Tag: Gus Miftah

  • Prabowo Kasih Modal Usaha ke Penjual Es Teh yang Diolok-olok Gus Miftah

    Prabowo Kasih Modal Usaha ke Penjual Es Teh yang Diolok-olok Gus Miftah

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melalui Partai Gerindra memberikan modal usaha untuk penjual es teh, Sunhaji yang diolok-olok Gus Miftah.

    Dalam video yang diunggah akun @Gerindra, bantuan diantarkan langsung oleh Ketua PAC Gerindra Grabag. Dalam pertemuan itu turut hadir Sunhaji beserta sejumlah kerabatnya. 

    “Ini ada titipan dari adminnya Bapak Prabowo untuk modal Bapak usaha,” ujar Ketua PAC Gerindra Grabag di Instagram @Gerindra, Rabu (4/12/2024).

    Dia juga menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat kontra dengan perkataan yang dilontarkan oleh utusan presiden Gus Miftah.

    “Saya diutus dari admin Gerindra yang dari Jakarta, adminnya Bapak Prabowo langsung tadi langsung telepon saya disuruh nemuin Bapak. Bapak Prabowo tidak sepakat jika ada kata-kata seperti itu,” tambahnya.

    Atas pemberian itu, Sunhaji menyampaikan terimakasih terhadap Prabowo dan Gerindra. Dia menegaskan bakal menggunakan modal usaha tersebut sebaik mungkin.

    “Terima kasih sekali untuk Pak Prabowo sudah memberi saya modal usaha. Semoga uang ini dapat berkah dari Allah SWT untuk saya dan begitu juga Bapak Prabowo banyak keberkahan,” tutur Sunhaji.

    Sebagai informasi, Video Gus Miftah melakukan “prank” kepada penjual es teh yang berjualan saat dirinya mengisi sebuah acara viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, Gus Miftah bahkan menyebut kata “goblok” yang ditujukan kepada bapak-bapak penjual es teh.

    Mulanya, Gus Miftah bertanya apakah es teh yang dijual bapak itu masih banyak apa tidak. Namun ketika penjual es teh mengatakan masih, ia malah meminta sang penjual untuk memasarkan dagangannya lagi.

    “Es tehmu seh okeh ra? [Es teh mu masih banyak gak?] masih? Yo kono didol goblok [Ya sana dijual bodoh]. Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir [Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir],” ujar Gus Miftah  di Lapangan Soepardji, Magelang, Senin (20/11/2024).

  • Polemik Miftah Maulana, Pendakwah Diminta Jaga Sensitivitas
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Desember 2024

    Polemik Miftah Maulana, Pendakwah Diminta Jaga Sensitivitas Nasional 4 Desember 2024

    Polemik Miftah Maulana, Pendakwah Diminta Jaga Sensitivitas
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pendakwah dan pejabat publik lebih sensitif dalam bergurau.
    Pernyataan ini disampaikan menanggapi polemik ucapan
    Miftah Maulana Habiburrahman
    yang menghina pedagang es teh dalam sebuah kegiatan, sehingga memicu reaksi keras dari masyarakat.
    Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, berharap para pendakwah dan tokoh masyarakat lebih berhati-hati dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan keresahan.
    Menurut Cholil, dakwah seharusnya menjadi media untuk mendekatkan, bukan menciptakan jarak.
    “Kalau bercanda pun perlu menjaga sensitivitas publik. Karena sopan atau tidaknya kata-kata itu dirasakan oleh umat,” kata Cholil saat dihubungi di Jakarta, Rabu (4/12/2024), seperti dikutip dari
    Antara
    .

