Tag: Gus Umar

  • Mirip Silfester, Firli Tetap Bebas Meski Berstatus Tersangka, Gus Umar: Hukum Sudah Parah Rusaknya

    Mirip Silfester, Firli Tetap Bebas Meski Berstatus Tersangka, Gus Umar: Hukum Sudah Parah Rusaknya

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Salah satu kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan atau Gus Umar menyorot tajam terkait kondisi hukum di Indonesia.

    Hal yang saat ini disorotnya terkait tersangka dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Firli Bahuri.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Gus Umar membagikan video Firli saat memberikan motivasi.

    Namun, dari video itu ia juga memberikan sorotan terkait kondisi hukum di Indonesia yang disebutnya sudah rusak parah.

    Alasannya jelas, karena status Firli yang sudah jadi tersangka justru malah asik berkeliaran bahkan sampai memberikan motivasi.

    “Hukum di negara ini mmg sdh parah rusaknya,” tulisnya dikutip Jumat (3/10/2025).

    “Firli jadi tersangka saat kapolda metro karyoto tapi sampai karyoto sudah gak jd kapolda dia msh bebas,” sebutnya.

    “Parahnya dia kasih nasihat pula,” tambahnya.

    Sebelumnya, Firli Bahuri merupakan tersangka dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

    Dia telah menjadi tersangka sejak 2023, namun kasusnya belum juga diadili meski berkasnya sempat bolak-balik dari polisi ke kejaksaan.

    Sementara itu, warganet yang mengikuti akun Gus Umar pun ramai membahas postingan itu. Banyak yang menyindri status Silfester yang sudah terpidana tapi tidak ditahan.

    ” Ini masih tersangka, yg sudah jatuh vonis aja bisa bebas malah jadi komisaris 😂 @KejaksaanRI,” balas warganet di kolom komentar. (Erfyansyah/Fajar)

  • Sindir Jokowi Tak Pernah ke PBB, Gus Umar: Demi Apa Anda Puji-puji Prabowo?

    Sindir Jokowi Tak Pernah ke PBB, Gus Umar: Demi Apa Anda Puji-puji Prabowo?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar, ikut menanggapi pernyataan mantan Presiden Jokowi yang memuji pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Gus Umar menilai sikap Jokowi terkesan janggal. Ia menyindir bahwa selama menjabat dua periode, Jokowi justru tidak pernah hadir dalam forum PBB.

    “10 tahun jadi presiden anda gak pernah mau hadir di forum PBB,” ujar Umar di X @UmarHasibuan__ (28/9/2025).

    Dikatakan Umar, pujian yang dilontarkan Jokowi terhadap pidato Presiden Prabowo justru menimbulkan tanda tanya besar.

    “Demi apa Anda puji-puji Prabowo seperti ini?” lanjut Umar.

    Ia bahkan menyebut publik sudah mulai muak dengan gaya politik Jokowi yang disebutnya penuh gimmick.

    “Siapa yang muak lihat gimmick Jokowi ini ges?” tegasnya.

    Sebelumnya, Jokowi memberikan apresiasi atas pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB ke-80 yang berlangsung di New York, Amerika Serikat.

    Menurut Jokowi, pesan yang disampaikan Prabowo dalam forum dunia tersebut sangat kuat.

    “Ya sangat bagus. Sangat bagus pesan yang beliau sampaikan. Bapak Presiden menyampaikan sebuah pesan yang tegas, pesan yang berani, pesan yang jelas,” ujar Jokowi kepada awak media.

    “Saya kira sangat bagus, terutama yang berkaitan dengan kemerdekaan Palestina,” tambahnya.

    Selain isi pidato, Jokowi juga menyoroti gaya komunikasi Prabowo yang disebutnya memberi warna tersendiri di forum internasional.

    Ia mencontohkan, Prabowo yang tampak berulang kali mengentakkan meja saat menyampaikan pernyataan di hadapan delegasi negara lain.

  • Tom Lembong Dapat Abolisi, Eks Kabareskrim Polri: Pelajaran Berharga untuk Institusi Kejaksaan

    Tom Lembong Dapat Abolisi, Eks Kabareskrim Polri: Pelajaran Berharga untuk Institusi Kejaksaan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (purn) Susno Duadji, ikut merespons terkait pemberian abolisi bagi Tom Lembong.

    Hal itu tampak saat mengomentari unggahan kader PKB, Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar di akun media sosial X.

    “Jaksa agung harusnya mundur. gak malu apa Tom Lembong dipaksain jadi terpidana lalu dikasih abolisi sama presiden,” tulis Gus Umar, dikutip Sabtu (2/8/2025).

    Cuitan yang disertai video terkait Tom Lembong itu pun dikomentari Susno Duadji.

