Tag: Hanindhito Himawan Pramana

  • Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Kediri (beritajatim.com) – Tim Nasional (Timnas) Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 0-2 di fase semifinal Piala Asia U-23 Asian Football Confederation (AFC). Namun, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana optimis tim garuda mampu mengamankan peluang tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

    Hal itu disampaikan saat gelaran Nonton Bareng (Nobar) semifinal antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan yang bertempat di Depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Senin (29/4/2024) malam.

    “Kalau Indonesia bisa menang di pertandingan perebutan juara 3, maka ke olimpiade yang terakhir kali tahun 1958 bukan hal yang tidak mungkin,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.

    Sebagaimana diketahui, meski Indonesia gagal meraih kemenangan saat menghadapi Uzbekistan, mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung Olimpiade Paris itu kembali terbuka setelah 68 tahun menunggu. Sehingga Indonesia harus berjuang lebih keras untuk mengamankan tiket menuju Olimpiade Paris 2024 di laga perebutan juara 3 mendatang.

    Kendati meraih hasil yang tak diharapkan, Mas Dhito tetap mengapresiasi perjuangan tim nasional kelompok umur di bawah 23 tahun itu. Pasalnya, Jeam Kelly Sroyer dan kawan-kawan berhasil melampaui target yang dipasang oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yaitu lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 AFC.

    “Tentunya sudah melampaui batas, sudah masuk semifinal dan masih ada perebutan juara tiga. Sampai hari ini Timnas Indonesia U23 sudah mencatat sejarah,” tegas bupati berusia 31 tahun itu.

    Laga yang berlangsung di Stadion di Stadion Abdullah bin Khalifa tersebut, sejak awal babak pertama, kedua kubu saling mencoba mendominasi permainan dengan melancarkan serangan dari kaki ke kaki. Hal itu terlihat di 15 menit pertama, Uzbekistan telah mendapatkan sepakan pojok sebanyak kedua kali.

    Timnas Indonesia yang juga berupaya menahan tekanan tim lawan sangat menjaga transisi bertahan dengan compact. Ketegangan bertahan itu akhirnya lebih mencair setelah memasuki menit 20’ Indonesia mencoba bermain sedikit lebih tenang untuk mendominasi permainan.

    Ketenangan itu terlihat ketika pemain Indonesia Witan Sulaeman mendapat benturan di area kotak penalti. Namun usai wasit melihat tayangan ulang menggunakan teknologi VAR, akhirnya dinyatakan sebagai benturan bersih oleh pemain Uzbekistan Abdukodir Khusanov.

    Babak pertama pun di tutup dengan skor kacamata 0-0. Dengan statistik penguasaan bola 39% Indonesia dan 61% Uzbekistan. Ditambahi dengan dua kartu kuning untuk pemain Indonesia Nathan dan Pratama Arhan.

    Memulai babak kedua, Indonesia terus mendapat pressing tinggi dari kubu Uzbekistan sehingga membuat Timnas Garuda cukup kesulitan dalam membangun serangan dan hanya mengandalkan serangan balik.

    Upaya menciptakan peluang sempat berbuah gol, namun gol Muhammad Ferarri dibatalkan usai kaki Ramadhan Sananta dinyatakan offside meski sangat tipis di depan garis pertahanan Uzbekistan. Kemudian, momentum justru berbalik, Uzbekistan merobek gawang Indonesia melalui tandukan Husain Norchaev di menit 69’. Skor berubah menjadi 0-1 sementara.

    Tak hanya itu, pada menit 84’ Indonesia harus bermain dengan 10 pemain lantaran kapten Garuda Rizky Ridho mendapat ganjaran kartu merah usai menekel Jasurbek Jaloliddinov. Kelengahan pun terjadi, Uzbekistan menambah kedudukan melalui Own Goal (OG) Pratama Arhan di menit 86’. Skor bertambah menjadi 2-0 bagi tim lawan.

    Keadaan itu tak membuat Garuda berhenti berjuang. Terlihat Marselino Ferdinan melakukan tembakan ke arah gawang, namun masih sedikit melebar ke arah sasaran. Melihat kebuntuannya, Pelatih Indonesia Shin Tae-Yong memasukkan tiga pemain sekaligus, Ikhsan Zikraj, Rio Fahmi, Dony Tri Pamungkas dengan menarik keluar Pratama Arhan, Fajar Fatur Rahman, Ivar Jenner.

