Tag: Gus Miftah

  • Buntut Gus Miftah Olok Tukang Es Teh, Legislator Usul Pendakwah Disertifikasi

    Buntut Gus Miftah Olok Tukang Es Teh, Legislator Usul Pendakwah Disertifikasi

    Jakarta

    Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq menyoroti viralnya pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh. Maman meminta Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sertifikasi bagi seluruh juru dakwah di Indonesia agar materi dakwah tidak keluar dari nilai keagamaan.

    “Kasus penghinaan yang terjadi kepada tukang es oleh juru dakwah itu harus menjadi pembelajaran bagi kita. Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah,” kata Maman Imanulhaq, dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024).

    Maman mengatakan seorang juru dakwah harus menguasai sumber-sumber nilai keagamaan baik itu Quran, Hadist dan juga sumber-sumber klasik. Ia menyebut pendakwah juga dianjurkan memiliki tema-tema pokok keagamaan dalam setiap sumber ceramah. Ia menekankan tidak boleh ada bahasa kotor maupun candaan yang mengolok-olok pihak lain saat berdakwah.

    “Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama, misalnya soal kesederhanaam atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama,” ucap Maman.

    Maman meminta Kemenag dan masyarakat untuk menjadi pengawas apabila ada juru dakwah yang melanggar aturan. Jika juru dakwah tersebut melakukan pelanggaran, kata Maman, maka perlu ada surat teguran hingga sanksi.

    “Perlu ada kontrol yang baik dari masyarakat itu sendiri, termasuk juga dari Kementerian Agama di daerah terkait dan teguran bagi yang melanggar etika, melanggar tata kesopanan publik, dan melanggar keadaban publik,” paparnya.

    “Kita berharap agama yang luhur tidak dinodai oleh cara dakwah yang bertolak belakang dari nilai ajaran agama itu,” tutur Maman.

    (eva/ygs)

  • Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah Akan Diberangkatkan Umroh Awal Ramadan

    Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah Akan Diberangkatkan Umroh Awal Ramadan

    Jakarta: Seorang penjual es teh yang viral di media sosial karena dihina oleh pendakwah Gus Miftah, kini mendapat perhatian dari Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Al-Fatah Yogyakarta.

    Ustaz Fakhru, sapaan akrabnya, berencana memberangkatkan penjual es teh tersebut untuk umroh ke tanah suci pada awal Ramadhan yakni tanggal 3 Maret 2025.

    Penjual es teh yang dihina Gus Miftah tersebut diketahui bernama Pak Sun. Kejadian penghinaan itu terjadi saat Gus Miftah mengisi acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah

    “Mohon doanya, alhamdulillah sudah dikirimkan ktp dan kk nya insya Allah berangkat Umrah Awal Ramadhan tanggal 3 Maret 2025 bersama jamaah travel kami @amanahkhidmahtravel .,” tulis Ustaz Fakhru dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @fakhru_ans_official.
     

    Baca juga: Fakta-fakta Miftah Olok-olok Penjual Es Teh Hingga Berujung Permintaan Maaf

    Rencana Ustaz Fakhru untuk memberangkatkan Pak Sun umroh mendapat apresiasi dari banyak pihak. Mereka menilai tindakan Ustaz Fakhru sangat mulia dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama.

    “Barakallahu Ustadz, bertambah keberkahan, semoga Allah Memuliakan Pak Sun dan keluarganya. Aamiin,” tulis @mita_suhaimi.

    “Dihina makhluk.. Dimuliakan Penciptanya.. Allah Maha Baik #ikutbahagia,” tulis @adityamr.

    “MasyaAllah, Terimakasih Ustadz, Allah Itu mengangkat Derajat orang2 Yang terzolimi,” tulis @amanahmakkah.
     

     Baca juga: Aksi Gus Miftah ke Penjual Es Teh Jadi Simbol Pentingnya Adab daripada Ilmu

    Diketahui sebelumnya, dalam video yang viral di media sosial, Gus Miftah terlihat mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang tersebut.
     
    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak kecaman dari warganet.

