Tag: Habib Rizieq shihab

  • Habib Rizieq Punya Anak Lagi, Ini 7 Buah Hatinya dari Istri Pertama

    Habib Rizieq Punya Anak Lagi, Ini 7 Buah Hatinya dari Istri Pertama

    Jakarta, Beritasatu.com – Habib Rizieq Shihab tengah diliputi kebahagiaan. Tokoh yang dikenal sebagai mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) ini baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki dari pernikahannya dengan Syarifah Mona Hasinah Alaydrus.

    Bayi mungil tersebut diberi nama Abdullah Rizieq Shihab dan lahir pada Selasa (27/5/2025), di Lembaga Kesehatan Budhi Kemuliaan, Jakarta Pusat.

    Kabar bahagia ini diumumkan langsung oleh sang istri melalui akun Instagram Story miliknya @syarifahmonaaalaydrus. Dalam unggahannya, tampak foto Habib Rizieq sedang mencium sang buah hati dengan penuh kasih. 

    “Semoga panjang umur dalam taat dan ibadah, serta sehat walafiat,” tulis Mona dalam harapannya untuk sang anak.

    Sebelum menikah kembali, Habib Rizieq telah dikaruniai tujuh orang anak dari pernikahan dengan almarhumah Syarifah Fadlun. Ketujuh anak ini tidak hanya dikenal sebagai bagian dari keluarga besar sang habib, tetapi juga telah berkontribusi dalam berbagai kegiatan dakwah dan sosial.

    Anak Habib Rizieq dari Pernikahan PertamaSyarifah Mona Hasinah Alaydrus istri kedua Habib Rizieq dan anak-anaknya. – (Beritasatu.com/Istimewa)

    1. Rufaidah Shihab

    Dikenal juga dengan nama Aida, Rufaidah adalah anak pertama Habib Rizieq. Ia menikah dengan As-Sayyid Alwi bin Hasan bin Ali bin Smith pada Juli 2019 di Arab Saudi. Dalam berbagai kesempatan, Aida dikenal aktif dalam dunia dakwah dan memiliki pribadi yang lembut.

    2. Humaira Shihab

    Humaira adalah anak kedua dari Habib Rizieq. Sayangnya, informasi publik mengenai sosoknya sangat terbatas karena ia jarang muncul di hadapan media.

    3. Zulfa Shihab

    Zulfa menikah dengan Muhammad Hanif Alatas pada 17 Agustus 2016. Suaminya merupakan tokoh penting di FPI. Keduanya aktif dalam kegiatan keislaman dan organisasi.

    4. Syarifah Najwa Shihab

    Najwa adalah anak keempat yang menikah dengan Irfan Al Idrus pada 14 November 2020 dalam sebuah acara meriah yang bertepatan dengan Maulid Nabi. Najwa dikenal taat beragama dan aktif berdakwah melalui media sosial.

    5. Fairuz Shihab

    Fairuz menikah dengan Sayyid Muhammad Alattas pada 27 September 2023. Pernikahannya dihadiri sejumlah tokoh nasional, seperti Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

    6. Mumtaz Shihab

    Mumtaz merupakan satu-satunya anak laki-laki dari pernikahan pertama Habib Rizieq. Meski jarang tampil di media, Mumtaz disebut-sebut memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ayahnya.

    7. Zahra Shihab

    Zahra adalah anak bungsu yang menikah dengan Sayyid Husein Assegaf pada 7 Juli 2024. Ia juga pernah tampil di media saat memperingati ulang tahun sang ibu.

    Kelahiran Abdullah menjadi momen membahagiakan bagi Habib Rizieq dan keluarga besarnya. Semoga Abdullah tumbuh menjadi anak yang saleh dan membawa berkah bagi semua.

  • Habib Rizieq Duga Pemerintah Tak Berani Bubarkan Ormas Preman karena Pembinanya Para Pejabat

    Habib Rizieq Duga Pemerintah Tak Berani Bubarkan Ormas Preman karena Pembinanya Para Pejabat

    GELORA.CO –  Habib Rizieq Shihab turut menanggapi polemik organisasi masyarakat yang berbuat aksi premanisme belakangan ini. 

    Ia menyoroti upaya pemerintah yang terkesan melunak dalam menyikapi adanya ormas-ormas preman. 

    Menurut Rizieq, sulitnya pemerintah menumpas ormas preman karena para pejabat masuk di dalam struktur organisasi. 

