Tag: Handoko

  • Hari Kelima Pencarian, Mukena dan Sandal Milik Azka Ditemukan di Dekat Watu Togok

    Hari Kelima Pencarian, Mukena dan Sandal Milik Azka Ditemukan di Dekat Watu Togok

    Liputan6.com, Gunungkidul – Memasuki hari kelima pencarian, tim gabungan yang dikoordinasikan Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I menemukan barang-barang milik Azka Nurfadillah, wisatawan asal Jakarta yang dilaporkan hilang di kawasan Pantai Siung, Tepus, Gunungkidul. Penemuan ini memberi harapan, meski keberadaan korban belum diketahui secara pasti.

    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I, Sunu Handoko Bayu Sagara, dalam laporan terbarunya menyampaikan perkembangan penting dari pencarian hari kelima, Kamis (31/7/2025).

    Dalam upaya pencarian tersebut, tim dibagi ke dalam lima satuan pencarian darat (Search and Rescue Unit/SRU) dan satu unit SRU drone. Pencarian dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan menyisir area-area yang memiliki potensi sebagai lokasi keberadaan korban.

    “SRU 5 darat yang melakukan penyisiran di bawah tebing menemukan mukena putih dan sandal kanan yang berada sekitar 100 meter di sebelah barat Watu Togok atau wilayah Sawahan. Barang tersebut sudah dikonfirmasi oleh pihak keluarga sebagai milik Azka,” kata Sunu dalam keterangannya yang diterima Liputan6.com, Kamis (31/7/2025).

    Tim lainnya menyisir area yang lebih luas di sepanjang perbukitan dan garis pantai. SRU 1 bergerak menyisir atas tebing ke arah timur menuju Bukit Pengilon. SRU 2 menyusuri kaki Gunung Batur dengan sepeda motor dan melanjutkan pencarian hingga ke puncak. SRU 3 menyisir arah barat hingga Pantai Nglambor, sementara SRU 4 bergerak dari arah Nglambor melalui jalur motor dan menyusuri tebing menuju Pantai Jogan.

    Di sisi lain, SRU drone mengudara untuk menyisir sisi bawah tebing, baik di sisi timur maupun barat, yang sulit dijangkau oleh tim darat. Meski demikian, hingga siang hari belum ditemukan tanda-tanda keberadaan Azka selain temuan mukena dan sandal.

    “Pencarian hari ini menghadapi kendala gelombang laut yang tinggi, yang menyulitkan akses ke beberapa titik pencarian terutama di bawah tebing dan garis pantai. Namun tim tetap berupaya maksimal,” ungkap Sunu.

    Operasi pencarian ini melibatkan sejumlah instansi dan unsur masyarakat, antara lain Polsek Tepus, Ditpolair Polda DIY Pos Sadeng, Basarnas, Senkom Mitra Polri, warga sekitar, serta relawan dari kalangan mahasiswa pencinta alam (Mapala).

     

     

  • Geger! Jasad Bayi Ditemukan dalam Karung Tertutup Dedaunan di Lubang Buaya Jaktim – Page 3

    Geger! Jasad Bayi Ditemukan dalam Karung Tertutup Dedaunan di Lubang Buaya Jaktim – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jasad bayi ditemukan terbungkus karung di sebuah kebun pisang di Jalan Sadar V, Lubang Buaya, Jakarta Timur pada Rabu (30/7/2025).

    Penemuan itu menghebohkan warga sekitar, bahkan ada dari mereka mengabadikan momen itu menggunakan kamera ponsel dan rekaman videonya viral di media sosial. Terlihat, karung berada di dekat tumpukan dedaunan dan gedebog pisang yang sudah mengering.

    Seorang pria berambut gondong dan berkamata memindahkan karung tersebut. Sambil direkam, pria itu membuka isi dari dalam karung. Betapa terkejutnya ia, di dalam karung ada mayat bayi.

    Terkait hal ini, Kanit Resrim Polsek Cipayung, Iptu Edy Handoko, membenarkan. Dia menjelaskan, jasad bayi pertama kali ditemukan warga yang curiga melihat karung berisi sesuatu yang mencurigakan.

    Dari dalam karung, tercium aroma menyengat yang berbeda dari sampah biasa. Ternyata benar, ada bayi yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.

    “Iya mungkin bau apa nih, kayaknya beda bau sampah sama ini (jenazah) beda ya. Lanjut manggil dari Binmas, ke Polsek. Setelah dicek itu betul (bayi), tapi sudah dibungkus karung,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).