    Ucapan Gus Miftah tersebut mendapat banyak kecaman dari warganet. Mereka menilai Gus Miftah telah merendahkan profesi penjual es teh.

    Jakarta: Seorang penjual es teh yang viral di media sosial karena dihina oleh pendakwah Gus Miftah, kini mendapat perhatian dari Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Al-Fatah Yogyakarta.

    Ustaz Fakhru, sapaan akrabnya, berencana memberangkatkan penjual es teh tersebut untuk umroh ke tanah suci pada awal Ramadhan yakni tanggal 3 Maret 2025.
     
    Penjual es teh yang dihina Gus Miftah tersebut diketahui bernama Pak Sun. Kejadian penghinaan itu terjadi saat Gus Miftah mengisi acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah
     

    “Mohon doanya, alhamdulillah sudah dikirimkan ktp dan kk nya insya Allah berangkat Umrah Awal Ramadhan tanggal 3 Maret 2025 bersama jamaah travel kami @amanahkhidmahtravel .,” tulis Ustaz Fakhru dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @fakhru_ans_official.
     

    Rencana Ustaz Fakhru untuk memberangkatkan Pak Sun umroh mendapat apresiasi dari banyak pihak. Mereka menilai tindakan Ustaz Fakhru sangat mulia dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama.
     
    “Barakallahu Ustadz, bertambah keberkahan, semoga Allah Memuliakan Pak Sun dan keluarganya. Aamiin,” tulis @mita_suhaimi.
     
    “Dihina makhluk.. Dimuliakan Penciptanya.. Allah Maha Baik #ikutbahagia,” tulis @adityamr.
     
    “MasyaAllah, Terimakasih Ustadz, Allah Itu mengangkat Derajat orang2 Yang terzolimi,” tulis @amanahmakkah.
     

    Diketahui sebelumnya, dalam video yang viral di media sosial, Gus Miftah terlihat mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang tersebut.
     
    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak kecaman dari warganet.
     
    Ucapan Gus Miftah tersebut mendapat banyak kecaman dari warganet. Mereka menilai Gus Miftah telah merendahkan profesi penjual es teh.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Rakyat Tidak Rela Uangnya untuk Bayar Gaji Penghina!

    Rakyat Tidak Rela Uangnya untuk Bayar Gaji Penghina!

    GELORA.CO – Nama Presiden Prabowo Subianto kini justru ikut terseret dalam kasus viral Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.

    Seperti diketahui, Gus Miftah tengah viral karena melontarkan kata-kata kasar pada seorang penjual es teh pada saat acara Magelang Bersholawat.

    Ucapan Gus Miftah menuai banyak Kritikan tajam tidak hanya dari masyarakat tetapi juga ulama dan politisi senior.

    Buntut kejadian tersebut kini banyak pihak yang meminta Presiden Prabowo untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai staf khusus presiden.

    Di Kabinet Presiden Prabowo, Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Gaji yang didapatkan Gus Miftah dari jabatannya tersebut selevel Menteri.

    Disebutkan bahwa gaji pokok Menteri sebesar Rp5.040.000 per bulan.

    Sementara untuk tunjangan jabatan Rp13.608.00 per bulan.

    Jika dihitung Gus Miftah bisa mendapatkan Rp18.648.000 per bulan dari jabatannya tersebut.

    Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan adalah jabatan yang mentereng dan strategis.

    Dengan adanya kasus tersebut, banyak pihak yang menilai bahwa sosok Gus Miftah tidak pantas untuk mengemban jabatan tersebut.

    Hal ini pun ternyata juga disetujui oleh eks Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.

    Said Didu mengatakan bahwa rakyat Indonesia tidak akan rela uang mereka digunakan untuk menggaji Gus Miftah yang disebut sebagai seorang penghina.

    “Rakyat tdk rela uangnya digunakan bayat gaji PENGHINA,” tulis Said Didu lewat cuitan di akun X nya.

  • Viral Sopir Truk Sobek Gambar Gus Miftah di Kendaraannya, Netizen: Takut Gak Dapat Muatan

    Viral Sopir Truk Sobek Gambar Gus Miftah di Kendaraannya, Netizen: Takut Gak Dapat Muatan

    GELORA.CO – Tak sanggup membendung rasa kecewa, seorang sopir truk mempreteli sebuah stiker bergambar wajah Gus Miftah. 