    “Sebenarnya jawabannya sudah jelas, karena banyak dari ormas-ormas preman tadi pembinanya para pejabat. Nah, kalau pembinanya pejabat, bagaimana ceritanya?” ujar Habib Rizieq seperti dikutip dari YouTube Cerita Untungs yang tayang pada Selasa (6/5/2025). 

    Hal itu bisa terlihat ketika pemerintah berani membubarkan ormas yang dipimpinnya, Front Pembela Islam (FPI) yang diklaim sebagai organisasi sosial, kemasyarakatan dan kemanusiaan. 

    Sementara, pemerintah terkesan tak berani ambil sikap tegas terhadap organisasi preman. 

    Pemerintah semestinya tidak pandang bulu terhadap ormas-ormas preman meskipun tercantum nama para pejabat di dalam struktur ormas.

    Ia pun meminta agar ormas preman yang sudah secara sistematis dan struktural terbukti melakukan keresahan di masyarakat untuk dibubarkan. 

    “Kalau sudah struktural, masif, memang organisasi ini, sok jago di berbagai daerah jadi tukang peres, meresahkan masyarakat, bubarkan enggak peduli pembinanya siapa,” katanya.

  • Habib Rizieq Minta Pejabat Sampai Presiden Cabut dari Ormas Preman Jika Jadi Pembina: Rakyat Muak!

    Habib Rizieq Minta Pejabat Sampai Presiden Cabut dari Ormas Preman Jika Jadi Pembina: Rakyat Muak!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Imam besar Habib Rizieq Shihab meminta agar para pejabat tinggi termasuk presiden sekalipun segera hengkang dari organisasi masyarakat jika menjabat sebagai dewan pembina. 

    Menurutnya, rakyat kini sudah muak dengan keberadaan ormas yang berbuat aksi premanisme.

    “Saya minta pejabat-pejabat tinggi termasuk presiden sekalipun, kalau namanya masih tercantum di sebagai pembina organisasi semacam ini segera tarik namanya, itu akan memalukan si pejabat karena ke depan rakyat sudah muak dengan yang begini,” katanya seperti dikutip dari YouTube Cerita Untungs yang tayang pada Selasa (6/5/2025). 

    Rizieq melanjutkan sulitnya pemerintah menumpas ormas preman karena para pejabat masuk di dalam struktur organisasi. 

    “Sebenarnya jawabannya sudah jelas, karena banyak dari ormas-ormas preman tadi pembinanya para pejabat. Nah, kalau pembinanya pejabat, bagaimana ceritanya?” ujar Habib Rizieq.

    Hal itu bisa terlihat ketika pemerintah berani membubarkan ormas yang dipimpinnya, Front Pembela Islam (FPI) yang diklaim sebagai organisasi sosial, kemasyarakatan dan kemanusiaan. 

    Sementara, pemerintah terkesan tak berani ambil sikap tegas terhadap organisasi preman. 

    Pemerintah semestinya tidak pandang bulu terhadap ormas-ormas preman meskipun tercantum nama para pejabat di dalam struktur ormas.

    Ia pun meminta agar ormas preman yang sudah secara sistematis dan struktural terbukti melakukan keresahan di masyarakat untuk dibubarkan. 

    “Kalau sudah struktural, masif, memang organisasi ini, sok jago di berbagai daerah jadi tukang peres, meresahkan masyarakat, bubarkan enggak peduli pembinanya siapa,” katanya.

    Duduk perkara polemik Ormas antara Hercules vs Sutiyoso

    Meledaknya kegaduhan ormas diawali dari seorang purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007), Sutiyoso.

    Sutiyoso mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

    Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.

    Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

    Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.

    Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.

    Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

    Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

    “Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan,” kata Sutiyoso.

    Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.

    Ia berharap perubahan aturan juga menyentuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.

    “Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian.”

    Reaksi Hercules 

    Ketua umum Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules yang mendengar pernyataan Sutiyoso, geram.

    Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

    Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

    Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

    Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

    Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

  • Habib Rizieq Sindir Pemerintah: FPI Dibubarkan, Ormas Preman Masih Aman? – Halaman all

    Habib Rizieq Sindir Pemerintah: FPI Dibubarkan, Ormas Preman Masih Aman? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kenapa FPI bisa dibubarkan, tapi ormas-ormas yang diduga meresahkan justru dibiarkan tetap eksis?

