Tag: Gus Miftah

  • Ustaz Adi Hidayat Beri Dalil soal Tarif Pendakwah, Netizen Pernah Singgung Gus Miftah: 75Juta/1,5Jam

    Ustaz Adi Hidayat Beri Dalil soal Tarif Pendakwah, Netizen Pernah Singgung Gus Miftah: 75Juta/1,5Jam

    TRIBUNJAKARTA.COM -Tarif penceramah menjadi bahasan Ustaz Adi Hidayat kala berbicara tentang fenomena Gus Miftah.

    Seperti diketahui, belakangan Gus Miftah viral karena mengolok-olok seorang pedagang es teh, Sunhaji, saat pengajian.

    Hal itu membuat Gus Miftah ramai dihujat masyarakat, utamanya melalui media sosial.

    Gus Miftah sampai mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Pada saat ramai hujatan, ada juga netizen yang mengungkap tarif ceramah Gus Miftah.

    Netizen X yang juga pegiat media sosial, Rumail Abbas (@Stakof), membocorkan tarif Gus Miftah per 1,5 jam.

    Dalam cuitannya pada Selasa (3/12/2024), menyebut Gus Miftah memasang tarif Rp 75 juta.

    “Tarif “Gus Kacamata Hitam” itu…

    75juta/1,5jam

    Saya pernah dengar dari panitia pengajian Gus Baha, amplop yang diberikan ke Gus asal Kragan, Rembang ini hanya dia isi… 2juta

    Sudah ada kitab, penjelasannya bersanad, gak mau dijemput, dan ngajinya tahqiq.

    Beda ya,” cuit @Stakof.

    Menurut akun centang biru itu juga, tarif Gus Miftah Rp 75 juta belum termasuk akomodasi dan transportasi.

    “Oiya, 75juta/1,5jam itu belum termasuk…

    – Hotel

    – Transportasi

    – Makan

    – Akomodasi Pendherek

    – Riders yang mungkin perlu disiapkan,” lanjut cuitnya pada hari yang sama.

    Rumail Abbas juga meyakinkan bahwa dia saksi mata soal tarif itu ketika ada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) satu daerah hendak mengundang Gus Miftah.

    “Untuk GM, saya saksi mata kala ada konco di PCNU kabupaten X mau ngundang. Untuk Gus Baha, itu tim @gayengco
     jadi saksinya. Informasi ini valid,” cuitnya.

    Cuitan Rumail Abbas soal tarif ceramah Gus Miftah.

    Komentar Ustaz Adi Hidayat

    Adi Hidayat melihat fenomena Gus Miftah dan Sunhaji sebagai sarana untuk mengambil pelajaran.

    Dengan senyum dan nada yang lembut, Adi Hidayat pun memberikan tangapannya.

    “Tentu ini yang menjadi pelajaran untuk kita semua, bagi saya pribadi, dan kita semua betapa Allah SWT senantiasa bersikap adil memberikan rahmat yang luar biasa memberikan jalan kepada setiap hamba untuk menjadi lebih baik tentunya sebelum kita kembali kepada Allah subhanahu wa taala,” kata Adi Hidayat berbicara di channel Youtubenya, Adi Hidayat Official, Kamis (12/12/2024).

    Untuk Unhaji, Adi Hidayat melihat betapa Allah SWT bisa mengangkat kemuliaan seseorang dengan cara tak biasa.

    “Bapak yang viral dengan ikhtiarnya dengan jualannya Allah angkat kemuliaannya dengan cara yang berbeda dengan cara yang tidak biasa. Rezekinya juga bertambah dengan cara yang tidak biasa, tentu ini pun harus dijaga dengan lebih meningkatkan ketaatan dan ketakwaan pada Allah SWT,” kata Adi Hidayat.

    Untuk Gus Miftah, Adi Hidayat mengambil pelajaran tentang betapa Allah SWT menyayangi umatnya, sehingga diberi jalan untuk berubah.

    “Sisi lain, sosok lain yang juga viral, juga dengan kasih sayang Allah diberikan jalan untuk bisa menjadi lebih baik, untuk bisa mengoreksi dan ini pun menjadi pesan bagi kita-kita yang berceramah, memberikan tausiah, pun demikian para ulama, para kiai, siapun kembali memendomani aturan-aturan dalam mendakwahi mendampingi umat pada segala hal yang baik dengan cara yang baik.”

    “Menjauhi sifat materialistik kemudian juga menutur kata yang baik menjaga kata-kata gitu,” kata Adi Hidayat sambil tersenyum.

    Sebagai sesama penceramah, Adi Hidayat mengutip Surat Al Mudatsir ayat 1-6 sebagai pedoman berdakwah.