    Namun hingga sang pengadil pertandingan memberikan tambahan waktu 90+16’ tak merubah kedudukan. Skor akhir 0-2 untuk kemenangan Uzbekistan dengan statistik penguasaan bola 37% Indonesia dan 63% Uzbekistan.

    Hasil tersebut membuat Indonesia gagal mencapai final dan menduduki bangku perebutan juara 3 melawan tim antara Jepang dan Irak.

    Adapun, melihat antusias masyarakat dalam mendukung Tim Nasional Garuda, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana akan menggelar Nobar lanjutan dalam pertandingan perebutan juara ketiga.

    “Nobarnya luar biasa. Nanti kita lanjut (Nobar) di tanggal 2 Mei untuk perebutan juara 3,” pungkasnya.[ADV PKP/nm]

  • Gelar Halal Bihalal, Bupati Kediri Aktif Ajak Interaksi Anak-Anak

    Gelar Halal Bihalal, Bupati Kediri Aktif Ajak Interaksi Anak-Anak

    Kediri (beritajatim.com) -Bertempat di Pendopo Panjalu Jayati, Bupati Hanindhito Himawan Pramana dan Wakilnya Dewi Mariya Ulfa menggelar halal bihalal bersama jajaran pegawai di Pemerintah Kabupaten Kediri.

    Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Bahkan, dalam moment itu beberapa pegawai terlihat membawa anak.

    Bersama Ketua TP PKK Eriani Annisa Hanindhito dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kediri, Mas Dhito dan Mbak Dewi menyalami satu persatu pegawai yang datang.

    Sebagai kepala daerah, Mas Dhito tak hanya dekat dengan rakyat, melainkan termasuk kepada jajaran pegawai di pemerintahannya. Tak sedikit pegawai yang mengajak foto selfie dalam moment halal bihalal itu.

    Mas Dhito pun juga terlihat aktif mengajak komunikasi anak-anak yang ikut serta orang tuanya. Kepada anak-anak itu, tak lupa Mas Dhito juga memberikan angpao lebaran.

    “Halo, namanya siapa,” tanya Mas Dhito kepada anak-anak yang ikut orang tuanya di acara Nglencer Ning Pendopo, Senin (29/4/2024) siang.

    Meski harus lama mengantre untuk bisa bersalaman dengan bupati, anak-anak mengaku senang ikut orang tuanya di acara yang berlangsung siang sampai sore itu.

    “Senang, tadi juga ditanya kelas berapa,” ucap Ilham salah satu anak yang mengaku masih duduk di kelas 1 SD.

    Melalui acara halal bihalal itu, Mas Dhito menyampaikan permintaan maaf kepada para pegawai bilamana terdapat kesalahan dalam kepemimpinannya.

    “Budaya saling memaafkan ini memang harus selalu kita jaga,” ungkap Mas Dhito.

    Pihaknya dalam kesempatan itu mengaku berterimakasih kepada para pegawai yang selama ini telah bekerja keras untuk percepatan pembangunan di Bumi Panjalu.

    Selain kepada para pegawai di Pemerintahan Kabupaten Kediri, seperti halnya pada tahun sebelumnya Mas Dhito menyatakan akan menggelar halal bihalal bersama masyarakat.

    “Kita nanti akan agendakan bersama masyarakat, ini jadwalnya masih kita atur,” pungkasnya. [ADV PKP/nm/ian]

  • Melalui Program DITO, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Terus Naik

    Melalui Program DITO, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Terus Naik

    Kediri (beritajatim.com) – Program pertanian organik yang digagas Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sejak awal kepemimpinannya terbukti mampu meningkatkan produktivitas padi di Bumi Panjalu.

    “Program DITO (Desa Inovasi Tani Organik) terbukti dapat menaikkan produktivitas. Kelebihan penggunaan pupuk organik ini bulir padi lebih berisi,” kata Mas Dhito, sapaan akrab bupati muda itu, Rabu (24/4/2024).

    Sebagaimana data Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, pada tahun 2022 rata-rata produksi gabah kering giling mencapai 6,19 ton/hektar. Kemudian, pada 2023 naik menjadi 6,22 ton/hektare dan kembali naik menjadi 6,24 ton/hektare di 2024.

