Tag: Hakim Sisworo

  • Keluhan Pedagang Soal Lantai 2 Pasar Legi Kota Blitar Tetap Sepi, ini Langkah Disperindag dan DPRD

    Keluhan Pedagang Soal Lantai 2 Pasar Legi Kota Blitar Tetap Sepi, ini Langkah Disperindag dan DPRD

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Pedagang lantai 2 Pasar Legi Kota Blitar tetap mengeluh sampai sekarang kondisi pasar sangat sepi. 

    Keluhan para pedagang itu disampaikan kepada Disperindag Kota Blitar dan Komisi II DPRD Kota Blitar saat melihat kondisi pedagang di lantai 2 Pasar Legi, Kamis (16/1/2025). 

    Salah satu pedagang, Sukarti mengatakan sampai sekarang banyak kios pedagang di lantai 2 yang tutup. 

    Kondisi itu, kata Sukarti, semakin membuat pasar tambah sepi. 

    “Sejak selesai dibangun sampai sekarang kondisi lantai 2 Pasar Legi sepi. Banyak kios yang tutup,” kata Sukarti. 

    Sukarti berharap para pedagang segera berjualan lagi agar pasar kembali ramai. 

    “Kalau saya tiap hari tetap buka. Kadang ada pembeli, kadang ya tidak ada sama sekali. Tapi saya tetap buka,” ujar pedagang pakaian itu. 

    Pedagang lain, Sarjono mengatakan awal bangunan lantai 2 diresmikan pada 2022, masih banyak pedagang yang berjualan. 

    Otomatis, pembeli juga ada yang naik ke lantai 2 Pasar Legi. 

    Namun, memasuki tahun kedua dan tahun ketiga, pembeli yang naik ke lantai 2 semakin sepi. 

    Akhirnya, para pedagang juga banyak yang tutup tidak berjualan. 

    “Disperindag sempat menertibkan para pedagang agar berjualan lagi. Tapi tetap saja banyak yang tutup. Kalau pedagang berjualan lagi, pasar bisa ramai,” katanya. 

    Kepala Disperindag Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan terus berupaya meramaikan lantai 2 Pasar Legi. 

    Disperindag berencana membuka pusat oleh-oleh khas Blitar di lantai 2 Pasar Legi. 

    Disperindag juga menggandeng komunitas pelaku usaha anak muda yang melek dengan teknologi. 

    Komunitas pelaku usaha anak muda ini diminta mengajari pedagang berjualan secara online di media sosial.

    “Rencananya, bulan puasa ini ada Bazar Ramadan di Pasar Legi. Pelaku usaha yang ingin ikut Bazar Ramadan kami masukkan di Pasar Legi,” ujarnya. 

    Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluyo kondisi Pasar Legi pasca terbakar pada 2016 sampai sekarang memang sepi. 

    Komisi II menerima beberapa usulan dan masukan dari para pedagang terkait persoalan di Pasar Legi. 

    Pedagang mengeluh kondisi pasar sepi karena sekarang marak berjualan secara online. 

    Pedagang berharap pemerintah memberikan fasilitas kepada para pedagang agar bisa berjualan secara online. 

    “Soal itu, dari Disperindag akan menggandeng anak muda yang paham IT untuk mengajari pedagang berjualan online,” katanya. 

    Lalu, pedagang juga menginginkan ada spot di lantai 2 Pasar Legi yang bisa menarik pengunjung datang. 

    Soal itu, Komisi II meminta Disperindag membuat spot yang bisa digunakan untuk foto-foto di lantai 2 Pasar Legi. 

    “Kami berharap di lantai 2 pasar diberi spot yang menarik untuk anak muda. Meski awalnya, anak-anak muda hanya datang untuk foto-foto, nanti lama-lama juga tertarik beli dagangan,” katanya. 

    Pedagang juga mengeluhkan soal modal. Karena, selama kondisi pasar sepi, modal para pedagang sudah habis. 

    “Untuk modal, kami tawarkan solusi pinjaman di Bank Kota Blitar. Pedagang bisa pinjam modal tanpa anggunan hanya menggunakan hak guna kios sebagai jaminan. Mereka bisa mengajukan pinjaman modal mulai Rp 10 juta-Rp 15 juta per kios,” ujarnya. 