    Ia mencabut stiker wajah Gus Miftah yang sedang tertawa sembari memegang mic. 

    Bukan tanpa alasan si sopir itu mencabut stiker Gus Miftah.

    Pasalnya, kabar tak sedap sedang menerpa sosok Gus Miftah. 

    Diketahui, Gus Miftah belakangan ini membetot perhatian publik karena ucapannya yang dinilai kasar dan merendahkan terhadap orang kecil. 

    Terlihat seorang pria yang mengenakan kaus kuning sedang mengupas stiker Gus Miftah. 

    Sambil mengupas stiker itu, ia sembari mengumpat meluapkan kekesalannya. 

    “Sobek pas mukanya, sobek,” ujar temannya yang merekam aksi pria itu.

    “Kalau tulisannya biar lah (enggak usah dicabut) Tapi mukanya buang jauh-jauh,” katanya lagi.

    Si pria itu kemudian berhasil mengupas stiker bergambar wajah Miftah. 

    “Aku suka gayamu, tapi aku enggak suka bicaramu,” kata si sopir itu usai berhasil mengelupas wajah Gus Miftah. 

    “Betul, betul, betul. Adab lebih tinggi daripada ilmu,” tambah teman si sopir itu.  

    Kejadian ini pun viral dan mengundang berbagai komentar dari netizen

    “Asse iki eo takut,gara2 truk e ad stiker gus miftah,gx dpat muatan,..????????????,” ujar @Suwardi***.

    “Ganti foto bapak penjual es teh????,” ujar @alfat***.

    “Hilang gus miftha ganti dngan gus baha kawan…????,” kata @Fazrul***.

  • Juru Dakwah Perlu Disertifikasi, Jangan Ada Lagi Penceramah tak Beradab seperti Gus Miftah

    Juru Dakwah Perlu Disertifikasi, Jangan Ada Lagi Penceramah tak Beradab seperti Gus Miftah

    GELORA.CO – Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyoroti kasus Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) yang merendahkan penjual es teh. Menurutnya, Kementerian Agama (Kemenag) harus melakukan sertifikasi bagi seluruh juru dakwah di Indonesia agar materi dakwah tidak keluar dari nilai keagamaan.

    “Kasus penghinaan yang terjadi kepada tukang es oleh juru dakwah itu harus menjadi pembelajaran bagi kita. Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah,” kata Maman, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Lebih lanjut, Maman menilai perlu adanya pelatihan bagi juru dakwah sebelum mendapatkan sertifikasi dari Kemenag. Hal itu dilakukan agar mereka memiliki kapasitas yang memadai untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan.

    “Kita berharap agama yang luhur tidak dinodai oleh cara dakwah yang bertolak belakang dari nilai ajaran agama itu,” ujarnya.

    Maman menilai tindakan Gus Miftah dianggap bukanlah cerminan dari seorang juru dakwah. Di matanya, juru dakwah adalah orang, yang paling tidak, menguasai sumber-sumber nilai keagamaan baik itu Quran, Hadist dan juga sumber-sumber klasik.

    Sementara Gus Miftah tidak mencerminak ciri-ciri itu, lantaran saat berdakwan ada bahasa kotor maupun candaan yang mengolok-olok pihak lain saat berdakwah.

    “Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama, misalnya soal kesederhanaan atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama,” ucapnya.

    Sebelumnya, insiden yang melibatkan pedagang es teh bernama Sunhaji sempat menjadi viral. Dalam acara Magelang Bersholawat akhir November lalu, Gus Miftah menuai kritik karena dianggap melecehkan Sunhaji.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Gus Miftah awalnya memanggil pedagang es tersebut dan bertanya, “Es tehmu isih akeh nggak? (Es tehmu masih banyak nggak?)”

    Namun, tanpa menunggu jawaban, ia langsung melontarkan ucapan yang dianggap kasar.

    “Ya sana jual, goblok,” katanya sambil tertawa. Kamera kemudian menyorot pedagang es itu yang tampak menghela napas panjang.