    Di Kabupaten Kediri, luasan lahan padi di keseluruhan ada 48.000 hektare. Adapun wilayah yang menjadi sentra padi berdasarkan pemetaan kawasan agropolitan meliputi wilayah Palem Pari (Pare, Plemahan Papar dan Purwoasri).

    Mas Dhito menyampaikan, sektor pertanian masuk dalam salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Kediri. Program DITO yang diusung sejak awal kepemimpinannya itu ditujukan untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia.

    Melalui pertanian organik selain menekan biaya produksi, sekaligus dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas hasil panen. Diakui Mas Dhito, untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal diperlukan proses cukup panjang.

    Melihat data peningkatan produktivitas hasil panen padi di Kabupaten Kediri, Mas Dhito berkeyakinan makin banyak petani yang tertarik dalam pertanian organik.

    “Untuk mendukung sektor pertanian ini, guna menekan biaya produksi, pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan peralatan pertanian dan bantuan benih,” ungkapnya.

    Sementara itu, Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Rini Pudyastuti menyebut, untuk pertanian padi, pada tahun 2024 ini bantuan benih disalurkan untuk cakupan lahan 6000 hektar.

    Disebutkan, dari wilayah yang melakukan penanaman komoditas ini, para petani mulai melakukan panen padi pada akhir Bulan Maret dan mengalami puncak panen di Bulan April ini.

    “Hanya saja yang perlu diwaspadai saat ini karena cuaca hujan yang masih tinggi dan pengaruh angin, padi rawan roboh,” urainya.

    Terkait program DITO yang dipopulerkan sejak tahun 2021, disebutkan bahwa program ini dikenalkan kepada petani dengan cara pembuatan demplot atau lahan percontohan. Melalui demplot, petani dapat melihat sendiri hasil penggunaan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia.

    Disisi lain, supaya pertanian organik ini dapat diaplikasikan, melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pihaknya juga memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida hayati kepada kelompok tani yang ada di tiap desa.

    “Sekarang demplot sudah berjalan di semua kecamatan dan kesadaran petani untuk menggunakan pupuk organik juga meningkat,” bebernya. [ADV PKP/nm/ian]

  • Target Awal 2025, Pemkab Kediri Akan Mulai Bangun Pasar Ngadiluwih Bernuansa Wisata, Budaya, dan Modern

    Target Awal 2025, Pemkab Kediri Akan Mulai Bangun Pasar Ngadiluwih Bernuansa Wisata, Budaya, dan Modern

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri memiliki misi besar untuk memperbarui pasar-pasar tradisional di wilayah Bumi Panjalu. Pasar Ngadiluwih, yang pernah terbakar pada tahun 2022, kini menjadi prioritas utama untuk direvitalisasi. Proyek ini bertujuan untuk merubah tampilan pasar dengan menggabungkan elemen wisata, budaya, dan modernitas.

    Revitalisasi Pasar Ngadiluwih akan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan anggaran sekitar Rp30 miliar. Angka tersebut mencerminkan visi pasar yang akan dibangun dengan konsep tematik.

    Tutik Purwaningsih, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa konsep pembangunan Pasar Ngadiluwih merupakan visi dari Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.

    Visi ini mencakup pembangunan pasar tradisional yang menonjolkan kenyamanan dan unsur budaya lokal yang sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah di Kabupaten Kediri.

    Saat ini, pembangunan Pasar Ngadiluwih masih dalam tahap penilaian nilai bangunan pasar oleh tim penilai. Hal ini dikarenakan revitalisasi pasar direncanakan akan dilakukan melalui sistem lelang.

    “Kami sedang melakukan penilaian terhadap nilai aset pasar,” ujar Tutik.

    Revitalisasi Pasar Ngadiluwih akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu lelang penghancuran dan lelang pembangunan. Setiap tahap akan menggunakan satu tender.

    Oleh karena itu, pihaknya berharap pembongkaran pasar dapat selesai pada Oktober 2024. Jika segala sesuatu berjalan sesuai rencana, revitalisasi Pasar Ngadiluwih diharapkan telah memiliki tender pada akhir tahun 2024.