     

  • Kondisi Mayat Bayi dalam Karung di Jaktim: Membusuk dan Dikerumuni Lalat

    Kondisi Mayat Bayi dalam Karung di Jaktim: Membusuk dan Dikerumuni Lalat

    Jakarta

    Polisi mengungkap kondisi mayat bayi dalam karung saat ditemukan di area perkebunan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim). Kondisinya sudah dalam keadaan berwarna biru lebam namun belum membusuk.

    Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Edy Handoko mengatakan, jenazah diperkirakan sudah lebih dari satu hari. Hal itu diungkap usai melihat kondisi saat ditemukan.

    “Belum membusuk, cuma sudah biru-biru dibungkus (saat ditemukan). Iya insyaallah itu betul (lebih dari sehari). Kalau bayi baru lahir kelihatan ya, ini sudah biru,” kata Edy, Kamis (31/7/2025).

    Jenazah itu sendiri pertama kali ditemukan oleh warga yang curiga dengan aroma di sekitar lokasi. Sebab aromanya berbeda dengan sampah.

    “Iya mungkin bau apa nih, kayaknya beda bau sampah sama ini (jenazah) beda ya,” tuturnya.

    Sebelumnya, sesosok mayat bayi ditemukan di area perkebunan kawasan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim). Jasad bayi ditemukan dalam kondisi terbungkus karung.

    “Penemuannya, jadi masyarakat itu melihat bungkusan yang dicurigai, lanjut manggil Binmas, ke Polsek. Setelah dicek, itu betul (bayi), tapi sudah dibungkus karung,” kata Edy.

    Seorang warga membungkus tangannya dengan plastik putih membuka karung itu dengan hati-hati. Disaksikan oleh warga, dia mencoba memastikan isi karung tersebut.

    “Saya dikasih kepercayaan oleh Pak RT untuk membuka ini ya. Nih saya buka ya,” ujar pria berkaus putih.

    “Astgafirullah,” ujar pria tersebut setelah melihat karung tersebut ternyata berisi mayat bayi.

    “Tuh kan,” timpal warga yang menyaksikan saat karung itu dibuka.

    (rdh/mea)

  • Polisi telusuri CCTV buru pembuang jasad bayi dalam karung di Cipayung

    Polisi telusuri CCTV buru pembuang jasad bayi dalam karung di Cipayung

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) untuk mengungkap pelaku yang membuang jasad bayi dalam karung di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (30/7) sore.

    “Pelaku belum (diketahui), masih kita cari dari CCTV siapa yang membuang. Semalam kita cari dan cek CCTV di lokasi,” kata Kanitreskrim Polsek Cipayung Iptu Edy Handoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Edy menyebut, pihak kepolisian masih mencari titik terang pelaku dari keterangan beberapa warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

    “Petunjuk-petunjuknya dari warga, barangkali tahu pakai motor apa atau orang mencurigakan. Insya Allah nanti ada titik terang,” ujar Edy.

    Penemuan jasad bayi tersebut berawal dari laporan warga yang mencurigai bau menyengat dari sebuah bungkusan di lokasi tersebut.

    “Warga awalnya melihat bungkusan yang dicurigai, kaya bau tapi kan beda bau sampah sama jasad, lalu melapor ke petugas Bhabinkamtibmas, ke Polsek. Setelah dicek, ternyata isinya jasad bayi dalam karung,” jelas Edy.

    Saat ditemukan, kondisi bayi belum membusuk, namun kulitnya telah membiru. Hal itu menandakan bahwa bayi tersebut diduga telah meninggal lebih dari satu hari.

    Jenis kelamin bayi juga belum dapat dipastikan karena jasad langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kalau bayi baru lahir kelihatan ya, ini sudah biru. Kami tidak membuka bungkusan, langsung kami bawa ke RS Polri untuk identifikasi,” ucap Edy.

    Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati dan mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait agar segera melapor.

    Sebelumnya, Sekretaris RT 06/RW 06 Kuswantoro (52) mengatakan ada ada dua orang tak dikenal yang sempat terlihat masuk ke area pemakaman beberapa waktu sebelum ditemukan jasad bayi di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (30/7) sore.

    “Belum ada yang dicurigai, tapi memang ada laporan dari warga katanya dua orang masuk ke lokasi pemakaman. Area itu buntu, pas keluar mereka ditegur warga, tapi jawabnya cuma ‘dari dalam’ lalu pergi,” katanya.

    Kuswantoro mengatakan, dirinya mendapat laporan dari warga sekitar pukul 17.30 WIB terkait dugaan penemuan bayi.

