Tag: Gus Miftah

  • Isu Politik Terkini: Saksi RK-Suswono Tolak Tandatangani Hasil Rekapitulasi hingga Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah

    Isu Politik Terkini: Saksi RK-Suswono Tolak Tandatangani Hasil Rekapitulasi hingga Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah

    Jakarta, Beritasatu.com – Berbagai isu politik terkini mewarnai pemberitaan Beritasatu.com sepanjang Rabu (11/12/2024) hingga pagi ini. Saksi RK-Suswono tolak tandatangani hasil rekapitulasi. Kemudian, ustaz Adi Hidayat (UAH)  bantah gantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo, hingga tanggapan Bahlil tentang senior Golkar terlibat dualisme PMI.

    Berikut lima isu politik terkini yang masih menarik perhatian pembaca Beritasatu.com:

    Saksi RK-Suswono Tolak Tandatangani Hasil Rekapitulasi, Apakah Sah? Ini Aturan Hukumnya

    Proses rekapitulasi suara Pilkada Jakarta 2024 berlangsung dengan dinamika yang cukup menarik. Dua saksi pasangan calon (paslon) menolak menandatangani hasil rekapitulasi. Namun, bagaimana aturan hukum menolak menandatangani hasil rekapitulasi?

    Penolakan tersebut datang dari saksi paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK)-Suswono, serta saksi paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

    Ustaz Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo

    Pendakwah ustaz Adi Hidayat atau UAH  membantah isu dirinya akan menggantikan Gus Miftah Maulana Habiburrahman sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.

    Hal itu disampaikan Adi Hidayat terkait viralnya isu sebagai pengganti Gus Miftah di jabatan utusan Presiden Prabowo Subianto bidang keagamaan, bahkan UAH gantikan Gus Miftah sebagai utusan Presiden Prabowo Subianto bidang keagamaan. 

    Indeks HAM 2024 Turun, Setara Institute Beri Rekomendasi untuk Presiden Prabowo Subianto

    Setara Institute mengungkap indeks HAM 2024 mengalami penurunan ketimbang tahun lalu. Sejumlah rekomendasi pun diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan mengatakan, penurunan indeks HAM terjadi pada aspek hak sipil dan politik. Pada tahun ini memperoleh 2,9 atau turun 0,1 dibanding pada 2023.

    Rabu Pagi, MK Terima 240 Gugatan Permohonan Perkara Pilkada 2024

    Isu politik terkini lainnya, yaitu sebanyak 240 gugatan permohonan perselisihan hasil Pilkada 2024 atau perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHP kada) 2024 sudah masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Rabu (11/12/2024) pukul 08.00 WIB di situs mkri.id, dari 240 gugatan Pilkada 2024, sebanyak 115 permohonan gugatan secara online dan 125 permohonan secara offline. Permohonan terdiri dari gugatan perselisihan gubernur, bupati dan wali kota.

    Senior Golkar Terlibat Dualisme PMI, Bahlil: No Comment

    Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia enggan mengomentari soal dualisme kepemimpinan di Palang Merah Indonesia (PMI) antara dua politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla dan Agung Laksono.

    “No comment,” kata Bahlil usai berpidato dalam acara bimbingan teknis (bimtek) anggota DPR dan DPRD Fraksi Partai Golkar (FPG) 2024-2029 dari seluruh Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Demikian isu politik terkini yang masih menjadi fokus pembaca. Selain itu, masih banyak berita menarik dan update terkini lainnya yang dapat dibaca di Beritasatu.com.

  • Novel Bamukmin Curiga Persoalan Gus Miftah Digoreng Lawan Politik untuk Serang Pemerintahan Prabowo

    Novel Bamukmin Curiga Persoalan Gus Miftah Digoreng Lawan Politik untuk Serang Pemerintahan Prabowo

  • Bukan Bela Gus Miftah, Sujiwo Tejo Bilang Penjual Es Teh Kadang Ganggu Pengajian: Ayo Jujur-Jujuran

    Bukan Bela Gus Miftah, Sujiwo Tejo Bilang Penjual Es Teh Kadang Ganggu Pengajian: Ayo Jujur-Jujuran

    TRIBUNJAKARTA.COM – Budayawan Sujiwo Tejo mengungkapkan penjual es teh kadang-kadang mengganggu dalam acara pengajian.