    “Kami menargetkan sudah ada kontrak pada bulan Maret (2025). Jika sesuai dengan jadwal, namun kami juga akan menyesuaikan dengan situasi yang ada,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala BPKAD Kabupaten Kediri, Erfin Fatoni, menambahkan bahwa aset pembongkaran Pasar Ngadiluwih saat ini masih dalam proses penilaian sebagai langkah awal untuk menentukan kondisi dan harga bangunan.

    Dalam proses lelang tersebut, Pemerintah Kabupaten Kediri bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang untuk memastikan kelancaran proses pembongkaran pasar yang berlokasi di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

    “Kami bertugas melakukan penilaian dengan melibatkan penilaian publik atau pemerintah,” kata Erfin.

    Erfin menjelaskan, penilaian aset pembongkaran nantinya akan dilakukan berdasarkan penilai publik atau menggunakan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), yang berfungsi sebagai wadah penilai dalam memberikan asumsi nilai mengenai jumlah rupiah aset.

    “Setelah itu, kami akan memberikan hasil penilaian kepada KPKNL Malang sebagai pejabat lelang untuk ditindaklanjuti melakukan lelang secara online,” ungkapnya.

    Saat ini, Pasar Ngadiluwih yang berlokasi di Jalan Tamtama, Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, telah dilakukan pembongkaran bangunan kios dan lapak. Hal ini dilakukan setelah seluruh pedagang berhasil dipindahkan ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) yang berlokasi tidak jauh di sebelah timur Pasar Ngadiluwih. [ADV PKP/nm/ian]

  • Ajukan Revitalisasi TPST, Pemkab Kediri Fokus Tingkatkan Pengolahan Sampah

    Ajukan Revitalisasi TPST, Pemkab Kediri Fokus Tingkatkan Pengolahan Sampah

    Kediri (beritajatim.com) – Setiap 22 April diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia. Pemerintah Kabupaten Kediri tengah mengajukan rencana revitalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Branggahan Kecamatan Ngadiluwih dan Sekoto Kecamatan Badas sebagai komitmen meningkatkan pengelohan sampah.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti melalui Kepala Bidang Pegelolaan Sampah dan Limbah B3 Arman Fuadi menerangkan, pemerintah daerah sejauh ini fokus meningkatkan pengelolaan sampah yaitu dengan memanfaatkan limbah sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.

    Upaya peningkatan tersebut ditandai kala Pemerintah Kabupaten Kediri tengah mengajukan kepada pemerintah pusat terkait revitalisasi TPST Branggahan dan rencana pembangunan TPST Sekoto. Dimana, kedua tempat tersebut didesain menjadi tempat pengolahan sampah di wilayah Kediri bagian selatan dan utara.

    Ajukan Revitalisasi TPST, Pemkab Kediri Fokus Tingkatkan Pengolahan Sampah

    “Solusi kami masih mengupayakan untuk minta pendanaan dari pemerintah pusat terkait revitalisasi TPST Branggahan dan rencana membangun TPST di Sekoto. Ini masih proses semua,” kata Arman.

    Arman mengatakan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berbeda konsep dengan keberadaan TPST. Jika TPA menjadi tempat pembuangan sampah, sedangkan TPST lebih diprioritaskan sebagai tempat pengolahan sampah.

    Rencana pembangunan TPST tersebut lantaran Kabupaten Kediri yang memiliki luas sekitar 1.563 km² masih membutuhkan tempat penampungan sampah. Mengingat volume penggunaan sampah masih terus mengalami peningkatan meski gencar dilakukan upaya edukasi.

    Diketahui, pengelolaan sampah di Kabupaten Kediri sejauh ini dilakukan oleh Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang tersebar di beberapa titik. Di antaranya melakukan pengolahan sampah menjadi kompos, memfilter resapan lindi TPA, serta pembakaran sampah.

    “Makanya kita usulkan untuk TPST Sekoto dan Branggahan, nanti ada teknologi pengolahan sampah. Yang jelas harapannya bisa mengolah dan mengurangi sampah di Kabupaten Kediri,” jelasnya.

    Sebagaimana Pemerintah Kabupaten Kediri terus menekankan edukasi kepada masyarakat. Ditandai Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana tatkala meninjau Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), yang menegaskan bahwa permasalahan sampah bukan hanya menjadi tanggungjawab petugas kebersihan, melainkan seluruh masyarakat Kabupaten Kediri.