    Selain itu, lokasi penemuan berada di area kebun yang juga menjadi bagian dari lahan pemakaman keluarga milik warga.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, 11 WNA China ditangkap hingga jasad bayi di Jaktim

    Kriminal kemarin, 11 WNA China ditangkap hingga jasad bayi di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal dan keamanan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Rabu (30/7) yang masih menarik dibaca kembali mulai dari 11 Warga Negara Asing (WNA) China ditangkap hingga warga menemukan jasad bayi yang terbungkus karung di kebun pisang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    11 WNA China jadikan rumah di Jaksel tempat penyamaran polisi Wuhan

    Kepolisian menangkap 11 warga negara asing (WNA) asal China yang menjadikan rumah di Jalan Pertanian Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyamaran seolah-olah polisi Distrik Wuhan lewat media daring.

    “Ditangkapnya 11 orang warga negara asing yang diduga atau dicurigai telah melakukan tindak pidana penipuan melalui media elektronik atau ‘online scam’,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly dalam konferensi pers di Cilandak Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Aksi premanisme bersenjata tajam kembali terjadi di Cengkareng Jakbar

    Lima preman kembali memalak seorang sopir dengan modus pengancaman menggunakan senjata tajam di samping Tol Rawa Buaya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu dini hari.

    Dalam video viral, pelaku memaksa sopir untuk menepikan kendaraannya. Sebagian pelaku sontak memarkirkan dua unit sepeda motor di depan mobil korban, sehingga korban tidak bisa ke mana-mana.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Jenazah di plafon pabrik obat Pulogadung adalah seorang teknisi

    Jenazah pria pada plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (29/7) adalah salah seorang teknisi pada perusahaan itu.

    “Terkait penemuan jenazah pada pabrik obat di Jalan Pulomas Selatan, Pulogadung itu, korban bernama Rastono (37), seorang teknisi yang bekerja di perusahaan tersebut,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi tangkap WNA penyelundup sabu di kaleng camilan di Jakut

    Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang warga negara asing (WNA) asal Pakistan berinisial MAI (41) yang menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 577 gram di kaleng camilan di Jakarta Utara.

    “Modusnya, sabu disimpan dalam kapsul besar dan disembunyikan di dalam dua kaleng bekas camilan keripik kentang,” kata Kepala Unit (Kanit) 3 Subdirektorat​ ​​​​​​3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKP Abdul Muchzin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Warga temukan jasad bayi dalam karung di pohon pisang di Lubang Buaya

    Warga menemukan jasad bayi yang terbungkus karung di kebun pisang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu sore.

    Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal Polsek Cipayung Iptu Edi Handoko membenarkan adanya peristiwa tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga temukan jasad bayi dalam karung di pohon pisang di Lubang Buaya

    Warga temukan jasad bayi dalam karung di pohon pisang di Lubang Buaya

    Jakarta (ANTARA) – Warga menemukan jasad bayi yang terbungkus karung di kebun pisang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu sore.

    Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal Polsek Cipayung Iptu Edi Handoko membenarkan adanya peristiwa tersebut.

    “Sudah ada empat saksi yang kami periksa terkait penemuan jasad bayi itu,” kata Edi saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Sebuah video viral di sosial media (medsos) menunjukkan penemuan jasad bayi yang terbungkus karung di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu sore.

    Kejadian ini terekam dalam video yang kemudian viral di akun Instagram @info_lubang_buaya. Tampak seorang warga membuka karung yang tergeletak di bawah pohon pisang.

    Warga terkejut saat mengetahui isi karung tersebut jasad bayi yang diduga sudah meninggal dunia.

    “Telah ditemukan sesosok mayat bayi terbungkus karung di sebuah kebun di bawah pohon pisang di Jalan Sadar V Lubang Buaya, sekira pukul 17.30 WIB,” tulis keterangan dalam video yang diunggah info_lubang_buaya.

    Warga belum bisa mengetahui jenis kelamin bayi karena posisinya tengkurap. Menurut informasi dari warga, karung berisi bayi itu sudah berada di lokasi selama dua hari.

    Menurut informasi mayat bayi dalam karung tersebut sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) selama dua hari.