    Di dalamnya terdapat cara berpakaian, bertutur kata hingga soal tarif.

    “Cukuplah ayat 1 sampai 6 Al Mudatsir itu jadi pedoman kita dalam berdakwah untuk semuanya.”

    “Tampil dengan tampilan yang yang baik. performance yang baik sehingga tidak menimbulkan keprihatinan dari audiens dari masyarakat.”

    “Seperti pakaiannya bersih lisannya juga mesti bersih kata-katanya juga mesti mesti baik sehingga ilmu amal dan akhlak beriringan bersamaan.”

    “Jangan pernah ada motivasi untuk mengharapkan materi-materi yang dinilai harus lebih dibandingkan dengan dengan apa yang diberikan ya bahasa sekarang mungkin pasang tarif dan sebagainya itu
    ketentuan yang sangat standar sangat baku di luar ayat-ayat yang lain,” paparnya.

    Adi Hidayat juga membuka kesempatan kepada siapapun yang mendengar ceramahnya untuk memberi masukan.

    Ia juga menutup videonya dengan permintaan maaf.

    “Melalui video dan kolom ini teman-teman bisa memberikan masukan, kalau ada yang kurang tepat, kurang baik, cara yang tidak elok, tidak elegan, silakan dengan senang hati disampaikan. Dengan segala kerendahan hati saya memohon maaf bila ada hal-hal yang kurang berkenan sekaligus memohon kepada Allah untuk senantiasa dipandu diberikan hidayah untuk menjadi lebih baik sehingga meringankan hisab saat kembali kepadanya,” tutupnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • KH Sumarno: Gus Miftah Lupa Siapa Dirinya, Harus Urut Dada

    KH Sumarno: Gus Miftah Lupa Siapa Dirinya, Harus Urut Dada

    Ia pun secara blak-blakan menuturkan bahwa karena urusan sepele itu sudah dipolitisasi maka isunya terus menggelinding.

    “Ketika urusan sepele sudah dipolitisasi apakah orang politik itu punya etik? Ini kan sok bicara etik, apakah mereka juga punya etik? Saya gak membela, saya juga menjadi bagian dari korban apa yang dilakukan Gus Miftah,” imbuhnya.

    Menurutnya, atmosfer yang dialami Gus Miftah dalam pengajian itu merupakan hal biasa. Bahkan, ia mengaku pernah mengalaminya juga.

    “Ketika menghadapi atmosfer di lapangan seperti itu biasa. Bahkan saya pernah orang stres naik ke panggung. Bahkan ada maling diuber-uber larinya ke panggung, saya lagi ceramah,” terangnya.

    “Lalu bagaimana posisi kita di situ? Di mana kita berbicara, ada posisinya, ada tempatnya memang,” sambung dia.

    Kata KH Sumarno, saat menjabat sebagai utusan khusus Presiden, ia harus lebih mampu menjaga setiap kalimat-kalimat yang disampaikan ke jemaah.

    “Mustinya Gus Miftah juga urut dada, oh sekarang ini saya sudah menjadi pejabat publik. Gak layak lagi kayak kemarin, walaupun dia punya ciri khas seperti itu,” cetusnya.

    Meskipun sudah menjadi ciri khas, ia berpendapat bahwa Gus Miftah harus mengurangi kebiasaan tersebut.

    “Tolong ciri khas, tensinya, dikurangi dikit aja. Ini efek dominonya loh kepada dai, mubaligh, kiai, ustaz,” bebernya.

    Ia pun menyinggung bagaimana Perdana Menteri Malaysia ikut memberikan komentarnya mengenai isu tersebut.

    “Sampai tadi dibilang Perdana Menteri Malaysia sotoy menilai. Aneh saya bilang. Urusan apa Malaysia? Bolanya aja kagak benar. Saya juga gak setuju kalau mereka ikut campur urusan dalam negeri kita,” timpalnya.

  • Tarif Ceramah Adi Hidayat dan Gus Miftah Disorot, Ternyata Segini Perbedaannya

    Tarif Ceramah Adi Hidayat dan Gus Miftah Disorot, Ternyata Segini Perbedaannya

    TRIBUNJATENG.COM – Nama Ustaz Adi Hidayat belakangan disorot usai pengunduran diri Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Ustaz Adi Hidayat disebut-sebut bakal menggantikan posisi Gus Miftah.

    Hal itu membuat warganet pun membandingkan mengenai beda tarif ceramah Gus Miftah dan tarif ceramah Ustaz Adi Hidayat.

    Lalu, berapakan beda tarif ceramah Gus Miftah dan tarif ceramah Ustaz Adi Hidayat?

    Tarif Gus Miftah

    Ustaz Adi Hidayat dikabarkan bakal menggantikan Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Diketahui Gus Miftah tidak pernah secara terbuka membahas mengenai tarif dakwahnya. 