    Hal itu dikatakan Sujiwo Tejo menanggapi kasus pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang menghina penjual es teh Sunhaji dalam acara pengajian.

    Namun, Sujiwo Tejo menuturkan pernyataan tersebut bukan berniat untuk membela Gus Miftah.

    “Sekarang saya ngomong soal kemiskinan Saya bukannya mau membela Gus Gus Miftah saya sering ikut ceramah dampingi Gus Mus kadang-kadang ceramah sendiri itu memang tukang teh kadang-kadang ganggu,” kata Sujiwo Tejo dikutip TribunJakarta.com dari acara Rakyat Bersuara akun Youtube Official iNews, Rabu (11/12/2024).

    “Please ayo dong kita lagi ayo teman-teman kita berdoa ini baru mau doa, es,es,es. Di pengajian,” sambungnya.

    Ia lalu menanggapi aksi sinden Niken Salindri serta Ustaz Abdul Somad yang memborong es teh saat acara mereka. 

    “Mungkin juga dalam tanda kutip ada unsur kesalnya karena mereka ganggu. Saya setuju sama Felix Siauw, mereka bukan jualan mereka minta dikasihani minta diborong. Ayo kita jujur-jujuran,” jelas Sujiwo Tejo.

    Sujiwo lalu menanggapi video pengajian Gus Iqdam yang viral di media sosial.

    Dimana, para penjual es teh menjamur di pengajian Gus Iqdam imbas polemik Miftah Maulana atau lebih dikenal Gus Miftah.

    Ramainya penjual es teh dan minuman lainnya di pengajian Gus Iqdam viral di media sosial. Di dalam video terlihat Iqdam membeli dagangan para penjual es teh melalui orang kepercayaannya. 

    “Apakah kita mau mengkomunikasikan kemiskinan seperti ini sekarang Gus iqdam beredar pengajiannya diserbu oleh es teh minta diborong gimana?” katanya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Adik Gus Miftah, Miftahul Khaeron atau Tajib Membongkar Fakta di Balik Rumor Sang Kakak Lupa Orang Tua. Apa Alasan Sang Kakak Jarang Pulang Kampung?

    “Saya yakin netizen yang ngebela ini? apa ngebela es teh? enggak enggak yakin,” sambungnya.

    Sujiwo juga menyinggung saat Ustaz Khalid Basalamah yang menyinggung wayang.

    Ustaz Basalamah telah meminta maaf atas pernyataan soal wayang yang dinilai menyinggung banyak pihak.

    Sujiwo Tejo menilai netizen yang membela wayang tidak pernah menyaksikan warisan budaya tak benda itu.

    “Hanya mereka cuman enggak senang sama ustaz ini,” katanya.

    Menurut Sujiwo hal yang sama juga menimpa Gus Miftah. 

    “Netizen cuma enggak senang aja sama Gus Miftah karena mungkin kaya. Jadi tolong kita proporsional, apakah ketika netizen-netizen protes wayang diaku Malaysia, mereka mencintai wayang? enggak, mereka cuma enggak senang Malaysia, mereka enggak pernah nonton wayang. Saya kan dalang penonton enggak pernah banyak,” katanya.

    Tak hanya itu, Sujiwo juga mengungkit pernyataan Gus Miftah yang dinilai menyinggung seniman Yati Pesek.

    “Kalau benar Yati Pesek enggak mau dihina, kok menamakan dirinya Yati Pesek,” katanya.

    Menurutnya, nama panggung Yati Pesek sudah menghina dirinya sendiri. Ia pun mempertanyakan mengapa Yati Pesek tidak memakai nama aslinya yakni Suyati.

    “Dia sudah menamakan dirinya Yati Pesek artinya hinaan-hinaan kan dia trademark dia loh ya Yati pesek itu,” imbuhnya.