    “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya sudah. Takdir,” imbuh Gus Miftah sembari tertawa.

  • Polemik Gus Miftah Bikin Prabowo Turun Tangan, Bakal Ditendang dari Kabinet? – Page 3

    Polemik Gus Miftah Bikin Prabowo Turun Tangan, Bakal Ditendang dari Kabinet? – Page 3

    Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono turut angkat bicara terkait aspirasi sejumlah masyarakat yang mendesak Gus Miftah mundur dari Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran buntut pernyataannya mengolok-olok penjual es di acara pengajian publik.

    Menurut Budi, tindakan Gus Miftah yang merupakan tokoh sekaligus pejabat publik itu perlu dievaluasi Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statment yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin,” kata Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). 

    Keponakan Presiden Prabowo ini menegaskan, pihaknya akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka.

    “Kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat,” kata Budi.

    Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid juga menyoroti perilaku Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang menuai kecaman publik. Menurut dia, candaan Gus Miftah saat pengajian publik di Magelang, Jawa Tengah yang viral itu kebablasan.

    “Ya mungkin lepas kontrol saja ya, karena Gus Miftah ini kan dikenal kiai yang urakan ya, kiai yang ke tempat-tempat yang apa yang disampaikan memang kurang pantas. Tentu yang masyarakat Indonesia publik bisa menilai lah,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). 

    Jazilul mengingatkan profesi apapun pasti memiliki hati mulia dan harus dihormati. Dia pun mendorong Gus Miftah meminta maaf tanpa membawa kuasa hukum atau sejenisnya.

    “Kenapa pakai kuasa hukum segala ini kasus apa sih? Ini kan soal kemanusiaan saja yang kadang lepas dari kontrol kita, atau kontrol tokoh ketika melihat orang yang di bawah, orang yang kurang beruntung, hanya penjual es gitu, tapi kan tetap dia warga Indonesia, dia tetap saudara kita yang harus dihormati” kata dia.

    Menurut Ketua Fraksi Gerindra DPR  itu, Miftah sudah kebablasan dan becanda tidak pada tempatnya. 

    “Ya guyonan di tempat yang salah lah menurut saya. Kebablasan, kebablasan, berkerucut lah. Makanya saya lebih baik Gus Miftah datang sajalah, bertemu dengan keluarganya,” kata dia. 

     

  • Ramai Omongan Gus Miftah ke Penjual Es, Simak Hukum Merendahkan Orang Lain dalam Islam

    Ramai Omongan Gus Miftah ke Penjual Es, Simak Hukum Merendahkan Orang Lain dalam Islam

    Jakarta: Baru-baru ini viral di media sosial, penceramah kondang Gus Miftah melontarkan kata-kata kasar yang bernada merendahkan kepada seorang penjual es teh di sebuah acara pengajian.

    Tindakan tersebut menuai kecaman dari publik yang menilai Gus Miftah telah mempermalukan seorang pedagang kecil di depan umum.

    Dalam video yang beredar, Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang itu. 

    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak reaksi negatif dari warganet. 
     

     

    Allah SWT membenci perbuatan merendahkan orang lain

    Menghina ataupun merendahkan orang lain dalam Islam termasuk perbuatan tercela dan dibenci Allah SWT. 

    Hal ini berlaku baik dalam situasi serius maupun bercanda, merendahkan orang lain tidak dibenarkan karena menyebabkan yang dihina sakit hati. 

    Dalam Alquran dijelaskan bahwa Allah SWT membenci orang yang suka menghina orang lain. 

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11). 
     

     

    Merendahkan orang lain kategori sifat sombong

    Imam Ibn Katsir berkata dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim bahwa, ayat di atas berisi larangan meremehkan dan menghina orang lain. Sebab, perbuatan tersebut termasuk ke dalam kategori sombong. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: 

    Artinya: “Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim).