    Pertanyaan itu dilontarkan Habib Rizieq Shihab dalam sebuah pernyataan tajam yang langsung menyentil pemerintah, baik di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo maupun Prabowo Subianto yang kini memimpin.

    Dalam video yang ramai diperbincangkan, tokoh agama itu menyindir keberanian pemerintah membubarkan Front Pembela Islam, namun terkesan “tak berdaya” terhadap ormas yang disebutnya sok jago dan jadi tukang peras.

    Sindiran Tajam untuk Dua Rezim

    Dalam tayangan YouTube Cerita Untungs pada Selasa (6/5/2025), Habib Rizieq menyoroti ketimpangan sikap pemerintah terhadap ormas.

    Ia mempertanyakan mengapa pemerintah dengan tegas membubarkan FPI, namun membiarkan ormas-ormas lain yang justru disebutnya meresahkan masyarakat.

    “Kalau pembinanya pejabat, bagaimana ceritanya?” kata Rizieq menyindir.

    Ia menuding beberapa ormas dilindungi oleh pejabat sehingga aktivitasnya tetap berjalan meski melanggar hukum.

    Menurut Rizieq, FPI adalah organisasi sosial, bukan preman. Ia pun menantang pemerintah bertindak adil.

    “Pemerintah berani bubarin FPI. Kenapa organisasi preman enggak berani bubarin, ada apa?” ujarnya.

    FPI Dibubarkan, Ormas Lain Aman?

    Sebagai catatan, pemerintah secara resmi membubarkan FPI pada 30 Desember 2020 lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) enam pejabat tinggi negara.

    Menko Polhukam Mahfud MD menyebut FPI tidak memiliki legalitas formal dan kerap melanggar hukum.

    Pejabat yang menandatangani SKB:

    Mendagri Tito Karnavian

    Menkumham Yasonna Laoly

    Menkominfo Johnny G Plate

    Kapolri Jenderal Idham Azis

    Jaksa Agung ST Burhanuddin

    Kepala BNPT Boy Rafli Amar

    Isi penting SKB:

    FPI dianggap bubar secara de jure.

    Aktivitas FPI dianggap mengganggu ketertiban.

    Simbol dan atribut FPI dilarang keras.

    Aparat diminta menghentikan semua kegiatan FPI.

    Masyarakat diminta melapor jika menemukan aktivitas FPI.

    Aturan Pembubaran Ormas: Tidak Bisa Sembarangan

    Pembubaran ormas bukan tanpa aturan. Negara memiliki landasan hukum kuat dalam mengatur dan membubarkan ormas, termasuk:

    UU No. 17 Tahun 2013

    Perppu No. 2 Tahun 2017

    UU No. 16 Tahun 2017

    Sanksi terhadap ormas bisa bersifat administratif dan pidana. Prosedur pembubaran dilakukan lewat tahapan:

    Peringatan tertulis

    Penghentian kegiatan

    Pencabutan status hukum

    Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menegaskan bahwa pemerintah wajib bertindak jika ada ormas yang tidak sesuai Pancasila.

    Namun, ucapan Habib Rizieq membuka kembali diskusi tentang keberpihakan pemerintah dalam menertibkan ormas. Apakah semua ormas diperlakukan setara? Ataukah ada yang kebal hukum karena kedekatan dengan kekuasaan?

  • Habib Rizieq Tanggapi Polemik Ormas: Pemerintah Berani Bubarin FPI, Kenapa Ormas Preman Gak Berani?

    Habib Rizieq Tanggapi Polemik Ormas: Pemerintah Berani Bubarin FPI, Kenapa Ormas Preman Gak Berani?

    TRIBUNJAKARTA.COM – Habieb Rizieq Shihab menanggapi polemik organisasi masyarakat dibalut aksi premanisme yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. 

    Ulama pendiri ormas Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dibubarkan itu mengatakan semestinya pemerintah berani mengambil sikap tegas terhadap ormas semacam itu.

    “Kita belajar dari FPI, FPI ini bukan organisasi preman, organisasi sosial, kemasyarakatan, kemanusiaan, pemerintah berani bubarin. Kenapa organisasi preman enggak berani bubarin, ada apa?” ujar Habieb Rizieq seperti dikutip dari YouTube Cerita Untungs yang tayang pada Senin (6/5/2025). 

    Ia menilai alasan pemerintah sukar membubarkan ormas tersebut lantaran banyak para pejabat yang menjadi pembinanya. 