    “Penting menjaga lisan, apalagi sebagai pejabat publik tentunya lebih menjadi perhatian masyarakat,” sambung Cholil.
    Ucapan Miftah, yang viral di media sosial, dianggap menyinggung pedagang es dan mencederai sensitivitas publik.
    Meski Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu telah menyampaikan permintaan maaf, insiden ini tetap menjadi sorotan luas.
    Cholil menilai permintaan maaf itu langkah baik, tetapi peristiwa ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.
    Cholil menekankan pentingnya memilih kata-kata yang tepat saat menyampaikan materi dakwah, termasuk dalam situasi santai. Ia mengingatkan candaan yang tidak sensitif dapat melukai perasaan masyarakat.
    Sebelumnya diberitakan, Miftah tengah menjadi sorotan warganet karena mengolok-olok pedagang es teh saat sedang mengisi sebuah acara di Magelang, Jawa Tengah.
    Dalam video yang beredar, Miftah melontarkan kata-kata tak pantas kepada seorang pedagang es teh yang berjualan di hadapan para hadirin acara.
    “Es tehmu
    sih akeh
    (masih banyak)? Ya, sana jual goblok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir,” ujar Miftah.
    Belakangan, Miftah meminta maaf dan mengaku khilaf mengeluarkan kalimat tidak pantas kepada pedagang es teh karena ia merupakan orang yang sering bercanda.
    Miftah juga mengaku sudah ditegur oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya agar lebih berhati-hati saat berbicara di depan masyarakat umum.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sayangkan Sikap Gus Miftah Hina Pedagang, Istana Tegaskan Presiden Prabowo Sangat Hormati Pedagang

    Sayangkan Sikap Gus Miftah Hina Pedagang, Istana Tegaskan Presiden Prabowo Sangat Hormati Pedagang

    GELORA.CO  –  Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menyayangkan sikap Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina pedagang es teh.

    Diketahui hinaan tersebut diungkapkan Miftah kepada penjual es teh bernama Sunhaji yang sedang berjualan di tengah acara dakwahnya.

    Hasan mengungkap, sikap Miftah ini berbanding terbalik dengan sikap Presiden Prabowo Subianto, yang selama ini sangat menghormati pedagang kaki lima.

    Tak hanya pedagang saja, Presiden Prabowo juga disebut sangat menghormati para petani, nelayan, dan semua orang yang bekerja keras keluar rumah untuk mencari rezeki.

    “Beliau pernah berpidato yang menyatakan bahwa beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, para nelayan.”

    “Semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, yang mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka.”

    “Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia,” kata Hasan dilansir Kompas.com, Rabu (4/12/2024).

    Lebih lanjut Hasan menuturkan, atas sikap Miftah tersebut, Presiden Prabowo telah memberikan tegurannya melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Karena bisa saja pedagang es teh tersebut terluka perasaannya akibat hinaan yang dilontarkan oleh Miftah.

    Kini Istana pun telah mendapat kabar bahwa Miftah telah mendatangi kediaman Bapak Sunhaji dan meminta maaf secara langsung.

    “Yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin. Jadi kami juga sudah mendapatkan informasi, Bapak Presiden juga sudah mendapatkan informasi.”

    “Utusan Khusus Presiden sudah mendatangi Bapak Sunhaji secara langsung ke Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung,” terang Hasan.

    Viral Gus Miftah Olok-olok Pedagang, Menteri Agama Sebut Pembelajaran Buat Utusan Khusus Presiden

    Video Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana atau Gus Miftah, yang tampak mengolok-olok pedagang es pada sebuah acara viral di media sosial.

    Aksi Gus Miftah ini mendapatkan sambutan negatif dari masyarakat dan sejumlah figur publik.

    Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan hal ini merupakan pembelajaran bagi Gus Miftah untuk mengontrol diri saat bersikap di publik.

    “Ya, saya kira itu, apapun ini juga pembelajaran buat Gus Miftah bahwa ketika menjadi pendapat figur publik seperti ini, harus ada controlling,” ujar Nasaruddin di LPQ Kemenag, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).

    “Iya, jadi saya kira ini menjadi lesson learning lah. Pembelajaran buat Gus Miftah. Semoga yang kita mau sendiri juga akan datang,” tambah Nasaruddin.

    Dirinya mengingatkan bahwa saat ini Gus Miftah merupakan pejabat publik.

    Menurut Nasaruddin, saat ini Gus Miftah merupakan sosok yang dimiliki masyarakat dan Pemerintah.

    “Karena kita sekarang ini kan bukan milik kita sendiri. Kita sudah milik masyarakat dan bahkan menjadi milik pemerintah. Dan ini mudah-mudahan menjadi, ya itu tadi lesson learning, pembelajaran,” katanya.