    Ada narasi di media sosial X yang menyebutkan tarif ceramah Gus Miftah Rp 75 juta per 1,5 jam. 

    Namun, Gus Miftah menegaskan bahwa tarifnya disesuaikan dengan pihak yang mengundangnya. 

    Jika yang mengundang berasal dari kalangan pejabat atau figur publik, ia akan menetapkan harga. 

    Sebaliknya, untuk masyarakat ekonomi ke bawah, Gus Miftah kerap memberikan dakwahnya tanpa mematok bayaran.

    Gus Miftah juga dikenal sebagai salah satu pendukung Prabowo Subianto dalam kampanye Pemilihan Presiden 2024. 

    Ia aktif dalam beberapa kegiatan kampanye, termasuk acara istighosah hafidzah di Semarang pada 30 Desember 2023, di mana ia berkampanye bersama politisi Partai Golkar, Dico Ganinduto.

    Gus Miftah dengan terang-terangan memberikan dukungannya untuk pasangan Prabowo-Gibran, yang kini menjadi Wakil Presiden terpilih.

    Tarif ceramah Ustaz Adi Hidayat

    Banyak yang penasaran berapa tarif ceramah Ustaz Adi Hidayat.

    Namun Ustaz Adi Hidayat sempat mengaku bahwa dirinya tak pernah memasang tarif untuk berceramah.

    Menurutnya, selagi mampu, ia memastikan akan memenuhi undangan tanpa perlu memikirkan tarif ataupun fasilitas lainnya.

    Hal itu seperti yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat di YouTube Dakwah Islami.

    “Dalam buku di bagian tentang Taklim saya tuliskan, Anda kalau mau undang saya kemana menghubunginya, saya juga tuliskan dengan tulisan kapital ‘Tidak ada minta tarif, tidak ada. Tidak minta fasilitas’, datang ya datang,” pungkasnya.

    Biodata Ustaz Adi Hidayat

    Ustaz Adi Hidayat memiliki nama dan gelar Dr (HC) Adi Hidayat Lc MA lahir di Pandeglang, Banten pada 11 September 1984.

    Ia merupakan seorang alim ulama asal Indonesia yang menguasai isi kitab suci Alquran dan Hadis beserta letak barisnya.

    Tidak hanya mendalami Alquran, Ustadz Adi Hidayat juga menguasai ilmu hadis dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.

    Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute dan tiga tahun berikutnya ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.

    Ia aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya.

    Tidak hanya berdakwah, Ustaz Adi Hidayat juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.

    Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan dini di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik.

    Lulus dari pendidikan dini, Ustaz Adi Hidayat melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas 3 dan beralih ke SDN III Pandeglang di kelas 4 hingga 6.

    Meski berpindah, Ustaz Adi tetap mengukir prestasi yang sama di kedua sekolah dasar tersebut sebagai siswa terbaik.

    Bahkan, Ustaz Adi ditempatkan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang.

    Dia menjadi siswa teladan di peringkat pertama.

    Dalam proses pendidikan dasar, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan oleh kedua orang tuanya ke Madrasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang.

    Pagi hari ia sekolah umum, siang hingga sore ia sekolah agama.

    Di madrasah ini, ia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.

    Tahun 1997, lulus dari pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikan menengah Tsanawiyyah hingga Aliyah di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut.

    Ponpes yang memadukan pendidikan agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.

    Pendidikannya di Ponpes inilah yang membuatnya memiliki bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama.

    Guru utama Ustaz Adi Hidayat adalah Buya KH Miskun as-Syatibi.

    Orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaannya pada Alquran dan pendalaman pengetahuan.

    Selama masa pendidikan ia meraih banyak penghargaan baik di tingkat pondok, Kabupaten Garut, hingga Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh Alquran.

    Di tingkat II Aliyah Ustaz Adi pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Universitas Islam Madinah di Ponpes Taruna Alquran Yogyakarta.

    Ustaz Adi Hidayat juga sering kali dilibatkan pamannya, KH Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.

    Ustaz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah ‘Konsep ESQ dalam Alquran’ di hadapan tokoh pendidikan M Yunan Yusuf.

    Tahun 2003, ia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar Kairo hingga akhirnya diterima.

    Tahun 2005, ia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya, meskipun harus meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.

    Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan Alquran, Hadis, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan sebagainya.

    Ustaz Adi Hidayat juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.

    Awal tahun 2011, Ustaz Adi kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes Alquran Al-Hikmah Lebak Bulus.

    Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.

    Pada tahun 2016, Ustaz Adi Hidayat mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.

    Kini, Ustaz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya.