    Karenanya, Arman berharap masyarakat bisa meningkatkan kesadaran akan permasalahan sampah. Sehingga juga berkontribusi dalam mengatasi volume sampah yang semakin meningkat. Termasuk meminimalisir penggunaan sampah plastik.

    “Masyarakat harus sadar dan peduli terhadap upaya-upaya pengurangan sampah di lingkungan masing-masing. Karena masalah penanganan sampah kewenangannya lebih ke pemerintah, kalau masyarakat bagaimana upaya mengurangi sampah,” tegasnya.

    Merespon hal itu, Mandor TPA Sekoto Iswanto menambahkan, sejauh ini pengelolaan sampah di TPA Sekoto masih terus berlangsung dengan menerapkan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Meliputi sampah organik seperti daun yang diolah melalui tahap pemotongan, pengeringan, penggilingan, pembusukan, fermentasi hingga menjadi komposting.

    Kemudian, pengolahan sampah berjenis kain dengan pembakaran melalui mesin eksalator, pembakaran ranting-ranting pohon, dan pengolahan melalui kolam lindi sebagai sistem penahanan yang dirancang untuk mengumpulkan resapan cairan dari lokasi TPA.

    “Dari 3R yang masuk ke sini sebagian sudah (diolah), tapi masih banyak yang belum terurai. Jadi tetap untuk ditumpuk, ditata, dipadatkan di sini (TPA),” pungkasnya.

    Adapun, TPA Sekoto baru di Kabupaten Kediri yang sejak 2021 diresmikan memiliki luas mencapai 4 hektare dan berkapasitas kurang lebih 525.000 m3 atau kubik. Dengan daya tampung yang besar, TPA Sekoto baru itu diharapkan mampu menampung sampah selama lebih kurang lima tahun sejak diresmikan. [ADV PKP/nm]

  • Bupati Kediri Ajak Warganya Sukseskan Pembangunan Infrastruktur

    Bupati Kediri Ajak Warganya Sukseskan Pembangunan Infrastruktur

    Kediri (beritajatim.com) – Pembangunan infrastruktur Kabupaten Kediri kian semakin melejit dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Karenanya, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengajak masyarakat untuk ikut menyukseskan pembangunan yang saat ini terus berlangsung.

    Melejitnya pembangunan tersebut ditandai dengan pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati tahap pertama yang menelan anggaran sekitar Rp149 miliar. Bangunan fisik stadion yang dibangun mulai tahun 2023 itu diperuntukkan sebagai kawasan multifungsi.

    “Kita membangun stadion ini melihat fungsional untuk menunjang konektivitas bahwa Kediri harus memiliki pusat kawasan olahraga dan bisnis dengan fasilitas yang ter standarisasi,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.

    Pembangunan infrastruktur juga disusul adanya peningkatan akses penunjang Bandara Internasional Dhoho Kediri. Di antaranya Jalan PB Sudirman, Jalan Jawa, Jalan Raya Kediri-Nganjuk, Jalan Tulungagung-Kediri melalui Kecamatan Mojo.

    Tak hanya itu, bupati berusia 31 tahun itu juga berhasil merevitalisasi Pasar Wates selama dua tahap pada 2022-2023. Bahkan, pasar yang menelan biaya sebesar Rp16 miliar tersebut akan menjadi percontohan bagi pasar lain. Baik dari unsur tematik, segi bangunan, digitalisasi pasar, maupun sarana pendukung.

    Oleh karena itu, Mas Dhito mengajak masyarakat untuk ikut mendukung dan mendoakan supaya pembangunan yang kian masih terus berlangsung dapat segera difungsikan. Hal itu terlihat kala Mas Dhito mengunggah ulang postingan yang mengarah pada pembangunan sarana publik oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. “Tahap 2 stadion – Jembatan Jongbiru – lanjut Pasar Ngadiluwih. Dungo dinungo,” tulis Mas Dhito, Kamis (18/4/2024) lalu.

    Sebagaimana diketahui, usai tahap pertama rampung, pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati akan dilanjutkan melalui tahap kedua dalam waktu dekat, lalu disusul tahap ketiga. Adapun pada tahap kedua direncanakan akan merampungkan sejumlah kekurangan pada tahap pertama.