    Meski begitu, Nasaruddin mengatakan Gus Miftah dalam hidupnya memiliki banyak profesi yang beragam.

    Mulai dari sebagai sebagai penceramah, Utusan Khusus Presiden, pelawak hingga pimpinan pondok pesantren.

    Sehingga, menurut Nasaruddin, publik juga harus melihat Gus Miftah dalam kapasitas kegiatan yang tidak resmi.

    “Jadi jangan sampai nanti Pak, Pak Gus Miftah itu kita portrait dengan gaya portrait formal, tapi dia sedang dalam keadaan informal.”

    “Jadi seniman itu kan paling susah diukur. Nah, jangan lupa bahwa Gus Miftah itu adalah seorang seniman,” tambahnya.

    Nasaruddin mengaku tidak mengikuti secara rinci perkembangan masalah ini.

    Dirinya meminta semua pihak menahan diri dalam menyikapi hal ini.

    “Kalau memang itu ada unsur kesengajaan, tentu minta maaf. Tapi saya kok yakin Gus Miftah itu, itu tadi, multi talenta, multi kapasitas. Jadi jangan sampai nanti cara mengeditnya itu ketika dia sedang dalam keadaan sedang melawak. Dia tidak dalam keadaan sedang berada dalam forum formal,” pungkasnya.

    Ungkapan Gus Miftah Disorot

    Diketahui, Gus Miftah menjadi sorotan karena videonya yang melontarkan kata-kata kasar kepada pedagang es teh viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, dia diminta oleh penonton pada acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah, untuk memborong es teh seorang bapak yang berdagang saat kajiannya tersebut.

    Miftah yang sedang duduk di panggung menanyakan jumlah dagangan bapak penjual es teh tersebut dan kemudian mengucapkan kata kasar.

    “Oh kon mborong, es tehmu jik okeh po ra? (Oh disuruh borong, es teh mu masih banyak atau tidak?) masih? Yo kono didol g*bl*k (Ya sana dijual b*d*h),” ucap Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam potongan video tersebut

  • Beda Sikap Presiden dan Gus Miftah Soal UMKM, Prabowo: Saya Sangat Hormat!

    Beda Sikap Presiden dan Gus Miftah Soal UMKM, Prabowo: Saya Sangat Hormat!

    Bisnis.com, JAKARTA – Sikap Utusan Presiden Bidang Kerukunan dan Beragama, Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh terus menuai kritik dari sejumlah pihak.

    Tak ketinggalan, Gerindra selaku partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto turut menyayangkan sikap Gus Miftah pada acara tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah.

    Bahkan, menurut partai berlogo kepala burung garuda itu menegaskan bahwa sikap Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh itu tidak sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto.

    “Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan,” tulis Gerindra dalam unggahannya di Instagram, dikutip Rabu (4/12/2024).

    Gerindra juga mengunggah video Prabowo Subianto yang melakukan pidato dalam acara wisuda kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) pada (29/2/2024).

    Dalam cuplikan video tersebut, Prabowo menegaskan bahwa dirinya sangat menghormati seluruh pedagang kaki lima, termasuk ojek online yang setiap hari bekerja untuk memenuhi nafkah bagi keluarganya.

    “Saya ingatkan ini, saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, tukang bakso. Pedagang kaki lima tiap hari keluar, dia dorong itu keringat, fisik mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati, mereka mulia mereka jujur,” ujar Prabowo dalam video tersebut.

    Sebaliknya, sikap Gus Miftah selaku utusan presiden bidang kerukunan dan beragama malah memperlihatkan kata-kata yang tidak pantas terhadap pelaku UMKM.

    “Es tehmu seh okeh ra? [Es teh mu masih banyak gak?] masih? Yo kono didol goblok [Ya sana dijual bodoh]. Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir [Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir],” ujar Gus Miftah  di Lapangan Soepardji, Magelang, Senin (20/11/2024).

  • Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Ternyata Belum Lapor LHKPN

    Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Ternyata Belum Lapor LHKPN

    loading…

    KPK mengungkapkan Miftah Maulana Habibburahman atau Gus Miftah yang menghina penjual es teh Sunhaji saat ceramah ternyata belum melaporkan LHKPN. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan Miftah Maulana Habibburahman atau Gus Miftah yang menghina penjual es teh Sunhaji saat ceramah ternyata belum melaporkan LHKPN. Pendakwah yang menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan ini menuai kecaman karena mengolok-olok Sunhaji, bahkan mengeluarkan kata kasar.

    “Yang bersangkutan belum lapor LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara),” kata Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, Rabu (4/12/2024).

    Sejak diangkat Presiden Prabowo Subianto pada Selasa, 22 Oktober 2024 lalu, Gus Miftah memiliki kewajiban melaporkan harta kekayaannya sebagaimana ketentuan berlaku. Ada waktu paling lama 3 bulan sejak dilantik atau diangkat mengurus hal tersebut.

    Permintaan Maaf Gus MiftahSebelumnya, permintaan maaf Gus Miftah disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube Seleb Oncam News, Rabu (4/12/2024) dini hari.

    Menurut Gus Miftah, apa yang disampaikan kepada pedagang es itu merupakan candaan. “Dengan kerendahan hati saya minta maaf atas kekhilafan. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun maka untuk itu atas candaan kepada yang bersangkutan saya meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” kata Gus Miftah.

    Dia juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena telah menimbulkan kegaduhan dan merasa terganggu dengan candaannya. Hal ini akan menjadi introspeksi bagi dirinya agar lebih berhati-hati berbicara di depan publik.

    Gus Miftah mengaku telah ditegur Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya atas kegaduhan tersebut.

    “Saya juga sudah ditegur Bapak Seskab yang hari ini berada dari Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat,” katanya.

    (jon)

  • Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh, Ini Pesan Gus Fahrur

    Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh, Ini Pesan Gus Fahrur

    Malang (beritajatim.com) – Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi angkat bicara atas video viral Gus Miftah menghina pedagang es teh. Dia meminta hal ini menjadi pelajaran bersama agar lebih berhati-hati dalam bertutur.

    “Saya yakin Gus Miftah hanya bermaksud bercanda untuk menghidupkan suasana, tapi beliau kepleset lidah. Dan dipotong konteksnya oleh YouTuber sehingga di salah fahami masyarakat karena tidak utuh,” tegas Gus Fahrur, sapaan akrab KH Ahmad Fahrur Rozi, Rabu (4/12/2024) siang.

    Menurut Gus Fahrur yang juga Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang itu, apa yang terjadi dengan Gus Miftah hari ini, juga menjadi pelajaran bagi seluruh mubaligh lainnya agar lebih berhati-hati dalam bersikap maupun bercanda.

    “Ini menjadi pelajaran penting para mubaligh ataupun penceramah ya, agar hati hati kalau bercanda. Boleh boleh saja bercanda, tapi jangan menimbulkan kegaduhan dan melukai perasaan orang lain,” tuturnya.

    Gus Fahrur menilai, jika dilihat dari garis keturunan, Gus Miftah adalah keturunan ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur. Gus Miftah masih memiliki hubungan darah dengan Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Yogyakarta.

    “Secara pribadi saya kenal dengan Gus Miftah. Beliau masih keturunan Syaikh Hasan Besari Ponorogo, saya pernah ke pesantrennya,” ucap Gus Fahrur.

    Gus Fahrur berharap, agar masyarakat tidak mudah ter provokasi dengan video video yang viral. “Kita ambil hikmahnya saja, bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki. Banyak mendapat simpati dan banyak memperoleh apresiasi masyarakat luas,” tuturnya.

    “Gus Miftah juga sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf. Sebaiknya disudahi polemik ini, harap di maklumi karena setiap orang bisa saja berbuat khilaf. Mari saling mendukung dan mengingatkan untuk kebaikan dakwah umat Islam,” Gus Fahrur mengakhiri. [yog/beq]

  • Aksi Gus Miftah ke Penjual Es Teh Jadi Simbol Pentingnya Adab daripada Ilmu

    Aksi Gus Miftah ke Penjual Es Teh Jadi Simbol Pentingnya Adab daripada Ilmu

    Jakarta: Baru-baru ini viral di media sosial, sebuah video yang menunjukkan penceramah terkenal, Gus Miftah, melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh di sebuah acara pengajian.