    Ustaz Adi Hidayat juga giat menulis dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.

    Riwayat Pendidikan

    – S1 Kulliyyah Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 – 2009)

    – S2 International Islamic Call College, Tripoli, Libya

    – Doktor honoris causa dalam bidang sains, kerja profesional kebudayaan, dan diseminasi di masyarakat Arab dari International Astrolabe University, atau dalam bidang pelayanan masyarakat dan dakwah Islam internasional dari Passion International University of America (2019)

    – Doktor honoris causa dalam bidang manajemen pendidikan Islam dari Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (2023). (*)

     

  • Sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, Adik Gus Miftah Yang Bongkar Silsilah Keluarganya Bukan Kiai

    Sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, Adik Gus Miftah Yang Bongkar Silsilah Keluarganya Bukan Kiai

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, adik Gus Miftah yang baru-baru ini memberikan pengakuan mengejutkan.

    Bahkan pengakuan itu membantah klaim Gus Miftah yang sempat mengklaim memiliki nasab langsung dari Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pondok Pesantren Gerbang Tinatar atau Pondok Tegalsari Ponorogo.

    Secara tegas Tajib membantah jika silsilah keluarganya berasal dari keturunan kiai, karena ayahnya adalah petani dan ibunya penjual sayuran.

    Namun selama ini diketahui Gus Miftah menggunakan gelar gus di belakang namanya yang biasanya disematkan untuk anak kiai.

    Fakta baru tersebut dibongkar langsung adik pria bernama Miftah Maulana itu.

    Tajib juga menjawab rumor Gus Miftah lupa orangtua hingga jarang pulang kampung.

    Sebelumnya, sosok pendakwah Gus Miftah kini menjadi sorotan.

    Itu setelah kasus Guf Miftah menghina penjual es teh hingga pendakwah itu mundur dari jabatan Utusan Presiden.

    Karena kasus ini, silsilah keluarga Gus Miftah ikut dikulik.

    Keluarga Gus Miftah tinggal di Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur. 

    Adik Gus Miftah mengakui kakaknya jarang pulang kampung ke Lampung. 

    Ia pun memberikan alasan kakaknya jarang mendatangi rumah keluarganya di Lampung.

    “Itu sudah dari zaman dahulu sebelum Covid, ya kan memang pada masa itu lagi apa ya Lagi populer-populernya beliau jadi pada masa itu  jarang sekali pulang itu,” kata Tajib dikutip dari akun Youtube TV One News, Selasa (10/12/2024) via TribunJakarta.

    Tajib pun menegaskan rumor yang beredar bahwa Gus Miftah lupa orangtuanya tidak benar.

    Namun, Gus Miftah jarang pulang karena pada waktu itu sang pendakwah lagi tenar sehingga kerap berdakwah.

    Kemudian, Indonesia mengalami pandemi Covid-19.

    “Saya sebagai keluarga untuk menepis akan hal itu,” katanya.

    Tajib mengatakan orangtuanya kadang dipanggil bila Gus Miftah mengikuti kegiatan pengajian di Lampung.

    Selain itu, Gus Miftah juga telah menawarkan kedua orangtuanya untuk tinggal di Yogyakarta. Bahkan, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu telah membelikan rumah di Jogja.

    “Tapi memang orang tua saya menolak karena bapak saya di sini dari masa bukan di desa,” katanya.

    Orangtua Gus Miftah tinggal sejak desa itu bernama Desa Adirejo, Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Tengah.

    Kemudian menjadi Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur. 

    “Bapak saya itu dari nol buka wilayah dan di sini mendirikan waktu dulu musala atau langgar kan gitu langgar karena memang Bapak saya punya basic pesantren dari Jawa Timur,” katanya.

    Di sisi lain, Gus Miftah juga mengaku bernasab langsung ke Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pondok Pesantren Gerbang Tinatar atau Pondok Tegalsari Ponorogo.

    Namun Tajib memastikan keluarganya bukan dari kalangan kiai. 

    Ayah Gus Miftah bernama Turut atau Murodi adalah petani, sedangkan ibunya pedagang sayur.

    Keduanya dari Jawa bertransmigrasi ke Lampung.

    Gus Miftah dalam beberapa ceramahnya mengklaim dirinya keturunan kesembilan dari Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Pendakwah berambut gondrong ini mengklaim nasab ayahnya tersambung ke Kiai Ilyas, putra Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Tajib mengatakan Gus Miftah anak ketiga. 

    “Alhamdulillaah sih sampai saat ini kalau memang masih diakui (adik) tapi,” kata Tajib, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (10/12/2024). 

    Ia dan keluarganya tinggal di Lampung di kawasan Jabung, yang sekarang dikenal dengan nama Adiluhur.