    “Sebenarnya jawabannya sudah jelas, karena banyak dari ormas-ormas preman tadi pembinanya para pejabat. Nah, kalau pembinanya pejabat, bagaimana ceritanya?” katanya. 

    “Apa yang mesti kita lakukan kalau pejabat dengan penjahat sudah berkolaborasi, mereka saling memanfaatkan satu sama lainnya, saling melindungi” tambahnya. 

    Ia melanjutkan semestinya ormas-ormas yang sudah terbukti berbuat aksi premanisme secara sistematis seperti pemerasan, intimidasi dan teror harus dibubarkan. 

    Namun, jika hanya sebatas oknum, pemerintah bisa mengingatkan ormas tersebut.

    “Kalau itu sudah sistematis, sudah struktural memang ormasnya seperti itu di berbagai daerah, ya bubarkan,” tambahnya.

    Duduk perkara polemik Ormas antara Hercules vs Sutiyoso

    Meledaknya perdebatan mengenai ormas Hercules yang belakangan diperbincangkan ini diawali dari seorang purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007), Sutiyoso.

    Gara-garanya, Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

    Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.

    Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

    Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.

    Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.

    Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

    Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

    “Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan,” kata Sutiyoso.

    Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.

    Ia berharap perubahan aturan juga menyentuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.

    “Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian.”

    Reaksi Hercules 

    Hercules yang mendengar pernyataan Sutiyoso, geram.

    Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

    Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

    Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

    Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

    Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

     

  • Isi Garasi Agam Syarif Baharuddin Hakim PN Jakpus yang Ditahan Kejagung, Ada Motor dan Mobil Hadiah

    Isi Garasi Agam Syarif Baharuddin Hakim PN Jakpus yang Ditahan Kejagung, Ada Motor dan Mobil Hadiah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak isi garasi Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Agam Syarif Baharuddin yang ditahan Kejaksaan Agung.

    Ia ditahan bersama hakim lainnya di  Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.

    Agam Syarif Baharuddin merupakan satu dari tiga hakim yang diduga  menerima suap dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta (MAN) sebesar 22,5 Miliar.

    Uang itu digunakan agar putusan perkara ekspor crude palm oil (CPO) untuk tiga perusahaan besar itu onslag atau putusan lepas.

    Ketiga hakim tersebut yakni Agam Syarif Baharuddin (ASB) dan Ali Muhtarom (AM) yang merupakan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lalu hakim PN Jakarta Selatan, Djuyamto (DJU)

    “Untuk ASB menerima uang dolar dan bila disetarakan rupiah sebesar Rp 4,5 miliar. Kemudian DJU menerima uang dolar jika dirupiahkan sebesar atau setara Rp 6 miliar, dan AM menerima uang berupa dolar ASB jika disetarakan rupiah sebesar Rp5 Miliar,” ujar Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar. 

    Profil

    Agam Syarif Baharuddin adalah seorang hakim yang saat ini bertugas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    Agam Syarif Baharuddin lahir di Bogor pada 24 Maret 1969. Menurut informasi dari laman IKAHI, Agam Syarif merupakan Hakim Tingkat Pertama yang bertugas di PN Jakarta Timur.

    Ia merupakan lulusan Magister Hukum dari Universitas Sebelas Maret, dengan fokus studi pada ilmu hukum.

    Dia mendapat gelar sarjana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan mendapat gelar master dari Universitas Syiah Kuala. Selama berkarier sebagai penegak hukum, Agam pernah menjabat sebagai Ketua PN Demak dan bertugas di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

    KLIK SELENGKAPNYA: Berikut Sosok dan Harta Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Muhammad Arif Nuryanta yang Ditangkap Kejaksaan Agung pada Sabtu (12/4/2025).

    Agam Syarif pernah menangani kasus yang berkaitan dengan Habib Rizieq di PN Jakarta Timur terkait kerumunan Megamendung.

    Pada 19 Maret 2025, Agam Syarif Baharuddin menjadi salah satu anggota majelis hakim yang memutuskan vonis lepas (onslag) terhadap tiga korporasi besar—Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group—dalam kasus dugaan korupsi terkait izin ekspor crude palm oil (CPO).

    Putusan ini menuai kontroversi karena bertentangan dengan tuntutan jaksa yang menilai bahwa perbuatan para terdakwa telah merugikan perekonomian negara hingga triliunan rupiah.

