Tag: Hadi Wahyudi

  • 2 Korban Terakhir Banjir Bandang di Deli Serdang Ditemukan Tewas   
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        6 Desember 2024

    2 Korban Terakhir Banjir Bandang di Deli Serdang Ditemukan Tewas Medan 6 Desember 2024

    2 Korban Terakhir Banjir Bandang di Deli Serdang Ditemukan Tewas
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Tim SAR
    gabungan berhasil menemukan dua korban terakhir dari
    bencana banjir bandang
    yang melanda Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten
    Deli Serdang
    , Sumatera Utara, pada Jumat (6/12/2024).
    Dengan ditemukannya kedua jenazah tersebut, total korban tewas akibat bencana ini menjadi enam orang.
    Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan di lokasi longsor yang curam dengan kemiringan mencapai 70 derajat dan dipenuhi material batu tajam.
    Dalam upaya pencarian, tim juga menggunakan anjing pelacak bernama Trusco.
    “Sekira pukul 13.30 WIB, korban pertama, Budi Utama Simanjuntak (30), ditemukan di aliran sungai sejauh 3 kilometer dari lokasi pencarian utama. Korban langsung dievakuasi menuju RS Bhayangkara Medan,” ujar Hadi dalam keterangan tertulisnya.
    Selanjutnya, pada pukul 16.00 WIB,
    tim SAR
    menemukan korban kedua, Gerge Barus (40), dalam kondisi tertimpa batu besar.
    “Untuk evakuasi korban kedua, masih menunggu alat berat untuk memindahkan material longsor,” tambah Hadi.
    Bencana banjir bandang
    dan longsor di Desa Martelu terjadi pada Sabtu (23/11/2024) malam, yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, sebelumnya mengungkapkan identitas korban yang meninggal akibat bencana ini, antara lain Kartini Sitepu (65), Elsie Nadinda (3), Serta Ginting (81), dan Perdamenta (35).
    Proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan untuk memastikan tidak ada korban lain yang terlewat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Mobil Tertimpa Longsor di Sibolangit, Bus Wisata Masuk Jurang

    8 Mobil Tertimpa Longsor di Sibolangit, Bus Wisata Masuk Jurang

    Jakarta

    Sejumlah kendaraan tertimpa longsor yang terjadi di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Sejauh ini, ada delapan mobil yang teridentifikasi tertimpa longsor.

    “Yang teridentifikasi delapan unit,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi dilansir detikSumut, Jumat (29/11/2024).

    Hadi memerinci mobil-mobil tersebut beberapa di antaranya telah dievakuasi. Rinciannya, yakni dua mobil Hiace, satu mobil Pajero Sport, satu Suzuki Ertiga dan satu truk. Kendaraan-kendaraan ini tertimpa pohon yang terbawa longsor.

    “Sementara yang masuk jurang itu ada satu bus pariwisata tempat ditemukan korban meninggal dunia, truk boks dan pikap kecil,” jelasnya.

    Hadi menyebut hari ini, petugas akan fokus pada pembersihan material longsor. Selain itu, sebagian petugas juga akan melakukan pencarian korban dan evakuasi kendaraan yang terjatuh ke jurang.

    Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi di sejumlah titik di jalan Medan-Berastagi, Kecamatan Sibolangit, pada Selasa (26/11) malam. Dalam peristiwa itu, ada sembilan orang dari beberapa lokasi longsor, yang dilaporkan tewas.

    (rdp/idh)

  • Longsor di Deliserdang, 3 Orang Tewas hingga Jalur Medan-Berastagi Lumpuh Total

    Longsor di Deliserdang, 3 Orang Tewas hingga Jalur Medan-Berastagi Lumpuh Total

    GELORA.CO  – Banjir dan longsor menerjang sejumlah wilayah di Sumatra Utara, Rabu (27/11/2024) dini hari. Bencana ini disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi sejak Selasa (26/11/2024) malam.