    Mantan petinggi Mabes Polri ini menilai, apa yang terjadi pada Tom Lembong bisa menjadi pelajaran bagi Kejaksaan agar independen dan tidak jadi alat kekuasaan.

    “Abolisi untuk Tom Lembong pelajaran berharga untuk institusi kejaksaan agar idependen dan jangan mau dijadikan alat kepentingan politik penguasa, nama kejaksaan sudah baik jangan dirusak kepentingan politik,” tulis Susno.

    Seperti diketahui, Tom Lembong mendapat abolisi dari Presiden Prabowo. Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyebut, seluruh proses hukum yang sedang berjalan untuk eks Mendag Thomas Trikasih Lembong dihentikan usai mendapat abolisi dari Presiden Prabowo Subianto.

    Dia mengatakan, penghentian seluruh proses hukum itu merupakan konsekuensi setelah usulan abolisi yang diajukan Presiden resmi diterima oleh DPR.

    “Atas pemberian abolisi kepada saudara Tom Lembong, dengan demikian, konsekuensinya, kalau yang namanya abolisi, maka seluruh proses hukum yang sedang berjalan itu dihentikan. Ya, dihentikan,” ujarnya di Komplek DPR, Kamis lalu. (bs-sam/fajar)

  • Jokowi Mengaku Ingin Bekerja Keras untuk PSI, Gus Umar: Syahwat Berkuasanya Tak Kelar-kelar

    Jokowi Mengaku Ingin Bekerja Keras untuk PSI, Gus Umar: Syahwat Berkuasanya Tak Kelar-kelar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Salah satu kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan atau Gus Umar memberi sorotan ke Joko Widodo (Jokowi).

    Hal ini terkait Jokowi menyatakan dukungan penuh terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

    Mantan Presiden Ketujuh RI itu mengaku berkomitmen bakal bekerja keras untuk PSI.

    Hal itu diungkap Jokowi saat memberikan sambutan di Kongres PSI di Graha Saba Buana, Solo.

    “Saya akan full mendukung PSI. Oleh sebab itu, saya akan bekerja keras untuk PSI,” tutur Jokowi.

    Jokowi juga menceritakan pengalamannya di dunia politik. Ia juga berpesan kepada sang putra yang kembali terpilih sebagai Ketum PSI, Kaesang Pangarep, untuk segera membentuk struktur partai.

    “Sedikit tambahan. Ini dari pengalaman lapangan yang saya punyai. Pesan saya, Mas Ketum dan seluruh ketua DPW-DPD agar yang namanya struktur partai itu segera diselesaikan,” ungkapnya.

    Hal inilah yang kemudian mendapatkan respon dari Umar Hasibuan melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya. 

    Umar memberikan sindiran ke Jokowi yang disebutnya masih haus kekuasaa setelah menjabat sebagai Presiden selama dua periode.

    “Kenapa ya setelah 10 tahun berkuasa ternyata gak cukup baginya?,” tulisnya dikutip Minggu (20/7/2025).

    Bahkan, ia menyebut keinginan Jokowi untuk memegang kekuasaan tidak ada habisnya.

    “Syahwat berkuasaannya gak kelar-kelar ges,” tuturnya. (Erfyansyah/Fajar) 

  • Dedi Mulyadi Klarifikasi Dirinya Pernah Disebut Raja, Gus Umar: Nah Loh Kan

    Dedi Mulyadi Klarifikasi Dirinya Pernah Disebut Raja, Gus Umar: Nah Loh Kan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh NU yang juga Kader PKB, Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar, memberikan sindiran ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Hal ini berkaitan dengan kabar atau rumor yang muncul terkait Dedi Mulyadi yang disebut-sebut sempat dipanggil Raja.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Umar Hasibuan memberi sindiran terkait kabar yang beredar ini.

    “Nah loh kan,” tulisnya dikutip Minggu (1/6/2025).

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi soal anggapan bahwa dirinya kerap dipanggil “raja” dan menyebut bawahannya dengan istilah “patih” atau “mahapatih”.

    Klarifikasi ini disampaikan Dedi melalui akun TikTok miliknya yang tayang pada Jumat (23/5/2025).

    Dalam klarifikasinya itu, ia menbantah kabar yang beredar ini.

    Ia menyebut tidak pernah ada budaya penyebutan seperti itu baik saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta maupun kini sebagai Gubernur Jawa Barat.

    “Sumber tidak pas. Misalnya saya dulu menjadi Bupati Purwakarta, itu menyebut Sekda dengan panggilan patih dan mahapatih,” kata Dedi

    “Ini gak pas, gak tepat,” tambahnya.

    “Panggilan itu tidak pernah ada dan tidak tepat,” tegasnya.