    Mengenai banyaknya video lain Gus Miftah yang kini banyak bermunculan, Sujiwo Tejo menilai pendakwah itu terkena apes.

    “Kayak orang korupsi, kan enggak semua koruptor ketangkap,” katanya.

    Respon Yati Pesek

    Seniman Yati Pesek memberikan pesan kepada Gus Miftah setelah video dirinya diolok-olok di sebuah acara wayang viral di media sosial. 

    Namun awalnya Yati Pesek merespons keviralan video tersebut, setelah dua tahun berlalu.

    Menurut Yati Pesek, kecaman yang kini menyerang Gus Miftah merupakan teguran dari Allah SWT. 

    “Yaudah enggak apa-apa (viral), itu mungkin teguran dari Allah,” kata Yati Pesek yang disampaikan melalui aktor, Erick Estrada seperti dikutip dari TV One yang tayang pada Senin (9/12/2024). 

    Erick mengatakan kasus yang menyandung Gus Miftah bisa menjadi pembelajaran untuk semua orang agar menjaga perkataan. 

    “Jangan sampai dari mulutmu bisa menghancurkan segalanya,” katanya. 

    Ia berharap agar Gus Miftah menemui Yati Pesek langsung untuk meminta maaf. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Gus Miftah Penuhi Janji, Penjual Es Teh Sunhaji dan Keluarga Sampai di Tanah Suci

    Gus Miftah Penuhi Janji, Penjual Es Teh Sunhaji dan Keluarga Sampai di Tanah Suci

    Jakarta, Beritasatu.com – Gus Miftah benar-benar memenuhi janji memberangkatkan penjual es teh Sunhaji dan keluarganya ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah. Hal itu diketahui melalui unggahan foto yang ada di akun X @kegblgnunfaedah yang dikutip Beritasatu.com, Rabu (11/12/2024). 

    Dalam foto itu Sunhaji bersama orang tua, istri, dan kedua anaknya berfoto di Masjid Nabawi, Madinah. Foto itu mendapat respons positif dari netizen.

    Banyak dari mereka bahagia karena Sunhaji akhirnya bisa berangkat umrah. Apalagi ia menjalankan ibadah tersebut bersama keluarganya.

    “Merinding gue lihatnya. Ini yang harus jadi catatan buat kita semua, kalau setiap orang pasti punya rezeki dari mana pun. Jangan khawatir, Allah sudah kasih sesuai porsi masing-masing,” tulis pemilik akun X @Zenius14.

    “Masyaallah alhamdulillah, semoga rezekinya nular ke kita ya Pak,” harap pemilik akun X @whensa***.

    “Masyaallah Pak rezekimu,” tulis pemilik akun X @dibalikmi***.

    Gus Miftah mendatangi langsung rumah Sunhaji, pedagang es keliling. – (Beritasatu.com/Priyo Budi Santoso)

    Kepastian Sunhaji diberangkatkan umrah oleh Gus Miftah diketahui dari unggahan akun Instagram resmi @pengajiangusmiftah. Akun tersebut mengunggah video keberangkatan Sunhaji bersama keluarga dari Bandara Adistujipto, DI Yogyakarta.

    “Alhamdulillah diberangkatkan oleh Gus Miftah,” ujar perekam video tersebut.

    Sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, pengasuh Ponpes Ora Aji yang juga Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, memang menawarkan Sunhaji (untuk berangkat umrah. Tak hanya Sunhaji, Gus Miftah berjanji akan memberangkatkan anggota keluarga lainnya.

    Gus Miftah bersama Sunhaji, pedagang es teh yang viral karena dihina saat berjualan di acara ceramah di Magelang. – (Beritasatu.com/Olena Wibisana)

    Hal itu diungkapkan Gus Miftah saat pertemuan dengan Sunhaji di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, Rabu (4/12/2024).