  • Pengakuan Fachrul Razi Mantan Menteri Agama Kembali Heboh, Singgung Dua Sosok Pembubaran FPI

    Pengakuan Fachrul Razi Mantan Menteri Agama Kembali Heboh, Singgung Dua Sosok Pembubaran FPI

    GELORA.CO – Pengakuan Fachrul Razi mantan Menteri Agama kembali heboh pasca munculnya penantang Habib Rizieq di media sosial.

    Diketahui salah satu penantang Habib Rizieq Shihab yang merupakan mantan pimpinan Front Pembela Islam atau FPI adalah PWI LS Pati beserta Pak Mono yang ngaku Kakek Tua anggota PWI PWI LS Karanganyar.

    Pak Mono sendiri diketahui telah diamankan oleh pihak kepolisian Karananyar pada Sabtu 5 April malam lalu setelah kediamannya didatangi oleh massa dan kepolisian.

    Seperti diketahui bahwa FPI sendiri dibubarkan tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Nomor 220/4780 Tahun 2020, Nomor M.HH/14.HH05.05 Tahun 2020, Nomor 690 Tahun 2020, Nomor 264 Tahun 2020, Nomor KB/3/XII Tahun 2020, dan Nomor 320 Tahun 2020 tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol dan Atribut Serta Penghentian Kegiatan FPI.

    Sedangkan isi SKB yang berlaku mulai 30 Desember 2020 itu juga resmi diumumkan dan dibacakan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej.

    Saat itu Jenderal TNI Purn Fachrul Razi menjabat sebagai Menteri Agama dan dirinya mengakui bahwa sebelumnya dipaggil ke Istana untuk melakukan rapat kabinet terbatas yang membahas tentang pembubaran FPI.

    Salah satu pendiri Partai Hanura serta ketua umum pejuang Bravo 5 ini menyebutkan jika sebenarnya dirinya menyarankan jika FPI tidak perlu dibubarkan dan hanya dilakukan pembinaan.

    Fachrul menyempaikan bahwa saat menjabat sebagai Menteri Agama dirinya mendapatkan mandate dari Jokowi yang menjabat sebagai Presiden saat itu untuk menangani permasalahan radikalisme.

    Menurut Fachrul dirinya memiliki pandangan yang berbeda dengan Presiden dan Wapres tentang pembubaran FPI.

    Fachrul menjelaskan jika Presiden dan Wapres menginginkan jika FPI dibubarkan dan tidak menerima sarannya untuk dilakukan pembinaan.

    “Saya bersikap bahwa FPI tidak perlu dibubarkan dan hanya perlu dibina karena bukan ancaman,” terangnya dalam salah satu poscast @EdShareOn Eddy Wijaya.

    “Saat dipanggil saya menyampaikan ke istri saya bahwa ada undangan ke Istana yang akan membahas khusus tentang pembubaran FPI,” jelasnya.

    “Istri saya bilang, ‘Pa, kalau Papa bertahan tidak membubarkan FPI sudah pasti 100 persen Papa akan direshuffle,” ungkapnya.

    “Tapi Istri saya menyampaikan jika itu adalah pilihan terbaik, karena Papa akan malu dengan umat Islam dan orang Aceh, karena organisasi begitu besar kenapa harus dibubarkan dan bukan dibina,” kenangnya.

    Fachrul menyampaikan saat rapat tersebut semua Menteri menyetujui pembubaran FPI kecuali dirinya yang memberikan masukan jika FPI hanya perlu di bina dan tidak harus dibubarkan.

    “Saya sudah tahu bahwa akan direshuffle dan setelah rapat saya direshuffle dan saya senang karena pembubaran FPI setelah saya tidak menjabat sebagai Menteri Agama,” terangnya.

    Menurut Fachrul, dirinya tidak memiliki ikatan khusus atau kedekatan dengan pihak FPI karena dirinya mengenal Habib Rizieq serta bertemu hanya saat acara pernikahan anak dari Pimpinan FPI tersebut.

  • Pak Mono Penantang Habib Rizieq Kabur Didatangi Polsek Karanganyar

    Pak Mono Penantang Habib Rizieq Kabur Didatangi Polsek Karanganyar

    GELORA.CO – Pasca videonya bikin heboh, Pak Mono penantang Habib Rizieq kabur didatangi Polsek Karanganyar.