    (Erfyansyah/Fajar)

  • Jokowi Mengaku Ingin Bekerja Keras untuk PSI, Gus Umar: Syahwat Berkuasanya Tak Kelar-kelar

    Balas Pernyataan Ade Armando, Umar Hasibuan: Emang Kalau Bukan Anak Jokowi Bisa jadi Wapres?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Salah satu kader PKB, Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar, menyoroti tajam pernyataan dari Andre Armando soal Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Ade Armando diketahui menyampaikan pernyataan untuk tidak menilai Gibran yang bukan hanya sekadar putra dari mantan Presiden Jokowi Widodo.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Umar Hasibuan kemudian memberi sindiran yang menohok.

    Ia memberikan sindiran dengan menyebut Gibran yang seandainya bukan anak dari Jokowi mana bisa naik menjadi Wapres.

    “Emang kalau dia bukan anak jokowi bisa jadi wapres?,” tulis Gus Umar dikutip Minggu (25/5/2025).

    Gus Umar mengaku geram dengan apa yang diklaim oleh Ade Armando. Namun menurutnya kegeramannya itu sudah tidak berguna.

    “Pengen banget marah sama si Ade tapi gak guna,” tuturnya.

    Sebelumnya, Ade Armando menilai kehadiran Gibran Rakabuming Raka sebagai wapres tidak seharusnya dilihat dari statusnya sebagai putra mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

    Bahkan, politikus PSI ini meyakini bahwa Gibran adalah pendorong elektabilitas Prabowo pada Pemilu 2024.

    “Nah, begitu juga saya ingin orang melihat, eh naiknya Gibran itu, diangkatnya Gibran sebagai wapres, jangan dilihat karena dia anak Jokowi sebagai dinasti. Gibran itu adalah faktor yang menaikkan suaranya Pak Prabowo,” ujar Ade. (Erfyansyah/Fajar) 

  • Pembatalan Mutasi Letjen Kunto, Gus Umar: Mungkin Pak Prabowo Marah

    Pembatalan Mutasi Letjen Kunto, Gus Umar: Mungkin Pak Prabowo Marah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, memberikan respons terkait pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo.

    Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Umar Hasibuan menaruh curiga di balik pembatalan ini ada peran besar dari Presiden Prabowo Subianto.

    Ia menyebut kemungkinan Presiden Prabowo marah karena keputusan yang diberikan ke Letjen Kunto.

    “Mungkin Pak Prabowo marah dengan keputusan pencopotam Letjen Kunto,” tulisnya, dikutip Minggu (4/5/20245).

    Meski begitu, pria yang karib dengan sapaan Gus Umar itu belum yakin dengan kabar pembatalan ini. Dan masih mencari-cari alasan utamanya.

    “Makanya dibatalkan. Ada info ges?,” tuturnya.

    Sebelumnya, ada mutasi terhadap 7 perwira tinggi termasuk anak mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Letjen Kunto Arief Wibowo, pada Selasa, 29 April 2025.

    Selang 2 hari, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membatalkan mutasi terhadap 7 perwira tinggi.

    Pembatalan tersebut dilakukan, karena ada beberapa perwira tinggi yang masih dihadapkan dengan tugas-tugas sehingga tidak bisa digeser. (Erfyansyah/Fajar) 

  • Dedi Mulyadi Klarifikasi Dirinya Pernah Disebut Raja, Gus Umar: Nah Loh Kan

    Pernah Jadi Pendukung Berat, Gus Umar Mengaku Tak Lagi Percaya Semua Ucapan Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar, salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU), memberikan pengakuan terkait kedekatannya dengan mantan presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Melalui platform X @UmarHasibuan__, ia menyebut dirinya pernah menjadi pendukung berat Jokowi sebelum ia memutuskan untuk tidak lagi mempercayai presiden ke-7 tersebut.

    “Saya pernah jadi pendukung berat jokowi saat pilgub DKI 2012 krn saat kampanye dia janji akan mimpin Jakarta 5 tahun,” ungkap Umar Hasibuan, dilansir X Kamis (1/5/2025).

    Umar kemudian membeberkan awal mula sehingga dia tidak lagi menaruh kepercayaan kepada Jokowi.

    “Tapi saat dia putuskan maju jadi presiden 2014 disitulah saya tak pernah percaya lagi apapun yang dia ucapkan. Apakah ada yang seperti saya ex pendukung jkw?,” bebernya.

    Unggahan tersebut ramai dikomentari warganet, tidak sedikit yang mengaku memiliki pengalaman yang sama.

    “Kalau saya sudah h sadar sejak beliau dari Solo ke Jakarta, saya cari betul informasi siapa dia dan darimana dia, kalau dulu beritanya mah sangat terbuka dan tidak ada yang disembunyikan. Begitu juga terkait esemka yg menjadi prestasi palsu dia ke Jakarta penuh kepalsuan dan kebohongan
    Demikian dengan PDIP,” tulis netizen.