    “Ya tadi saya tanya kalau soal umrah. Pak Sun mau umrah kan katanya mau ngumrahin banyak. Mau diumrahin sama orang lain apa diumrahin sama Abah? Lha, beliau ngersake (menghendaki) diumrahin sama Abah saja,” kata Gus Miftah ditemui wartawan usai pertemuan.

  • Usai Sunhaji, Kini Viral Ucapan Gus Miftah Ungkit Mahfud MD: Yang Tua Baper Sama Anak Kecil Cie

    Usai Sunhaji, Kini Viral Ucapan Gus Miftah Ungkit Mahfud MD: Yang Tua Baper Sama Anak Kecil Cie

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kontroversi ucapan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah belum selesai.  

    Kali ini, pendakwah tersebut diduga menyindir calon wakil presiden pada Pilpres 2024, Mahfud MD.

    Awalnya, ucapan Gus Miftah menghina penjual es teh Sunhaji viral di media sosial. 

    Kemudian, viral video candaan Gus Miftah bernada melecehkan seniman Yati Pesek serta seorang perempuan muda.

    Ternyata video ucapan Gus Miftah kembali viral diduga menyindir mantan Menkopolhukam Mahfud MD. Tayangan video itu diduga saat Gus Miftah menanggapi debat calon wakil presiden pada Pilpres 2024 antara Mahfud MD dengan Gibran Rakabuming Raka.

    Tampak Gus Miftah sedang berpidato di sebuah panggung. Ia pun menyanyikan lagu Iwan Fals berjudul Sore Tugu Pancoran yang diubah liriknya menjadi “anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud”

    Saat itu, tampak Gus Miftah mengenakan blankon dan kacamata hitam.

    “Sekarang yang tua baper sama anak kecil cie,” kata Gus Miftah dikutip TribunJakarta.com dari akun Instagram @firmansyahali_007 pada Rabu (11/12/2024).

    “Yang lain kelihatannya suhu ternyata cupu. Mas Gibran kelihatan cupu ternyata suhu,” kata Gus Miftah.

    KLIK SELENGKAPNYA : Sosok yang Tertawa Keras saat Gus Miftah Menghina Penjual Es Teh Akhirnya Meminta maaf. Ia Ngaku Belum Bertemu Langsung Sunhaji.

    Sontak video itu mengundang reaksi netizen.

    @jokonugr4071: Dari awal kenapa ya kok saya tidak pernah terkesan?

    @dongkrak692: Emang udh waktunya lu dipermalukan dan diumbar aibnya oleh Allah 

    @arywirabhuana: Awal jadi penjilat

    Respon Sujiwo Tejo

    Sementara itu, Budayawan Sujiwo Tejo merespons soal Gus Miftah yang menghina penjual es teh hingga mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Melalui unggahan Instagramnya pada Jumat (6/12/2024), Sujiwo Tejo meminta maaf karena telah berburuk sangka kepada Gus Miftah.

    Dengan gaya satire Sujiwo Tejo menyebut Gus Miftah bak seorang wali yang tak ingin dipuji atas kebaikannya

    Mahfud MD Singgung Wali Bahlul

    Sedangkan Mantan Menkopolhukam sekaligus eks cawapres Mahfud MD menyinggung soal wali bahlul melalui akun X terverifikasi @mohmahfudmd pada 8 Desember 2024

    “Seorang wali tak pernah merendahkan orang lain. Kalau mau memberi pesan kebaikan biasanya seorang wali mengejek atau merendahkan dirinya sendiri di depan orang lain. Contohnya Bahlul. Ada yg menyebut Bahlul sbg wali,” tulis Mahfud MD.

    “Nama aslinya adl Wahab bin Amr. Tinggalnya (makan dan tidur) di kompleks kuburan umum. Suatu hari Khalifah Harun Al-Radyid mengajak Wahab hidup di istana, akan diberi rumah dgn segala pelayanannya.”

    “Wahab menjawab, “Buat apa aku hidup di istana? Seindah apa pun istana, toh semua penghuninya akhirnya kembali ke kuburan. Wahai Khalifah, aku tidak mau pindah ke istana, Anda saja yang pindah ke sini”. Khalifah Harun Al Rasyid yg adil bijaksana itu menangis seraya beristighfar.” 