    Anak pertama Murodi lahir di Palembang, Sumatera Selatan, anak kedua sampai kelima termasuk Gus Miftah lahir di Jabung, Lampung.

    Sejak kecil Gus Miftah dititipkan untuk mondok di Pesantren Bustanul Ulum, milik adik ayahnya. Miftah dikenal sosok pendiam, tidak merokok, apalagi minum minuman keras, tapi berjiwa sosial tinggi.

    Tajib mengaku jarang berkomunikasi dengan Gus Miftah dan ekonomi saudara-saudara yang lain tidak seberuntung Gus Miftah.

    Klaim Gus Miftah sebagai keturunan pendiri Pondok Tegalsari diragukan oleh warganet.

    Raden Kunto Pramono sebagai ahli waris dan keturunan kedelapan Kiai Ageng Muhammad Besari tidak menemukan nama Gus Miftah dalam silsilah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Ia malah mempertanyakan nasab yang lebih detail jika memang Gus Miftah mengaku keturunan kesembilan Kiai Ageng Muhammad Besari.

    “Itu (Gus Miftah) tidak ada dalam silsilah. Maksud saya, saya mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Besari itu, dari istri keberapa, itu nanti akan ketemu. Setelah saya cek (Miftah) kok enggak ada, saya merasa ada keraguan di sana,” kata Raden Kunto Pramono.

    Gus Miftah menjadi viral setelah mengolok-olok Sunhaji pedagang es teh dalam ceramahnya pada 20 November 2024. 

    Saat itu Gus Mitah mengisi acara Magelang Bersholawat yang dihadiri calon Bupati dan calon Wakil Bupati Magelang, Sudaryanto dan Agung Trijaya di Lapangan Soepardi Kecamatan Mungkid Magelang.

    Sosok Adik Gus Miftah

    Videonya pun viral, terlebih ketika membahas asal usul keluarga dari Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah.

    Menurut pengakuan Tajib seperti yang diunggah akun Youtube RTV, bahwa ayahnya bukan seorang Kiai.

    Ayahnya adalah seorang petani, sedangkan ibunya hanyalah pedagang sayur.

    Mereka berasal dari keluarga sederhana dari Jawa yang bertransmigrasi ke Lampung.

    Tajib mengatakan, bahwa Gus Miftah adalah kakak kandungnya yang nomor tiga.

    “Alhamdulillaah sih sampai saat ini kalau memang masih diakui (adik) tapi,” ungkap Tajib, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (10/12/2024). 

    Tajib mengatakan, mereka tinggal di Lampung di kawasan Jabung, yang sekarang dikenal dengan nama Adiluhur.

    Menurutnya, anak pertama lahir di Palembang, Sumatera Selatan.

    Lalu, anak kedua sampai kelima lahir di Jabung, Lampung, termasuk Miftah.

    Tajib mengaku orang tua mereka hidup sederhana.

    Ayah seorang petani dan ibu berdagang sayur di pasar.

    Diungkap Tajib, sejak kecil Miftah dititipkan orang tua belajar di Pesantren Bustanul Ulum, milik adik ayahnya.

    Diakuinya, Miftah adalah sosok pendiam, tidak merokok, apalagi minum minuman keras.

    Miftah juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

    Selain itu, dia mengaku jarang berkomunikasi dengan Miftah dan ekonomi saudara-saudara yang lain tidak seberuntung Miftah. (*)

     

  • Berangkat Ibadah Umrah, Penjual Es Teh Sunhaji Sebut Gus Miftah yang Bayar

    Berangkat Ibadah Umrah, Penjual Es Teh Sunhaji Sebut Gus Miftah yang Bayar

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepastian soal siapa yang memberangkatkan ibadah umrah penjual es teh Sunhaji yang sempat viral di media sosial terjawab sudah. sudah. Sunhaji menyebut Gus Miftah yang membayar biaya umrah dirinya dan keluarga.

    Kepastian itu diunggah oleh pengusaha Jhon LBF melalui media sosial Instagram miliknya. Di situ, Jhon LBF mempertanyakan perihal siapa yang memberangkatkan ibadah umrah Sunhaji.

    “Siapa yang umrahkan?” tanya Jhon LBF kepada penjual es teh Sunhaji, Jumat (13/12/2024).

    “Gus Miftah, bang,” jawab Sunhaji yang menegaskan Gus Miftah yang membayar biaya umrah dirinya dan keluarga. 

    Mendengar ucapan dari Sunhaji itu, membuat Jhon LBF bangga atas usaha dari Gus Miftah yang sudah memberangkatkan ibadah umrah penjual es teh viral Sunhaji.

    “Masyaallah tabarakallah, diberangkatkan oleh @gusmiftah,” jelas Jhon LBF.