    “Saya bang, tapi saya lebih cepat sadar. Saya mulai curiga saat dia promosi mobil Esemka buatan anak SMK Solo (Astra saja butuh 25 tahun untuk bisa bikin Kijang Innova). Lalu saya yakin orang ini pembual besar ketika ditanya wartawan dia gak ngerti apa itu obligasi,” ujar Netizen.

    “Saya dukung @jokowi nyapres 2014+2019 krn janji beliau bila jadi RI1 bisa lebih mudah+cepat benahi Jakarta n revolusi mental. Ternyata zonk smua bahkan dokter yang berjuang bantu negara lawan pandemi covid pun dibantai habis via UU Kesehatan Omnibus🗿inseda dokter spesialis ga dibayar,” sahut lainnya.(Besse Arma/Fajar)

  • Tokoh NU Desak Prabowo Copot Hasan Nasbi: Jangan Bikin Malu untuk Kedua Kali

    Tokoh NU Desak Prabowo Copot Hasan Nasbi: Jangan Bikin Malu untuk Kedua Kali

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kritik tajam terhadap Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, kembali mencuat.

    Kali ini datang dari seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan yang secara tegas meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengevaluasi posisi Hasan Nasbi di pemerintahan.

    “Mustinya Hasan Nasbi dicopot pak Prabowo, jangan bikin malu anda untuk kedua kali,” ujar Gus Umar di X @UmarHasibuan__ (8/4/2025).

    Dikatakan Gus Umar, Hasan Nasbi tidak layak untuk dipertahankan dalam jabatan strategis yang berhubungan langsung dengan komunikasi publik Istana.

    “Sudahlah pak, jangan pertahankan orang yang gak pantes untuk dipertahankan,” tegasnya.

    Desakan ini muncul di tengah sorotan terhadap pernyataan dan rekam jejak Hasan Nasbi yang dianggap kontroversial dan tidak mencerminkan etika komunikasi publik yang semestinya dijaga oleh pejabat tinggi negara.

    Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, merespons kasus teror pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).

    Namun, respons Hasan sangat tidak terduga. Terlebih dia merupakan bagian dari lingkup komunikasi istana.

    Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja. “Udah, dimasak aja,” kata Hasan, saat diwawancarai awak media, Jumat (21/3/2025).

    Awak media yang saat itu ada di lokasi Kompleks Istana Kepresidenan, sempat mengonfirmasi kembali mengenai pernyataan Hasan Nasbi tersebut.

    Diketahui bahwa kepala babi yang dikirim sudah dalam kondisi tidak layak dikonsumsi.

  • Kekayaan Raffi Ahmad Lebih dari Rp1 Triliun, Gus Umar Pertanyakan Sumbernya

    Kekayaan Raffi Ahmad Lebih dari Rp1 Triliun, Gus Umar Pertanyakan Sumbernya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad, memiliki total harta kekayaan lebih dari satu triliun rupiah.

    Itu berdasarkan rilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

    Pesohor Raffi Ahmad melaporkan kekayaannya pada 27 Desember 2024.

    Raffi memiliki kekayaan berupa aset tanah dan bangunan senilai Rp737.156.974.400 yang terletak di berbagai daerah. Ada di Tangerang, Depok, Jakarta, Makassar, Bali, dan Bandung.

    Adapun di antaranya data terkait Tanah dan Bangunan, Alat Transportasi, Harta Bergerak Lainnya, Surat Berharga, Kas serta harta lain.

    Dalam laporan tersebut, tercatat total harta Tanah dan Bangunan Raffi Ahmad diketahui mencapai lebih dari Rp 737 miliar.

    Sementara itu, total harta alat transportasi suami Nagita Slavina tersebut senilai lebih Rp 55 miliar.

    “Harta bergerak lainnya Rp 46.757.711.000,” begitu lanjutan isi laporan harta Raffi Ahmad.

    Kemudian, tiga kategori harta lainnya diketahui mencapai angka lebih dari Rp 329 miliar.

    “Total harta kekayaan dipotong utang, Rp 1.033.996.390.568,” begitu tertulis jumlah total kekayaan harta Raffi Ahmad yang dicatatkan KPK.

    Terkait hal itu, tokoh NU, Umar Sahadat Hasibuan mempertanyakan sumber kekayaan Raffi Ahmad yang terbilang fantastis. Demikian halnya dengan kekayaan Mayor Teddy.

    “Pengen tahu bisnis Raffi Ahmad dan Teddy ini apa ya? Mayor teddy kekayaannya sampai 15 M apakah warisan ortunya? Atau ada bisnisnya? Raffi Ahmad sumber bisnisnya apa sih yg bisa bikin kekayaannya sampai 1 T ? Ada yg bisa ksh data ges?#SeriusNanya,” tulis Gus Umar melaui akun pribadinya di X, dikutip Jumat (31/1/2025).