    “Kemudian orang awam menjuluki Wahab bin Amr sbg Bahlul alias “Si Bodoh” krn tak mau diajak tinggal di istana. Padahal, menurut sementara ahli tasawuf, Bahlul adalah seorang wali.”

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Publik Heran Clara Shinta Malah Disalahkan atas Kelakuan Tidak Pantas Gus Miftah, Warganet: Semakin Blunder

    Publik Heran Clara Shinta Malah Disalahkan atas Kelakuan Tidak Pantas Gus Miftah, Warganet: Semakin Blunder

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Publik dibuat heran setelah artis cantik Clara Shinta jadi sasaran sejumlah pihak yang diduga pendukung Gus Miftah.

    Padahal, video yang menampilkan Gus Miftah menghina penjual es teh pertama kali disebar akun Youtube PCNU Kabupaten Magelang. Meski kemudian video durasi lengkap dalam akun itu telah di-takedown, warganet lebih dahulu menyimpan dan mengambil potongan gambarnya.

    “Kalau mau cari siapa yang uploud pertama kali simiftah ngatain bapak es teh goblok. Ya team lu sendiri woy. Lu yg up diyoutube kok salahin orang laen 🥴,” tulis pegiat media sosial bercentang biru di platform X, @cingreborn, sembari membagikan potongan gambar akun youtube yang menampilkan peristiwa itu.

    Netizen yang melihat cuitan itu pun ramai membahasnya. Mereka dibuat heran dengan upaya pendukung Gus Miftah menyalahkan pihak lain atas video tersebut.

    “Kok bisa yang kena malah Clara Shinta padahal yang upload pertama kan PCNU kabupaten Magelang 😂,” balas warganet di kolom komentar.

    “Ini ngapa jadi aneh ya, ulama bukannya kasih saran ke ta’im buat ceramah yg bener..ngapa jadi yg sebar video yg di musuhin, udah bener boroknya ta’im ketahuan.. Ngga cuma soal gob*okin penjual es, tapi banyak yg sakit hati dengan cocote ta’im yg enteng bener klo ngomong..,” kritik lainnya.

    “Semakin cari pembelaan semakin blunder dan hilang telkomsel nya nanti yaaampon, mending menata hati hadapi secara laki tentang cobaan ini, belajar dakwah lagi, ganti cara dakwah yg asik lg, kalau masyarakat dah nerima pasti kondang lg gus,” saran warganet lainnya.

  • Ketua MPR sebut persetujuan pengunduran diri Miftah hak penuh Presiden

    Ketua MPR sebut persetujuan pengunduran diri Miftah hak penuh Presiden

    Semua hak prerogatif beliau (Presiden Prabowo) apakah disetujui atau ditolak

    Yogyakarta (ANTARA) – Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan bahwa persetujuan atau penolakan pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

    “Semua hak prerogatif beliau (Presiden Prabowo) apakah disetujui atau ditolak,” kata Muzani usai menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Keraton Kilen, Yogyakarta, Rabu.

    Apabila pada akhirnya pengajuan itu disetujui, menurut Muzani, penentu sosok pengganti posisi Miftah juga merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo.

    “Kalau disetujui, siapa penggantinya, hak prerogatif beliau sepenuhnya,” ucap dia.

    Sementara itu, saat dikonfirmasi ihwal kabar Miftah bertemu Prabowo pada Senin lalu di Jakarta, Muzani mengaku belum memperoleh informasi.

    “Saya belum dapat ‘update’. Yang pasti kan beliau (Miftah) sudah memberikan pernyataan, beliau mengajukan pengunduran diri,” ujar Muzani.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menghormati keputusan Miftah Maulana Habiburrahman yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden, dan menyebut sikap itu sebagai sikap kesatria.

    “Saya sendiri belum lihat langsung, tapi dapat laporan beliau sudah mengundurkan diri, komentar saya, saya kira itu adalah tindakan bertanggung jawab, tindakan kesatria, beliau sadar, beliau salah ucap, beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri, saya kira kita hargai sikap kesatria itu,” kata Prabowo di teras Istana Merdeka, Jakarta, Jumat malam (6/12).