    “Mohon doanya supaya Pak Sunhaji dan keluarga diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah umrah ya gaes,” tandasnya.

    Melihat unggahan dari Jhon LBF, membuat netizen membanjiri kolom komentar Instagram Jhon LBF tersebut.

    “Di balik kisah ada berkah yang indah. Semua ada hikmahnya setelah berhenti menghujat,” tulis netizen.

    “Bahagia banget rasanya melihat orang lain senang,” tulis netizen lainnya.

    “Alhamdulillah diberangkatkan umrah sama @gusmiftah,” tulis netizen.

    “@gusmiftah luar biasa. Saya bersama Anda @gusmiftah,” tulis netizen lagi.

    “Masyaallah @gusmiftah,” tulis netizen yang bangga terhadap Gus Miftah yang membayar biaya umrah Sunhaji dan keluarga.

  • Ustaz Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden

    Ustaz Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden

    Jakarta: Ustaz Adi Hidayat (UAH) akhirnya mengklarifikasi terkait isu yang beredar bahwa ia akan menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Melalui unggahan di kanal YouTube resminya, UAH dengan tegas menyatakan bahwa informasi yang beredar tidak sesuai fakta.

    “Terkait dengan isu ditetapkannya, diresmikannya, diangkatnya sebagai Stafsus Presiden, melalui video ini, saya ingin menyampaikan bahwa isu dimaksud tidak benar adanya,” kata Ustaz Adi Hidayat, seperti dilihat dari tayangan YouTube Adi Hidayat Official, Kamis, 12 Desember 2024.

    UAH mengakui bahwa isu tersebut telah membuatnya menerima banyak ucapan selamat dan pertanyaan dari berbagai pihak. Namun, ia kembali menegaskan bahwa informasi itu tidak benar. 

    “Sekali lagi isu yang dimaksud, penetapan, pelantikan apapun diksinya terkait stafsus itu tidaklah benar,” sambungnya.

    Ustaz Adi Hidayat menyakini banyak sosok yang lebih pantas untuk mengemban jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden ketimbang dirinya.

    “Saya berkeyakinan, banyak orang yang lebih baik, banyak orang yang lebih pantas dan berwawasan dengan posisi yang dimaksud,” lanjutnya.

    Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto mempunyai hak penuh untuk menentukan siapa yang terbaik untuk menjadi utusannya.

    “Bapak Presiden dengan kepemilikan hak prerogatif penuh akan lebih dapat menentukan yang lebih baik dan lebih berkualitas dibanding kami,” tambahnya.

    Jakarta: Ustaz Adi Hidayat (UAH) akhirnya mengklarifikasi terkait isu yang beredar bahwa ia akan menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Melalui unggahan di kanal YouTube resminya, UAH dengan tegas menyatakan bahwa informasi yang beredar tidak sesuai fakta.
     
    “Terkait dengan isu ditetapkannya, diresmikannya, diangkatnya sebagai Stafsus Presiden, melalui video ini, saya ingin menyampaikan bahwa isu dimaksud tidak benar adanya,” kata Ustaz Adi Hidayat, seperti dilihat dari tayangan YouTube Adi Hidayat Official, Kamis, 12 Desember 2024.
     
    UAH mengakui bahwa isu tersebut telah membuatnya menerima banyak ucapan selamat dan pertanyaan dari berbagai pihak. Namun, ia kembali menegaskan bahwa informasi itu tidak benar. 
    “Sekali lagi isu yang dimaksud, penetapan, pelantikan apapun diksinya terkait stafsus itu tidaklah benar,” sambungnya.

    Ustaz Adi Hidayat menyakini banyak sosok yang lebih pantas untuk mengemban jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden ketimbang dirinya.
     
    “Saya berkeyakinan, banyak orang yang lebih baik, banyak orang yang lebih pantas dan berwawasan dengan posisi yang dimaksud,” lanjutnya.

    Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto mempunyai hak penuh untuk menentukan siapa yang terbaik untuk menjadi utusannya.

    “Bapak Presiden dengan kepemilikan hak prerogatif penuh akan lebih dapat menentukan yang lebih baik dan lebih berkualitas dibanding kami,” tambahnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Peramal Sebut Nasib Gus Miftah di Ambang Kehancuran: Job Tidak Seramai Dulu

    Peramal Sebut Nasib Gus Miftah di Ambang Kehancuran: Job Tidak Seramai Dulu

    GELORA.CO –  Peramal, bernama Jeng Nimas mengatakan bahwa popularitas penceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah sudah berada di ujung tanduk alias di ambang kehancuran.

    Dia menyampaikan, penurunan popularitas ini terjadi usai Miftah menghina penjual es teh dalam acara pengajian di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Dalam terawang yang dilakukan Jeng Nimas, peramal itu mengatakan muncul beberapa simbol dalam kartu tarot yang menggambarkan nasib Miftah di masa depan.