    Kabar kaburnya Pak Mono yang ngaku Kakek Tua anggota PWI PWI LS Karanganyar diposting dalam salah satu video di akun @neVerAl0nely.

    Dalam postingan tersebut, Pak Mono sesumbar menantang Habib Rizieq Shibab dan mengatakan jika dipukul pakai tangan kanannya kepala langsung pecah.

    Pak Mono juga menyampaikan jika Habib Rizieq bisa mengalahkannya maka dirinya akan sujud dan mengangangkat menjadi gurunya.

    Selain itu Pak Mono juga meminta agar pendukung Habib Rizieq untuk sadar dan tidak usah memberikan junjungan serta menjadikannya sebagai guru besar.

    Namun saat pihak kepolisian Karanganyar, terlihat ke kediaman Pak Mono kosong dan dirinya tidak diketahui kemana.

    Pihak aparat yang mendatangi kediamanan Pak Mono yang disebut jua PWI LS Kabupaten Karanganyar juga mencoba untuk mencari tahu keberadaanya.

    Selain kepolisian Laskar Solo Raya juga ikut ambil bagian mendatangi kediaman Pak Mono yang bertujuan untuk melakukan mediasi.

    Sebelumnya PWI LAskar Fisabilillah Trah Sunan Kalijogo dan Sultan Fatah siap menerima perangnya Rizieq Shihab kapanpun dan dimanapun.

    Atas tantangan tersebut, pihak Persaudaraan Islam Jakarta Selatan menjawab dengan menerima tantangan dan siap bertemu di Lapangan Banteng Jakarta Pusat pada Jumat 27 Juni jam 1 siang.

    Pasca didatangi rumahnya, disebutkan bahwa pada Sabtu 5 April malam, Pak Mono telah berhasil diamankan ke Polsek Karanganyak oleh Laskar Solo Raya dan dilakukan mediasi.

    Namun tidak dikabarkan lebih jauh hasil dari mediasi antara dua kelompok di Kantor Polsek Karanganyar.

    Atas adanya masalah saling manantang antara 2 ormas ini, netizen angkat bicara dan menyayangkan peristiwa ini.

    Menurut mereka, hal ini seperti masyarakat diadu domba dan ribut sendiri.

    “Yaa Allah… sampe kapan agen2 pemecah belah umat ini terus koar2?, tulis akun @MariaAlkaff_

    “Gak sadar apa dia hanya diperalat buat bikin gaduh dan akhirnya dikorbankan. Sementara pentolan2 pemecah belah umat enak2an gak tersentuh dan sembunyi,” tambahnya.

  • Buntut Dihina Gus Plered, Habib Rizieq Ungkap Peran Guru Tua Syiarkan Islam di Wilayah Timur

    Buntut Dihina Gus Plered, Habib Rizieq Ungkap Peran Guru Tua Syiarkan Islam di Wilayah Timur

    GELORA.CO – Habib Rizieq Shihab berbicara peran besar pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri alias Guru Tua yang telah dihina KH Muhammad Fuad Riyadi alias Gus Fuad Plered.

    Habib Rizieq Shihab dengan berapi-api menerangkan pengaruh Guru Tua tidak dianggap sembarangan. Menurutnya, sang ulama besar dicintai umat Muslim di bagian wilayah Timur Indonesia.

    Habib Rizieq Shihab tentang Sosok Guru Tua

    “Nah, saya ingin sedikit bercerita, siapa sih Guru Tua? Guru Tua itu adalah Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, biasanya disingkat SIS,” ujar Habib Rizieq Shihab dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Islamic Brotherhood Television, Kamis (3/4/2025).

    HRS sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, Guru Tua merupakan pendiri Alkhairaat sebagai perguruan sekaligus organisasi Islam terbesar di wilayah Indonesia Timur.

    “Satu perguruan Islam yang memiliki cabang lebih dari 1.500 cabang sekolah, pesantren pendidikan se-Indonesia Timur, pokoknya dari tengah sampai ke Timur, dari Sulawesi sampai ke Papua sana,” terang dia.

    Habib Rizieq merasa heran terhadap tuduhan yang dilakukan oleh Gus Fuad Plered terkait Guru Tua dianggap “pengkhianat dan monyet”.

    Bagi Habib Rizieq, Guru Tua sudah memperjuangkan agama Islam sekaligus menyatukan umat Muslim di Timur Indonesia di semasa hidupnya sebelum wafat pada 22 Desember 1969.