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Profil Gus Iqdam, Pendakwah Muda yang Dikerubungi Penjual Es Teh karena Kasus Gus Miftah – Halaman all

    Profil Gus Iqdam, Pendakwah Muda yang Dikerubungi Penjual Es Teh karena Kasus Gus Miftah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pendakwah muda asal Blitar, Jawa Timur, Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam, dikerubungi penjual es teh setelah kasus Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh viral di kalangan masyarakat.

    Peristiwa itu terjadi dalam pengajian Gus Iqdam di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (8/12/2024).

    Gus Iqdam ikut terkena imbas terkait kontroversi Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji.

    Dalam video viral di media sosial yang dibagikan akun X @neverAlonely, terlihat penjual es teh berbondong-bondong mendatangi Gus Iqdam yang ada di panggung.

    Gus Iqdam sempat terlihat bingung karena para penjual es teh maju ke depan agar dagangannya dibeli.

    Ia lalu memutuskan untuk membeli masing-masing penjual es teh Rp50 ribu.

    Setelah itu, Gus Iqdam mengingatkan para penjual es teh itu, pengajian akan dimulai.

    “Sudah salawatan ya, jangan ramai ya. Yang sudah ya sudah, duduk lagi. Salawatan dulu,” kata Gus Iqdam.

    Lantas, seperti apa sosok Gus Iqdam? Berikut profilnya.

    Gus Iqdam adalah seorang pendakwah yang bernama asli Muhammad Iqdam Kholid.

    Ia dipanggil dengan sebutan Gus karena merupakan keturunan atau cucu dari kiai ternama, yakni Romo Kiai Zubaidil Abdul Ghofur.

    Gus Iqdam lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 27 September 1994.

    Istrinya, Ning Nila, merupakan anak kiai ternama yakni KH Thoha Widodo Zaini Munawwir.

    Pasangan yang menikah pada 2021 ini dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama Ahmad Novel Zubaidi Al Munawwir, dan dipanggil Gus Novel.

    Nama Gus Iqdam sendiri mulai dikenal publik karena gaya dakwahnya yang unik dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan, khususnya para generasi milenial dan Gen Z.

    Dalam dakwahnya, Gus Iqdam mengisi ceramah dengan gaya yang santai, lucu, dan ceplas-ceplos, sehingga bisa merangkul semua kalangan bahkan termasuk anak punk hingga mantan disc jockey (DJ).

    Sejak 2018, ia mulai aktif mendakwah menyampaikan pesan-pesan agama hingga memberikan motivasi dan inspirasi kepada para jamaahnya.

    Gus Iqdam juga merupakan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, yang berarti jalan taubat.

    Jamaah di dalam Majelis Ta’lim ini tak hanya berfokus pada santri saja, melainkan dari kalangan yang bahka sama sekali tak paham ilmu agama dan mempunyai keinginan belajar.

    Ia menghadirkan majelis itu sebagai tempat mengaji bagi orang-orang yang berideologi jalanan, marginal, dan kerap berurusan dengan dunia kriminal.

    Melalui dakwahnya, Gus Iqdam mencoba untuk mengajak mereka agar mau belajar dan mengaji bersama-sama.

    Dalam berdakwah, Gus Iqdam juga memiliki keunikan.

    Sebagai generasi milenial, ia kerap mengunggah video-video ceramahnya di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, Instagram, hingga YouTube.

    Selain disibukkan dengan jadwal mendakwah, Gus Iqdam juga tercatat aktif sebagai pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II DI Karanggayam, Blitar.

    Kontroversi

    Gus Iqdam sempat menjadi sorotan publik karena menyebut kondisi Palestina yang sedang mendapat serangan Israel.

    Hal itu lantas membuat pendakwah yang dikenal dengan tagline “Dekengan Pusat” itu di-bully warganet tanah air.

    Setelah viral, Gus Iqdam kemudian menyampaikan klarifikasinya.

