai contoh pada produk kuliner, perlu adanya inovasi pada kemasan atau packaging supaya produk yang dijual lebih menarik perhatian konsumen.

    Untuk fasilitasi dan pendampingan bagi pelaku UMKM dalam pengembangan usaha tersebut, sejak 2021 Mas Dhito mendirikan Gerai Rumah Inkubasi (Garasi) UMKM.

    “Untuk kegiatan pendampingan termasuk bagi UMKM yang akan mengurus legalitas usaha, juga bisa datang ke Garasi UMKM setiap hari Rabu,” ungkap Santoso.

    Sesuai jadwal, setiap bulannya pendampingan di Garasi Kecamatan Papar dilaksanakan pada Rabu minggu pertama, Garasi Pare pada minggu kedua, Garasi Grogol minggu ketiga dan Ngadiluwih minggu keempat. [ADV PKP/nm]

  • Takbir Warga Kediri Iringi Kemenangan Timnas Indonesia Saat Nobar yang Digelar Mas Dhito

    Takbir Warga Kediri Iringi Kemenangan Timnas Indonesia Saat Nobar yang Digelar Mas Dhito

    Kediri, Beritasatu.com – Nonton bareng (nobar) laga kualifikasi piala dunia zona Asia 2026 putaran ketiga groub C antara Timnas Indonesia melawan China digelar di depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Kamis (5/6/2025). 

    Menariknya, ditengah laga yang berlangsung di malam Hari Raya Iduladha, para pecinta bola yang hadir juga ikut menggaungkan suara takbir. Tak hanya itu, sebelum acara, nobar ini juga dibuka dengan acara sholawatan.

    Momen ini menjadi bukti, suporter dari Bumi Panjalu tak melupakan untuk takbiran dan menyerukan pujian bareng di tengah semangat mereka mendukung tim Garuda yang tengah berlaga.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang menginisiasi acara nobar dalam unggahannya di media sosial berharap laga yang berlangsung bersamaan dengan malam takbiran ini membawa kemenangan bagi Timnas Indonesia.

    “Semoga Timnas Indonesia dapat berkah di momen istimewa ini dengan meraih poin penuh,” tulis Mas Dhito.

    Meski tak bisa membersamai jalannya nobar seperti biasanya, unggahan Mas Dhito di media sosial itu mendapat antusiasme para pecinta bola di Bumi Panjalu. 

    “Nobar + takbiran semoga membawa keberuntungan buat Timnas Indonesia,” tulis moch_hariadi_17 pada kolom komentar.

    Pada babak kedua, jalannya pertandingan berlangsung sangat ketat. Pun kedua tim saling menaikkan tempo serangan hingga peluit panjang yang menandakan berakhirnya pertandingan skor tetap sama, 1-0 untuk kemenangan Timnas Indonesia.