    Meliputi pemasangan atap tribun yang didesain tertutup secara menyeluruh, pemasangan kursi menggunakan model single seat, lampu penerangan stadion, dan furniture seluruh ruangan stadion.

    Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Erfin Fatoni mengatakan, pembangunan stadion pada tahap kedua yang menelan anggaran Rp75 miliar itu akan dilanjutkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

    “Tinggal menunggu kementerian pusat. Kemungkinan di Bulan Mei-Juni paling cepat,” ungkapnya.

    Kemudian, selain stadion, Pasar Ngadiluwih menjadi target revitalisasi pasar tradisional berikutnya di Kabupaten Kediri, setelah Pasar Wates. Pasar yang sempat mengalami kebakaran itu akan didesain dengan mengusung konsep tematik.

    Berkaitan hal itu, lanjut Erfin, pihaknya menyebut perkembangan Pasar Ngadiluwih saat ini difokuskan untuk proses lelang pembongkaran pasar. Mengingat situasi pasar telah dikosongkan dari hiruk pikuk pedagang usai berhasil dipindahkan ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS).

    “Baru di awal tahun 2025 proses lelang untuk pembangunan pasar,” terangnya.

    Pun demikian, Pemerintah Kabupaten Kediri kini tengah membangun Jembatan Jongbiru sebagai akses pendukung non tol. menuju Bandara Internasional Dhoho Kediri. Pembangunan jembatan yang telah dimulai November 2023 itu ditargetkan rampung pada pertengahan 2024.

    Diketahui, progres pembangunan jembatan sepanjang 133 meter saat ini telah mencapai kurang lebih 75 persen. Dengan dibangunnya jembatan yang telah rusak sejak 2017 tersebut diharapkan mampu mengurai kemacetan, mempercepat mobilitas, serta memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya. [ADV PKP/nm/ian]

  • PDIP Buka Pendaftaran Cawabup Kediri Pendamping Mas Dhito, Mbak Dewi Terancam

    PDIP Buka Pendaftaran Cawabup Kediri Pendamping Mas Dhito, Mbak Dewi Terancam

    Kediri (beritajatim.com) – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri resmi membuka pendaftaran bakal calon Wali Bupati (Cawabul) Kediri untuk mendampingi Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dalam Pilkada 2024. Pendaftaran ini terbuka untuk umum, baik internal PDIP ataupun dari luar partai.

    Ketua DPC Murdi Hantoro mengatakan, pembukaan pendaftaran ini dilakukan untuk menindak lanjuti instruksi DPP PDI Perjuangan.

    “Dari hasil rapat internal disepakati kita membentuk tim penjaringan untuk membuka pendaftaran yang diketuai pak Tri Effendi. Penjaringan kita adakan mulai hari ini Sabtu 20 April hingga 4 Mei 2024,” terang Murdi Hantoro, pada Sabtu (20/4/2024).

    Masih kata Murdi Hantoro, pihaknya mempersilahkan para kandidat untuk mendaftarkan diri dalam pendaftaran ini. Para pendaftar akan diakomodir untuk diusulkan ke DPP PDI Perjuangan. “Terkait rekom dan seleksi untuk penjaringan semuanya menjadi kewenangan DPP. Jadi DPC ini peranya hanya menjaring,” ujarnya.

    Sebelumnya, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri memastikan untung mengusung kembali Mas Dhito dalam Pilkada 2024. Selain kader internal, putra Mensekab Pramono Anung Itu memiliki hasil survey yang tinggi dengan tingkat kepuasan publik mencapai 88 persen.

    “Tetap kita usulkan nanti kalau ada tambahan lagi, tambahan person yang daftar ya tetap kita usulkan. Tapi usulan itu tadi semuanya dilakukan bersamaan. Jadi sebelum tanggal 31 Mei 2024 nanti akan kita usulkan,” papar Murdi.

    “Kalau DPC kemarin kan internal kita mau mengusulkan Mas Bup, dengan pertimbangan hasil survey tingkat kepuasan masyarakat 88 persen. Disamping hasil survey kita mendapat laporan dari ranting dan anak ranting faktanya kinerja Mas Bup mendapat respon positif dari masyrakat,” tambahnya.