    Ia menegaskan saat itu ia menceritakan konteks situasi di area Masjidil Aqsa, bukan di jalur gaza.

    “Saya bilang di Masjidil Aqsa itu aman, panjenengan (Anda) ini yang suka plesir datang saja ke Masjidil Aqsa dan ramaikan.”

    “Bukan berarti saya mengatakan bahwa di Palestina itu aman tidak ada perang,” kata dia.

    Gus Iqdam berujar, jarak antara Masjidil Aqsa dengan Gaza adalah 100 KM.

    “Jihad itu tetap ada di Gaza sana. Pesan saya jangan sampai karena video atau berita yang beredar terus kita tidak berusaha datang ke Masjidil Aqsa,” jelasnya.

    Ia pun heran kepada warga Indonesia, karena ia mengangap ada pihak yang sengaja mem-bully siapa saja yang datang ke Masjidil Aqsa.

    “Itu tempat suci panjenengan atau kita, yang punya ganjaran 1000 kali lipat kalau solat di tempat suci seperti di Madinah dan Mekkah.”

    “Sedangkan Kalau di Masjidil Aqsa 500 kali lipat. Selain itu Imam Masjidil Aqsa kalau di datangi orang Indonesia, mereka sangat senang,” ujarnya.

    Kehidupan pribadi

    Gus Iqdam adalah anak bungsu dari KH Kholid dan HJ Lanratul Farida.

    Bukan orang sembarangan, ibunda Gus Iqdam, HJ Lanratul Farida, adalah anak ulama kharismatik KH Zubaidi Abdul Qofur, sedangkan ayah Gus Iqdam, KH Kholid, merupakan kyai di Pondok Mamba’ul Hikam II Desa Karanggayam, Srengat, Blitar.

    Oleh karena itulah, sejak kecil Gus Iqdam sudah diajarkan untuk belajar lebih dalam agama Islam dan mengaji.

    Pamannya juga merupakan seorang kiai bernama KH Dliyauddin Azzamzami, dan Gus Iqdam belajar mengaji bersama pamannya ini.

    Saat masa sekolah, Gus Iqdam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.

    Di ponpes tersebut, Gus Iqdam diasuh oleh Muhammad Abdurrahman Kautsar atau Gus Kautsar.

    (Tribunnews.com/Rakli Almughni)

  • Kisah Ryu Kintaro, Bocah 9 Tahun yang Sudah Miliki ‘Kafe Jamu’ dari Hasil Ngonten di Youtube

    Kisah Ryu Kintaro, Bocah 9 Tahun yang Sudah Miliki ‘Kafe Jamu’ dari Hasil Ngonten di Youtube

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ryu Kintaro merupakan anak berusia 9 tahun dari Jakarta yang dulang cuan dari hasil ngonten di Youtube.

    Ryu, sapaan karibnya, bahkan sudah membuat usaha minuman dari hasil ngontennya itu.

    “Sejak kecil, aku suka membuat video berbicara di depan kamera dan cerita tentang berbagai hal yang aku lakukan ,” ujar Ryu kepada wartawan, Rabu (11/12/2024).

    Konten kreator cilik ini menceritakan, sejak usianya 5 tahun, ia kerap membuat video dengan ponsel orangtuanya.

    Kecakapannya dalam berbahasa didukung rasa percaya diri, membuatnya mengunggah hasil videonya dalam Youtube pribadinya (Ryu Kintaro).

    Diketahui, Ryu menguasai tiga bahasa yakni Bahasa Indonesia, Bahas Inggris dan Bahasa Mandarin.

    “Aku dari kecil udah pede di depan kamera. Fokus Youtubenya bahas kegiatan daily, challenge, dan lain-lain,” sambungnya.

    Kini dilihat dari Youtube tersebut, Ryu sudah memiliki 1,11 juta subscriber.