    “Warga sekitar yang mengetahui ada bungkusan karung tidak mencurigai, namun setelah dua hari warga penasaran karena di sekitar karung dikerubungi lalat dan bau menyengat,” lanjut keterangan dalam video tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Live Now! Polusi Udara Bikin Kantong Bolong, Begini Gambarannya

    Live Now! Polusi Udara Bikin Kantong Bolong, Begini Gambarannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tingginya konsentrasi polutan di udara berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kasus penyakit pernapasan, beban layanan kesehatan, hingga penurunan produktivitas tenaga kerja.  Hal ini pun berdampak pada perekonomian yang dapat menyebabkan kerugian produktivitas, meningkatnya beban anggaran publik untuk pelayanan kesehatan, menurunnya kualitas hidup, serta berdampak pada daya saing wilayah.
    Menghadapi kondisi tersebut, CNBC Indonesia menggelar forum terbuka yang tidak hanya mengangkat isu ini ke permukaan, tetapi juga menghadirkan solusi nyata dan kolaboratif melalui Merdeka Polusi dengan tema “Solusi Menekan Biaya Ekonomi Dampak Polusi Udara”. Acara ini akan berlangsung pada Rabu, 30 Juli 2025, pukul 15.00-16.30 WIB.

    Rencananya, acara Merdeka Polusi ini akan dibuka dengan keynote speech dari Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Kemudian, dilanjutkan dengan sesi panel diskusi bertema “Implikasi Polusi Udara, Terhadap Ekonomi Daerah,”.

    Adapun panel diskusi tersebut akan diisi oleh berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya. Di antaranya adalah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup Rasio Ridho Sani, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, serta Co-Founder & CEO Pagatan Usaha Makmur, Rio Christiawan.

    Lebih jauh, Gubernur DKI Jakarta akan berbicara soal polusi udara di daerahnya masing-masing. Kemudian, KLH dan BRIN akan membahas soal target dan langkah strategis pemerintah dalam menekan polusi. Tak ketinggalan, Pagatan Usaha Makmur akan menjelaskan solusi-solusi terkait dekarbonisasi dari sisi pengusaha swasta.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Misteri Hilangnya Azka Usai Datangi Watu Togok Pantai Siung

    Misteri Hilangnya Azka Usai Datangi Watu Togok Pantai Siung

    Liputan6.com, Jakarta Senja di pantai selatan Yogyakarta menyambut kedatangan wanita bertubuh langsing. Usai memarkirkan sepeda motor, dia menuju pantai. Jam menunjukkan pukul 17.30 WIB. Langit berubah gelap. Dia lantas menyewa sebuah tenda berwarna biru untuk bermalam di bibir Pantai Siung.

    Wanita tersebut bernama Azka Nurfadillah. Kamis tanggal 27, dia sendirian datang ke pantai yang terkenal dengan jalur panjat tebingnya itu.

    Di kalangan pelancong, Pantai Siung ibarat surga tersembunyi di balik bukit kapur dan hamparan pohon jati. Lokasinya terpencil, namun hamparan pasir putih dan suara deburan ombak selalu setia menyambut siapa saja yang datang, termasuk Azka.

    Di Pantai Siung terdapat 250 jalur panjat tebing berstandar internasional. Selain itu semua, satu lagi menjadi magnet kuat Pantai Siung adalah Watu Togok.

    Watu dalam bahasa Indonesia berarti batu. Bentuknya tinggi menjulang. Lokasi berada di antara batuan karang. Tidak mudah untuk ke sana. Selain jalan terjal, juga hanya bisa dilakukan saat air laut surut.

    Watu Togok ini juga yang bikin Azka penasaran. Berbekal video, Azka mulai mencari tahu jalur menuju Watu Togok kepada tim SAR. Namun tim SAR mengingatkan agar Azka mengurunkan niatnya.

    “Lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” kata Koordinator SAR Satlinmas Korwil I Yogyakarta Sunu Handoko Bayu Sagara, Selasa (29/7).

    Bukannya balik kanan, Azka tetap nekat. Siang pukul 13.00 WIB, tim SAR menerima laporan dari seorang nelayan. Azka terlacak berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung.

    Tanpa menunggu waktu, tim SAR segera menuju lokasi menjemput korban dan membawa kembali ke pantai.

    Hari berganti, Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, Azka sudah tidak ada di tenda.

    Minggu tanggal 27 Juli 2025, tim SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa sepeda motor yang dikendarai Azka masih berada di parkiran.

  • Kronologi Wanita Asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Sempat Nekat ke Watu Togok

    Kronologi Wanita Asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Sempat Nekat ke Watu Togok

    Liputan6.com, Jakarta Azka Nurfadillah, perempuan berusia 28 tahun asal Pondok Ranggon, Jakarta Timur, dilaporkan hilang di kawasan Pantai Siung, Tepus, Gunungkidul, Sabtu (26/7). Keberadaan Azka masih misterius. Proses pencarian dilakukan oleh tim gabungan.

    Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I, Sunu Handoko menjelaskan bahwa pencarian dilakukan setelah pihaknya menerima laporan kehilangan dari petugas parkir dan hasil pengecekan identitas kendaraan di lokasi.