    PDI Perjuangan Kabupaten Kediri meraih 13 kursi parlemen dalam Pileg 2024. Artinya, partai berlambang banteng moncong putih itu sudah bisa mengusung calonnya sendiri. Namun begitu, Murdi Hantoro mengaku, PDIP tetap membuka diri untuk berkomunikasi dengan partai lain.

    “Sebenarnya sudah memenuhi syarat, tapi kita tetap ingin merangkul. Kita ingin membangun wilayah Kabupaten Kediri yang luas dengan permasalahan yang kompleks ini, kita tidak bisa bekerja sendirian harus bersama sama dengan gotong royong. Semakin banyak partai yang bergabung maka semakin bagus,” pungkasnya.

    Dengan mengusung kembali Mas Dhito dalam Pilbup Kediri, lalu bagaimana dengan nasib Dewi Maria Ulfa alias Mbak Dewi dan bagaimana peluang duet Mas Dhito dan Mbak Dewi jilid II? Murdi Hantoro mengaku, memberikan kewenangan kepada Mas Dhito untuk menentukan calon wakilnya. [nm/kun]

  • PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    Kediri (beritajatim.com) – PDI Perjuangan (PDIP) belum bisa memastikan duet Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dan Dewi Maria Ulfa (Mbak Dewi) jilid II dalam Pilkada Kediri 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Murdi Hantoro.

    “Untuk PDI Perjuangan yang jelas cabupnya atau AG 1. Masalah untuk wakilnya, itu nanti kita serahkan kepada Mas Bup. Siapa yang kira-kira akan mendampingi,” ujar Murdi Hantoro kepada beritajatim.com.

    Sebelumnya, PDIP Kabupaten Kediri telah membuka penjaringan bakal calon Bupati Kediri periode 2024-2029. Tetapi, satu-satunya partai yang bisa mengusung calonnya sendiri ini memastikan akan mendukung kembali Mas Dhito sebagai bakal calon petahana.

    Menurut Murdi Hantoro, PDIP hanya akan memberikan dukungannya untuk AG 1. Sedangkan wakilnya diserahkan kepada Mas Dhito. Tetapi, anggota DPRD Kabupaten Kediri kawakan ini memberikan masukan kepada Mas Dhito dalam memilih sosok pendamping yang ideal.

    “Yang mendampingi harus yang bisa bekerjasama. Kewenangan ini saya berikan kepada Mas Bup, kira-kira siapa yang diajak kerjasama. Si A dan si B kita tidak tahu. Terserah beliaunya, cocoknya dengan siapa,” tegas Murdi Hantoro.

    Meskipun PDIP bisa mencalonkan sendiri, namun Murdi Hantoro mengaku, partainya tidak menutup diri. PDIP terbuka untuk seluruh partai politik yang akan bekerjasama kembali di Pilbup Kediri November 2024 nanti.

    “Yang pertama, kita bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tidak menutup diri. Tetap membuka diri. Kita tetap lobi dengan partai lain,” papar dia.

    Perlu untuk diketahui, pasangan calon tunggal Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa memenangkan Pilkada Kediri 2020. Dari total suara sah 771.799, pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi memperoleh 590.644 suara, sementara kolom kosong dapat 181.155 suara.

    Pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi diusung oleh semua partai politik di Kediri. Mulai dari PDIP, PKB, partai NasDem, PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS dan PPP. Pasangan tersebut melawan kotak kosong karena semua parpol pemilik 50 kursi di DPRD Kabupaten Kediri sudah mengusungnya, dan tidak ada calon dari jalur perseorangan. [nm/beq]

  • Bos Rokok Jadi Sosok Penantang Mas Dhito di Pilkada Kediri

    Bos Rokok Jadi Sosok Penantang Mas Dhito di Pilkada Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Hanindhito Himawan Pramana alias Mas Dhito tampaknya akan mendapatkan lawan yang sepadan dalam Pilkada Kediri 2024. Ada sejumlah nama kandidat yang siap maju, salah satunya Deny Widyanarko, pemilik pabrik rokok Top Ten Tobacco.

    Belakangan ini baliho Deny Widyanarko bertebaran di pinggir jalan Kabupaten Kediri. Dalam baliho ucapan Selamat Idul Fitri 1445 H itu, Deny memakai jas warna hitam dan kemeja putih berpose dua tangan menyatu.