    Tindakan tersebut menuai kecaman dari publik yang menilai Gus Miftah telah mempermalukan seorang pedagang kecil di depan umum.
    Dalam video yang beredar, Gus Miftah terlihat mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang tersebut. Aksi ini sontak membuat geram para hadirin yang menyaksikan.

    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak reaksi negatif dari warganet.

    Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, tindakan Gus Miftah dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung. 

    Aksi Gus Miftah terhadap pedagang es teh ini dinilai miskin adab sebagai seorang yang memiliki ilmu. Hal itu jadi pembelajaran penting bagi umat, bahwa adab lebih utama daripada ilmu.

    Pernyataan tersebut bahkan ikut viral di media sosial khususnya Instagram, banyak warganet yang ikut menyuarakan bahwa ‘Adab Lebih Penting Daripada Ilmu’ dengan membagikan template Instagram Story. 

    Hadits tentang Adab Lebih Penting dari Ilmu

    Pernyataan ‘Adab Lebih Penting dari Ilmu’ juga banyak ditemukan dalam hadits-hadits berikut.

    Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284).

    Aasan adab lebih tinggi daripada ilmu juga dapat disimpulkan dari hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa beliau diutus dengan tujuan menyempurnakan adab manusia.

    Diambil dalam buku Pendidikan Karakter: Mengembangkan Karakter Anak yang Islami oleh Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, berikut bunyi haditsnya:

    Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Bukhari, Baihaqi, dan Hakim).

    Berdasarkan hadits tersebut, orang-orang yang memiliki ilmu tapi tidak disertai dengan adab maka hanya akan berujung pada kesombongan. Mereka akan mudah merendahkan orang lain yang ilmunya lebih rendah tanpa mau mengajari atau membagikan ilmu yang ia miliki.

    Aksi Gus Miftah dan pedagang es teh menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Sebagai masyarakat, kita harus selalu menghargai dan menghormati setiap individu, apapun profesi dan status sosialnya.

    Tokoh agama sebagai panutan masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik dan menghindari tindakan yang dapat menyinggung atau menyakiti orang lain.

    Jakarta: Baru-baru ini viral di media sosial, sebuah video yang menunjukkan penceramah terkenal, Gus Miftah, melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh di sebuah acara pengajian.
     
    Tindakan tersebut menuai kecaman dari publik yang menilai Gus Miftah telah mempermalukan seorang pedagang kecil di depan umum.

    Dalam video yang beredar, Gus Miftah terlihat mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang tersebut. Aksi ini sontak membuat geram para hadirin yang menyaksikan.

    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak reaksi negatif dari warganet.

    Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, tindakan Gus Miftah dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung. 
     
    Aksi Gus Miftah terhadap pedagang es teh ini dinilai miskin adab sebagai seorang yang memiliki ilmu. Hal itu jadi pembelajaran penting bagi umat, bahwa adab lebih utama daripada ilmu.

    Pernyataan tersebut bahkan ikut viral di media sosial khususnya Instagram, banyak warganet yang ikut menyuarakan bahwa ‘Adab Lebih Penting Daripada Ilmu’ dengan membagikan template Instagram Story. 

    Hadits tentang Adab Lebih Penting dari Ilmu

    Pernyataan ‘Adab Lebih Penting dari Ilmu’ juga banyak ditemukan dalam hadits-hadits berikut.
     

     
    Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284).
     
    Aasan adab lebih tinggi daripada ilmu juga dapat disimpulkan dari hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa beliau diutus dengan tujuan menyempurnakan adab manusia.
     
    Diambil dalam buku Pendidikan Karakter: Mengembangkan Karakter Anak yang Islami oleh Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, berikut bunyi haditsnya:
     

     
    Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Bukhari, Baihaqi, dan Hakim).
     
    Berdasarkan hadits tersebut, orang-orang yang memiliki ilmu tapi tidak disertai dengan adab maka hanya akan berujung pada kesombongan. Mereka akan mudah merendahkan orang lain yang ilmunya lebih rendah tanpa mau mengajari atau membagikan ilmu yang ia miliki.