  • Siapkan Dana Rp400 Juta, Pemkot Blitar Bakal Gelar Bazar Jadoel 2024

    Siapkan Dana Rp400 Juta, Pemkot Blitar Bakal Gelar Bazar Jadoel 2024

    Blitar (beritajatim.com) – Pemkot (Pemerintah Kota) Blitar akan menggelar event Bazar Blitar Jadoel. Tak tanggung-tanggung Pemkot Blitar mengalokasikan dana sebesar Rp400 juta.

    Rencananya, Bazar Jadoel ini digelar pada Juni mendatang. Bazar Jadoel sendiri merupakan event tahunan yang sudah biasa digelar oleh Pemkot Blitar.

    “Bazar Blitar Jadoel rencana digelar 7 sampai 11 Juni 2024. Selama itu ada rangkaian kegiatan lain yang juga digelar,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo, Kamis (9/5/2024).

    Konsep bazar Blitar jadoel tahun ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Peserta dari berbagai lintas organisasi, pelaku UMKM, hingga instansi vertikal akan turut meramaikan.

    “Peserta acara tetap berasal dari berbagai lapisan, mulai lintas OPD, para pegiat seni, organisasi masyarakat, pelaku UMKM, dan instansi vertikal,” terangnya.

    Bedanya pada edisi kali ini, bazar jadul akan melibatkan pelajar dan guru tingkat SD serta SMP dalam lomba desain batik seragam sekolah. Selain itu, akan ada parade band yang diikuti oleh pelajar dari tingkat SMP hingga SMA.

    Meski anggarannya terbatas, Pemkot Blitar berusaha memanfaatkannya seoptimal mungkin. “Dengan anggaran tersebut, tentunya masih kurang. Kami akan mengupayakan kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan sponsor,” ungkap Hakim.

    Bazar jadoel tahun ini menjadi bagian dari beberapa kegiatan besar lainnya, seperti festival batik, Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2024 se-Jawa Timur (Jatim), dan Hari Kesatuan Gerak PKK se-Jatim 2023. Semua kegiatan dipusatkan di Alun-alun Kota Blitar.

    Sebagai salah satu event besar di Bumi Bung Karno, Bazar Blitar selalu berhasil menyedot antusiasme pengunjung. Selama lima hari, alun-alun Kota Blitar akan menjadi tempat pameran produk-produk UMKM dan penampilan seni dan budaya yang menghibur.

    Diharapkan, bazar tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

    “Kami berharap Bazar Blitar Jadoel tahun ini dapat menjadi momentum yang berharga bagi kemajuan ekonomi lokal dan juga sebagai wadah untuk mempromosikan budaya dan seni tradisional. Dengan dukungan dan partisipasi semua pihak, kami yakin acara ini akan sukses besar dan meninggalkan kesan positif bagi semua yang terlibat serta pengunjung yang hadir,” tutupnya. [owi/suf]

  • Kios Dijadikan Tempat Jual Miras, Ini Kata Disperindag Kota Blitar

    Kios Dijadikan Tempat Jual Miras, Ini Kata Disperindag Kota Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Salah satu kios di Pusat Kuliner jalan A. Yani Kota Blitar dijadikan tempat berjualan minuman keras (miras). Dalam kios tersebut ditemukan puluhan botol arak siap edar.

    Temuan ini tentu menjadi tamparan bagi Pemerintah Kota Blitar. Pasalnya lokasi yang dijadikan tempat berjualan minuman keras ilegal itu adalah milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar.

    Bagaimana bisa tempat yang sejatinya diperuntukkan bagi PKL, justru disewa oleh seseorang untuk digunakan berjualan miras. Mirisnya lagi usaha haram ini sudah beroperasi selama kurang lebih 1 tahun di Pusat Kuliner.

    Disperindag Kota Blitar pun angkat bicara terkait hal itu. Menurutnya sang penyewa selama berbohong kepada Disperindag.

    “Kan izinnya dulu warung kopi, kami juga tidak paham kenapa dijadikan tempat berjualan miras,” kata Hakim Sisworo, Kepala Disperindag Kota Blitar, Kamis (14/03/24).

    Menurut Disperindag Kota Blitar saat mengajukan izin sewa, sang pemilik usaha mengatakan bakal berjualan kopi. Namun seiring berjalannya waktu kios tersebut justru digunakan untuk berjualan minuman keras.