    Salah satu simbol yang muncul adalah empat cangkir. Simbol ini menggambarkan adanya hubungan tak harmonis. Dia menyampaikan Miftah bakal menghadapi tantangan besar dalam menjaga reputasinya di mata publik.

    Selain itu, simbol tersebut juga dinilai dapat berdampak pada penurunan jumlah job atau pekerjaan yang diterima Miftah.

    Selain itu, Nimas juga melihat simbol ego. Simbol ini menandakan Miftah harus menurunkan egonya dengan introspeksi diri serta memperbaiki perkataan.

    “Memang ada penurunan dalam kariernya. Akan ada yang tetap menggunakan jasa Gus Miftah untuk pengajian-pengajian, meski tidak seramai dulu,” kata si peramal melalui YouTube Jeng Nimas dilihat VIVA Kamis, 12 Desember 2024.

    Kemudian ia melihat simbol wise counselor. Dia meminta pendakwah 43 tahun itu untuk lebih berhati-hati dalam berbicara. Setiap perkataan harus dipertimbangkan agar tak melukai perasaan orang lain.

    Terakhir, ia menyebut bahwa Miftah memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri serta bangkit dari keadaan sekarang.

    “Dengan usaha yang keras dan introspeksi diri, Gus Miftah masih memiliki kesempatan untuk bangkit kembali. Namun, ini bukanlah hal yang mudah, karena dampak dari masalah yang ada saat ini akan terus terasa dalam waktu yang panjang,” pungkasnya.

  • Bukan Clara Shinta, Ini Pihak yang Pertama Kali Unggah Video Gus Miftah: Kok Salahin Orang?

    Bukan Clara Shinta, Ini Pihak yang Pertama Kali Unggah Video Gus Miftah: Kok Salahin Orang?

    GELORA.CO – Nama Clara Shinta sempat jadi perbincangan hangat setelah dituding sebagai pihak pertama yang menyebarkan video viral Gus Miftah yang mengatai pedagang es teh keliling di acara tabligh akbar di Magelang.

    Namun, kini muncul fakta baru yang mematahkan tuduhan tersebut. Akun X @cingreborn mengungkap bahwa video itu pertama kali diunggah oleh tim Gus Miftah sendiri di YouTube.

    Akun X @cingreborn dengan tegas menyatakan bahwa video kontroversial itu awalnya diunggah oleh akun YouTube PCNU Kabupaten Magelang, bukan oleh Clara Shinta.

    Dalam cuitannya, akun tersebut menulis, “Kalau mau cari siapa yg uploud pertama kali simiftah ngatain bapak es teh g*blok. Ya team lu sendiri woy. Lu yg up di YouTube kok salahin orang laen.”

    Cuitan ini juga dilengkapi dengan tangkapan layar yang menunjukkan video bertajuk “Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori” di kanal YouTube PCNU Kabupaten Magelang.

    Unggahan ini memberikan perspektif baru bahwa penyebaran video tersebut berasal dari pihak yang terlibat langsung dalam acara, bukan Clara Shinta.

    Sebelumnya, Clara Shinta menjadi sasaran hujatan warganet.

    Akun X @lanagetakat bahkan dengan keras menuding Clara sebagai pihak yang menyebarkan video tersebut dan mengancam akan melakukan serangan cyber jika Clara tidak memberikan klarifikasi dalam waktu 24 jam.

    “Jika dalam waktu 1×24 jam saudari Clara Shinta belum juga muncul dan memberi keterangan yang jelas, maka kami akan memberi serangan cyber berupa opini dan narasi buruk tentang diri anda,” tulis akun tersebut.

    Namun, Clara Shinta akhirnya muncul di media sosial untuk menyapa para pengikutnya.

    Dalam unggahan terbarunya di TikTok, Clara terlihat tetap ceria meski namanya menjadi bulan-bulanan warganet.

    “Masya Allah, TikTok aku lagi ramai banget, Instagram semuanya segala macam. Tapi terima kasih ya dukungan kalian tuh banyak banget, support aku banyak,” ujarnya dengan tenang.

    Clara juga menambahkan, “Terima kasih, jazakumullah khairan katsiran,” tanpa memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait tuduhan yang diarahkan kepadanya. 

  • Ponpes Miftah Ternyata Ada Campur Tangan Jokowi, Andi Sinulingga: Ada Uang Rakyat di Aset Miliknya Rupanya

    Ponpes Miftah Ternyata Ada Campur Tangan Jokowi, Andi Sinulingga: Ada Uang Rakyat di Aset Miliknya Rupanya

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Politisi senior Andi Sinulingga menduga ada uang rakyat. Di balik aset milik Miftah Maulana atau Gus Miftah.