    “Ini orang yang terhormat, orang yang begitu mulia, orang yang seumur hidupnya mengorbankan tenaga pikiran, harta benda saudara. Untuk apa? Untuk agama, bangsa dan negara,” tegasnya.

    Kehadiran Guru Tua, kata Habib Rizieq, membuat seluruh keturunan baik anak hingga cucunya tetap melanjutkan perjuangannya menyiarkan agama Islam di wilayah Timur, khususnya Sulawesi.

    “Sampai daerah-daerah terpencil yang tadinya belum kenal Islam, tahunya agama sampai ada Guru Tua dimasukin lagi ikhwan, sampai mereka masuk Islam,” tuturnya.

    Habib Rizieq Shihab Soroti Gus Fuad Plered

    Habib Rizieq pun berpendapat bahwa, pernyataan Gus Fuad dalam suatu konten melalui YouTube Gus Fuad Channel tidak seharusnya menyoroti Guru Tua.

    Terlebih lagi, ia menganggap ucapan Gus Fuad soal kata-kata pengkhianat dan binatang tidak pantas dilontarkan, hanya perkara menyoroti usulan Guru Tua akan dinobatkan pahlawan nasional.

    “Guru Tua dibilang pengkhianat, Alkhairaat dia bilang merampas tanah negara. Hey mereka bekerja banting tulang menguras keringat mengorbankan harta benda untuk membela agama,” katanya.

    “Pakai bawa ayat Quran segala diambil dari Surat Al-Baqarah yang firman Allah untuk orang-orang Yahudi, untuk Bani Israil yang melawan perintah Allah,” sambungnya.

    Dengan berapi-api saat mengisi kajian, Habib Rizieq mengatakan, penghinaan tersebut dianggap telah terlampau batas karena tidak seharusnya ulama besar dihina.

    “Ini bukan baru pertama kali. Begitu saya lihat ini enggak boleh dibiarkan. Saya mau sampaikan kepada mereka, sudahlah capek kita, kalian setiap hari menghina, memfitnah,” tuturnya.

    Sementara, pernyataan Habib Rizieq pun mendapat respons dari PWI LS Banyuwangi yang menyesali atas sikap tersebut karena dinilai provokasi. (*)

  • Narasi Radikal Terbantahkan, Beliau Patriotik

    Narasi Radikal Terbantahkan, Beliau Patriotik

    GELORA.CO – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) tak sepakat jika pendakwah Habib Rizieq Syihab disebut sebagai tokoh radikal.

    Pendapat itu ia sampaikan usai silaturahmi dengan Habib Rizieq, di Habib Rizieq Syihab Center di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (2/4).

    “Jadi ya selama ini narasi-narasi terkait radikalisme dan sebagainya sebetulnya sudah terbantahkan hari ini dengan saya hadir di markas besar FPI. Kita mau mengembalikan bangsa ini, coba sama-sama kita menata bareng ya,” ujarnya.

    “Biar bagaimana pun Habib Rizieq juga patriotik yang harus kita hormati beliau. Selain patriotisme, ulama, ulama besar yang punya tempat tersendiri lah di masyarakatnya,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Noel mengatakan pertemuannya dengan Rizieq atas kehendaknya sendiri. Tidak ada perintah atau pesan khusus dari pihak mana pun.

    “Ini kan open house datang silaturahmi, kan hal yang biasa,” ucapnya.

    “Nggak ada lah masa disuruh-suruh, model kayak saya mana bisa disuruh. Yang bisa memerintah saya pikiran saya dan keyakinan saya,” sambungnya.

    Pada acara itu, Habib Rizieq beberapa kali melontarkan kritik kepada Jokowi di hadapan Noel. Terkait hal itu, Noel mengatakan sebagai hal yang lumrah.

    “Itu karakter Habib Rizieq beliau orang kritis, mau kita larang sikap kritiknya gak boleh dong. Sama halnya saya mengkritik hari ini hal lumrah, jadi jangan orang kritik kita bungkam nggak bisa,” ujar eks Ketua Umum Jokowi Mania itu.

    “Beliau aktivis dengan stylenya sebagai ulama begitu langgamnya, karakter saya juga begini nih. Saya hormati sikap beliau, dan beliau juga menghormati sikap saya, saya sebagai pendukung Jokowi dan beliau anti Jokowi itu biasa. Ada gak kekerasan? Nggak ada kan,” tutupnya. (*)