    Ditanya soal sudah berapa lama kios itu beralih fungsi dari warung kopi menjadi tempat berjualan miras, Disperindag Kota Blitar mengaku belum mengetahui pasti soal hal itu. Pihaknya justru mempertanyakan kinerja Satpol PP selama ini.

    “Soal itu ya tanyakan ke Satpol PP, kemana aja selama ini kog baru sekarang ditindak,” tegasnya.

    Disperindag Kota Blitar pun mengaku tidak akan tinggal diam atas temuan itu. Pihaknya juga akan memberikan sanksi untuk pemilik usaha arak jowo yang berjualan di Pusat Kuliner tersebut.

    “Yang jelas Mirasnya kan sudah disita,” imbuhnya.

    Temuan ini tentu menjadi tamparan untuk Pemkot Blitar. Bagaimana bisa usaha minuman keras ilegal beroperasi di tempat yang merupakan milik pemerintah daerah. Bukan hanya itu, lokasi pusat kuliner ini sebenarnya juga berada persis di depan Dinas PUPR.

    Apakah benar para petugas dan aparatur Pemkot Blitar tidak mengetahui praktik jual beli miras ini. Atau mereka justru sengaja membiarkan usaha ini berjalan begitu saja.

    “Yang jelas izinnya dulu warung kopi bukan seperti itu,” pungkasnya. [owi/aje]

  • Ini Lokasi Pasar Takjil Ramadhan 2024 di Kota Blitar, Salah Satunya di Makam Bung Karno

    Ini Lokasi Pasar Takjil Ramadhan 2024 di Kota Blitar, Salah Satunya di Makam Bung Karno

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Blitar kembali menggelar pasar takjil pada bulan Ramadhan tahun 2024 ini. Ada sejumlah tempat yang telah terdaftar bakal mengadakan pasar Takjil Ramadhan 2024 ini.

    Lokasi pertama yakni ada di Jalan Kenanga Kota Blitar atau berada di sebelah timur Kantor Wali Kota Blitar. Di lokasi pasar takjil Jalan Kenanga ini, total ada 150 an pedagang kuliner yang berjualan.

    Berbagai kuliner tradisional hingga modern pun bisa ditemui warga di pasar takjil Jalan Kenanga Kota Blitar ini.

    “Untuk pasar takjil, akan kami gelar di Jalan kenanga atau timur kantor Wali Kota Blitar, pasar takjil ini akan digelar mulai hari pertama Ramadhan,” kata Hakim Sisworo, Kepala Disperindag Kota Blitar, Senin (11/03/24).

    Lokasi kedua yakni berada di City Walk Makam Bung Karno Kota Blitar. Di sepanjang City Walk Makam Bung Karno Kota Blitar ini akan ada puluhan pedagang makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

    Warga yang ingin mencari takjil berbuka puasa pun bisa datang langsung ke City Walk Makam Bung Karno Kota Blitar. Selain bisa berburu kuliner, warga juga bisa bersantai di kursi-kursi area makam Bung Karno sembari menunggu waktu Shalat Tarawih tiba.

    Lokasi pasar takjil ini pun juga cocok dijadikan sebagai tempat ngabuburit sembari menunggu waktu berbuka puasa.

    “Yang kedua itu ada city walk Makam Bung Karno Kota Blitar, disana juga banyak pedagang kuliner yang berjualan takjil berbuka puasa,” tegasnya.

    Selain itu masih ada sejumlah pasar takjil yang berada di hampir setiap kecamatan. Pemkot Blitar sendiri memang mempersilahkan warga untuk menggelar pasar takjil asal menaati semua peraturan dan tidak mengganggu lalu lintas.

    “Masih banyak lagi yang memberi tahu kalau mau mengadakan pasar takjil,” tutupnya.

    Selama 3 tahun terakhir ini pasar takjil di Kota Blitar memang diadakan di Jalan Kenanga dan jalan Mastrip. Lokasi tersebut sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di mana peser takjil digelar di Jalan Ahmad Yani Kota Blitar.

    Pengalihan lokasi pasar takjil ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kemacetan saat menjelang buka puasa. Hasil evaluasi Pemkot Blitar menyebutkan bahwa pelaksanaan pasar takjil di Jalan Ahmad Yani menyebabkan terjadinya kemacetan saat sore menjelang buka puasa. (owi/ted)