    Hal dimaksud, adalah Pondok Pesantren Ora Aji. Yang diketahui diasuh oleh Miftah.

    “Oooh, ada uang rakyat banyak di aset miliknya tersebut rupanya,” kata Andi dikutip dari unggahannya di X, Kamis (12/12/2024).

    Itu diketahui dari pemberitaan terdahulu. Saat peresmian asrama Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji di Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, Sabtu sore (15/1/2022).

    Peresemian tersebut dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Atas arahan langsung Presiden Jokowi, yang menjabat saat itu.

    Di kesempatan itu, Basuki mengatakan pemerintah mengguyur bantuan pada Ponpes tersebut. Mesti diakuinya belum sempurna.

    “Ini belum bisa mencukupi kebutuhannya, saya akan laporkan pada presiden. Nanti akan saya tindaklanjuti,” jelas Basoeki diitemui usai peresmian asrama Ponpes Ora Aji.

    Saat itu, Miftah menyambut baik hal tersebut.

    “Kalau ada yang bilang pemerintah tidak perhatian kepada pesantren dan ulama tentunya ini bisa sangat keliru. Ini adalah bentuk kecintaan presiden terhadap pesantren yang ada di Indonesia” kata Gus Miftah.

    Dia menambahkan, kualitas bangunan Ponpes Ora Aji dinilai sangat layak dan memadahi. Ponpes ini dapat menampung setidaknya sebanyak 84 santri yang nantinya akan terus dikembangkan.

    “Walaupun tadi disampaikan Pak Menteri belum semuanya, tapi ini sudah membantu bagi kami karena total santri kami ada 500. Termasuk tempat tidur langsung dikasih dari kementerian,” ujar Gus Miftah.

  • Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Gus Fahrur PBNU: Dipertahankan Saja!

    Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Gus Fahrur PBNU: Dipertahankan Saja!

    GELORA.CO – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur berharap, Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) tetap dipertahankan sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto di bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Hal tersebut sekaligus menjawab pernyataan dari Permadi Arya (Abu Janda), mengusulkan pengganti dari Gus Miftah sebagai utusan Presiden, sebaiknya dari umat kristiani.

    “Saya kurang sependapat, pengganti Gus Miftah sebaiknya tetap dari kalangan NU, ormas Islam moderat terbesar di dunia yang dikenal tolerans,” ujar Gus Fahrur kepada Disway.id, Selasa, 11 Desember 2024.

    “(NU) diterima oleh semua kelompok ummat beragama dan mampu menjadi perekat semua golongan yang ada di Indonesia, atau malah dipertimbangkan agar Gus Miftah dipertahankan saja,” sambungnya.

    Tak berhenti di situ, Gus Fahrur juga memberkan alasan mengapa Miftah masih layak dipertimbangkan kembali menjadi utusan Khusus Presiden.

    Namun, keputusan tersebut tetap berada di tangan Presiden.

    “Itu hak presiden jika dianggap masih layak dipertahankan, karena dia sudah Secara ksatria minta maaf, toh kekhilafan yang dilakukan sebetulnya tidak fatal dan saya curiga ada pihak yg menggoreng secara luar biasa,” jelasnya.

    Gus Fahrur menilai bahwa setiap individu memiliki kekhilafan.

    Dia juga menyinggung tokoh-tokoh lain yang sering dikecam oleh netizen, namun masih tetap bertahan di jabatannya.

    “Setiap orang bisa khilaf, banyak tokoh lain yang di bully netizen juga tetap bertahan di jabatan mereka,” imbuhnya.

    Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    Baru-baru ini Gus Miftah menjadi sorotan publik usai menghina penjual es teh bernama Sunhaji dalam acara Magelang Bersholawat.

    Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Gus Miftah terlihat diduga menghina penjual es teh dengan kata kasar.

    Dalam video yang beredar, Gus Miftah dalam acara Magelang Bersholawat tengah memberikan kajian tampak mengerjai (prank) penjual minuman  (es teh) yang tengah menjajakan dagangannya.

    Alih-alih membeli atau memborong dagangan, utusan khusus presiden itu justru melemparkan kata kasar kepada pedagang.

    “Es tehmu sih ekeh (masih banyak) nggak? Ya sana jual gobl*k,” ujar Gus Miftah sambil tertawa.

    “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” imbuhnya.

    Penjual es teh itu yang mendengarnya hanya terdiam. Sedangkan, pendakwah asal Sleman itu berkata sambil tertawa.

    Aksinya itu kemudian memicu kemarahan warganet lantaran dianggap telah mengolok-ngolok hingga mempermalukan penjual es teh tersebut.