    Aksi Gus Miftah dan pedagang es teh menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Sebagai masyarakat, kita harus selalu menghargai dan menghormati setiap individu, apapun profesi dan status sosialnya.
     
    Tokoh agama sebagai panutan masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik dan menghindari tindakan yang dapat menyinggung atau menyakiti orang lain.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • KPK Pastikan Gus Miftah Belum Lapor LHKPN Sejak Dilantik jadi Utusan Khusus Presiden

    KPK Pastikan Gus Miftah Belum Lapor LHKPN Sejak Dilantik jadi Utusan Khusus Presiden

    Bisnis.com, JAKARTA – Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keamanan Miftah Maulana atau Gus Miftah dipastikan belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

    Untuk diketahui, pria yang dikenal dengan sebutan Gus Miftah itu kini diwajibkan menyerahkan LHKPN secara periodik karena sudah menjadi penyelenggara negara. Namun, KPK saat ini mengonfirmasi bahwa Miftah belum menyerahkan laporan atas kepemilikan harta dan kekayaan. 

    “Yang bersangkutan belum lapor,” ujar Anggota Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (4/12/2024). 

    Budi menjelaskan, saat ini sebagian dari LHKPN yang diserahkan oleh menteri, wakil menteri, kepala badan/lembaga, penasihat, utusan serta staf khusus Presiden masih dalam proses verifikasi. 

    Artinya, ada beberapa penyelenggara negara atau wajib lapor LHKPN yang sudah menyerahkan laporan harta dan kekayaannya namun belum dilengkapi dengan surat kuasa. 

    “Sebagian lainnya, ada yang masih melengkapi surat kuasa untuk kemudian bisa dipublikasikan,” ujar Budi. 

    Adapun berdasarkan data KPK per 3 Desember 2024, sebanyak 36 dari 52 Menteri/Kepala Lembaga Setingkat Menteri sudah melaporkan harta kekayaannya. Sementara itu, 16 orang lainnya belum.

    Kemudian, 30 dari 57 Wakil Menteri/ Wakil Kepala Lembaga Setingkat Menteri sudah lapor LHKPN, sedangkan 27 sisanya belum lapor.

    Selanjutnya, 6 dari 15 Utusan Khusus/Penasihat Khusus/Staf Khusus sudah melaporkan LHKPN-nya, dan 9 lainnya belum lapor.

    Sehingga secara keseluruhan dari total 124 Wajib Lapor dari Kabinet Merah Putih, 72 sudah lapor LHKPN-nya, dan 52 belum lapor. 

    “Artinya 58% Kabinet Merah Putih sudah melaporkan LHKPN-nya,” ujar Budi. 

  • 3
                    
                        Momen Sunhaji Penjual Es Teh Berpelukan dengan Miftah di Ponpes Ora Aji, Sleman
                        Yogyakarta