    Selain dari ayat Alquran, larangan menghina orang lain juga banyak tercantum dalam hadits berdasarkan sabda Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu ketika Rasulullah ditanya tentang hukuman bagi orang yang menghina orang lain, maka beliau radhiyallahu ‘anhu berkata:

    Artinya: “Itu perbuatan buruk, terdapat hukuman ta’zir (hukuman yang kadarnya tidak ditentukan secara baku oleh syari’at), namun tidak ada hukuman hadd (hukuman baku yang telah ditentutan kadarnya oleh syari’at) untuknya.” (HR. Al-Baihaqi 8: 253 dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

    Jakarta: Baru-baru ini viral di media sosial, penceramah kondang Gus Miftah melontarkan kata-kata kasar yang bernada merendahkan kepada seorang penjual es teh di sebuah acara pengajian.
     
    Tindakan tersebut menuai kecaman dari publik yang menilai Gus Miftah telah mempermalukan seorang pedagang kecil di depan umum.
     
    Dalam video yang beredar, Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang itu. 
    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak reaksi negatif dari warganet. 
     

     

    Allah SWT membenci perbuatan merendahkan orang lain

    Menghina ataupun merendahkan orang lain dalam Islam termasuk perbuatan tercela dan dibenci Allah SWT. 
     
    Hal ini berlaku baik dalam situasi serius maupun bercanda, merendahkan orang lain tidak dibenarkan karena menyebabkan yang dihina sakit hati. 
     
    Dalam Alquran dijelaskan bahwa Allah SWT membenci orang yang suka menghina orang lain. 
     

     
    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11). 
     

     

    Merendahkan orang lain kategori sifat sombong

    Imam Ibn Katsir berkata dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim bahwa, ayat di atas berisi larangan meremehkan dan menghina orang lain. Sebab, perbuatan tersebut termasuk ke dalam kategori sombong. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: 
     

     
    Artinya: “Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim).
     
    Selain dari ayat Alquran, larangan menghina orang lain juga banyak tercantum dalam hadits berdasarkan sabda Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu ketika Rasulullah ditanya tentang hukuman bagi orang yang menghina orang lain, maka beliau radhiyallahu ‘anhu berkata:
     

     
    Artinya: “Itu perbuatan buruk, terdapat hukuman ta’zir (hukuman yang kadarnya tidak ditentukan secara baku oleh syari’at), namun tidak ada hukuman hadd (hukuman baku yang telah ditentutan kadarnya oleh syari’at) untuknya.” (HR. Al-Baihaqi 8: 253 dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Hanya Guyon dan Sudah Bermaafan, GP Ansor: Polemik Gus Miftah Sudah Selesai!

    Hanya Guyon dan Sudah Bermaafan, GP Ansor: Polemik Gus Miftah Sudah Selesai!

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor H Addin Jauharudin mengimbau agar polemik Gus Miftah tidak perlu diperpanjang. Addin menilai itu hanya guyon, sudah bertemu dan bermaafan. Dengan demikian, polemik sudah selesai.

    “Itu hanya guyon. Kita kenal Gus Miftah, tokoh yang suka guyon, keduanya juga sudah bertemu, dan saling bermaafan. Polemik sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang,” kata Addin kepada media, Rabu (4/12/2024).

    Addin berpandangan, peristiwa yang terjadi di dalam pengajian tersebut hanyalah guyonan belaka. Oleh karena itu, Addin meminta hal itu tidak perlu dihakimi secara berlebihan.

    “Selama ini Gus Miftah juga bersikap baik terhadap semua kalangan,” ujarnya.

    Bahkan lanjut Addin, Gus Miftah dan penjual es bernama Sunhaji tersebut sudah bertemu dalam situasi yang santai, hangat, dan rileks, mereka berpelukan dan saling memaafkan.

    “Jadi polemik ini sudah selesai, tidak perlu lagi diperpanjang apalagi diperdebatkan,” tutupnya.

    Addin melanjutkan, bagaimana pun Gus Miftah adalah aset bangsa ini dalam menebarkan agama dengan cara yang moderat dan merangkul semua kalangan.

  • Nasib Penjual Es Teh Dagangannya Tak Habis usai Diejek Gus Miftah, Niat Cari Nafkah ‘Malah Digituin’

    Nasib Penjual Es Teh Dagangannya Tak Habis usai Diejek Gus Miftah, Niat Cari Nafkah ‘Malah Digituin’

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok penjual es teh yang diejek Gus Miftah menjadi sorotan. 