    Bikin Usaha

    Menariknya, uang hasil ngontennya selalu disimpannya.

    lihat foto
    Usai viral dihina Miftah Maulana Habiburrahma atau Gus Miftah, penjual es teh bernama Sunhaji kebanjiran rezeki. Berkah kebaikannya terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan artis hingga konten kreator. Sejumlah bantuan pun diketahui dari media sosial pribadi para penolong. Beberapa dari mereka memberikan bantuan uang tunai, modal usaha sampai tawaran umrah. Melihat hal ini, Nikita Mirzani justru menyindir para penolong tersebut.

    Kata dia, tujuan utamanya ingin memiliki usaha dan akhirnya semua itu terwujud di tahun ini.

    Kini dirinya membangun kafe yang menjual jamu atau minuman herbal.

    Namun, usaha ini bukanlah yang pertama lantaran Ryu sudah membuat usaha lainnya.

    “Sebentar lagi aku mau buka bisnis kedua aku nih, setelah bisnis pertama kemarin jualan susu & nasi box ???? doain semoga lancar ya,” ujarnya dikutip dari caption instagram.

    Adapun usaha jamu dipilihnya karena Ryu kerap diberikan jamu oleh sang ibu saat sakit.

    Ia ingin memberitahu bahwa jamu adalah minuman sehat yang tidak pahit.

    Oleh sebab itu, orangtua Ryu sangat bangga dengan keberhasilan sang anak.

    “Kami sebagai orangtua sangat bangga dengan pencapaian Ryu Kintaro. Kami orang tua selalu mendukung untuk mengikuti minat dan bakatnya, terutama dalam public speaking. Hal ini bukan hanya tentang keterampilan berbicara, tetapi juga tentang bagaimana anak-anak dapat belajar untuk percaya diri dan mengungkapkan pendapat mereka secara positif,” ucap Christopher Sebastian, ayah Ryu.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Clara Shinta Dituduh Penyebar Video Gus Miftah, Pakar Hukum: Salah Total, Penyebar Pertama adalah Akun Youtube PCNU

    Clara Shinta Dituduh Penyebar Video Gus Miftah, Pakar Hukum: Salah Total, Penyebar Pertama adalah Akun Youtube PCNU

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nama artis cantik Clara Shinta kini jadi pembahasan publik. Gara-garanya, video yang menampilkan Gus Miftah yang menghina penjual es teh dituding disebar oleh sang artis.

    Namun, tuduhan tersebut dibantah dengan tegas oleh pakar hukum Universitas Brawijaya, Sam Ardi. Melalui akun resminya di media sosial X, @Sam_Ardi, akademisi yang juga menggeluti sejarah ini menegaskan bahwa penyebar pertama adalah akun Youtube PCNU Kabupaten Magelang.

    “Ini salah total. Penyebar pertama rekaman kemarin di Magelang, bukan Clara Shinta. Penyebar pertama dan sumber primernya adalah akun Youtube PCNU Kabupaten Magelang itu sendiri yang membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik hasil live streaming!,” tegas Sam Ardi, dikutip Rabu (11/12/2024).

    “Rekaman diunggah Youtube PCNU Kabupaten Magelang, baru diturunkan setelah ramai, kalo mau meriksa/mau jalur hukum sekalipun, karena akun Youtube tersebut harus dianggap bertindak untuk dan atas nama/persetujuan Tanfidziyah & Syuriah, maka mereka yang kudu diperiksa pertama😎,” tambahnya.

    Tidak mungkin netizen akan tahu ada video itu kalau PCNU Kabupaten Magelang tidak mendistribusikan, mentransmisikan dan membuat dapat diakses rekaman tersebut pertama kali melalui akun Youtube mereka sendiri. “Versi lengkap rekaman dan memang ada kejadian itu lengkap di sana,” sambungnya.

    “Sekarang opsinya kalau emang niat tanpa tedeng aling-aling, periksa Tanfidziyah & Syuriah PCNU Kabupaten Magelang karena itu akun resmi, proses hukum! atau yang nyuruh & menghembuskan ide kejar penyebar pertama suruh diem tiarap ketimbang blunder lagi nyerang ormas sendiri! Pilih!,” tandas Sam Ardi.