    3 Momen Sunhaji Penjual Es Teh Berpelukan dengan Miftah di Ponpes Ora Aji, Sleman Yogyakarta

    Momen Sunhaji Penjual Es Teh Berpelukan dengan Miftah di Ponpes Ora Aji, Sleman
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com 
    – 
    Sunhaji
    , penjual es teh warga Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/12/2024) siang, berkunjung ke tempat tinggal Miftah Maulana Habiburrahman.
    Sekitar pukul 14.00 WIB, Sunhaji bersama rombongan tiba di Pondok Pesantren Ora Aji di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.
    Sunhaji datang bersama dengan lurah dan dukuh tempatnya tinggal.
    Tampak Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal
    Gus Miftah
    menyambut Sunhaji dan rombongan. Saat bertemu, Miftah dan Sunhaji langsung saling berpelukan.
    “Mau diparani, sekarang gantian moro (tadi saya berkunjung sekarang gantian berkunjung),” ujar Miftah, saat pertemuan tersebut, Rabu.
    Dalam perbincangan yang berlangsung santai, Miftah menanyakan kepada Sunhaji tentang frekuensi kehadirannya di pengajian di Pondok Pesantren Ora Aji.
    Sunhaji menjawab bahwa ia sudah mengikuti pengajian sebanyak dua kali.
    “Beliau ini jemaah pengajian malam Ahad Paing, sudah dua kali ke sini (ikut pengajian),” ujar Miftah.
    Setelah berbincang di halaman, Miftah mengundang Sunhaji dan rombongan untuk masuk ke ruang tamu, di mana mereka duduk berdampingan dan melanjutkan obrolan dengan penuh canda tawa.
    Sebelumnya Miftah mengunjungi Sunhaji seorang penjual es teh pada Rabu (4/12/2024) di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. 
    Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyampaikan permintaan maaf dan memberikan uang sebagai bentuk kompensasi. 
    Sunhaji mengatakan, Miftah datang untuk meminta maaf atas ucapanya yang menyakitkan saat salawatan di Lapangan drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, pada Rabu (20/11/2024) malam. 
    “Tadi pagi sudah ke sini dan sempat bertatap muka. Intinya maaf memaafkan, antara saya dan abah sudah tidak ada masalah,” ungkap Sunhaji.
    Sebagai bagian dari kunjungan tersebut, Miftah juga menjanjikan akan mengadakan acara pengajian di lingkungan tempat tinggal Sunhaji pada 17 Desember 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Reaksi Netizen Soal Permintaan Maaf Gus Miftah Pada Penjual Es Teh

    Reaksi Netizen Soal Permintaan Maaf Gus Miftah Pada Penjual Es Teh

    Jakarta

    Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah meminta maaf kepada penjual teh Sunhaji. Bagaimana publik menyikapinya di medsos?

    Sunhaji adalah penjual es teh yang diolok-olok Gus Miftah dengan sebutan kasar dalam acara pengajian akbar di Magelang. Videonya viral dan mengundang kemarahan publik.

    Diberitakan detikJateng, Rabu (4/12/2024) telah terjadi pertemuan antara Gus Miftah dan Sunhaji di rumah penjual teh itu pukul 08.40 WIB di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Gus Miftah meminta maaf dalam pertemuan yang singkat itu.

    “Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” kata Gus Miftah dalam pertemuan itu.

    Video Gus Miftah meminta maaf dalam pertemuan ini juga beredar di media sosial. Reaksi netizen Indonesia yang sebelumnya geram dan mengkritik Gus Miftah, juga beragam setelah melihat video ini.

    Di lini masa X/Twitter, Miftah masih ada di trending topic dengan 213 ribu tweet. Lalu ada Niken dengan 20.100 tweet, netizen membandingkan sikap Gus Miftah dengan pesinden Niken Salindry yang ramah kepada pedagang es teh.

    Ada pula Mayor Teddy yang jadi trending dengan 2.336 tweet. Gus Miftah mengaku ditegur Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya usai kejadian tersebut. Bahkan, ada juga teguran dari akun resmi Instagram Gerindra.

    Banyak netizen yang langsung berkomentar di akun IG @gusmiftah mulai konten kreator sampai netizen pada umumnya. Inilah respons netizen usai Gus Miftah minta maaf pada tukang es Sunhaji:

    “Sesungguhnya meminta maaf lebih mulia dibanding pencitraan,” kata Youtuber Fitra Eri dalam komentarnya di postingan @gusmiftah

    “Saya sarankan sampean mundur dulu dari penceramah, sekolah lagi, mondok lagi, nyantri lagi sampai hilang ilmu sombongmu,” kata @pesiar_***.

    “Abis blunder langsung pencitraan 🤣,” kata andipmaghfir***.

    “Buat Ayah2 di luar sana yg sedang berjuang mencari nafkah buat keluarganya… tetap semangat ya 🤗 doakan saja Gus Miftah supaya menyadari kesalahannya telah membuat luka hati banyak ayah yg berjihad.. berjuang mencari nafkah buat keluarganya..🤲🤲,” kata @husendr***.

    “Itulah kenapa ADAB lebih tinggi daripada ILMU. Kalau hanya ILMU, IBLIS lebih Tinggi ILMUnya dripada MANUSIA,” komentar @broje***.

    (fay/hps)