    Kini terungkap bahwa dagangannya tak habis usai kejadian tersebut. 

    Dia juga menyangkal isu bahwa Gus Miftah memborong dagangannya. 

    Seperti diketahui, di sebuah acara pedagang bernama Surhaji ini diperlakukan tidak sopan oleh Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman. 

    Dia lantas sakit hati dan kecewa karena di sana hanya berniat mencari nafkah. 

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Pengakuan menyedihkan tersebut diungkap Suharji saat dihubungi melalui video call oleh selebgram Clara Shinta Amira.

    Suharji menyebut saat kejadian penghinaan terjadi, dagangannya tengah sepi pembeli.

    Diketahui Suharji dihina ketika berdagang di acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang.

    “Pak kemarin dagangannya lagi sepi ya?” tanya Amira.

    “Iya bu,” jawab Suharji.

    Suharji menyebut es teh dagangannya baru terjual beberapa gelas kala itu.

    “Yang beli berapa orang saat itu?” tanya Amira.

    “Ya enggak ada 20 orang,” kata Suharji.

    Setelah dihina dan dijadikan bahan tertawaan, ternyata Gus Miftah tidak memborong dagangan Suharji.

    Suharji akhinya pulang ke rumah dengan tangan kosong serta hati yang terluka.

    “Setelah itu ada yang borong enggak es tehnya?” tanya Amira.

    “Enggak, ada yang beli tapi cuma sedikit, enggak habis,” imbuhnya.

    Ia mengaku kecewa dengan Gus Miftah namun dari lubuk hati terdalamnya sudah memaafkan sikap tak manusiawi penceramah tersebut.

    “Sakit. Saya kecewa, niat mencari nafkah buat anak istri kok malah digituin,” kata Suharji.

    “Istri saya sedih mau gimana lagi,”

    “Saya sudah maafin, saya ikhlas, dan ridho,” imbuhnya sambil tersenyum.

    Sebelumnya, Surhaji dan Gus Miftah viral.

    Pasalnya, banyak pihak membelanya usai Gus Miftah menghina Surhaji dalam acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, 20 November 2024.

    Mulanya, Gus Miftah bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti denan kalimat yang kurang pantas.

    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah.

    Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin di lokasi.

    Gus Miftah kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.

    “Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi.

    Kini, nasib baik justru datang untuk Surhaji. Para warga, artis hingga anggota DPRD Jakarta berebut untuk membantu bapak dua anak ini.

    Hal ini terlihat dari postingan Instagram sayap hati.

    Warganet berduyun-duyun membantu usai akun tersebut membuka donasi untuk Surhaji.

    Selain itu, terpantau ada juga komentar dari Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PAN, Bebizie Fatlanay.

    “kakaa @sayaphati mohon baca dm saya, saya mau minta tolong huhungkan kebapaknya saya mau ksh 10 jt bt es teh manisnya,” tulisnya, Selasa (3/12/2024).

    Dalam postingannya, Bebizie ingin memborong dagangan Surhaji dan meminta Gus Miftah menjaga lisannya.

    Ada jua Lutfhi Agizal yang sempat viral. Ia terpantau ingin berdonasi langsung ke Surhaji langsung.

    “Minta no reknya bapak ini pleasee REPLAY DISINI dear kaka pemilik akun,” kata lutfiagizal.

    Tak berhenti sampai di situ, sayap hati juga ingin membantu Surhaji dengan menyiapkan usaha untuk pejuang keluarga itu.

    Kemudian, dari penelusuran Tribun Jakarta, banyak warganet yang menawarkan Surhaji untuk berangkat umrah.

    Diantaranya dari Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar.

    Ia mengatakan ingin memberangkatkan Suhaji umrah pada awal ramdan tahun depan.

    “Bismillah, Hadiah Umrah Awal Ramadhan untuk Bapak Penjual Es Teh.

    Bagi teman-teman yang mengetahui nomor kontak bapaknya in sya Allah kami akan umrahkan beliau di Umrah Akbar kami Awal Ramdahan. In sya Allah saya yang bimbing langsung. Mohon di info ke nomor admin @amanahkhidmahtravel +62 817 821111 atau +62 811 172280 untuk bisa mengetahui nomornya.