    Dalam peristiwa ini, longsor menerjang di Desa Sembahe, Kecamatan SIbolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumut. Kejadian ini membuat jalur lintas Medan menuju kota wisata Berastagi di Kabupaten Karo lumpuh total sebab material longsor menutupi seluruh badan jalan.

    “Tiga orang juga sudah teridentifikasi tewas tertimbun longsor. Saat ini petugas sedang berupaya membersihkan material longsor untuk membuka kembali jalur Medan-Berastagi,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (27/11/2024).

    Selain longsor, hujan deras yang terjadi sejak malam tadi juga telah membuat sejumlah kawasan di Medan dan Deliserdang, terendam banjir. Seperti di Kecamatan Patumbang dan Sunggal Deliserdang. Kemudian di Medan Maimun, Medan Johor, Medan Helvetia dan Medan Denai, Kota Medan.

    “Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto telah mengerahkan personel untuk membantu mengevakuasi warga terdampak banjir. Personel yang dikerahkan untuk membantu warga korban banjir itu terdiri dari Brimob, Samapta serta SAR,” katanya

  • Polisi Akan Bongkar Makam Calon Pramugari di Medan untuk Usut Penyebab Kematian
                
                    
                            Medan
                        
                        29 Oktober 2024

    Polisi Akan Bongkar Makam Calon Pramugari di Medan untuk Usut Penyebab Kematian Medan 29 Oktober 2024

    Polisi Akan Bongkar Makam Calon Pramugari di Medan untuk Usut Penyebab Kematian
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
     Polisi masih menyelidiki kasus kematian Ade Nurul Fadillah (19),
    calon pramugari
    asal Kabupaten Asahan, yang meninggal saat mengikuti kursus penerbangan di Sumatera Flight Education, Komplek Citra Garden, Kota Medan, Sumatera Utara.
    “Proses penyelidikan masih berlangsung. Minggu ini, keluarga dan saksi lainnya akan diperiksa,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/10/2024).
    Hadi menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan ini akan menjadi dasar untuk langkah penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap apa yang terjadi pada korban.
    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut, Kompol Bayu Putra Samara, menambahkan  telah bekerja sama dengan Rumah Sakit Bhayangkara untuk merencanakan ekshumasi atau pembongkaran makam korban.
    “Terkait ekshumasi, kami akan koordinasi dengan keluarga korban,” ujar Bayu saat diwawancarai di Polda Sumut.
    Bayu juga mengungkapkan bahwa penyidik telah mendatangi lokasi kursus, klinik, dan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara untuk mencari bukti tambahan. “Hasil penyelidikan akan kami ungkap nantinya,” jelasnya.
    Sebelumnya diberitakan bahwa Ade meninggal pada 1 Oktober 2024. Kuasa hukum keluarga korban, Thomy Faisal Sitorus Pane, mengatakan keluarga menemukan beberapa kejanggalan saat memandikan jenazah.
    “Terdapat lebam di leher yang diduga akibat cekikan, juga lebam di punggung dan rusuk, serta jari tangan dan kaki yang membiru. Keluarga menduga ini akibat kekerasan,” ungkap Thomy kepada
    Kompas.com
    .
    Berdasarkan temuan ini, keluarga melaporkan kasus tersebut ke Polda Sumut dengan nomor laporan STTLP/B/1507/X/2024/SPKT/Polda Sumatera Utara pada 23 Oktober 2024.
    Di sisi lain, pihak Sumatera Flight Education membantah bahwa korban mengalami kekerasan selama berada di asrama.
    “Kami bantah adanya dugaan kekerasan. Ini adalah tempat pelatihan, bukan akademi dengan sistem senioritas,” kata Hendra Manatar Sihaloho, kuasa hukum Sumatera Flight Education, kepada Kompas.com.
    Hendra menjelaskan bahwa selama dua bulan pendidikan, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak memiliki masalah dengan orang lain. “Kami juga berharap agar Polda Sumut segera melaksanakan ekshumasi agar kasus ini menjadi jelas,” ucapnya.
    “Dengan ekshumasi, fitnah dapat dicegah dan nama orang yang membantu tidak ikut tercemar,” tambah Hendra.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.