    Dalam baliho tersebut mengisyaratan dirinya bakal maju dalam bursa pemilihan Bupati Kediri dan Wakil Bupati Kediri 2024. Tagline dalam baliho berwarna hijau dengan beground Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri itu adalah ‘Menuju Kediri Hebat 2024’.

    Deny Widyanarko, bos Tajimas siap menantang Mas Dhito di Pilkada Kediri 2024

    Informasi yang dihimpun beritajatim.com menyebutkan, apabila Deny serius menantang Mas Dhito di Pilkada Kediri, pada November 2024 nanti. Pemilik pabrik yang memproduksi rokok Tajimas ini bahkan telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik.

    “Masih menata tim secara massive. Setelah itu, beliau akan berbicara ke publik,” ujar KD, salah satu tim Deny Widyanarko kepada beritajatim.com, pada Kamis (18/4/2024).

    Sebelumnya, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri dipastikan akan mendukung kembali Mas Dhito sebagai calon petahana dalam Pilkada Kediri 2024. Selain kader internal, hasil survey Bupati Kediri 2019-2024 itu juga tinggi.

    Tingkat kepuasan publik terhadap Mas Dhito mencapai 88 persen. Putra Menseskab Pramono Anung Wibowo itu juga dikenal masyarakat sebagai pemimpin yang sering turun ke bawah untuk menyerap aspirasi rakyat. [nm/but]

  • PDIP Buka Penjaringan Bacabup Kediri, Nasib Mas Dhito?

    PDIP Buka Penjaringan Bacabup Kediri, Nasib Mas Dhito?

    Kediri (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Kediri bersiap dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Salah satu persiapan yang dilakukan dengan membuka penjaringan Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kediri.

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro mengatakan, pembukaan penjaringan Bacabup Kediri ini untuk menindaklanjuti instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tentang persiapan Pilkada serentak 2024.

    Lalu bagaimana nasib Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito sebagai kader internal?

    “Untuk Pilkada Kediri, ada instruksi dari DPP untuk melakukan penjaringan pendaftaran bakal calon. Tetapi DPC PDIP Kabupaten Kediri yang jelas akan mengusulkan Mas Dhito kembali,” tegas Murdi Hantoro kepada beritajatim.com.

    Murdi Hantoro menambahkan, DPC PDIP Kabupaten Kediri memiliki beberapa pertimbangan dalam mengusulkan kembali Mas Dhito sebagai Bacabup. Selain kader internal, hasil survei putra Menseskab Pramono Anung Wibowo itu juga tinggi.

    “Berdasarkan hasil survei dan realita di lapangan, Mas Dhito itu kan tingkat kepuasan publiknya 88 persen. Dengan pertimbangan itu, dengan tingkat kepuasan masyarakat 88 persen, berarti kinerjanya bagus dan kita tidak salah ketika kita punya kader baik, dan kinerjanya bagus,” imbuh Murdi Hantoro.

    Selain itu, imbuh anggota DPRD Kabupaten Kediri itu, berdasarkan penilaian masyarakat Mas Dhito merupakan sosok kepala daerah yang sering turun ke bawah. Mas Dhito kerap menyerap aspirasi rakyatnya secara langsung. Salah satunya melalui program ‘Jumat Ngopi’.

    Meskipun sudah menjagokan Mas Dhito, namun kata Murdi, DPC PDIP Kabupaten Kediri tetap membuka penjaringan bacabup dan memberi kesempatan kepada calon lain untuk mendaftar. Tetapi, khusus nama Mas Dhito sebagai petahana, pihaknya akan melakukan konsultasi langsung dengan DPP PDIP agar mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

    “Instruksi DPP tetap kita laksanakan. Tapi DPC juga punya kewenangan untuk mengusulkan. Untuk keputusan ada di DPP. Kita hanya sebatas mengusulkan. Untuk Mas Dhito akan kita konsultasikan langsung dengan DPP dengan berbagai pertimbangan tersebut,” terangnya.

    Untuk diketahui, KPU Kabupaten Kediri telah melakukan berbagai persiapan dalam gelaran Pilkada 2024. Berdasarkan jadwal yang sudah disusun KPU, pendaftaran bacalon pada bulan Agustus 2024 nanti. [nm/beq]