    In sya Allah umrah dibulan Ramadhan pahalanya setara dengan berhaji bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

    Silahkan Share,” tulisnya dalam Instagram fakhru_ans_official.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Sosok KH Usman Ali, Pria yang Ikut Tertawa Terbahak-bahak saat Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh

    Sosok KH Usman Ali, Pria yang Ikut Tertawa Terbahak-bahak saat Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok KH Usman Ali, pria yang ikut tertawa terbahak-bahak saat Gus Miftah menghina pedagang es teh.

    Momen itu menjadi viral, sebab KH Usman Ali ikut tersorot ketika Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah sedang mengatai penjual es teh.

    Diketahui, video pengajian di Lapangan Soepardji, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 menjadi viral.

    Pada video itu juga terlihat KH Usman Ali terlihat ikut tertawa terbahak-bahak ketika Miftah Maulana melontarkan guyonan yang dinilai tidak pantas oleh warganet.

    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Miftah Maulana.

    Selain KH Usman Ali, beberapa tokoh agama yang berada di atas panggung itu juga ikut tertawa.

    Lantas, siapakah sosok KH Usman Ali?

    Dilansir dari maarifnujateng.or.id, KH Usman Ali merupakan pendiri pondok pesantren (Ponpes) Al-Huda di Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. 

    KH Usman Ali lahir di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, pada 5 Juli 1975.

    Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Magelang.

    KH Usman Ali menamatkan pendidikan formalnya hingga setara MTs, kemudian melanjutkan di Ponpes API Tegalrejo, Magelang, selama 13 tahun.

    Saat mendirikan Ponpes Al-Huda pertama kali, KH Usman Ali mengawalinya dengan empat santri yang merupakan tetangganya sendiri.

    Hingga akhirnya, KH Usman Ali pun membesarkan ponpesnya dengan mendirikan TPA Al-Huda untuk anak-anak usia dini hingga remaja.

    Seiring berjalannya waktu, Ponpes Al-Huda pun semakin besar dengan bertambahnya tingkatan pendidikan.

    Hingga kini, Ponpes Al-Huda sudah memiliki 700 santri.

    Video Viral

    Dalam video yang beredar, Miftah Maulana yang duduk di atas panggung sebagai pendakwah tersita perhatiannya kepada pedagang es teh di tengah-tengah jamaah.

    Mulanya, Miftah Maulana bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti dengan kalimat yang kurang pantas.

     Sebuah video menayangkan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengolok-ngolok pedagang es teh bernama Sunhaji di Magelang, Jawa Tengah, beredar viral di media sosial.
    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Miftah Maulana.

    Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin yang datang.

    Miftah Maulana kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.

    “Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi.

    Belakangan diketahui bahwa Sunhaji mulanya bekerja sebagai pemotong kayu.

    Tetapi, dia pernah mengalami kecelakaan yang membuatnya patah tulang.

    Akhirnya, demi menghidupi keluarga, Sunhaji pun beralih menjadi pedagang es teh.

    Saat ini, Sunhaji merupakan tulang punggung dari istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP. 

    Ia juga masih  tinggal di rumah mertuanya di Magelang.

    Klarifikasi Pihak Miftah Maulana

    Yusuf Chudlori, sahabat Miftah Maulana, menanggapi soal viralnya video pedagang es teh diolok-olok tersebut.

    Ia pribadi ada tepat di sebelah Gus Miftah ketika video tersebut diambil.

    “Saat itu saya ada di samping beliau. Itu hanya guyonan biasa, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan jamaahnya,” kata Gus Yusuf saat dihubungi awak media, Selasa (3/12/2024).

    “Jangan langsung dihakimi tanpa melihat konteksnya secara utuh,” jelasnya.

     Ia menambahkan, Gus Miftah dikenal sering melarisi dagangan jamaah yang hadir di majelisnya. 

    “Beliau sering membantu pedagang kecil, bahkan dengan cara yang tidak terekam kamera. Jadi, harap bijak menilai,” tambahnya