    Azka diketahui pertama kali tiba di Pantai Siung pada Kamis (24/7), sekira pukul 17.30 WIB. Dia menyewa tenda untuk berkemah.

    Keesokan harinya, Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB, yang bersangkutan datang ke pos SAR menanyakan jalan menuju Watu Togok sambil menunjukkan video dari HP-nya.

    “Kami sudah mengimbau agar tidak ke sana karena lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” ujar Sunu.

    Sekira pukul 13.00 WIB, pihaknya menerima laporan dari seorang nelayan bahwa ada perempuan berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung. Tim SAR segera menuju lokasi tersebut dan berhasil menemukan korban.

    “Kami sempat menemuinya, memberikan imbauan dan mengajak kembali ke pantai. Saat itu, dia menuruti dan kembali ke tenda,” jelasnya.

    Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, pemilik tenda membongkar perlengkapan karena masa sewa telah habis, dan korban sudah tidak terlihat.

    Minggu, 27 Juli 2025, pihak SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa terdapat sepeda motor Honda Vario 160 yang sejak Kamis belum diambil pemiliknya.

    “Kami lakukan pengecekan dan ternyata benar itu kendaraan milik Azka. Di atas motor ada helm dan tas. Motor tidak dikunci setang dan kuncinya masih menempel,” beber Sunu.

    Setelah koordinasi dengan Polsek Tepus, dilakukan pemeriksaan isi tas dan ditemukan dompet berisi SIM, satu unit HP, pakaian dan barang-barang pribadi lainnya milik korban. Menyikapi hal itu, Tim SAR segera menyisir kembali kawasan Watu Togok, baik melalui jalur darat maupun menggunakan drone.

    “Korban belum berhasil kami temukan. Kami akan terus melanjutkan pencarian dengan dukungan personel gabungan dari AL Pos Sadeng, Koramil Tepus, Polsek Tepus, Polair Polres Gunungkidul, serta warga setempat,” tuturnya.

    Dia menambahkan, kondisi medan pencarian sangat sulit karena Watu Togok merupakan kawasan terjal dan tersembunyi. Meski demikian, upaya penyisiran tetap dilakukan secara maksimal.

    “Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan korban atau melihat hal mencurigakan di sekitar lokasi agar segera menghubungi posko SAR atau aparat setempat,” pungkasnya.

  • Situasi di Talaud-Halmahera Utara Usai Peringatan Tsunami: Sekolah Diliburkan dan Warga Dievakuasi – Page 3

    Situasi di Talaud-Halmahera Utara Usai Peringatan Tsunami: Sekolah Diliburkan dan Warga Dievakuasi – Page 3

    Kepala BPBD Provinsi Gorontalo, Bambang Tri Handoko mengatakan, pihaknya langsung melakukan identifikasi setelah mendapatkan peringatan dini tsunami imbas gempa magnitudo 8,7 di Rusia.

    BPBD Gorontalo juga langsung berkoordinasi dengan kepala daerah serta mengeluarkan imbauan kepada warga agar tidak panik.

    “Kami turun langsung ke enam kelurahan yang ada di pesisir. Mengimbau masyarakat jangan panik. Tadi seakan-akan masyarakat panik. Sampai saat ini memberikan edukasi dan pengertian serta imbauan,” ujarnya.

    “Untuk tindak lanjut, kami menunggu satu atau dua jam sebelum batas sore nanti,” sambungnya.

    Sementara Kepala Pelaksana BPBD Maluku Utara, Fehby Alting mengaku, sudah mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi tsunami di wilayahnya.

    “Kami mengeluarkan peringatan dini di seluruh wilayah provinsi. Karena kami semua di pesisir. Berkoordinasi dengan forkopimda dan meminta masyarakat jangan panik. Kami lakukan edukasi. Semoga tsunami tidak terjadi,” jelasnya.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Halmahera Utara, Heny Tonga menambahkan, pihaknya sudah mengeluarkan imbauan kepada warga untuk mengantisipasi tsunami. Imbauan itu disebarkan lewat media sosial hingga kepala daerah.

    Dia mencatat, ada 13 kecamatan di pesisir pantai Halmahera Utara. Total warga yang bermukim di lokasi itu sebanyak 20.700 jiwa.

    “Kita bisa pastikan informasi ini tersampaikan kepada 13 camat dan 120-an kepala desa di pesisir pantai tersebut. Mereka sudah siap siaga bila ada hal di luar kemampuan kita BPBD terkait logistik. Saat ini tetap waspada,” kata Heny Tonga.